Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan Melengkapi Salah Satu
Syarat Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Penyakit
Mata
Di RSUD Tugurejo Semarang
Disusun Oleh :
Ario Rinaldo 012106091
Pembimbing :
dr. Sofia Yuniati R. W., Sp. M
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2016
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
Ario Rinaldo 012106091
Presentasi kasus ini telah dipresentasikan dan disahkan sebagai salah satu
prasyarat mengikuti ujian kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Penyakit Mata
RSUD Tugurejo Semarang
Semarang,
Juli 2016
Mengetahui,
Pembimbing
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS
Nama
: Ny. S
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 60 tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan
Alamat
ANAMNESA
Anamnesis
: Autoanamnesis
: disangkal
DM
: diakui
Alergi
: disangkal
Trauma Mata
: disangkal
Riwayat Operasi
: disangkal
: disangkal
DM
: disangkal
Alergi
: disangkal
: compos mentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah
:130/90 mmHg
Nadi
: 80x/menit
Suhu
: 36,5 C
Laju pernafasan
: 22x/menit
Kepala
:Normocephal
Leher
Badan
: tidak dilakukan
Ekstremitas
:tidak dilakukan
b. Status oftalmologis
Gambar:
OD
OS
Keterangan:
1
1. Kemerahan
tepi kornea dan subkonjungtiva
1
KETERANGAN
OD
OS
0,7
0,6
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Eksoftalmus
(-)
(-)
Endoftalmus
(-)
(-)
Strabismus
(-)
(-)
Baik
Baik
Warna
Hitam
Hitam
Letak
Simetris
Simetris
1. VISUS
Tajam penglihatan
Koreksi
2. KEDUDUKAN BOLA MATA
Gerakan mata
3. SUPRA SILIA
(-)
(-)
Tanda radang
(-)
(-)
Ektropion
(-)
(-)
Entropion
(-)
(-)
Hordeolum
(-)
(-)
Kalazion
(-)
(-)
Masa
(-)
(-)
(-)
(-)
Folikel
(-)
(-)
Papil
(-)
(-)
Injeksi konjungtiva
(-)
(-)
Injeksi siliar
(-)
(-)
Perdarahan subkonjungtiva
(+)
(-)
Pterigium
(-)
(-)
6. KONJUNGTIVA BULBI
Pinguekula
(-)
(-)
Nervus pigmentosus
(-)
(-)
Warna
Putih
Putih
Ikterik
(-)
(-)
Kejernihan
Jernih
Jernih
Permukaan
Licin
Licin
Kedalaman
Kejernihan
Jernih
Jernih
Hifema
(-)
(-)
Hipopion
(-)
(-)
Warna
Coklat
Coklat
Kripte
Jelas
Jelas
(-)
(-)
Sentral
Sentral
Bentuk
Bulat
Bulat
Ukuran
4 mm
4 mm
jernih
Jernih
Nyeri tekan
(-)
(-)
Massa tumor
(-)
(-)
7. SKLERA
8. KORNEA
10. IRIS
Koloboma
11. PUPIL
Letak
12. LENSA
Kejernihan
13. PALPASI
RESUME
-
Pasien datang ke poli mata RSUD Tugurejo dengan keluhan mata kanan
merah,nyeri dan kemeng 1 minggu .Sebelum ke rumah sakit pasien
berobat ke puskesmas.Oleh dokter ,pasien di anjurkan untuk
mengompres dengan air dingin.Tidak ada keluhan mata berair maupun
keluar lodok. Pasien mengaku mempunyai riwayat hipertensi dan
VI.
OD perdarahan subkonjungtiva
VII.
DIFERENTIAL DIAGNOSIS
1. konjungtivitis
2. skleritis
VIII.
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa :
Air mata buatan untuk iritasi ringan dan mengobati faktor risikonya
untuk mencegah risiko perdarahan berulang
IX.
X.
PROGNOSIS
a. Ad vitam
: dubia ad bonam
b. Ad fungsionam
: dubia ad bonam
c. Ad cometicam
: dubia ad bonam
PEMBAHASAN
Pasien datang ke poli mata RSUD Tugurejo dengan keluhan mata kanan
merah nyeri dan kemeng 1 minggu yang lalu. Pasien mengaku mempunyai
riwayat hipertensi dan mengaku kontrol secara rutin.
Pada pemeriksaan fisik didapati pada OD, visus 0,7 Pada OS, visus 0,6
dan OD terlihat kemerahan subkonjungtiva. Pada konjungtiva bulbi terdapat
perdarahan terlokalisir di subkonjungtiva 11mm, nyeritekan (-), kornea jernih
dan intake (+), pupil isokor, tepi regular, diameter 4mm,reflek cahaya normal,
tidak ditemukan edem palpebra, sekret ataupun lakrimasi yang berlebihan.
Diagnosis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik, yang mana keluhan dan hasil dari beberapa pemeriksaan fisik
mengarah pada perdarahan subkonjungtiva, antara lain: merah pada mata kanan
yang muncul secara tiba-tiba,disertai nyeri dan kemeng , riwayat trauma disangkal
oleh pasien.
Perdarahan subkonjungtiva sebagian besar terjadi unilateral , Dari segi
usia, perdarahan subkonjungtiva dapat terjadi di semua kelompok umur, namun
hal ini dapat meningkat kejadiannyasesuai dengan pertambahan umur.
.Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik kemungkinan penyebab
timbulnya perdarahan subkonjungtiva pada pasien ini adalah hipertensi, karena
pada
pasien
mempunyai
riwayat
hipertensi.Adapun penyebab
literatur,perdarahan
subkonjungtiva
sebenarnya
tidak