Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(LKIP)
201
TAHUN ANGGARAN 2015

BALAI BESAR INDUSTRI AGRO

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI


KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

LKIP BBIA 2015

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini merupakan laporan

pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Balai Besar Industri Agro


(BBIA) yang memuat informasi mengenai kinerja BBIA Tahun Anggaran
2015.

Kegiatan BBIA yang dievaluasi kinerjanya meliputi Sasaran dan

Output Kegiatan sertapencapaian TAPKIN/PERJAKIN yang dibiayai oleh


DIPA Tahun 2015. Diharapkan dari hasil evaluasi kinerja ini dapat

diperoleh masukan yang bermanfaat untuk perbaikan dalam menyusun


program dan kegiatan dimasa yang akan datang.

Demikian, semoga laporan ini bermanfaat, khususnya untuk BBIA

maupun sebagai pertanggungjawaban publik.

Bogor,

Januari 2016

Kepala Balai Besar Industri Agro

Ir. Rochmi Widjajanti,M.Eng


NIP.195609101984032002

LKIP BBIA 2015

IKHITISAR EKSEKUTIF
Balai Besar Industri Agro (BBIA) sebagai Instansi Pemerintah telah

menetapkan

tujuan

dengan

focus

pada

pelayanan

public

dan

pengembangan organisasi dalam upaya menenuhi tuntutan masa depan


BBIA sesuai dengan harapan stakeholder BBIA antara lain :

1. Mampu menguasai teknologi litbang di bidang bidang hilirisasi produk


agro,

komponen

berkesinambungan.

aktif

alami,

dan

energi

terbarukan

secara

2. Menjadi lembaga pengujian yang fokus pada lingkup uji dengan


cakupan pasar potensial.

3. Menjadi penyedia jasa layanan yang cepat dan handal.

4. Mampu menguasai pasar jasa layanan yang luas meliputi seluruh


wilayah Indonesia.

5. Memanfaatkan teknologi tinggi yang cepat, akurat, dan efisien.

6. Memiliki citra superior sebagai dampak dari kemampuan dan reputasi


layanannya.

Di samping itu, BBIA sebagai unit kerja di lingkungan BPPI

berperan aktif untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi BPPI yang
tentunya

secara

tidak

langsung

akan

mendukung

Visi

dan

Misi

Kementerian Perindustrian dan pada akhirnya mendukung visi dan misi


Presiden.

BBIA merupakan institusi teknis yang menangani industri agro,

berperan

dalam

melaksanakan

kebijakan

pengembangan

industri

nasional untuk menopang pengembangan industri agro di Indonesia.


Dengan

melaksanakan

tugas

tersebut,

maka

diharapkan

akan

berkembang industri agro yang kuat dan mandiri, sehingga dapat

memperluas lapangan kerja dan mendorong percepatan pembangunan


industri nasional, serta mendorong akselerasi industrialisasi melalui

hilirisasi industri agro. Hilirisasi industri di dalam negeri bertujuan untuk

ii

LKIP BBIA 2015


menghasilkan

nilait

ambah,

memperkuat

struktur

industri,

menyediakan lapangan kerja dan peluang usaha di dalam negeri.

serta

Adapun kontribusi BBIA dalam mendukung hilirisasi industri agro

antara lain melalui hasil-hasil litbang (misalnya penelitian tentang Cocoa


Butter Substitute (CBS) dengan bahan baku dari kelapa sawit), pemberian
berbagai pelatihan pengolahan produk pangan dari berbagai bahan baku

guna menumbuhkan dan mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah


(UKM).

Untuk

mencapai

tujuan

tersebut

maka

ditetapkan

Sasaran

Strategis dan Indikator Kinerja BBIA dalam Perjakin 2015. Adapun


sasaran strategis yang ingin dicapai yaitu (1)Meningkatnya hasil-hasil
Litbang yang dimanfaatkan oleh industri, (2)Meningkatnya kerjasama
litbang, (3)Meningkatkan kualitas pelayanan publik

(4)

Meningkatnya

publikasi ilmiah hasil litbang,(5)Meningkatnya kemampuan standardisasi,


(6) Meningkatnya jasa pelayanan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BBIA

tahun 2015 merupakan gambaran hasil yang dicapai berdasarkan


kinerja sesuai dengan Perjanjian Kinerja (Perjankin) yang telah ditetapkan
pada awal Tahun Anggaran 2015.

Secara umum tahun 2015 BBIA telah melaksanakan kegiatannya

sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Sampai dengan akhir TA 2015,

sebagian besar target Indikator Kinerja dapat dipenuhi sesuai target yang
yang ada pada Perjakin TA 2015 kecuali indikator kinerja Tingkat kualitas
pelayanan publik (skala 5) masih di bawah target.
Belum

dimanahasil

tercapainya

survey

target

menunjukkan

tingkat

skor

kepuasaan

rata-rata

3,78

pelanggan

sementara

targetnya 4,02 (skala 5), hal ini salah satunya disebabkan karena masih
cukup tingginya keterlambatan penyelesaian contoh uji jasa layanan,
khususnya jasa layanan pengujian.

Sementara itu total realisasi keuangan tahun 2015 sebesar Rp

46.697.894.115,- atau 96,49% dari pagu, yang terdiri dari Rupiah Murni
(RM) sebesar Rp 25.662.888.169,- atau 97,95%
iii

dari pagu sebesar Rp

LKIP BBIA 2015


26.200.480.000,- dan PNBP BLU sebesar Rp 21.035.005.946,- atau
94,77%

dari pagu sebesar Rp 22.195.000.000,-.

Bila dibandingkan

dengan TA 2014 dimana realisasi keuangannya sebesar 96,62% maka di

TA 2015 tidak berbeda nyata dengan realisasitahun 2014, hanya terjadi


selisih lebih kecil sebesar 0,13%.

Realisasi penerimaan PNBP BBIA dari jasa pelayanan teknis tahun

2015 sebesar Rp 25.454.485.078,- atau 99,49% dari target sebesar Rp


25.584.685.429,-

(RBA

TA

dibandingkan dengan realisasi

2015

dan

Renstra).

Sementara

penerimaan PNBP Tahun 2014

bila

maka

terjadi kenaikan penerimaan sebesar Rp 1.410.534.611 ,- atau 5,87%%.

Jasa layanan penyumbang terbesar terhadap total PNBP tahun

2015 adalah : pertama jasa layanan pengujian sebasar 64,27%, kedua


jasa layanan sertifikasi sebesar 14,74%, ketiga jasa layanan Kalibarsi

yaitu sebesar10,20% dan keempat adalah jasa layanan pelatihan yaitu


sebesar 4,70%, kelima jasa layanan JPT lainnya yaitu sebesar 3,83%%,
dan lainnya dibawah 1,2%.

Adapun kendala dalam pencapaian kinerja sasaran strategis

terletak pada tingkat Kualitas Pelayanan Publik, dimana masih terdapat


waktu penyelesaian layanan khususnya pengujian yang terlambat. Hal ini

terjadi karena jumlah sampel/alat yang masuk tidak diimbangi dengan


ketersediaan peralatan dan SDM teknis yang memadai, demikian juga
ruangan laboratorium yang ada perlu dilakukan perluasan/penambahan.

Diharapkan pada tahun-tahun selanjutnya, capaian kinerja dapat

mencapai target yang telah ditetapkan sebagai bahan untuk tindak lanjut,

evaluasi dan perbaikan dalam pelaksanaan program/kegiatan periode 5


(lima tahun yang akan datang).

Langkah-langkah strategis dalam upaya pencapaian layanan prima

harus dilakukan secara terus-menerus (continuous improvement) sehingga


upaya

menjawab

tantangan

usaha/industri/masyarakat dapat terjawab.

iv

dan

harapan

dunia

LKIP BBIA 2015


1. Pelayanan Jasa Teknik Yang Prima (JPT)
Pelayanan

JasaTeknis

yang

prima

diwujudkan

dengan

memberikan perhatian pada laboratorium pengujian agar penyelesaian

contoh tepat waktu dalam rangka kepuasan pelanggan dan akandibentuk


Tim

Penyelesaian

Contoh

dan

Training,

penggunaan SIL, SIKAL, dan lain-lain.

termasuk

optimasi

Upaya perwujudan layanan

satupintu (one stop service) merupakan langkah untuk mewujudkan


good governance dan transparansi.Perbaikan sistem manajemen yang

ada dan Standard Operation Prosedure (SOP) harus dilakukan secara


berkesinambungan.Selainitu perluasan ruanglingkup uji merupakan
salah

satu

masyarakat
lebihluas.

upaya

pengguna

meningkatkan
dapat

cakupan

memanfaatkan

layanan

jasala

sehingga

yanan

yang

Guna mempercepat Delivery Time khususnya jasa layanan

Pengujian, maka perlu dilakukan penambahan dan modernisasi

peralatan Laboratorium Pengujian guna mendukung pelaksanaan


Rapid

Test.Dengan

bertambahnya

peralatan

laboratorium

dan

modernisasi teknologi peralatan laboratorium tersebut maka waktu


pelayanan

akan

semakin

kepuasan pelanggan.

cepat

sehingga

dapat

meningkatkan

2. Kaderisasi

Usulan pengadaan pegawai baru harus segera dilaksanakan

melalui analisis kebutuhan pegawai sesuai formasi pegawai (CPNS)


merupakan langkah strategis yang harus dilaksanakan,karenadari

data pemetaaan pegawai, tampak bahwa titik kritis terdapat pada 1


(satu) sampaidengan5 (lima) tahunmendatang. Hal ini disebabkan

sebagian besar pegawai potensial dengan kompeten sitertentuakan


memasuki BUP (Batas UsiaPensiun) yaitu 58 tahun dan jumlah
pegawai yang pensiun lebih besar dibandingkan dengan jumlah

pegawai baru (minus growth). Untuk itu, perlu perekrutan pegawai


baru dan mempercepat pematangan tenaga muda untuk menggantikan
v

LKIP BBIA 2015


posisi yang penting tersebut melalui berbagai pelatihan teknis dan non
teknis maupun sekolah pasca sarjana di dalam negeri atau luar negeri.

3. Pemanfaatan Saldo Kas BLU


2009,

Semenjak BBIA ditetapkan sebagai satker BLU pada akhir tahun


realisasi

PNBP

terus

menunjukkan

kenaikan

yang

signifikan.Realisasi PNBP yang melebihi realisasi penggunaanpagu


PNBP dalam lima tahun ini sehingga membuat Saldo Kas BLU BBIA
terus bertambah (terakumulasi).
BBIA

Diharapkan, dengan adanya tambahan pagu dari Saldo Kas ini


dapat

melakukan

langkah-langkah

strategis

untuk

mengembangkan kapasitas dan kapabilitas BBIA serta mendukung


pencapaian TAPKIN yang ditetapkan.
Adapun

langkah-langkah

strategis

yang

dapat

dilakukan

antaralain penambahan dan pemuktahiran peralatan laboratorium,


pembangunan laboratorium pengujian dan litbang, dan lain-lain.

Berbagai rencana strategis tersebut tentuny amembutuhkan anggaran

yang besar, oleh karenaitulah Saldo Kas BLU BBIA dapat menjadi
alternative sumber pembiayaannya.

vi

LKIP BBIA 2015

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
IKHTISAR EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB. I

Hal
i
ii-vi
vii
viii
ix

PENDAHULUAN
A. Tugas Pokok dan Fungsi BBIA
B. Peran Strategis Organisasi
C. Struktur Organisasi BBIA
PERENCANAAN DAN PERJANJIANKINERJA
A. Rencana Sasaran Strategis Organisasi
B. Rencana Indikator Kinerja Utama Tahun 2015
C. Rencana Anggaran Tahun 2015
D. Dokumen Perjanjian Kinerja
E. Output Jasa Layanan
F. PNBP Layanan

II-1
II-2
II-2
II-4
II-5
II-5

BAB. III

AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Perjanjian Kinerja Tahun 2015
B Analisis Capaian Kinerja
C. Realisasi Keuangan

III-1
III-2
III-18

BAB. IV

PENUTUP

BAB. II

A. Kesimpulan
B. Saran dan Rekomendasi

LAMPIRAN
1. TAPKIN BBIA TA 2015

2. SDM BBIA Berdasarkan Pendidikan Tahun 2015


3. Rencana Aksi Perjanjian Kinerja 2015
4. Ringkasan Hasil Litbang Tahun 2015

5. Volume dan Pelanggan Jasa Layanan BBIA


6. Daftar Belanja Modal Peralatan TA 2015

vii

I-1
I-2
I-4

IV-1
IV-2

LKIP BBIA 2015


DAFTAR TABEL
No.

Judul Tabel

Hal

Kegiatan dan Anggaran BBIA TA 2015

II-3

Output Jasa Layanan Tahun 2014 dan Prognosa Tahun


2015

II-5

Target dan Realisasi PNBP Tahun 2014 serta Prognosa


Tahun 2015

II-6

Prioritas Faktor-Faktor yang Harus Diperbaiki

III-8

Delivery Time Jasa Layanan BBIA Tahun 2015

III-9

Target dan Realisasi Output Jasa LayananTahun 2015

III-17

Target dan Realisasi PNBP 2015

III-17

Realisasi Anggaran Kegiatan Per Triwulan Tahun 2015

III-18

Ralisasi Anggaran Kegiatan Penelitian dan


Pengembangan Teknologi Industri Agro Tahun 2015

III-19

10

Pagu dan Realisasi Berdasarkan Belanja

III-20

11

Perkembangan Realisasi Anggaran TA. 2013-2015

III-20

12

Pagu dan Realisasi PNBP Tahun 2015

III-21

13

Penerimaan PNBP Berdasarkan Jenis JPT


Tahun 2011-2015

III-21

viii

LKIP 2015
DAFTAR GAMBAR
Judul Gambar

No.

Hal

Susunan Organisai BLU BBIA

I- 4
III-3

Grafik Target dan Realisasi Kinerja Hasil Litbang yang Siap


Diterapkan
Grafik Target dan Realisasi Hasil Litbang Yang Telah
Diimplementasikan

III-4

Grafik Target dan Realisasi Kerjasama Litbang

III-6

Tingkat Kualitas Pelayanan Publik

III-8

Grafik Prosentasi Pelayanan Tepat Waktu

III-10

Grafik Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dipublikasikan

III-12

Grafik Peningkatan Jumlah Jenis Parameter Uji yang Sudah


Bisa Diuji di Laboratorium

III-14

Grafik Jumlah Ruang Lingkup Pada LPK Diakui oleh KAN

III-14

Grafik Pertumbuhan PNBP BLU BBIA

III-15

Realisasi Total PNBP Tahun 2011-2015

III-16

Grafik Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2010-2014

III-20

4
5
6
7
8
9

10
11
12

Balai Besar Industri Agro (BBIA)

ix

LKIP BBIA 2015


BAB I

PENDAHULUAN
A. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

Balai Besar Industri Agro (BBIA) adalah salah satu satuan kerja yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Industri, dengan tugas pokok sesuai dengan Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 39/M-IND/PER/6/2006 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Balai Besar Industri Agro, yang dinyatakan bahwa BBIA mempunyai
tugas pokok dan fungsi melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan,
kerjasama,

standardisasi,

pengujian,

kalibrasi,

sertifikasi,

konsultansi, RBPI dan pengembangan kompetensi industri agro.


Selain

itu,

berdasarkan

Keputusan

Menteri

pelatihan,

Keuangan

No.

menerapkan

Pola

517/KMK.05/2009 tanggal 28 Desember 2009, BBIA telah ditetapkan sebagai


Instansi

Pemerintah

yang

mendapatkan

kewenangan

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Mengingat statusnya

tersebut, maka BBIA dituntut untuk menjalankan organisasinya secara


profesional khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

industri agro harus dilakukan dengan lebih baik, transparan, akuntabel, dan

mandiri. Adapun jasa pelayanan teknis yang menjadi layanan unggulan BBIA
saat ini antara lain: jasa pengujian, sertifikasi, kalibrasi, pelatihan, kerjasama
penelitian dan pengembangan, rancang bangun dan perekayasaan industri,
konsultansi, dan inspeksi teknis.

BBIA dalam mempertahankan eksistensi organisasi serta upaya untuk

meningkatkan kinerja yang lebih baik, perlu mengenali potensi yaitu kekuatan
internal dan peluang dari eksternal serta permasalahan dengan memahami

kelemahan dan hambatan organisasi BBIA. Perkembangan kinerja BBIA akan

tergantung sejauh mana manajemen dapat mengoptimalkan potensi yang ada


dan mengatasi permasalahan yang dihadapi baik
eksternal.
I-1

secara internal maupun

LKIP BBIA 2015

Permasalahan utama yang sedang dihadapi organisasi


BBIA antara lain

LAYANAN

Waktu penyelesaian yang lama,


jumlah contoh semakin banyak
dan bervariasi (komoditas
maupun prameter uji).
Penerapan pola PTSP belum
optimal.

SDM & ORGANISASI


Jumlah SDM berpengalaman
cenderung menurun (pensiun)
Kaderisasi SDM membutuhkan
waktu yang lama.
SDM perlu mengikuti
perkembangan IPTEK.

KEUANGAN
Biaya investasi dan pemeliharaan
tinggi.
BBIA menghadapi kendala
terkait biaya peningkatan
kapasitas layanan

SARANA PRASARANA
Keterbatasan prasarana lab
pengujian, kalibrasi dan
litbang.
Tata letak dan pemeliharaan
peralatan, perlu perencanaan
dan penyempurnaan.

B. Peran Strategis Organisasi

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Besar Industri Agro telah

ditetapkan Visi dan Misi yang merupakan panduan/acuan dalam menjalankan


tugas dan fungsinya. Visi dan Misi tersebut selanjutnya dijabarkan dalam
tujuan yang lebih terarah dan lebih operasional berupa perumusan tujuan
I-2

LKIP BBIA 2015


strategis (strategic goals) dan sasaran strategis organisasi Tahun 2015-2019

atau Indikator Kinerja Utama (IKU) yang digunakan dalam pengukuran kinerja
dan pengendalian pelaksanaaan program dan kegiatan.

VISI, MISI dan TUJUAN BBIA

VISI

Menjadi institusi litbang yang unggul di


bidang hilirisasi produk agro, komponen
aktif alami, dan energi terbarukan; serta
sebagai penyedia jasa pelayanan teknis
yang profesional dan terpercaya di bidang
komoditas agro yang berkelas dunia pada
tahun 2035.
TUJUAN

1. Meningkatnya inovasi
C.Struktur
Organisasi
teknologi
yang unggul di
bidang hilirisasi produk agro,
komponen aktif alami, dan
energi terbarukan;
2. Meningkatnya kepuasan
pelanggan melalui pelayanan
prima jasa pelayanan teknis.

I-3

MISI

1. Melakukan penelitian dan


pengembangan yang unggul dan
terpercaya di bidang hilirisasi produk
agro, kompenen aktif alami, dan
energi terbarukan secara
berkesinambungan untuk
pengembangan industri agro;
2. Melaksanakan secara profesional jasa
pelayanan teknis untuk industri agro,
yang meliputi jasa penelitian,
pengembangan, standardisasi,
pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan
pengembangan kompetensi industri
agro.

LKIP BBIA 2015


C. Struktur Organisasi BBIA

Gambar 1. Susunan Organisasi BLU BBIA


Tugas pokok masing-masing jabatan adalah sebagai berikut :
1. Dewan Pengawas
Dewan

Pengawas

adalah

organisasi

yang

dibentuk

terhadap

pejabat

Pengelola

BLU-BBIA

oleh

Menteri

berkaitan

dengan

Perindustrian dengan persetujuan Menteri Keuangan dengan tugas melakukan


pengawasan
I-4

LKIP BBIA 2015


pelaksanaan RBA, Renstra Bisnis jangka Panjang dan Peraturan Perundangan
yang berlaku.

Kewajiban dan tanggung jawab Dewan Pengawas adalah :

1) Memberi pendapat dan saran kepada Menteri Perindustrian dan Menteri


Keuangan mengenai Rencana Bisnis dan Anggaran yang diusulkan oleh
Pejabat Pengelola BLU BBIA.

2) Mengikuti perkembangan kegiatan BLU BBIA, memberi pendapat dan saran


kepada Menteri Perindustrian dan Menteri Keuangan mengenai setiap
masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan BLU BBIA.

3) Melaporkan kepada Menteri Perindustrian dan Menteri Keuangan apabila


terjadi penurunan kinerja BLU BBIA,

4) Memberi nasihat kepada pejabat pengelola BLU BBIA dalam melaksanakan


pengelolaan BLU BBIA.

5) Membuat laporan pelaksanaan tugasnya secara berkala kepada Menteri

Perindustrian dan Menteri Keuangan sekurang-kurangnya 1 kali dalam 1


semester atau sewaktu-waktu apabila diperlukan

2. Pejabat Pengelola BLU-BBIA


a. Pemimpin BLU-BBIA

Pemimpin PK BLU BBIA adalah Kepala Balai Besar Industri Agro yang
berfungsi sebagai penanggung jawab umum operasional dan keuangan,
berkewajiban untuk :

1) menyiapkan rencana strategis bisnis;

2) menyiapkan rencana bisnis dan anggaran (RBA) tahunan;

3) mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis sesuai dengan


ketentuan yang berlaku; dan

4) menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan keuangan

I-5

LKIP BBIA 2015


b.

Satuan Pemeriksaan Intern.


Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) merupakan unit organisasi yang berada di

bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BBIA. Satuan


Pemeriksaan

Intern

berfungsi

membantu

Kepala

BBIA

dalam

hal

peningkatan pengendalian internal BBIA agar pengelolaannya sesuai dengan


prinsip-prinsip Tata Kelola Pemerintahan yang baik.

Dalam melaksanakan fungsinya, SPI mempunyai tugas :

1) melaksanakan rencana kerja audit tahunan termasuk penugasan khusus


dari Kepala BBIA;

2) menyusun rencana kerja audit tahunan;

3) menyusun pedoman, mekanisme kerja SPI dan prosedur audit yang


berbasis risiko;

4) melakukan pengawasan keakuratan data akutansi keuangan;


5) melaksanakan pengawasan operasional kebijakan BBIA;

6) melaksanakan upaya-upaya yang mendorong efesiensi dan efektivitas


kerja;

7) memberikan konsultasi peningkatan penerapan manajemen resiko dan


prinsip-prinsip Good Governance;

8) menilai efektifitas sistem pengendalian intern (internal control system),


termasuk

di

dalamnya

memberikan

rekomendasi

mengenai

penyempurnaan sistem pengendalian intern dan mengidentifikasikan halhal yang memerlukan perhatian serta tindak lanjut atas hasil audit;

9) melaporkan hasil pengawasan kepada Kepala BBIA

Sesuai dengan kedudukannya, SPI mempunyai wewenang mengakses

seluruh dokumen, pencatatan, personil dan fisik kekayaan BBIA


diseluruh Bagian, Bidang dan

unit-unit lainnya untuk mendapatkan

data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas auditnya.

I-6

LKIP BBIA 2015


c. Kepala Bagian Tata Usaha
Kepala Bagian Tata Usaha BBIA berfungsi sebagai penanggung jawab

keuangan berkewajiban untuk :

1) mengkoordinasikan penyusunan RBA;

2) menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran BLU;


3) melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja;
4) menyelenggarakan pengelolaan kas;

5) melakukan pengelolaan utang-piutang;

6) menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap, dan investasi BLU;


7) menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan; dan

8) menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.

Selain itu Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok memimpin
dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan teknis administratif kepada semua
unsur di lingkungan BBIA.

d. Pejabat Teknis BLU-BBIA.

Pejabat teknis BLU BBIA berfungsi sebagai penanggung jawab teknis di bidang
masing-masing dan berkewajiban untuk :

1) menyusun perencanaan kegiatan teknis di bidangnya;

2) melaksanakan kegiatan teknis yang sesuai RBA-nya; dan

3) mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidangnya.


Pejabat Teknis BLU BBIA terdiri dari :

1) Kepala Bidang Pengembangan Jasa Teknik

2) Kepala Bidang Sarana Riset dan Standardisasi;

3) Kepala Bidang Pengujian, Sertifikasi dan Kalibrasi;

4) Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi dan Alih Teknologi

I-7

LKIP BBIA 2015


BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Visi dan Misi BBIA periode 2015-2019 telah dirumuskan secara kolektif dan

mengandung nilai-nilai, aspirasi,

harapan-harapan stakehoder di masa depan

serta mengacu kepada Visi, Misi dan Program Aksi Presiden RI Tahun 2015-2019,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, Rencana

Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) Tahun 2015-2035 dan Visi, Misi
Kementerian Perindustrian.

Visi dan Misi BBIA tersebut telah diturunkan ke dalam tujuan dan sasaran

strategis tahun 2015-2019.

A. Rencana Sasaran Strategis 2015-2019

Dalam tahun 2015-2019 terdapat 2 (dua) tujuan BBIA yang dirinci ke dalam

6 (enam) sasaran strategis sebagai berikut :

1. Meningkatnya inovasi teknologi yang unggul di bidang hilirisasi produk agro,


komponen aktif alami, dan energi terbarukan,
Sasaran strategis yang terdiri dari:

a. Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri


b. Meningkatnya publikasi inovasi teknologi

2. Meningkatnya kepuasan pelanggan melalui pelayanan prima jasa pelayanan


teknis.

Sasaran strategis yang terdiri dari:

a. Meningkatnya kerjasama litbang dengan industri


b. Meningkatnya kualitas pelayanan publik

c. Meningkatnya kemampuan standardisasi


d. Meningkatnya jasa pelayanan

II-1

LKIP BBIA 2015


B. Rencana Indikator Kinerja Utama Tahun 2015

Mengacu kepada tujuan dan sasaran strategis pada Renstra BBIA, maka

Indikator Kinerja Utama (IKU) BBIA Tahun 2015 adalah sebagai berikut.
No

Kinerja Utama

1 Meningkatnya inovasi teknologi yang


unggul di bidang hilirisasi produk
agro, komponen aktif alami, dan
energi terbarukan

2 Meningkatnya kepuasan pelanggan


melalui pelayanan prima jasa
pelayanan teknis

Indikator Kinerja

Target

Jumlah hasil litbang yang telah diimplementasikan


(hasil penelitian)

Jumlah Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan


(Judul)
Jumlah kerjasama litbang industri (kontrak)
Meningkatnya indeks kualitas pelayanan publik
(skala 5)

10

Jumlah hasil litbang yang siap diterapkan


(Penelitian)

Persentase pelayanan tepat waktu (%)

6
4,02
80

IKU BBIA tersebut telah ditetapkan melalui Keputusan Kepala BBIA nomor

1473/Bd/BBIA/V/2015 tanggal 11 Mei 2015

tentang Penetapan IKU Balai

Besar Industri Agro Tahun 2015-2019. IKU tersebut telah dijadikan sebagai
dasar penetapan Perjanjian Kinerja tahun berjalan.
C. Rencana Anggaran
Pada

bulan

April

2015

Pemerintah

telah

mengesahkan

Anggaran

Penerimaan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P). Selanjutnya, BBIA


mendapatkan tambahan pagu sebesar Rp 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah)

yang dialokasikan untuk kegiatan pengembangan Sains dan Tekno Park (STP).
Di samping itu BBIA juga melakukan revisi DIPA.

Pada bulan Oktober 2015, BBIA mengajukan Revisi DIPA ke-4 yang

disebabkan tercapainya target realisasi PNBP, adapun tambahan pagu PNBP

BLU adalah sebesar Rp 1.900.000.000,- (Satu milyar sembilan ratus juta


rupiah). Tambahan pagu ini digunakan untuk kegiatan operasional jasa

pelayanan teknis dan belanja modal berupa kendaraan operasional dan


II-2

LKIP BBIA 2015


inventaris pendukung lainnya. Dengan demikian total pagu DIPA Petikan BLU

BBIA Revisi ke-4 adalah sebesar Rp 46.690.480.000,- yang terdiri dari Rupiah
Murni

(RM)

sebesar

21.010.000.000,-

Rp

25.680.480.000,-

dan

PNBP

BLU

sebesar

Rp.

Pada bulan Nopember BBIA mengajukan Revisi DIPA yang ke-5 berupa

penambahan pagu yang berasal dari Rupiah Murni (RM) yakni sebesar Rp
520.000.000,- Tambahan pagu RM ini digunakan untuk pembayaran Tunjangan

Kinerja PNS yang mengalami kenaikan, pasca disahkannya Perpres Nomor 111
Tahun 2015 tentang Kenaikan Tunjangan Kinerja Kementerian Perindustrian.
Pada bulan yang sama juga BBIA mengajukan Revisi DIPA yang ke-6 berupa
penambahan pagu yang berasal dari PNBP yakni sebesar Rp 1.185.000.000,-

Tambahan pagu ini digunakan untuk kegiatan operasional jasa pelayanan teknis
seiring dengan telah terlampauinya target PNBP TA 2015.

Dengan demikian pada akhir TA 2015 yaitu pada revisi DIPA yang ke-6,

total pagu DIPA BBIA berubah menjadi Rp 48.395.480.000,- yang terdiri dari
Rupiah Murni (RM) sebesar Rp 26.200.480.000,- dan PNBP BLU sebesar

Rp

22.195.000.000,- Adapun rincian kegiatan, dan anggaran BBIA TA 2015 setelah


melakukan revisi DIPA ke-6 seperti Tabel 1.

Tabel 1. Kegiatan dan Anggaran BBIA TA 2015

KODE

019.07.12
1867
1.867.001
1.867.002
1.867.003
1.867.004

PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT

Program Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri


Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri Agro
Hasil Kajian/Penelitian Penguasaan Teknologi Industri
Hasil Rekayasa Mesin/Peralatan Teknologi Industri
Layanan Jasa Teknis

Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/Baristand Industri

1.867.994

Dokumen Perencanaan/ Penganggaran/ Pelaporan/Monitoring


dan Evaluasi
Layanan Perkantoran

1.867.997

Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

1.867.005
1.867.996
1.867.998

II-3

Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi


Gedung/Bangunan

ANGGARAN (Rp.)
48.395.480.000
785.890.000
5.188.931.000
13.758.656.000
1.499.691.000

250.140.000

23.964.354.000
146.350.000

1.725.255.000

1.076.213.000

LKIP BBIA 2015


Apabila anggaran ter
tersebut dikelompokan
an ke dalam jenis belanja maka

akan terlihat sebagai berikut :


NO
I
1
2
3
II

BELANJA
RUPIAH MURNI (RM)
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BARANG
BELANJA MODAL

PNBB BADAN LAYANAN UMUM (BLU)

1 BELANJA PEGAWAI
2 BELANJA BARANG
3 BELANJA MODAL
TOTAL

PAGU (Rp)
26.200.480.000
17.651.530.000
4.532.994.000
4.015.956.000
22.195.000.200

19.170.282.200
3.024.718.000
48.395.480.200

D. Dokumen Perjanjian Kinerja

Adapun dokumen PERJAKIN yang telah disepakati oleh Kepala Balai Besar

Industri Agro dan Kepala BPPI adalah seperti pada tabel berikut :

II-4

LKIP BBIA 2015


Indikator

diselaraskan

kinerja

dengan

indikator IKU BBIA.

E. Output Jasa Layanan


Kinerja layanan

dalam

Perjakin

tersebut

sudah

antara lain

dapat

dilihat dari

indikator

BBIA

sasaran

strategis

disesuaikan

Renstra

BBIA

dan

maupun

seberapa besar

Output Layananya. Target dan realisasi output per 31 Desember 2014 serta
Prognosanya untuk tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Output Jasa Layanan Tahun 2014 dan Prognosa Tahun 2015
No
1
2
3
4
5
6
7
8
8.1
8.2
8.3

Output Jasa Layanan Teknis


Layanan Pengujian
Layanan Kalibrasi
Layanan Sertifikasi
Layanan Pelatihan
Layanan Konsultasi
Layanan RBPI
Layanan Litbang
Jasa JPT lainnya
Layanan Uji Profisiensi
Layanan Inspeksi Teknis
Penanganan Pencemaran
Lingkungan

Satuan

Output Tahun 2014


Target

Contoh
15.027
Alat
7.042
Sertifikat
359
Orang
1.412
Kerjasama
10
Kerjasama
6
MoU
6
Produk
Proses
MOU

5
13
1

Realisasi

16.291
8.969
347
1.938
9
6
7
10
15
0

Persen

108%
127%
97%
137%
93%
100%
117%

200%
115%

146%

Prognosa

Tahun 2015
15.177
7.112
362
1.426
10
6
6
6
25
1

Pada tahun 2015 prognosa pertumbuhan output layanan Pengujian,

Kalibrasi, Sertifikasi dan Pelatihan ditetapkan masing-masing 1% dari target


tahun 2014.

F. PNBP Layanan

Kinerja layanan

BBIA

dapat

dilihat dari pertumbuhan PNBPnya.

dilihat dari output layanan juga dapat

Target dan realisasi PNBP tahun 2014 serta Prognosa PNBP Tahun 2015

nampak seperti pada Tabel 3 :

II-5

LKIP BBIA 2015


Prognosa PNBP tahun 2015 dihitung berdasarkan proyeksi dari realisasi

PNBP tahun 2014, dan tahun-tahun sebelumnya, dengan mempertimbangkan


pula potensi masing-masing jasa layanan.

Tabel 3. Target dan Realisasi PNBP 2014 Serta Prognosa Tahun 2015

Layanan

Target

Tahun 2014

Realisasi

Pengujian

16.416.988.132

15.295.478.037

Pelatihan

1.513.503.162

1.337.797.187

Kalibrasi

Standardisasi
Konsultansi
Sertifikasi
RBPI

Litbang

JPT lainnya

Jumlah

1.859.960.774

74.206.921

383.180.514

2.845.809.455

171.815.802

211.636.664

748.526.291

Persen

17.337.981.166

88,39%

1.598.410.689

94,33%

416.820.000 108,78%

3.295.434.800 115,80%
91.250.000

72.540.000

53,11%
34,28%

949.313.943 126,82%

24.225.627.715 24.043.950.467

Prognosa

93,17%

2.515.316.500 135,23%
70.000.000

2015

1.964.304.573

78.369.929

404.676.940

3.005.459.366

181.454.669
223.509.481
790.518.616

99,25% 25.584.685.429

Dari Tabel 3, menunjukkan bahwa pada tahun 2015 prognosa PNBP


sebesar Rp 25.584.685.43 atau naik 5,61% dari Target PNBP tahun 2014.

II-6

LKIP BBIA 2015


BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA
Keberhasilan Balai Besar Industri Agro akan tercermin pada tercapai atau

tidaknya tujuan dan sasaran strategis yang telah dirumuskan di Renstra Bisnis
BBIA.

Tujuan dan sasaran strategis BBIA dapat tercapai jika asumsi-asumsi

yang telah ditetapkan terpenuhi dan didukung pula oleh SDM yang berintegritas

serta kompeten, tidak terkecuali dukungan dari sarana prasarana yang


memadai.

A. Capaian Perjanjian Kinerja Tahun 2015

Berikut ini capaian kinerja tahun 2015 berdasarkan sasaran strategis dan

indikator kinerja yang ditetapkan dalam Perjakin 2015.


Sasaran Strategis
(1)
Meningkatnya hasilhasil Litbang yang
dimanfaatkan oleh
industri

Indikator Kinerja
1
2

Meningkatnya kerja
sama litbang
Meningkatkan
kualitas pelayanan
publik

Meningkatnya
publikasi ilmiah
hasil litbang
Meningkatnya
kemampuan
standardisasi

1
2

1
2

Meningkatnya jasa
pelayanan

III-1

(2)
Hasil litbang yang siap
diterapkan

Target
(3)

Realisasi

(4)

(5)

Penelitian

Hasil litbang yang telah


diimplementasikan

Penelitian

Penelitian 100,00%

Kerja sama litbang


instansi dengan industri

MoU

Penelitian 100,00%

Tingkat kualitas
pelayanan publik (skala
5)
Prosentasi pelayanan
tepat waktu (pengujian,
kalibrasi dan sertifikasi)

Skor ratarata

Jumlah Karya Tulis


Ilmiah (KTI) yang
dipublikasikan
Peningkatan jumlah jenis
parameter uji yang
sudah bisa diuji di
laboratorium
Peningkatan jumlah
ruang lingkup pada LPK
yang diakui oleh KAN
Tingkat pertumbuhan
PNBP

80

10

KTI

3,78
81,54
10

Penelitian 100,00%

Skor ratarata

94,03%

101,93%

KTI

100,00%

Parameter
uji

Parameter 350,00%
uji

Komoditi/
Produk

Komoditi/ 300,00%
Produk

5,87

117,40%

LKIP BBIA 2015


B. Analisis Capaian Perjanjian Kinerja
1. Sasaran

Strategis

Meningkatnya

dimanfaatkan oleh industri.

Target
Volume

Indikator Kinerja
Jumlah hasil litbang yang siap
diterapkan
Jumlah hasil litbang yang telah
diimplementasikan

hasil-hasil

Penelitian

Penelitian

litbang

yang

Realisasi
Fisik

Capaian

100

100

Sasaran Strategis I terdiri dari dua indikator kinerja yaitu :

a. Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan.


Sampai dengan akhir tahun

2015 realisasi fisik dari indikator

kinerja ini adalah 3 penelitian dengan capaian 100%. Adapun judul


penelitian
berikut:

yang siap diterapkan TA 2015 tersebut adalah sebagai

1) Pengembangan Nano Asam Lemak dan Aplikasinya di Industri


Kosmetika.

2) Aplikasi Alat Pengering Hortikultura dan Umbi-umbian di Sentra


Industri.

3) Modifikasi Teknologi Alat Pengering Pada Proses Pengolahan Mocaf.

Perkembangan jumlah penelitian yang siap diterapkan baik target

maupun realisasinya sejak tahun 2011 sampai 2015 dapat lihat pada
gambar di bawah ini.

III-2

LKIP BBIA 2015


10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0

2011

2012

2013

Target

3 3

2014

2015

Realisasi

Gambar 2. Grafik Target dan Realisasi Kinerja Hasil Litbang yang


Siap Diterapkan

Gambar 2 tersebut menunjukkan bahwa pada

tahun 2011 dan

2012 realisasi hasil litbang yang siap diterapkan cukup tinggi yaitu 7 dan
9 penelitian juga di atas target yang ditetapkan, sementara itu jumlah

penelitian yang siap diterapkan sejak tahun 2013 sampai 2015 mengalami

penurunan. Hal ini terjadi karena ada perbedaan pengertian terutama


dalam penilaian kinerja litbang yang dilakukan oleh BPKIMI/BPPI selama
ini.

Pemahaman mengenai litbang yang siap diterapkan sebelum tahun

2013 selama ini dimaknai oleh masing-masing satker sebagai hasil litbang
tahun yang bersangkutan dan berpotensi untuk diimplementasikan pada

periode berikutnya. Akan tetapi sejak tahun 2013 pengertian siap


diimplementasikan adalah hasil litbang yang dievaluasi dan telah
dilakukan

pengukuran

sesuai

kurangnya mencapai level 6.

dengan

Teknometer

dan

sekurang-

Oleh karena itu ke depan setiap kegiatan atau judul litbang yang

diusulkan

di

BBIA

diharus

diarahkan

dan

disesuaikan

dengan

implementasinya

sehingga

kebutuhan pelanggan atau industri. Dengan kata lain judul litbang harus
sudah

mempertimbangkan

kemungkinan

memiliki prospek dalam meningkatan produktivitas dan efisiensi industri

melalui perbaikan produk atau proses produksi serta teknologi yang


dipakai.
III-3

LKIP BBIA 2015


b. Hasil litbang yang telah diimplementasikan
Pada tahun 2015 realisasi fisik dari indikator ini sudah mencapai

100% yaitu 3 judul penelitian dari 3 yang ditargetkan. Adapun rincian


litbang yang telah diimplementasikan adalah sebagai berikut :

1) Pengembangan Teknologi Proses Pengolahan Ikan Asap. Industri


yang telah menerapkan hasil litbang ini adalah Kelompok Usaha

"Kyoijsa", Jl Palasari Rt 24/Rw 07, Desa Sudaya Girang, Kec.


Sukabumi, Kab Sukabumi.

2) Penelitian dan Pengembangan Teknologi Proses Pengolahan Cuka


Kurma. Industri yang telah menerapkan hasil litbang ini adalah PD

Tamurindo, Griya Depok Asri Blok E1/11 Rt 12/24, Kel. Mekarjaya,


Kec. Sukmajaya, Depok.

3) Aplikasi Alat Pengering Hortikultura dan Umbi-umbian di Setra

Industri. Industri yang telah menerapkan hasil litbang ini adalah


Yayasan Maslahat Sejahtera, Jl. Sukamanah I, No.36c Rt 02/Rw 15,
Kel. Sukasari, Kec. Tangerang Kota, Kota Tangerang.

Perkembangan jumlah penelitian yang telah diterapkan baik target

maupun realisasinya sejak tahun 2011 sampai 2015 dapat lihat pada
gambar di bawah ini :
6
5
4
3

3 3

2
1
0

2011

4
0

2012

Target

2013

3 3

2014

2015

Realisasi

Gambar 3. Grafik Target dan Realisasi Hasil Litbang yang Telah


Diimplementasikan

III-4

LKIP BBIA 2015


Dari Gambar 5, terlihat bahwa hasil litbang yang telah diimplemen-

tasikan relatif masih kecil dibandingkan dengan jumlah penelitian di BBIA


setiap tahunnya, yaitu rata-rata sebanyak 10-12 judul per tahun.

Faktor yang menyebabkan kesulitan implementasikan hasil litbang

antara lain:

1) Judul atau ouput penelitian belum berorientasi kepada pelanggan, dan


lebih berorientasi pada kebutuhan peningkatan kompetensi peneliti
sendiri;

2) Kedalaman proses atau tahapan litbang belum tuntas.


2. Sasaran Strategis II: Meningkatnya kerjasama litbang
Target
Volume

Indikator Kinerja
Jumlah kerjasama litbang dengan
industri

Kerjasama

Realisasi
Fisik
Capaian
%
6

100.00

Pada tahun 2015 kerjasama litbang yang sudah disepakati ada 6

(enam) atau 100% dari target yang ditetapkan. Adapun kerjasama litbang
pada TA 2015 ini adalah sebagai berikut :

a. Kerjasama dengan UD. Cindy Group dengan judul : Pengolahan Ikan


Tuna Asap dalam Kaleng.

Kegiatan litbang ini meliputi :

- Pengalengan ikan tuna dalam asap

- Analisa dan pendugaan umur simpan serta


- Diskusi

b. Kerjasama dengan L. Energy., Co. Ltd, dengan judul : Development of


High Quality Bio Heavy Oil Originated PAO to Guarantee Pour Point at
the Normal Temperature.

Pada kerjasama litbang Pellet Biomas, yang sudah dilakukan adalah :

1) Studi banding dan survey bahan baku ke Pabrik pengolahan CPO di


PTPN VIII, PTPN VII.

III-5

LKIP BBIA 2015


2) Analisa dan karakterisasi PAO serta diskusi dan penyusunan
pelaporan.

c. Kerjasama

dengan

Disperindagkop

Kab.

Serang

dengan

judul:

Pengembangan produk berbasis buah-buahan dan umbi-umbian


untuk IKM.

Pada kerjasama litbang ini, kegiatan yang sudah dilakukan adalah

Pengembangan produk berbasis buah-buahan dan umbi-umbian


untuk IKM (buah rambutan, pisang, nangka, salak, singkong, sukun).

d. Kerjasama dengan PT. Marinda Agritama dengan judul : Proses


Pemurnian Minyak Kelapa Kasar (Crude Coconut Oil)

Pada kerjasama litbang ini, kegiatan yang sudah dilakukan adalah :


Rancangan proses pemurnian,

deodorisasi minyak kelapa kasar.

Proses degumming, bleaching, dan

e. Kerjasama dengan Bapak Taufik dengan judul: Proses ekstraksi buah


kecubung.

Pada kerjasama litbang ini, kegiatan yang sudah dilakukan adalah :


Proses ekstraksi buah kecubung, dan pengeringan ekstrak buah
kecubung.

f. Kerjasama dengan Bpk Afif dengan judul:


kurma..

Proses pembuatan cuka

Perkembangan realisasi dan target kerjasama litbang tahun

2011-2015 dapat lihat pada gambar 4.


8
7
6
5
4
3
2
1
0

3 3

2011

2012

Target

4 4

2013

2014

Realisasi

6 6

2015

Gambar 4. Grafik Target dan Realisasi Kerjasama Litbang


III-6

LKIP BBIA 2015


Dari Gambar 4 terlihat bahwa realisasi kerjasama litbang selalu

mencapai target setiap tahunnya.


Kerjasama litbang

dengan industri merupakan usaha pemecahan

masalah di industri atau perbaikan produk dan proses produksi.

3. Sasaran Strategis III : Meningkatkan kualitas pelayanan publik


Target
Volume

Indikator Kinerja
Tingkat kualitas pelayanan
publik (skala 5)

Prosentasi pelayanan tepat


waktu (pengujian, kalibrasi
dan sertifikasi)

4.02

Skor ratarata

80

Realisasi
Fisik
Capaian
%
3.78

94.03

81.54

101.93

Sasaran Strategis I terdiri dari 2 (dua) Indikator Kinerja:


a. Tingkat kualitas pelayanan publik (skala 5)
Sampai akhir

tahun. 2015, riset kepuasan pelanggan telah

terlaksana sampai pada tahap pengolahan data dan pelaporannya.


Hasil survey berdasarkan Indeks Kepuasan Pelanggan BBIA adalah

dengan skor rata-rata 3,78. Nilai ini masih di bawah target yang

ditetapkan. Dari hasil analisis riset kepuasaan pelanggan tersebut


diperoleh data bahwa kinerja pelayanan belum memenuhi harapan
pelanggan. Sehingga aspek-aspek yang di nilai pelanggan kurang baik

harus menjadi prioritas perbaikan di tahun akan datang, seperti


dirangkum pada Tabel 4.

III-7

LKIP BBIA 2015


Tabel 4. Prioritas Faktor-Faktor yang Harus Diperbaiki
No

Jasa layanan

1.

Pengujian

2.

Kalibrasi

3.

Sertifikasi

4.

Pelatihan

5.

Uji Profisiensi

Prioritas

kecepatan
waktu
penyelesaian
pengujian,
kecepatan penenganan pengaduan dan tarif yang
kompetitif.
kecepatan
waktu
penyelesaian
kalibrasi,
kecepatan merespon permintaan pelanggan, dan
ketepatan pelaksanaan kalibrasi sesuai jadwal.
ketepatan waktu penyelesaian sertifikasi dan
penerbitan sertifikat, kecepatan penanganan
pengaduan dan kecepatan merespon permintaan
pelanggan.
kecepatan penanganan pengaduan, tarif yang
kompetitif dan transparan, dan kelengkapan
ruang lingkup jenis pelatihan.
kesesuaian antara parameter uji per komoditi
pada
program
uji
profisiensi
yang
diselenggarakan oleh BBIA dengan kebutuhan
pelanggan.
kesesuaian antara substansi dalam laporan uji
profisiensi BBIA dengan kebutuhan. Pelanggan
serta kesesuaian antara komoditas pada program
uji profisiensi yang diselenggarakan oleh BBIA
dengan kebutuhan pelanggan.

Angka Indek Kepuasan Pelanggan antara realisasi dan target

tahun 2011-2015 dapat lihat pada gambar di bawah ini


6
5
4
3

3.81

3.63

4.05

3.71

4.02

3.78

2
1
0

2011

2012

Target

2013

2014

Realisasi

2015

Gambar 5. Tingkat Kualitas Pelayanan Publik


Dari gambar 5. menunjukkan bahwa target tingkat kualitas

pelayanan publik belum pernah tercapai, hal diduga bahwa tingkat


III-8

LKIP BBIA 2015


keterlambatan penyerahan hasil dan merespon keluhan pelanggan
belum sesuai dengan harapan pelanggan.

b. Prosentasi

sertifikasi)

pelayanan

tepat

waktu

(pengujian,

kalibrasi

dan

Adapun waktu pelayanan untuk masing-masing jasa layanan

sudah ditetapkan dalam Standar Pelayanan Minimum (SPM) BBIA.

Data pencapaian standar waktu layanan untuk ketiga jenis layanan


(Pengujian, Kalibrasi, dan Sertifikasi) sampai akhir tahun 2015 dapat
dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Delivery Time Jasa Layanan BBIA Tahun 2015


No
A.
B.
C.

Jenis
Pelayanan
Publik

Sertifikasi
(perusahaan)
Pengujian
(contoh)
Kalibrasi
(pelanggan)

Standar
Pelayanan
Minimun

Rata-rata

50 hari
kerja
15 hari
kerja
14 Hari
kerja

Pencapaian Standar
Waktu Layanan

Jumlah

% Delivery
time

12

162

93%

8,910

6,431

15,341

58%

902

58

960

94%

Sesuai

150

Tidak

81.54%

Berdasarkan Tabel 5, rata-rata realisasi delivery time dari ketiga

jasa layanan adalah sebesar 81,54%. Jasa layanan kalibrasi dan

sertifikasi sudah lebih baik delivery time-nya, namun untuk jasa


pengujian masih jauh di bawah target.
Sebenarnya pada tahun 2015

sudah dilakukan penambahan

pegawai harian lepas untuk mengatasi permasalahan keterlambatan


delivery

time

keterlambatan

namun

pengujian.

ternyata

belum

Kemungkinan

berhasil

memperkecil

keterlabatan

pengujian

disebabkan adanya penambahan jumlah pelanggan dan jumlah contoh

yang masuk. Pelanggan pengujian tahun 2015 sebanyak 2.078


perusahaan atau naik 15,51% (279 perusahaan) dari tahun 2014 dan

III-9

LKIP BBIA 2015


contoh uji masuk pada tahun 2015 sebanyak 16.938 contoh uji atau
naik 3,97% (647 contoh uji) dari tahun 2014.

Perkembangan realisasi dan target kinerja dari pelayanan tepat

waktu (pengujian, kalibrasi dan sertifikasi) tahun 2011-2015 dalam %


dapat lihat pada gambar 6.

84
82

80

80
78

80

79.47

76
74
72

83

2011

2012

Target

2013

81.54

76.13
2014

Realisasi

2015

Gambar 6. Grafik Prosentasi Pelayanan Tepat Waktu


Gambar 6, menunjukkan realisasi kinerja pelayanan tepat waktu

tahun 2011-2015 yang masih di bawah target. Data tiga tahun terakhir
menunjukkan bahwa tingkat ketepatan pengujian masih rendah, maka

perlu perhatian khusus untuk dilakukan dari aspek penataan SDM,


peralatan dan alur kerja (distribusi contoh uji).

4. Sasaran Strategis IV : Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang

Indikator Kinerja

Target
Volume

Realisasi
Fisik
%
Capaian

Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI)


10 KTI
10
100.00
yang dipublikasikan
Sampai dengan akhir TA 2015 realisasinya karya tulis ilmiah yang

telah dihasilkan oleh para peneliti di BBIA adalah 10 judul KTI atau
sebesar 100% dari target.
III-10

LKIP BBIA 2015


Adapun judul KTI dan jurnalnya adalah sebagai berikut :

a. Hendra Widjaya . Isolation Of Mung Bean (Vigna radiata (L.) R. Wilczek)

Proteins To Create A Skin Prick Test Reagent To The Diagnosis of Mung

Bean Allergy, IOSR Journal Of Pharmacy, Volume 5, Issue 1 (January


2015), PP. 52-58.

b. Rizal Alamsyah, Enny H,L. Eko S, Lukman, Nobel C. An Experimented


Study on Synthetic Gas (Syngas) Production Through Gasification of

Indonesian Biomas Pellet. Elsevier Science Direct, Energy Procedia 65


(2015) 292-299.

c. Yuliasri Ramadhani Meutia, Ning Ima Arie Wardayanie , Rienoviar ,


Titin Mahardini, dan Indera Wirawan, Pengaruh Suhu dan Waktu

Maserasi terhadap Komponen Volatil yang Terlibat pada Ekstraksi


Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC). Warta IHP Tahun 2015.

d. Agus Sudibyo dan Nami Lestari. Kajian Keamanan Pangan Senyawa


Ester 3-MCPD dalam Produk Minyak/Lemak Pangan dan Produk Pangan
Lainnya. Warta IHP Tahun 2015.

e. Mirna Isyanti, Agus Sudibyo, Dadang Supriatna, dan Ade Herman


Suherman. Penggunaan Berbagai Cocoa Butter Substitute (CBS) Hasil

Hidrogenasi dalam Pembuatan Cokelat Batangan. Warta IHP Tahun


2015.

f. Hasrul Abdi Hasibuan dan Aga Prima Hardika. Formulasi Margarin dan
Cokelat Tabur Berbahan Minyak Sawit dan Minyak Inti Sawit menjadi
Produk Olesan untuk Roti Tawar. Warta IHP Tahun 2015.

g. Nami Lestari, Mirna Isyanti dan Aries Wibisono.

Pengaruh Variasi

Komposisi Lemak Cokelat, Olein Sawit dan Minyak Ikan Patin terhadap
Kandungan Nutrisi Cokelat Oles. Warta IHP Tahun 2015.

h. Tiurlan Farida Hutajulu

dan Nobel Christian Siregar. Peningkatan

Proses Ekstraksi Minyak Biji Mimba (Neem Seed Oil) dan Purifikasinya.
Warta IHP Tahun 2015.

i. Enny Hawani Loebis, Yuliasri Ramadhani Meutia, dan Lukman Junaidi.


Proses Delignifikasi Limbah Pasar untuk Produksi Bioetanol. Warta IHP
Tahun 2015.
III-11

LKIP BBIA 2015


j. Rizal Alamsyah dan Enny Hawani Loebis. Pembuatan Nata dari bahan

Baku Air dengan Perlakuan Konsentrasi Nutrisi dan Mikroba. Warta IHP
Tahun 2015.

Perkembangan realisasi dan target

publikasi ilmiah hasil litbang

tahun 2011-2015 dapat lihat pada gambar 7.

12

12.5
12

11.5
11

10.5
10

10

10

10

10

10

10

11

10

10

9.5
9

2011

2012

2013

Target

2014

2015

Realisasi

Gambar 7. Grafik Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dipublikasikan

Gambar 7 menunjukkan bahwa realisasi KTI yang dipublikasikan

selalu mencapai target yaitu atara 10-12 tulisan per tahun. KTI
mencerminkan

kemampuan

peneliti

dalam

mempublikasikan

hasil

penelitian dan ulasan ilmiah dalam bidang industri agro dan teknologi
pangan, mikrobiologi pangan, teknik pangan, teknik industri pertanian,

khemurgi dan minyak atsiri, rekayasa peralatan, energi terbarukan dan


analisis kimia.

5. Sasaran Strategis V : Meningkatnya kemampuan standardisasi


Target
Volume

Indikator Kinerja
Peningkatan jumlah jenis parameter
uji yang sudah bisa diuji di
laboratorium
Peningkatan jumlah ruang lingkup
pada LPK yang diakui oleh KAN

III-12

Parameter
uji

Komoditi/
Produk

Realisasi
Fisik
Capaian
%
7

350.00

300.00

LKIP BBIA 2015


Pada tahun 2015 realisasi fisik dari indikator ini sudah melampaui

target yang ditetapkan. Berikut rincian capaian untuk indikator tersebut.


Indikator

Peningkatan
jumlah jenis
parameter uji
yang sudah
bisa diuji di
laboratorium

Peningkatan
jumlah ruang
lingkup pada
LPK yang
diakui oleh
KAN

Target

Realisasi

Parameter Uji

Poliphenol pada produk Teh


Hitam dan Teh Kering dalam
Kemasan
2
Bilangan Peroksida Pada
Makanan Selain Minyak
3
Logam(Pb, Cd) menggunakan
AAS Flame dan Grafit Furnace
dalam Margarin
4
Angka Lempeng Total dan
Coliform pada Air Mineral dan
Demineral SNI tahun 2015.
5
Uji Bromat dan CO2 pada Air
Mineral dan Demineral SNI
tahun 2015
6
Pengujian Xylosa pada Kopi
Instan
7
Pengujian coliform dan E. coli
menggunakan colilert pada
AMDK
Komoditi/Produk
1
Kopi Mix
2
Teh hijau
3
Teh hitam
4
Biji Kopi
5
Agar-agar tepung
6
Teh hitam celup

Perkembangan realisasi dan target jumlah jenis parameter uji yang

sudah bisa diuji di laboratorium tahun 2011-2015 dapat lihat pada


gambar 8.

III-13

LKIP BBIA 2015


8

7
6
5
4

6
5

7
2

2
1
0

2011

2012

Target

2013

2014

2015

Realisasi

Gambar 8. Grafik Peningkatan Jumlah Jenis Parameter Uji yang Sudah


Bisa Diuji di Laboratorium

Perkembangan jumlah ruang lingkup pada

LPK yang diakui oleh

KAN selama tahun 2011-2015 seperti pada Gambar 9.


8
7
6
5
4
3
2
1
0

2011

2 2
2012

Target

2013

7
4

2014

Realisasi

6
2

2015

Gambar 9. Grafik Jumlah Ruang Lingkup Pada LPK Diakui oleh KAN

Gambar 8 dan 9 menunjukkan bahwa realisasi selalu tercapai dari

target yang ditetapkan, dengan adanya penambahan ruang lingkup dan


peningkatan jumlah parameter yang bisa diuji di BBIA dan peningkatan
jumlah ruang lingkup pada LPK yang diakui oleh KAN maka diharapkan
jumlah jenis layanan publik BBIA khususnya kepada dunia industri akan
III-14

LKIP BBIA 2015


kin meningkat dan pada akhirnya dapat menngkatkan penerimaan
semakin

PNBP BLU.

6. Sasaran Strategis VI : Meningkatnya Jasa Pelayanan

Indikator Kinerja
Tingkat pertumbuhan PNBP

Jasa

Realisasi
Fisik

Target
Volume
5

Capaian
5.87

117.40

Kegiatan yang dilaksanakan dalam melayani pelannggan adalah


Layanan

Konsultasi,

Teknis

Pengujian,

RBPI, Litbang, dan

Kalibrasi,

Sertifikasi,

Pelatihan,

JPT Lainnya (Uji Profisiensi, ABITIS,

Penanganan Pencemaran Lingkungan).

Realisasi penerimaan PNBP BBIA dari jasa


jasa pelayanan teknis tahun

2015 adalah sebesar Rp 25.454.485.078.. Jika dibandingkan dengan PNBP


tahun 2014 pada triwulan yang sama maka realisasi PNBP tahun 2015 ini

mengalami kenaikan sebesar atau 5,87%. Dengan demikian target pada

Perjakin 2015 ini sudah terlampaui. Adapun pertumbuhan p


penerimaan
seperti Gambar 10.
PNBP BLU selama tahun 2011-2015
2011

Tingkat pertumbuhan PNBP

20

13

15
10
5
0

15.36
4.82

0.58
2011

2012

2013

2014

5.87
2015

Gambar 10. Grafik Pertumbuhan PNBP BBIA BLU

III-15

LKIP BBIA 2015


Pertumbuhan PNBP meningkat setiap tahun. Adapun capaian total

realisasi PNBP dari tahun ke tahun dapat dilihat pada gambar 10.

PNBP BBIA

Jumlah Penerimaan (Rp)

30,000,000,000
25,000,000,000
20,000,000,000

17,587,400,152

19,949,894,102

22,938,763,106

24,043,950,467

25,454,485,078

15,000,000,000
10,000,000,000
5,000,000,000
0

2011

2012

2013

Tahun

2014

2015

Gambar 11. Realisasi Total PNBP Tahun 2011-2015


2011 2015
Dari Gambar 10 dan 11,
11 menunjukkan bahwa pertum
mbuhan PNBP

2015 sangat fluktuatif, hal terjadi sangat dipengaruhi


BBIA Tahun 2011-2015

kondisi global dan kebijakan pemerintah.

7. Target dan Realisasi Output Jasa Layanan 2015

Kinerja masing jasa layanan selama tahun 2015 berdasarkan

volume layanan dapat lihat pada Tabel 6.

Tabel 6 memperlihatkan bahwa target output jasa layanan secara

umum tercapai di atas 90% kecuali jasa Inspeksi Teknis hanya 68% dari

target dan penanganan pencemaran lingkungan belum menghasilkan


kinerja.

III-16

LKIP BBIA 2015


Tabel 6. Target dan Realisasi Output Jasa Layanan Tahun 2015
No

Output Jasa Layanan


Teknis

Satuan

Layanan Pengujian

Layanan Sertifikasi

Sertifikat

Layanan Konsultasi

Kerjasama

Layanan Litbang

Kerjasama

Layanan Uji Profisiensi


Layanan Inspeksi
Teknis
Penanganan
Pencemaran
Lingkungan

Produk

2
4
5
6
7
8

8.1
8.2
8.3

Layanan Kalibrasi

Alat

Layanan Pelatihan

Orang

Layanan RBPI

Jasa JPT lainnya

Contoh

Kerjasama

Proses

Komodit

Output Tahun 2015


Target

Realisasi

Persen

7.112

8.515

120%

15.177
362

16.948

112%

380

105%

90%

1.426

2.078

150%

25

17

133%

0%

10

146%
100%

68%

8. Target dan Realisasi PNBP Tahun 2015

Kinerja masing jasa layanan selama tahun 2015 berdasarkan

penerimaan jasa layanan dapat lihat pada Tabel 7.

Tabel 7.Target dan Realisasi PNBP Tahun 2015


No

Target

Realisasi

Pengujian

17.337.981.166

16.360.498.973

Pelatihan

1.598.410.689

1.197.515.000

2
4
5
6
7
8
9

III-17

Layanan

Kalibrasi

Standardisasi
Konsultansi
Sertifikasi
RBPI

Litbang

JPT lainnya
Total

1.964.304.573

78.369.929

404.676.940

2.596.812.500
0

209.250.000

Persen

94,36%

132,20%
74,92%
0,00%

51,71%

3.005.459.366

3.752.867.000

124,87%

223.509.481

297.032.866

132,89%

25.584.685.429

25.454.485.078

181.454.669

790.518.616

66.700.000

973.808.739

36,76%

123,19%
99,49%

LKIP BBIA 2015


Dari Tabel 7, menunjukkan bahwa pada tahun 2015 target PNBP

secara total sebesar Rp 25.584.685.43 atau 99,49% dari targetnya dan


bila dibandingkan dengan total PNBP Tahun 2014 telah meningkat
sebesar naik 5,61.
C. Realisasi Keuangan
1. Realisasi Anggaran Keuangan

Pada awal tahun. 2015 telah disusun rencana dan target keuangan

berdasarkan triwulanan.

Adapun tingkat penyerapan anggaran sesuai dengan target dan

realisasi tahun 2015 per triwulan diperlihatkan pada Tabel 8.

Tabel 8. Realisasi Anggaran Kegiatan Per Triwulan Tahun 2015


Kegiatan/Output

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Penelitian Dan
Pengembangan Teknologi
Industri Agro
Hasil Kajian/penelitian
Penguasaan Teknologi
Industri
Hasil Rekayasa
Mesin/peralatan Teknologi
Industri
Layanan Jasa Teknis

Pengembangan
Kelembagaan Balai
Besar/baristand Industri
Dokumen Perencanaan/
penganggaran/pelaporan
Layanan Perkantoran

Perangkat Pengolah Data Dan


Komunikasi
Peralatan Dan Fasilitas
Perkantoran
Gedung/bangunan
Jumlah

Anggaran

Triwulan I
(%)

Keuangan
T

48.395.480.000

20

785.890.000
5.188.931.000

Triwulan II
(%)
Keuangan

39

70

40

44

50

20

1.499.691.000

20

250.140.000
146.350.000

23.964.354.000

17

40

10

17

10

Keuangan
T

13.758.656.000

Triwulan
III (%)

Triwulan
IV (%)

Keuangan
T

65

100

96

70

76

100

97

75

29

100

92

50

44

75

68

100

97

17

50

33

75

49

100

80

20

12

50

32

75

51

100

79

20

21

50

99

75

99

20

13

50

45

75

70

100

97

100

99

1.725.255.000

20

99

50

26

75

59

100

83

48.395.480.000

20

17

50

39

75

65

100

96

1.076.213.000

20

13

50

37

75

94

100

99

Sementara itu target dan realisasi anggaran dalam rupiah dapat

dilihat pada Tabel 9.


III-18

LKIP BBIA 2015


Tabel 9. Realisasi Anggaran Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Industri Agro Tahun 2015

NO

Kegiatan/0utput

Pagu

Penelitian dan Pengembangan


Teknologi Industri Agro
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Anggaran

Hasil Kajian/penelitian
Penguasaan Teknologi Industri

Hasil Rekayasa Mesin/ peralatan


Teknologi Industri
Layanan Jasa Teknis

Pengembangan Kelembagaan Balai


Besar/baristand Industri
Dokumen Perencanaan/
penganggaran/pelaporan

Layanan Perkantoran

Perangkat Pengolah Data Dan


Komunikasi
Peralatan Dan Fasilitas
Perkantoran
Gedung/bangunan
TOTAL

Realisasi

Sisa

48.395.480.000

46.690.644.662

1.697.585.885

96

785.890.000

761.034.109

24.855.891

97

5.188.931.000

4.896.724.590

292.206.410

92

13.758.656.000

13.633.711.991

124.944.009

97

1.499.691.000

1.234.248.675

265.442.325

80

250.140.000

201.202.892

48.937.108

79

23.964.354.000

23.327.303.358

637.050.642

97

146.350.000

145.498.000

852.000

99

1.725.255.000

1.436.679.000

288.576.000

1.076.213.000

1.061.491.500

14.721.500

48.395.480.000

46.697.894.115

1.697.585.885

83
99

96

Dari Tabel 9, menunjukkan realisasi total anggaran 2015 sebesar

96% atau Rp 46.697.894.115,- Sisa anggaran yang tidak terserap sebesar


Rp 1.697.585.885 tersebut disebabkan antara lain oleh:
a. Rencana

Anggaran

Operasional

Perkantoran,

pemeliharaan tidak terserap dengan baik.

khusus

belanja

b. Terdapat penghematan/sisa dana dari proses lelang pengadaan


barang dan jasa sebesar Rp 288.576.000,-

Berdasarkan jenis mata anggaran belanja, maka realisasi anggaran

diperihatkan pada Tabel 10.

III-19

LKIP BBIA 2015


Tabel 10. Pagu dan Realisasi Berdasarkan Belanja
NO

I.

BELANJA

PAGU (Rp)

RUPIAH MURNI (RM)

BELANJA PEGAWAI

537.591.831

97,95

4.532.994.000

4.197.280.916

335.713.084

92,59

4.015.956.000

PNBP BADAN LAYANAN


UMUM (BLU)
1

BELANJA PEGAWAI

BELANJA MODAL

BELANJA BARANG

17.533.025.779
3.932.581.474

118.504.221

83.374.526

99,33
97,92

22.195.000.000

21.035.005.946

1.159.994.054

94,77

19.170.282.000

18.343.093.446

827.188.554

95,69

48.395.480.000

46.697.894.115

1.697.585.885

96,49

3.024.718.000

TOTAL

25.662.888.169

BELANJA MODAL

II.

SISA

26.200.480.000
17.651.530.000

BELANJA BARANG

REALISASI

2.691.912.500

332.805.500

89,00

Tabel 10 menunjukkan bahwa realisasi belanja Rupiah Murni

adalah sebesar 97,95% dari pagu, dan realisasi PNBP BLU sebesar 95%
dari pagu.

Perekmbangan realisasi anggaran belanja Tahun anggaran 2013

dan 2014 dapat lihat pada Tabel 11 dan Gambar 12.

Tabel 11. Perkembangan Realisasi Anggaran TA. 2013-2015


TA. 2013

Uraian

PAGU

Realisasi

% Realisasi

36.364.514.000
34.769.497.398
95,61%

TA. 2014

46.347.503.000
44.781.298.177

96,62%

TA. 2015

48.395.480.000
46.697.894.115
96,48

60,000,000,000
50,000,000,000
40,000,000,000
30,000,000,000
20,000,000,000
10,000,000,000

Pagu

Realisasi

36,364,514,00
34,769,497,39

46,347,503,00
44,781,298,17

48,395,480,00
46,697,894,11

Gambar 12. Grafik Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2010-2014.


III-20

LKIP BBIA 2015


Tabel

11

dan

Gambar

11

menunjukkan

bahwa

realisasi

penyerapan anggaran tahun 2010 sampai 2014 berkisar antara 95,6196,48. Bila dibandingkan dengan Satker lain dalam Kementerian
Perindustrian maka realisasi anggaran BBIA sudah cukup baik.
2. Realisasi Keuangan PNBP
Realisasi penerimaan dan belanja khusus dari sumber PNBP dapat

dilihat pada Tabel 12. Sedangkan perkembangan PNBP dari tahun 2011
sampai 2015 dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 12. Penerimaan dan Belanja PNBP Tahun 2015

No

Uraian

1.

Penerimaan

2.

Belanja PNBP

Target/PAGU

Realisasi

22.195.000.000 25.454.485.078

21.035.005.946 21.035.005.946

115%
95%

Tabel 13. Tabel Penerimaan PNBP Berdasarkan Jenis JPT


Tahun 2011-2015

No

Jenis JPT

Pengujian

Pelatihan

Standardisasi

Konsultansi

Sertifikasi

Kalibrasi

2011

2012

Tahun
2013

2014

2015

11.818.875.397 13.248.843.859 13.997.611.783 15.295.478.037 16.360.498.973


1.382.139.136

1.809.424.035

1.937.599.000

2.515.316.500

2.596.812.500

962.021.000

1.096.597.400

2.184.292.000

1.337.797.187

1.197.515.000

65.000.000

70.000.000

59.200.000

60.230.000

303.500.000

400.000.000

303.690.000

416.820.000

209.250.000

2.099.125.000

2.267.584.000

2.978.750.002

3.295.434.800

3.752.867.000

8 Litbang

179.788.830

109.126.909

368.355.393

72.540.000

297.032.866

9 JPT lainnya

689.500.789

831.436.065

643.607.878

949.313.943

973.808.739

RBPI

Total

Pertumbuhan
(%)

III-21

93.250.000

61.200.000

459.857.050

91.250.000

66.700.000

17.587.400.152 19.884.442.268 22.938.763.106 24.043.950.467 25.454.485.078


0,58%

13,06%

15,36%

4,82%

5,87%

LKIP BBIA 2015


Secara total PNBP BBIA Tahun 2011-2015 dari tahun ke tahun

terus meningkat. Penyumbang terbesar PNBP BBIA tahun 2015 adalah


Pengujian (64,27%), kedua Sertifikasi (14,74%)

dan ketiga Kalibrasi

(10,20%), keempat Pelatihan (4,70%) dan jasa lainnya di bawah 4%

III-22

Anda mungkin juga menyukai