Oleh :
Kelompok 3:
DENY KURNIAWAN
ANJANANDA VITODI
RAMLI ALI SAFRUDIN
T.BUDI UTOMO SYAFRI
AGUS SAPUTRA
GILANG SYUKMA PRATAMA
Tanggal Penyerahan : 04 Januari 2016
BAB III
DEFORMASI LEMBARAN DALAM TEGANGAN BIDANG
Gambar 3. 1 Elemen dari lembaran: (a) kondisi tidak terdeformasi dengan lingkaran dan grid
kotak; (b) kondisi terdeformasi dengan lingkaran grid terdeformasi menjadi elips
dari diameter major d1 dan diameter minor d2 dan (c) traksi, T atau gaya yang
ditransmisikan per satuan lebar.
Gambar 3. 2 (a) Penarikan kedalaman sebuah cup silindris. (b) Sektor dari sebuah cup
menunjukkan lokasi dari pengukuran regangan. (c) Regangan rencana untuk dua
tingkat dalam proses penarikan.
metode analisis disketsakan pada Appendix A.2) Jika sumbu mayor atau minor diukur dan
ketebalan yang terjadi ditentukan, analisis tinggal mengikut.
3.3.1 Regangan Utama
Regangan utama pada akhir dari proses adalah
1 ln
d1
d
t
; 2 ln 2 ; 3 ln
d0
d0
t0
(3.1a)
1 ln( d 2 / d 0 )
2 ln( d1 / d 0 )
(3.2)
Dalam latihan, harus hati-hati ketika menentukannya jika asumsi ini beralasan. Kasus disana
yang mana garis regangan akan akan menyimpang secara signiikan dari kelurusan. Seperti kasuskasus yang tidak bisa dianalisis menggunakan cara yang sederhana.
3.3.3 Ketebalan Regangan dan Ketebalan
Dari persamaan 3.1(a), reganagn ketebalan adalah ditentukan dengan mengukur dari ketebalan,
atau alternatifnya dari mengasumsikan regangan-regangan major dan minor volume
deformasinya konstan.
3 ln
d
t
(1 )1 (1 ) ln 1
t0
d0
(3.3)
t t0 exp( 3 ) t0 exp (1 )1
td1d 2 t0 d 0 2
(3.4)
dijaga konstan,
d 02
d1d 2
(3.5)
1 ln
Dimana
d1
d
t
; 2 ln 2 =1 ; 3 ln (1 ) 1
d0
d0
t0
adalah konstan.
(3.1b)
Titik lainnya dalam diagram regangan pada Gambar 3.2(c) indikasi besarnya dari regangan major
dan minor akhir dan garis linear diasumsikan mendekati titik ini. Mengacu kepada Gambar
3.3(a), kita memeriksa dalam detail lain sifat dari beda garis-garis regangan. Diagram ini,
Gambar 3.3(a) tidak menjelaskan beberapa keterangan-keterangan proses. Tetapi akan digunakan
untuk membahas beda proses deformasi. Elips-elips merupakan sebuah kontur dari persamaan
regangan efektif,
; titik lain dari elips akan menjelaskan dalam elemen material itu, dari
hipotesi pengerjaan hardening pada Bagian 2.7, memiliki aliran regangan yang sama
Gambar 3. 3 (a) Diagram regangan menampilkan beda model deformasi mencocokkan ke rasio
beda regangan. (b) Peregangan dua sumbu yang sama pada pola lengkungan
teregang. (c) Deformasi pada bidang regangan pada bagian dinding sisi panjang.
(d) Gabungan sumbu perluasan dari sisi penekanan lubang. (e) penarikan atau
gesaran murni pada flange sebuah deep-drawn cup, menampilkan lingkaran grid
yang meluas dalam satu arah dan semuanya. (f) Penekanan unaksial pada sisi
deep-drawn cup. (g) Beda garis regangan prosporsional ditunjukkan Gambar 3.2
direncanakan dalam sebuah diagram regangan rekayas.
Yang dimana
. Seperti pernyataan diatas, tarikan utama dan tegangan utama pada arah 1,
dimana
1 0
1 0
dan
. Oleh
karena itu semua kemungkinan garis perenggangan dalam proses pembentukan lembaran akan
lie diantara 0A dan OE pada Gambar 3.3(a) dan rasio regangan dalam rentangan
3.4.1 Peregangan Dua Sumbu yang Sama,
2 1
, ketebalan
regangan adalah
3 21
kemudian dalam beberapa proses lain. Dari persamaan 2.19(c) juga, reganga efektif adalah
21
Proses ini diilustrasikan melalui garis-garis edar, 0B, Gambar 3.3(a), lembar meluas hanya dalam
satu arahdan sebuah lingkaran menjadi sebuah elips dimana sumbu minor tidak berubah.
Panjang, bagian-bagian lengkungan, regangan bidang diamati pada sisi seperti Gambar 3.3(c). Ia
akan ditampilkan setela regangan bidang, lembaran menerangkan bisa gagal dengan retakan.
3.4.3 Tarikan Uniaksial,
1/ 2
Titik C pada Gambar 3.3(a) merupakan proses dalam sebuah uji terik da terjadi pada lembaran
2 0
berlawanan dengan lainnya. Proses ini akan terjadi kapanpun sisi bebas direnggangkan seperti
dalam kasus mengekstrusi lubang pada Gambar 3.3(d).
3.4.4 Ketebalan Konstan atau Penarikan,
Dalam proses ini, titik D, lembaran tegangan-tegangan dan regangan-regangan adalah sama dan
sebaliknya dan deformasi lembaran tanpa berubah dalam ketebalannya. Ia disebut drawing,
diperiksa ketika lembaran
murni dan terjadi dalam flange dari dasar cup tarikan seperti Gambar 3.3(e). Dari persamaan
3.1(b), ketebalan regangan adalah 0 dan dari persamaan 2.19(c) regangan efektif
10
2 / 3 1 1.1551
dan
work-hardening
adalah
berangsur-angsur.
Retakan
tidak
Proses ini, ditandai pada titik E, merupakan sebuah kasusu ekstrim dan terjadi ketika tegangan
major 1 adalah nol, seperti pada sisi deep-drawn cup, Gambar 3.3(f). Tegangan minor
dan
tebal.
3.4.7 Diagram Regangan Rekayasa
Industri lembaran metal, informasinya dalam Gambar 3.3(a) biasanya direncanakan dalam istilah
regangan rekayasa. Gambar 3.3(g), garis regangan untuk rasio garis regangan sebenarnya
konstan telah direncanakan dalam istilah regangan rekayasa. Dilihat bahwa beberapa dari proses
yang mencukupi jangan memotong seperti garis lurus. In merupakan sebuah konsekuensi dari
ketidakpantasan alami dari regangan rekayasa seperti mengukur deformasi dan pekerjaan ini,
regangan sebenarnya akan digunakan banyak instansi. Diagram regangan sebenarnya tetap
11
digunakan secara luas dan ia sebaiknya menjadi familiar dengan bentuk diantara keduanya.
Dalam kerja ini, diagram regangan sebenarnya akan digunakan kecuali untuk keadaan khusus.
12