Artinya:Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya.1
Berdasarkan ayat tersebut, Allah telah menciptakan manusia dengan bentuk yang
sebaik-baiknya, serta di lengkapi dengan akal sebagai pembeda dengan makhluk
yang lain.
Akal adalah suatu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk
membedakan yang salah dan yang benar serta menganalisis sesuatu yang
kemampuannya sangat tergantung luas pengalaman dan tingkat pendidikan,
formal maupun informal, dari manusia pemiliknya. Jadi, akal bisa didefinisikan
sebagai salah satu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk mengingat,
menyimpulkan, menganalisis, Menilai apakah sesuai benar atau salah.2
Namun, karena kemampuan manusia dalam menyerap pengalaman dan
pendidikan tidak sama. Maka tidak ada kemampuan akal antar manusia yang
betul-betul sama.3
Selain akal manusia juga di karuniai hati sebagai penyempurna untuk
menunjang berbagai kreativitasnya sehingga manusia menjadi makhluk yang
sempurna. Akan tetapi, manusia juga bisa menjadi makhluk yang hina bahkan
lebih hina dari hewan apabila semua karunia Allah yang telah berikan tersebut
tidak digunakan dan dimanfaatkan dengan semestinya, sebagaimana yang
tercantum dalam Al-quran surat Al-Araf ayat 179:
1 Departemen Agama, Mushaf Mufassar,Bandung,(2009:597)
2 Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Indeks.
Jakarta 2008
3 ibid
Artinya:Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah
menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah
menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang
biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada
Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta
satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu.5
Uud no.1 tahun 1974 Pasal I (Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang
pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk
keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha esa). Dan pasal II nya (1). Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan
menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu.(2) Tiap-tiap
perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku6
Islam menghendaki hubungan seks yang normal melalui pernikahan sah
dengan niat ibadah kepada Allah SWT. Hal ini dimaksudkan untuk
menanggulangi kerusakan jiwa dan mengarahkan manusia agar berakhlak mulia. 7
5 Departemen Agama, Mushaf Mufassar,Bandung,(2009:77)
6 KHI UUD NO.1 TH. 1974
7 Sulistiani L Siska. Kejahatan Dan Penyimpangan Seksual Dalam
Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Positif Indonesia (Bandung:
Nuansa Aulia, 2016), Hlm 1
Islam juga menghendaki fitrah manusia berjalan sesuai dengan kehendak yang
telah digariskan oleh yang maha kuasa. Firman Allah SWT dalam al-quran
sebagai berikut:
Artinya:
Dan
di
antara
tanda-tanda
kekuasaan-Nya
ialah
dia
populasi.11 Adapun seksual, berkenaan dengan perkara persetubuhan antara lakilaki dan perempuan.12 Deviasi seksual ialah ganguan arah tujuan seksual, 13 karena
mendapat kepuasan seksualnya dengan cara yang keluar dari kebiasaan.
Segala tindakan atau perilaku yang tidak sesuai dengan nilainilai dan
norma yang berlaku dalam masyarakat dianggap sebagai bentuk penyimpangan.
Bentuk-bentuk penyimpangan serta berbagai penyakit sosial yang ada dalam
masyarakat bermacam-macam, Salah satunya adalah perilaku seks diluar nikah.
Perilaku seks di luar nikah selain ditentang oleh norma-norma sosial, juga
secara tegas dilarang oleh agama. Perilaku menyimpang ini dapat dilakukan oleh
seorang laki-laki dan perempuan yang belum atau bahkan tidak memiliki ikatan
resmi.Dampak negatif dari perilaku seks di luar nikah, antara lain, lahirnya anak
di luar nikah, terjangkit PMS (penyakit menular seksual), bahkan HIV/AIDS, dan
turunnya moral para pelaku.
George Harvard dalam bukunya revolusi seks mengungkapkan, kita tidak
begitu khawatir terhadap bahaya nuklir yang mengancam kehidupan manusia di
abad modern ini, yang kita khawatirkan adalah serangan bom seks yang setiap
saat dapat meledak, menghancurkan moral manusia. Pandangan semacam ini juga
di lontarkan oleh sejarawan Arnold Toynbee yang menyatakan, dominasi seks
dewasa ini akan mengakibatkan runtuhnya peradaban manusia.14