PENDAHULUAN
Tata surya kita memiliki sembilan planet yang terlihat unik dan
terbagi dalam dua kelompok besar dan planet kecil Terrestrial. Bumi
merupakan bagian dari kelompok terrestrial dengan Merkurius, Venus ,
Mars dan Pluto.
Gambar 19.1 Ukuran relatif (diameter diukur dalam kilometer) dari beberapa
anggota tata surya
Sumber: Hynek and Apfel (1972: 304)
sebuah
bintang.
Sebuah
bintang
adalah
objek
yang
Gambar 19.2 Ringkasan statistik utama yang diberikan pada saat ini
ditentukan oleh setiap planet
Sumber: Hynek and Apfel (1972: 306)
4
a
(2 a)2
P2
4 2 a2
a3
1
a
Gambar 19.3 Posisi planet superior (satu yang mengorbit di luar bumi) dalam
hubungannya dengan bumi
Sumber: Hynek and Apfel (1972: 307)
Gambar 19.4 Gambar posisi planet kecil (berada di dalam orbit bumi) dalam
hubungannya dengan bumi dan matahari
Sumber: Hynek and Apfel (1972: 307)
pada
waktu
pembentukan
awalnya.
Jarak
sesungguhnya
protoplanet
ke matahari juga
menjadi
faktor
dalam menentukan
komposisi akhir planet. Sebagai contoh jika Bumi berada pada jarak yang
sama dengan saturnus, maka Bumi akan memiliki suhu yang lebih
rendah, serta dapat menahan gas ringan yang lebih banyak seperti
Helium dan Hidrogen.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Merkurius
Merkurius
terdekat
merupakan
dengan
planet
matahari
dan
dengan
mekanika
utama
hukum
(Celestial).
orbit
kekekalan
Sumbu
merkurius
rotasi
menjelaskan
sehingga
mengubah
titik
Dari Merkurius, matahari akan terlihat dua kali lebih besar dari yang
terlihat di bumi. Lapisan merkurius menerima radiasi dari matahari
sepuluh kali lebih banyak daripada yang diterima bumi. Intensitas panas
yang tinggi dan massa yang kecil menjelaskan mengapa lapisan
atmosfer di merkurius tidak terdeteksi dan terdiri dari batuan dan logam.
Meskipun begitu cerah di langit, merkurius sulit dilihat karena selalu
tampak begitu dekat dengan matahari.
Beberapa foto dan peta pengamatan visual merkurius menunjukkan
tanda yang sangat sedikit pada permukaannya. Atas dasar tanda-tanda
yang samar merupakan bukti yang meyakinkan bahwa periode rotasi
merkuri adalah sama dengan periode revolusi yaitu 88 hari.
Pada tahun 1965 melalui penggunaan teleskop radio 1000 kaki di
Arecibo,
puerto
Rico
(Gambar
19.5)
menemukan
bahwa
periode
Gambar 19.5 Pusat astronomi dan ionosfer nasional, teleskop radio 1000 kaki
(304 m) ditempatkan di Arecibo, Puerto Rico. Permukaan lembah kecil direka
ini
sesuai
dengan
sistem
Ptolemaic.
Ia
mengumumkan
Gambar 19.8 Planet Venus menunjukkan fase-fase yang sama seperti bulan.
Karena lebih jauh dari Bumi, bila pada fase penuh (purnama) diameternya yang
tampak akan lebih kecil daripada pada fase bulan sabit. Planet Merkurius
melalui fase yang juga sama (foto dari Observatorium Lowell)
Sumber: Hynek and Apfel (1972: 314)
yang
permukaannya.
menyelimuti
Perhitungan
planet
ini
menunjukkan
sehingga
bahwa
mengaburkan
beberapa
sinar
Kaca
yang
menimbulkan
mekanisme
tingginya
suhu
di
Gambar 19.9 Ketika Venus dilihat Galileo melalui teleskopnya, Ia tahu bahwa
sistem ptolomeus tidak benar
Sumber: Hynek and Apfel (1972: 315)
sangat
berbeda
dengan
komposisi
atmosfer
Bumi
yang
10
radar,
permukaan
Venus
telah
sebagian
dipetakan
(Gambar 19.10). Daerah halus dan kasar telah dibedakan, dan sekarang
diyakini bahwa pada umumnya permukaan Venus memiliki lekuk yang
lembut. Venus berputar perlahan pada porosnya dalam jangka waktu 243
hari. Dan rotasi itu ditemukan berputar berlawanan dari gerakan khas
planet lain. Karena kombinasi rotasi mundur lambat dengan periode
revolusi 225 hari, seorang astronot di Venus akan melihat matahari terbit
di barat setiap 117 hari bumi (mungkin sama tidak mungkinnya dengan
yang terjadi di Merkurius).
Venus terus menimbulkan masalah
menantang, termasuk bahwa apakah ada
kemungkinan kehidupan di planet ini.
Walaupun
permukaan
Venus
tampak
Gambar 19.10 Sebuah peta radar dari Venus : area kasar dan halus yang
dipetakan dengan menggunakan teleskop radio terbesar di dunia, terletak di
Arecibo, Puerto Rico.
Sumber: Hynek and Apfel (1972: 317)
11
C. Bumi
Untuk pertama kalinya dalam sejarah
manusia, ia telah mampu melihat planet
dari luar angkasa. Seorang pengamat dari
luar
angkasa
akan
mencirikan
Bumi
besar
pucat
kekuningan
sebagai bulan.
Sementara tidak ada perubahan akan diamati di bulan, pengamat
kita akan melihat perubahan besar disusunan awan di Bumi. Sangat tidak
mungkin bahwa dia akan mampu mendeteksi tanda-tanda visual yang
hidup, bahkan ia bisa menganalisis komposisi atmosfer dan menunjukkan
bahwa ia mendukung kehidupan (seperti yang kita kenal). Petunjuk
pertama bahwa kehidupan cerdas ada di Bumi akan datang dari
mendengarkan siaran radio dan televisi.
Perubahan
musiman
dalam
dua
belahan
Bumi
akan
mudah
adalah hal
harus
menunggu,
namun
dengan
pesawat
antariksa
yang
12
partikel
bermuatan
ke
dalam
sabuk
Van
Allen
dapat
membahayakan astronot.
Planet Merah Mars telah lebih menarik perhatian dari yang lain
selama bertahun-tahun, karena pada suatu
waktu dianggap sebagai tempat tinggal bagi
kehidupan
dapat
makhluk
segera
perubahan
cerdas.
dilihat
warna,
Permukaannya
melalui
baik
teleskop,
musiman
dan
13
Gambar 19.12 Planet Mars: foto dan lukisan (1926) (fotagrafi dari
Observatorium Lick)
Sumber: Hynek and Apfel (1972: 320)
Mars
menyerupai
bumi
hanya
dalam
panjangnya
hari
dan
permukaan
Mars
cukup
intens
untuk
mencapai
dosis
14
tudung
seperti
yang
yang
hancur
halus
seperti
gurun
pasir.
Gambar
menunjukkan Mars yang tenang berbeda dari bumi dan dari apa yang
telah umumnya dibayangkan tentang Mars (Gambar 19.13).
15
Pada bulan Mei 1971, Amerika Serikat dan Uni Soviet mengirim
pesawat antariksa ke orbit Mars. Enam bulan kemudian, pesawat ini
menjadi satelit buatan manusia yang berada di Mars. Meskipun badai
debu mengaburkan sebagian besar permukaan mars selama beberapa
minggu, pesawat Amerika Serikat (Mariner 9) berhasil mengirimkan foto
dan data lainnya kembali ke bumi, termasuk foto yang luar biasa dari
salah satu satelit kecil Mars yaitu Phobos (Gambar 19.14).
Gambar 19.14 Phobos, salah satu dari 2 bulan kecil Mars, difoto oleh Mariner 9
pada tahun 1971. Banyak kawah menunjukkan bahwa phobos sangat tua dan
memiliki kekuatan structural yang cukup.(kebaikan, Laboratorium Jet
Propulsion)
16
17
Gambar 19.15 Planet raksasa, Jupiter menunjukkan titik merah besar. Pada
bagian atas planet ini terdapat bayangan gelap yang lebih kecil yaitu bulan
Javion atau satelit Ganymede, yang juga dapat difoto dengan menggunakan
teleskop 200 inci (foto dari observatorium Hale)
Sumber: Hynek and Apfel (1972: 325)
berukuran
1
5
1
27
Jupiter yang tinggi serta suhu permukaan yang dingin dapat mencegah
cahaya gas (sebagian besar hidrogen) dari protoplanet untuk menuju
ruang angkasa.
Namun suhu atmosfer Jupiter jauh lebih dingin dibandingkan dengan
suhu sekitarnya yang lebih panas, oleh karena itu Jupiter harus
mempunyai beberapa wilayah dengan suhu rata-rata. Pengamatan
menunjukkan bahwa planet raksasa ini memancarkan dua sampai tiga
kali energi sebanyak yang diterimanya dari matahari. Meskipun matahari
memanaskan bagian luar Jupiter sebesar 105 K, tetapi sebenarnya Jupiter
memiliki
suhu
134
(sekitar-200F).
Oleh
karena
itu
menurut
18
19
sepertiga dari massa Jupiter dan memiliki gaya gravitasi lebih lemah
dibandingkan gravitasi Jupiter, yang diperlukan untuk "mengeras"
menjadi bola pepat. Saturnus memiliki bentuk yang diratakan di kutub,
dan dibengkakkan keluar di sekitar Khatulistiwa.
Seperti yang terlihat melalui teleskop kecil terdapat fitur yang paling
jelas gemerlapan di langit yang disebut sebagai sistem cincin (Gambar
19.16). Umumnya telah disepakati bahwa cincin terdiri dari gugusangugusan partikel, yang masing-masing memiliki orbit sendiri di sekitar
Saturnus. Cincin terbaik dapat digambarkan sebagai sabuk besar satelit
dari gugusan partikel kecil. Jadi sejauh ini, diperkirakan yang paling
memungkinkan
membentuk
cincin-cincin
itu
adalah
bongkahan-
bongkahan es meteorit.
Gambar 19.16 Gambar Saturnus dan sistem cincin (foto dari observatorium
Hale)
Sumber: Hynek and Apfel (1972: 327)
Sabuk
Saturnus
sangat
tipis,
cincin
akan
menghilang
dari
pandangan apabila dilihat dari atas Bumi (Gambar 19.17). Sistem cincin
ini amat tipis dibandingkan dengan lebarnya (diameter cincin). Sebagai
ilustrasi, cincin Saturnus ibarat
20
Gambar 19.17 Orientasi cincin Saturnus seperti yang terlihat dari bumi,
menunjukkan saturnus berada di tempat yang berbeda dalam orbitnya
Sumber: Hynek and Apfel (1972: 328)
Sebenarnya
terdapat empat cincin yang terpisah pada bidang yang sama dalam
planet Saturnus. Ada dua cincin bagian luar saturnus yang terlihat terang
dan jelas jika dilihat melalui teleskop yang dipisahkan oleh divisi Cassini.
Cincin ketiga adalah cincin krep yaitu sebuah cincin atau sabuk berwarna
kehitaman yang letaknya lebih dekat ke planet Saturnus. Cincin yang
paling dekat dengan Saturnus baru ditemukan pada tahun 1969 dan
letaknya hampir mendekati planet itu sendiri.
Cincin pada Saturnus kadang muncul kadang menghilang dengan
cepat (dalam hitungan jam), sehingga ketika dipandang dari Bumi,
menjadi sebuah teka-teki bagi para pengamat (Gambar 19.18). Galileo
adalah orang pertama yang menemukan cincin tersebut, meskipun Ia
tidak benar-benar mengetahui susunan dari cincin tersebut. Melalui
teleskopnya, cincin pertama kali muncul sebagai partikel kecil yang
berada
di
kedua
sisi
utama
planet, kemudian
partikel
kecil
itu
21
Gambar 19.18 Perubahan cicncin saturnus jika dilihat dari kutub selatan.
Terdapat sebuah siklus perubahan cincin Saturnus yaitu cincin berada penuh
didepan sisi planet, cincin miring ke utara, cincin miring ke selatan, periode
orbit Saturnus sekitar 29 tahun (diambil dari, universitas observatorium
negara New Mexico)
Sumber: Hynek and Apfel (1972: 328)
Pada
saturnus terdapat bintik-bintik putih yaitu badai yang terjadi di planet ini.
Badai seperti ini diperkirakan muncul akibat ketidakstabilan suhu yang
melontarkan berton-ton material dari atmosfer bawah planet ke bagian
atas atmosfer. Jarak Saturnus dua kali lebih jauh dari pada jarak matahari
ke Jupiter sehingga Saturnus menerima cahaya matahari hanya sekitar
1
100
radiasi seperti yang diterima oleh bumi. Pada bagian luar cincin
Saturnus terdapat sepuluh bulan, salah satu bulan yang terbesar adalah
Titan. Titan memiliki diameter hampir 3000 mil. Titan adalah bulan yang
memiliki atmosfer tebal.
G. Uranus
Planet Uranus yang tampak kehijauan (terletak pada sisinya).
Uranus mengitari Matahari sekali dalam 84 tahun. Sumbu planet ini
hanya 8 dari bidang orbit, sehingga bentuknya hampir tegak seperti
planet lain. Hal ini berarti jika kita melihat dari salah satu kutub, kita
akan melihat matahari selama 42 tahun dan akan mengalami kegelapan
selama 42 tahun berikutnya (Gambar 19.19).
22
Dari bumi, Uranus muncul sebagai objek yang sangat samar jika
dilihat dengan mata telanjang. Orang dahulu sudah pernah melihatnya,
tetapi karena gerakannya sangat lambat jika dilihat dari langit, mereka
mengira Uranus adalah bintang yang sangat samar. Bahkan planet ini
digambarkan
sebagai
bintang
pada
grafik
langit,
jauh
sebelum
23
Neptunus,
disebut
juga
sebagai
dari
orbitnya
selanjutnya
hal
dan
ini
menurut
disebabkan
adalah
planet
pertama
yang
atmosfer
Neptunus
banyak
mengandung
metana.
Planet
24
Pluto
1
2
1
4000
seterang
25
Gambar 19.20 Pluto bergerak terhadap bintang. Kedua foto tersebut diambil
24 jam secara terpisah (foto-foto dari Observatorium Hale).
Sumber: Hynek and Apfel (1972: 332)
Pseudo-Sains dalam
matahari
dan
Bumi.
Kehadiran
sebuah
planet
telah
26
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem Tata Surya terdiri dari sembilan planet yang terbagi dalam 2
kelompok besar yaitu planet raksasa atau mayor (Jupiter, Saturnus,
Neptunus, Uranus) dan planet kecil atau terrestrial (Merkurius, Venus,
Bumi, Mars dan Pluto). Planet raksasa terletak jauh dari matahari dan
memiliki kerapatan yang kecil, sedangkan planet terrestrial terletak lebih
dekat ke matahari (kecuali Pluto) dan memiliki kerapatan yang besar.
Semua planet berotasi berlawanan dengan arah jarum jam, jika dilihat
dari atas kutub utaranya (kecuali planet Venus yang berotasi searah
jarum jam).
Lapisan planet Merkurius dengan radiasi matahari sepuluh kali
lebih banyak dari Bumi. Intensitas panas yang tinggi dan massa yang
kecil menjelaskan mengapa merkurius tidak memiliki atmosfer yang
terdeteksi dan terdiri dari batuan dan logam. Periode revolusi Merkurius
88 hari sedangkan periode rotasi nya hanya 59 hari. Hal ini berarti bahwa
Merkurius berputar pada porosnya tiga kali dalam setiap dua revolusi
mengelilingi matahari.
Planet Venus adalah planet yang sering disebut Bintang Malam
atau
Bintang
Pagi
terutama
terlihat
disaat-saat
matahari
akan
27
tidak
mungkin
ini
sesuai
dengan
sistem
Ptolemaic.
Ia
28
pesawat Viking dan lain sebagainya. Hasilnya bahwa jika ada kehidupan
disana pasti dalam bentuk yang paling dasar, misalnya yaitu bakteri.
Planet Jupiter adalah planet yang terbesar dari semua planet. Jupiter
tersusun atas Hidrogen dan senyawa (metana, amonia dan air). Pada
permukaan planet terdapat pita berwarna-warni tidak teratur dan
terdapat Bintik Merah Raksasa yang mengambang diantara kumpulan
awan yang besarnya lebih besar dari Bumi. Diameter Jupiter sebelas kali
diameter Bumi dan rotasinya dua kali lebih cepat dibandingkan Bumi
(menyebabkan awan memutari planet dengan kecepatan 26 ribu mil per
jam atau sekitar 42 ribu km per jam) dengan kala rotasi kurang dari 10
jam.
Jupiter memiliki empat bulan raksasa, salah satunya (Ganymede
yang merupakan satelit terbesar di tata surya, berukuran lebih besar dari
planet
Merkurius).
Sedangkan
yang
lainnya
adalah
Callisto
yang
besarnya lebih besar dari bulan kita. Callisto sering disebut satelit
Galilea, Io dan Europa. Jupiter ditemukan sebagai objek radio kedua yang
paling kuat di langit, melebihi sinar matahari. Emisi radio Jupiter terjadi
dalam semburan energi dan melalui emisi yang berkaitan erat dengan
kuat medan magnet planet. Pemicu semburan energi radio yang
dipancarkan Jupiter adalah Io.
Planet Saturnus memiliki massa sepertiga dari massa Jupiter dan
memiliki gaya gravitasi lebih lemah dibandingkan gravitasi Jupiter.
Cincin-cincin
Saturnus
adalah
bongkahan-bongkahan
es
meteorit.
Diameter dari sistem cincin adalah 171. 000 mil. Terdapat dua cincin
bagian luar Saturnus yang terlihat terang dan jelas yang dipisahkan oleh
divisi Cassini. Cincin ketiga adalah cincin krep sebuah cincin atau sabuk
berwarna kehitaman yang letaknya lebih dekat ke planet Saturnus. Pada
Atmosfer Saturnus terdapat awan berbentuk lonjong yang mirip dengan
awan berbentuk lonjong yang berputar disekitar Jupiter yang disebut
bintik-bintik putih.
Planet Uranus adalah planet yang ditemukan oleh William Herschel
pada 1781. Jarak Uranus lebih dari dua miliar mil dari matahari, sehingga
Uranus memiliki suhu permukaan di bawah -300F cahaya matahari
29
sedikit yang diterima, karena ditutupi oleh awan. Planet Uranus yang
tampak kehijauan (terletak pada sisinya). Uranus mengitari matahari
sekali dalam 84 tahun.
Planet Neptunus disebut juga sebagai "Kembaran" Uranus pertama
kali ditemukan pada tahun 1846. Planet Neptunus memiliki delapan buah
satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid dan Larissa. Triton adalah
satelit yang paling besar, lebih besar dari bulan. Triton beredar mengitari
Neptunus dengan arah yang berlawanan dengan rotasi Nepunus.
Planet Pluto pertama kali ditemukan pada tahun 1930, setelah
berbulan-bulan meneliti foto-foto langit malam yang berisi jutaan
bintang. Pencarian pertama dimulai ketika ditemukan gaya tarik disekitar
Neptunus yang tidak sepenuhnya tampak ketika diamati pada Uranus.
Jarak Pluto
1
2
di Pluto 250 kali lebih terang daripada bulan purnama menyinari Bumi.
Pluto memiliki eksentrisitas orbit yang paling tinggi, sehingga bentuk
orbit Pluto sangat elips, bahkan pada posisi tertentu jarak pluto bisa lebih
dekat dari jarak Neptunus ke matahari. Hal ini berarti pada posisi
tertentu Pluto akan masuk lingkungan orbit Neptunus.
DAFTAR PUSTAKA
Hynek, J.A., and Apfel, N.H. 1972. Astronomy One. Menlo Park California:
W. A. Benjamin Inc. Pp 303 334
30