I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu komoditas perkebunan
yang berkembang di Indonesia adalah
perkebuan dan industri kelapa.Berdasarkan
data yang diperoleh oleh Fachry dkk. (2006)
Produksi kelapa Indonesia per tahun
menempati urutan kedua di dunia yakni
sebesar 12.915 milyar butir (24,4 %)
produksi dunia. Kemudian hingga kini
banyak produk olahan dari kelapa yang
dikembangkan dalam skala industri di
Indonesia yaitu industri minyak kelapa,
industri santan instan dan bahkan industri
c. Metode Enzimatis
Cara ini merupakan cara pembuatan
VCO tanpa proses pemanasan. Minyak yang
dihasilkan berwarna bening seperti kristal.
Kandungan asam lemak rantai sedang dan
antioksidannya tidak banyak berubah
sehingga tidak mudah tengik.Enzim yang
dibutuhkan adalah enzim protease, enzim
papain (daun papaya), enzim bromelin (buah
nanas), dan enzim protease yang saah
satunya dapat diperoleh dari kepiting sungai.
d. Metode pengasaman
Metode
pengasaman
dilakukan
dengan menambahkan asam organik dengan
cara menambahkan asam organik pada
santan hingga pH menjadi 4,3 kemudian
mendiamkannya sampai terpisah menjadi
bagian mengendap, cairan dan bagian bagian
minyak
yang
kemudian
dilakukan
penyaringan untuk memisahkan minyak
yang dihasilkan.
e. Metode sentrifugasi
Metode sentrifugasi adalah metode
mekanik yaitu dengan cara mensentrifugasi
santan kelapa dengan kecepatan 2000 rpm
selama 15 menit hingga membentuk tiga
lapisan, kemudian lapisan minyak diambil
dan dipisahkan dengan pipet tetes.
f. Metode pmancingan
Metode pemancingan dilakukan
dengan memancing keluarnya VCO dari
krim santan dengan prinsip persamaan fasa
dan
persamaan
kepolaran.
Dalam
pelaksanaanya krim santan yang telah
dipisahkan dari skim kemudian tambahkan
VCO dengan perbandingan 1:3. Aduk rata
sekitar 5-10 menit. Diamkan selama 10 jam
sampai terbentuk VCO, blondo dan air.
Buang bagian air dengan selang.Ambil VCO
dengan
sendok,
kemudian
lakukan
penyaringan.
g. Metode Fermentasi
Pembuatan VCO dapat dilakukan
dengan proses fermentasi. Berdasarkan
penelitian Christian, Laras dan Prakoso, Adi
(2009) pembuatan minyak kelapa murni
(VCO) secara fermentasi menggunakan
mikroba Rhizopus oligosporus yang sering
dikenal dengan ragi tempe Rhizopus
oligosporus menggunakan karbohidrat yang
terkandung dalam krim santan sebagai
sumber energi utama sehingga ikatan
karbohidrat, lemak dan proteinnya menjadi
longgar yang akhirnya miyak akan terlepas.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum pembuatan
VCO (Virgin coconut oil) dengan metode
fermentasi, pemancingan dan enzimatis
menggunakan enzim papain dan bromelin
adalah untuk mengetahui perbedaan metode
pembuatan VCO terhadap rendemen VCO
yang dihasilkan
1.3 Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum pembuatan
VCO (Virgin coconut oil) dengan metode
fermentasi, pemancingan dan enzimatis
menggunakan enzim papain dan bromelin
yaitu
dapat
menguraikan
atau
mendeskripsikan
pengaruh
perbedaan
metode pembuatan VCO terhadap rendemen
VCO yang dihasilkan
II.
METODOLOGI
II.1 Waktu dan Tempat
Praktikum kali ini dilakukan pada
hari Kamis tanggal 21 Mei 2015 di
Laboratorium
kimiaProgram
Studi
Pendidikan Teknologi Agroindustri Gedung
Baru FPTK UPI Lantai 4.
Indikator
Pengamatan
Hari ke 0
Warna
Aroma
Kenampakan
Krim santan+
Krim santan+
Ekstrak
nanas Papain
bubuk
10%
10%
Putih
terdapat
bercak
karena
minyak (+++)
Santan kelapa
Krim
tidak
menyatu dengan
minyak
Putih
agak
kekuningan (++
+)
Agak asam
Putih,
lembut,
menyatu
Atas:
bening
kekuningan (++)
Tengah : putih
Bawah : keruh
Santan
lebih
menyengat asam
Minyak dan krim
berpisah.
Atas:
putih Atas : putih Atas : putih
kekuningan (++) kekuningan (++) kekuningan (++)
Bawah : keruh
Bawah : keruh
Bawah : keruh
Gambar
Setelah 4 Hari
Warna
Aroma
Kenampakan
Lainnya
Asam,
bau
fermentasi
Krim
menggumpal dan
terdapat kapang
dibagian atas
Plastik penutup
mengembang
Nanas dominan
Asam santan
Krim
menggumpal dan
terdapat kapang
dibagian atas
Plastik penutup
menyusut
kebawah
membentuk
lengkungan
Krim
menggumpal
Plastik penutup
menyusut
kebawah
membentuk
lengkungan
Gambar
II.5
PEMBAHASAN
Virgin Coconut Oil (VCO) adalah
minyak yang dihasilkan dari buah kelapa
segar. Berbeda dengan minyak kelapa
biasa, Virgin Coconut Oil (VCO)
dihasilkan tidak melalui penambahan
bahan kimia atau proses yang
menggunakan panas tinggi.
VCO merupakan minyak kelapa
yang memiliki karakteristik kimia dan
sifat fungsional yang lebih baik daripada
minyak kelapa yang diperoleh dengan
metode kimia, metode pemanasan suhu
tinggi dan pengepressan.Berdasarkan
literature sebelumnya, diketahui bahwa
Atas : bening
kekuningan (+)
Bawah : putih
VCO
yang
didapatkan
sedikit.
Krim
menggumpal
Tidak
terdefinisakan
1. DAFTAR PUSTAKA
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Hapsari, Nur., Dan Welasih, Tjatoer. Pembuatan Virgin Coconut Oil (Vco)
Dengan Metode Sentrifugasi. [Laporan Hasil Penelitian]Jurusan Teknik
Kimia, Fakultas Teknologi Industri Upn Veteran Jatim.
8.
9.
Pontoh, Julius. dkk., (2008) Kualitas VCO dari Beberapa Metode Pembuatan.
Jurnal Vol 1, No.1 Fakultas UNSRAT Manado [Online] Tersedia di
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/chemprog/article/view/28/25
Diakses
pada 29 Mei 2015
10.
11.
12.
13.
14.
15.
jy
>
lz
o
c
:
%
h
4
b
k
5
1
,
p
0
3
g
u
f
r
it
d
s
n
a
m
e
16. LAMPIRAN
1. Bagan prosedur
17.
2. Dokumentasi
18.
20.
25.
23.
27.
28.