Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

PENGEBORAN DAN PENGGALIAN


ALAT-ALAT GALI

AS D I N
F3G212029

JURUSAN TEKNIK PER

TAMBANGAN

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis bisa menyusun dan
menyajikan batuan karbonat ini yang berisi tentang proses terbentuknya batuan
sedimen sebagai salah satu tugas kuliah. Tak lupa penulis mengucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dorongan dan motivasi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah batuan karbonat ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menyempurnakan
makalah ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun makalah-makalah atau
tugas-tugas selanjutnya. Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan
Skalah pembentukan batuan karbonat ini terdapat kesalahan pengetikan dan
kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksud penulis.

Kendari,

september 2014

Penulis

DAFTAR ISI
kata pengantar
daftar isi
BAB. 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
BAB. II PEMBAHASAN
2.1 pengertian batuan kerbonat
2.2 Proses terbentuknya batuan karbonat .
2.3 Komposisi Kimia dan Mineralogi Batuan Karbonat..
2.4 Lingkungan pengendapan batuan karbonat
2.5 Komponen penyusun batuan karbonat .
2.6 Tekstur dan struktur batuan karbonat
2.7 Menjelaskan Cara mengklasifikasikan batuan karbonat ..
BAB. III PENUTUP
3.1 kesimpulan.
3.2 saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB. 1
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Batuan karbonat adalah batuan sedimen yang mempunyai komposisi yang
dominan

(lebih

dalam prakteknya

dari

50%)

secara

terdiri

umum

dari

meliputi

garam-garam
Batugamping

karbonat,
dan

yang

Dolomit.

Karbonatmempunyai keistimewaan dalam cara terbentuknya, yaitu hanya dari


larutan, praktis tidak ada sebagai detritus daratan. Pembentukan batuan karbonat
secarakimia, tetapi yang penting adalah turut sertanya organisme di dalam
batuankarbonat.Proses Pembentukannya dapat terjadi secara insitu, yang berasal
darilarutan yang mengalami proses kimiawi maupun biokimia dimana pada
prosestersebut, organism turut berperan, dan dapat pula terjadi butiran rombakan
yangtelah mengalami transportasi secara mekanik dan kemudian diendapkan
padatempat lain, dan pembentukannya dapat pula terjadi akibat proses diagenesa
dari batuan karbonat yang lain (sebagai contoh yang sangat umum adalah
prosesdolomitisasi, dimana kalsit berubah menjadi dolomite).Seluruh proses
pembentukan batuan karbonat tersebut terjadi pada lingkunganlaut, sehingga
praktis bebas dari detritus asal darat.Menurut Pettijohn (1975), batuan karbonat
adalah batuan yang fraksi karbonatnyalebih besar dari fraksi non karbonat atau

dengan kata lain fraksi karbonatnya>50%. Apabila fraksi karbonatnya <50%


maka, tidak bisa lagi disebut sebagai batuan karbonat
1.2 rumusan masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam maklah ini adalah sebagai berikut ;
1. Menjelaskan Pengertian batuan karbonat ?
2. Menjelaskan Proses terbentuknya batuan karbonat ?
3. Menjelaskan Komposisi Kimia dan Mineralogi Batuan Karbonat ?
4. Menjelaskan Lingkungan pengendapan batuan karbonat
5. Menjelaskan pengelompokan Komponen penyusun batuan karbonat ?
6. Menjelaskan Tekstur dan struktur batuan karbonat ?
7. Menjelaskan Cara mengklasifikasikan batuan karbonat ?
1.3 tujuan
yang menjadi tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut ;
1. untuk mengetahui pengertian dari batuan karbonat.
2. Untuk mengetahui proses terbentuknya batuan karbonat.
3. Untuk mengetahui lingkungan penegndapan batuan karbonat.
4. Untuk mengetahia Komposisi Kimia dan Mineralogi Batuan Karbonat
5. Untuk mengetahui pengelompokan Komponen penyusun batuan karbonat
6. Untuk mengatahui Tekstur dan struktur batuan karbonat
7. Untuk mengetahui Klasifikasi batuan karbonat .

BAB. II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dari batuan karbonat
Batuan karbonat adalah batuan sedimen yang mempunyai komposisi
yang dominan (lebih dari 50%) terdiri dari garam-garam karbonat, yang
dalam prakteknya secara umum meliputi Batugamping dan Dolomit. Karbonat
mempunyai keistimewaan dalam cara terbentuknya, yaitu hanya dari
larutan, praktis tidak ada sebagai detritus daratan. Pembentukan batuan karbonat
secara kimia, tetapi yang penting adalah turut sertanya organisme di dalam batuan
karbonat.
2.2. proses terbentuknya
Proses Pembentukannya dapat terjadi secara insitu, yang berasal
darilarutan yang mengalami proses kimiawi maupun biokimia dimana pada
prosestersebut, organism turut berperan, dan dapat pula terjadi butiran rombakan
yangtelah mengalami transportasi secara mekanik dan kemudian diendapkan
padatempat lain, dan pembentukannya dapat pula terjadi akibat proses diagenesa
dari batuan karbonat yang lain (sebagai contoh yang sangat umum adalah
prosesdolomitisasi, dimana kalsit berubah menjadi dolomite).Seluruh proses
pembentukan batuan karbonat tersebut terjadi pada lingkunganlaut, sehingga
praktis bebas dari detritus asal darat.
Menurut Pettijohn (1975), batuan karbonat adalah batuan yang fraksi
karbonatnya lebih besar dari fraksi non karbonat atau dengan kata lain fraksi
karbonatnya>50%. Apabila fraksi karbonatnya <50% maka, tidak bisa lagi disebut
sebagai batuan karbonat.
dari proses biogenic (ganggang hijau atau calcareous green alga) atau hasil
presipitasi langsung dari air laut secara kimiawi. Aragonite ini bersifat tidak stabil,
aslinya segera setelah terbentuk akan berubah menjadi kalsit. Oleh karena adanya
proses substitusi Cu dan Mg, maka endapan kalsit pada endapan masa kini ada
dua macam, yaitu :
1. Low-Mg calcite, apabila kandungan MgCO 3<4% dan terbentuk pada
daerah yang dingin.
2. High-Mg calcite, apabila kandungan MgCO 3 >4% dan terbentuk pada
daerah yang hangat.

Ada 5 (lima) mekanisme penting yang dapat menerangkan bagaimana terjadinya


pengendapan CaCO3 dan bertambahnya CO2 yang dapat terlarut dalam air (Blatt,
1982).
1. Bertambahnya suhu dan penguapan.
Dari semua gas yang ada, hanya sedikityang dapat larut dalam air panas
dan hal ini yang menyebabkan mengapa batuan karbonat terbentuk hanya
pada laut di daerah tropis dan subtropis, jarang didapatkan pada daerah
dingin dekat kutub atau pada daerah lautdalam.
2. Pergerakan air.
Pergerak air yang disebabkan oleh angin atau badai akanmengakibatkan
kalsium dari organisme pembentuk karang dan lumpur karbonat bergerak
berpindah ke atas permukaan air.
3. Penambahan salinitas. Karbon dioksida kurang larut dalam air garam
biladibandingkan dengan daya larutnya dalam air tawar, sehingga
dengan bertambahnya salinitas akan menyebabkan karbon dioksida
terbebas.Bertambahnya salinitas biasanya akibat dari penguapan dan dapat
menambah jumlah kalsium sebanding dengan jumlah ion karbon.
4. Aktivitas organik.
Alga dan koral mempunyai proses yang berbeda satu sama lain namun
saling membutuhkan dimana alga menghirup karbon dioksida dan akan
mengeluarkan
oksigen
selama
berlangsungnya
proses
fotosintesa,sedangkan koral menghirup O2 dan akan mengeluarkan CO2.
5. Perubahan tekanan.
Air hujan mengandung sejumlah karbon dioksidamengikat jumlah udara
yang banyak, selanjutnya air hujan tersebut masuk dan melewati zona
tanah dengan tekanan karbon dioksida lebih besar dibandingkan di
atmosfir, akibatnya air tanah menjadi kaya akan karbondioksida. Bila air
tanah tersebut masuk ke dalam sebuah gua maka karbonakan larut dalam
air dan menyebabkan terbentuknya kenampakan sepertistalaktit dan
stalagmit. Hal lain adalah terbentuknya tekstur klastik pada batuan
karbonat sebagaifragmentasi atau pembentukan sekunder (contoh : oolith),
dan pengendapannyamenyerupai detritus.
2.3 Komposisi Kimia dan Mineralogi Batuan Karbonat
Mineralogi dan Komposisi kimia batuan karbonat tidak memperlihatkan
lingkungan pengendapan, tetapi penting sebagai derajat diagenesa rekristalisasi
dan penggantian kalsium karbonat (Graha, 1987).
a. Aragonit : CaCO3 (Ortorombik)
Bentuk yang paling tidak stabil, sering dalam bentuk serabut. Jarumjarum aragonit biasanya diendapkan secara kimiawi, dari prespitasi
langsung dari air laut. Diagenesanya berubah menjadi kalsit, juga
organisme membuat rumah (test) dari aragonit seperti moluska.

Geologi Batuan Karbonat |


b. Kalsit : CaCO3 (Heksagonal)
Mineral ini lebih stabil, dan biasanyamerupakan hablur yang baik.
Terdapatsebagai rekristalisasi dari aragonit, seringmerupakan cavity
filling atau semen,dalam bentuk Kristal-kristal yang jelas.Kebanyakan
gamping terdiri dari kalsit.

c. Dolomit : CaMg (CO83)


Juga merupakan mineral penting, terutamasebagai batuan reservoir, kristal
samadengan kalsit berbedanya pada bidangrefraksi dari kalsit. Terjadi secara
primer (precipitasi langsung dari air laut), tetapikebanyakan hasil dolomotisasi
dari kalsit.
2.4. lingkungan pengendapan batuan karbonat
Beberapa faktor yang penting dan sangat mempengaruhi pengendapan
batuan karbonat adalah:
a. Pengaruh sedimen klasitik asal darat
Pegendapan karbonat memerlukan lingkungan yang praktis bebas dari
sedimenklastik asal darat. Karena sedimen klastik dari darat dapat
menghambat prosesfotosintesa ganggang gampingan.
b. Pengaruh iklim dan suhu
Batuan karbonat diendapkan di daerah perairan yang bersuhu hangat
dan beriklimtropis sampai subtropics.
c. Pengaruh Kedalaman
Pada umumnya dan kebanyakan, batuan karbonat diendapkan di
daerah perairandangkal dimana masih terdapat sinar matahari yang
bisa menembus kedalaman air. Terdapat suatu garis yang merupakan

batas kedalaman air dimana sedimenkarbonat dapat ditemukan


pengendapannya yang disebut dengan CCD (CarbonateCompensation
Depth).
d. Faktor mekanik
mekanik yang mempengaruhi kecepatan pengandapan batuan
karbonatyaitu antara lain aliran air laut, percampuran air, penguraian
oleh bakteri, proses pembuatan organik pada larutan, serta pH air laut.
2.5. komponen penyusun batuan karbonat
Penyususn batugamping menurut Tucker (1991), komponen
penyusun batugamping dibedakan atas non skeletal grain, skeletal grain, matrix
dan semen.
1. on Skeletal grain, terdiri dari :
a. Ooid dan Pisoid
Ooid adalah butiran karbonat yang berbentuk bulat atau elips
yang punya satuatau lebih struktur lamina yang konsentris dan
mengelilingi inti. Inti penyusun biasanya partikel karbonat atau butiran
kuarsa (Tucker, 1991). Ooid memiliki ukuran butir < 2 mm dan apabila
memiliki ukuran > 2 mm maka disebut pisoid. b. PeloidPeloid adalah
butiran karbonat yang berbentuk bulat, elipsoid atau merincing
yangtersusun oleh mikrit dan tanpa struktur internal. Ukuran peloid antara
0,1 0,5mm. Kebanyakan peloid ini berasala dari kotoran (faecal origin)
sehingga disebut pellet (Tucker 1991).c. Agregat dan IntraklasAgregat
merupakan kumpulan dari beberapa macam butiran karbonat
yangtersemenkan bersama-sama oleh semen mikrokristalin atau tergabung
akibatmaterial organik. Sedangkan intraklas adalah fragmen dari sedimen
yang sudahterlitifikasi atau setengah terlitifikasi yang terjadi akibat
pelepasan air lumpur pada daerah pasang surut atau tidal flat
(Tucker,1991).
2. Skeletal Grain
Skeletal grain adalah butiran cangkang penyusun batuan karbonat yang
terdiri dariseluruh mikrofosil, butiran fosil, maupun pecahan dari fosilfosil makro.Cangkang ini merupakan allochem yang paling umum
dijumpai dalam batugamping (Boggs, 1987). Komponen cangkang pada
batu gamping juga merupakan penunjuk pada distribusi invertebrata
penghasil karbonat sepanjangwaktu geologi (Tucker, 1991).
3. Lumpur Karbonat atau MikritMikrit
merupakan matriks yang biasanyaberwarna gelap. Pada batugamping
hadir sebagai butir yang sangat halus. Mikrit memiliki ukuran butir kurang
dari 4mikrometer. Pada studi mikroskop elektron menunjukkan bahwa
mikrit tidak homogen dan menunjukkan adanya ukuran kasar sampai halus
dengan batasantara kristal yang berbentuk planar, melengkung, bergerigi
ataupun tidak teratur.Mikrit dapat mengalami alterasi dan dapat
tergantikan oleh mozaik mikrospar yang kasar (Tucker, 1991).

4.

Semen
Semen terdiri dari material halus yang menjadi pengikat antar butiran dan
mengisirongga pori yang diendapkan setelah fragmen dan matriks. Semen
dapat berupakalsit, silika, oksida besi ataupun sulfat.

2.6 tekstur dan struktur batuan karbonat


Tekstur pada batuan karbonat bervariasi, mulai dari tekstur yang terdapat
pada batuan detritus seperti besar butir, pemilahan, dan rounding, hingga
yangmenunjukkan hasil pengendapan kimiawi. Matrixnya juga bervariasi dari
lumpur karbonat berbutir padat hingga kristal-kristal kalsit atau dolomit. Tekstur
juga adayang terbentuk dari pertumbuhan organisme.Tekstur pada batu gamping
kebanyakan hampir sama dengan jenis tekstur pada batuan detritus seperti batu
pasir. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembentukan batuan karbonat dan batu
pasir hampir sama.Apabila batu gamping tersusun atas klastik, kebanyakan
struktur yang terdapat pada batuan detritus juga muncul pada batuan ini. Strukturstruktur seperti cross- bedding, ripple marks, dunes, graded bedding, dan
imbricate bedding banyak dijumpai pada batuan karbonat walaupun tidak mudah
terlalu mudah diamatikarena sedikitnya perbedaan warna pada tiap lapisan di
batuan karbonat.
Tipe laminasi yang paling banyak ditemukan dibentuk oleh organisme seperti
algahijau/biru yang tumbuh di daerah berombak. Organisme ini tumbuh sebagai
serat-serat dan membentuk serabut dengan memerangkap dan menyatukan
mikrokristalkarbonat. Adanya ombak yang datang dan menyapu butiran pasir di
pantaimembuat formasi laminasi yang terdiri atas material organik.Stylolit
merupakan permukaan tak beraturan dari endapan karbonat yang tertekan.Stylolit
ini merepresentasikan 25% hingga 90% batuan karbonat yang terlarut.
2.7 klasifikasi batuan karbonat
1. Klasifikasi Dunham (1962)Klasifikasi ini didasarkan pada tekstur deposisi
dari batugamping, karena menurut Dunham dalam sayatan tipis, tekstur
deposisional merupakan aspek yang tetap. Kriteria dasar dari tekstur
deposisi yang diambil Dunham (1962) berbeda dengan Folk (1959).
Kriteria Dunham lebih condong pada fabrik batuan, misal mud
supported ataugrain supported bila dibandingkan dengan komposisi
batuan. Variasi kelas-kelasdalam klasifikasi didasarkan pada perbandingan
kandungan lumpur. Dari perbandingan lumpur tersebut dijumpai 5
klasifikasi Dunham (1962). Nama nama tersebut dapat dikombinasikan

dengan jenis butiran dan mineraloginya.Batugamping dengan kandungan


beberapa butir (<10%) di dalam matriks lumpur karbonat disebut
mudstone dan bila mudstone tersebut mengandung butiran yang tidak
saling

bersinggungan

disebut

wackestone.

Lain

halnya

apabila

antar butirannya saling bersinggungan disebut packstone / grainstone.


Packstone mempunyai tekstur grain supported dan punya matriks
mud. Dunham punya istilah Boundstone untuk batugamping dengan fabrik
yangmengindikasikan asal-usul komponen-komponennya yang direkatkan
bersamaselama proses deposisi
.

Klasifikasi Dunham (1962) punya kemudahan dan kesulitan.


Kemudahannyatidak perlu menentukan jenis butiran dengan detail karena tidak
menentukan dasar nama batuan. Kesulitannya adalah di dalam sayatan petrografi,
fabrik yang jadidasar klasifikasi kadang tidak selalu terlihat jelas karena di dalam
sayatan hanyamemberi kenampakan 2 dimensi, oleh karena itu harus dibayangkan
bagaimana bentuk 3 dimensi batuannya agar tidak salah tafsir. Pada klasifikasi
Dunham(1962). istilah-istilah yang muncul adalah grain dan mud. Nama-nama

yangdipakai oleh Dunham berdasarkan atas hubungan antara butir seperti


mudstone, packstone, grainstone, wackestone dan sebagainya. Istilah sparit
digunakan dalamFolk (1959) dan Dunham (1962) memiliki arti yang sama yaitu
sebagai semen dansama-sama berasal dari presipitasi kimia tetapi arti waktu
pembentukannya berbeda.Sparit pada klasifikasi Folk (1959) terbentuk bersamaan
dengan proses deposisisebagai pengisi pori-pori. Sparit (semen) menurut Dunham
(1962) hadir setelah butiran ternedapkan. Bila kehadiran sparit memiliki selang
waktu, maka butiranakan ikut tersolusi sehingga dapat mengisi grain. Peristiwa ini
disebut post earlydiagenesis. Dasar yang dipakai oleh Dunham untuk menentukan
tingkat energiadalah fabrik batuan. Bila batuan bertekstur mud supported
diinterpretasikanterbentuk pada energi rendah karena Dunham beranggapan
lumpur karbonathanya terbentuk pada lingkungan berarus tenang. Sebaliknya
grain supportedhanya terbentuk pada lingkungan dengan energi gelombang kuat
sehingga hanyakomponen butiran yang dapat mengendap.

Jika dibandingkan antara dua klasifikasi diatas, batugamping yang


banyak mengandung mud disebut micrite dengan klasifikasi Folk, dan dapat
termasuk mudstone atau wackestone dengan klasifikasi Dunham.Batuan yang
memiliki sedikit matriks dinamakan sparite dengan klasifikasi Folk,dan termasuk
grainstone atau packstone dengan klasifikasi Dunham.Embry dan Klovan
memodifikasi klasifikasi Dunham dengan memasukkan batuankarbonat berukuran
kasar (lihat gambar di bawah). Pada modifikasi mereka,wackestone yang memiliki
ukuran butir lebih dari 2 milimeter disebut floatstone,sedangkan grainstone
dengan butiran yang kasar disebut rudstone.

.
2.

Klasifikasi Mount (1985) Proses pencampuran batuan campuran


silisiklastik dan karbonat melibatkan proses sedimentologi dan biologi
yang variatif. Prosestersebut dapat dikelompokkan menjadi 4 kategori :
a. Punctuated Mixing.
Pencampuran di dalam lagoon antara sedimen dansilisiklastik di dalam
lagoon yangberasal dari darat dengan sedimen karbonat laut.Proses
pencampuran ini terjadi hanya bila ada energi yang kuat

melemparkanmaterial karbonat ke arah lagoon. Energi yang besar ini


dapat terjadi padaa saat badai. Proses ini dicirikan oleh adanya shell
bed yang merupakan lapisan yangmebngandung intraklas-intraklas
cangkang dalam jumlah yang melimpah.
b. Facies Mixing.
Percampuran yang terjadi pada batasbatas facies antara daratdan laut.
Suatu kondisi fasies darat berangsur-angsur berubah menjadi fasies
lautmemungkinkan untuk terjadinya pencampuran silisiklastik dan
karbonat.
c. Insitu Mixing.
Percampiran terjadi di daerah sub tidal yaitu suatu tempat yang banyak
mengandung lumpur terrigenous. Kondisi yang memungkinkan
terjadinya percampuran ini adalah bila lingkungan tersebut terdapat
organisme perintisseperti algae. Apabila algae mati maka akan menjadi
suplai material karbonat.
d. Source Mixing.
Proses percampuran ini terjadi karena adanya pengangkatan batuan ke
permukaan sehingga batuan tersebut dapat tererosi. Hasil erosi
batuankarbonat tersebut kemudian bercampur dengan material
silisiklastik. KlasifikasiMount (1985) merupakan klasifikasi deskriptif.
Menurutnya sedimen campuranmemiliki 4 komponen, yaitu:Silisiklastik sand (kuarsa, feldspar dengan ukuran butir pasir).- Mud,
yaitu campuran silt dan clay- Allochem, batuan karbonatseperti
pelloid, ooid dengan ukuran butir 20 mikrometer.- Lumpur
karbonat /mikrit, berukuran < 20 mikrometer.

BAB. III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
yang menjadi kesimpulan dalam pembahasan diatas yaitu sebagai berikut :
3

Batuan karbonat adalah batuan sedimen yang mempunyai komposisi yang

dominan (lebih dari 50%) terdiri dari garam-garam karbonat


Proses Pembentukannya dapat terjadi secara insitu, yang berasal darilarutan

yang mengalami proses kimiawi maupun biokimia


Klasifikasi batuan karbonat meliputi klasifikasi dunham, klasifikasi mount
meliputi 4 tahap : Source Mixing, fasies mixing, insitu mixing, Punctuated

Mixing.
Tekstur pada batuan karbonat bervariasi, mulai dari tekstur yang terdapat
pada batuan detritus seperti besar butir, pemilahan, dan rounding, hingga

7
8

yangmenunjukkan hasil pengendapan kimiawi.


Penyususn batugamping menurut Tucker (1991), komponen
penyusun batugamping dibedakan atas non skeletal grain, skeletal grain,
matrix dan semen.
Mineralogi dan Komposisi kimia batuan karbonat tidak memperlihatkan
lingkungan pengendapan, tetapi penting sebagai derajat diagenesa

rekristalisasi dan penggantian kalsium karbona.


Beberapa faktor yang penting dan sangat mempengaruhi pengendapan batuan
karbonat adalah: Pengaruh sedimen klasitik asal darat, pengaruh suhu dan
iklim, pengaruh kedalaman, factor mekanik.

3.2 saran
Saran dalam pembuatan makalah ini adalah sebaiknya dalam pembuatan
makalah ada kelanjutannya dan bisa diadakan praktek lapangan supaya kita
mengetahui secara langsung lingkungan pengendapan batuan karbonat tersebut.

DAFTAR PUSTA
http://h4ris. wordpress. com/2006/10/04/ tinjauan umum batuan karbonat.

http://geology28.blogspot.com/2010/05/batuan karbonat.
http://forum.ilmubumi.com/geologi/20 klasifikasibatuan karbonat.
http://kepalabatu43.blogspot.com/2011/02/klasifikasi batuan metamorf.

Anda mungkin juga menyukai