Anda di halaman 1dari 27

OSCE BLOK 22

Rangkuman Skill Lab Blok Kedokteran Keluarga

fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan

2016

-RAN-

PENGGUNAAN KETERAMPILAN KONSELING


DALAM EDUKASI PASIEN :
METODE CEA (KATARSIS-EDUKASI TINDAKAN / AKSI)
Sebelum memulai edukasi, sebaiknya pelajari terlebih dahulu kesalapahaman serta ilmu
yang berkaitan tentang penyakit tersebut.
Penyakit
Kesalahpahaman
Hipertensi Kontrol ke dokter hanya kalau ada keluhan
Konsumsi timun, seledri dan bawang putih dapat menurunkan tekanan darah tanpa
minum obat sama sekali
Makanan tanpa garam sama sekali dapat menurunkan tekanan darah dan menggunakan
MSG dipakai sebagai pengganti garam saat memasak makanan
Tidak boleh banyak beraktifitas
Banyak beraktifitas untuk menurunkan tekanan darah
Hipertensi bisa disembuhkan (promosi dari iklan pengobatan alternatif)
Diabetes Mengurangi asupan gula (minuman manis), tapi tetap makan karbohidrat lain dalam
Mellitus
jumlah tetap/banyak
Mengurangi segala macam karbohidrat/ makanan agar gula darahnya turun
Harus minum obat setiap hari, termasuk pada saat tidak makan
Takut tergantung dengan insulin, kalau sudah dengan insulin berarti penyakitnya sudah
parah
DM bisa disembuhkan (promosi dari iklan pengobatan alternatif)
Kalau sakit DM kaki bisa diamputasi
Orang tua menderita DM anaknya pasti sakit DM juga (padahal DM bersifat genetik
multifaktorial, juga tergantung dari gaya hidup)
Orang penderita DM tidak boleh menikah dengan orang penderita DM
TBC
Sakit parah, bisa mati
Malu dijauhi tetangga, menganggap TBC adalah penyakit hina/ penyakitnya orang
miskin
Begitu pasien merasa sudah baik tidak meneruskan pengobatan sampai selesai
Setelah dinyatakan sembuh, pasien berpikir tidak akan kambuh lagi (padahal dia harus
menjaga kondisi tubuhnya tetap sehat)
Pengobatan TBC selama 6 bulan sudah dianggap otomatis selesai (padahal harus
dievaluasi)
Pasien TBC takut dianggap selalu menularkan penyakitnya ke orang lain walaupun dia
sudah melewati pengobatan 2 minggu pertama
Cara penularan dianggap hanya melalui batuk di depan orang lain, tetapi pasien tetap
meludah disembarang tempat
PKTB
Flek ditularkan antar anak yang bermain bersama
Anak yang tidak doyan makan dianggap menderita flek
Penyebab dari flek berbeda dengan penyebab penyakit TBC
Orang tua anak tidak merasa perlu mencari sumber penularan dan melakukan pencegahan
Asma
Menyangkal diagnosis asma karena merasa orang tua sama sekali tidak ada yang
Bronkiale
menderita asma, walaupun ada anggota keluarga alergi makanan atau rhinitis alergika)
Pasien lupa / tidak mau menghindari zat allergen
Persepsi bahwa asma muncul hanya saat anak-anak, tidak bisa muncul saat dewasa

Penyakit
Keterangan
Hipertensi Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg
dan atau diastolik 90 mmHg. Kondisi ini sering tanpa gejala. Peningkatan tekanan darah
yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan komplikasi, seperti stroke, aneurisma, gagal
jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
Keluhan hipertensi antara lain : sakit/nyeri kepala, gelisah, jantung berdebar, pusing,
leher kaku, penglihatan kabur, dan rasa sakit di dada. Keluhan tidak spesifik antara lain
tidak nyaman kepala, mudah lelah dan impotensi.
Edukasi individu dan keluarga tentang pola hidup sehat untuk mencegah dan
mengontrol hipertensi seperti :
a. Gizi seimbang dan pembatasan gula, garam dan lemak (Dietary Approaches To Stop
Hypertension).
b. Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal.
c. Gaya hidup aktif/olah raga teratur.
d. Stop merokok.
e. Membatasi konsumsi alkohol (bagi yang minum).
Diabetes Diabetes Melitus adalah gangguan metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia akibat
Melitus
defek pada kerja insulin (resistensi insulin) dan sekresi insulin atau kedua-duanya.
Keluhan :
a. Polifagia.
c. Polidipsi.
b. Poliuri.
d. Penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya.
Keluhan tidak khas DM :
a. Lemah.
d. Disfungsi ereksi pada pria.
b. Kesemutan Gatal.
e. Pruritus vulvae pada wanita.
c. Mata kabur.
f. Luka yang sulit sembuh.
Cara Pemberian OHO, terdiri dari :
a. OHO dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan secara bertahap sesuai respons
kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis optimal.
b. Sulfonilurea: 15 30 menit sebelum makan.
c. Repaglinid, Nateglinid: sesaat sebelum makan.
d. Metformin : sebelum/pada saat/sesudah makan.
e. Penghambat glukosidase (Acarbose): bersama makan suapan pertama.
f. Tiazolidindion: tidak bergantung pada jadwal makan.
g. DPP-IV inhibitor dapat diberikan bersama makan dan atau sebelum makan.
Standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi :
a. Karbohidrat 45 65 %
b. Protein 15 20 %
c. Lemak 20 25 %
Komplikasi
1. Akut :
1. Ketoasidosis diabetic
2. Hiperosmolar non ketotik
3. Hipoglikemia
2. Kronik :

-RAN-

1.
2.
3.
4.

Makroangiopati
Pembuluh darah jantung
Pembuluh darah perifer
Pembuluh darah otak

3. Mikroangiopati :

1. Pembuluh darah kapiler retina


2. Pembuluh darah kapiler renal

4. Neuropati
5. Gabungan :

TBC

PKTB

Asma
Bronkiale

-RAN-

1.
2.
3.
4.

Kardiomiopati
Rentan infeksi
Kaki diabetik
Disfungsi ereksi

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB
yaitu Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, namun
dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Indonesia merupakan negara yang termasuk
sebagai 5 besar dari 22 negara di dunia dengan beban TB.
Keluhan pasien datang dengan batuk berdahak 2 minggu. Batuk disertai dahak, dapat
bercampur darah atau batuk darah. Keluhan dapat disertai sesak napas, nyeri dada atau
pleuritic chest pain (bila disertai peradangan pleura), badan lemah, nafsu makan
menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam tanpa kegiatan fisik, dan
demam meriang lebih dari 1 bulan.
Komplikasi
a. Komplikasi paru: atelektasis, hemoptisis, fibrosis, bronkiektasis, pneumotoraks,
gagal napas.
b. TB ekstraparu: pleuritis, efusi pleura, perikarditis, peritonitis, TB kelenjar limfe.
c. Kor Pulmonal.
Tujuan pengobatan
a. Menyembuhkan, mempertahankan kualitas hidup dan produktifitas pasien.
b. Mencegah kematian akibat TB aktif atau efek lanjutan.
c. Mencegah kekambuhan TB.
d. Mengurangi penularan TB kepada orang lain.
e. Mencegah kejadian dan penularan TB resisten obat.
Semua pasien (termasuk pasien dengan infeksi HIV) yang tidak pernah diterapi
sebelumnya harus mendapat terapi Obat Anti TB (OAT) lini pertama sesuai ISTC
a. Fase Awal selama 2 bulan, terdiri dari: Isoniazid, Rifampisin, Pirazinamid, dan
Etambutol.
b. Fase lanjutan selama 4 bulan, terdiri dari: Isoniazid dan Rifampisin
c. Dosis OAT yang digunakan harus sesuai dengan Terapi rekomendasi internasional,
sangat dianjurkan untuk penggunaan Kombinasi Dosis Tetap (KDT/fixed-dose
combination/ FDC) yang terdiri dari 2 tablet(INH dan RIF), 3 tablet (INH, RIF dan
PZA) dan 4 tablet (INH, RIF, PZA, EMB).
Pasien TB anak dapat ditemukan melalui dua pendekatan utama, yaitu investigasi
terhadap anak yang kontak erat dengan pasien TB dewasa aktif dan menular, serta anak
yang datang ke pelayanan kesehatan dengan gejala dan tanda klinis yang mengarah ke
TB. Gejala klinis TB pada anak tidak khas, karena gejala serupa juga dapat disebabkan
oleh berbagai penyakit selain TB.
Asma bronkial adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak
sel inflamasi dan mediator. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif
jalan napas terhadap bermacam-macam stimulus dan penyempitan jalan napas yang
menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan

batuk-batuk terutama pada malam dan atau dini hari. Derajat penyempitan bervariasi
yang dapat membaik secara spontan dengan pengobatan.
Keluhan
a. Sesak napas yang episodik.
b. Batuk-batuk berdahak yang sering memburuk pada malam dan pagi hari menjelang
subuh. Batuk biasanya terjadi kronik.
c. Mengi.
Menjelaskan pentingnya melakukan pencegahan dengan :
a. Menghindari setiap pencetus.
b. Menggunakan bronkodilator/steroid inhalasi sebelum melakukan exercise untuk
mencegah exercise induced asthma.
Checklist Konseling Individu Metode CEA
No
I.
A.
1

B.

2.

3.

4.

5.

-RAN-

Aspek yang Dinilai

Parameter

Komunikasi verbal
Membina Sambung Rasa
Memberikan salam dan
Assalamualaikum.... Silahkan duduk...
membuat pasien merasa
Silahkan nanti menceritakan keluhannya/ keluh
nyaman
kesahnya/ uneg-unegnya....
Catharsis
Pengeluaran emosi/ perasaan pasien atas keadaan
sakit yang dialaminya, dapat mengidentifikasi adanya
kesalahpahaman pasien tentang keadaan sakitnya
yang menyebabkan kecemasan (emotionally critical
misperception =ECM)
ECM = kesalahpahaman yang banyak menimbulkan
kecemasan atau yang menyebabkan tekanan emosi
terbesar
Empat langkah dasar:
Pertanyaan (3) &
Merangkum (1)
Apa yang Bapak/Ibu
pikirkan
pada
saat
Bapak/Ibu
merasakan
sakitnya ?
Catatan = Emosi dasar manusia : marah, sedih, takut,
Apa yang Bapak/Ibu
gembira
rasakan pada waktu
Bapak/Ibu berpikir
seperti itu ?
Catatan = Pada kebanyakan kasus, jawaban pada
Hal apa dari penyakit
pertanyaan inilah muncul ECM yang akan difokuskan
Bapak/Ibu yang paling
pada edukasi pasien nantinya
membuat Bapak/Ibu
merasa begitu ?

Menyimpulkan ECM
dan perasaan-perasaan

Nilai
0 1 2 3

C.

6.

yang berhubungan
dengan ECM tersebut
Edukasi

7.

Mengkoreksi ECM pasien


Edukasi tentang penyakit:
a. Definisi

8.

b. Etiologi

9.

c. Gejala & Tanda

10.

d. Terapi

D.

Tindakan / aksi

11.

Memberikan edukasi kepada pasien dengan


mengkoreksi ECM terlebih dahulu kemudian
memberi penjelasan lainnya tentang penyakit yang
diderita

Tekankan kronisitas jika masalah kesehatan


Tsb membutuhkan kepatuhan jangka panjang
Tekankan predisposisi 4enture versus penularan
infeksi dan sebaliknya

Tekankan komplikasi untuk meningkatkan


stress (penekanan) jika persepsi pasien
meminimalkan realitas
Tekankan ada terapi dalam rangka untuk
menenangkan pasien (meredakan perasaan/
kecemasan) jika persepsi pasien terlalu melebihlebihkan realitas
Menentukan tindakan selanjutnya yang berkaitan
dengan penatalaksanaan pasien.

Menerangkan pengelolaan
penyakit
12. Perception checking :
Klarifikasi pemahaman pasien untuk hal-hal yang
penting dari penyakit & pengelolaannya
13. Feeling checking :
Klarifikasi perasaan pasien terhadap keadaan sakitnya
14. Membuat janji untuk

pertemuan berikutnya jika


diperlukan
II. Komunikasi Non Verbal
15. Aspek-aspek komunikasi Menjaga tatapan mata
non-verbal
Ekspresi wajah ramah, tersenyum
Postur tubuh terbuka, menghadap pasien dengan sudut
45 derajat
Artikulasi suara jelas & intonasi tepat
Penampilan bersih & rapi
III. Empati dan ketrampilan
mendengar aktif
16. Aspek-aspek dari empati
Refleksi isi
dan ketrampilan mendengar Refleksi perasaan
aktif

-RAN-

PENGGUNAAN KETERAMPILAN KONSELING


DALAM PERTEMUAN KELUARGA :
METODE CEA (KATARSIS-EDUKASI TINDAKAN / AKSI)
Tahapan keterlibatan keluarga dalam pertemuan antara dokter-pasien :
-

Tahap Satu : Penekanan minimal pada keluarga (menganggap bahwa keluarga yang
diperlukan hanya untuk alasan medis atau hukum).

Tahap Dua
: Memberikan informasi medis dan saran (dokter mengkomunikasikan
informasi medis yang tepat dan saran kepada anggota keluarga dan menggali informasi
dari anggota keluarga).

Tahap Tiga : Memunculkan perasaan dan memberikan dukungan emosional


(menggabungkan antara perasaan anggota keluarga dan kekhawatiran yang berkaitan
dengan kondisi pasien yang mempengaruh kondisi pasien pada keluarga).

Tahap Empat : Penilaian keluarga dan konseling keluarga (untuk meningkatkan peran
dan fungsi keluarga).

Tahap Lima : Terapi keluarga (pelatihan khusus dan pengawasan yang berkaitan
dengan disfungsi keluarga).

PEDOMAN UNTUK PERTEMUAN KELUARGA


1. Libatkan keluarga dalam perawatan pasien sedini mungkin. Secara rutin menanyakan apakah
ada anggota keluarga yang datang bersama dengan pasien dan mengundang mereka sebagai
bagian dari kunjungan.
2. Berpositif dan langsung pada kebutuhan Anda untuk menemui keluarga. Mengharapkan
mereka untuk datang dalam konferensi/ pertemuan. Jelaskan bahwa itu adalah prosedur rutin.
3. Tekankan pentingnya keluarga sebagai sumber daya dalam merawat pasien. Beritahu
keluarga bahwa Anda membutuhkan bantuan dan pendapat mereka.
4. Menekankan manfaat dari pertemuan keluarga. Menyampaikan bahwa masalah
mempengaruhi semua anggota keluarga.
5. Berikan instruksi khusus untuk pasien kepada siapa mengundang dan bagaimana
mengundang anggota keluarga.
6. Hindari hal-hal berikut:
a. menjadikan perdebatan dan tidak pasti tentang pentingnya pertemuan keluarga
b. menerima kata pasien bahwa anggota keluarga tidak bersedia untuk datang.

-RAN-

CHECKLIST KONSELING KELUARGA:


METODE CEA (CATHARSIS-EDUKASI-TINDAKAN / AKSI)
No
I.
A.
1

B.

Aspek yang Dinilai


Komunikasi verbal
Membina Sambung Rasa
Memberikan salam dan
membuat pasien & anggota
keluarganya merasa nyaman
Catharsis

Parameter

Assalamualaikum.... Silahkan duduk...


Silahkan nanti menceritakan keluhannya/ keluh
kesahnya/ uneg-unegnya....
Pengeluaran emosi/ perasaan pasien & anggota keluarga
atas keadaan sakit yang dialami pasien & keluarganya,
dapat mengidentifikasi adanya kesalahpahaman pasien
tentang keadaan sakitnya yang menyebabkan kecemasan
(emotionally critical misperception =ECM)
ECM = kesalahpahaman yang banyak menimbulkan
kecemasan atau yang menyebabkan tekanan emosi
terbesar

Menggali pemahaman pasien


& keluarga tentang
kesehatan serta
mengidentifikasi adanya
ECM
2.

3.

4.

Contoh pertanyaan yang ditujukan kepada pasien (P) &


anggota keluarga (K):
Bagaimana Anda menyebut keadaan sakit yang
diderita?
Bagaimana Anda memahami apa yang menyebabkan
keadaan sakit yang diderita? Menurut Anda apa
penyebab keadaan sakit yang diderita?
Menggali dan merefleksikan Sangat penting untuk menunjukkan empati khususnya
perasaan.
pada saat ini, serta merefleksikan perasaan baik yang
dinyatakan secara verbal maupun yang ditunjukkan
(non-verbal) oleh pasien & keluarga
Contoh pertanyaan kepada pasien (P):
Apa dampak penyakit bagi Anda?
Apa yang Anda tidak bisa lakukan lagi yang
sebenarnya Anda ingin lakukan?
Bagaimana perasaan Anda atas penyakit yang Anda
derita?
Bagaimana keluarga Anda bereaksi kepada Anda
akibat keadaan sakit Anda?
Bagaimana perasaan Anda terhadap reaksi mereka?
Contoh pertanyaan yang ditujukan kepada anggota
keluarga (K):
Bagaimana keadaan sakitnya (pasien) berdampak ke
Anda?
-RAN-

Nilai
0 1 2 3

5.

C.
6.
7.
8.
9.
10.
D.

11.
12.

13.

14.

E.

Bagaimana perasaan Anda terhadapkeadaan sakitnya


(pasien)?
Contoh pertanyaan yang ditujukan kepada pasien (P) &
anggota keluarga:
Apa yang paling Anda takutkan tentang penyakitnya?
Apa kejadian paling buruk yang mungkin terjadi?
Edukasi
Memberikan edukasi kepada pasien dengan
mengkoreksi ECM terlebih dahulu kemudian memberi
penjelasan lainnya tentang penyakit yang diderita
Mengkoreksi ECM pasien &
keluarga
Edukasi tentang penyakit:

a. Definisi
Tekankan kronisitas jika masalah kesehatan
Tsb membutuhkan kepatuhan jangka panjang
b. Etiologi
Tekankan predisposisi 7enture versus penularan infeksi
dan sebaliknya
c. Gejala & Tanda
Tekankan komplikasi untuk meningkatkan
stress (penekanan) jika persepsi pasien meminimalkan
realitas
d. Terapi
Tekankan ada terapi dalam rangka untuk menenangkan
pasien (meredakan perasaan/ kecemasan) jika persepsi
pasien terlalu melebih-lebihkan realitas
Tindakan / aksi
Tangani masalah pasien
Menentukan tindakan selanjutnya yang berkaitan dengan
penatalaksanaan pasien.
Jelaskan temuan-temuan
yang diperoleh kepada
pasien & anggota keluarga
Libatkan pasien & anggota
keluarga dalam perencanaan
pengelolaan (management
plan) sampai batas yang
tepat
Diskusikan pengobatan lebih
lanjut untuk mengkoreksi
kesalahpahaman yang masih
ada.
Contoh pertanyaan kepada pasien (P) & anggota
keluarga (K):
Jenis terapi apa yang menurut Anda paling
membantu?
Hasil penting apa yang Anda harapkan dari terapi ini?
Contoh pertanyaan kepada pasien (P):
Apa yang membuat penyembuhan sulit untuk Anda?
Apa yangAnda inginkan yang dilakukan dokter (Anda)
untuk Anda?
Goal Setting
Menentukan tujuan & tindakan yang akan dilakukan

-RAN-

15. Meringkas diskusi


Memfasiliatasi agar pasien &
anggota keluarga
menyatakan kebutuhan
bersama secara jelas
16.
Contoh pertanyaan kepada pasien (P):
Apa yang Anda inginkan untuk dilakukan oleh
keluarga Anda?
17.
Contoh pertanyaan kepada keluarga (K):
Apa yang Anda inginkan darinya (pasien) untukAnda?
18. Memfasilitasi agar pasien & Contoh pertanyaan kepada pasien (P) & keluarga (K):
anggota keluarga saling
Bisakah masing-masing Anda menyatakan apa yang
berjanji untuk memenuhi
masing-masing bersedia lakukan sebagai respon atas
kebutuhan masing-masing
kebutuhan yang sudah dinyatakan?
19. Tentukan rencana
pengobatan yang meliputi
tugas-tugas pasien dan
anggota keluarga berkaitan
dengan janji perilaku yang
sudah disepakati di atas
F. Closing & Follow Up
Menutup diskusi & menentukan pertemuan berikutnya
20. Perception checking :
Klarifikasi pemahaman pasien untuk hal-hal yang
penting dari penyakit & pengelolaannya
Tanyakan tentang hal-hal yang penting yang sudah
dipelajari atau tanyakan jika ada pertanyaan dari pasien
21 Feeling checking :
Klarifikasi perasaan pasien & keluarga terhadap keadaan
sakitnya
22. Membuat janji untuk pertemuan
berikutnya jika diperlukan
II. Non-komunikasi verbal

23. Aspek-aspek komunikasi non- Menjaga tatapan mata


verbal
Ekspresi wajah ramah, tersenyum
Postur tubuh terbuka, menghadap pasien dengan sudut
45 derajat
Artikulasi suara jelas & intonasi tepat
Penampilan bersih & rapi
III. Empati & Ketrampilan

Mendengarkan Aktif
24. Aspek-aspek dari empati dan
Refleksi isi
ketrampilan mendengar aktif
Refleksi perasaan

-RAN-

PERUBAHAN PERILAKU:
KONSELING MODIFIKASI/ PERUBAHAN GAYA HIDUP
Enam Langkah Pendekatan Untuk Perubahan Perilaku
Pemeliharaan/ Maintenance
Langkah 6
Tindakan / aksi
Langkah 5
Persiapan
Langkah 3 and 4

Langkah 6 : Melanjutkan
Langkah 5 : Melaksanakan rencana
Langkah 4 : Meningkatkan saling
pengertian
Langkah 3 : Menilai motivasi /
resistensi
Langkah 2 : Negosiasi Agenda
Langkah 1 : Membangun kemitraan

Kontemplasi
Langkah 1 and 2
Pra-kontemplasi
Menggunakan langkah 1 dan 2 : Membantu pasien mengenali dan mengatasi masalah
kesehatan Dokter dapat membangun kerjasama yang efektif dan mendiskusikan agenda
bersama untuk membantu pasien bergerak dari tidak berpikir tentang perubahan perilaku
berisiko (kontemplasi).
Menggunakan langkah 3 dan 4. Membantu pasien untuk bertanggung jawab atas
kesehatan mereka Dokter dapat membantu untuk mempersiapkan tahap perubahan (tahap
persiapan). Ketika dokter melakukan penilaian motivasi, dokter membantu pasien berpikir
lebih mendalam tentang alasannya berubah atau tidak berubah. Kemudian memahami lebih
baik tentang resistensi mereka dan perubahan motivasi.
Menggunakan langkah 5. Membantu pasien mengubah perilaku mereka Setelah
meningkatkan saling pengertian, anda membantu memindahkan pasien ke tahap tindakan/
aksi. Dokter bernegosiasi dengan pasien tentang tujuan dan tanggal untuk perubahan dan
membantu mereka memilih dan melaksanakan suatu rencana tindakan/ aksi yang sesuai.
Menggunakan langkah 6. Membantu pasien mempertahankan perubahan Setelah
pasien membuat perubahan, dokter dapat mengatur tindak lanjut untuk berjanji dan membantu
mereka mengembangkan rencana darurat untuk mencegah kambuh (tahap pemeliharaan).

-RAN-

FAKTOR RESIKO/PERILAKU GAYA HIDUP YANG TIDAK SEHAT


Faktor
Risiko/
Perilaku
Gaya Hidup
yang Tidak
Sehat
Merokok

Minum
minuman
keras
(beralkohol)

Kurangnya
activity fisik
(sedentary
lifestyle)

-RAN-

Tujuan
Konseling

Perlawanan/Kendala
untuk Berubah

Berhenti Sulit berhenti; tidak tahu caranya


merokok
berhenti merokok, sudah pernah
(smoking mencoba tapi gagal
cessation) Merokok adalah sarana
sosialisasi & meningkatkan
pergaulan dengan teman2
Banyak godaan untuk merokok
saat berkumpul dengan temanteman
Merokok berefek menenangkan
saat stress
Dengan merokok kelihatan
macho, gaul
Merasa tidak berdaya/ tidak bisa
mengendalikan kebiasaan; terlalu
nikmat untuk ditinggalkan
Berhenti Sulit berhenti, tidak tahu caranya
minum
berhenti minum
(drinking Sarana sosialisasi &
cessation) meningkatkan pergaulan dengan
teman-teman
Banyak godaan untuk minum
saat berkumpul dengan temanteman
Minum dapat menghilangkan
perasaan stress
Dengan minum macho, gaul
Merasa tidak berdaya/ tidak bisa
mengendalikan kebiasaan; terlalu
nikmat untuk ditinggalkan
Olah raga Tidak ada waktu untuk berolah
teratur
raga
(reguler Sibuk dengan pekerjaan/ studi/
exercise)
belajar
Menonton TV (terutama sinetron,
film) berjam-jam sangat
menyenangkan, apalagi setelah
capek bekerja/belajar

Motivasi/Manfaat
untuk Berubah

Tahu/ sadar bahaya merokok bagi


kesehatan
Mencegah timbulnya berbagai
penyakit yang berkaitan (kanker
paru, impotensi, penyakit jantung,
stroke, dll)
Merokok menghabiskan banyak uang;
dengan berhenti akan menghemat
uang
Menuruti permintaan pasangan/
keluarga berarti menyenangkan hati
mereka
Sebagai suatu resolusi tahun baru
untuk mulai menata hidup baru
Dll
Tahu/ sadar bahaya minum bagi
kesehatan
Mencegah timbulnya berbagai
penyakit yang berkaitan (sakit liver,
dll)
Minum menghabiskan banyak uang;
dengan berhenti akan menghemat
uang
Menuruti permintaan pasangan/
keluarga berarti menyenangkan hati
mereka
Sebagai suatu resolusi tahun baru
untuk mulai menata hidup baru
Dll
Tahu/ sadar pentingnya berolah raga
bagi kesehatan
Berolah raga dapat menjaga badan
tetap bugar, mencapai berat badan
ideal
Berolah raga dapat mencegah
timbulnya berbagai penyakit yang
berkaitan (obesitas, penyakit jantung,
dll)

Kegemukan/
makan
makanan
yang tidak
sehat

Waktu luang lebih enak dipakai Berolah raga akan menbuat badan
untuk tidur/ menonton TV
menjadi sehat fisik & mental
daripada olah raga, karena sudah Menuruti permintaan pasangan/
kecapean bekerja/belajar
keluarga berarti menyenangkan hati
Berolah raga membutuhkan biaya mereka
banyak untuk beli pakaian,
Sebagai suatu resolusi tahun baru
sepatu, alat, sewa tempat, dl
untuk mulai menata hidup
baru....................Dll
Menurun Sulit melepaskan kebiasaan
Tahu/ sadar bahaya kegemukan bagi
kan berat makan banyak, yang berlemak/
kesehatan
badan
berkabohidrat tinggi/ berkalori
Menurunkan berat badan dapat
(losing
tinggi
mencegah timbulnya berbagai
weight) Merupakan hal yang biasa dalam
penyakit yang berkaitan
keluarga
Menuruti permintaan pasangan/
Terlalu nikmat untuk
keluarga berarti menyenangkan hati
ditinggalkan
mereka
Dll
Sebagai suatu resolusi tahun baru
untuk mulai menata hidup
baru.................. Dll

Checklist Konseling Modifikasi Perilaku Gaya Hidup (Prochaska and DiClemente)


No

Aspek yang Dinilai

I.
A.
1

Komunikasi verbal
Membangun Kesesuaian
Memberikan salam dan
membuat pasien merasa
nyaman

B.

Membangun Kemitraan
& Negosiasi Agenda
(Langkah 1 & 2)

2.

Menilai kebiasaan
(merokok) pasien
Mengidentifikasi stase
(perokok)

3.

Tahap Pra-kontemplasi

-RAN-

Parameter

Membina sambung rasa


Assalamualaikum.... Silahkan duduk...
Silahkan nanti mengeluarkan keluhannya/ keluh
kesahnya/ uneg-unegnya....
Membantu pasien mengenali dan menangani suatu
masalah kesehatan
Membangun kemitraan yang efektif dan menegosiasikan
suatu agenda bersama untuk membantu pasien bergerak
dari tidak berpikir tentang perilaku berisiko (precontemplation) menuju berpikir tentang perubahan
perilaku (contemplation)
Berapa banyak (rokok) yang (dihisap) dalam sehari?
Apakah Anda pernah berpikir untuk berhenti
(merokok)/ mengubah kebiasaan (makan banyak)?
Tidak = stase pre-contemplation
Ya = paling tidak pada stase contemplation
Kondisi pasien =

Nilai
0 1 2 3

4.

Intervensi

5.

Mengidentifikasi stase
perokok
Tahap kontemplasi

5.

Intervensi

C.

Menilai Motivasi /
Resistance &
-RAN-

(Perokok) tidak termotivasi untuk berhenti (merokok)


Kemungkinan penyebab =
Tidak tahu/peduli tentang dampak buruk (merokok),
upaya berhenti (merokok) yang gagal di masa lalu, merasa
tidak berdaya/ tidak bisa mengendalikan kebiasaan, dll
Tujuan =
Perokok akan mulai berpikir untuk berubah (melakukan
perubahan perilaku)
Strategi =
Ciptakan kesadaran tentang dampak buruk (merokok) &
manfaat berhenti (merokok) [kesehatan, ekonomi,
produktivitas, sosial, dll]. Bantu dalam menganalisis
alasan dari upaya yang gagal di masa lalu dan dorong
untuk mencoba lagi
Hal/ tanda peringatan apa yang akan membuat Anda
berpikir bahwa ( merokok) adalah suatu masalah?
Apakah Anda sudah pernah mencoba untuk berhenti
sebelumnya?
Apakah Anda ingin berhenti (merokok?)
Ya = paling tidak pada stase contemplation
Kondisi pasien =
(Perokok) termotivasi untuk berhenti (merokok) tapi
belum menentukan kapan berhentinya
Tujuan =
(Perokok) akan menilai/ menimbang manfaat & kendala
untuk berubah (melakukan perubahan perilaku)
Strategi =
Tekankan pada kerugian (merokok) dan manfaat berhenti
(merokok) [bagi kesehatan, finansial, produktivitas, sosial,
dll] dengan istilah yang lebih nyata, misal: jumlah [batang
rokok] yang dihisap per hari, jumlah uang yang dihabiskan
untuk membeli [rokok], dll...
Mengapa Anda ingin mengubah perilaku (merokok)
kali ini? [motivasi/manfaat]
Apa alasan untuk tidak mengubah perilaku (merokok)
sebelumnya?[perlawanan/kendala]
Apa kendala untuk mengubah perilaku (merokok) kali
ini?
Apa yang akan membantu Anda pada aspek tsb?
Membantu pasien mengendalikan kesehatannya

Meningkatkan Saling
Pengertian
(Langkah 3 & 4)

6.

Mengidentifikasi stase
perokok

Tahap persiapan

7.

Intervensi

Membantu pasien bergerak dari berpikir tentang


perubahan (contemplation) menuju persiapan untuk
berubah (preparation)
Saat melakukan penilaian yang memberikan memotivasi,
dokter membantu pasien berpikir lebih mendalam tentang
alasan mereka untuk mengubah atau tidak mengubah
perilaku, dan untuk memahami secara lebih baik
perlawanan dan motivasi mereka.
Saat berupaya meningkatkan pemahaman bersama
tentang kebutuhannya untuk mengubah perilaku, dokter
sedang mengurangi perlawanan dan meningkatkan
motivasi pasien supaya mereka memegang kendali atas
kesehatannya.
Apakah Anda berencana untuk berhenti merokok
bulan depan?
Tidak = stase contemplation atau preparation
Ya = stase tindakan / aksi
Kondisi pasien =
Perokok bersiap untuk melakukan perubahan yang spesifik
Perokok mungkin ber-eksperimen dengan perubahanperubahan kecil seiring dengan makin menguatnya
kebulatan tekat untuk berubah
Strategi =
Tanyakan tentang bentuk persiapan yang akan dilakukan.

11. Membuat janji untuk


pertemuan berikutnya jika
diperlukan
II. Non-komunikasi verbal
12. Aspek-aspek komunikasi Menjaga tatapan mata
non-verbal
Ekspresi wajah ramah, tersenyum
Postur tubuh terbuka, menghadap pasien dengan sudut 45
derajat
Artikulasi suara jelas & intonasi tepat
Penampilan bersih & rapi
III. Empati dan ketrampilan
mendengar aktif
13. Aspek-aspek dari empati Refleksi isi
dan ketrampilan
Refleksi perasaan
mendengar aktif

-RAN-

Checklist Konseling Modifikasi Perilaku Gaya Hidup (5A)


No

Aspek yang Dinilai

I.
A.

Komunikasi verbal
Membangun Hubungan/
Kesesuaian
Memberikan salam dan membuat
pasien merasa nyaman

B.

2
3

Membangun Kemitraan &


Negosiasi Agenda, Menilai Motivasi
/ Resistance & Meningkatkan
Saling Pengertian
BERTANYA
Menanyakan pasien apakah ia
merokok atau tidak
Jika pasien tidak merokok, tanyakan
apakah ia pernah merokok
sebelumnya.
Jika pasien merokok, tanyakan
berapa banyak rokok yang dia
konsumsi per hari.

Parameter

Membina sambung rasa


Assalamualaikum.... Silahkan duduk...
Ada yangbisa saya bantu? Apa yang
dikeluhkan? Coba ceritakan...?
Silahkan nanti mengeluarkan keluhannya/ keluh
kesahnya/ uneg-unegnya....

MENILAI
Menilai kesiapan pasien untuk
berhenti

Kategori perokok:1. Mantan Perokok


(Tidak merokok dalam 1 tahun) ; 2.
Perokok Aktif ; 3. Perokok Pasif
Sejak kapan anda merokok...sudah berapa
lama/ tahun...
Berapa jumlah batang rokok yang Anda
hisap: Pada awal anda mulai merokok?;
Setiap harinya dalam 1 minggu
terakhir.....batang? ; Setiap harinya dalam
1 bulan terakhir....batang? ; Setiap harinya
dalam 3 bulan terakhir....batang?
Rokok jenis apa yang anda hisap?

Apakah saat ini Anda punya keinginan untuk


berhenti merokok? Apa motivasi/alasan anda
untuk berhenti merokok saat ini?
Pernahkah Anda mencoba berhenti merokok
dalam satu tahun terakhir?
Bila Ya, berapa lama Anda mampu berhenti?
____Minggu Bulan; Apa yang menjadi alasan
Anda berhenti pada saat itu?
(apa yang membuat Anda berhenti merokok)
Mengapa Anda tidak berhasil pada saat itu?

-RAN-

Nilai
0 1 2 3

(apa tantangan yang Anda hadapi)

6
7
8

10

NASIHAT
Mengapa merokok buruk bagi orang
dengan riwayat penyakit ini
Sebutkan data pada risiko spesifik
yang disebabkan oleh merokok
Explain mechanism of how tobacco
do harms
Jelaskan mekanisme bagaimana
tembakau memberikan kerugian
Reassure that by quit smoking now,
the harm of smoking will quickly
decrease and then gradually reduce
to that of a non-smoker, IF the
patient stays quit
Yakinkan untuk berhenti merokok
sekarang, bahaya merokok akan
dengan cepat berkurang dan
kemudian secara bertahap
berkurang seperti yang nonperokok, JIKA pasien tetap berhenti
MEMBANTU
Membantu pasien untuk berhenti
dengan memberikan pamflet, brosur

Pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada


perokok aktif:

Dampak merokok terhadap kesehatan


perokok

Dampak merokok terhadap pengobatan


penyakit perokok
Materi lain
Pesan-pesan yang disampaikan kepada perokok
pasif:

Dampak merokok terhadap kesehatan


keluarga

Dampak merokok terhadap kesehatan


anak-anak
Materi lain

Membantu responden mendiskusikan bahanbahan berhenti merokok.


Gejala-gejala yang dihadapi pada saat mencoba
berhenti merokok
Pemicu untuk merokok lagi faktor sosial dan
lingkungan yang ada
Dukungan sosial yang ada (identifikasi siapa yang
dapat membantu selama proses penghentian
merokok)
Mekanisme/cara untuk
hambatan tersebut

11

MENGATUR UNTUK TINDAK


LANJUT
Rencanakan untuk follow up pada
konsumsi tembakau
-RAN-

mengatasi

hambatan-

Rencana tanggal untuk kunjungan ulang


/
/

II.
12

Non-komunikasi verbal
Aspek-aspek komunikasi nonverbal

III. Empati dan ketrampilan


mendengar aktif
13 Aspek-aspek dari empati dan
ketrampilan mendengar aktif

Menjaga tatapan mata


Ekspresi wajah ramah, tersenyum
Postur tubuh terbuka, menghadap pasien dengan
sudut 45 derajat
Artikulasi suara jelas & intonasi tepat
Penampilan bersih & rapi

Refleksi isi
Refleksi perasaan

Poin untuk Diskusi:


-

Dokter harus mampu menggunakan beberapa cara kreatif untuk menjelaskan kepada
pasien bagaimana efek atau dampak tembakau terhadap CVD mereka dan mengapa
mereka harus berhenti merokok. Misalnya, menggunakan analogi atau gambar: (merokok
menyebabkan penyumbatan "pipa" (pembuluh darah) yang membawa darah.

Dokter juga bisa menggunakan cerita rakyat umum, atau pepatah umum untuk
menjelaskan efek dari tembakau atau untuk kepentingan berhenti merokok. Dokter juga
bisa menggunakan kisah seorang pasien yang yakin untuk berhenti.

Dokter harus menekankan pada apa yang akan terjadi dengan jantung mereka jika pasien
terus merokok atau merokok lagi setelah kondisi dirasakan lebih baik.

____________________________________________________________________________
MENULIS RESEP

-RAN-

Alamat (Pasien yang dituju)


Yang tertera pada tanggal resep tertulis; nama, alamat dan umur pasien (di Indonesia
nama, alamat dan umur pasien ditulis dibawah), dan simbol Rx (singkatan untuk "resep," atau
secara harfiah imperatif "mengambil"). Ini adalah perintah/nasihat kepada apoteker oleh dokter,
"Saya ingin pasien untuk memiliki obat berikut" - dengan kata lain, "Ambil komponenkomponen berikut dan senyawa obat ini bagi pasien."
Inskripsi/ tulisan
Tubuh resep, yang berisi nama dan jumlah atau kekuatan masing-masing bahan. Bagian
Inskripsi mendefinisikan obat apa.
Subscription
Berisi petunjuk bagi apoteker untuk mengeluarkan obat. Dapat berupa instruksi atau
kuantitas peracikan. Petunjuk untuk apoteker, biasanya terdiri dari sebuah kalimat pendek
seperti:. "membuat solusi," campurkan dan tempatkan ke dalam 10 kapsul," atau "memberikan
obat 10 tablet"
Signatura
Berisi petunjuk untuk pasien dan sering disingkat "Sig." atau "Signa." juga berisi tanda
tangan dari dokter meresepkan dengan jelas meskipun kata signature memiliki dua arti yang
berbeda di sini dan singkatan yang kadang-kadang digunakan untuk menghindari kebingungan.
Dari bahasa Latin "signa," yang berarti "menulis," "membuat," atau "melabel,"
mengandung petunjuk untuk pasien. Ini harus selalu ditulis dalam bahasa Inggris, namun, dokter
terus memasukkan singkatan Latin, misalnya "1 cap t.i.d. pc, "yang diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris oleh apoteker,"satu kapsul tiga kali sehari setelah makan." Karena apoteker selalu
menulis label dalam bahasa Inggris., penggunaan singkatan atau simbol harus diminimalkan.
Instruksi, ";lakukan sesuai arahan/ petunjuk" tidak memuaskan dan harus dihindari.
Petunjuk untuk pasien harus mencakup pengingat tujuan yang dimaksudkan dari obat dengan
memasukkan kalimat seperti "untuk rasa sakit," "untuk menghilangkan sakit kepala," atau "untuk
meredakan gatal" (Tabel 1).
Pelabelan
Ketika dokter menginginkan pasien untuk mengetahui nama obat, kotak pada formulir
resep ditandai "label" harus diperiksa.
Refills/ Isi Ulang
Dokter harus menunjuk jumlah isi ulang yang ia ingin pasien untuk memiliki.
KONVENSI UNTUK MENGHINDARI AMBUGUITAS
Selama bertahun-tahun, resep telah mengembangkan banyak konvensi dalam menulis
resep, dengan tujuan menghindari ambiguitas atau salah tafsir. Ini termasuk:
1. Hati-hati dalam penggunaan titik desimal untuk menghindari ambiguitas:
Menghindari titik desimal yang tidak perlu: resep akan ditulis 5 Ml bukan 5.0 Ml untuk
menghindari kemungkinan salah tafsir dari 5.0 sebagai 50.
Selalu menggunakan awalan nol desimal: misalnya 0,5 bukannya .5 untuk menghindari
salah tafsir .5 sebagai 5.

-RAN-

Menghindari nol di belakang pada desimal: misalnya 0,5 bukannya .50 untuk
menghindari salah tafsir .50 sebagai 50.
Menghindari desimal sama sekali dengan mengubah unit: 0,5 g yang lebih tidak
membingungkan
2. "Ml" digunakan sebagai pengganti "cc" atau "cm " meskipun mereka secara teknis setara
3. Petunjuk ditulis seluruhnya dalam bahasa Inggris / Indonesia (meskipun beberapa singkatan
Latin umum tercantum di bawah).
4. Jumlah/ kuantitas yang diberikan secara langsung maupun tersirat oleh frekuensi dan durasi
petunjuk penggunaan.
5. Petunjuk yang "sesuai kebutuhan", kuantitas harus selalu ditentukan.
6. Bila memungkinkan, petunjuk penggunaan harus menentukan waktu (pukul 7 pagi, 3 sore,
11 malam) bukan hanya frekuensi (3 kali sehari) dan terutama yang berhubungan dengan
makanan untuk obat yang dikonsumsi oral.
7. Penggunaan tinta permanen.
8. Menghindari prn yang tidak ditentukan atau petunjuk lainnya "sesuai kebutuhan", disediakan
batas tertentu dan indikator misalnya "Setiap 3 jam prn nyeri".
9. Untuk isi ulang, durasi minimum antara mengulangi dan jumlah pengulangan harus
ditentukan.
10. Memberikan indikasi untuk semua resep bahkan untuk resep yang sudah jelas, sehingga
apoteker dapat mengidentifikasi kemungkinan kesalahan.
11. Menghindari unit non-standar seperti "sendok teh" atau "sendok".
12. Menuliskan kata-kata dan angka ("mengeluarkan # 30 (tiga puluh)") seperti dalam draft bank
atau cek.
Singkatan Latin dan Perkiraan Berat & Ukur Setara
untuk Menulis Resep
Tabel 1. Singkatan-singkatan Latin
Singkatan
Aa
Ad
a.c.
a.d.
ad lib.
admov.
Agit
alt. h.
a.m.
Amp
Amt
Aq
a.l., a.s.
A.T.C.
a.u.
-RAN-

Sebagian daftar singkatan resep


Latin
Arti
Ana
Masing-masing
Ad
Untuk, sampai dengan
Ante cibum
Sebelum makan
aurio dextra
Telinga kanan
Ad libitum
digunakan sesuai kebutuhan, bebas, sesuka
hati
Admove
Gunakan/ oleskan/ bubuhkan
Agita
Aduk/ kocok
Alternis horis
Setiap jam berikutnya
Ante Meridiem
Pagi, sebelum siang
Ampul
Jumlah
Aqua
air
aurio laeva, aurio
Telinga kiri
sinister
Sekitar jam (tersebut)
auris utrae
Kedua telinga

Bis
b.i.d.
B.M.
bol.
B.S.
B.S.A
BUCC
Cap., caps.
C
C
Cc
Cf
Collyr
comp.
cr., crm
Cum aq
D5W

Bis
bis in die
Bolus

Capsula
Cum
Cibos
Cum cibos
Collyrium
Cum aqua

D5NS
D.A.W.
dc, D/C, disc
Dieb. Alt.
dil.
Disp.
div.
d.t.d.
D.W.
Elix.
e.m.p.
emuls.
Et
ex aq
fl., fld.
ft.
G
Gr
gtt(s)
H
h, hr
h.s.
ID
IM
inj.
in vit.
-RAN-

diebus alternis

19enture tales doses


ex modo prescripto
Emulsum
Et
ex aqua
Fiat
Gutta(e)
Hora
hora somni
Injection
In vitro

Dua kali
Dua kali sehari
Perihal usus/ buang air besar
sebagai dosis tunggal yang besar (biasanya
intravena)
Gula darah
Area permukaan tubuh
Dalam pipi/ pipi dalam
kapsul
dengan (biasanya ditulis dengan bar di atas
"c")
Makanan
bersama makan, (tetapi juga sentimeter kubik)
Bersama makan
Salep mata
Gabungan/ campuran
Cream
Dengan air
Larutan dextrose 5% (kadang-kadang ditulis
D5W)
dekstrosa 5% dalam saline normal/ garam
(0.9%)
Keluarkan seperti tertulis
hentikan
Setiap hari
Cairkan/ encerkan
Keluarkan
Bagi/ pisahkan
Berikan dosis tersebut
Air suling
Elixir/ obat abadi
Sesuai petunjuk
Emulsi
Dan
Dalam air
Cairan
buat
Gram
Butir
Tetes
Injeksi
Waktu/ saat
Saat tidur
Intradermal
intramuskular (terhadap suntikan)
Injeksi/ suntikan
Dalam gelas

IP
IV
IVP
IVPB
L.A.S.
LCD
Lin
Liq
lot.
m.
M, min
Mcg
Meq
Mg
mist.
Mitte
Ml
Nebul
N.M.T.
noct.
Non rep.
NS
NS
N.T.E.
O_2
o.d.
o.m.
o.n.
o.s.
o.u.
Oz
Per
p.c.
p.m.
Prn
p.o.
Placebo
p.r.
pulv.
Q
q.a.d.
q.a.m.
q.p.m.
q.h.
q.h.s.

-RAN-

Linimentum
Liquor
Misce
Minimum

Mistura
Mitte
Nebula
Nocte
non repetatur

oculus dexter
Omni mane
Omni nocte
oculus sinister
oculus uterque
Per
post cibum
Post Meridiem
pro re nata
per os
Placebo
Pulvis
Quaque
quoque alternis die
quaque die ante
meridiem
quaque hora
quaque hora somni

Intraperitoneal
Intravena/ melalui pembuluh darah
Mendorong intravena
Dukungan intravena
Seperti label
Larutan tar batubara
Obat gososk
larutan
Lotion
Campur
minimum
Microgram
ekivalen/ setara Mili
Milligram
Campur/ mix
Buat/ kirim
Milliliter
Spray/ semprotan
Tidak lebih dari
Malam hari
Tidak diulangi
Saline/ garamnormal (0.9%)
Garam setengah normal(0.45%)
Tidak melampaui
Kedua mata, kadang-kadang ditulis o2
Mata kanan
Setiap pagi
Sertiap malam
Mata kiri
Kedua mata
Ons
Oleh atau melalui
Setelah makan
Setiap sore
Sesuai kebutuhan
melalui mulut atau oral
untuk menyenangkan
Melalui rectum
Bubuk/ serbuk
Setiap
Setiap hari
Setiap hari sebelum siang
Setiap hari setelah siang
Setiap jam
Setiap malam saat tidur

q.1h

quaque 1 hora

q.d.
q.i.d.
q.o.d.
Qqh
q.s.
QWK
R
rep., rept.
RL, R/L

quaque die
I in die

S
s.a.
SC, subc, subcut,
subq, SQ
Sig
SL
Sol
s.o.s., si op. Sit
Ss
s,s
Stat
Supp
Susp
Syr
Tab
tal., t
Tbsp
Troche
Tsp
t.i.d.
t.d.s.
t.i.w.
top.
T.P.N.
tr, tinc., tinct.
Troch
u.d., ut. Dict.
ungt.
Vag
W
w/o
X
Y.O.

Sine
secundum artum

-RAN-

I quaque hora
quantum sufficiat
Repetatur

Solution
si opus sit
Semis
Sine
Statim
Suppositorium
Syrupus
Tabella
Talus
Trochiscus
ter in die
ter die sumendum

trochicus, trochici
Ut dictum
Unguentum

Setiap 1 jam; ( 1 dapat digantikan dengan


jumlah lain)
Setiap hari
Empat kali sehari
Setiap hari
Setiap empat jam
dalam jumlah yang cukup
Setiap minggu/ seminggu sekali
Melalui dubur
Mengulang/ ulangi
Ringers lactate/ serupa laktat
Tanpa (biasanya ditulis dengan bar di atas s)
Gunakan peniaian anda
Subcutaneous/ subkutan
Tulis pada label
sublingual, dibawah lidah
Larutan
Jika dibutuhkan
Satu setengah
Tanpa
Segera
Suppositori
Suspensi
Sirup
Tablet
Sekali
Sendok makan
bentuk belah ketupat
Sendok teh
Tiga kali sehari
Tiga kali sehari
Tiga kali seminggu
Hangat
Total gizi parenteral
Larutkan dalam alkohol
bentuk belah ketupat
Sesuai petunjuk
obat salep
Vaginally
Dengan
Tanpa
Kali
Tahun (menunjukkan usia)

Untuk menghindari ambiguitas, singkatan berikut ini tidak disarankan:


a.u., a.s., a.d. Latin untuk kedua, telinga kiri dan kanan, "a" bisa salah baca menjadi "o"
dan diartikan kedua mata, mata kanan atau kiri
d/c bisa berarti "menghentikan" atau "menyelesaikan"
h.s. Dapat berarti setengah daya atau "jam tidur"
q.d. Berarti "setiap hari" tetapi setelah "q" ditafsirkan menjadi "I" dengan demikian "qid"
atau empat kali lipat dosis sampai 4 kali sehari
q.o.d. Berarti "setiap hari" tetapi "o" dapat diartikan sebagai atau "I" sehingga waktu dua
atau delapan frekuensi
SC/SQ berarti "subcutaneaous" tapi dikira "SL" untuk "sublingual"
T.I.W berarti 3 kali seminggu tetapi bisa keliru untuk dua kali seminggu
U berarti "unit" tapi bisa keliru untuk "0", "4" atau "cc" ketika ditulis dengan buruk,
sebaliknya cc bisa salah untuk "U"
g berarti "mikrogram" tapi bisa dikira "mg", kesalahan ini 1000 kali lipat dapat
menyebabkan kesalahpahaman fatal
Tabel 2. Perkiraan Setara Berat dan Ukuran
Berat
Setara
Setara
Berat Perkiraan Metric Perkiraan
Apoteker
Apoteker

0.6
Gm

10 butir

0.5
Gm

7-1/2 butir 1.2 mg 1/50 butir

1.5 mg 1/40 butir

30
Gm

1 ounce

30 mg

butir

0.4
Gm

6 butir

1 mg

15
Gm

4 drams

25 mg

3/8 butir

0.3
Gm

5 butir

0.8 mg 1/80 butir

10
Gm

2-1/2
drams

20 mg

1/3 butir

0.25
Gm

4 butir

0.6 mg 1/100 butir

7.5
Gm

2 drams

15 mg

butir

0.2
Gm

3 butir

0.5 mg 1/120 butir

6 Gm 90 butir

12 mg

1/5 butir

5 Gm 75 butir

10 mg

1/6 butir

0.15
Gm

2-1/2 butir 0.4 mg 1/150 butir

1/8 butir

0.12
Gm

2 butir

0.3 mg 1/200 butir

6 mg

1/10 butir

1-1/2 butir

0.25
mg

2 Gm

30 butir
5 mg
(1/2 dram)

0.1
Gm

1/12 butir

75

1-1/4 butir 0.2 mg 1/300 butir

1.5
Gm

22 butir

4 mg

1/15 butir

60 mg 1 butir

0.15
mg

1/400 butir

1 Gm 15 butir

3 mg

1/20 butir

50 mg butir

1/500 butir

0.75
Gm

0.12
mg

2 mg

1/30 butir

40 mg 2/3 butir

0.1 mg 1/600 butir

4 Gm

60 butir (1
8 mg
dram)

3 Gm 45 butir

-RAN-

12 butir

1/60 butir

1/250 butir

Ukuran Liquid
Setara
Metrik Perkiraan
Apoteker

Setara
Metrik Perkiraan
Apoteker

1000 ml 1 quart

3 ml

45 minims

750 ml 1-1/2 pints

2 ml

30 minims

500 ml 1 pint

1 ml

15 minims

250 ml 8 fluid ounces

0.75 ml 12 minims

200 ml 7 fluid ounces

0.6 ml 10 minims

100 ml 3-1/2 fluid ounces 0.5 ml 8 minims


50 ml

1-3/4 fluid ounces 0.3 ml 5 minims

30 ml

1 fluid ounce

0.25 ml 4 minims

15 ml

4 fluid drams

0.2 ml 3 minims

10 ml

2-1/2 fluid drams 0.1 ml

8 ml

2 fluid drams

5 ml

1-1/4 fluid drams 0.05 ml minims

4 ml

1 fluid dram

1-1/2
minims

0.06 ml 1 minims
0.03 ml minims

Tugas
Tulislah resep yang tepat untuk setiap kasus di bawah ini dalam bentuk resep:
1. Seorang anak perempuan berusia 3 tahun, 10 kg, dibawa oleh ibunya ke dokter umum
mengeluh karena tinja berair. Telah terjadi selama 2 hari. Dia telah muntah 3 kali sejak
pagi hingga saat diperiksa. Pada pemeriksaan fisik, tidak ada demam (suhu 36, 8 o C).
Tulislah resep untuk rehidrasi oral dan antiemetik Domperidon untuk anak.
Apakah antibiotik perlu diberikan? Jika ya, berikan penjelasan dan tulislah resep!
2. Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun, 40 kg, dibawa oleh orang tuanya ke dokter
umum mengeluh demam. Dia telah menderita demam selama 3 hari dengan dingin dan
batuk. Setelah diperiksa oleh dokter di pagi hari, dia mendapat resep 3x1 Stimuno cap /
hari, Primadol 3x1 tab / hari, dan Primperan 3x1 tab / hari. Pada sore hari dia dibawa ke
unit gawat darurat rumah sakit karena leher dan lidahnya kaku setelah meminum obatobatan tersebut.
Tulislah resep untuk obat-obatan yang diberikan oleh dokter di pagi hari.Apakah ada
korelasi antara obat-obatan yang diresepkan dengan gejala anak yang menyebabkan dia
dibawa ke unit gawat darurat.
3. Seorang pria berusia 67 tahun menderita asma dan hipertensi yang sudah biasanya
mengunjungi pusat kesehatan masyarakat untuk medical check up. Ketika mengunjungi
cucu sakit, ia mendapat serangan asma dan obat-obatan yang secara teratur diminum telah
habis. Putranya membawanya untuk menemui Anda di klinik Anda.

-RAN-

Tulislah resep untuk asma: aminofilin 200 mg - 4 mg methylpredisolon - CTM 2mg gliseril guaikolat 50 mg yang harus dibuat Pulvis yang ditempatkan kedalam kapsul yang
diminum 3x1 cap / hari. Untuk hipertensi, tulislah resep untuk furosemid dan beta
blocker.
4. Seorang wanita berusia 22 tahun sedang hamil dua bulan mengeluh muntah-muntah dan
sakit kepala di pagi hari.
Tulislah resep untuk antiemetik dan analgesik untuk pasien.
5. Seorang wanita berusia 47 tahun, kelebihan berat badan, menderita non-insulindependent diabetes mellitus dan hipertensi sedang, dengan gangguan fungsi ginjal ringan.
Tulislah resep untuk antidiabetik oral yang harus diminum sekali sehari di pagi hari
setelah makan, diuretik yang akan diambil satu hari, dan ACE inhibitor 2x1 tab / hari
6. Seorang pria berusia 40 tahun menderita asma bronkial. Dokter meresepkan dia
teophyllin 3x125 mg / hari. Karena sibuk dengan pekerjaannya, ia sering lupa untuk
meminum obatnya sehingga ia telah mengalami serangan asma.
Tulislah resep dengan substansi obat yang sama dalam bentuk persiapan yang akan
meningkatkan kepatuhan pasien.
7. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun mengeluh memiliki bagian telinga yang
menyakitkan setelah dibersihkan dengan cotton bud.
Tulislah resep untuk obat tetes telinga antibiotik dan analgesik!
8. Seorang wanita berusia19 tahun mengunjungi dokter umum mengeluh karena mata
merah. Ketika ia bangun di pagi hari, kelopak matanya yang lengket. Dia juga mengalami
demam dan sakit kepala.
Tulislah resep untuk obat topikal untuk mata (penyembuhan berangsur-angsur, krim, dan
salep), dan analgesik antipiretik
9. Seorang pria berusia 45-tahun mengeluh rasa gatal di pergelangan tangan setelah
menggunakan jam tangan baru.
Tulislah resep untuk obat topikal untuk peradangan kulit akibat kontak dengan logam
jam tangan.
10. Seorang pria berusia 19 tahun mengeluh sakit tenggorokan, demam dan sakit kepala.
Menulis resep untuk kumur, lozenges dan analgesik antipiretik.
11. Seorang anak perempuan berusia 3 tahun dibawa oleh ibunya ke dokter umum mengeluh
demam dan kejang.
Tulislah resep untuk diazepam per rektum dengan instruksi untuk memberikan obat saat
anak mengalami kejang.

-RAN-

-RAN-

Anda mungkin juga menyukai