Pengenalan diri
Pemberian materi
Pengamatan kerja alat
Evaluasi
3.1.1
Pengenalan Diri
Pada awal kegiatan praktik kerja lapangan di PT. Kereta Api Indonesia
Pemberian Materi
Setelah tahap pengenalan dan adaptasi dengan suasana dan lingkungan kerja,
penulis diberikan materi oleh pembimbing tentang kelistrikan kereta api, baik tentang
sistem penerangan, AC, Genset untuk pembangkit, panel dan hal-hal yang
berhubungan dengan kelistrikan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero).
3.1.3
penerangan, AC, dan pembangkitan listrik pada kereta di PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) tempat dimana penulis melakukan praktik kerja. Pengamatan ini dilakukan
guna memberikan pengetahuan pada penulis tentang gambaran langsung perawatan
dan prosedur pengoperasian serta keamanan kerja pada alat tersebut.
15
3.1.4
Evaluasi
Kegiatan terakhir adalah evaluasi, yaitu kegiatan untuk mengulas kembali apa
yang sudah penulis lakukan dan dapatkan selama kegiatan kerja praktik. Dalam
kegiatan ini penulis diharapkan sudah mengerti tentang apa yang ada di PT. Kereta
Api Indonesia (Persero) dan sudah mengerti apabila selama masa praktik kerja
melakukan kesalahan, pembimbing memberikan saran dan kritikan yang bertujuan
untuk membuat penulis lebih mampu menjalani situasi tersebut di dunia kerja
nantinya.
3.2 Penjabaran Hasil PKL
Pada poin ini saya akan membahas tentang Generator-set (Genset)
spesifiknya lagi saya akan membahas mengenai perawatan genset yang ada dalam
Kereta Makan Pembangkit (KMP) PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Genset
tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik di dalam kereta pada saat kereta
berjalan. Daya yang dibangkitkan pada KMP yaitu 150 KVA. Berikut pembahasan
genset di dalam kereta KMP ini.
16
3.2.1
Generator-set (Genset)
Genset atau Generator-set adalah seperangkat pesawat pembangkit tenaga
listrik yang merupakan gabunggan atau pasangan antara mesin penggerak dengan
mesin kerja (generator).
Generator adalah salah satu jenis mesin listrik yang apabila digerak/diputar
dapat menghasilkan gaya gerak listrik. Adapun untuk menggerakan generator perlu
mesin penggerak yaitu sebuah mesin yang dapat menghasilkan gaya gerak pada poros
daya. Antara mesin penggerak dengan generator dipasang atau terdapat sebuah
penghubung yang biasa disebut coopling .dalam hal menghubungkan (mengkopel)
antara kedua mesin tersebut dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Dikatakan pengkopelan secara langsung jika poros daya mesin penggerak langsung
dihubungkan dengan poros generato (rotor generator) dalam halinidikopel dengan
bantuan coupling gesek. Dandikatakan secara tidak langsung jika poros daya mesin
penggerak dan poros generator masing-masing dipasang sebuah pulley yang berbeda
diameternya kemudian kedua pulley tersebut dihubungkan sabuk (belt).
Pesawat genset yang digunakan pada rangkaian KA berbeda dengan pesawat
genset yang digunakan pada PLTU PLTG maupun PLTA sifat perbedaanya terletak
pada pengoprasianya jika pada PLN maka genset yang digunakan adalah stasioner,
dimana mesin penggeraknya dipilih : mesin turbin, sedangkan pada rangkaian KA
karna sifat operasinya yang selalu berpindah maka mesin penggerak genset dipilih
,motor disel, Genset yang dipasang pada kereta pembangkit dipakai untuk melayani
beban listrik rangkaian kereta api dengan kapasitas bermacam-macam diantaranya: 15
KVA, 17 KVA, 37 KVA, 50 KVA, 80 KVA, 100 KVA, 150 KVA, 250 KVA 300 KVA,
500 KVA. Penggunaannya disesuaikan dengan beban listrik yang dilayani pemakaian
generator pada kereta api juga mempunyai keuntungan dan kerugian sendiri untuk
pemakaiannya.
3.2.1.1 Motor Disel
17
Motor disel sebagai mesin penggerak generator yang dipasang pada kereta :
Barang Penumpang (BP), Kereta Pembangkit (KP) maupun pada Kereta Makan
Pembangkit (KMP) secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Jenis langkah : 4takt, artinya motor yang proses kerjanya terdiri 4 langkah torak
atau 2x putaran poros engkol menghasilkan 1x proses usaha, merk yang
digunakan pada motor disel biasanya YANMAR type TS/TSC Daya maksimum
25Pk putaran 2200ppm.
2. Bahan bakar : minyak disel solar jenis HSD (High Speed disel oil)
3. Pemasukan bahan bakar : menggunakan pompa injeksi dikabutkan oleh nozzle .
4. Pengatur putaran/ beban mesin: menggunakan governor mekanik
5. Sistem pelumasan : Minyak pelumas didistribusikan kebagian mesin dengan
bantuan pompa pelumas jenis trokoida.
6. Pendinginan mesin : ada yang menggunakan radiator ada yang menggunakan
tangki.
Untuk menstart awal motor disel pada genset yang berada di KP maupun di
KMP menggunakan engkol starter akan tetapi untuk menstart awal motor disel pada
genset yang berada di BP (untuk rangkaian KA Esekutif) menggunakan motor starter
dimana motor starter ini mendapat arus dari batrey.
3.2.1.2 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Genset
Keuntungan penggunaan genset
Penggunaan genset sebagai sumber tenaga listrik pada rangkaian kereta
mempunyai beberapa keuntungan antara lain :
1. Pemeliharaan instalasi maupun perawatan listrik sederhana karena di setiap kereta
tidak memerlukan battrey, alternator, invertor, reftifier.
2. Voltage dan arus yang ditimbulkan oleh genset hanya satu macam
voltage dan
arus bolak balik sehingga tidak mungkin terjadi kesalahan terhadap tegangan.
3. Jika terjadi gangguan listrik akan segera mudah diatasi karna
memang cukup sederhana
Kerugian penggunaan genset
18
instalasinya
19
Engine assy
Suatu komponen yang mempunyai beberapa sistem: cooling system, fuel system,
air system, dan lubicarting system, antara masing masing system saling mendukung,
fuel akan diinjeksikan keruaang bakar setelah udara dikomperasikan agar menjadi
proses pembakaran yang menghasilkan tenaga thermis, selanjutnya dengan
mekanisme crankshat akan dirubah menjadi tenaga mekanis. Untuk mempertahankan
agar temperatur engine selalu dalamrange kerja maka air pendingin akan disirkulasi
melalui cooling system sedankan lubicartin system akan melumasi semua bagian
komponen yang bergerak sehingga tidakterjadi keausan,
2.
Alternator assy
Gabungan kutub magnet yang dinamakan Rotor. Gulungan kawat magnet yang
dinamakan stator. Rangkaian dioda yang dinamakan rectifier. Alat pengatur voltase
yang dinamakan regulator. Dua kipas dalam (internal Fan) untuk menghasilkan
sirkulasi udara.
3.
20
yang berubah - ubah. Pada selang waktu Direct current (Arus searah) adalah arus
yang mengalir dengan arah yang tetap (konstan), dimana masing - masing terminal
selalu tetap polaritasnya. Misalkan sebagai kutub (+) selalu menghasilkan polaritas
positif dan pada kutub (-) akan selalu menghasilkan polaritas negatif.
4.
Base Frame
Dengan generator listrik dalam satu dudukan ( base frame) yang kokoh dan
Radiator
Sebagai pendingin sebuah mesin atau lebih tepatnya lagi untuk menstabilkan suhu
mesin agar selalu dalam keadaan normal. Dengan adanya radiator , panas berlebih
pada mesin dapat dikurangi sehingga beban kerja mesin menjadi lebih ringan dan
terhindar dari masalah engine overheat yang dapat membuat mesin berhenti seketika.
3.2.2
yang
4. Sebagai pembersih.
5. Mencegah merembesnya sel pembakaran.
6. Sebagai pendingin bagian-bagian mesin sebelah dalam supaya mesin tetap
awet.
Cara Kerja Sistem Pelumasan :
Minyak tersebut dihisap dari bak minyak 1 oleh pompa minyak 2 dan
disalurkan dengan tekanan ke saluran-saluran pembagi setelah terlebih dahulu
melewati sistem pendingin dan saringan minyak pelumas. Dari saluran-saluran
pembagi ini, minyak pelumas tersebut disalurkan sampai pada tempat kedudukan
bearing-bearing dari poros engkol, poros jungkat dan ayunan-ayunan. Saluran yang
lain memberi minyak pelumas kepada sprayer atau nozzle penyemperot yang
menyemprotkannya ke dinding dalam dari piston sebagai pendingin.
Minyak pelumas yang memercik dari bearing utama dan bearing ujung besar
(bearing putar) melumasi dinding dalam dari tabung- tabung silinder. Minyak
pelumas yang mengalir dari tempat-tempat pelumasan kemudian kembali kedalam
bak minyak lagi melalui saluran kembali dan kemudian dihisap oleh pompa minyak
untuk disalurkan kembali dan begitu seterusnya.
22
1. Bak minyak
2. Pompa pelumas
3. Pompa minyak pendingin
4. Pipa hisap
5. Pendingin minyak pelumas
6. Bypass-untuk pendingin
7. Saringan minyak pelumas
8. Katup by-pass untuk saringan
9. Pipa pembagi
10. Bearing poros engkol (lager duduk)
11. Bearing ujung besar (lager putar)
12. Bearing poros-bubungan
13. Sprayer atau nozzle penyemprot untuk pendinginan piston
14. Piston
15. Pengetuk tangkai
16. Tangkai penolak
17. Ayunan
18. Pemadat udara (sistem Turbine gas)
19. Pipa ke pipa penyemprot
20. Saluran pengembalian
3.2.2.2 Sistem bahan bakar
Masuknya air kedalam bahan bakar mungkin terjadi selama transpotasi
penyimpanan atau pada saat dalam tangki kususnya dalam kelemababan tinggi
fluktuasi temperature yang mencolok. Kandungan air yang tinggi menyebabkan
korosi yang menumpuk jika dikombinasi dengan produk korosi dan sediment.dengan
demikian mengarah pada masalah-masalah berbahaya dalam filter bahan bakar dan
system injeksi. Pembentukan uap dan fluktasi tekanan dalam system tekanan rendah
mungkin juga dibutuhkan. Dalam hal air laut terhadap tambahan pengaruh berbahaya
dari garam yang tidak dapat dibuang dengan sempurna.
Cara kerja system Bahan Bakar
23
Ketika keran bahan bakar diputar ke posisi membuka maka bahan bakar akan
mengalir ke pompa injeksi dengan melalui saringan bahan bakar terlebih dahulu. Saat
mesin mulai berputar, pompa injeksi
bakar ke injection melalui pipa tekanan tinggi. Tekanan bahan bahan bakar yang
tinggi mengakibatkan pegas penahan katup nozzle di dalam injector terdesak
(membuka nozzle) dan bahan bakar terinjeksikan ke dalam ruang bakar. Setelah
proses injeksi bahan bakar selesai, maka katup nozzle akan menutup kembali karena
adanya tekanan pegas pengembali.
24
8. Tanki
9. Pipa pengembalian bahan bakar
10. Pipa bahan bakar tekanan tinggi
11. Pipa peluap.
3.2.2.3 Sistem pendingin
Hanya sebagian dari energi yang terkandung dalam bahan bakar yang
diberikan pada mesin dapat diubah menjadi tenaga mekanik sedang sebagian lagi
tersisa sebagai panas. Panas yang tersisa tersebut akan diserap oleh bahan pendingin
yang ada pada dinding-dinding bagian tabung silinder yang membentuk ruang
pembakaran, demikian pula bagian-bagian dari kepala silinder didinginkan dengan
air. Sedangkan untuk piston didinginkan dengan minyak pelumas dan panas yang
diresap oleh minyak pendingin itu kemudian disalurkan melewati alat pendingin
minyak, dimana panas tersebut diresap oleh pendingin.
Pada mesin diesel dengan pemadat udara tekanan tinggi, udara yang telah
dipadatken oleh turbocharger tersebut kemudian didinginkan oleh air didalam
pendingin udara (intercooler), Pendinginan sirkulasi dengan radiator bersirip dan
kipas (pendinginan sirkuit).
Cara Kerja Sistem Pendingin
Pompa-pompa air 1 dan 2 memompa air kebagian-bagian mesin yarg
memerlukan pendinginan dan kealat pendingin udara (intercooler) 3. Dari situ air
pendingin kemudian melewati radiator dan kembali kepada pompa-pompa 1 dan 2.
Didalam radiator terjadi pemindahan panas dari air pendingin ke udara yang melewati
celah-celah radiator oleh dorongan kipas angin. Pada saat Genset baru dijalankan dan
suhu dari bahan pendingin masih terlalu rendah, maka oleh thermostat 5, air
pendingin tersebut dipaksa melalui jalan potong atau bypass 6 kembali kepompa.
Dengan demikian maka air akan lebih cepat mencapai suhu yang diperlukan untuk
operasi. Bila suhu tersebut telah tercapai maka air pendingin akan melalui jalan
sirkulasi yang sebenarnya secara otomatis.
25
membuang tekanan.
Lepas tutup radiator.
Periksa ketinggian air radiator sampai tanda yang ada pada pipa pengisi.
Periksa kadar anti korosi dengan alat pemeriksa.
Tambahkan air apabila ketinggian air dalam radiator kurang.
Penggantian Air Pendingin
Perhatikan langkah penggantian air pendingin berikut ini :
System kelistrikan
System udara
System bahan bakar
System pelumasan
Sistem Kelistrikan 1
Kabel
baterai x
2.
lepas/rusak
Sakering
2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
rusak/kendur/suda
3.
4.
h putus
Battrey rusak
x
Akuator
tidak x
5.
bekerja
Ada
gangguan x
6.
rusak/tidak
7.
berfungsi
Kunci stater rusak
X
30
8.
Penstabil tegangan
dimotor
stater
rusak
3.2.4.1.2 Sistem udara
Penyebab gangguan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
System
1.
Udara
Filter udara
2.
tersumbat
Saluran
10 11 12 13 14 15
x
tersumbat
Udara bocor x
udara
masuk
3.
pada
saluran
4.
masuk
Turbo
charger
5.
rusak
Lengas
udara
terlalu
31
6.
tinggi
Saluran gas x
buang
7.
tersumbat
Ventilasi
pada udara
pada
blok
mesin buntu
3.2.4.1.3 System Bahan Bakar
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
System
1.
Udara
Tangki
sesuai
Ada udara x
10 11 12 13 14 15
x
bahan bakar
2.
kosong
Keran
bahan bakar
3.
menutup
Bahan
bakar tidak
4.
di pemipaan
32
No
System
5.
Udara
bahan bakar
Saluran
10 11 12 13 14 15
bahan bakar
6.
bocor
Pompa
tangan
menguras
udara
7.
masuk
Pompa
bahan bakar
8.
rusak
Saluran
bahan bakar
9.
tersumbat
Saringan
bahan bakar
tersumbat
10. Ventilisasi
pada tangki
11.
tersumbat
Saluran
tersumbat
13. Saluran
bahan bakar
14. Tuning
kembalian
tersumbat
12. Pipa
menuju
injector
33
No
System
10 11 12 13 14 15
Udara
pembakaran
tidak pas
15. Injector
rusak
16. Pompa
injector
kurang erat
ikatannya
17. Pompa
bahan bakar
macet
18. Pompa
injeksi perlu
dikalibrasi
19. Pompa
injeksi
rusak
20. Kesalahan
setting
governor
3.2.4.1.4 System pelumasan
Penyebab gangguan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
34
No
System
1.
Udara
Minyak
pelumas
banyak
2.
berkurang
Salah
memilih
grade
minyak
3.
pelumas
Saluran
tekanan
minyak
pelumas
4.
tersumbat
Pemipaan
minyak
pelumas
5.
bocor
Periode
penggantian
pelumas
6.
terlalu lama
Alat ukur
tekanan
minyak
pelumas
7.
rusak
Filter
minyak
pelumas
35
10 11 12 13 14 15
No
System
8.
Udara
tersumbat
Kelebihan
10 11 12 13 14 15
minyak
pelumas
9.
pada bak
Kerusakan
pada kran
10. Pemipaan
x
x
minyak
pelumas
11.
tersumbat
Pendingin
minyak
pelumas
bocor
12. Gangguan
di
pompa
ger minyak
pelumas
13. Bak minyak
pelumas
bocor
14. Pompa
penguras
bocor
36
2.
3.
4.
5.
B.
1.
2.
C.
1.
2.
D.
1.
2.
3.
E.
1.
2.
a)
1.
Khusus untuk seri 4 (dengan AVR SX421): periksa link K1-K2 pada terminal.
Periksalah rpm pada penggerak utama.
Periksa tegangan sisa.
Lanjutkan dengan prosedur pengetesan dengan exitasi terpisah.
Tegangan tidak stabil baik ada beban maupun tanpa beban
Periksalah rpm penggerak utama.
Periksalah setting stabilitas (STAB) pada AVR.
Tegangan rendah pada saat tanpa beban
Periksalah rpm penggerak utama.
Periksalah hubungan terminal 1-2, (pada AVR) atau rheostat
Tegangan rendah saat ada beban
Periksalah rpm pada penggerak utama
Periksalah setting pada UFRO pada AVR.
Lanjutkan dengan prosedur pengetesan dengan exitasi terpisah.
Turunnya tegangan saat beban dimasukkan
Periksalah respon dari governor.
Khusus untuk seri 4 dengan AVR SX421 periksalah pengesetan DIP pada AVR.
Cara Mengoperasikan Genset
Cek Sebelum Genset Dijalankan
Sebelum genset dijalankan banyak hal yang perlu diperhatikan pada mesin diesel
37
Masukkan semua MCB yang ada di panel control diset kearah ON.
Toggle switch pindah ke posisi atas alarm normal.
Dan pastikan Push button emergency stop pada posisi semula (menutup).
Putar kunci pada posisi ON dan terlihat lampu tekanan minyak pelumas, lampu
38
gangguan sehingga mesin listrik tidak dapat bekerja maka lampu radiator fan trip
akan menyala dan sebaliknya lampu radiator fan run akan mati.
2. Apabila di radiator panasnya naik sampai 96C atau bahkan lebih dari itu
temperature switch yang berada di mesin diesel akan bekerja, lampu indicator
pada keystart menyala dan genset akan mati sehingga buzzer berbunyi.
3. Untuk mengetahui apakah air pendingin di radiator cukup atau kurang, disitu
terdapat indicator water high level dan lampu indicator water low level.
4. Bila tekanan minyak pelumas rendah sampai 1,5 bar, maka lampu indicator
keystart akan menyala, sensor akan mematikan genset dan buzzer akan berbunyi.
5. Apabila kecepatan berlebihan (overspeed) genset akan mati dan buzzer akan
berbunyi. Untuk batas kecepatan lebih ini bisa diatur dari panel control genset.
6. Terdapat amperemeter untuk mengetahui apakah accu tersebut sedang diisi atau
arusnya kurang.
b. Pengaman yang ada di panel control genset
1. Apabila terjadi arus lebih MCCB akan trip. Batasan besarnya arus dan dalam
beberapa detik MCCB harus trip dapat disetel pada Over Current Relay. Lampu
indicator Overload akan menyala dan Horn Buzzer akan bunyi.
2. Apabila terjadi hubungan singkat MCCB akan trip. Batasan besarnya arus dan
sekian detik MCCB harus trip dapat disetel pada Short Circuit Relay. Lampu
indicator Short Circuit akan menyala dan Horn Buzzer akan berbunyi.
3. Apabila terjadi tegangan lebih maka MCCB akan trip.
39
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT.Kereta Api Indonesia Daop IV
Semarang Poncol, selama 1 bulan yaitu mulai Tanggal 1 - 30 Agustus 2016. Penulis
mengambil tema Pemeliharaan Generator-set (Genset) pada Kereta Makan
Pembangkit (KMP) . Maka dapat di simpulkan :
1) Pada Kereta Makan Pembangkit (KMP) daya yang dibangkitkan oleh generator
adalah 150 KVA.
2) Pemeliharaan pada Genset kereta mulai dari pemeliharaan harian, pemeliharaan
tiap kelipatan 300 jam, 600 jam, 900 jam, 180 jam, dan 3600 jam.
3) Saat Genset akan dihidupkan harus terlebih dahulu di cek BASO-nya (Baterai,
Air, Solar, Oli).
4) Fungsi Genset pada kereta yaitu sebagai penyedia energi listrik ketika kereta
berjalam. Bisa untuk penerangan, pembangkit AC (Air Conditioner), Audio Vidio,
dan kebutuhan lainnya.
40
4.2 Saran
Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT.Kereta Api Indonesia
tentunya terdapat banyak kekurangan dan kelebihan baik itu dari pihak Institusi
maupun dari pihak perusahaan. Untuk itu penulis menyarankan kepada :
1. Pihak Institusi
a. Sebelum melaksanakan PKL mahasiswa diberikan bekal baik materi maupun
administratif agar mahasiswa.
b. Pembagian pembimbing sebaiknya dilakukan sebelum mahasiswa melaksanakan
PKL sehingga Mahasiswa dapat membuat laporan PKL dan bimbingan bersamaan
dengan dilaksanakannya PKL, hal ini dinilai lebih efisien waktu.
c. Menjaga hubungan baik antara Industri dengan Institusi sehingga Mahasiswa
mendapatkan tempat PKL.
2. Pihak Industri
a. Untuk pihak industri sebaiknya di berikan bagian khusus untuk menangani
mahasiswa / mahasiswi yang melaksanakan PKL.
b. Pembagian pembimbing industri ditunjuk langsung dari pihak Industri sehingga
mahasiswa tidak kebingungan mencari pembimbing .
c. Meningkatkan kedisiplinan kepada karyawan.
41