Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian Keluarga
I. Data Umum

N
o

1. Nama kepala keluarga (KK) :

Tn. SE

2. Usia

45 Tahun

3. Pendidikan

SD

4. Pekerjaan

Wiraswasta

5. Alamat/No.Telp

Legoso Permai No.40 RT 03 RW 11, Pisangan.

6. Komposisi keluarga

Nama

Gender

Hub

Umur

Pekerjaan

Pendidikan

Agama

Ny. W

Perempua
n

Istri

44 Tahun

SD

Ibu Rumah Tangga

Islam

Tn. SE

Laki-laki

Suami

45 Tahun

SD

Wiraswasta

Islam

Tn. S

Laki-laki

Anak

24 Tahun

SMK

Karyawan

Islam

Ny. P

Perempua
n

Anak

21 Tahun

SMP

Ibu Rumah Tangga

Islam

Ny. S

Perempua
n

Anak

13 Tahun

SMP

Pelajar

Islam

Ny. C

Perempua
n

Menantu

24 Tahun

SMP

Ibu Rumah Tangga

Islam

Tn. A

Laki-laki

Menantu

25 Tahun

SMK

Pegawai Swasta

Islam

An. F

Perempua
n

Cucu

2,5 tahun

Islam

Genogram
44

Keterangan :
= laki-laki

= klien

= perempuan

= hubungan dengan keluarga

= tinggal satu rumah


6. Tipe keluarga
Keluarga Ny. W termasuk tipe keluarga besar (extended family) yaitu didalam suatu
rumah terdapat satu keluarga terdapat inti ditambah dengan keluarga lain yang
mempunyai hubungan darah: Tn. S (Anak), Ny. C (Menantu), Ny. P. (Anak), Tn. A
(Menantu), An. F (Cucu)
7. Suku dan Bangsa
Bahasa yang digunakan Ny. W adalah Jawa karena berasal dari Surabaya.
8. Agama
Keluarga Ny. W beragama Islam dan taat menjalankan ibadah sholat 5 waktu,
biasanya dilakukan bersama-sama di rumah.

9. Status sosial ekonomi keluarga


Kebutuhan sehari-hari keluarga semua dipenuhi oleh Tn. SE yaitu suami dari Ny. W
dengan pendapatan perbulan adalah Rp. 2.000.000, Tn. SE adalah pekerja wiraswasta.
Barang-barang yang dimiliki Ny. A yaitu TV, Almari, Kipas, Lemari Es, meja kursi,
tempat tidur, kompor, aquarium dan Ny. W merasa saat ini saya merasa kurang tapi di
usahakan supaya cukup. Keluarga memiliki tabungan dan keuangan keluarga ada
yang membantu yaitu Anak dari Ny. W. Pengelolaan keuangan di atur oleh Ny. W.
10. Aktifitas rekrasi keluarga
Keluarga sering melakukan rekreasi cuma nonton TV dan di rumah, terkadang
keluarga pergi ke rumah saudara atau pulang kampung.
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
11. Tahap perkembangan saat ini
Keluarga dengan anak remaja, keluarga telah berusaha memberikan kebebasan dan
tanggung jawab kepada anak-anaknya, keluarga selalu mencoba mempertahankan
hubungan yang intim dengan anggota keluarga, selalu mempertahankan komunikasi
yang terbuka dengan anggota keluarganya. Dan kini anak dari keluarga Ny. W sudah
menikah.
12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Berdasar hasil wawancara maka didapat bahwa pada usia remaja mulai merasa
tekanan yang cukup berat karena semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin
tinggi pula biaya yang dibutuhkan, Ny. W sering berfikir apakah dia sanggup
menuntaskan anak nya dengan penghasilannya itu.

III. Lingkungan
15. Karakteristik rumah

Dapur

Kamar tidur

Ruang keluarga dan ruang tamu


Kamar mandi
TETANGGA

Kamar tidur

Kamar tidur

TERAS
JALANAN

a. Jenis rumah Non-permanen, rumah Ny. W terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, tiga
kamar tidur, dapur, kamar mandi. Cara pengaturan perabot kurang rapi, kebiasaan
merawat rumah disapu sehari sekali dan di pel.
b. Ukuran rumah 12 x 5 M tipe rumah Kontrakan, atap terbuat dari asbes dan genteng,
lantai berubin dan terdapat fentilasi rumah ada, cahaya dapat masuk ke dalam rumah,
penerangan menggunakan listrik, lantai keramik, kebersihan secara menyeluruh: bersih.
c. Keluarga memiliki tempat pembuangan sampah yang tertutup, cara pengolahan sampah
diambil oleh petugas.

d. Sumber air yang digunakan sanyo atau pompa listrik, keluarga memiliki WC sendiri,
jamban yang digunakan adalah jamban leher angsa, jarak antara sumber air dengan
tempat penampungan tinja lebih dari 10 meter.
e. Keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah kondisinya baik pembuangannya
menuju got besar.
f. Perkumpulan sosial di masyarakat ada yaitu pengajian. Fasilitas kesehatan ada yaitu
puskesmas, posyandu, dan posbindu. Keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan,
kendaraan yang digunakan adalah motor.
16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Lingkungan tetangga umumnya penduduk asli Jakarta, hubungan antar tetangga
cukup baik. Ny. A rutin mengikuti kegiatan pengajian di mushola dekat rumah setiap
hari kamis.
17. Mobilitas geografis keluarga
Rumah Ny. A terletak di belakang perumahan, dengan kondisi jalan yang sempit
hanya bisa di lalui oleh kendaraan roda dua.
18. Perkumpulan keluarga+interaksi denga masyaraka
Didalam Masyarakat Ny. A rutin mengikuti pengajian ibu-ibu di mushola dekat
dengan rumah nya.
Sedangkan kegiatan Ny. A yaitu hanya di rumah saja karena Ny. A kondisinya
kurang sehat.
19. Sistem pendukung keluarga
Anggota keluarga Ny. A sehat hanya Ny. A saja yang sakit dan keluarga selalu
mengunakan fasilitas kesehatan yaitu puskesmas. Keluarga Ny. A sering tolong
menolong begitu juga dengan lingkungan sekitarnya
IV. Struktur keluarga
20. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang digunakan komunikasi tertutup, Ny. A dan keluarga cenderung
menjawab seadanya saat di lakukan pengkajian.
21. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga selalu menyelesaikan masalah dengan musyawarah sedang Ny. A hanya
mengikuti saja apa hasil musyawarah, semua anggota keluarga berperan sesuai
perannya masing-masing, dan apabila masalah tidak teratasi maka keputusan ada di
tangan Ny. A
22. Struktur peran (formal & informal)

Formal

Ny. A sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah untuk memenuhi


kebutuhan keluarganya dismping itu Ny. A sebagai pelindung, dan pendidik yang
memberikan nasihat kepada keluarga nya.

Tn. K sebagai anak dari Ny. A berperan sebagai suami dari istri nya dan ayah dari
anak nya. Tn. K memiliki peran untuk menafkahi istri dan anak nya.

Ny. B sebagai Menantu dari Ny. A berperan sebagai istri dan ibu bagi anakanaknya, Ny. B sebagai ibu rumah tangga memiliki peran untuk mengurusi rumah
dan mendidik anak nya.

An. N adalah anak tiri dari Ny. A memiliki peran sebagai pelajar dan membantu
Ny. A di rumah.

An. A berperan sebagai cucu dari ny. A memiliki hak untuk mendapatkan kasih
sayang, keamanan, pendidikan dari kedua orang tua nya.
23. Nilai & norma keluarga
Dalam budaya Sunda ditekankan pada nilai-nilai yang terkandung dalam pameo
Sunda silih asih, silih asah dan silih asuh; yang mengandung arti saling mengasihi,
saling memperbaiki diri (melalui pendidikan dan ilmu), serta saling melindungi, yang
selalu ditanamkan kepada anggota keluarganya.
V. Fungsi keluarga
24. Keluarga afektif
Keluarga Ny. A saling mendukung kebutuhan sehingga dapat terpenuhi kehidupan
sederhana, dapat menyelesaikan masyalah dengan musyawarah namun keputusan
keluarga yang terakhir ditentukan oleh Tn. K sebagai anak pertama Ny. A.
25. Fungsi sosial
Ny. A di bantu oleh Tn. K untuk dapat membina sosialisasi pada anak-anaknya
sehingga dapat membentuk norma dan aturan-aturan sesuai dengan perkembangan
anak-anaknya, serta dapat meneruskan budaya.
26. Fungsi perawatan keluarga

Kemampuan kel mengenal masalah


Keluarga Ny. A mengatakan bahwa Ny. A terkena darah tinggi dengan TD
160/100mmhg dan tidak boleh makan terlalu banyak garam, keluarga belum

mengetahui penyebab dan makanan pantanggan. Ny. A mengatakan tanggan dan


kaki sering kali pegal-pegal dan sering mengalami pusing.

Kemampuan keluarga mengambil keputusan


Tn. K selalu mengambil keputusan secara tepat terlebih untuk hal mengenai
kesehatan Ny. A yang apabila obat sedang habis, hipertensi nya kambuh Tn. K
segera mengambil keputusan untuk membawa Ny. A ke puskesmas.

Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit


Keluarga Ny. A merawat keluarga yang sakit sesuai dengan kemampuan nya.

Kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang sehat


Ny. A tidak mengerti cara memelihara rumah sehat dan pengaruhnya pada
keluarga

Kemampuan keluarga mengunakan fasilitas kesehatan


Fasilitas kesehatan yang terdekat dari rumahnya adalah puskesmas dan bidan,
keuntungan mengunakan fasilitas kesehatan adalah kesehatan kami dapat teratasi
dan kami kepuskesmas kaerena terjangkau oleh kami.
27. Fungsi reproduksi
Jumlah anak Ny. A adalah 3 orang, Ny. A dalam hal ini sudah tidak menggunakan alat
kontrasepsi.
28. Fungsi ekonomi
Keluarga Ny. A sudah tercukupi masalah kebutuhan pokok, tapi masalah sandang
keluarga hanya membeli sebulan sekali/ tidak pasti
VI. Stres dan Koping Keluarga
29. Stresor jangka pendek dan panjang

Pendek : Stresor jangka pendek yang dipikir keluarga saat ini yaitu memikirkan
agar penyakit Ny. A dapat sembuh

Panjang : Saat ini keluarga Ny. A memikirkan agar anaknya dapat menerusksn ke
jenjang yang lebih tinggi dibanding ayah dan ibunya yang lulusan SMP dan SMA
30. Kemampuan keluarga dalam merespon terhadap situasi dan stresor
Keluarga Ny. A selalu melakukan musyawarah dalam menyelesaikan masalah baik
dalam lingkungan keluarga atau masyarakat.
31. Strategi koping yang digunakan

Keluarga Ny. A apabila ada masalah baik dalam keluarga atau masyarakat selalu
menyelesaikan nya .
32. Strategi adaptasi disfungsional
Dalam menghadapi masalah selalu berusaha dan berdoa tapi pada akhirnya Tuhan
yang menentukan.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
fisik
Tekanan
darah
Nadi
Suhu
RR
BB

An. N

Tn. K

120/80 mmHg

120/80 mmHg

86x/mnt
360C
22x/mnt
58 kg

75x/mnt
360C
24x/mnt
62 kg

Mesochepal
Hitam bersih
Sawo matang,
turgor baik
Simetris,
konjungtiva
tidak anemis
dan sklera
tidak ikterik,
penglihatan
baik

Mesochepal
Hitam bersih
Sawo matang,
turgor baik
Simetris,
konjungtiva
tidak anemis
dan sklera
tidak ikterik,
penglihatan
baik

Hidung

Bersih, fungsi
penghidu baik

Bersih, fungsi
penghidu baik

Mulut &
tenggorokan

Bersih, tidak
berbau, gigi
bersih, tidak
ada nyeri telan

Telinga

Simetris,
pendengaran
baik, tidak
menggunakan
alat bantu

Kepala
Rambut
Kulit
Mata

Ny. A

Ny. B

Tn. E

160/100
mmHg
86x/mnt
360C
24x/mnt
55 kg

120/80 mmHg

120/80 mmHg

86x/mnt
360C
22x/mnt
58 kg

80x/mnt
360C
24x/mnt
60 kg

Mesochepal
Hitam bersih
Sawo matang,
turgor baik
Simetris,
konjungtiva
tidak anemis
dan sklera
tidak ikterik,
penglihatan
kurang baik
(kabur pada
malam hari)
Bersih, fungsi
penghidu baik

Mesochepal
Hitam bersih
Sawo matang,
turgor baik
Simetris,
konjungtiva
tidak anemis
dan sklera
tidak ikterik,
penglihatan
baik

Mesochepal
Hitam bersih
Sawo matang,
turgor baik
Simetris,
konjungtiva
tidak anemis
dan sklera
tidak ikterik,
penglihatan
baik

Bersih, fungsi
penghidu baik

Bersih, fungsi
penghidu baik

Bersih, tidak
berbau, gigi
bersih, tidak
ada nyeri telan

Bersih, tidak
berbau, gigi
tidak lengkap,
tidak
menggunakan
gigi palsu

Bersih, tidak
berbau, gigi
bersih, tidak
ada nyeri telan

Bersih, tidak
berbau, gigi
bersih, tidak
ada nyeri telan

Simetris,
pendengaran
baik, tidak
menggunakan
alat bantu

Simetris,
pendengaran
baik, tidak
menggunakan
alat bantu

Simetris,
pendengaran
baik, tidak
menggunakan
alat bantu

Simetris,
pendengaran
baik, tidak
menggunakan
alat bantu

Leher

Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid

Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid

Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid

Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid

Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid

Dada

Tidak ada
wheezing

Tidak ada
wheezing

Tidak ada
wheezing

Tidak ada
wheezing

Tidak ada
wheezing

Perut

Tidak
kembung,
tidak nyeri
tekan

Tidak
kembung,
tidak nyeri
tekan

Tidak
kembung,
tidak nyeri
tekan

Tidak
kembung,
tidak nyeri
tekan

Tidak
kembung,
tidak nyeri
tekan

Pemeriksaan
fisik
Ekstremitas

Eliminasi

Tn. S

Ny. R

Ny. S

An. M

An. A

Tidak ada
kelainan
bentuk

Tidak ada
kelainan
bentuk

Tangan kiri &


kaki kiri
pegel-pegel

Tidak ada
kelainan
bentuk

Tidak ada
kelainan
bentuk

BAB 1x/hr

BAB 1x/hr

BAB 1x/hr

BAB 1x/hr

BAB 1x/hr

BAK 4-5x/hr

BAK 4-5x/hr

BAK 5-6x/hr

BAK 9-6x/hr

BAK 6-8x/hr

VIII. Harapan Keluarga


Harapan yang diinginkan keluarga Ny. A yaitu menginginkan agar anggota keluarganya
tidak ada yang sakit-sakitan dan keluarga berharap kedatangan mahasiswa Profesi Ners
UIN dapat memberikan informasi kesehatan sehingga anggota keluarga dapat memelihara
kesehatan.

B. Analisa Data
No
1

Data Fokus
DS : - Ny.S mengatakan kaki dan tangan
khususnya pada sebelah kanan
gringgingen, lemas, kaki sebelah
kanan terkadang tidak bisa
digerakkan,
DO : - Ny. S tampak lemah
- TD : 150/100mmHg
- S
: 360C
- N
: 86 x/mnt
- RR : 24 x/mnt

Masalah
Nyeri

Penyebab
Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang sakit

No
2

Data Fokus

Masalah

DS : - Ny. S mengatakan tangan kaki


Risiko tinggi
saya sebelah kiri sering jimpekomplikasi
jimpe, lemes, dengkul kaki saya
terasa pegel dan cekot-cekot, kaki
saya yang sebelah kiri terkadang
sulit untuk bergerak, Ny. S tidak
pernah beli obat di warung, mata
saya kalau untuk melihat orang
itu kabur tapi kalau hari sudah
gelap. Ny. S mengatakan tidak
tahu tentang penyakitnya.
- Tn. S menantu Ny. S mengatakan
bahwa mertuanya memiliki
tekanan darah tinggi, tapi Tn. S
tidak/kurang begitu mengerti
tentang hipertensi. Yang saya tahu
tekanan darah tinggi yang tekanan
darah 130 dan tidak boleh makan
daging, kopi. Cuma niku sing
kulo ngertos. Sedang penyebab
hipertensi/tekanan darah tinggin,
penanggulangan dan pengertian
yang sesungguhnya saya tidak
tahu paling nak Mak S pegelpegel kulo beto ting bu bidan,
kula nggeh kurang ngertos tandatanda hipertensi yang saya tahu
nggeh sing dirasakake mbahe.
DO : - Tn. S sering menanyakan masalah
mertuanya.
- kaki kanan Ny. S terasa kaku
- BB Ny. S = 55 kg
- TD Ny. S 150/100 mmHg
- N
: 86 x/mnt
- Suhu : 360C
- RR : 24 x/mnt

Penyebab
Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang sakit

No

Data Fokus

DS : . Tn. S mengatakan:
Saya menggunakan air sumur DAP
pompa utk mandi dan minum..
Tempat pembuangan sampah saya
di belakang rumah. Saya belum
punya tempat pembuangan sampah
sampah tapi sampah saya
kumpulkan di belakang kemudian
saya bakar kalau sudah banyak. Tn.
S mengatakan kamar Ny. M
berantakan.
DO : - Keluarga Tn. S memiliki WC
untuk keluarga.
- Keluarga memiliki kamar mandi
keluarga.
- Keluarga belum memiliki tempat
pembuangan sampah sendiri
- Ventilasi jendela tidak/jarang
dibuka
- Atap terbuat dr seng
- Rumah kotor
- Kamar Ny. S tampak berantakan
dan pengap .

Masalah
Kerusakan
penatalaksanaan
pemeliharaan
rumah

Penyebab
Ketidakmampuan
keluarga dalam
mengenal
masalah

Anda mungkin juga menyukai