Skill Lab - Osce B22 PDF
Skill Lab - Osce B22 PDF
2016
-RAN-
Penyakit
Keterangan
Hipertensi Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg
dan atau diastolik 90 mmHg. Kondisi ini sering tanpa gejala. Peningkatan tekanan darah
yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan komplikasi, seperti stroke, aneurisma, gagal
jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
Keluhan hipertensi antara lain : sakit/nyeri kepala, gelisah, jantung berdebar, pusing,
leher kaku, penglihatan kabur, dan rasa sakit di dada. Keluhan tidak spesifik antara lain
tidak nyaman kepala, mudah lelah dan impotensi.
Edukasi individu dan keluarga tentang pola hidup sehat untuk mencegah dan
mengontrol hipertensi seperti :
a. Gizi seimbang dan pembatasan gula, garam dan lemak (Dietary Approaches To Stop
Hypertension).
b. Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal.
c. Gaya hidup aktif/olah raga teratur.
d. Stop merokok.
e. Membatasi konsumsi alkohol (bagi yang minum).
Diabetes Diabetes Melitus adalah gangguan metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia akibat
Melitus
defek pada kerja insulin (resistensi insulin) dan sekresi insulin atau kedua-duanya.
Keluhan :
a. Polifagia.
c. Polidipsi.
b. Poliuri.
d. Penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya.
Keluhan tidak khas DM :
a. Lemah.
d. Disfungsi ereksi pada pria.
b. Kesemutan Gatal.
e. Pruritus vulvae pada wanita.
c. Mata kabur.
f. Luka yang sulit sembuh.
Cara Pemberian OHO, terdiri dari :
a. OHO dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan secara bertahap sesuai respons
kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis optimal.
b. Sulfonilurea: 15 30 menit sebelum makan.
c. Repaglinid, Nateglinid: sesaat sebelum makan.
d. Metformin : sebelum/pada saat/sesudah makan.
e. Penghambat glukosidase (Acarbose): bersama makan suapan pertama.
f. Tiazolidindion: tidak bergantung pada jadwal makan.
g. DPP-IV inhibitor dapat diberikan bersama makan dan atau sebelum makan.
Standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi :
a. Karbohidrat 45 65 %
b. Protein 15 20 %
c. Lemak 20 25 %
Komplikasi
1. Akut :
1. Ketoasidosis diabetic
2. Hiperosmolar non ketotik
3. Hipoglikemia
2. Kronik :
-RAN-
1.
2.
3.
4.
Makroangiopati
Pembuluh darah jantung
Pembuluh darah perifer
Pembuluh darah otak
3. Mikroangiopati :
4. Neuropati
5. Gabungan :
TBC
PKTB
Asma
Bronkiale
-RAN-
1.
2.
3.
4.
Kardiomiopati
Rentan infeksi
Kaki diabetik
Disfungsi ereksi
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB
yaitu Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, namun
dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Indonesia merupakan negara yang termasuk
sebagai 5 besar dari 22 negara di dunia dengan beban TB.
Keluhan pasien datang dengan batuk berdahak 2 minggu. Batuk disertai dahak, dapat
bercampur darah atau batuk darah. Keluhan dapat disertai sesak napas, nyeri dada atau
pleuritic chest pain (bila disertai peradangan pleura), badan lemah, nafsu makan
menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam tanpa kegiatan fisik, dan
demam meriang lebih dari 1 bulan.
Komplikasi
a. Komplikasi paru: atelektasis, hemoptisis, fibrosis, bronkiektasis, pneumotoraks,
gagal napas.
b. TB ekstraparu: pleuritis, efusi pleura, perikarditis, peritonitis, TB kelenjar limfe.
c. Kor Pulmonal.
Tujuan pengobatan
a. Menyembuhkan, mempertahankan kualitas hidup dan produktifitas pasien.
b. Mencegah kematian akibat TB aktif atau efek lanjutan.
c. Mencegah kekambuhan TB.
d. Mengurangi penularan TB kepada orang lain.
e. Mencegah kejadian dan penularan TB resisten obat.
Semua pasien (termasuk pasien dengan infeksi HIV) yang tidak pernah diterapi
sebelumnya harus mendapat terapi Obat Anti TB (OAT) lini pertama sesuai ISTC
a. Fase Awal selama 2 bulan, terdiri dari: Isoniazid, Rifampisin, Pirazinamid, dan
Etambutol.
b. Fase lanjutan selama 4 bulan, terdiri dari: Isoniazid dan Rifampisin
c. Dosis OAT yang digunakan harus sesuai dengan Terapi rekomendasi internasional,
sangat dianjurkan untuk penggunaan Kombinasi Dosis Tetap (KDT/fixed-dose
combination/ FDC) yang terdiri dari 2 tablet(INH dan RIF), 3 tablet (INH, RIF dan
PZA) dan 4 tablet (INH, RIF, PZA, EMB).
Pasien TB anak dapat ditemukan melalui dua pendekatan utama, yaitu investigasi
terhadap anak yang kontak erat dengan pasien TB dewasa aktif dan menular, serta anak
yang datang ke pelayanan kesehatan dengan gejala dan tanda klinis yang mengarah ke
TB. Gejala klinis TB pada anak tidak khas, karena gejala serupa juga dapat disebabkan
oleh berbagai penyakit selain TB.
Asma bronkial adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak
sel inflamasi dan mediator. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif
jalan napas terhadap bermacam-macam stimulus dan penyempitan jalan napas yang
menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan
batuk-batuk terutama pada malam dan atau dini hari. Derajat penyempitan bervariasi
yang dapat membaik secara spontan dengan pengobatan.
Keluhan
a. Sesak napas yang episodik.
b. Batuk-batuk berdahak yang sering memburuk pada malam dan pagi hari menjelang
subuh. Batuk biasanya terjadi kronik.
c. Mengi.
Menjelaskan pentingnya melakukan pencegahan dengan :
a. Menghindari setiap pencetus.
b. Menggunakan bronkodilator/steroid inhalasi sebelum melakukan exercise untuk
mencegah exercise induced asthma.
Checklist Konseling Individu Metode CEA
No
I.
A.
1
B.
2.
3.
4.
5.
-RAN-
Parameter
Komunikasi verbal
Membina Sambung Rasa
Memberikan salam dan
Assalamualaikum.... Silahkan duduk...
membuat pasien merasa
Silahkan nanti menceritakan keluhannya/ keluh
nyaman
kesahnya/ uneg-unegnya....
Catharsis
Pengeluaran emosi/ perasaan pasien atas keadaan
sakit yang dialaminya, dapat mengidentifikasi adanya
kesalahpahaman pasien tentang keadaan sakitnya
yang menyebabkan kecemasan (emotionally critical
misperception =ECM)
ECM = kesalahpahaman yang banyak menimbulkan
kecemasan atau yang menyebabkan tekanan emosi
terbesar
Empat langkah dasar:
Pertanyaan (3) &
Merangkum (1)
Apa yang Bapak/Ibu
pikirkan
pada
saat
Bapak/Ibu
merasakan
sakitnya ?
Catatan = Emosi dasar manusia : marah, sedih, takut,
Apa yang Bapak/Ibu
gembira
rasakan pada waktu
Bapak/Ibu berpikir
seperti itu ?
Catatan = Pada kebanyakan kasus, jawaban pada
Hal apa dari penyakit
pertanyaan inilah muncul ECM yang akan difokuskan
Bapak/Ibu yang paling
pada edukasi pasien nantinya
membuat Bapak/Ibu
merasa begitu ?
Menyimpulkan ECM
dan perasaan-perasaan
Nilai
0 1 2 3
C.
6.
yang berhubungan
dengan ECM tersebut
Edukasi
7.
8.
b. Etiologi
9.
10.
d. Terapi
D.
Tindakan / aksi
11.
Menerangkan pengelolaan
penyakit
12. Perception checking :
Klarifikasi pemahaman pasien untuk hal-hal yang
penting dari penyakit & pengelolaannya
13. Feeling checking :
Klarifikasi perasaan pasien terhadap keadaan sakitnya
14. Membuat janji untuk
-RAN-
Tahap Satu : Penekanan minimal pada keluarga (menganggap bahwa keluarga yang
diperlukan hanya untuk alasan medis atau hukum).
Tahap Dua
: Memberikan informasi medis dan saran (dokter mengkomunikasikan
informasi medis yang tepat dan saran kepada anggota keluarga dan menggali informasi
dari anggota keluarga).
Tahap Empat : Penilaian keluarga dan konseling keluarga (untuk meningkatkan peran
dan fungsi keluarga).
Tahap Lima : Terapi keluarga (pelatihan khusus dan pengawasan yang berkaitan
dengan disfungsi keluarga).
-RAN-
B.
Parameter
3.
4.
Nilai
0 1 2 3
5.
C.
6.
7.
8.
9.
10.
D.
11.
12.
13.
14.
E.
a. Definisi
Tekankan kronisitas jika masalah kesehatan
Tsb membutuhkan kepatuhan jangka panjang
b. Etiologi
Tekankan predisposisi 7enture versus penularan infeksi
dan sebaliknya
c. Gejala & Tanda
Tekankan komplikasi untuk meningkatkan
stress (penekanan) jika persepsi pasien meminimalkan
realitas
d. Terapi
Tekankan ada terapi dalam rangka untuk menenangkan
pasien (meredakan perasaan/ kecemasan) jika persepsi
pasien terlalu melebih-lebihkan realitas
Tindakan / aksi
Tangani masalah pasien
Menentukan tindakan selanjutnya yang berkaitan dengan
penatalaksanaan pasien.
Jelaskan temuan-temuan
yang diperoleh kepada
pasien & anggota keluarga
Libatkan pasien & anggota
keluarga dalam perencanaan
pengelolaan (management
plan) sampai batas yang
tepat
Diskusikan pengobatan lebih
lanjut untuk mengkoreksi
kesalahpahaman yang masih
ada.
Contoh pertanyaan kepada pasien (P) & anggota
keluarga (K):
Jenis terapi apa yang menurut Anda paling
membantu?
Hasil penting apa yang Anda harapkan dari terapi ini?
Contoh pertanyaan kepada pasien (P):
Apa yang membuat penyembuhan sulit untuk Anda?
Apa yangAnda inginkan yang dilakukan dokter (Anda)
untuk Anda?
Goal Setting
Menentukan tujuan & tindakan yang akan dilakukan
-RAN-
Mendengarkan Aktif
24. Aspek-aspek dari empati dan
Refleksi isi
ketrampilan mendengar aktif
Refleksi perasaan
-RAN-
PERUBAHAN PERILAKU:
KONSELING MODIFIKASI/ PERUBAHAN GAYA HIDUP
Enam Langkah Pendekatan Untuk Perubahan Perilaku
Pemeliharaan/ Maintenance
Langkah 6
Tindakan / aksi
Langkah 5
Persiapan
Langkah 3 and 4
Langkah 6 : Melanjutkan
Langkah 5 : Melaksanakan rencana
Langkah 4 : Meningkatkan saling
pengertian
Langkah 3 : Menilai motivasi /
resistensi
Langkah 2 : Negosiasi Agenda
Langkah 1 : Membangun kemitraan
Kontemplasi
Langkah 1 and 2
Pra-kontemplasi
Menggunakan langkah 1 dan 2 : Membantu pasien mengenali dan mengatasi masalah
kesehatan Dokter dapat membangun kerjasama yang efektif dan mendiskusikan agenda
bersama untuk membantu pasien bergerak dari tidak berpikir tentang perubahan perilaku
berisiko (kontemplasi).
Menggunakan langkah 3 dan 4. Membantu pasien untuk bertanggung jawab atas
kesehatan mereka Dokter dapat membantu untuk mempersiapkan tahap perubahan (tahap
persiapan). Ketika dokter melakukan penilaian motivasi, dokter membantu pasien berpikir
lebih mendalam tentang alasannya berubah atau tidak berubah. Kemudian memahami lebih
baik tentang resistensi mereka dan perubahan motivasi.
Menggunakan langkah 5. Membantu pasien mengubah perilaku mereka Setelah
meningkatkan saling pengertian, anda membantu memindahkan pasien ke tahap tindakan/
aksi. Dokter bernegosiasi dengan pasien tentang tujuan dan tanggal untuk perubahan dan
membantu mereka memilih dan melaksanakan suatu rencana tindakan/ aksi yang sesuai.
Menggunakan langkah 6. Membantu pasien mempertahankan perubahan Setelah
pasien membuat perubahan, dokter dapat mengatur tindak lanjut untuk berjanji dan membantu
mereka mengembangkan rencana darurat untuk mencegah kambuh (tahap pemeliharaan).
-RAN-
Minum
minuman
keras
(beralkohol)
Kurangnya
activity fisik
(sedentary
lifestyle)
-RAN-
Tujuan
Konseling
Perlawanan/Kendala
untuk Berubah
Motivasi/Manfaat
untuk Berubah
Kegemukan/
makan
makanan
yang tidak
sehat
Waktu luang lebih enak dipakai Berolah raga akan menbuat badan
untuk tidur/ menonton TV
menjadi sehat fisik & mental
daripada olah raga, karena sudah Menuruti permintaan pasangan/
kecapean bekerja/belajar
keluarga berarti menyenangkan hati
Berolah raga membutuhkan biaya mereka
banyak untuk beli pakaian,
Sebagai suatu resolusi tahun baru
sepatu, alat, sewa tempat, dl
untuk mulai menata hidup
baru....................Dll
Menurun Sulit melepaskan kebiasaan
Tahu/ sadar bahaya kegemukan bagi
kan berat makan banyak, yang berlemak/
kesehatan
badan
berkabohidrat tinggi/ berkalori
Menurunkan berat badan dapat
(losing
tinggi
mencegah timbulnya berbagai
weight) Merupakan hal yang biasa dalam
penyakit yang berkaitan
keluarga
Menuruti permintaan pasangan/
Terlalu nikmat untuk
keluarga berarti menyenangkan hati
ditinggalkan
mereka
Dll
Sebagai suatu resolusi tahun baru
untuk mulai menata hidup
baru.................. Dll
I.
A.
1
Komunikasi verbal
Membangun Kesesuaian
Memberikan salam dan
membuat pasien merasa
nyaman
B.
Membangun Kemitraan
& Negosiasi Agenda
(Langkah 1 & 2)
2.
Menilai kebiasaan
(merokok) pasien
Mengidentifikasi stase
(perokok)
3.
Tahap Pra-kontemplasi
-RAN-
Parameter
Nilai
0 1 2 3
4.
Intervensi
5.
Mengidentifikasi stase
perokok
Tahap kontemplasi
5.
Intervensi
C.
Menilai Motivasi /
Resistance &
-RAN-
Meningkatkan Saling
Pengertian
(Langkah 3 & 4)
6.
Mengidentifikasi stase
perokok
Tahap persiapan
7.
Intervensi
-RAN-
I.
A.
Komunikasi verbal
Membangun Hubungan/
Kesesuaian
Memberikan salam dan membuat
pasien merasa nyaman
B.
2
3
Parameter
MENILAI
Menilai kesiapan pasien untuk
berhenti
-RAN-
Nilai
0 1 2 3
6
7
8
10
NASIHAT
Mengapa merokok buruk bagi orang
dengan riwayat penyakit ini
Sebutkan data pada risiko spesifik
yang disebabkan oleh merokok
Explain mechanism of how tobacco
do harms
Jelaskan mekanisme bagaimana
tembakau memberikan kerugian
Reassure that by quit smoking now,
the harm of smoking will quickly
decrease and then gradually reduce
to that of a non-smoker, IF the
patient stays quit
Yakinkan untuk berhenti merokok
sekarang, bahaya merokok akan
dengan cepat berkurang dan
kemudian secara bertahap
berkurang seperti yang nonperokok, JIKA pasien tetap berhenti
MEMBANTU
Membantu pasien untuk berhenti
dengan memberikan pamflet, brosur
11
mengatasi
hambatan-
II.
12
Non-komunikasi verbal
Aspek-aspek komunikasi nonverbal
Refleksi isi
Refleksi perasaan
Dokter harus mampu menggunakan beberapa cara kreatif untuk menjelaskan kepada
pasien bagaimana efek atau dampak tembakau terhadap CVD mereka dan mengapa
mereka harus berhenti merokok. Misalnya, menggunakan analogi atau gambar: (merokok
menyebabkan penyumbatan "pipa" (pembuluh darah) yang membawa darah.
Dokter juga bisa menggunakan cerita rakyat umum, atau pepatah umum untuk
menjelaskan efek dari tembakau atau untuk kepentingan berhenti merokok. Dokter juga
bisa menggunakan kisah seorang pasien yang yakin untuk berhenti.
Dokter harus menekankan pada apa yang akan terjadi dengan jantung mereka jika pasien
terus merokok atau merokok lagi setelah kondisi dirasakan lebih baik.
____________________________________________________________________________
MENULIS RESEP
-RAN-
-RAN-
Menghindari nol di belakang pada desimal: misalnya 0,5 bukannya .50 untuk
menghindari salah tafsir .50 sebagai 50.
Menghindari desimal sama sekali dengan mengubah unit: 0,5 g yang lebih tidak
membingungkan
2. "Ml" digunakan sebagai pengganti "cc" atau "cm " meskipun mereka secara teknis setara
3. Petunjuk ditulis seluruhnya dalam bahasa Inggris / Indonesia (meskipun beberapa singkatan
Latin umum tercantum di bawah).
4. Jumlah/ kuantitas yang diberikan secara langsung maupun tersirat oleh frekuensi dan durasi
petunjuk penggunaan.
5. Petunjuk yang "sesuai kebutuhan", kuantitas harus selalu ditentukan.
6. Bila memungkinkan, petunjuk penggunaan harus menentukan waktu (pukul 7 pagi, 3 sore,
11 malam) bukan hanya frekuensi (3 kali sehari) dan terutama yang berhubungan dengan
makanan untuk obat yang dikonsumsi oral.
7. Penggunaan tinta permanen.
8. Menghindari prn yang tidak ditentukan atau petunjuk lainnya "sesuai kebutuhan", disediakan
batas tertentu dan indikator misalnya "Setiap 3 jam prn nyeri".
9. Untuk isi ulang, durasi minimum antara mengulangi dan jumlah pengulangan harus
ditentukan.
10. Memberikan indikasi untuk semua resep bahkan untuk resep yang sudah jelas, sehingga
apoteker dapat mengidentifikasi kemungkinan kesalahan.
11. Menghindari unit non-standar seperti "sendok teh" atau "sendok".
12. Menuliskan kata-kata dan angka ("mengeluarkan # 30 (tiga puluh)") seperti dalam draft bank
atau cek.
Singkatan Latin dan Perkiraan Berat & Ukur Setara
untuk Menulis Resep
Tabel 1. Singkatan-singkatan Latin
Singkatan
Aa
Ad
a.c.
a.d.
ad lib.
admov.
Agit
alt. h.
a.m.
Amp
Amt
Aq
a.l., a.s.
A.T.C.
a.u.
-RAN-
Bis
b.i.d.
B.M.
bol.
B.S.
B.S.A
BUCC
Cap., caps.
C
C
Cc
Cf
Collyr
comp.
cr., crm
Cum aq
D5W
Bis
bis in die
Bolus
Capsula
Cum
Cibos
Cum cibos
Collyrium
Cum aqua
D5NS
D.A.W.
dc, D/C, disc
Dieb. Alt.
dil.
Disp.
div.
d.t.d.
D.W.
Elix.
e.m.p.
emuls.
Et
ex aq
fl., fld.
ft.
G
Gr
gtt(s)
H
h, hr
h.s.
ID
IM
inj.
in vit.
-RAN-
diebus alternis
Dua kali
Dua kali sehari
Perihal usus/ buang air besar
sebagai dosis tunggal yang besar (biasanya
intravena)
Gula darah
Area permukaan tubuh
Dalam pipi/ pipi dalam
kapsul
dengan (biasanya ditulis dengan bar di atas
"c")
Makanan
bersama makan, (tetapi juga sentimeter kubik)
Bersama makan
Salep mata
Gabungan/ campuran
Cream
Dengan air
Larutan dextrose 5% (kadang-kadang ditulis
D5W)
dekstrosa 5% dalam saline normal/ garam
(0.9%)
Keluarkan seperti tertulis
hentikan
Setiap hari
Cairkan/ encerkan
Keluarkan
Bagi/ pisahkan
Berikan dosis tersebut
Air suling
Elixir/ obat abadi
Sesuai petunjuk
Emulsi
Dan
Dalam air
Cairan
buat
Gram
Butir
Tetes
Injeksi
Waktu/ saat
Saat tidur
Intradermal
intramuskular (terhadap suntikan)
Injeksi/ suntikan
Dalam gelas
IP
IV
IVP
IVPB
L.A.S.
LCD
Lin
Liq
lot.
m.
M, min
Mcg
Meq
Mg
mist.
Mitte
Ml
Nebul
N.M.T.
noct.
Non rep.
NS
NS
N.T.E.
O_2
o.d.
o.m.
o.n.
o.s.
o.u.
Oz
Per
p.c.
p.m.
Prn
p.o.
Placebo
p.r.
pulv.
Q
q.a.d.
q.a.m.
q.p.m.
q.h.
q.h.s.
-RAN-
Linimentum
Liquor
Misce
Minimum
Mistura
Mitte
Nebula
Nocte
non repetatur
oculus dexter
Omni mane
Omni nocte
oculus sinister
oculus uterque
Per
post cibum
Post Meridiem
pro re nata
per os
Placebo
Pulvis
Quaque
quoque alternis die
quaque die ante
meridiem
quaque hora
quaque hora somni
Intraperitoneal
Intravena/ melalui pembuluh darah
Mendorong intravena
Dukungan intravena
Seperti label
Larutan tar batubara
Obat gososk
larutan
Lotion
Campur
minimum
Microgram
ekivalen/ setara Mili
Milligram
Campur/ mix
Buat/ kirim
Milliliter
Spray/ semprotan
Tidak lebih dari
Malam hari
Tidak diulangi
Saline/ garamnormal (0.9%)
Garam setengah normal(0.45%)
Tidak melampaui
Kedua mata, kadang-kadang ditulis o2
Mata kanan
Setiap pagi
Sertiap malam
Mata kiri
Kedua mata
Ons
Oleh atau melalui
Setelah makan
Setiap sore
Sesuai kebutuhan
melalui mulut atau oral
untuk menyenangkan
Melalui rectum
Bubuk/ serbuk
Setiap
Setiap hari
Setiap hari sebelum siang
Setiap hari setelah siang
Setiap jam
Setiap malam saat tidur
q.1h
quaque 1 hora
q.d.
q.i.d.
q.o.d.
Qqh
q.s.
QWK
R
rep., rept.
RL, R/L
quaque die
I in die
S
s.a.
SC, subc, subcut,
subq, SQ
Sig
SL
Sol
s.o.s., si op. Sit
Ss
s,s
Stat
Supp
Susp
Syr
Tab
tal., t
Tbsp
Troche
Tsp
t.i.d.
t.d.s.
t.i.w.
top.
T.P.N.
tr, tinc., tinct.
Troch
u.d., ut. Dict.
ungt.
Vag
W
w/o
X
Y.O.
Sine
secundum artum
-RAN-
I quaque hora
quantum sufficiat
Repetatur
Solution
si opus sit
Semis
Sine
Statim
Suppositorium
Syrupus
Tabella
Talus
Trochiscus
ter in die
ter die sumendum
trochicus, trochici
Ut dictum
Unguentum
0.6
Gm
10 butir
0.5
Gm
30
Gm
1 ounce
30 mg
butir
0.4
Gm
6 butir
1 mg
15
Gm
4 drams
25 mg
3/8 butir
0.3
Gm
5 butir
10
Gm
2-1/2
drams
20 mg
1/3 butir
0.25
Gm
4 butir
7.5
Gm
2 drams
15 mg
butir
0.2
Gm
3 butir
6 Gm 90 butir
12 mg
1/5 butir
5 Gm 75 butir
10 mg
1/6 butir
0.15
Gm
1/8 butir
0.12
Gm
2 butir
6 mg
1/10 butir
1-1/2 butir
0.25
mg
2 Gm
30 butir
5 mg
(1/2 dram)
0.1
Gm
1/12 butir
75
1.5
Gm
22 butir
4 mg
1/15 butir
60 mg 1 butir
0.15
mg
1/400 butir
1 Gm 15 butir
3 mg
1/20 butir
50 mg butir
1/500 butir
0.75
Gm
0.12
mg
2 mg
1/30 butir
40 mg 2/3 butir
4 Gm
60 butir (1
8 mg
dram)
3 Gm 45 butir
-RAN-
12 butir
1/60 butir
1/250 butir
Ukuran Liquid
Setara
Metrik Perkiraan
Apoteker
Setara
Metrik Perkiraan
Apoteker
1000 ml 1 quart
3 ml
45 minims
2 ml
30 minims
500 ml 1 pint
1 ml
15 minims
0.75 ml 12 minims
0.6 ml 10 minims
30 ml
1 fluid ounce
0.25 ml 4 minims
15 ml
4 fluid drams
0.2 ml 3 minims
10 ml
8 ml
2 fluid drams
5 ml
4 ml
1 fluid dram
1-1/2
minims
0.06 ml 1 minims
0.03 ml minims
Tugas
Tulislah resep yang tepat untuk setiap kasus di bawah ini dalam bentuk resep:
1. Seorang anak perempuan berusia 3 tahun, 10 kg, dibawa oleh ibunya ke dokter umum
mengeluh karena tinja berair. Telah terjadi selama 2 hari. Dia telah muntah 3 kali sejak
pagi hingga saat diperiksa. Pada pemeriksaan fisik, tidak ada demam (suhu 36, 8 o C).
Tulislah resep untuk rehidrasi oral dan antiemetik Domperidon untuk anak.
Apakah antibiotik perlu diberikan? Jika ya, berikan penjelasan dan tulislah resep!
2. Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun, 40 kg, dibawa oleh orang tuanya ke dokter
umum mengeluh demam. Dia telah menderita demam selama 3 hari dengan dingin dan
batuk. Setelah diperiksa oleh dokter di pagi hari, dia mendapat resep 3x1 Stimuno cap /
hari, Primadol 3x1 tab / hari, dan Primperan 3x1 tab / hari. Pada sore hari dia dibawa ke
unit gawat darurat rumah sakit karena leher dan lidahnya kaku setelah meminum obatobatan tersebut.
Tulislah resep untuk obat-obatan yang diberikan oleh dokter di pagi hari.Apakah ada
korelasi antara obat-obatan yang diresepkan dengan gejala anak yang menyebabkan dia
dibawa ke unit gawat darurat.
3. Seorang pria berusia 67 tahun menderita asma dan hipertensi yang sudah biasanya
mengunjungi pusat kesehatan masyarakat untuk medical check up. Ketika mengunjungi
cucu sakit, ia mendapat serangan asma dan obat-obatan yang secara teratur diminum telah
habis. Putranya membawanya untuk menemui Anda di klinik Anda.
-RAN-
Tulislah resep untuk asma: aminofilin 200 mg - 4 mg methylpredisolon - CTM 2mg gliseril guaikolat 50 mg yang harus dibuat Pulvis yang ditempatkan kedalam kapsul yang
diminum 3x1 cap / hari. Untuk hipertensi, tulislah resep untuk furosemid dan beta
blocker.
4. Seorang wanita berusia 22 tahun sedang hamil dua bulan mengeluh muntah-muntah dan
sakit kepala di pagi hari.
Tulislah resep untuk antiemetik dan analgesik untuk pasien.
5. Seorang wanita berusia 47 tahun, kelebihan berat badan, menderita non-insulindependent diabetes mellitus dan hipertensi sedang, dengan gangguan fungsi ginjal ringan.
Tulislah resep untuk antidiabetik oral yang harus diminum sekali sehari di pagi hari
setelah makan, diuretik yang akan diambil satu hari, dan ACE inhibitor 2x1 tab / hari
6. Seorang pria berusia 40 tahun menderita asma bronkial. Dokter meresepkan dia
teophyllin 3x125 mg / hari. Karena sibuk dengan pekerjaannya, ia sering lupa untuk
meminum obatnya sehingga ia telah mengalami serangan asma.
Tulislah resep dengan substansi obat yang sama dalam bentuk persiapan yang akan
meningkatkan kepatuhan pasien.
7. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun mengeluh memiliki bagian telinga yang
menyakitkan setelah dibersihkan dengan cotton bud.
Tulislah resep untuk obat tetes telinga antibiotik dan analgesik!
8. Seorang wanita berusia19 tahun mengunjungi dokter umum mengeluh karena mata
merah. Ketika ia bangun di pagi hari, kelopak matanya yang lengket. Dia juga mengalami
demam dan sakit kepala.
Tulislah resep untuk obat topikal untuk mata (penyembuhan berangsur-angsur, krim, dan
salep), dan analgesik antipiretik
9. Seorang pria berusia 45-tahun mengeluh rasa gatal di pergelangan tangan setelah
menggunakan jam tangan baru.
Tulislah resep untuk obat topikal untuk peradangan kulit akibat kontak dengan logam
jam tangan.
10. Seorang pria berusia 19 tahun mengeluh sakit tenggorokan, demam dan sakit kepala.
Menulis resep untuk kumur, lozenges dan analgesik antipiretik.
11. Seorang anak perempuan berusia 3 tahun dibawa oleh ibunya ke dokter umum mengeluh
demam dan kejang.
Tulislah resep untuk diazepam per rektum dengan instruksi untuk memberikan obat saat
anak mengalami kejang.
-RAN-
-RAN-