tekanan yang relative rendah. Sekitar 64% volume darah total terdapat dalam
pembuluh darah vena
2. Sirkulasi Pulmonal
Sirkulasi pulmonal adalah sirkulasi darah yang dipompakan ke dari ventrikel
kanan menuju ke paru-paru. Pembuluh darah paru mempunyai dinding yang lebih tipis
dengan sedikit otot polos dibantingkan dengan pembuluh darah sistemik. Oleh karena itu
sirkulasi paru lebih mudah teregang dan resistensinya terhadap aliran darah lebih kecil.
Besarnya tekanan dalam sirkulasi paru kira-kira seperlima tekanan dalam sirkulasi
sistemik.
B. Etiologi
Ada beberapa etiologi / penyebab dari gagal jantung :
a. Kelainan otot jantung
Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung karena
menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi seperti ini mencakup ateriosklerosis coroner,
hipertensi arterial, dan penyakit degenerative atau inflamasi.
b. ar
C. Patofisiologi
Mekanisme yang mendasari gagal jantung meliputi gangguan kemampuan
kontrsktilitas jantung yang menyebabkan curah jantung lebih rendah dari curah jantung
normal (). Curah jantung adalah jumlah darah yang dipompakan ventrikel setiap menit ().
Selain itu mekanisme lain yang mempengaruhi gagal jantung diantaranya Stroke Volume
(SV), HR (Laju jantung), preload, dan afterload.
Konsep curah jantung dapat dilihat dengan persamaan
CO = denyut jantung /menit x Stroke Volume ( SV )
Ada tiga factor yang mempengaruhi curah jantung yaitu Preload ( Beban awal ),
Kontraktilitas, dan Afterload (beban akhir)
Preload
Adalah jumlah darah yang berbanding langsung dengan tekanan yang ditimbulkan
Pada keadaan gagal jantung , jika salah satu atau lebih dari factor tersebut terganggu,
maka akan menimbulkan curah jantung berkurang ( ). Keadaan tersebut menyebabkan preload
dan afterload meningkat serta menurunnya kontraktilitas.
D. Manifestasi Klinis
Pasien gagal jantung akan menunjukkan tanda dan gejala sebagai berikut :
1) Dispneu
Terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli dan mengganggu pertukaran gas.
Beberapa pasien dapat mengalami ortopnea pada malam hari dan dinamakan
Paroksimal Nokturnal Dispnea
2) Batuk
3) Mudah lelah
Terjadi karena curah jantung yang kurang yang menghambat jaringan dari sirkulasi
normal dan oksigen serta menurunnya sisa hasil katabolisme.
4) Kegelisahan dan kecemasan
5) Sianosis
Karena distribusi oksigen ke sistemik berkurang.
6) Edema ekstremitas bawah dan penambahan berat badan
7) Hepatomegali dan nyeri tekan kuadran kanan abdomen terjadi akibat pembesaran
vena di hepar
8) Anorexia dan mual terjadi akibat pembesaran vena dan statis vena dalam rongga
abdomen
Nokturia