Bab 31
Bab 31
Bioteknologi (XII)
BIOTEKNOLOGI
STANDAR KOMPETENSI :
Siswa mampu Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta
implikasinya pada salingtemas
KOMPETENSI DASAR :
Siswa mampu menjelaskan arti , prinsip dasar, dan jenis-jenis bioteknologi.
Apa yang akan dipelajari ?
1.
Gambar
9.4. Roti
5. kecap
Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus wentii dibiakkan pada kulit
gandum terlebih dahulu. Jamur Aspergillus wentii bersama-sama dengan
bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak
Gambar 9.5.
Kecap
6. Mentega dan keju
Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu dengan suhu 90 C
o
7. Yoghurt
Susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besar lemak
dibuang. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt,
yaitu Lactobacillus bulgaricusdan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri
tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya
disimpan selama 5 jam pada temperatur 45 C. Selama penyimpanan
o
tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri
asam laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa
Air kelapa
Gula pasir
Wadah fermentasi
2.
Matikan api dan dinginkan. Taruhlah air kelapa tersebut ke dalam wadah
untuk proses fermentasi yang telah steril. Setelah dingin, tambahkan asam
asetat (asam cuka).
5.
pemindahan bibit atau biakan bakteri dari medium lama ke medium baru.
Pindahkan starter atau biakan bakteri Acetobacter xylinum dari media biakan
ke wadah fermentasi berisi air kelapa yang telah didihkan, diberi gula dan
asam cuka.
6.
Ketika masa panen nata tiba, nata harus dicuci, direbus atau direndam
yang telah direbus ke dalam larutan gula dengan presentase 40% selama 30
menit sampai 45 menit. Nata siap disantap.
Bahan
Produk
Lactobacillus bulgaricus
Lactobacillus subtilis
susu
yoghurt
susu
menghasilkan aroma
khas keju dan
Penicillium requorti
Penicillium camemberti
Propiobacterium
Streptococcus thermophilus
Lactobacillus
menambah
keasaman
susu
Leuconostoc cremoris
Acetobacter xylinum
keju
mentega
air kelapa
nata de cocco
Acetobacter aceti
cuka/asam asetat
Streptomyces griceus
streptomycin
Bacillus thuringiensis
pestisida
alami/biologi
Assbya gossipii
vitamin B1
Propionibacterium
Pseudomonas (jamur)
vitamin B12
Jamur / Fungi
Aspergillus wentii
kedelai
kecap
Sacharomyces cereviceae
ketela
Tape
Sacharomyces sake
Rhizopus oryzae
sake
kedelai
tempe
Penicillium notatum
Penicillium chrysogenum
antibiotik penisilin
Aspergillus niger
asam sitrat
Gambar 9.8. berbagai jenis mikroorganisme jamur dan bakteri. Bahan dan
Produk
2. Bioteknologi Bidang Pertanian
a. Penanaman secara hidroponik
Hidroponik berasal dari kata bahasa Yunani hydro yang berarti air dan ponos
yang berarti bekerja. Jadi, hidroponik artinya pengerjaan air atau bekerja
dengan air. Dalam praktiknya hidroponik dilakukan dengan berbagai metode,
tergantung media yang digunakan.Adapun metode yang digunakan dalam
hidroponik, antara lain metode kultur air (menggunakan media air), metode
kultur pasir (menggunakan media pasir), dan metode porus (menggunakan
media kerikil, pecahan batu bata, dan lain-lain). Metode yang tergolong
berhasil dan mudah diterapkan adalah metode pasir. Pada umumnya orang
bertanam dengan menggunakan tanah. Namun, dalam hidroponik tidak lagi
digunakan tanah, hanya dibutuhkan air yang ditambah nutrien sebagai
sumber makanan bagi tanaman. Apakah cukup dengan air dan nutrien?
Bahan dasar yang dibutuhkan tanaman adalah air, mineral, cahaya, dan
CO2. Cahaya telah terpenuhi oleh cahaya matahari. Demikian pula CO2
sudah cukup melimpah di udara. Sementara itu kebutuhan air dan mineral
dapat diberikan dengan sistem hidroponik, artinya keberadaan tanah
sebenarnya bukanlah hal yang utama.
Beberapa keuntungan bercocok tanam dengan hidroponik :
1). Tanaman dapat dibudidayakan di segala tempat;
2). Resiko kerusakan tanaman karena banjir, kurang air, dan erosi tidak ada;
3). Tidak perlu lahan yang terlalu luas; pertumbuhan tanaman lebih cepat;
4). Bebas dari hama; hasilnya berkualitas dan berkuantitas tinggi;
5). Hemat biaya perawatan.
Jenis tanaman yang telah banyak dihidroponikkan :
(a). Tanaman hias antara lain Philodendron, Dracaena, Aglonema, dan
Spatyphilum.
(b). sayuran yang dapat dihidroponikkan, antara lain tomat, paprika,
mentimun, selada, sawi, kangkung, dan bayam.
(c). Buah yang dapat dihidroponikkan, antara lain jambu air, melon,
kedondong bangkok, dan belimbing.
b. Penanaman secara aeroponik
Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponos yang berarti
daya. Jadi, aeroponik adalah pemberdayaan udara. Sebenarnya aeroponik
merupakan tipe hidroponik (memberdayakan air), karena air yang berisi
larutan unsur hara disemburkan
dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang
ditanam menggantung akan menyerap larutan hara tersebut. Prinsip dari
aeroponik adalah sebagai berikut. Helaian styrofoam diberi lubang-lubang
tanam dengan jarak 15 cm. Dengan menggunakan ganjal busa atau
rockwool, anak semai sayuran ditancapkan pada lubang tanam. Akar
tanaman akan menjuntai bebas ke bawah. Di bawah helaian styrofoam
terdapat sprinkler (pengabut) yang memancarkan kabut larutan hara ke atas
hingga mengenai akar.
B. Bioteknologi modern
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli teknlogi mulai
mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip ilmiah melalui
penelitian dan berupaya menghasilkan produk secara efektif dan efisien.
Bioteknologi tidak hanya di manfaatkan dalam industri makanan, tetapi telah
mencakup berbagai bidang seperti rekayasa genetika, penanganan polusi,
penciptaan sumber energi dan lainnya. Dengan adanya penelitian serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin
Rekayasa Genetika