ANISATUN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas individu Mata Kuliah
Akhlak Tasawuf yang diampu oleh
Mahrur Adam M. M. Ag
Disusun Oleh :
Manusatul Khaoro
( 15115562)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Akhlak Tasawuf yang
berjudul Anisatun dengan baik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dan kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Mahrur Adam Maulana selaku dosen yang membimbing dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca semua. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan umum.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
Rumusan Masalah ...................................................................... 1
Tujuan Penulisan ........................................................................ 1
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Anisatun .................................................................... 2
Pengertian Akhlak ...................................................................... 2
Pengertian Akhlak Mahmudah .................................................. 4
Sifat-Sifat Yang Tergolong Dalam Anisatun ............................. 6
Manfaat Akhlak Mahmudah ..................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tasawuf adalah satu aspek ajaran Islam yang paling penting, karena
peranan tasawuf merupakan jantung atau urat nadi dari pelaksanaan ajaranajaran Islam. Tasawuflah yang merupakan kunci kesempurnaan amaliah ajaran
Islam. Yang kemudian tasawuf dijadikan sebagai jalan spiritual atau dimensi
batin yang masuk ke dalam budi (akhlak). Akhlak-akhlak tersebut telah ada
sejak jaman Nabi Saw. Tasawuf juga menerangkan hal-hal tentang cara
mensuci bersihkan jiwa dengan cara memperbaiki akhlak. Dalam rangka
mensucikan jiwa demi tercapainya kesempurnaan dan kebahagiaan maka
diperlukan suatu latihan (riyadhah) dari satu kepada tahap yang lebih tinggi.
Jadi untuk mencapai kesempurnaan rohani tidaklah dapat dicapai secara
spontan dan sekaligus. Melainkan dengan cara bertahap demi tahap.
Dengan demikian, amalan tasawuf adalah pembinaan mental atau
akhllakul karimah. Akhlak merupakan cermin dari keadaan jiwa sekaligus
sikap dan perilaku manusa. Manusia akan dinilai berakhlak baik jika tindakan
dan jiwanya sesuai dengan norma atau kaidah-kaidah agama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan anisatun?
2. Apa pengertian akhlak?
3. Apa yang dimaksud dengan akhlak mahmudah?
4. Apa sajakah sifat-sifat yang tergolong dalam akhlak mahmudah?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian anisatun.
2. Untuk mengetahui pengertian akhlak.
3. Untuk mengetahui pengertian Akhlak Mahmudah.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Anisatun
Anisatun adalah manis dimuka dan tidak sombong. Manis mukanya itu
mungkin bawaan dari lahir. Namun bagi orang yang tidak memiliki sifat
demikian, dapat dipelajari dengan membiasakan manis muka, karena orang
yang suka berpaling itu kemungkinan dianggap orang yang sombong,
sedangkan orang yang sombong itu tidak disukai oleh Alloh Swt dan tidak
disukai oleh manusia. Alloh Swt berfirman dalam surat Luqman 18 :
2. Pengertian Akhlak
Secara bahasa, akhlak dapat diartikan dengan budi pekerti; watak; tabiat.
Dalam kehidupan sehari-hari akhlak sering disebut etika atau moral. Kata
akhlak berasal dari bahasa Arab yang merupakan jamak dari kata khuluk yang
berarti adat kebiasaan, peragai, tabiat dan muruah.
Menurut Imam Al Ghazali :
Artinya : Khuluk (akhlak) ialah haiat atau sifat yang tertanam didalam jiwa
yang daripadanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah dan gampang
tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
4. Al Adl (Keadilan)
Suatu keadaan jiwa yang dengannya dapat membimbing kemarahan dan
syahwa dan membawanya ke arah yang sesuai dengan hikmah dan
kebijaksaan.
Agama Islam dan Al Quran merupakan sistem moral atau akhlak yang
berdasarkan pada akidah yang diwahyukan Alloh Swt kepada Nabi
Muhammad Saw dan disampaikan kepada umat di dunia yang bertujuan untuk
menyempurnakan akhlak mulia.
4. Sifat-sifat yang Tergolong Dalam Akhlak Mahmudah
Beberapa akhlak atau sifat-sifat mahmudah yang dikemukakan oleh para
ahli akhlak, antara lain :
1. Siddiq
Siddiq artinya benar. Sifat ini merupakan sifat wajib yang dimiliki
oleh rosul. Sebagai umat Islam yang taat kepada rosul-Nya, kita harus
memiliki akhlak siddiq. Rosululloh memerintahkan kepada umatnya untuk
senantiasa berlaku benar, baik dalam tindakan maupun ucapan. Dalam
hadistnya beliau mengatakan: Katakanlah yang sejujurnya walaupun itu
pahit bagimu.
Di samping itu rosululloh juga memberikan contoh langsung kepada
sahabat-sahabatnya dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang bersifat jujur
dalam hidupnya akan dipercaya orang lain. Kewajiban bersifat dan
bersikap benar ini banyak terdapat dalam Al-Quran maupun Hadist,
antara lain :
10
3. Kerukunan
Dalam Kamus besar bahasa Indonesia, kerukunan artinya perihal
hidup rukun; rasa rukun; kesepakatan. Dalam artian lain kerukunan adalah
baik dan damai, bersatu hati atau saling sepakat.
Kerukunan dalam ajaran Islam yang harus diwujudkan dalam
kehidupan berumah tangga, bertetangga dan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara serta antar sesama umat beragama. Hal ini disebabkan karena
kerukunan merupakan modal utama untuk mewujudkan ketentraman,
kedamaian dan kesejahteraan bersama. Islam merupakan agama yang
mencintai kerukunan atau perdamaian, hal itu dibuktikan oleh Rosululloh,
antara lain :
a.
Pada saat ada perselisihan, Rosululloh Saw mengajarkan agar pihakpihak yang berselisih melakukan usaha-usaha dengan segera dan
dengan cara yang bijaksana agar perselisihan di antara mereka segera
berakhir da kembali hidup rukun.
b.
4. Sabar
Sabar merupakan salah satu akhlakul karimah. Sabar adalah tahan
(tabah) dalam menghadapi segala sesuatu dari Alloh Swt.
11
5. Tawakal
Bersikap tawakal berarti menyerahkan segala urusan kepada Alloh
Swt. Tawakal bukan berarti menjalankan sesuatu tanpa usaha. Tetapi
percaya kepada dengan bagian yang telah Alloh siapkan untuk umat.
Berusaha semaksimal mungkin kemudian menyerahkan hasilnya kepada
Alloh Swt.
6. Syukur
Syukur merupakan ungkapan rasa terima kasih atas nikmat yang
diterima. Syukur diperlukan karena semua yang kita lakukan dan yang
dimiliki di dunia
12
7. Qanaah
Menurut K.H. Ahmad Rifai, qanaah adalah hatinya tenang memilih
ridho Alloh Swt mrngambil keduniawian sekedar hajat yang diperkirakan
dapat menolong untuk taat memenuhi kewajiban dan menjauhkan dari
maksiat. Memiliki sifat qanaah berarti menerima apa adanya.
8. Tawadlu
Tawadlu adalah sikap merendahkan diri terhadap ketentuan-ketentuan
Alloh Swt. Bagi manusia tidak ada alasan lagi untuk tidak bertawadlu
kepada Alloh, mengingat kejadian manusia diciptakan dari bahan yang
paling rendah yaitu tanah.
Untuk menumbuhkan sikap tawadlu, kita harus menyadari asal
kejadian kita, menyadari bahwa hidup di dunia ini terbatas, memahami
ajaran Islam, menghindari sikap sombong, menjadi orang yang pemaaf,
ikhlas, bersyukur, sabar dan sebagainya. Firman Alloh Swt :
13
Artinya : dan merendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang
beriman. (Q.S. Al Hijr 88)
9. Ridha
Ridha berarti rela, suka dan senang atau lapang dada terhadap sikap
seorang yang dilakukan kepadanya dan menyerahkannya kepada Alloh
Swt. Ridho bukan berarti sikap fatalis, yaitu sikap menyerah sebelum dan
sesudah berbuat dengan menghilangkan usaha lebih dahulu. Ridho juga
merupakan rela atau kerelaan hati terhadap realitas hidup.
Hal tersebut memotivasi seorang untuk menumbuhkan sikap kerelaan
hati atau kesiapan mental dalam dalam menghadapi berbagai macam
problema, dan mewujudkan kemantapan jiwa serta kebulatan tekad dalam
melaksanakan sesuatu ataupun setelah melaksanakan sesuatu (akibat).
10. Adl (adil)
Adil berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya. Adil berarti tidak
bera sebelah, tidak memihak. Dengan demikian berbuat adil adalah
memerlukan hak dan kewajiban secara seimbang tidak memihak dan tidak
merugikan pihak manapun. Sebagai contoh seseorang yang adil akan
melaksanakan tugas sesuai tugas dan kedudukannya, menghukum orang
yang bersalah dan sebagainya.
Firman Alloh Swt dalam Al Quran yang memerintahkan untuk berbuat
adil :
14
berlaku tidak adil. Berlaku adilah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada
takwa. Dan bertakwalah kepada Alloh, sungguh, Alloh Maha teliti
terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al Maidah 8)
15
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Zain Yusuf, Akhlak Tasawuf, Al Husna; Semarang
Ashadi Falih, Cahyo Yusuf, Akhlak Membentuk Pribadi Muslim, Aneka Ilmu;
Semarang, 1973
Abdul Rosyid, Akidah Akhlak, PT. Karya Putra Toha; Semarang, 2010
http://zikrullah21. Blogspot.com/2016/04/akhlah-mahmudah_19.html?m=1
Farid Maruf, Etika (Ilmu Akhlak), Bulan Bintang; Jakarta, 1975
Syamsuri, Pendidikan Agama Islam SMA XII, Erlangga; Jakarta, 2006
Zainuddin, Muhammad Jamhari, Al-Islam 2 Muamalah dan Akhlak, CV Pustaka
Setia; bandung, 1999
Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, CV Pustaka Setia; bandung, 2010
Nur Hidayat, Akhlak Tasawuf, Penerbit Ombak; Yogyakarta, 2013
Ridwan Asy Syirbaani, Membentuk Pribadi Lebih Islam, Intimedia; Jakarta, 2009
Anwar Yusuf, Studi Agama Islam, CV Pustaka Setia; Bandung, 2003
16