A. SUMBER SEJARAH
Kerajan Kutai diperkirakan telah berkembang sejak abad IV Masehi. Keberadaan
kerajaan kutai dapat diketahui dari tujuh buah prasasti Yupa yang ditemukan di
muarakaman, tepi sungai Mahakam. Nama kutai diambil dari nama daerah
ditemukannya ketujuh prasasti tersebut, yaitu didaerah kutai, Kalimantan timur.
Nama kutai diberikan karena tidak ada prasasti yang menyebutkan nama asli
kerajaan yang berpusat di Kalimantan Timur itu.
Kerajaan Kutai Meskipun tak ada catatan kapan Kerajaan Kutai berdiri, secara
paleografis sumber sejarah Kutai menunjukkan bahwa Kerajaan Kutai adalah
kerajaan paling tua di Indonesia. Kerajaan ini terletak di sekitar Daerah Aliran
Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, dekat Kota Tenggarong. Nama Kerajaan Kutai
adalah nama yang diberikan oleh para ahli sejarah sehubungan ditemukannya
peninggalan tertulis pada tiang batu (yupa) di daerah Kutai. Nama sesungguhnya
kerajaan ini tidak diketahui sebab tak ada sumber sejarah yang menyebutkannya.
1. Keterangan mengenai keberadaan Kerajaan Kutai dapat diketahui dari
temuan 7 buah prasasti (tulisan) dalam 7 buah yupa (tiang batu). Tulisan
pada yupa itu menggunakan huruf Pallawa yang biasa digunakan oleh orangorang di India Selatan dengan bahasa Sanskerta. Dari bentuk huruf dan gaya
bahasa yang digunakan dalam yupa-prasasti, para ahli sejarah kemudian
dapat memperkirakan berdirinya kerajaan itu, yakni sekitar abad ke-4 Masehi
atau sekitar tahun 400-an Masehi. Penemuan prasasti di Kutai sangat penting
dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Dengan itu, bangsa Indonesia
memulai zaman sejarahnya (bukankah sejarah suatu bangsa dimulai sejak
ditemukannya bukti tertulis mengenai bangsa itu?). Dengan itu pula, bangsa
Indonesia mulai meninggalkan zaman prasejarahnya.
B.KEHIDUPAN POLITIK
Raja pertama yang memimpin kerajaan Kutai adalah Kudungga. Kudungga diduga
belum mempunyai agama Hindu karena Kudungga adalah nama asli Indonesia.
Nama ini memiliki nama yang mirip dengan nama raja bugis, yaitu Kudungga. Para
ahli memperkirakan bahwa pada masa kerajaan Kutai agama hindu masih belum
kuat.
Pada awalnya Kudungga adalah kepala suku. Akan tetapi, setelah pengaruh hindu
masuk di Indonesia dan system pemerintahan kesukuan berubah menjadi kerajaan,
Kudungga mendeklarasikan dirinya menjadi seorang raja. Selain itu, Kudungga
memutuskan bahwa pergantian kekuasaan di kutai harus dilakukan secara turun-