Anda di halaman 1dari 5

.1.

Latar Belakang
Batuan hasil pelapukan secara berangsur diangkut ke tempat lain oleh tenaga air,
angin. Air mengalir dipermukaan tanah atau sungai mebawa batuan halus baik terapung,
melayang atau digeser di dasar sungai menuju tempat yang lebih rendah. Hembusan
angin jugabisa mengangkat debu pasir, bahkan bahan material yang lebih besar. Makin
kuat hembusan itu makin besar pula daya angkutnya. Di padang pasir misalnya timbunan
pasir yang luas dapat dihembuskan angin dan berpindah ketempat lain. Sedangkan
gledser, walaupun lambat geraknnya, tetapi memiliki daya angkut besar.
Sedimentasi atau pengendapan biasanya akrab dengan erosi sehingga mempunyai
pengertian proses erosi baik berupa erosi permukaan, erosi parid, dan erosi lainnya yang
mengendap dibagian bawah kaki bukit di daerah genangan banjir di saluran air, sungai,
dan waduk. Hingga hasil dari sedimen berupa jumlah partikel tersuspensi terlarut yang
berasal dari erosi, dan terjadi di daerah tangkapan atau genangan air. Pada umumnya laju
sedimentsi yang berasal dari hulu apabila tidak tertahan maka akan sangat mempengaruhi
tingkat kelulus hidupan vegetasi, karena partikel yang dibawa oleh arus akan menutup
akar vegetasi dan secara langsung ataupun tidak langsung akan mematikan sejumlah
organisme yang menghuni area tersebut sehingga banyak spesies khas daerah yang hilang
dan bahkan terputus. Satu mata rantai produsen primer apabila vegetasibtidak dilindungi
dengan baik. Erosi sering disebut juga pengikisan. Erosi adalah proses pengikisan
terhadap batuan yang dilakukan oleh air, angin, atau gledser. Air hujan bisa mngikis
permukaan tanah terutama yang gundul. Tanah itu bersama air mengalir kesungai. Air
sungai juga dapat mengikis tepi atau bagian dasar sungai. Akibat pengikisan pada tepi
sungai menyebabkan sungai menjadi berkelop-kelop dan melebar sedangkan pengikisan
kedasar sungai bisa menyebabkan sungai bertambah dalam.

Air laut juga bisa menyebabkan erosi. Apabila anda perhatikan di sekitar pantai,
ombak atau gelombang laut selalu menerjang di tepi pantai mengikis sedikit demi sedikit
tepi pantai. Pengikisan batuan oleh air laut itu di sebut abrasi. Jika air atau gelombang
yang mengikis batuan itu, membawa material pasir atau batu kecil, maka tenaga
pengikisannya akan bertambah kuat.
Upwelling adalah istilah yang digunakan untuk menggambar proses-proses yang
menyebabkan air bergerak ke atas dari suatu kedalam menuju lapisan permukaan.
Kedalam lapisan upwelling biasanya berkisar 200-300 meter. Karena temperature laut
biasanya berkurang dengan penambahan kedalam, maka air yang terangkat dari kedalam
adalah air yang lebih dingin dari pada air permukaan yang digantikannya.
1.2.Rumusan masalah
Dengan melihat pada uraian di atas maka yang menjadi permasalahan adalah :
1. Bagaimana pengaruh sedimentasi terhadap kualitas perairan?
2. Bagaimana lingkungan pengendapan estuaria?
3. Bagaimana penyebaab erosi terhadap lingkungan perairan?
4. Proses terjadi upwelling terhadap pesisir laut!
1.3.Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui seberapa besar sedimen dampak sedimentasi terhadap kualitas


perairan !
2. Untuk mengetahui lingkungan pengendapan estuaria!
3. Untuk mengetahui penyebab erosi terhadap lingkungan perairan!
4. Untuk mengetahui proses terjadi upwelling terhaapppesisir laut!

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengaruh sedimentasi terhadap kualitas perairan
Sedimentasi adalah hasil dari proses erosi dari berbagai bentuk secara topografi. Hasil
sedimen (sedimen yild) adalah besarnya sedimen yang berasal dari erosi yang terjadi di
daerah tangkapan air yang di ukur pada periode waktu dan tempat tertentu. Sedimen yang
sering kita jumpai di dalam sungai, baik terlarut atau tidak terlarut adalah merupakan
produk dari pelapukan batuan induk yang dipengaruhi oleh factor lingkungan, terutama
perubahan iklim. Hasil pelapukan batuan induk tersebut biasanya dikenal sebagai pertikel
tanah. Partikel-partikel tanah yang terkelupas dan terangkut ke tempat yang lebih rendah
untuk kemudian masuk kedalam sungai dikenal sebagai sedimen. Oleh adanya transport
sedimen dari tempat yang tinggi ketempat hilir maka dapat menyebabkan pendangkalan
waduk, sungai, saluran irigasi, dan terbentuknya tanah baru di sekitar pingir dan di deltadelta sungai.
Kegiatan pembukaan lahan dibagian hulu dan DTA untuk pertanian, pertambangan,
dan pengembangan. Permukiman merupakan sumber sedimen dan pencemaran perairan
danau. Masuknya padatan tersuspensi kedalam perairan danau dapat meningkatkan
kekruhan air. Hal ini menyebabkan menurunnya laju fotosintesis phytoplankton sehingga
produktifitas primer perairan menjadi turun, yang pada gilirannya menyebabkan
terganggunya keseluruhan rantai makan.
Sedimen yang dihasilkan oleh proses erosi akan tebawa oleh aliran dan di endapkan
pada suatu tempat yang kecepatannya melambat atau tehenti. Proses ini dikenal dengan
sedimentasi atau pengendapan. Sedimen hasil erosi terjadi sebagai akibat proses
pengolahan tanah yang tidak memenuhi kaidah-kaidah konvervasi pada daerah tangkapan
air dibagian hulu. Kandungan sedimen pada hamper semua sungai mengikat terus karena
erosi dari tanah pertanian, kehutanan, konstruksi dan pertambangan. Hasil sedimen
(sedimen yield) adaah besrnya sedimen yang berasal dari erosi yang terjadi di daerah
tangkapan air yang dapat di ukur pada periode waktu dan tempat tertentu. Hal ini
biasanya dieroleh dari pengukuran padatan tersuspensi di dalam perairan danau.
2.2.Lingkungan pengendapan estuaria
Sedimen merupakan tempat tinggal tumbuhan dan hean yang ada di dasar. Sedimen
terdiri dari bahan organic yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang membusuk
kemudian tenggelam ke dasar dan bercampur dengan lumpur dn bahan anorganik yang

umumnya berasal dari pelapukan batuan. Kebanyakan perairan pesisir didominasi oleh
substart lunak. Substart lumpur berasal dari sedimen yang terbawa oleh sungai keperairan
pesisir.
Air sungai mengangkut partikel lumpur dalam bentuk suspense, ketika partikel
mencapai muara dan bercampur dengan air laut, partikel lumpur akan membentuk
partikel yang lebih besar dan mengendap di dasar perairan.
Sedimen estuaria adalah secara fisiologis merupakanlingkungan yang kaku untuk
kebanyakan inveterbrata karena kadar garamnya. Fluktuasi temperature dan pasang surut
banyak spesies yang digunakan dalam pegujian toksisitas di perairan laut dan tawar tidak
sesuai untuk mengukur toksisitas sedimen estuaria karena toleransi kadar garam yang
sempit atau tidak ada spesies endemic di estuaria.
Sedimen laut menurut asalnya diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Lythogenous adalah sdimen yang berasal dari batuan, umumnya berupa mineral
silikatyang berasal dari pelapukan batuan.
2. Biogenous adalah sedimen yang berasal dari organism berupa sisa-sisa tulang, gigi atau
cangkang organisme,
3. Hydrogenous adalah sedimen yang terbentuk karena reaksi kimia yang terjadi di laut.
Karakteristik sedimen akan mempengaruhi morfologi, fungsional, tingkah laku serta
nutrient hewan benthos. Hewan bentos seperti bivalve dan gastropoda beradaptasi sesuai
dengan tipe substratnya. Adaptasi terhadap substart ini akan menentukan morfologi, cara
makan dan adaptasi fisiologis organism terhadap suhu, salinitas serta factor kimia
lainnya. Disamping tipe substart, ukuran partikel sedimen juga berperan penting dalam
menentukan jenis benthos laut.

Partikel sedimen mempunyai ukuran yang bervariasi, mulai dari yang kasar sampai
halus. Berdasarkan skala sedimen terdiri dari beberapa komponen bahkan tidak sedikit
sedimen yang merupakan pencampuran dari komponen-komponen tersebut. Dapun
komponen itu bervariasi, tergantung dari lokasi, kedalaman dan geologi dasar. Pada saat
buangan limbah industry masuk kedalam suatu perairan maka akan terjadi proses
pengendapan dalam sedimen. Hal ini menyebabkan konsentrasi bahan pencemar dalam
sedimen meningkat.
2.3.Pengendapan oleh air
Batuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis. Bentang alam hasil
pengendapan oleh air, anatara lain meander, dataran banjir, tanggul alam, dan delta.
a. Meander
Meander merupakan sungai yang berkelok-kelok yang terbentuk karena adanya
pengendapan. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai bagian hulu. Pada
bagian hulu volume air kecil dan tenaga yang terbentuk juga kecil akibatnya sungai
mulai menghindri penghalang dan mencari rute yang paling mudah dilewati. Sementara,
paa bagin hulu belum terjadi pengedapan.
Pada bagian tengah, yang wilayahny mulai datar aliran air mulai lambatdan
membentuk meander, proses meander terjadi pada tepi sungai, baik bagian dalam maupun

tepi luar.di bagian sungai yang alirannya cepayt akan terjadi pengikisan sedagkan bagian
tepi sungai yang lamban alirannya akan terjadi pngendapan. Apabila hal itu berlangsung
secara terus-menerus akan membentuk meander.
b. Delta
Pada saat aliran air mendekati muara, seperti danau atau laut maka kecepatan
alirannya menjadi lambat. Akibatnya, terjadi pengendapan sedimen oleh air sungai. Pasir
akan diendapkan sedangkan tanah liat dan lumpur akan tetap berangkut oleh aliran air.
Setelah sekian lama, akan terbentuk lapisan sedimen. Akhirnya lapisan sedimen
membentuk dataran yang luas pada bagian sungai yang mendekati muaranya dan
mebentuk delta.

Pembentukan delta memenuhi beberapa syarat :


1. Sedimen yang dibawa oleh sungai harus banyak ketika akan masuk laut atau danau.
2. Arus panjang disepanjang pantai tidak terlalu kuat.
3. Pantai harus dangkal
2.4.Pengendapan oleh air laut
Batuan hasil pengendapan disebut sedimen marine. Pengendapan oleh air laut
dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil pengendapan oleh air laut, antara
lain pesisir dan penghalang pantai.
Pesisir merupakan wilayah pengendapan disepanjang pantai. Biasanya terdiri dari
material pasir. Ukuran dan komposisi material dipantai sangat bervariasi tergantung pada
perubahan kondisi cuaca, arah angin dan aus laut.
2.5.Pengendapan oleh angin
Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen Aeolis. Bentang alam hasil
pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir. Gumuk pantai dapat terjadi di daerah
pantai maupun gurun.
2.6.Penyebab erosi terhadap lingkungan perairan
Eosi adalah terangkatnya lapisan tanah atau sedimen yang disebabkan oleh gerakan
angin dan air pada permukaan tanah atau dasar perairan. Pada umunya erosi dapat
disebabkan oleh dua hal yakni secara alamiah dan juga di sebabkan oleh aktivitas
manusia. Erosi alamiah dapat terjadi karena proses pembentukan tanah dan proses erosi
yang terjadi untuk mempertahankan keseimbangan tanah secara alami erosi karena factor
alamiah umumnya masih memberikan media yang memadai untuk berlangsungnya
pertumbuhan antar tanaman. Sedangkan erosi yang disebabkan manusia kebanyakan
disebabkan oleh terkelupasnya lapisan tanah bagian atas akibat cara bercocok tanaman
yang tidak mengindahkan kaidah konservasi tanah atau kegiatan pembangunan yang
bersift merusak keadaa fisik tanah.
Proses erosi terjadi atas tiga bagian yang berurutan:
1. Pengelupasan (detachment)
2. Pengangkutan (transportation)
3. Pengendapan (sedimentation)
2.7.Pengaruh dan proses terjadinya upwelling pada pesisir laut

Upwelling adalah istilah yang dgunakan untuk menggambarkan proses-proses yang


menyebabkan air bergerak ke atas dari suatu kedalaman menuju lapisan permukaan.
Kedalam lapisan upwelling berkisar antara 200-300 meter. Karena temperature di laut
biasanya berkurang dengan penambahan kedalaman, maka air yang terangkat dari
kedalaman adalah air yang lebih dingin dari pada permukaan yang digantikannya.
Upwelling biasanya mengakibatkan konsentrasi nutrient lebih tinggi dibandingkan air
permukaan yan nutriennya telah berkurag oleh pertumbuhan fitoplankton. Peningkatan
pertumbuhan fitoplankton dapat mendukung kosentrasi zooplankton yang sangat besar
yang dapat menjaga opulasi ikan.
2.8.Proses terjadinya upwelling
Upwelling menggerakkan masa air dari kedalamn menuju permukaan. Air jarang naik
dari kedalaman lebih dari 200 m. upwelling datang dari kedalaman tidak lebih dari 200300 m. selama musim upwelling arus balik turun dibawah 200m yang bergerak menuju
kutub dan kadang-kadang arus balik permukaan yang terlihat sangat dekat dengan pantai
juga bergerak kearah kutub.

BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
Partikel-partikel tanah yang terkelupas dan terangkut ketempat yang lebih rendah
untuk kemudian masuk kedalam sungai dikenal sebagai sedimen. Oleh adanya transport
sedimen dari tempat yang tinggi ketempat yang hilir maka dapat menyebabkan
pendangkalan waduk, sungai, saluran irigasi, dan terbentuknya tanah baru disekitar
pinggir dan delta sungai.
Proses erosi terjadi atas tiga bagian:
1. Pengelupasan
2. Pengangkutan
3. Pengendapan
Kedalaman lapisan upwelling biasanya sekitar 200-300 m. karena temperature dilaut
biasanya berkurang dengan penambahan kedalaman, maka air yang terangkat dari
kedalaman adalah air yang lebih dingin dari pada air permukaan yang digantikannya.

Anda mungkin juga menyukai