Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Penanggung Jawab :
Yesinta Octavia
Anggota :
Fauzi Rahman
Misda Noermiyati
Widya
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah sanitasi makanan sangat penting terutama di tempat-tempat
umum yang erat kaitannya dengan pelayanan orang banyak. Rumah sakit
merupakan salah satu tempat umum yang.memberikan pelayanan kesehatan
masyarakat dengan inti pelayanan medis. Untuk menunjang pelayanan medis
bagi pasien yang diselenggarakan rumah sakit, perlu adanya pengolahan
makanan yang baik dan memenuhi syarat higiene sanitasi makanan yang
kegiatannya berada di Instalasi Gizi.
Dapur merupakan tempat yang sangat rentan terhadap kecelakaan
karena di dapur terdapat banyak peralatan dan perlengkapan yang sangat
membahayakan
apabila
pekerja
tidak
mengetahui
bagaimana
cara
menggunakan peralatan tersebut dengan benar dan aman misalnya pisau, gas,
oven dan sebagainya.
Kecelakaan kerja di dapur dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan yang
tidak aman dan sehat, bencana, peralatan yang tidak memenuhi syarat, dan
perilaku yang tidak aman dari pekerja. Salah satu penyebab perilaku yang tidak
aman ini adalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman dalam mewujudkan
kesehatan dan keselamatan kerja di dapur. Penggunaan APD (Alat Pelindung
Diri) ditujukan untuk meminimalkan efek dari kecelakaan kerja yang mungkin
saja dapat terjadi akibat kecerebohan pekerja. Selain untuk melindungi pekerja
itu sendiri, APD diharapkan dapat menjaga higiene sanitasi makanan agar tidak
terkontaminasi silang antara makanan dengan pekerja. Tetapi, masih saja
ditemukan kurangnya kesadaran pekerja dalam menggunakan APD dengan
lengkap dan baik. Sehingga dirasa perlu melakukan penyuluhan dan inspeksi
secara berkala dari pihak pengawas makanan Rumah Sakit untuk mengingatkan
pentingnya menggunakan APD secara lengkap dan baik di lingkungan kerja.
1.2.1. Tujuan Umum
Menambah pengetahuan tentang Alat Pelindung Diri (APD) untuk pekerja dapur
instalasi gizi Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum.
Sasaran
Sasaran dari penyuluhan adalah pekerja dapur instalasi gizi Rumah Sakit Jiwa
Sambang Lihum.
1.4.
Tahap
Pembukaan
Waktu
5 menit
Pengembangan
10 menit
Kegiatan
1. Perkenalan
2. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian APD
2. Mengetahui jenis jenis APD
3. Mengetahui pemilihan APD
4. Mengetahui jenis-jenis APD untuk pekerja
Dapur
5. Mengetahui urutan yang benar dalam
1.5.
Penutup
5 menit
menggunakan APD
1. Menyimpulkan hasil penyuluhan
2. Diskusi singkat
1. Tempat
2. Hari / Tanggal
3. Pukul
: 09.30 selesai
4. Durasi
: 20 menit
1.6.
Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab/Diskusi
1.7.
1. Leaflet
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian APD
Alat pelindung diri (APD) harus digunakan saat seseorang bekerja di
tempat kerja, terutama di tempat-tempat yang akan menimbulkan bahaya bagi
dirinya.
ahli, diantaranya:
a. Suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang
fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di
tempat kerja (Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor PER.08/MEN/VII/2010).
b. Seperangkat alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang
saat melaksanakan pekerjaan yang mencegah tenaga kerja terkena bahaya
di tempat kerja (Sartika, 2005).
c. Alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang
diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya (hazards) di tempat kerja,
baik
yang
bersifat
kimia,
Pelindung kepala; adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi kepala
dari benturan, terantuk, kejatuhan atau terpukul benda tajam atau benda
keras yang melayang atau meluncur di udara, terpapar oleh radiasi panas,
api, percikan bahan-bahan kimia, jasad renik (mikroorganisme) dan suhu
yang ekstrim. Alat pelindung kepala termasuk diantaranya helm, penutup
b.
c.
d.
e.
f.
dan Transmigrasi Nomor 08 Tahun 2010, pasal 4 dinyatakan bahwa APD wajib
digunakan di tempat kerja dimana terdapat atau menyebar suhu, kelembaban,
debu, kotoran, api, asap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara
atau getaran.
2.3. Pemilihan APD
Pemilihan
APD
dipengaruhi
oleh
berbagai
faktor,
beberapa
diantaranya adalah:
a.
b.
c.
d.
ruang gerak.
Efektif memberikan perlindungan terhadap bahaya yang mungkin timbul di
e.
f.
g.
tempat kerja.
Tidak menggangu performance pekerja
Tidak ada efek samping dari penggunaan APD
Mudah dalam pemeliharaan, tepat ukuran, mudah diperoleh dan harga
terjangkau.
2.4. Jenis-Jenis APD Dapur
Alat pelindung diri yang digunakan di dapur yaitu perlengkapan pakaian
yang ditentukan dan penggunaan sarung tangan pada waktu tertentu.
Penggunaan pakaian/seragam ini memang terkesan sederhana, namum memiliki
fungsi yang sangat penting dalam melindungi diri selama melaksanakan kegiatan
di dapur. Adapun perlengkapan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Topi
Topi juru masak berbentuk silinder, lurus ke atas dan bagian atasnya tidak
tertutup sehingga sirkulasi udara dapat terjadi dengan baik untuk mencegah
kerontokan rambut. Topi juga berfungsi untuk mencegah keringat agar tidak
sampai jatuh ke makanan.
b. Kacu (necktie)
Kacu terbuat dari kain yang tipis berbentuk segitiga sama kaki dengan
panjang 90-100 cm. Fungsinya adalah untuk mengisap keringat yang timbul
di daerah muka dan leher sehingga tidak jatuh kedalam makanan yang
sedang diolah.
c. Kemeja (jacket)
Kemeja juru masak dibuat berlengan panjang, bagian dada dibuat berlapis
dua serta memiliki double breasted. Tujuannya adalah untuk melindungi
bagian dada dari panas api dan makanan yang menyirami tubuh dan
melindungi tangan dari barang panas.
d. Celemek (apron)
Tujuan utama penggunaan apron adalah untuk melindungi tubuh bagian
bawah dari cairan seperti air, kaldu, atau sauce panas yang mungkin
menyiram.
e. Lap (towel)
Berfungsi untuk melindungi tangan dari alat-alat panas seperti panci dan
oven.
f. Sarung tangan (hand gloves)
Sarung tangan dibutuhkan dalam proses pengolahan makanan agar tangan
dan makanan tetap hygiene atau bersih sehingga mencegah penyebaran
bakteri berbahaya.
g. Masker (Mask)
Berfungsi untuk mencegah terhirupnya bau yang menusuk hidung, bersin
dan penularan penyakit atau bakteri sehingga makanan yang diolah tetap
hygiene.
h. Safety shoes
Digunakan untuk melindungi kaki dari kemungkinan kecelakaan kerja di
dapur. Sepatu ini memiliki dasar dari bahan karet tebal agar tidak mudah slip
dan di bagian atas dilindungi besi baja yang dilapisi dengan kulit, agar kaki
aman dari kejatuhan benda berat.