PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Obesitas sudah merupakan masalah epidemik dunia, dengan lebih dari 1 milyar orang
dewasa kelebihan berat. Sedikitnya tiga ratus juta dari mereka secara klinis termasuk dalam
obesitas yang merupakan penyokong utama kepada beban global dari penyakit kronis. Pada
negara berkembang dengan gizi rendah, obesitas adalah suatu kondisi yang kompleks, dengan
adanya pengaruh hubungan sosial yang serius dan dalam cakupan dimensi psikologis, yang
mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan pada berbagai usia dan kelompok sosioekonomi.
Pada tahun 1998 WHO menyatakan bahwa obesitas merupakan penyebab kematian kedua
didunia setelah merokok.
Saat ini, telah terdapat bukti bahwa prevalensi obesitas meningkat sangat tajam di seluruh
dunia dan di beberapa negara berkembang obesitas telah mendapat perhatian yang serius.
Prevalensi obesitas di dunia menunjukkan angka yang cukup tinggi yaitu 28,3% (WHO, 2008).
Di Indonesia sendiri prevalensinya adalah meningkat dari 17,5% di tahun 2000 menjadi 22%
sampai 24% di tahun 2002 (Depkes, 2002). Overweight dan Obesitas kini mulai diterima dan
menjadi salah satu perhatian serius di negara-negara berkembang. Hal ini terutama karena orang
obesitas cenderung menderita penyakit jantung, hipertensi, stroke, diabetes melitus, dan jenis
kanker tertentu. Kematian yang disebabkan oleh penyakit-penyakit tersebut meningkat secara
drastis terutama untuk BMI (Body Mass Index) di atas 30
Obesitas selalu dihubungkan dengan meningginya tekanan darah (hipertensi) yang dapat
menyebabkan komplikasi-komplikasi yang lebih memperburuk kualitas orang dengan obesitas.
Obesitas merupakan penyakit multifaktorial disebabkan oleh karena interaksi antara faktor
genetik dan faktor lingkungan seperti gaya hidup, perilaku makan dan aktivitas fisik. Obesitas
disebabkan akibat ketidak seimbangan antara asupan energi dengan keluaran energi, sehingga
terjadi kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Faktor-faktor yang
berpengaruh dari asupan makanan yang menyebabkan obesitas adalah kuantitas, porsi sekali
makan, kepadatan energi dari makanan yang dimakan, kebiasaan makan.
Pengetahuan tentang perilaku makan yang baik merupakan salah satu faktor penting yang
dapat mencegah terjadinya obesitas. Selain itu gaya hidup yang tidak sehat juga sangat
berpengaruh pada kejadian obesitas. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin meneliti
bagaimana pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang obesitas dan gaya hidup sehat
dengan usia diatas 15 tahun dengan obesitas di wilayah RW 02 Kelurahan Cempaka Putih Barat
II.
1.2
Rumusan masalah
Semakin tingginya persentase tingkat obesitas pada masyarakat usia diatas 15 tahun di
wilayah RW 02 Kelurahan Cempaka Putih Barat II yang diduga berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan mengenai dampak dari obesitas pada kesehatan serta kurangnya pengetahuan
mengenai gaya hidup yang sehat.
1.3
Tujuan
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku tentang obesitas dan gaya
hidup sehat pada masyarakat dengan obesitas di wilayah RW 02 Kelurahan Cempaka Putih Barat
II.
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan dilakukannya penelitian, maka diharapkan hasil yang diperoleh dari
penelitian ini dapat memberikan manfaat berikut ini, yaitu:
1.4.1 Bagi Puskesmas
1. Menjadi program unggulan puskesmas dalam meningkatkan kesehatan pada masyarakat
dengan usia diatas 15 tahun dengan obesitas dengan cara meningkatkan pola hidup sehat.