Gfdszcgyijk
Gfdszcgyijk
Kromosom
Pendahuluan
Genetika, yakni ilmu pengetahuan mengenai keturunan, adalah disiplin ilmu yang mendasar
dalam biologi. Semua makluk hidup merupakan hasil pengaruh dari dalam dan luar. Unit
keturunan (gen) merupakan dalam makluk hidup (kemampuan/keterbatasan secara
biologis), sedangkan lingkungan merupakan luar yang akan berpengaruh secara anatomis,
biokemis, fisiologis, dan watak-watak tingkah laku. Karena dampak potensial studi genetik
sangat besar bagi kehidupan semua makluk, maka setiap orang mutlak perlu mempunyai
pengetahuan dasar mengenai prinsip-prinsip ilmu ini. Penyakit-penyakit yang terjadi dewasa
ini juga menunjukkan adanya gen yang abnormal pada tubuh manusia. Pendeteksian gen
abnormal ini dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan kromosom. Kemajuan yang tidak
terduga pada penguasaan dasar genetika pada penyakit manusia didasarkan pada penerapan
biologi molekuler dalam kedokteran klinis.
Makalah ini diharapkan dapat menjadi sebuah referensi baru tentang pemeriksaan kromosom
dengan pemanfaatan enzim restriksi Eco R1 dalam emotongan sekuen dari DNA yang akan
digunakan untuk pendeteksian adanya gen abnormal pada tubuh manusia. Makalah ini
disertai pula dengan pembahasan kasus ditemuinya noda hitam pada wajah anak sejak lahir
yang diduga karena adanya gen yang abnormal dalam tubunhnya di mana digunakan teknik
DNA rekombinan dan enzim retriksi untuk memotong rangkaian basa nitrogen pada gen
abnormal.
teknik ini adalah (1) pemotongan DNA tertentu dengan enzim restriksi yang sangat
memudahkan isolasi dan manipulasi setiap gen yang dikehendaki; (2) pengurutan secara
cepat semua nukleotid dalam fragmen DNA yang telah dimurnikan, yang memungkinkan
penentuan batas-batas sebuah gen secara tepat serta urutan asam amino menyandikannya; (3)
hibridisasi asam nukleat, yang memungkinkan kita menemukan rangkaian DNA atau RNA
tertentu dengan ketelitian dan kepekaan tinggi berdasarkan kemampuannya mengikat suatu
untaian asam nukleat komplementer; (4) kloning DNA, yaitu apabila sebuah fragmen DNA
tertentu telah diintegerasikan ke dalam suatu unsur genetik yang dapat menggandakan diri
sendiri (plasmid atau virus) dan hidup pada bakteri sehingga sebuah molekul DNA dapat
direproduksi untuk menghasilkan salinan identik yang berjumlah jutaan; dan (5) rekayasa
genetika, yaitu suatu cara mengubah urutan DNA untuk memodifikasi gen, yang selanjutnya
dimasukkan kembali ke dalam sel atau organisme. Langkah pertama dalam menentukan
variasi individual dalam gen meliputi isolasi gen (atau fragmen DNA) yang mengandung
urutan yang berubah-ubah dan memperoleh jumlah gen yang adekuat. Isolasi gen ini
dilakukan dengan pemotongan DNA tertentu dengan menggunakan enzim restriksi.
B. Variasi Gen yang Menyebabkan Penyakit: ilmu genetika klasik mengajarkan bahwa
sebagian besar penyakit genetik terjadi akibat mutasi titik (point mutation) yang
menghasilkan protein cacat. Masalah ini dapat dilukiskan pula dalam kasus. Produksi
protein yang cacat dapat menyebabkan timbulnya noda hitam pada wajah.
C. Mutasi Titik : Contoh mutasi titik ini adalah substitusi DNA G ke C yang selanjutnya
akan menyebabkan perubahan C ke G dalam mRNA sesuai dengan kodon. Kodon
yang telah berubah ini menentukan asam amino yang berbeda dan hal ini
menyebabkan kelainan. Hal ini mungkin saja juga terjadi pada kasus timbulnya noda
hitam pada wajah. Terjadi mutasi titik pada sekuens basa nitrogen sehingga protein
yang dihasilkan pun berbeda dengan yang dihasilkan dari sekuens basa nitrogen yang
normal.
D. Penghapusan, Penyisipan dan penyusunan Kembali DNA : Berbagai penelitian
terhadap bakteri, virus, ragi dan lalat buah memperlihatkan bahwa potongan DNA
dapat bergerak dari satu tempat lain dalam genom. Penghapusan potongan DNA yang
menentukan penyusunan kembali DNA dalam suatu gen, atau penyisipan potongan
DNA di dalam daerah regulasi atau pengkode, semuanya dapat menyebabkan
perubahan dalam ekspresi gen yang mengakibatkan penyakit. Analisis molekuler
terhadap terjadinya spot hitam pada wajah anak menghasilkan contoh proses ini,
khususnya proses penghapusan, sebagai penyebab penyakit ini. Pemeriksaan analisis
yang serupa dapat dilakukan untuk sejumlah penyakit lainnya. Mutasi titik biasanya
ditentukan melalui perangkaian gen yang bersangkutan, sekalipun kadang-kadang bila
mutasi tersebut menghancurkan atau menciptakan suatu enzim tempat restriksi, maka
teknik analisis fragmen restriksi dapat digunakan untuk mempersempit lokasi lesi.
Penghapusa atau penyisipan DNA yang berukuran lebih besar dari 50 bp kerapkali
dideteksi dengan prosedur Southern Blotting.
E. Analisis Silsilah : penggantian basa nitrogen dalam untaian DNA akibat suatu mutasi
akan mengubah rangkaian dalam daerah yang bersesuaian dengan kodon dari :
G AAT C C
C T TAG G
untai pengkode
untai cetakan
G AAT G C
untai pengkode
C T TAC G
untai cetakan
ke
G AAT T C
C T T AAG
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, apabila terdapat gen yang abnormal, inkubasi DNA nya
akan menghasilkan pola yang berbeda, karena pada gen yang abnormal susunan basanya
sudah berbeda dengan gen yang normal sehingga letak pengenalan enzim EcoRI nya pun juga
sudah lain. Hal inilah yang digunakan untuk pendeteksian adanya gen abnormal pada
seseorang yang mengalami kelainan genetik seperti yang digambarkan pada kasus.
Kesimpulan
Noda hitam di wajah sejak lahir dapat dideteksi dengan pemeriksaan kromosom dan teknik
DNA rekombinan.
Daftar Pustaka