Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
REPUBLIK INDONNESIA
2013
KOMPETENSI DASAR
1.1. Menyadari sempurnanya konsep Tuhan
tentang benda-benda dengan
fenomenanya untuk dipergunakan
sebagai aturan dalam
melaksanakanpekerjaandasarelektromek
anik
1.2. Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama
sebagai tuntunan dalam
melaksanakanpekerjaandasarelektromek
anik
2.1. Mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan
tanggung jawab dalam melaksanakan
pekerjaan dasarelektromekanik
2.2. Menghargai kerjasama, toleransi,
damai, santun, demokratis, dalam
menyelesaikan masalah perbedaan
konsep berpikirdalam melaksanakan
pekerjaan dasarelektromekanik
2.3. Menunjukkan sikap responsif, proaktif,
konsisten, dan berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam melaksanakan pekerjaan
dasarelektromekanik
3.1. Menentukan prosedur keamanan dan
kesehatan kerja di bidang pekerjaan
elektromekanik
3.2. Menentukan prosedur penyiapan
pekerjaan pelat logam)
3.3. Menentukan prosedur pengerjaan pelat
logam
3.4. Menentukan prosedur perakitan rangka
pelat logam
3.5. Menentukan kondisi operasi alat ukur
untuk pengukuran dimensional (mekanik)
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
:
SMK
:
Teknik Ketenagalistrikan
Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Pekerjaan Dasar Elektromekanik
X
Kompetensi Inti:
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotongroyong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
Berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
danalamsertadalammenempatkandirisebagaicerminanbangsadalampergaulandunia.
KI 3 : Memahami, menerapkandanmenganalisispengetahuanfaktual, konseptual, danproseduralberdasarkan rasa
ingintahunyatentangilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya, danhumanioradalamwawasankemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, danperadabanterkaitpenyebabfenomenadankejadiandalambidangkerja yang
spesifikuntukmemecahkanmasalah.
KI4 : Mengolah, menalar, danmenyajidalamranahkonkretdanranahabstrakterkaitdenganpengembangandari yang
dipelajarinya di sekolahsecaramandiri, danmampumelaksanakantugasspesifik di bawahpengawasanlangsung.
Kompetensi
Dasar
Semester 1
1.3. Menyadari
sempurnanya
konsep Tuhan
Materi Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Kompetensi
Dasar
tentang
benda-benda
dengan
fenomenanya
untuk
dipergunakan
sebagai aturan
dalammelaksa
nakanpekerjaa
ndasarelektro
mekanik
1.4. Mengamalka
nnilainilaiajaran
agama
sebagai
tuntunan
dalammelaksa
nakanpekerjaa
ndasarelektro
mekanik
Materi Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Kompetensi
Dasar
2.4. Mengamalka
nperilakujujur,
disiplin, teliti,
kritis, rasa
ingintahu,
inovatif dan
tanggungjawa
bdalammelaks
anakanpekerja
andasarelektro
mekanik
2.5. Menghargai
kerjasama,
toleransi,
damai, santun,
demokratis,
dalammenyele
saikanmasalah
perbedaankon
sepberpikirdal
ammelaksanak
anpekerjaanda
sarelektromek
anik
2.6. Menunjukka
nsikapresponsi
f,proaktif,konsi
Materi Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Kompetensi
Dasar
sten, dan
berinteraksise
caraefektifden
ganlingkungan
sosialsebagaib
agiandarisolusi
atasberbagaip
ermasalahand
alammelaksan
akanpekerjaan
dasarelektrom
ekanik
Materi Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Mengamati :
Peraturan K3
Rambu-rambu K3
Penilaian
Kinerja:
Pengamatan
sikap kerja dan
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
4 x 5 JP Training
manual
Electrical
Kompetensi
Dasar
dan
kesehatan
kerja di
bidang
pekerjaan
elektromekan
ik
4.1. Menerapkan
prosedur
keamanan
dan
kesehatan
kerja di
bidang
pekerjaan
elektromekan
ik
Materi Pokok
kerja (bengkel)
Lingkungan tempat
kerja yang aman
Perlindungan personal
Penggunaan perkakas
tangan
Petunjuk umum
- Pemekaian Obeng
- Pemkaian Kunci pas
- Pemkaian tang
- Pemakaian Palu
- Pemakaian gergaji
- pemakaian
crimping Tool
Penggunaan perkakas
bertenaga listrik
- mesin bor
- mesin gerenda
Pemadam kebakaran
Kegiatan
Pembelajaran
Alat pelindung Diri
Alat pemadam
kebakaran
Menanya :
Mengkondisikansitua
sibelajaruntukmembi
asakanmengajukanp
ertanyaansecaraakti
fdanmandiritentang:
Peraturan K3LH,
Rambu-rambu K3LH,
AlatpelindungDiri,
dan alat pemadam
kebakaran
Mengesplorasi :
Mengumpulkan data
yang
dipertanyakandanmen
entukansumber
(melaluibendakonkrit,
dokumen, buku,
eksperimen)
untukmenjawabpertan
yaan yang
diajukantentang:
Penilaian
kegiatan
praktek
Mengidentifika
si Peraturan
K3LH, Ramburambu K3LH,
Alat pelindung
Diri, dan alat
pemadam
kebakaran
Tes:
Teslisan,
tertulis, dan
praktek terkait
dengan:
Peraturan
K3LH, Ramburambu K3LH,
Alatpelindung
Diri, dan alat
pemadam
kebakaran
Portofolio:
Laporan dan
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
electronic
Industry,
Australian
Goverment
Service,
Canbera
Industrial
Control
Wiring
Guide,
Second
Edition, Bob
Mercer,
Newnes,
2001
Buku
referensi
dan artikel
yang sesuai
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Peraturan K3LH,
Rambu-rambu K3LH,
Alat pelindung Diri,
dan alat pemadam
kebakaran
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data
danmenentukanhubun
gannya,
selanjutnyanyadisimp
ulkandenganurutanda
ri yang
sederhanasampaipad
a yang
lebihkompleksterkaitd
engan: Peraturan
K3LH, Rambu-rambu
K3LH, Alat pelindung
Diri, dan alat
pemadam kebakaran
Mengkomunikasik
an :
Menyampaikanhasilko
nseptualisasitentang:P
eraturan K3LH,
Penilaian
presentasi
hasil kegiatan
belajar
Tugas:
Menerapkan
prosedur
keamanan dan
kesehatan
kerja di bidang
pekerjaan
elektromekani
k
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Rambu-rambu K3LH,
Alat pelindung Diri,
dan alat pemadam
kebakaran
Mengamati
:prosedur penyiapan
pekerjaan pelat
logam
Menanya :
Mengkondisikansitua
sibelajaruntukmembi
asakanmengajukanp
ertanyaansecaraakti
fdanmandiritentang:
prosedur penyiapan
pekerjaan pelat
logam
Mengesplorasi :
Mengumpulkan data
yang
dipertanyakandanm
enentukansumber
(melaluibendakonkrit
, dokumen, buku,
Penilaian
Kinerja:
Pengamatan
sikap kerja
dan kegiatan
praktek
prosedur
penyiapan
pekerjaan
pelat logam
Tes:
Teslisan,
tertulis, dan
praktek
terkait
dengan:
prosedur
penyiapan
pekerjaan
pelat logam
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
4 x 5 JP Training
manual
Electrical
electronic
Industry,
Australian
Goverment
Service,
Canbera
Industrial
Control
Wiring
Guide,
Second
Edition, Bob
Mercer,
Newnes,
2001
Buku
referensi
dan artikel
yang sesuai
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
eksperimen)
untukmenjawabpert
anyaan yang
diajukantentang:
prosedur penyiapan
pekerjaan pelat
logam
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan
data
danmenentukanhub
ungannya,
selanjutnyanyadisim
pulkandenganurutan
dari yang
sederhanasampaipa
da yang
lebihkompleksterkait
dengan: prosedur
penyiapan pekerjaan
pelat logam
Mengkomunikasik
an :
Menyampaikanhasilk
Penilaian
Portofolio:
Laporan dan
presentasi
hasil kegiatan
belajar
Tugas:
penyiapan
pekerjaan
pelat logam
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Kompetensi
Dasar
3.3. Menentukan
prosedur
pengerjaan
pelat logam
4.3. Melakukan
kerja pelat
Materi Pokok
Memotong pelat
logam
Mengebor pelat logam
Membuat lobang pada
pelat logam
Melipat pelat logam
Kegiatan
Pembelajaran
onseptualisasitentan
g:prosedur
penyiapan pekerjaan
pelat logam
Mengamati
:pelaksanaan kerja
pelat
Menanya :
Mengkondisikansitua
sibelajaruntukmembi
asakanmengajukanp
ertanyaansecaraakti
fdanmandiritentang:
pelaksanaan kerja
pelat
Mengesplorasi :
Mengumpulkan data
yang
dipertanyakandanm
enentukansumber
(melaluibendakonkrit
, dokumen, buku,
eksperimen)
untukmenjawabpert
Penilaian
Kinerja:
Pengamatan
sikap kerja
dan kegiatan
praktek
pelaksanaan
kerja pelat
Tes:
Teslisan,
tertulis, dan
praktek
terkait
dengan:
pelaksanaan
kerja pelat
Portofolio:
Laporan dan
presentasi
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
4 x 5 JP Training
manual
Electrical
electronic
Industry,
Australian
Goverment
Service,
Canbera
Industrial
Control
Wiring
Guide,
Second
Edition, Bob
Mercer,
Newnes,
2001
Buku
referensi
dan artikel
yang sesuai
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
anyaan yang
diajukantentang:
pelaksanaan kerja
pelat
.
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan
data
danmenentukanhub
ungannya,
selanjutnyanyadisim
pulkandenganurutan
dari yang
sederhanasampaipa
da yang
lebihkompleksterkait
dengan:
pelaksanaan kerja
pelat
Mengkomunikasik
an :
Menyampaikanhasilk
onseptualisasitentan
g:pelaksanaan kerja
pelat
Penilaian
hasil kegiatan
belajar
Tugas:
Penggunaan
alat tangan
dan alat
bertenaga
listrik untuk
kerja pelat
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Kompetensi
Dasar
3.4Menentukan
prosedur
perakitan
rangka pelat
logam
4.4. Merakit
rangka pelat
logam
Materi Pokok
Pemasangan fastener
Alat pemasangan
fastener
Teknik pemasangan
fastener
Kerja proyek
Penanganan plat:
memberi tanda
gambar pada benda
kerja, fabrikasi sheet
metal (cutting,
bending, drilling,
punching, rivetting,
painting).
Kegiatan
Pembelajaran
Mengamati
:pelaksanaan
perakitan rangka
dari pelat logam
Menanya :
Mengkondisikansitua
sibelajaruntukmembi
asakanmengajukanp
ertanyaansecaraakti
fdanmandiritentang:
pelaksanaan
perakitan rangka
dari pelat logam
Mengesplorasi :
Mengumpulkan data
yang
dipertanyakandanm
enentukansumber
(melaluibendakonkrit
, dokumen, buku,
eksperimen)
untukmenjawabpert
anyaan yang
diajukantentang:
pelaksanaan
perakitan rangka
Penilaian
Kinerja:
Pengamatan
sikap kerja dan
kegiatan
praktek
pelaksanaan
perakitan
rangka dari
pelat logam
Tes:
Teslisan,
tertulis, dan
praktek
terkait
dengan:
pelaksanaan
pelaksanaan
perakitan
rangka dari
pelat logam
Portofolio:
Laporan dan
presentasi
hasil kegiatan
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
2 x 5 JP Training
dan
manual
Electrical
4 x 5 JP
electronic
Industry,
Australian
Goverment
Service,
Canbera
Industrial
Control
Wiring
Guide,
Second
Edition, Bob
Mercer,
Newnes,
2001
Buku
referensi
dan artikel
yang sesuai
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
dari pelat logam
.
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan
data
danmenentukanhub
ungannya,
selanjutnyanyadisim
pulkandenganurutan
dari yang
sederhanasampaipa
da yang
lebihkompleksterkait
dengan:
pelaksanaan
perakitan rangka
dari pelat logam
Mengkomunikasik
an :
Menyampaikanhasilk
onseptualisasitentan
g:pelaksanaan
perakitan rangka
dari pelat logam
Semester 2
Penilaian
belajar
Tugas:
Penggunaan
alat tangan
dan alat
bertenaga
listrik untuk
pelaksanaan
perakitan
rangka dari
pelat logam
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Kompetensi
Dasar
3.5Menentukan
kondisi operasi
alat ukur
untuk
pengukuran
dimensional
(mekanik)
4.5. Melakukan
pekerjaan
pengukuran
dimensi
(mekanik)
Materi Pokok
Jangka geser
Mikrometer luar
Mikrometer
kedalaman
Kegiatan
Pembelajaran
Mengamati :kondisi
operasi alat ukur
untuk pekerjaan
pengukuran dimensi
(mekanik)
Menanya :
Mengkondisikansitua
sibelajaruntukmembi
asakanmengajukanp
ertanyaansecaraakti
fdanmandiritentang:
kondisi operasi alat
ukur untuk
pekerjaan
pengukuran dimensi
(mekanik)
Mengesplorasi :
Mengumpulkan data
yang
dipertanyakandanm
enentukansumber
(melaluibendakonkrit
, dokumen, buku,
eksperimen)
Penilaian
Kinerja:
Pengamatan
sikap kerja
dan kegiatan
praktek
kondisi
operasi alat
ukur untuk
pekerjaan
pengukuran
dimensi
(mekanik)
Tes:
Teslisan,
tertulis, dan
praktek
terkait
dengan:
kondisi
operasi alat
ukur untuk
pekerjaan
pengukuran
dimensi
(mekanik)
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
2 x 5 JP Training
dan
manual
Electrical
electronic
Industry,
Australian
Goverment
Service,
Canbera
Industrial
Control
Wiring
Guide,
Second
Edition, Bob
Mercer,
Newnes,
2001
Buku
referensi
dan artikel
yang sesuai
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
untukmenjawabpert
anyaan yang
diajukantentang:
kondisi operasi alat
ukur untuk
pekerjaan
pengukuran dimensi
(mekanik)
.
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan
data
danmenentukanhub
ungannya,
selanjutnyanyadisim
pulkandenganurutan
dari yang
sederhanasampaipa
da yang
lebihkompleksterkait
dengan: kondisi
operasi alat ukur
untuk pekerjaan
pengukuran dimensi
(mekanik)
Penilaian
Portofolio:
Laporan dan
presentasi
hasil kegiatan
belajar
Tugas:
Penggunaan
alat ukur
untuk
pekerjaan
pengukuran
dimensi
(mekanik)
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Kompetensi
Dasar
3.6Menentukan
spesifikasi dan
prosedur
penyambungan
kabel
penghantar
4.6. Memeriksa
spesifikasi dan
penyambunga
n kabel
penghantar
Materi Pokok
Persyaratan
penghantar listrik
Ukuran penghantar
Jenis penghantar
Tegangan kerja
Warna kabel
penghantar
Pemilihan kabel
penghantar
Penyambungan
kabel pengahntar
Kegiatan
Pembelajaran
Mengkomunikasik
an :
Menyampaikanhasilk
onseptualisasitentan
g:kondisi operasi
alat ukur untuk
pekerjaan
pengukuran dimensi
(mekanik)
Mengamati
:spesifikasi dan
penyambungan
kabel penghantar
Menanya :
Mengkondisikansitua
sibelajaruntukmembi
asakanmengajukanp
ertanyaansecaraakti
fdanmandiritentang:
spesifikasi dan
penyambungan
kabel penghantar
Mengesplorasi :
Mengumpulkan data
Penilaian
Kinerja:
Pengamatan
sikap kerja
dan kegiatan
praktek
pelaksanaan
spesifikasi
dan
penyambung
an kabel
penghantar
Tes:
Teslisan,
tertulis, dan
praktek terkait
dengan:
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
4 x 5 JP Training
dan
manual
Electrical
electronic
Industry,
Australian
Goverment
Service,
Canbera
Industrial
Control
Wiring
Guide,
Second
Edition, Bob
Mercer,
Newnes,
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
yang
dipertanyakandanm
enentukansumber
(melaluibendakonkrit
, dokumen, buku,
eksperimen)
untukmenjawabpert
anyaan yang
diajukantentang:
spesifikasi dan
penyambungan
kabel penghantar
.
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan
data
danmenentukanhub
ungannya,
selanjutnyanyadisim
pulkandenganurutan
dari yang
sederhanasampaipa
da yang
lebihkompleksterkait
dengan: spesifikasi
dan penyambungan
kabel penghantar
Penilaian
spesifikasi dan
penyambunga
n kabel
penghantar
Portofolio:
Laporan dan
presentasi
hasil kegiatan
belajar
Tugas:
Pemeriksaan
spesifikasi dan
penyambunga
n kabel
penghantar
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
2001
Buku
referensi
dan artikel
yang sesuai
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Mengkomunikasik
an :
Menyampaikanhasilk
onseptualisasitentan
g:spesifikasi dan
penyambungan
kabel penghantar
3.7Menentukan
alat tangan
untuk
pekerjaan
wiring
4.7. Menggunak
an alat tangan
untuk
pekerjaan
wiring
Tang potong
Tang bulat
Tang kombinasi
Crimping tool
Penanganan
pengawatan: bahan
isolasi, penghantar,
spesifikasi dan
ukuran kabel, alat
pengupas kabel
Penaganan Terminasi:
terminal kabel, kabel
marker, sepatu
kabel, crimping tool,
Penanganan
Mengamati
:pelaksanaan wiring
kabel
Menanya :
Mengkondisikansitua
sibelajaruntukmembi
asakanmengajukanp
ertanyaansecaraakti
fdanmandiritentang:
pelaksanaan wiring
kabel
Mengesplorasi :
Mengumpulkan data
yang
dipertanyakandanm
enentukansumber
Kinerja:
Pengamatan
sikap kerja
dan kegiatan
praktek
pelaksanaan
wiring kabel
Tes:
Teslisan,
tertulis, dan
praktek
terkait
dengan:
pelaksanaan
pelaksanaan
perakitan
3 x 5 JP Training
manual
Electrical
electronic
Industry,
Australian
Goverment
Service,
Canbera
Industrial
Control
Wiring
Guide,
Second
Edition, Bob
Mercer,
Newnes,
2001
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
penyambungan
kabel dengan quick
connector
Penanganan Pemipaan
dan kanal kabel
(Tray & duct)
Penaganan
Komponen papan
hubung bagi:
Mounting rel
(simetris, dan
omega), isolator,
dan connector
block.
Kegiatan
Pembelajaran
(melaluibendakonkrit
, dokumen, buku,
eksperimen)
untukmenjawabpert
anyaan yang
diajukantentang:
pelaksanaan wiring
kabel
.
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan
data
danmenentukanhub
ungannya,
selanjutnyanyadisim
pulkandenganurutan
dari yang
sederhanasampaipa
da yang
lebihkompleksterkait
dengan:
pelaksanaan
perakitan rangka
dari pelat logam
Mengkomunikasik
Penilaian
rangka dari
pelat logam
Portofolio:
Laporan dan
presentasi
hasil kegiatan
belajar
Tugas:
pelaksanaan
wiring kabel
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Buku
referensi
dan artikel
yang sesuai
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
3.8 Menentukan
Kerja proyek 2;
Penanagnan
pekerjaan
penyambungan
perakitan
komponen dengan
dengan solder
solder:
4.8 Melakukan
Soldering joint
pekerjan
(kabel, dan
perakitan
komponen
komponen
listrik/elektronik)
listrik dengan
solder
Kegiatan
Pembelajaran
an :
Menyampaikanhasilk
onseptualisasitentan
g:pelaksanaan
wiring kabel
Mengamati :
Pekerjaan
perakitan
komponen listrik
dengan solder
Menanya :
Mengkondisikansitua
sibelajaruntukmembi
asakanmengajukanp
ertanyaansecaraakti
fdanmandiritentang:
Pekerjaan perakitan
komponen listrik
dengan solder
Pengumpulan
Data :
Mengumpulkan data
yang
Penilaian
Kinerja:
Pengemata
n sikap
kerja dan
kegiatan
praktek
Pekerjaan
perakitan
komponen
listrik
dengan
solder
Tes:
Teslisan,
tertulis,
dan
praktek
terkait
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
3 x 5 JP Training
manual
Electrical
electronic
Industry,
Australian
Goverment
Service,
Canbera
Industrial
Control
Wiring
Guide,
Second
Edition, Bob
Mercer,
Newnes,
2001
Buku
referensi
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
dipertanyakandanm
enentukansumber
(melaluibendakonkrit
, dokumen, buku,
eksperimen)
untukmenjawabpert
anyaan yang
diajukantentang:
Pekerjaan perakitan
komponen listrik
dengan solder
.
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan
data
danmenentukanhub
ungannya,
selanjutnyanyadisim
pulkandenganurutan
dari yang
sederhanasampaipa
da yang
lebihkompleksterkait
dengan: Pekerjaan
perakitan komponen
listrik dengan solder
Penilaian
dengan:
Pekerjaan
perakitan
komponen
listrik
dengan
solder
Portofolio:
Laporan dan
presentasi
hasil kegiatan
belajar
Tugas:
Pekerjaan
perakitan
komponen
listrik
dengan
solder
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
dan artikel
yang sesuai
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Mengkomunikasik
an :
Menyampaikanhas
ilkonseptualisasite
ntang:Pekerjaan
perakitan
komponen listrik
dengan solder
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ii
A. Jangka geser
B. Mikrometer
14
25
Mikrometer Kedalaman
C. Latihan Soal
27
28
A. Pengertian
23
B. Persyaratan Pengantar
30
C. Ukuran Pengantar
30
32
E. Tegangan Kerja
34
37
G. Pemilihan Kabel
37
44
I.
49
Latihan Soal
50
51
52
53
D. Latihan Soal
53
58
A. Soldering (Menyolder)
58
59
61
D. Latihan Soal
63
Daftar Pustaka
65
BAB I
Peralatan Ukur (Measuring Equipment)
Pada bab ini siswa akan belajar bagaimana menggunakan peralatan ukur
(Measuring Equipment). Siswa akan belajar bagaimana mengidentifikasi,
menggunakan dengan aman dan memelihara peralatan ukur serta peralatan
yang diperlukan untuk melengkapi pekerjaan ini.
Peralatan ukur meliputi :
Jangka Geser.
Mikrometer.
Dengan
demikian
siswa
dapat
menggunakan
peralatan
tangan
untuk
A. Jangka geser.
Jangka geser digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam dan
kedalaman lubang. Alat ini terbuat dari baja tahan karat. Keistimewaan jangka
geser ini terletak pada kemampuan mengukur untuk variasi bentuk dan kondisi
benda kerja yang hendak diukur. Namun meskipun demikian tingkat ketelitian
pengukurannya masih berada dibawah tingkat ketelitian mikro meter.
garis-garis ukur dalam ukuran inchi dan millimeter. Pada salah satu sisinya
terdapat alur tempat kedudukan bagian ekor/batang kedalaman. Rumah geser
terpasang pada mistar ukur dan dapat bergeser sepanjang mistar tersebut.
Bagian ekor/batang kedalaman berbentuk segiempat pipih dan letaknya pada
mistar yang beralur, bagian ini gunanya untuk mengukur kedalaman lubang atau
tingginya suatu benda kerja.
Jika rumah geser digeserkan, bagian ini ikut bergeser pula. Rahang jepit terdiri
dari dua pasang, sepasang rahang untuk mengukur diameter luar, sepasang lagi
untuk mengukur diameter dalam. Mur pengikat gunanya untuk mengikat rumah
geser trehadap mistar.
Contoh 3 :
Pada pengukuran 15 mm, letak garis-garis ukurnya adalah sebagai berikut :
Garis 0 pada rumah geser segaris dengan garis ke 8 pada mistar ukur.
Garis ke 20 pada rumah geser segaris dengan suatu garis pada mistar
ukur.
Contoh 2 :
Pada pengukuran 9,5 mm, maka kedudukan garis-garis ukurnya adalah sebagai
berikut :
Garis 0 pada rumah geser terletak di antara garis ke 37,5 dan garis ke 38
Contoh 1 :
Pada pengukuran 2,853, maka kedudukan garis-garis ukurnya adalah sebagai
berikut :
Garis 0 pada rumah geser segaris dengan garis ke 2,850 pada mistar
ukur.
Garis ke 3 pada rumah geser segaris dengan suatu garis pada mistar
ukur.
Contoh 2 :
Pada pengukuran 5/8 sama dengan 10/16. Kedudukan garis-garis ukurnya
adalah sebagai berikut :
Garis 0 pada rumah geser segaris dengan garis ke 10 pada mistar ukur.
Garis ke 8 pada rumah geser segaris dengan suatu garis pada mistar
ukur.
Contoh 3 :
Pada pengukuran 15/128 sama dengan 1/16 + 7/128. Kedudukan garis-garis
ukurnya adalah sebagai berikut :
Garis 0 pada rumah geser terletak antara garis ke 1 dan ke 2 pada mistar
ukur.
Garis ke 7 pada rumah geser segaris dengan suatu garis pada mistar
ukur.
Contoh 4 :
Garis 0 pada rumah geser terletak antara garis ke 2 dan ke 3 pada mistar
ukur.
Garis ke 5 pada rumah geser segaris dengan suatu garis pada mistar
ukur.
4) Bentuk desimal.
Jarak 1 pada mistar ukur dibagi dalam 10 bagian sehingga 1 bagian yang
berangka 1/10. Dari angka ke angka (1/10) dibagi dalam 4 bagian sehingga 1
bagian 0,0025. Karena selisih skala itu 0,0025 0,0024 = 0,001, berarti pula
ketelitian jangka geser ini adalah 0,001.
Contoh 1 :
Pada pengukuran 1,148, berarti 1,148 = 1 + 0,1 + 0,025 + 0,023.
Jadi penunjukannya :
Angka 0 pada rumah geser terletak antara garis ke 1 dan ke 2 yang berangka
dan garis ke 23 segaris dengan salah satu garis pada mistar.
Contoh 2 :
Pada pengukuran 2,653, berarti 2,653 = 2 + 0,6 + 0,050 + 0,005.
Jadi penunjukannya :
Angka 0 pada rumah geser terletak antara garis ke 6 dan ke 7 yang berangka
dan garis ke 3 segaris dengan salah satu garis pada mistar.
Tugas Praktek.
1. Alat dan Bahan :
Jangka geser.
Fuse holder
Nepel
Pipa PVC
2. Petunjuk :
Letakan rahang-rahang jangka geser pada benda kerja sesuai dengan
yang baik.
Lakukan dua kali pengukuran, yang pertama menggunakan skala
3. Gambar Kerja :
4. Tabel Pengukuran :
Nepel.
Bidang
a
b
c
d
e
f
g
h
i
Data Pengukuran
Milimeter
Inchi
j
k
l
m
o
p
q
Fuse Holder.
Bidang
a
b
c
d
Data Pengukuran
Milimeter
Inchi
5. Evaluasi :
a. Sebutkan fungsi dari bagian-bagian jangka geser berikut ini :
1) Rahang tetap.
2) Rahang bergerak
3) Batang geser
4) Batang kedalaman
5) Mur pengikat
b. Gambarkan ilustrasi skala ukur jangka geser sesuai dengan data berikut :
1) Hasil ukur 16,75 mm.
2) Hasil ukur 3/32 inchi.
Latihan Soal :
1) Tuliskan nama bagian-bagian dari jangka geser seperti yang diperlihatkan
pada gambar dibawah ini :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
.......................................................
.......................................................
.......................................................
.......................................................
.......................................................
.......................................................
.......................................................
.......................................................
B. Mikrometer Luar.
Mikrometer adalah suatu alat ukur yang sangat teliti bila dibandingkan dengan
jangka geser oleh karenanya banyak dipakai di tempat-tempat pekerjaan yang
memerlukan ketelitian dan kecermatan yang tinggi.
Mikrometer ada beberapa macam antara lain :
Mikrometer Luar
Mikrometer Dalam
Mikrometer Kedalaman
Mikrometer Ulir
Pada pembelajaran ini akan kita uraikan mengenai mikrometer luar dengan
ukuran mengenai mikrometer luar dengan ukuran milimeter. Adapun bentuk fisik
mikrometer ini seperti yang ditunjukan pada gambar berikut ini serta bagianbagiannya terdiri dari :
Rangka (frame)
Landasan (anvil)
Poros geser dan ulir (spincle and thread)
Tabung ukur (sleeve)
Tabung putar (thimble)
Gigi gelincir (rechett)
Pengunci (lock nut).
Pada bagian tabung ukur dan tabung putar terdapat angka-angka dan garis-garis
ukur. Angka-angka dan garis-garis ukur inilah yang akan menunjukan ukuran
benda kerja yang di ukur.
Garis yang berangka 15 pada tabung ukur berimpit dengan rusuk tabung
putar.
Garis yang berangka 0 pada tabung putar segaris dengan garis pembagi
dua pada tabung ukur.
Gambar 1-18.
Cara membaca mikrometer ukuran inchi.
Pada bagian tabung ukurnya terdapat satu baris ukur. Dari angka ke angka
jaraknya 0,1 dan dibagi 4 bagian, berarti satu bagian 0,025. Sedangkan pada
tabung putar terdapat 25 garis ukur. Jika tabung putar diputar 1 kali (misalnya
dari angka 0 ke angka 0 lagi), maka poros geser akan bergeser 0,025. Jadi
artinya jarak antara garis yang satu dengan garis yang lainnya pada tabung putar
0,025 : 25 = 0,001 langkah poros geser (lihat gambar 1-19).
Gambar 1-19.
Sisi tabung putar berimpit dengan garis yang berangka 0,275 pada tabung
ukur.
Garis yang berangka 22 pada tabung putar segaris dengan garis pembegi
dua pada tabung ukur.
Gambar 1-20.
Sisi tabung putar 0,2 + 0,025 = 0,225. Artinya sisi tabung putar terletak
Gambar 1-21.
Ukuran mikrometer.
Ukuran mikrometer ditentukan oleh jarak maksimal yang ditempuh oleh poros
geser. Misalnya mikrometer 1, artinya mikrometer yang jarak maksimal
pengukurannya 1 (dari 0 1).
Mikrometer 2 pengukurannya dari 1 sampai 2.
Mikrometer 3 pengukurannya dari 2 sampai 3, dan seterusnya. Jadi jarak
gesernya hanya 1.
Pada mikrometer milimeter jarak gesernya :
0 25 mm
25 50 mm
50 75 mm
75 100 mm dan seterusnya.
Kedudukan poros geser sebelum mengukur harus lebih lebar dari pada
kerja.
Bila poros geser sudah dekat dengan benda kerja, putarlah bagian
Pada waktu mengukur, jangan hanya memutar tabung putar saja. Hal ini
bisa merubah pengukurannya karena tekanan tangan yang memutar tidak
stabil (harus betul-betul memakai perasaan). Dalam hal ini putarlah
ratchet-nya.
Jangan menarik mikrometer keluar dari benda kerja untuk dilihat hasil
pengukurannya. Hal ini bisa merusak landasan dan ujung poros geser
aus.
mikrometer itu
kita
gunakan, sebaiknya
kita
periksa
dahulu
Gambar 1-23.
Gambar 1-24.
Tugas Praktek.
1. Alat dan bahan :
Mikrometer
Paket jenis-jenis kabel.
Macam-macam kawat email.
2. Petunjuk :
Letakkan semua peralatan pada tempat yang aman.
Ukurlah semua diameter inti kabel dan kawat yang telah disiapkan.
Masukkanlah hasil pengukuran pada tabel yang sudah disediakan.
Hitunglah luas penampang inti kabel dan kawat tersebut.
3. Tabel hasil pengukuran :
No.
Jenis Kabel/Kawat
4. Evaluasi :
1) Gambarlah
ilustrasi
skala
Diameter
(mm)
ukur
pengukuran berikut :
a. Diameter kawat 0,75 milimeter.
mikrometer
Luas Penampang
(mm2)
sesuai
dengan
data
Latihan Soal :
1. Tuliskan nama bagian-bagian dari mikrometer seperti yang diperlihatkan
pada gambar dibawah ini :
Gambar 1-24.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
.................................................
.................................................
.................................................
.................................................
.................................................
.................................................
Gambar 1-25.
BAB II
Kabel Penghantar
Pada bab ini siswa akan belajar membedakan jenis-jenis penghatar. Siswa akan
belajar bagaimana mengidentifikasi, memilih, menggunakan dengan benar untuk
melengkapi pekerjaan ini.
Macam-macam Penghantar.
Memilih penghantar.
Mengklasifikasikan penghantar.
A. Pengertian.
a. Penghantar ialah : (PUIL 108 P 25 )
Benda logam atau bukan logam yang bersifat menyalurkan arus listrik
b. Kabel ialah :
rakitan satu penghantar atau lebih, baik penghantar pejal atau berupa
pintalan, masing -masing dilindungi dengan isolasi, keseluruhannya
dilengkapi dengan selubung pelindung bersama.
c. Kabel instalasi ialah :
kabel yang karena sifat penghantar, isolasi dan selubung yang fleksibel
dimaksudkan untuk dihubungkan dengan perlengkapan listrik yang dapat
dipindah-pindahkan dan atau bergerak. (PUIL 108 K3 )
B. Persyaratan Penghantar :
a. Bahan penghantar, isolasi dan selubung harus memenuhi syarat sesuai
dengan
penggunaannya.
c. Telah diperiksa dan diuji oleh LMK.
C. Ukuran penghantar (PUIL ayat 700 A 2.1 )
Dinyatakan dalam ukuran luas penampang intinya dan satuannya adalah
mm2 . Ukuran luas penampang nominal kabel, penghantar tak berisolasi
seperti pada tabel 1 di bawah (di PUIL tercantum pada daftar 700 -1).
Tabel 1 - Luas Penampang Nominal Kabel Dan Kabel Tanah
Kabel dan kabel tanah instalasi tetap
dari aluminium atau tembaga
( mm2 )
Pejal Bulat
Kabel fleksibel ,
Lebih fleksibel ,
Sangat fleksibel
dari tembaga
( mm2 )
Dipilin
Bulat
2
Dipilin Bulat
Dipadatkan
3
0,5
0,75
1,0
0,5
0,75
1,0
0,5
0,75
1,0
1,5
2,5
1,5
2,5
1,5
2,5
Pejal Bulat
Kabel fleksibel ,
Lebih fleksibel ,
Sangat fleksibel
dari tembaga
( mm2 )
Dipilin
Bulat
2
4
Dipilin Bulat
Dipadatkan
3
-
4
-
5
4
6
10
16
10
16
16
10
16
10
16
25
35
50
25
35
50
25
35
50
25
35
50
25
35
50
70
95
120
70
95
120
70
95
120
70
95
120
70
95
120
150
185
240
150
185
240
150
185
240
150
185
240
150
185
240
300
300
400
500
300
400
500
300
400
500
300
400
500
630
800
1000
630
-
630
-
1
4
Kabel Instalasi
Jenis
NYA
Penggunaan
NYAF
NGA
NYM
NYZ
NYD
Kabel Instalasi
Jenis
NYMHY
NMH
NSA
NYY
NAYY
NYFGbY
NAYFGbY
Penggunaan
untuk alat listrik domestik seperti
mesin cuci, lemari es dll yang
dipasang didalam ruangan kering,
lembab
sementara
dengan
tekanan mekanis sedang.
Tidak boleh untuk perlengkapan
listrik thermis.
Untuk alat listrik dapur, bengkel
pertanian
( misalnya pemanas
air yang besar, lampu tangan )
dan alat - alat listrik tangan,
dengan tekanan mekanis sedang
dan dipasang di ruang kering,
lembab.
Boleh dipasang ditempat kerja
dengan bahaya kebakaran ( untuk
maksud pertanian, alam terbuka )
menggunakan penghantar dengan
penampang mulai 1,5mm2.
Tidak boleh direnggangkan seperti
penghantar udara.
Untuk alat listrik ringan ini
misalnya setrika dengan tekanan
mekanis sedikit dan dipasang
diruang kering.
Untuk instalasi mesin tenaga,
lemari hubung bagi dan instalasi
industri yang dipasang di dalam
ruangan, saluran kabel, alam
terbuka . Bila diperkirakan tidak
akan terjadi kerusakan mekanis.
Untuk pemasangan dalam tanah
yang
kemungkinan
terjadi
kerusakan
harus
diberi
perlindungan .
Untuk instalasi msin tenaga,
industri, lemari hubung bagi yang
dipasang di dalam ruangan,
saluran kabel, alam terbuka,
dalam tanah dengan gangguan
mekanis sedang.
Boleh
dipasang
di
dalam
air/sungai bila tidak akan terjadi
Kabel Instalasi
Jenis
Penggunaan
gangguan gaya tarik mekanis.
NYRGbY
NAYRGbY
BCC
AAC
AAAC
ACSR
D. Tegangan Kerja
a. Tegangan Kerja Instalasi dan Kabel Fleksibel.
Boleh dibebani terus menerus dengan tegangan kerja maksimun 15%
lebih tinggi dari tegangan nominal kabel tersebut ( ayat 700 B2 ).
Contoh :
Tegangan nominal NYM adalah 500 V, maka NYM dapat dibebani
secara terus menerus dengan tegangan maksimun sebesar :
115% X 500 V = 575 V.
b. Tegangan Kerja Kabel Tanah ( ayat 700 C2 )
Pada instalasi 3 fase, kabel tanah dapat dibebani dengan tegangan kerja
maksimun sebesar :
1. 20% di atas tegangan nominal kabel tanah 0,6/1 kV.
2. 15% di atas tegangan nominal kabel tanah 3,6/6 kV & 6/10 kV.
3. 10% di atas tegangan nominal kabel tanah di atas 10 kV.
KHA
terus
menerus
yang
diperkenankan
dan
pengaman
untuk
= 32,34A
98% x 54A
= 52,92A
= 29,7A
90% x 54A
= 48,6A
= 43,12A
= 39,6A
= 28,71A
= 28,28A
d. Kabel tanah
Kabel NYY, NYGbY, NYRGbY berpenghantar tembaga tidak boleh dibebani
melebihi KHA seperti yang tercantum pada tabel 5 di bawah untuk masingmasing luas penampang.
Tabel 6. KHA terus menerus untuk tabel tanah berinti tunggal, berpenghantar
tembaga, berisolasi dan berselubung PVC, dipasang pada sistem arus searah
dengan tegangan kerja maksimun 1,8 kV; serta untuk kabel tanah berinti dua,
tiga, dan empat berpenghantar tembaga, berisolasi dan berselubung PVC, yang
dipasang pada sistem arus 3 fase dengan tegangan kerja maksimun 0,6/1kV,
pada suhu keliling 300C.
Tabel 6. KHA Kabel Penghantar.
Jenis
kabel
Luas
penam
Di
tanah
(A)
1
NYY
NYBY
NYFGbY
pang
nomin
al
( mm2
)
2
1,5
2,5
4
3
33
45
58
4
26
35
46
5
27
36
47
6
21
29
38
7
24
32
41
6
10
16
74
98
129
58
80
105
59
78
102
48
66
90
52
69
89
44
60
80
NYSY
25
35
50
169
209
249
140
175
215
134
160
187
120
150
180
116
138
165
105
130
160
NYCEY
70
312
270
231
230
205
200
NYRGbY
NYCY
NYCWY
Berinti tunggal
8
18
25
34
NYSEY
NYHSY
95
120
374
427
335
390
280
320
275
320
245
280
245
285
150
185
240
481
552
641
445
510
620
356
409
472
375
430
510
316
356
414
325
370
435
300
400
500
730
854
988
710
850
1000
525
605
-
590
710
-
463
534
-
500
600
-
Warna biru
Warna merah
Warna kuning
Warna hitam
F. Pemilihan Kabel.
Banyak jenis-jenis dan variasi kabel yang digunakan untuk instalasi listrik.
Jika kabel dipilih untuk suatu aplikasi tertentu, sesuai dengan IEC
Publication 502 dan SPLN 43-5
memastikan bahwa kabel yang dipilih sesuai dengan kebutuhan yang akan
digunakan pada instalasi listrik. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan
untuk pemilihan kabel yang benar sebagai berikut :
Kemungkinan
adanya
geteran
atau
bahaya
mekanik
Catatan :
Armouring means a covering which would afford good mechanical protection
to the IEC Publication 502 and SPLN 43-5. The cable described above would
be a typical cable used in a domestic installation.
2). Kontruksi kabel (Cable Construction).
Kabel tegangan menengah (medium voltage) XLPE dirancang berdasarkan
IEC publikasi 502 dan SPLN 43-5.
dan
tembaga
(copper),
masing-masing
mempunyai
Tembaga (cooper) :
secara
mekanik
mudah
disambungkan
atau
disolder
(mechanically joined)
mahal
Aluminium :
: Copper Conductors
NA : Aluminium Conductors
Y
2Y
2Y
2X
cuaca (weather)
minyak (oil)
pengausan/lecet (abrasion)
kimia (chemicals)
Untuk alasan tersebut, isolasi karet secara luas telah digantikan dengan PVC.
Tetapi, karet memiliki keuntungan yang sangat feksibel dan masih banyak
digunakan untuk mining cable, flexible cords dan sebagainya.
Kabel jenis ini banyak digunakan untuk sistem distribusi tegangan rendah.
Kabel tiga inti ditambah pembumian (three-core plus earth), isolasi PVC, selubung
berlapis kawat baja, selubung XPE digunakan jika kabel mendapatkan gangguan
mekanik. Selubung pelapis dari kawat baja akan melindungi penghantarnya jika
terjadi gangguan mekanik.
Pada tabel-tabel berikut akan dijelaskan secara mendetail.
Penggantian dengan menggunakan penghantar aluminium adalah alternatif untuk
mengurangi harga yang mahal. Penyambungan kabel aluminium diperlukan teknik
secara khusus yang akan didiskusikan kemudian.
Knife
Adjustable stippers
Automatic strippers
Pliers
Catatan :
A knife should not be use to remove insulation on very fine single or stranded
conductor.
Menggunakan pisau (knife) :
dengan memutar
adjusting screw . Kabel besar secara umum diperlukan tenaga (force) yang lebih
kuat selama penjepitan. Untuk itu digunakan hydraulic crimper.
penghantar
aluminium
menjadi
sangat
populer
karena
aluminium :
Memiliki luas penampang yang besar untuk batas arus yang sama dari
pada tembaga.
Faktor biaya dan berat merupakan alasan utama menggunakan aluminium untuk
aerials, busbars dan large current-carrying conductors.
Latihan Soal :
1. Mengupas kabel yang betul adalah sangat penting, karena cara mengupas
kabel
yang
tidak
betul
akan
mengakibatkan
penghantarnya
rusak.
BAB III
TANG (PLIERS)
Pada bab ini siswa akan belajar bagaimana menggunakan peralatan tangan seperti
tang (pliers). Siswa akan belajar bagaimana menggunakan dengan aman dan
memelihara peralatan tangan yang diperlukan untuk melengkapi pekerjaan ini.
Peralatan tangan meliputi :
Tang Kombinasi.
Dengan
demikian
siswa
dapat
menggunakan
peralatan
tangan
untuk
Beberapa jenis tang terutama digunakan untuk memotong. Selain itu untuk
memengang dan menggerakkan. Pada dasarnya untuk dapat digunakan seperti
yang disebutkan diatas adalah jenis kombinasi.
Digunakan untuk memotong kawat pada mang terbatas atau ujung kawat
pada terminal.
Digunakan juga untuk menarik, memotong dan membelah pilin (split pins)
Ujung kawat bila dipotong akan loncat, terutama kawat baja. Hati-hatilah, potongan
dengan baik agar potongan ujung kawat bebas dari anda. Gunakanlah kaeamata
pengaman.
Digunakan juga untuk membentuk mata itik padi kawat yang akan dipegang
pada horizontal.
Bentuk mulut runcing dan bulat dengan permukaan halus atau bergerigi
tajam.
Lubang mulut yang bergerigi tajam untuk menjepit benda yang berbentuk
silinder.
Tang standar untuk Teknisi listrik adalah tang kombinasi yang pemegangnya
(hands) di isolasi.
Memilin Kawat.
Jepit kawat ditengah-tengah mulutnya dari sejajar dengan sumbu tang,
seperti yang diperlihatkan pada gambar.
Menggunakan
Tang
dengan Aman.
Tang yang rusak tidak dapat digunakan untuk mengerjakan sesuatu, untuk
memaksakan benda kerja gunakanlah alat khusus.
BAB IV
Menyolder (Soldering)
Pada bab ini siswa akan belajar bagaimana menggunakan solder (soldering). Siswa
akan belajar bagaimana menggunakan solder dengan aman dan memelihara solder
yang diperlukan untuk melengkapi pekerjaan ini.
Penyolderan meliputi :
Dengan
demikian
siswa
dapat
menggunakan
peralatan
tangan
untuk
A. Soldering (Menyolder)
Solder listrik (elektrric Soldering Iron) sangat ideal untuk berbagai macam
penggunaannya dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan, pada pabrik perakitan
electrik digunakan untuk merakit komponen elektrik yang sangat sensitif terhadap
panas. Jenis yang besar (heavy duty) digunakan pada perakitan yang membutukan
panas agak tinggi. Solder listrik terdiri dari bermacam jenis :
Ukuran besar (Heavy duty) dengan kapasitas daya dalam kilowatt (kW). Jenis ini
digunakan untuk pekerjaan menyolder kawat penghantar dengan diameter lebih
besar dari 10 mm dan untuk menyolder beri pelat.
Ukuran sedang (medium duty) dengan kapasitas daya outputnya beberapa ratus
watt. Biasanya digunakan untuk penghantar berdiameter 10 mm.
Ukuran kecil (light duty irons) dari 12 sampai 80 watt, biasanya digunakan untuk
menyolder kawat dengan terminal ukuran kecil dan pada perakitan komponen
elektronik untuk menghubungkan komponen dengan Printed Circuit Board (PCB).
komponen tidak
Kataktaistik
penyolderan
sambungan
yang
baik.
Permukaannya
harus
Gunakan Crimping Tool yang sesuai untuk jenis sepatu kabel yang akan
dipasang.
Pastikan bahwa sepatu kabel dirancang sesuai dengan crimping tool (alat
penjepit) yang akan digunakan.
Berikan tekanan yang konstan pada crimping tool, yakinkan bahwa sepatu
kabel dapat terpasang kokoh pada penghantar
Untuk kabel ukuran besar umumnya membutuhkan tenaga pada saat dilakukan
penekanan, untuk itu digunakan Crimping Tool Hydraulic.
Sepatu kabel
Hams
mengikuti
Hams
mengikuti
(Lug)
Lingkaran
Segi enam
Untuk ukuran kabel besar biasanya digunakan Crimping Tool Hydraiulic yang
dirancang sedemikian rupa yang dapat digunakan untuk berbagai ukuran.
Latihan Soal :
1. Mengupas kabel yang betul adalah sangat penting, karena cara mengupas
kabel
yang tidak betul akan mengakibatkan penghantarnya rusak. Pengupasan dapat
dilakukan dengan :
a. .....................................................................................................
b. .....................................................................................................
c. .....................................................................................................
d. .....................................................................................................
Daftar Pustaka