Anda di halaman 1dari 31

Nutrasetikal

untuk kesehatan kulit


By:
Henny Sri W., S.Farm., M.Si., Apt.

Kulit organ yang terbesar dan paling penting


pada tubuh manusia
Kulit bertanggung jawab sebagai indra dan
sentuhan.
Kulit terdiri atas dua lapisan utama yt:
epidermis (lapisan terluar) dan dermis (lapisan
yang lebh dalam)

Kulit terutama melindungi tubuh manusia dari


kerusakan yg diakibatkan oleh zat yang berasal
dr lingkungan external seperti radiasi sianr UV,
zat patogen dan polutan.

Vitamin D (vit yg larut dlm lemak) disintesis di


kulit melalui mekanisme aksinya pada radiasi
sinar uv yang dipancarkan oleh matahari.

Radiasi sinar uv yg dipancarkan berhubungan


dgn beberapa efek yg merugikan, salah
satunya adalah penyebab kanker kulit
Radiasi sinar uv diklassifikasikan atas 3
berdasarkan panjang gelombangnya:
a. UV A (320-400 nm)
b. UV B (280-320 nm)
c. UV C (200-280 nm)

Cahaya matahari pd dasarnya mengandung


radiasi UV A, yang terutama terpaprkan pd
manusia, memiliki kemampuan yg lbh besar utk
berpenetrasi ke lapisan kutan dan bertanggung
jawab pd pengeriputan, penuaan dan penekan
sistem immun.
UV B merupakan suatu mutagen dan berperan pd
pembentukan kanker melanoma (kanker kulit
yang terbentuk di melanosit) dan jenis kanker
non melanoma (kanker kulit yang terjadi di sel
basal dan skuamosa)
UV C berpotensi menyebabkan kanker kulit dan
immunosuppression

Walaupun sistem penyampaian obat yang


diberikan secara topikal maupun transdermal
sudah digunakan secara luas dlm pengobatan
berbagai jenis penyakit kulit, namun untuk jenis
yang tertentu perlu pengobatan secara oral dan
sistemik
Pada masa dulu, beberapa kebudayaan sudah
menggunakan produk alami seperti soybean,
madu, dadih, untuk mengatasi infeksi pada kulit

Beberapa nutrasetikal meliputi: karotenoid,


melatonin, prontosianidin, curcumin, asam
ferulat, teh, asam linoleat, gingerol, daun kari,
dan silymarin sdh diketahui memberikan efek
yang menguntungkan pada penyembuhan
beberapa penyakit atau kelainan kulit seperti
kanker melanoma dan non melanoma, penyakit
kulit sehubungan dgn bertambahnya usia,
jerawat, skin rash, inflamasi, immunomodulasi.
Nutrasetikal juga digunakan dlm perawatan
kulit, untuk meningkatkan textur, kecerahan
dan kelembutan kulit.

Karotenoid
Karotenoid, seperti beta-karoten, likopen,
zeaxantin baik dalam bentuk kombinasi ataupun
tdk, secara umum digunakan sebagai nutrasetikal
dalam pemeliharaan kesehatan kulit.
Penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa
konsumsi campuran yang mengandung likopen
(3mg/hari), lutein (3 mg.hari), dan beta-karoten
(4,8 mg/hari), bersama dengan alpha-tokopherol
(10 mg/hari), selenium (75 mikrogram/hari)
selama periode 12 minggu dapat meningkatkan
kepadatan kulit, ketebalan, kelembutan dan
mengurangi keriput pada kulit.

Paparan sinar dalam UV secara signifikan akan


mengurangi level karotenoid di kulit dan
plasma
Suatu meta analysis mengenai keefektifan
beta karoten dlm perlindungan melawan
sunburn, mendunkung bahwa konsumsi betakaroten dapat melindungi kulit dari sunburn
(terbakar sinar matahari).

Lupeol
Lupeol secara alami berupa pentasiklik triterpen
yang berasal dr tumbuhan yang banyak terdapat
pd buahan dan sayuran seperti: mangga,
strawberri, zaitun.
Ketika lupeol diberikan secara topikal pada dosis
0,75 dan 1,5 mg/hewan 1 jam sblm pemberian
benzoil peroksida (suatu radikal bebas)
Perlakuan tsb melemahkan respon awal tumor yg
diinduksi oleh benzoil peroksida pada kulit
mencit.

Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa


lupeol memiliki efek protektif pada 7,12dimetilbenz(a)antracen (DMBA) yang
menginduksi kerusakan alkilasi DNA pada kulit
mencit.
Studi ini juga menunjukkan potensial
penggunaan lupeol sbg agen kemoterapetik
krn kerusakan alkilasi DNA dpt memicu
terjadinya kanker dan penyakit genetika yg
lain.

MELATONIN
Melatonin is a naturally occurring hormone
secreted by the pineal gland.
Melatonin (N-acetyl-5-methoxytryptamine) is
biosynthesized by a series of reactions from
indole amino acid tryptophan
Melatonin is ahighly potent antioxidant that
acts by scavenging hydroxyl and lipid peroxidyl
free radicals [Reiter et al. 1995].

Several studies investigated the photoprotective effects


of melatonin in humans.
The topical application of melatonin solution resulted
in attenuation of UV-induced erythema in a dosedependent manner
Interestingly, more pronounced results were obtained
when melatonin was formulated in combination with
vitamin C and vitamin E
Maldonado et al. [2007] reviewed the use of melatonin
as a potential pharmacological support against thermal
injury.
It is evident that thermal injury results in
lymphocytopenia and sleep defi ciencies.
It is believed that melatonin ameliorates burn injuries
by inhibiting the proinfl ammatory cytokines and
improving the sleep mechanisms.

It is evident from the body of research material


published to date that melatonin exhibits
tumorostatic
properties,
which
includes
melanomas and tumors of cutaneous origin [Cos
and Sanchez-Barcelo 2000].

In a mice study, melatonin reduced the number


of papillomas during the initiation as well as
promotion stages of tumor induced by
benzo[a]pyrene.
This study also found that mice treated with
melatonin prevent the binding benzo[a]pyrene
and its metabolites to DNA [Kumar and Das
2000].

Curcumin
Curcumin merupakan senyawa fenol yang berwarna
kuning yang diperoleh dari kunyit
Kunyit digunakan sebagai pemberi rasa pada makanan
dan zat warna di beberapa negara di Asia.
Ada beberapa penelitian yang melaporkan bahwa
curcumin dpt digunakan sbg antiinflamasi dan
antioksidan
Studi in vitro sudah menunjukkan bahwa curcumin
mengurangi pembentukan keratinosit epidermal dan
proliferasi dan meningkatkan apoptosis.

Pemberian curcumin secara oral sebelum


dilakukan radiasi sinar gamma untuk
penyembuhan luka pd mencit berlangsung
dengan meningkatkan kontraksi luka dan
meningkatkan sintesis kolagen, hexosamin,
NO, DNA, proliferasi fibroblast dan vasculatur
Oleh karena itu, curcumin berpotensi dalam
pengobatan kulit yang terbakar dan
penyembuhan luka

FERULIC ACID
Ferulic acid is a phenolic compound present in high
concentrations in leaves, fruits, and vegetables.
It possesses potent antioxidant properties, and the
antioxidant potential of ferulic is explained by its
unique structural characteristics.

The phenoxy radical form of ferulic acid is resonance


stabilized by the delocalization of electrons.
Ferulic acid has been reported to scavenge hydroxyl,
alkoxy, peroxy, and superoxide free radicals [Srinivasan,
Sudheer, and Menon 2007].

Topical formulation of ferulic acid (0.5%), L-ascorbic


acid (15%), and -tocopherol (1%) has been shown to
reduce skin erythema and sunburn cell formation
This formulation has effectively reduced oxidative
stress and thymidine dimer formation induced by UV
radiation [Lin et al. 2005].
An in vitro study has shown that addition of ferulic acid
at concentrations ranging from 1 to 10 g/ml to human
lymphocytes 30 min before UV-B irradiation has
inhibited UV-B-induced lipid peroxidation and oxidative
stress in a dose-dependent manner [Prasad et al.2007]
In another study, it was shown that topical application
of ferulic acid inhibited TPA-induced skin tumor
formation [Huang et al. 1988].

Teh
Teh diperoleh dari hasil fermentasi daun teh segar
dari tanaman Camellia sinensis.
Polifenol merupakan konstituen terbesar dalam the
EGCG merupakan konstituen utama pada teh hijau
Pada tikus, pemberian secara topikal EGCG (2%) pada
salep hidrofilik 30 menit sblm paparan UV A dapat
menurunkan kerusakan kulit akibat radiasi UV A.
Akan tetapi pemberian EEGCG 30 menit setelah
paparan UV A tdk memberikan efek yang
menguntungkan.

Pada in vivo, extrak air dr teh hitam


diformulasi sebagai gel dan diuji sebagai
perlindungan melawan radiasi uv spektrum
luas (200-400 nm).
Subjek yg menerima gel teh hitam, tdk ada
eritama yang di amati, mengindikasikan
pemberian yg potensial dari teh hitam
terhadap cahaya matahari

Asam lemak
Minyak ikan yg kaya dgn omega 3 PUFA sdh
dilaporkan secara signifikan mengurangi uv B- yg
menginduksi eritema pd manusia
EPA dan DHA, 2 omega-3 PUFA, ditemukan secara
signifikan menghambat produksi UV A dan UV B dan
TNF--induced IL-8, sitokin proinflamasi dalam
keratin.
Pada studi yg lain, EPA ketika diaplikasikan secara
topikal pd kulit manusia, mengurangi sinar UV yg
menginduksi kolagen dan mengurangi penebalan
lapisan epidermis kulit.
Oleh karena itu, EPA berpotensi sbg zat fotoprotektif
dan zat anti aging

Beberapa studi dilakukan untuk menentukan


efikasi minyak primrose (minyak dari bunga
mawar) pada penyakit yang mengalami inflamasi
sep: ekzem atopik dan psoriasis.
Primrose oil ini mengandung sekitar 70% linoleic
dan 10% gamma-linoleic acid.
Suatu studi dengan 99 orang pasien dengan
dermatitis atopik di berikan primrose oilatau
placebo selama 12 minggu, dan hasilnya
menunjukkan peningkatan yg signifikan secara
klinis pd pemberian dosis yang besar.

Cocoa butter merupakan asam lemak alami


yang diekstraksi dr biji coklat.
Banyak digunakan dlm produk topikal seperti
krim, sabun, salep, ataupunn losion.
Cocoa butter bertindak sbg emolient dan
mengurangi kekeringan kulit,inflamasi dan
iritasi.

Ginger
Rizoma jahe diperoleh dari Zingiber officinale,
yang banyak digunakan sbg pemberi aroma
dan rasa pedas pada makanan
Pemberian topikal ekstrak etanol ginger pada
tikus memberikan perlindungan yang
signifikan terhadap TPA yg menginduksi tumor
kulit.
6-gingerol merupakan komponen utama yg
bertanggung jawab pd perlindungan tumor

Pemberian 6-gingerol secara topikal sebelum


radiasi sinar UV B menunjukkan induksi COX 2
mRNA dan protein dan NF-KB translokasi pada
mencit yang sedikit berbulu.

Studi ini menunjukkan bahwa pemberian 6gingerol secara topikal dpt melawan UV B
yang menginduksi kelainan pd kulit.

Aloe vera
Aloe vera merupakan tumbuhan kecil yang
mengandung daun yang berair banyak
Ekstrak aloe umunya digunakan dlm formulasi
sebagai krim kulit, losion, gel, salep.
Pemberian topikal aloe vera gel (97,5%) pd
manusia memberikan hasil yg signifikan
terhadap penurunan efek UV yang menginduksi
eritema setelah 48 jam.
Aloe vera extrak (0,5% extrak) dalam krim
hidrofilik (3xsehari, 5 hari seminggu) secara
signifikan dpt mengobati lesi, eritema, dan
infiltration ketika dibandingkan dgn placebo.

CoQ10
CoQ10 is incorporated into a variety of skincare
products because of its exceptional antioxidant
properties.
In an in vitro study involving human dermal fi broblasts,
the combination of CoQ10 and carotenoids have
resulted in attenuation of infl ammation induced by UV
radiation [Fuller et al. 2006].
In another study, CoQ10 nanoparticles were observed
to attenuate the oxidative stress induced by UV-Binduced irradiation by increasing the manganese
superoxide dismutase and glutathione peroxidase
immunoreactivity and their protein levels in the
hairless mouse skin [D. W. Kim et al. 2007].

SILYMARIN
Silymarin is the active constituent extracted from the fruits of
Silybum marianum L. Gaertn.
Chemically, silymarin is a mixture of flavolignanas primarily
containing silybin [Wagner, Horhammer, and Munster 1968].
Topical application of silymarin at a dose of 9 mg/application
before UV-B exposure has been shown to reduce the tumor
incidence, tumor multiplication, and tumor growth in mice
[Katiyar et al. 1997].
it was reported that topical application of silymarin attenuates
UV-B-induced immunosuppression and oxidative stress [Katiyar
2002] primarily through the inhibition of infi ltration CD11b+
cells, a major source of oxidative stress [Katiyar, Meleth,and
Sharma 2008].

Svobodova et al. 2007 reported that topical


application of silybin and 2,3-dehydrosilybin
on human keratinocytes at a dose of 150
mol/L suppressed UV-A induced oxidative
damage.
Administration of silymarin either locally or
locally and systemically has significantly
protected rats from burn-induced oxidative
damage [Toklu et al. 2007].
Together, these results imply the potential
application of silymarin as a therapeutic agent
for the treatment of skin cancers and burns.

Daun kari
Daun kari diperoleh secara segar dari Murraya
koenigii.
Daun kari umumnya digunakan sbg pemberi
aroma pada masakan India
Pemberian secara topikal extrak daun kari 10 dan
20% ditunjukkan dgn adanya penurunan 29,05
dan 43,75% jumlah DMBA yang menginduksi
kanker pd tikus Swiss.
Akan tetapi komponen aktif utama yg terdpt dlm
daun kari yg berfungsi sbg antikarsinogen blm
ditentukan.

TRIMS..

Anda mungkin juga menyukai