Anda di halaman 1dari 27

BAB III

KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


3.1 Kegiatan di PT.Kereta Api Indonesia (Persero)
Selama melakukan kegiatan praktik kerja lapangan, penulis melakukan
beberapa kegiatan terkait dengan prosedur praktik kerja lapangan yang diterapkan
oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Beberapa kegiatan tersebut adalah sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.

Pengenalan diri
Pemberian materi
Pengamatan kerja alat
Evaluasi

3.1.1

Pengenalan Diri
Pada awal kegiatan praktik kerja lapangan di PT. Kereta Api Indonesia

(Persero), penulis pertama-tama memperkenalkan diri kepada beberapa staf yang


berada pada bidang dimana penulis ditempatkan untuk melakukan kerja praktik.
Kegiatan ini termasuk pengenalan terhadap suasana dan lingkungan kerja pada lokasi
praktik kerja. Selama beberapa hari penulis berusaha beradaptasi untuk bisa
menjalani kegiatan sesuai dengan aturan yang berlaku.
3.1.2

Pemberian Materi
Setelah tahap pengenalan dan adaptasi dengan suasana dan lingkungan kerja,

penulis diberikan materi oleh pembimbing tentang kelistrikan kereta api, baik tentang
sistem penerangan, AC, Genset untuk pembangkit, panel dan hal-hal yang
berhubungan dengan kelistrikan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero).
3.1.3

Pengamatan Kerja Alat


Kegiatan lain yang dilakukan oleh penulis adalah mengamati sistem

penerangan, AC, dan pembangkitan listrik pada kereta di PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) tempat dimana penulis melakukan praktik kerja. Pengamatan ini dilakukan
guna memberikan pengetahuan pada penulis tentang gambaran langsung perawatan
dan prosedur pengoperasian serta keamanan kerja pada alat tersebut.

15

3.1.4

Evaluasi
Kegiatan terakhir adalah evaluasi, yaitu kegiatan untuk mengulas kembali apa

yang sudah penulis lakukan dan dapatkan selama kegiatan kerja praktik. Dalam
kegiatan ini penulis diharapkan sudah mengerti tentang apa yang ada di PT. Kereta
Api Indonesia (Persero) dan sudah mengerti apabila selama masa praktik kerja
melakukan kesalahan, pembimbing memberikan saran dan kritikan yang bertujuan
untuk membuat penulis lebih mampu menjalani situasi tersebut di dunia kerja
nantinya.
3.2 Penjabaran Hasil PKL
Pada poin ini saya akan membahas tentang Generator-set (Genset)
spesifiknya lagi saya akan membahas mengenai perawatan genset yang ada dalam
Kereta Makan Pembangkit (KMP) PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Genset
tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik di dalam kereta pada saat kereta
berjalan. Daya yang dibangkitkan pada KMP yaitu 150 KVA. Berikut pembahasan
genset di dalam kereta KMP ini.

Gambar 3.1 Gerbong Kereta Makan Pembangkit


(Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi)

16

3.2.1

Generator-set (Genset)
Genset atau Generator-set adalah seperangkat pesawat pembangkit tenaga

listrik yang merupakan gabunggan atau pasangan antara mesin penggerak dengan
mesin kerja (generator).
Generator adalah salah satu jenis mesin listrik yang apabila digerak/diputar
dapat menghasilkan gaya gerak listrik. Adapun untuk menggerakan generator perlu
mesin penggerak yaitu sebuah mesin yang dapat menghasilkan gaya gerak pada poros
daya. Antara mesin penggerak dengan generator dipasang atau terdapat sebuah
penghubung yang biasa disebut coopling .dalam hal menghubungkan (mengkopel)
antara kedua mesin tersebut dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Dikatakan pengkopelan secara langsung jika poros daya mesin penggerak langsung
dihubungkan dengan poros generato (rotor generator) dalam halinidikopel dengan
bantuan coupling gesek. Dandikatakan secara tidak langsung jika poros daya mesin
penggerak dan poros generator masing-masing dipasang sebuah pulley yang berbeda
diameternya kemudian kedua pulley tersebut dihubungkan sabuk (belt).
Pesawat genset yang digunakan pada rangkaian KA berbeda dengan pesawat
genset yang digunakan pada PLTU PLTG maupun PLTA sifat perbedaanya terletak
pada pengoprasianya jika pada PLN maka genset yang digunakan adalah stasioner,
dimana mesin penggeraknya dipilih : mesin turbin, sedangkan pada rangkaian KA
karna sifat operasinya yang selalu berpindah maka mesin penggerak genset dipilih
,motor disel, Genset yang dipasang pada kereta pembangkit dipakai untuk melayani
beban listrik rangkaian kereta api dengan kapasitas bermacam-macam diantaranya: 15
KVA, 17 KVA, 37 KVA, 50 KVA, 80 KVA, 100 KVA, 150 KVA, 250 KVA 300 KVA,
500 KVA. Penggunaannya disesuaikan dengan beban listrik yang dilayani pemakaian
generator pada kereta api juga mempunyai keuntungan dan kerugian sendiri untuk
pemakaiannya.
3.2.1.1 Motor Disel

17

Motor disel sebagai mesin penggerak generator yang dipasang pada kereta :
Barang Penumpang (BP), Kereta Pembangkit (KP) maupun pada Kereta Makan
Pembangkit (KMP) secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Jenis langkah : 4takt, artinya motor yang proses kerjanya terdiri 4 langkah torak
atau 2x putaran poros engkol menghasilkan 1x proses usaha, merk yang
digunakan pada motor disel biasanya YANMAR type TS/TSC Daya maksimum
25Pk putaran 2200ppm.
2. Bahan bakar : minyak disel solar jenis HSD (High Speed disel oil)
3. Pemasukan bahan bakar : menggunakan pompa injeksi dikabutkan oleh nozzle .
4. Pengatur putaran/ beban mesin: menggunakan governor mekanik
5. Sistem pelumasan : Minyak pelumas didistribusikan kebagian mesin dengan
bantuan pompa pelumas jenis trokoida.
6. Pendinginan mesin : ada yang menggunakan radiator ada yang menggunakan
tangki.
Untuk menstart awal motor disel pada genset yang berada di KP maupun di
KMP menggunakan engkol starter akan tetapi untuk menstart awal motor disel pada
genset yang berada di BP (untuk rangkaian KA Esekutif) menggunakan motor starter
dimana motor starter ini mendapat arus dari batrey.
3.2.1.2 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Genset
Keuntungan penggunaan genset
Penggunaan genset sebagai sumber tenaga listrik pada rangkaian kereta
mempunyai beberapa keuntungan antara lain :
1. Pemeliharaan instalasi maupun perawatan listrik sederhana karena di setiap kereta
tidak memerlukan battrey, alternator, invertor, reftifier.
2. Voltage dan arus yang ditimbulkan oleh genset hanya satu macam

voltage dan

arus bolak balik sehingga tidak mungkin terjadi kesalahan terhadap tegangan.
3. Jika terjadi gangguan listrik akan segera mudah diatasi karna
memang cukup sederhana
Kerugian penggunaan genset

18

instalasinya

Kerugiaan penggunaan genset sebagai sumber gerak listrik yang memusat


diantaranya adalah :
1. Bila salah satu kabel coupler antara kereta ada yang putus maka kereta yang
terpisah akan padam.
3.2.1.3 Komponen Generator pada KMP
Kereta makan pembangkit dilengkapi dengan 1 set pembangkit tenaga listrik
(genset) yang mempunyai kapasitas 150KVA dengan tegangan 380V, 3phasa serta
frekuensi 50Hz. Pembangkit tenaga listrik tersebut merupakan satu unit antara motor
disel dan alternator yang dihubungkan melalui kopling otomatis. Berikut adalah
gambar dari generator yang digunakan pada kereta api

Gambar 3.2 Generator pada Kereta Makan Pembangkit


(Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi)
Untuk lebih mengenal fungsi darigenerator sebaiknya kita tahu dahulu
komponen pada generator tersebut.

19

Gambar 3.3 Komponen Generator pada Kereta Api


(Sumber Foto : Buku Genset Kereta Api)
Keterangan gambar dan fungsi dari masing masing bagian genset :
1.

Engine assy
Suatu komponen yang mempunyai beberapa sistem: cooling system, fuel system,

air system, dan lubicarting system, antara masing masing system saling mendukung,
fuel akan diinjeksikan keruaang bakar setelah udara dikomperasikan agar menjadi
proses pembakaran yang menghasilkan tenaga thermis, selanjutnya dengan
mekanisme crankshat akan dirubah menjadi tenaga mekanis. Untuk mempertahankan
agar temperatur engine selalu dalamrange kerja maka air pendingin akan disirkulasi
melalui cooling system sedankan lubicartin system akan melumasi semua bagian
komponen yang bergerak sehingga tidakterjadi keausan,
2.

Alternator assy
Gabungan kutub magnet yang dinamakan Rotor. Gulungan kawat magnet yang

dinamakan stator. Rangkaian dioda yang dinamakan rectifier. Alat pengatur voltase
yang dinamakan regulator. Dua kipas dalam (internal Fan) untuk menghasilkan
sirkulasi udara.
3.

AC/DC Control Panel assy

20

Alternating Current (Arus bolak balik) adalah

arus yang mengalir dalam arah

yang berubah - ubah. Pada selang waktu Direct current (Arus searah) adalah arus
yang mengalir dengan arah yang tetap (konstan), dimana masing - masing terminal
selalu tetap polaritasnya. Misalkan sebagai kutub (+) selalu menghasilkan polaritas
positif dan pada kutub (-) akan selalu menghasilkan polaritas negatif.
4.

Base Frame
Dengan generator listrik dalam satu dudukan ( base frame) yang kokoh dan

terinstal dengan baik sehingga dapat dioperasikan dengan baik


5.

Radiator
Sebagai pendingin sebuah mesin atau lebih tepatnya lagi untuk menstabilkan suhu

mesin agar selalu dalam keadaan normal. Dengan adanya radiator , panas berlebih
pada mesin dapat dikurangi sehingga beban kerja mesin menjadi lebih ringan dan
terhindar dari masalah engine overheat yang dapat membuat mesin berhenti seketika.
3.2.2

Sistem pendukung genset


Dalam pengoprasianya suatu instalasi genset memerlukan sistem pendukung

agar dapat bekerja dengan baik dan tanpa mengalami gangguan.


Secara umum sistem-sistem pendukung tersebut dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu:
1. Sistem Pelumasan
2. Sistem Bahan Bakar
3. Sistem Pendinginan
3.2.2.1 Sistem Pelumasan
Untuk mengurangi getaran antara bagian-bagian yang bergerak dan untuk
membuang panas, maka semua bearing dan dinding dalam dari tabung-tabung silinder
diberi minyak pelumas.
Fungsi dari system pelumasan :
1. Memperkecil gaya gesek akibat hubungan bagian-bagian mesin
bergerak.
2. Memperkecil keausan.
3. Mencegah karat.
21

yang

4. Sebagai pembersih.
5. Mencegah merembesnya sel pembakaran.
6. Sebagai pendingin bagian-bagian mesin sebelah dalam supaya mesin tetap
awet.
Cara Kerja Sistem Pelumasan :
Minyak tersebut dihisap dari bak minyak 1 oleh pompa minyak 2 dan
disalurkan dengan tekanan ke saluran-saluran pembagi setelah terlebih dahulu
melewati sistem pendingin dan saringan minyak pelumas. Dari saluran-saluran
pembagi ini, minyak pelumas tersebut disalurkan sampai pada tempat kedudukan
bearing-bearing dari poros engkol, poros jungkat dan ayunan-ayunan. Saluran yang
lain memberi minyak pelumas kepada sprayer atau nozzle penyemperot yang
menyemprotkannya ke dinding dalam dari piston sebagai pendingin.
Minyak pelumas yang memercik dari bearing utama dan bearing ujung besar
(bearing putar) melumasi dinding dalam dari tabung- tabung silinder. Minyak
pelumas yang mengalir dari tempat-tempat pelumasan kemudian kembali kedalam
bak minyak lagi melalui saluran kembali dan kemudian dihisap oleh pompa minyak
untuk disalurkan kembali dan begitu seterusnya.

Gambar 3.4 Sistem Pelumasan


(Sumber Foto : Training Deutz system pelumasan PT. Kereta Api)
Keterangan :

22

1. Bak minyak
2. Pompa pelumas
3. Pompa minyak pendingin
4. Pipa hisap
5. Pendingin minyak pelumas
6. Bypass-untuk pendingin
7. Saringan minyak pelumas
8. Katup by-pass untuk saringan
9. Pipa pembagi
10. Bearing poros engkol (lager duduk)
11. Bearing ujung besar (lager putar)
12. Bearing poros-bubungan
13. Sprayer atau nozzle penyemprot untuk pendinginan piston
14. Piston
15. Pengetuk tangkai
16. Tangkai penolak
17. Ayunan
18. Pemadat udara (sistem Turbine gas)
19. Pipa ke pipa penyemprot
20. Saluran pengembalian
3.2.2.2 Sistem bahan bakar
Masuknya air kedalam bahan bakar mungkin terjadi selama transpotasi
penyimpanan atau pada saat dalam tangki kususnya dalam kelemababan tinggi
fluktuasi temperature yang mencolok. Kandungan air yang tinggi menyebabkan
korosi yang menumpuk jika dikombinasi dengan produk korosi dan sediment.dengan
demikian mengarah pada masalah-masalah berbahaya dalam filter bahan bakar dan
system injeksi. Pembentukan uap dan fluktasi tekanan dalam system tekanan rendah
mungkin juga dibutuhkan. Dalam hal air laut terhadap tambahan pengaruh berbahaya
dari garam yang tidak dapat dibuang dengan sempurna.
Cara kerja system Bahan Bakar

23

Ketika keran bahan bakar diputar ke posisi membuka maka bahan bakar akan
mengalir ke pompa injeksi dengan melalui saringan bahan bakar terlebih dahulu. Saat
mesin mulai berputar, pompa injeksi

juga turut bekerja atau memompakan bahan

bakar ke injection melalui pipa tekanan tinggi. Tekanan bahan bahan bakar yang
tinggi mengakibatkan pegas penahan katup nozzle di dalam injector terdesak
(membuka nozzle) dan bahan bakar terinjeksikan ke dalam ruang bakar. Setelah
proses injeksi bahan bakar selesai, maka katup nozzle akan menutup kembali karena
adanya tekanan pegas pengembali.

Gambar 3.5 Sistem Bahan Bakar


(Sumber Foto : Training Deutz system bahan bakar PT. Kereta Api)
Keterangan :
1. Pompa penyemperot bahan bakar
2. Pompa bahan bakar
3. Pompa tangan untuk bahan bakar
4. Saringan bahar/bakar penyarinnan pendahuluan
5. Saringan bahan bakar/penyaringan akhir
6. Penutup bahan bakar otomatis
7. Injektor

24

8. Tanki
9. Pipa pengembalian bahan bakar
10. Pipa bahan bakar tekanan tinggi
11. Pipa peluap.
3.2.2.3 Sistem pendingin
Hanya sebagian dari energi yang terkandung dalam bahan bakar yang
diberikan pada mesin dapat diubah menjadi tenaga mekanik sedang sebagian lagi
tersisa sebagai panas. Panas yang tersisa tersebut akan diserap oleh bahan pendingin
yang ada pada dinding-dinding bagian tabung silinder yang membentuk ruang
pembakaran, demikian pula bagian-bagian dari kepala silinder didinginkan dengan
air. Sedangkan untuk piston didinginkan dengan minyak pelumas dan panas yang
diresap oleh minyak pendingin itu kemudian disalurkan melewati alat pendingin
minyak, dimana panas tersebut diresap oleh pendingin.
Pada mesin diesel dengan pemadat udara tekanan tinggi, udara yang telah
dipadatken oleh turbocharger tersebut kemudian didinginkan oleh air didalam
pendingin udara (intercooler), Pendinginan sirkulasi dengan radiator bersirip dan
kipas (pendinginan sirkuit).
Cara Kerja Sistem Pendingin
Pompa-pompa air 1 dan 2 memompa air kebagian-bagian mesin yarg
memerlukan pendinginan dan kealat pendingin udara (intercooler) 3. Dari situ air
pendingin kemudian melewati radiator dan kembali kepada pompa-pompa 1 dan 2.
Didalam radiator terjadi pemindahan panas dari air pendingin ke udara yang melewati
celah-celah radiator oleh dorongan kipas angin. Pada saat Genset baru dijalankan dan
suhu dari bahan pendingin masih terlalu rendah, maka oleh thermostat 5, air
pendingin tersebut dipaksa melalui jalan potong atau bypass 6 kembali kepompa.
Dengan demikian maka air akan lebih cepat mencapai suhu yang diperlukan untuk
operasi. Bila suhu tersebut telah tercapai maka air pendingin akan melalui jalan
sirkulasi yang sebenarnya secara otomatis.

25

Gambar 3.6 Sistem Pendingin


(Sumber Foto : Training Deutz system pendinginan PT. Kereta Api)
Keterangan :
1. Pompa air untuk pendingin mesin
2. Pompa air untuk pendinginan intercooler
3. Inter cooler (Alat pendingin udara yang telah dipanaskan)
4. Radiator
5. Thermostat
6. Bypass (jalan potong)
7. Saluran pengembalian lewat radiator
8. Kipas.
3.2.3

Perawatan pada Generator

3.2.3.1 Sistem pengamanan mesin.


Sistem pengamanan mesin akan bekerja secara otomatis mematikan mesin
apabila terjadi hal seperti berikut :
1. Tekanan pelumas kurang dari 1,5bar
2. Suhu pendingin mencapai 105C
3. Air dari radiator kurang dari batas minimum
4. Fan radiator tidak bekerja
26

5. Tegangan alternator terlalu tinggi


6. Suhu ruang genset terlalu tinggi
Pada saat terjadi mesin mati dengan sendirinya perhatikan lampu indikator
yang menyalapada panel kontrolmesin maupun panel genset. Hal ini untuk
memudahkan penyebab gangguan mesin.
3.2.3.2 Pemeliharaan Mesin
Pemeliharaan harian :
1. Periksa koreksi ketinggian air pendinginpada radiator.
2. Periksa, koreksi kadaranti karat pada air pendingin.
3. Stel klep pada tiap-tiap silinder.
4. Periksa kondisi V-Belt kencangkan kembali.
5. Periksa ketinggian minyak pelumas pada oil bath filter
6. Periksa kekedapan dan kondisi dari saluran bahan bakar dan mnyak peluma,
saluran masuk antara saringan udara dan mesin.
7. Periksa kekerasan ikatan mur dan baut exhaust flange dan manifold
8. Stel pemasangan karet mesin.
Pemeliharan setiap kelipatan 300 jam , 600 jam, 1200 jam, 1800 jam, dan
3600 jam operasi. Pada intinya pemeliharaannya hampir sama hanya saja pada
pemeliharan kelipatan 3600 ada penyetelan katup. Adapun pemeliharaan tersebut
ialah :
1. Ganti baru minyak lumas dan saringannya
2. Periksa ketinggian air pendingin pada radiator
3. Periksa kadar anti karat pada air pendingin
4. periksa kondisi v-belt dan kencangkan kembali
5. Ganti baru minyak pelumas oil bath air filter bersihkan saringanya
6. Periksa kekedapan dan kondisi dari radiator, pipa dan slang air prndingin saluran
bahan bakar dan minyak pelumas saluran masukantara saringan udara dan mesin
7. Periksa batre dan hubungan-hubungan kabelnya
8. Bersihkan elemen pada saringan pendahuluan bahan bakar
9. Ganti baru saringan bahan bakar
27

Pekerjaan tambahan setiap tahun :


1. Beri gemuk pelumas pada roda gigi
2. Ganti baru pendingin
a. Penggantian Minyak Pelumas
Pada setiap penggantian pelumas motor bersihkan saringan pelumas ganti baru
elemen saringan dan sealing ring karet antara filter housing dan rumah kepala
saringan.
Tahap-tahap yang harus dilakukan :
1. Keluarkan pelumas dari bak pelumas dan rumah saringan dengan melepas baut
penyumbat pada bak pelumas dan drain.
2. Lepas baut pengikat lepas rumah saringan dan bersihkan.
3. Ganti baru elemen saringan.
4. Ganti baru perapat karet dan cincin perapat pada baut penyumbat.
5. Periksa sealing ring gantilah bila perlu.
6. Pasang elemen saringan pada rumah saringan dengan per menghadap ke bawah.
7. Pasang rumah saaringan.
8. Pasang kembali baut-baut penyumbat pada bak.
9. Tuang pelumas kedalam mesin.
10. Gerakan stop solenoid pada kedudukan stop agar motor tidak hidup dengan caara
menekan tombol stop darurat.
11. Putar motor dengan stater sampai indicator tekanan pelumas menunjukkan suatu
nilai.
b. Penggantian Air Radiator
Dalam membuka tutup radiator ini tunggulah suhu air dibawah 90C sebelum
membuka tutup radiator. Perhatikanlah langkah dibawah ini :
1. Putar tutup radiator sampai stop yang pertama dan biarkan beberapa saat untuk
2.
3.
4.
5.
c.

membuang tekanan.
Lepas tutup radiator.
Periksa ketinggian air radiator sampai tanda yang ada pada pipa pengisi.
Periksa kadar anti korosi dengan alat pemeriksa.
Tambahkan air apabila ketinggian air dalam radiator kurang.
Penggantian Air Pendingin
Perhatikan langkah penggantian air pendingin berikut ini :

1. Lepas baut-baut penymbat


2. Kosongkan air sama sekali dari system pendinginan motor
3. Bersihkan lubang-lubang cerat yang tersumbat oleh kotoran
28

4. Periksa prepat-prepat pada baut penyumbat ganti bila perlu


5. Pasang kembali baut-baut penyumbat
6. Siapkan air pendingin yang memenuhi syarat tuang sampai tanda pada lubang
pengisian
7. Tutup kembali radiator
8. Jalankan motor kira-kira 1 menit
9. Matikan motor dan periksa kembali ketinggian air didalam radiator bila perlu air
yang kurang ditambah sampai ketinggian airnya cukup.
d. Pemeriksaan Dan Penyetelan Kelonggaran Klep
Perhatikan tahapan pemeriksaan dan penyetelan kelonggaran klep. Pemeriksaan
dan penyetelan kelonggaran klep yang dilakukan pada saat motor dalam keadaan
dingin (paling cepat 20 menit setelah motor dimatikan) adalah :
1.
2.
3.
4.

Buka penutup cylinder head dan bersihkan


Pasang alat pemutar motor pada timing case
Putar motor dan tepatkan tanda titik mati yang ada di fly wheel
Periksa apakah silinder no.1 pada posisi overlap kedua klep tertutup pada posisi

titik mati atas pembakaran


5. Periksa kelonggaran klep antararocker arm dan batang klep penyetelan klep yang
6.
7.
8.
9.
e.

benar bila feeler gauge dapat lewat dengan sedikit tahanan.


Untuk penyetelan kendorkan mur pengunci
Stel klepnya dengan baut pengunci
Kencangkan mur pengunci
Lepas alat pemutar motor dari timming case dan pasang kembali tutupnya
Pemeriksaan Kondisi V-Belt tegangan
Pemeriksaan kondisi V-Belt (retak,aus dan sebagainya). Pemeriksaan tegangan V-

Belt yaitu dengan cara :


1. Turunkan indicating arm pada alat pengukur tegangan V-belt
2. Letakkan alat ukur pada V-Belt ditengah-tengah antara dua pull sehingga duduk
dengan benar pada pull
3. Tekan tombol secara merata dan tegak lurus sampai terdengar bunyi
4. Lepaskan alat ukur dengan hati-hati agar posisi indicator tidak berubah
5. Nilai yang terbaca pada titik potong antara skala KG dan indicating arm adalah
nilai tegangan dari V-Belt
Apabila nilai tegangan tidak memenuhi standart tegangan V-Belt dibetulkan
dengan mengatur tegangan V-Belt :
1. Kendorkan baut penjepit
2. Kendorkan mur pengunci
29

3. Atur tegangan V-Belt dengan mur pengatur


4. Ikat kembali semua mur dan baut
3.2.4

Gangguan pada Genset

3.2.4.1 Penyebab Gangguan


Pada generator 150 KVA dalam pengoperasiannya pasti pernah mengalami
suatu gangguan dan penyebab gangguan itu sendiri antara lain pada :
1.
2.
3.
4.

System kelistrikan
System udara
System bahan bakar
System pelumasan

3.2.4.1.1 System Kelistrikan


Penyebab gangguan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Sulit di stater/tidak hidup


Hidup tapi tidak normal
Daya keluar rendah
Gas buang menghitam
Tekanan oli rendah
Temp. oli tinggi
Konsumsi oli boros
Oli dingin

9. Oli bercampur solar


10. Temperature air tinggi
11. Temperature air terlalu tinggi
12. Konsumsi solar boros
13. Putaran tidak stabil
14. Getaran tinggi
15. Mati secara mendadak

Tabel 3.1 Penyebab gangguan system kelistrikan


No
1.

Sistem Kelistrikan 1
Kabel
baterai x

2.

lepas/rusak
Sakering

2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

13

14

15

rusak/kendur/suda
3.
4.

h putus
Battrey rusak
x
Akuator
tidak x

5.

bekerja
Ada
gangguan x

6.

pada motor stater


Kabel
panel x

rusak/tidak
7.

berfungsi
Kunci stater rusak

X
30

8.

Penstabil tegangan
dimotor

stater

rusak
3.2.4.1.2 Sistem udara
Penyebab gangguan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Sulit di stater/tidak hidup


Hidup tapi tidak normal
Daya keluar rendah
Gas buang menghitam
Tekanan oli rendah
Oli bercampur solar
Temperature air tinggi
Temperature air terlalu tinggi

9. Konsumsi solar boros


10. Putaran tidak stabil
11. Getaran tinggi
12. Mati secara mendadak
13. Temp. oli tinggi
14. Konsumsi oli boros
15. Oli dingin

Table 3.2 Penyebab Gangguan Sistem Udara


No

System

1.

Udara
Filter udara

2.

tersumbat
Saluran

10 11 12 13 14 15
x

tersumbat
Udara bocor x

udara
masuk
3.

pada
saluran
4.

masuk
Turbo

charger
5.

rusak
Lengas

udara
terlalu

31

6.

tinggi
Saluran gas x

buang
7.

tersumbat
Ventilasi

pada udara
pada

blok

mesin buntu
3.2.4.1.3 System Bahan Bakar
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Sulit di stater/tidak hidup


Hidup tapi tidak normal
Daya keluar rendah
Gas buang menghitam
Tekanan oli rendah
Temp. oli tinggi
Konsumsi oli boros
Oli dingin

9. Oli bercampur solar


10. Temperature air tinggi
11. Temperature air terlalu tinggi
12. Konsumsi solar boros
13. Putaran tidak stabil
14. Getaran tinggi
15. Mati secara mendadak

Table 3.3 Penyebab Gangguan Sistem Bahan Bakar


No

System

1.

Udara
Tangki

sesuai
Ada udara x

10 11 12 13 14 15
x

bahan bakar
2.

kosong
Keran

bahan bakar
3.

menutup
Bahan

bakar tidak
4.

di pemipaan
32

No

System

5.

Udara
bahan bakar
Saluran

10 11 12 13 14 15

bahan bakar
6.

bocor
Pompa

tangan
menguras
udara
7.

masuk
Pompa

bahan bakar
8.

rusak
Saluran

bahan bakar
9.

tersumbat
Saringan

bahan bakar
tersumbat
10. Ventilisasi

pada tangki
11.

tersumbat
Saluran

tersumbat
13. Saluran

bahan bakar
14. Tuning

kembalian
tersumbat
12. Pipa

menuju
injector

33

No

System

10 11 12 13 14 15

Udara
pembakaran
tidak pas
15. Injector
rusak
16. Pompa
injector
kurang erat
ikatannya
17. Pompa

bahan bakar
macet
18. Pompa

injeksi perlu
dikalibrasi
19. Pompa
injeksi
rusak
20. Kesalahan
setting
governor
3.2.4.1.4 System pelumasan
Penyebab gangguan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Sulit di stater/tidak hidup


Hidup tapi tidak normal
Daya keluar rendah
Gas buang menghitam
Tekanan oli rendah
Temp. oli tinggi
Konsumsi oli boros
Oli dingin

9. Oli bercampur solar


10. Temperature air tinggi
11. Temperature air terlalu tinggi
12. Konsumsi solar boros
13. Putaran tidak stabil
14. Getaran tinggi
15. Mati secara mendadak

Tabel 3.4 Penyebab gangguan sistem pelumasan

34

No

System

1.

Udara
Minyak

pelumas
banyak
2.

berkurang
Salah

memilih
grade
minyak
3.

pelumas
Saluran

tekanan
minyak
pelumas
4.

tersumbat
Pemipaan

minyak
pelumas
5.

bocor
Periode
penggantian
pelumas

6.

terlalu lama
Alat ukur

tekanan
minyak
pelumas
7.

rusak
Filter

minyak
pelumas

35

10 11 12 13 14 15

No

System

8.

Udara
tersumbat
Kelebihan

10 11 12 13 14 15

minyak
pelumas
9.

pada bak
Kerusakan

pada kran
10. Pemipaan

x
x

minyak
pelumas
11.

tersumbat
Pendingin

minyak
pelumas
bocor
12. Gangguan
di

pompa

ger minyak
pelumas
13. Bak minyak

pelumas
bocor
14. Pompa

penguras
bocor

3.2.4.2 Trouble Shooting


A. Tidak keluar tegangan saat generator dijalankan
1. Khusus untuk seri 4 dengan AVR SX421: periksalah apakah excitation switch
pada posisi ON.

36

2.
3.
4.
5.
B.
1.
2.
C.
1.
2.
D.
1.
2.
3.
E.
1.
2.
a)
1.

Khusus untuk seri 4 (dengan AVR SX421): periksa link K1-K2 pada terminal.
Periksalah rpm pada penggerak utama.
Periksa tegangan sisa.
Lanjutkan dengan prosedur pengetesan dengan exitasi terpisah.
Tegangan tidak stabil baik ada beban maupun tanpa beban
Periksalah rpm penggerak utama.
Periksalah setting stabilitas (STAB) pada AVR.
Tegangan rendah pada saat tanpa beban
Periksalah rpm penggerak utama.
Periksalah hubungan terminal 1-2, (pada AVR) atau rheostat
Tegangan rendah saat ada beban
Periksalah rpm pada penggerak utama
Periksalah setting pada UFRO pada AVR.
Lanjutkan dengan prosedur pengetesan dengan exitasi terpisah.
Turunnya tegangan saat beban dimasukkan
Periksalah respon dari governor.
Khusus untuk seri 4 dengan AVR SX421 periksalah pengesetan DIP pada AVR.
Cara Mengoperasikan Genset
Cek Sebelum Genset Dijalankan
Sebelum genset dijalankan banyak hal yang perlu diperhatikan pada mesin diesel

sebagai penggerak alternator maupun rangkaian listriknya guna mencegah kerusakan


akibat dari kelalaian atau kurang mengertinya operator generator yang bersangkutan.
Setidaknya operator perlu detraining untuk pengenalan mengenai karakteristik
generator tersebut walaupun sebenarnya prinsip kerjanya pada umumnya semua
generator hamper sama.
Bagian-bagian yang perlu dikontrol dan diperhatikan antara lain :
1. Lihat permukaan air radiator, melalui gelas ukur dimana permukaanya harus
diatas letak water level switch tambahkan air bila kurang.
2. Cek isi minyak pelumas melalui batang ukur apakah sudah pada batas yang
diinginkan. Tambahkan minyak pelumas bila kurang.
3. Cek isi minyak pelumas pada filter udara pada batas yang diinginkan.
4. Salurkan bahan bakar, minyak pelumas dan pastikan minyak pelumas tidak
mengalami kebocoran terutama pada sambungan-sambungan.
5. Air accu(battery) apakah masih pada batas yang diinginkan.
6. Rangkaian kelistrikan pastikan kebenarannya.
b) Menghidupkan Genset

37

Setelah diadakan pengecekan pada cara sebelum menjalankan generator untuk


selanjutnya kita menjalankan generator sesuai dengan aturan yang dianjurkan:
1.
2.
3.
4.

Masukkan semua MCB yang ada di panel control diset kearah ON.
Toggle switch pindah ke posisi atas alarm normal.
Dan pastikan Push button emergency stop pada posisi semula (menutup).
Putar kunci pada posisi ON dan terlihat lampu tekanan minyak pelumas, lampu

suplay accu DC ON dan lampu water high level menyala.


5. Putar kunci starter pada posisi START setelah mesin diesel hidup lepaskan
pegangan tangan pada kunci akan kembali pada posisi ON.
6. Setelah mesin diesel hidup dan stabil putarannya pada 1500 rpm maka lampu
tekanan minyak pelumas akan mati dan lampu Radiator Fun Run akan
menyala.
7. Pastikan bahwa genset hidup tidak ada gangguan dan kipas radiator sudah
berputar.
8. Apabila COS belum dimasukkan ke posisi Genset yang hidup maka masukan
COS pada Genset yang hidup.
9. Masukkan MCCB yang berada di panel control Genset maka lampu CB ON
akan menyala.
10. Genset siap untuk dibebani.
c) Mematikan Generator
Yang perlu diperhatikan janganlah mematikan/menghentikan generator secara
mendadak saat beban penuh kurangilah beban sedikit demi sedikit sehingga tanpa
beban biarkanlah genset hidup tanpa beban beberapa saat agar suhu yang tinggi
karena adanya beban yang berangsur turun perlahan-lahan hal ini mengurangi
regangan pada kontruksi mesin diesel karna adanya beban dan panas.
3.2.4.3 Pengaman Genset
Pengaman dari gangguan, baik gangguan mekanik atau listrik dapat terlihat
secara mudah pada panel control genset.
a. Pengaman yang ada di panel control mesin diesel
1. Pengaman mesin penggerak fan radiator sedang bekerja maka lampu radiator fan
run menyala, apabila operator lupa belum menghidupkan mesin listrik, atau ada

38

gangguan sehingga mesin listrik tidak dapat bekerja maka lampu radiator fan trip
akan menyala dan sebaliknya lampu radiator fan run akan mati.
2. Apabila di radiator panasnya naik sampai 96C atau bahkan lebih dari itu
temperature switch yang berada di mesin diesel akan bekerja, lampu indicator
pada keystart menyala dan genset akan mati sehingga buzzer berbunyi.
3. Untuk mengetahui apakah air pendingin di radiator cukup atau kurang, disitu
terdapat indicator water high level dan lampu indicator water low level.
4. Bila tekanan minyak pelumas rendah sampai 1,5 bar, maka lampu indicator
keystart akan menyala, sensor akan mematikan genset dan buzzer akan berbunyi.
5. Apabila kecepatan berlebihan (overspeed) genset akan mati dan buzzer akan
berbunyi. Untuk batas kecepatan lebih ini bisa diatur dari panel control genset.
6. Terdapat amperemeter untuk mengetahui apakah accu tersebut sedang diisi atau
arusnya kurang.
b. Pengaman yang ada di panel control genset
1. Apabila terjadi arus lebih MCCB akan trip. Batasan besarnya arus dan dalam
beberapa detik MCCB harus trip dapat disetel pada Over Current Relay. Lampu
indicator Overload akan menyala dan Horn Buzzer akan bunyi.
2. Apabila terjadi hubungan singkat MCCB akan trip. Batasan besarnya arus dan
sekian detik MCCB harus trip dapat disetel pada Short Circuit Relay. Lampu
indicator Short Circuit akan menyala dan Horn Buzzer akan berbunyi.
3. Apabila terjadi tegangan lebih maka MCCB akan trip.

39

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT.Kereta Api Indonesia Daop IV
Semarang Poncol, selama 1 bulan yaitu mulai Tanggal 1 - 30 Agustus 2016. Penulis
mengambil tema Pemeliharaan Generator-set (Genset) pada Kereta Makan
Pembangkit (KMP) . Maka dapat di simpulkan :
1) Pada Kereta Makan Pembangkit (KMP) daya yang dibangkitkan oleh generator
adalah 150 KVA.
2) Pemeliharaan pada Genset kereta mulai dari pemeliharaan harian, pemeliharaan
tiap kelipatan 300 jam, 600 jam, 900 jam, 180 jam, dan 3600 jam.
3) Saat Genset akan dihidupkan harus terlebih dahulu di cek BASO-nya (Baterai,
Air, Solar, Oli).
4) Fungsi Genset pada kereta yaitu sebagai penyedia energi listrik ketika kereta
berjalam. Bisa untuk penerangan, pembangkit AC (Air Conditioner), Audio Vidio,
dan kebutuhan lainnya.

40

4.2 Saran
Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT.Kereta Api Indonesia
tentunya terdapat banyak kekurangan dan kelebihan baik itu dari pihak Institusi
maupun dari pihak perusahaan. Untuk itu penulis menyarankan kepada :
1. Pihak Institusi
a. Sebelum melaksanakan PKL mahasiswa diberikan bekal baik materi maupun
administratif agar mahasiswa.
b. Pembagian pembimbing sebaiknya dilakukan sebelum mahasiswa melaksanakan
PKL sehingga Mahasiswa dapat membuat laporan PKL dan bimbingan bersamaan
dengan dilaksanakannya PKL, hal ini dinilai lebih efisien waktu.
c. Menjaga hubungan baik antara Industri dengan Institusi sehingga Mahasiswa
mendapatkan tempat PKL.
2. Pihak Industri
a. Untuk pihak industri sebaiknya di berikan bagian khusus untuk menangani
mahasiswa / mahasiswi yang melaksanakan PKL.
b. Pembagian pembimbing industri ditunjuk langsung dari pihak Industri sehingga
mahasiswa tidak kebingungan mencari pembimbing .
c. Meningkatkan kedisiplinan kepada karyawan.

41

Anda mungkin juga menyukai