Jurnal Penelitian
Sekolah tinggi ilmu kesehatan ngudi waluyo ungaran
intestine. Water will also soften the hard faeces. This study aims to analyze the effect of giving
water against constipation in elderly in Candirejo village West Ungaran Semarang Regency.
This study used quasy-experimental method using pretest-posttest control group design.
The studied population was elderly aged 60 years or more living Candirejo as many as 114, the
sampling technique used purposive sampling technique with 40 samples divided into 20 persons
for the intervention group and 20 persons for the control group. The data were collected by using
questionnaires.
The analysis of test results used independent t-test test getting p-value 0, 038 < 0.05, it
could be concluded that there was the effect of giving water against constipation in elderly in
Candirejo village West Ungaran Semarang regency.
For patients with constipation or society are advised to use water as an alternative
intervention to address and prevent constipation, the nurses can use it as a complementary
therapy.
Keywords
: Elderly, Constipation. Water Therapy
Bibliographies: 22 (2004-2014)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Proses menua adalah proses sepanjang
hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu
tertentu, tetapi mulai dari permulaan
kehidupan (Nugroho, 2008).
Maryam (2011), menyebutkan lansia
adalah sebagai tahap akhir perkembangan
pada daur kehidupan manusia. Sedangkan
menurut pasal1 (satu) ayat 2, 3, 4 UU No. 13
tahun 1998 tentang kesehatan dikatakan
bahwa usia lanjut adalah seorang yang telah
mencapai usia lebih dari 60 tahun.
menurut Badan Kesehatan Dunia atau
WHO (2000) dikatakan lanjut usia atau
dewasa lanjut dapat dikelompokan menjadi
empat bagian yaitu : Usia pertengahan
(middle age) usia 45-59 tahun, lanjut usia
(elderly) 60-74 tahun, lanjut usia tua(old) 7590 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas
90 tahun (Nugroho, 2008).
Konstipasi merupakan gejala, bukan
penyakit. Konstipasi adalah penurunan
defekasi, yang diikuti oleh pengeluaran feses
yang lama atau kerasdan kering. Apabila
motilitas usus halus melambat, masa feses
Pengaruh Pemberian Air Putih Terhadap Konstipasi Pada Lansia di Kelurahan Candirejo
Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
Jurnal Penelitian
Sekolah tinggi ilmu kesehatan ngudi waluyo ungaran
Per
lak
uan
X
Postest
Ek
01
02
sp
eri
m
en
Con
01
02
trol
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan
Candirejo Kecamatan Ungaran Barat
Kabupaten Semarang pada tanggal 18 Januari
sampai 06 Februari 2015, dengan jumlah
populasi dalam penelitian ini adalah 114
lansia dan jumlah sampel 40 lansia yang
dibagi menjadi 2 kelompok intervensi dan
kontrol.Pengumpualan data dalam penelitian
ini dengan dengan menggunakan koesioner
tang ditanyakan langsung ke responden.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan
diatas maka rumusan masalah yang dapat
Pengaruh Pemberian Air Putih Terhadap Konstipasi Pada Lansia di Kelurahan Candirejo
Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
Jurnal Penelitian
Sekolah tinggi ilmu kesehatan ngudi waluyo ungaran
T
i
d
a
k
ko
nsti
pas
i
Kel
om
po
k
Inte
rve
nsi
Pre
test
Pos
ttes
t
Ko
ntr
ol
Pre
test
Pos
ttes
t
K
o
n
s
t
i
p
a
s
i
%
20
15
100,0 0
75,0 5
0,0
25,0
20
18
100,0 0
2
0,0
10,0
HASIL PENELITIAN
Gambaran konstipasi Sebelum dan
sesudah Diberikan terapi air putih pada
lansia Kelompok Kontrol dan lansia
kelompok Intervensi.
Tabel 1.
Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan Hasil Pengkajian Konstipasi
Sebelum Diberikan Terapi Air Putih Pada
Lansia Kelompok Kontrol Dan Lansia
Kelompok Intervensi Di Kelurahan
Candirejo Kecamatan Ungaran Barat
Kabupaten Semarang
Pengaruh Pemberian Air Putih Terhadap Konstipasi Pada Lansia di Kelurahan Candirejo
Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
Jurnal Penelitian
Sekolah tinggi ilmu kesehatan ngudi waluyo ungaran
Perbedaan
Kejadian
Konstipasi
Sebelum dan Sesudah Pemberian Air
Putih pada Kelompok Intervensi
Tabel 2. Perbedaan Kejadian Konstipasi
Sebelum Dan Sesudah Diberikan Terapi
Air Putih Pada Lansia Kelompok
Intervensi di Kelurahan Candirejo
Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten
Semarang
V
P
par
er
pal
ia
la
ue
be
k
l
u
a
n
K
S
0,0
on
e
63
sti
s
pa
u
si
d
a
h
S
e
b
el
u
m
Berdasarkan
tabel 2, menunjukkan
bahwa berdasarkan uji tanda diperoleh pvalue sebesar 0,063. Oleh karena p-value
0,063 > (0,05), maka disimpulkan bahwa
tidak ada perbedaan secara bermakna
kejadian konstipasi sebelum dan sesudah
mengkonsumsi air putih sebanyak 1-15 liter
per hari selama 3 hari pada lansia kelompok
intervensi di di Kelurahan Candirejo
Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten
Semarang.
Pengaruh Pemberian Air Putih Terhadap Konstipasi Pada Lansia di Kelurahan Candirejo
Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
Jurnal Penelitian
Sekolah tinggi ilmu kesehatan ngudi waluyo ungaran
Pengaruh Pemberian Air Putih Terhadap Konstipasi Pada Lansia di Kelurahan Candirejo
Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
Jurnal Penelitian
Sekolah tinggi ilmu kesehatan ngudi waluyo ungaran
Pengaruh Pemberian Air Putih Terhadap Konstipasi Pada Lansia di Kelurahan Candirejo
Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
Jurnal Penelitian
Sekolah tinggi ilmu kesehatan ngudi waluyo ungaran
Pengaruh Pemberian Air Putih Terhadap Konstipasi Pada Lansia di Kelurahan Candirejo
Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
Jurnal Penelitian
Sekolah tinggi ilmu kesehatan ngudi waluyo ungaran
Potter
&
Sugiyono.
W.
(2008)
.Keperawatan
Gerontik& Geriatric.
Jakarta:
EGC.
(2013).
Metode
Penelitian
Pendidikan
(Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif Dan R &D).
Bandung: Alfabeta
Pengaruh Pemberian Air Putih Terhadap Konstipasi Pada Lansia di Kelurahan Candirejo
Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang