Anda di halaman 1dari 1

sila ketuhanan yang maha esa dan kemanusiaan, meliputi seluruh hidup

manusia dan menjadi dasar daripada sila sila yang lainnya. Akan tetapi sila
persatuan atau kebangsaan, kerakyatan dan keadilan social hanya meliputi
sebagian lingkungan hidup manusia sebagai pengkhususan daripada sila kedua dan
sila pertama dan mengenai hidup bersama dalam masyarakat bangsa dan
negara. Selain itu ketiga sila ini, persatuan, kerakyatan, dan keadilan, satu dengan
lainnya bersangkut paut dalam arti sila yang di muka menjadi dasar daripada sila
sila berikutnya dan sebaliknya yang berikutnya merupakan pengkhususan daripada
yang mendahulinya, hal ini mengingat susunan sila-sila Pancasila yang hierarkis
dan berbentuk piramidal. (Notonagoro. 1957: 19)
Menurut Notonagoro, secara antologis Pancasila dapat dijabarkan sebagai
suatu sistem yang bersifat hirarkis dan piramidal. Untuk sila ketiga, ini dapat
dimaknai bahwa negara adalah hasil atau akibat dari adanya manusia yang bersatu.
Negara adalah persekutuan hidup bersama yang subjek pendukung pokoknya
adalah manusia, dan manusia ada akibat adanya Tuhan. Dari hubungan ini, secara
ontologis (hakikat) dapat dimaknai bahwa sila Pancasila bersifat hierarkis dan inti
dari sila ketiga dijiwai oleh sila pertama dan kedua. Dan sila ketiga mendasari dan
menjiwai sila keempat dan sila kelima pancasila
Dalam penjabaran lebih lanjut, hakikat sila ketiga memiliki arti bahwa
sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa, yang harus direalisasikan pertama kali oleh
manusia adalah mewujudkan suatu persatuan dalam persekutuan hidup yang
disebut negara. Negara adalah hasil persatuan individu individu yang berbeda di
satu wilayah dan merupakan penjelmaan kodrat manusia sebagai makhluk
monodualis yakni makhluk individu dan makhluk social. Perbedaan adalah bawaan
kodrat manusia dan merupakan ciri khas elemen yang membentuk negara.
Konsekuensi dari hal ini, negara mengikatkan diri dalam suatu persatuan yang
ilukiskan dalam suatu seloka Bhinneka Tunggal Ika. Negara Indonesia mengatasi
segala paham golongan, etnis, suku, ras, individu maupun golongan agama dengan
memberikan wahana agar tecapai harkat dan martabat seluruh warga nya.
Nasionalisme Indonesia mengatasi perbedaan tersebut dan membina tumbuhnya
persatuan dan kesatuan sebagai satu bangsa yang padu dan tidak terpecah belah
oleh sebab apapun.

Anda mungkin juga menyukai