PENDAHULUAN
Ada beberapa jenis usaha mengukur rasio keuangan profitabilitas yang sering
dipergunakan yaitu:
ROA, NPM, GPM. Menurut lukman Syamsuddin (2009,hal.63) mengatakan bahwa
Return On Total Assets (ROA) adalah pengukuran kemampuan perusahaan secara
keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva
yang tersedia didalam perusahaan. Return On Equity (ROE) menurut kasmir dan
Jakfar (2003, hal.207) adalah rasio untuk mengukur laba sesudah pajak dengan
modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri, semakin
tinggi rasio ini maka semakin baik . Net Profit Margin (NPM) menurut Sofyan
Syafri Harahap (2006, hal. 304) adalah jika semakin besar persentase pendapatan
rasio ini makan semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba cukup tinggi.
terpenting adalah memproleh laba atau keuntungan yang maksimal. Dimana pada
laporan keuangan harus menggambarkan seluruh data keuangan yang relavan dan
telah ditetapkan prosedurnya sehingga laporan keuangan dapat diperbandingkan agar
tingkat asuransi dapat dipertanggung jawabkan.
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas identifikasi masalah penelitian ini
adalah : Bagaimana kinerja keuangan perusahaan PT. Berkat jaya pangestu Medan
bila dilihat dengan menggunakan rasio Profitabilitas ?
3. Batasan Masalah
Pada penelitian ini peneliti membatasi masalah penelitian yaitu: PT. Berkat
Jaya pangestu dilihat dengan rasio profitabilitas dengan alat ukur NPM, ROA, dan
ROE.
4. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
Apakah Rasio Profitabilitas yang diterapkan PT.Berkat Jaya Pangestu Medan dapat
menilai kinerja keuangan?
5. Tujuan penelitian
Berdasarkan Rumusan maslah tersebut maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah adalah : Untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Berkat jaya
Pangestu dengan menggunakan rasio profitabilitas.
6. Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi peneliti dapat dipergunakan untuk lebih memperdalam pengetahuan
mengenai teori-teori dan literature serta dapat menambah wawasan dan
pemahaman dalam berbagai hal khususnya mengenai rasio profitabilitas serta
kesiapan penulis dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.
5
2. Bagi
perusahaan
penelitian
ini
diharapkan
dapat
dijadikan
bahan
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Rasio profitabilitas (profitability Ratio)
1.1 pengertian Rasio Profitabilitas
Profit merupakan hasil dari kegiatan manajemen. Dimana kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan
berpengaruh terhadap perusahaan baik factor intern maupun factor ekstern. Untuk
memberikan pengertian yang jelas tentang apa yang dimaksud dengan dengan rasio
profitabilitas, maka dapat dilihat dan penejelasan dan beberapa penulis sebagai
berikut : Menurut kasmir (2014, hal,104), pengertian analisis rasio keuangan adalah :
kegiatan membandingkan angka angka yang ada dalam laporan keuangan dengan
cara membagi satu angka dengan angka lainnya.
Menurut Martono dan Harijito (2005, Hal.60) Rasio Profitabilitas adalah rasio
yang menunjukkan efektifitas menciptakan laba. Laba pada dasarnya menunjukkan
seberapa baik perusahaan dalam membuat suatu keputusan investasi dan
pembiayaan.
Menurut Atmajaya (2004, hal.415) bahwa : Rasio Profitabilitas adalah rasio
yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba.
Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan adanya kesamaan
pendapat mengenai pengertian rasio profitabilitas, yaitu rasio yang dapat digunakan
untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan memproleh laba. Rasio profitabilitas
dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu :
rasio
keuangan
menunjukkan
pola
hubungan
atau
perimbangan antara rekening atau pos tertentu dengan rekening atau pos
tertentu dengan
rekening atau pos tertentu dengan rekening atau pos lainnya di dalam laporan
keuangan. Analisis ini lebih menggambarkan posisi keuangan terutama
apabila angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar (Warsono,
2003)
Evaluasi kinerja keuangan dapat dilakukan menggunakan analisis
laporan keuangan, dimana data pokok sebagai input dalam analisis bini adalah
neraca danh laporan laba rugi. Analisis laporan keuangan dapat diartikan
menggunakan rasio keuangan. Analisis rasio keuangan memungkinkan
manajer keuangan dan pihak yang berkepentingan untuk mengevaluasi
kondisi keuangan dengan cepat, karena penyajian rasio-rasio keuangan akan
menunjukkan kondisi sehat tidaknya suatu perusahaan.
Analisis rasio menghubungkan unsur unsur rencana dan perhitungan
laba rugi sehingga dapat menilai efektivitas dan efisiensi perusahaan. Analisis
pos-pos neracaa akan memberikan gambaran tentang posisi keuangan
perusahaan,
sementara
analisis
terhadap
laopran
laba
rugi
akan
manajamen umumnya hanya melihat dari tingkat fluktuasi atas laba yang
diproleh tanpa melakukan analisis lebih lanjut. Akibat yang ditimbulkan dari
kebijakan tersebut adalah perusahaan sering mengalami kesulitan untuk
menentukan variable apa saja yang menyebabkan terjadinya pembentukan
keuntungan atau profit yang lebih maksimal.
Keadaan tersebut yang menyebabkan perusahaan sering mengambil
kebijakan yang kurang tepat untuk mengadakan penilaian atas kinerja yang
telah dicapai selama ini. Apabila kondisi tersebut terus terjadi, akan berakibat
pihak manajemen mengalami kesulitan dalam menetapkan kebijakan yang
akan diambil. Berdasarkan kenyataan yang sering terjadi di dalam perusahaan,
maka menjadi sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan penilaian
secara komprehensif atas kinerja keuangan yang telah dicapai sehingga dapat
digunakan sebagai dasar dalam menentukan kebijakan keuangan. Melalui
penelitian ini akan ditunjukkan bahwa melalui analisis secara menyeluruh atas
laporan keuangan akan mampu mendeskripsikan kinerja keuangan sebagai
dasar penetapan kebijakan yang lebih baik dalam upaya mencapai tujuan
perusahaan.
Dalam penelitian ini, lebih lanjut dilakukan beberapa pembatasan agar
pembahasan lebih terfokus. Pertama, penelitian menggunakan lokasi PT
Berkat Jaya Pangestu Medan dengan alas an selama ini perusahaan tersebut
tidak secara sistematis dalam memberikan penilaian atas laporan keuangan,
atau lebih jauh penilaian atas kinerja perusahaan hanya berdasarkan
11
keuntungan yang telah dicapai, sehingga dalam kelanjutan nya sering terjadi
penentuan kebijakan yang kurang tepat terkait perbaikan maupun peningkatan
kinerja keuangan perusahaan.
Dalam pelaksanaan analisis laporan keuangan, terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan.
adanya trend terentu dalam laporan keuangan. Kedua, angka angka yang
berdiri sendiri sulit dikatakan baik tidaknya sehingga dibutuhkan angka
pembanding misalnya rata rata industry. Ketiga,diskusi atau pertanyaan
penting yang melengkapi laporan keuangan seperti diskusi laporan
perusahaan, diskusi rencana ekspansi atau restrukturisasi merupakan bagian
internal yang harus dimasukkan dalam analisis. Keempat, terkadang waktu
semua informasi yang diperlukan bisa diproleh melalui analisis mendalam
atas laporan keuangan, namun masih dibutuhkan informasi tambahan agar
bisa memberikan analisis yang lebih tajam lagi ( Hanafi dan Halim, 2003 ).
Menurut Tampubolon ( 2005), penilaian kerja adalah penentuan
secara periodic atas efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi
dan karywannya, berdasasrkan sasaran, standart dan kriteria yang telah
ditetapkan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dinyatakan bahwa
penilaian kinerja lebih ditekankan pada bagaimana karyawan sebagai dari
organisasi dapat mengerjakan sesuatu berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan. Dalam rangka mengadakan evaluasi atas kinerja perusahaan yang
telah dicapai maka dapat digunakan bermacam acuan, salah satu contoh
12
13
2. Kinerja keuangan
2.1 Pengertian Kinerja Keuangan
Kinerja Keuangan merupakan hasil nyata yang dicapai suatu badan
usaha dalam periode tertentu yang dapat mencerminkan tingkat kesehatan
keuangan badan usaha tertentu dan dipergunakan untuk menunjukkan
dicapainya hasil yang positif.
Adapun pengertian kinerja keuangan adalah penilaian tingkat efisiensi
dan produktifitas perusahaan di bidang keuangan yang dilakukan secara
berkelas atas dasar laporan manajemen dan laporan keuangan yang
merupakan pencerminan prestasi keuangan yang dicapai perusahaan (sawir,
2008, hal.67). sedangkan menurut mulyadi (2007 hal.363) kinerja juga
didefinisikan sebagai keberhasilan personel dalam mewujudkan strategi pada
empat prespektif yaitu keuangan, costumer, proses, serta pembelajaran dan
pertumbuhan.
14
15
16
usahanya
dengan
stabil,
yang
diukur
dengan
3. Kerangka Konseptual
Setiap perusahaan memiliki laporan keuangan yang berfungsi untuk
mencatat semua aktifitas perusahaan. Laporan keuangan terdiri atas neraca
dan laporan laba rugi. Laporan keuangan yang telah ada akan dianalisis untuk
mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan. Analisis yang dilakukan
dapat berupa analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan terdiri atas
beberapa rasio, salah satunya adalah rasio profitabilitas.
Hasil dari rasio ini akan memperlihatkan kinerja perusahaan apakah
perusahaan mampu menghasilkan laba yang maksimal tiap tahun, dan apakah
aktiva yang dimilki perusahaan mampu memberikan kontribusi maksimal
untuk menghasilkan tingkat pendapatan yang direncanakan. Selanjutnya
perusahaan akan mengambil langkah langkah yang sesuai untuk keperluan
perusahaan nantinya untuk kelangsungan perusahaan.
Ini dapat diperkuat dengan adanya pendapat Munawir (2007, hal.33),
yang menyatakan bahwa profitabilitas diukur dengan kesuksesan perusahaan
dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian
18
19
Laba/
Rasio profitabilitas :
a. Net Profit Margin
Neraca
Gambar 11.1
(NPM)
Analisis Rasio
Profitabilitas
Kerangka
Konseptual
b. Return
On
Asset
Gambar
II.I
Untuk
Kerangka
Konseptual
(ROA)
Menilai Kinerja
Keuangan
METODE PENELITIAN
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat penelitian tersebut dilaksanakan.
Penelitian dilakukan pada PT. Berkat Jaya Pangestu yang terletak di jalan
Mojopahit Baru no. 9D Medan. Penelitian dilaksanakan pada bulan juli 2015
sampai dengan Agustus 2015, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di
bawah ini :
Tabel III.I
Jadwal Kegiatan Penelitian
No.
Jenis penelitian
1.
Pengajuan judul
2.
Penulisan proposal
3.
Seminar proposal
4.
Penulisan skripsi
5.
Aprl
Mei
Juni
Juli
Agst
Sept
21
3.2. Indikator
Indicator adalah suatu gambaran/keadaan yang akan dijadikan pokok
perhatian untuk menjelaskan variable. Indicator dari variable adalah NPM,
ROA dan ROE.
4. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini jenis yang digunakan adalah data kuantitatif,
dimana data kuantitatif adalah data yang diproleh dari perusahaan berupa
laporan neraca dan laporan laba rugi selama periode 5 Tahun. Sedangkan
sumber data yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah
Data Sekunder. Data Sekunder adalah Data yang di proleh langsung dari
perusahaan berupa data tertulis, seperti laporan keuangan dan laporan lainnya
yang diperlukan peneliti sehubungan dengan penelitian ini.
5. Tekhnik Pengumpulan Data
22
23