KELOMPOK 2
1.
2.
3.
4.
EEN RUSADI
PUPUT SULVI A
DEWI BERLIANA OKTAVIA
LISA JUNIYAH R
(2014310086)
(2014310087)
(2014310098)
(2014310100)
Banyak pemakai laporan keuangan dan masyarakat awam pada umumnya, rancu
tentang hubungan antara auditing dengan akuntansi. Ada yang mengatakan bahwa
auditing adalah cabang dari akuntansi, karena orang yang melakukan auditing pasti
harus ahli dibidang akuntansi. Ada pula yang mengatakan bahwa pengauditan
adalah pemeriksaan atas catatan akuntansi, sehingga pengauditan diartikan sebagai
pemeriksaa akuntansi.
Dibawah ini menunjukkan adanya hubungan yang erat antara auditing
dengan akuntansi, namun proses akuntansi (mencatat, mengelompokkan, dan
meringkas transaksi dalam bentuk laporan keuangan yang disusun sesuai dengan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku) berbeda dengan proses auditing
(mendapatkan dan mengevaluasi bukti untuk memastikan bahwa laporan keuangan
telah disusun sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku).
Pendekatan yang dilakukan dalam proses akuntansi jelas berbeda dengan
pendekatan yang diterapkan dalam auditing. Perlu juga dipahami bahwa
pemeriksaan kewajaran laporan keuangan tidak hanya sebatas pemeriksaan atas
catatan akuntansi. Untuk memeriksa kewajaran laporan keuangan, auditor
melakukan berbagai teknik audit yang diterapkan pada berbagai hal di luar catatan
akuntansi.
Auditor tidak bisa memberi jaminan penuh bahwa laporan keuangan yang telah
diauditnya bebas dari kesalahan penyajian material yang timbul akibat kesalahan
ataupun kecurangan. Laporan keuangan yang telah diaudit tidak dapat benar-benar
akurat. Hal ini disebab kan oleh proses akuntansi yang melahirkan laporan
keuangan, maupun oleh proses pengauditan itu sendiri.
Laporan keuangan yang merupakan hasil dari proses akuntansi disusun
berdasarkan SAK. Standar tersebut seringkali menyediakan lebih dari satu metode
alternatif yang sama-sama memungkinkan untuk diterapkan pada suatu kejadian
atau transaksi tertentu. Tidak ada literatur akuntansi atau pertimbangan rasional
yang menunjukkan bahwa alternatif yang satu lebih baik daripada alternatif yang
lain. SAK yang merupakan salah satu bentuk kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku, bersifat fleksibel memberi keleluasan kepada penyusun laporan keuangan
(manajemen) untuk mempengaruhi informasi keuangan yang disajikan dan oleh
karenanya berpengaruh kepada keandalan dan ketelitian informasi tersebut.
PIHAK-PIHAK YANG BERINTERAKSI DENGAN AUDITOR
Dalam suatu audit atas laporan keuangan, auditor menjalin hubungan profesional
dengan berbagai pihak, yaitu: (1) manajemen, (2) pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola, (3) auditor internal, dan (4) pemegang saham.
MANAJEMAN
Selama audit berlangsung, auditor sangat sering berhubungan atau
beriteraksi dengan manajemen. Untuk mendapatkan bukti yang diperlukan dalam
suatu audit, auditor seringkali meminta data perusahaan yang bersifat rahasia. Oleh
karena itu sangatlah penting bagi auditor untuk menjalin hubugan baik dengan
manajemen atas dasar saling percaya dan saling menghormati.
STANDAR AUDIT
Standar audit adalah pedoman umum untuk membantu para auditor dalam
memenuhi tanggungjawab profesional mereka dalam pengauditan laporan
keuangan histori. Standar tersebut mencakup pertimbangan kualitas profesional
antara lain persyaratan kompetensi dan independensi, pelaporan, dan bukti.
LAPORAN AUDITOR
Laporan auditor sangat penting dalam penugasan audit dan asurans karena laporan
mengomunikasikan temuan auditor. Pengguna laporan keuangan mengandalkan
pada laporan auditor untuk mendapatkan asurans tentang keuangan entitas
(perusahaan).
BAGIAN-BAGIAN DALAM LAPORAN AUDITOR
suatu laporan auditor wajar tanpa pengecualian berisi sembilan bagian sebagai
berikut:
1. Judul laporan. Standar audit mewajibkan bahwa laporan auditor harus
memiliki sebuah judul yang mengindikasikan secara jelas bahwa laporan
tersebut adalah laporan seorang auditor independen.
2. Pihak yang dituju. Laporan auditor pada umumnya ditujukan kepada pihakpihak yang untuk mana laporan tersebut disusu, seringkali kepada pemegang
saham atau pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola laporan
keuangannya diaudit.
3. Paragraf Pendahuluan. Paragraf pendahuluan dalam laporan auditor harus:
(a) mengidentifikasikan entitas yang laporan keuangannya diaudit; (b)
menyatakan bahwa laporan keuangan telah diaudit; (c) mengidentifikasi
judul setiap laporan keuangan yang menjadi bagian dari laporan keuangan;
(d) merujuk pada ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi
4.
5.
6.
7.
8.
9.
penjelasannya; dan (e) menyebutkan tanggal atau periode yang dicakup oleh
setiap laporan yang menjadi bagian dari laporan keuangan.
Tanggungjawab Manajemen atas Laporan Keuangan. Laporan auditor
harus mencakup satu bagian dengan judul tanggungjawaba Manajemen
atas laporan keuangan. Bagian dari laporan auditor ini menjelaskan
tanggungjawab pihak-pihak dalam organisasi yang bertanggung jawab atas
penyusunan laporan keuangan.
Tanggungjawab Auditor. Laporan auditor menyatakan bahwa
tanggungjawab auditor adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan
keuangan berdasarkan audit untuk mengontraskannya dengan
tanggungjawab manajemen atas penyusunan laporan keuangan.
Opini Auditor. Laporan auditor harus mencakup suatu bagian dengan judul
opini.
Tanggungjawab Pelaporan Lainnya. Jika auditor menyatakn
tanggungjawab pelaporan lainnya dalam laporan auditor atas laporan
keuangan yang merupakan tambahan terhadap tanggungjawab auditor
berdasarkan SA untuk melaporkan laporan keuangan, maka tanggungjawab
pelapora lain tersebut harus dinyatakan dalam suatu bagian terpisah dalam
laporan auditor yang diberi judul pelaporan Lain atas Ketentuan Hukum
dan Regulasi, atau judul lain yang dianggap tepat menurut ini bagian ini.
Tanda Tangan Auditor. Laporan auditor harus ditandatangani. Tanda tangan
auditor dilakukan dalam nama kantor akuntan publik (KAP) dan nama
rekan.
Tanggal Laporan Audit. Laporan auditor harus diberi tanggal tidak lebih
awal dari tanggal ketika auditor telah memperoleh bukti audit yang cukup
dan tepat mendasari opini auditor atas laporan keuangan.
Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuanagn entitas ABC tanggal 31 Desember 20x1, serta kinerja keuangan dan
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia.
Laporan atas Ketentuan Peraturan Perudang-undangan Lain
[Bentuk dan isi bagian ini dalam laporan auditor akan bervariasi tergantung pada sifat
tanggungjawab pelaporan lain auditor]
[Tanda tangan auditor]
[Tanggal laporan auditor]
[Alamat auditor]