Anda di halaman 1dari 11

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

KONDISI LISTRIK PADAM


Di buat oleh

Disetujui oleh

JUNAIDAH.Amd.Keb

dr.HUSNI TAMBREN

Pengertian

Padamnya aliran listrik mendadak

Tujuan

Sebagai acuan penanganan listrik padam

Kebijakan
Dibawah tanggung jawab UGD, bagian diesel
Prosedur

1. Apabila listrik padam petugas diesel tanpa menunggu


perintah menghidupkan generator Puskesmas.
2.

Diluar jam kerja, selain petugas jaga diesel, petugas yang


lain perlu membantu petugas jaga diesel menghidupkan
generator.

3. Apabila dalam tempo 1 menit listrik belum menyala petugas


UGD perlu :
a. Menghubungi petugas diesel
b. Petugas diesel mematikan aliran listrik PLN
c.

Setelah aliran dari PLN putus, kemudian generator


dihidupkan

4. Apabila listrik padam lebih 10 menit dan generator tidak


bisa hidup maka petugas UGD harus lapor kepala
puskesmas lewat telepon.

5. Apabila listrik hidup kembali petugas diesel mematikan


diesel, kemudian saluran dari PLN dihidupkan lagi.
Unit terkait

Bagian Diesel

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PEMADAM KEBAKARAN

Pengertian
Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Di buat oleh

Disetujui oleh

JUNAIDAH.Amd.Keb

dr.HUSNI TAMBREN

Langkah langkah yang harus ditempuh bila terjadi kebakaran.


1. Menyelamatkan jiwa pasien dan petugas kesehatan serta
menyelamatkan sarana dan prasarana yang ada.
2. Memikirkan tindak lanjut pelayanan pasien di IGD
1. Apabila terjadi kebakaran di puskesmas, pertolongan harus
memprioritaskan jiwa pasien dan petugas kesehatan.
2. Pengamanan tempat kejadian untuk penyidikan dari
kepolisian.
1. Petugas jaga menyelamatkan pasien dan ditempatkan pada
tempat yang aman
2. Menyelamatkan sarana dan prasarana yang bisa
diselamatkan.
3. Listrik dipadaman serta dilakukan pemadaman dengan alat
yang tersedia.
4. Jika dirasa perlu agar menghubungi Dinas Pemadam
Kebakaran setempat untuk mendapat pertolongan.
5. Setelah kebakaran bisa diatasi, dibawah koordinasi pihak
petugas, pasien dan seluruh peralatan yang ada dipindahkan
ketempat penampungan sementara.
6. Mendata semua kerugian puskesmas.

Riwayat perubahan

Terbitan Pertama
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
VISUM
Di buat oleh

Disetujui oleh

JUNAIDAH.Amd.Keb

dr.HUSNI TAMBREN

Pengertian
Tujuan

Melayani perrnintaan pembuatan visum et repertum.


Sebagai acuan membuat visum setelah melakukan

Kebijakan

pemeriksaan pasien atau jenazah.


Visum adalah sebagai bahan bukti pengganti bila diperlukan

Prosedur

dipengadilan. Pelayanan visum disini adalah visum hidup


1. UGD puskesmas Tumpang melayani Visum hidup,
2. Permintaan Visum diajukan secara resmi dan tertulis oleh
Kepolisian kepada Puskesmas.
3. Pengajuan permintaan Visum disampaikan di UGD dalam
waktu 2 x 24 jam sejak kejadian oleh petugas kepolisian
4. Petugas UGD meneliti surat permintaan Visum, setelah
meneliti kebenaran surat, petugas menulis tanggal, jam
penerimaan, nama dan tanda tangan.
5. Apabila penderita / korban sudah masuk ruangan maka surat
permintaan Visum ada di UGD '
6. Visum dibuat berdasarkan pemeriksaan penderita pada saat
permintaan Visum Et repertum.
7. Bila penderita / korban sudah meninggal maka petugas
UGD memriksa kondisi secara umum.
8. penderita yang sudah meninggal dirujuk ke RRSA

9. Visum hidup dibuat dan ditanda tangani oleh Dokter yang


memeriksa / menangani penderita pada saat visum diterima.
10. Visum bisa diambil oleh petugas kepolisian dalam waktu 2
X 24 jam.
11. petugas menandatangani penerimaan laporan visum
catatan : dokumentasi visum (menggunakan kamera khusus
visum kemudian disimpan dikomputer UGD)
Unit terkait

Ambulance, Kepolisian

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


MENERIMA PASIEN BARU

Pengertian

Di buat oleh

Disetujui oleh

JUNAIDAH.Amd.Keb

dr.HUSNI TAMBREN

Menerima pasien yang baru masuk untuk di rawat sesuai yang


berlaku, pasien segera memperoleh pelayanan kesehatan sesuai

Tujuan
Kebijakan
Prosedur

dengan kebutuhan.
Sebagai acuan untuk menerima pasien baru
Ada petugas yang terampil
Persipan :
1. pasien dan keluarga di terima dengan ramah
2. bila pasien dapat berdiri ukur tinggi badan dan berat badan
sebelum pasien di baringkan.
3. Selanjutnya pengkajian data melalui anamneses dan
pemeriksaan fisik.
4. Laporan pasien kepenanggung jawap ruangan
5. Pasien dan keluarga di beri penjelasan tentang tata tertib
yang berlaku.
6. Mencatat data dari hasil pengkajian dan catatan medic dan
catatan perwatan pasien.
7. Member tahukan prosedur perawatan / tindakan yang segera

Unit Terkait

di lakukan.
Poliklinik, Ruang perawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


ORIENTASI PETUGAS BARU
Di buat oleh

Disetujui oleh

JUNAIDAH.Amd.Keb

dr.HUSNI TAMBREN

Pengertian
Tujuan

Tatacara mepersiapkan petugas baru


Sebagai acuan oriyentasi petugas baru agar mengenal,

kebijakan

mengetahui dan cara kerjanya.


Sebelum bertugas petugas baru melaksanakan orientasi 1

prosedur

minggu sebagai persiapan penatalaksaan tugas


1. Sebelum bertugas petugas baru melaksanakan orientasi
2. Masa oriyentasi / pengenalan selama 1 minggu
3. Jatwal orientasi petugas baru :
a. Hari ke I

: perkenalan dengan dokter dan

petugas yang lain


b. Hari ke II

:mengetahui strukter organisasi

dari fungsional dan lainnya.


c. Hari ke III : mengetahui pembagian tugas
dan urayan petugas
d. Hari ke IV : mempelajari protap
protap
e. Hari ke V : memantapkan orientasi
hari ke I sampai hari ke IV
f. Hari ke VI : menyaksikan dan
mengikuti pelaksanaan tugas sehari-hari
4. Setelah menjalani oriyentasi selama satu minggu, petugas
mendapatkan uraiyan tugas.

5. Pada minggu ke II petugas baru melaksanakan tugas sesuai


Unut terkait

dengan tugas yang di berikan.


TU

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PEMELIHARAAN ALKES

Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Di buat oleh

Disetujui oleh

JUNAIDAH.Amd.Keb

dr.HUSNI TAMBREN

Melaksakan pemiliharaan alat-alat dengan cara membersihkan,


mendinfektan, menyerilkan dan menyimpannya.
Sebagai acuan pemeliharaan alat medis.
A. Pemeliharaan alat logam
1. Membersihkan dan desinfektan :
a. Peralatan

Alat kotor

Larutan disinfektan, gelas pengukur

Bak/ember tempat merendam

Air mengalir

b. Prosedur

Memakai sarung tangan

Membersihkan alat dari kotoran yang melekat di


bawah kran air mengalir

Di keringkan ( setah kering masukkan ke


kestroilisator )

2. Menyeterilkan dan penyimpanan alat logam


a. Peralatan :

Alat-alat logam

Sterilisator

Panas kering

Kain pembungkus bila perlu

b. Prosedur

Memakai panas kering ( sterilisator )

Menyusun alat-alat ke dalam bak instrument


dalam keadaan bersih/kering

Membungkus bak instrument berisi alat dengan


kain

Memaksukan alat ke dalam ke autoclave


( sentral ) selama 30 menit untuk di bungkus, 20
menit untuk yang tidak di bungkus.

Mengangkat alat dari sterilisator dan


menyimpan dalam tempatnya.

B. Pemeliharaan tensi meter


1. Mengunci air raksa setelah pemakayan
2. Menggulung kain serta manset dan di susun /
dimasukkan ke dalam bak tensimeter
3. Menutuptensimeter dan menyimpannya pada tempatnya
4. Kain manset dicuci bila bila kotor atau satu kali
seminggu
5. Perhatikan kaca mengukur harus dalam keadaan bersih
dan mudah di baca.
C. Mempersihkan dan mendesinfeksi serta menyimpan pispot
1. Peralatan
a. Pispot+urinal kotor
b. Sarung tangan
c. Larutan desinfektan (bayclin)
d. Bak septic tank
e. Keranjang sampah
f. Bak/embar tempat merendam

g. Lap bersih dan kering


h. Sikat bertangkai.
2. Prosedur
a. Membawa pispot yang kotor ke dalam spoel hoek
b. Memakai sarung tangan
c. Membuang tissue bekas pakai ke keranjang sampah,
dengan memakai korentang spoel hock
d. Membvuang kotoran ke bak septic tank, kemudian
mengalirkan air kran supaya kotoran masuk ke
tangki septic tank.
e. Larutan disinfektan sampai semua permukaan pispot
terendam
f. Membersihkan pispotdengan cara menyikat
memakai air sabun/deterjen
g. Membilas pispot di bawah air mengalir
h. Merendam pispot di bak tempat merendam yang
berisi bayclin
i. Mengeringkan dengan kain lap
j. Menyimpan pot pada tempatnya.
D. Membersihkan dan mendesinfektan serta menyimpan urinal
1. Peralatan
a. Urinal yang kotor
b. Sarung tangan
c. Larutan desinfektan
d. Bak septic tank
e. Bak/ember perendam
f. Lab bersih dan kering
g. Sikat
2. Prosedur
a. Membawa urinal ke kamar spoel hoek
b. Memakai sarung tangan

c. Membuang irinal ke bak septic tank


d. Membilas urinal dengan air
e. Merendam urinal dalam bak/ember yang berisi
larutan desinfektan sampai semua permukaan
terendam
f. Membersihkan dengan cara menyikkat
sabun/deterjen
g. Membilas urinal dibawah air mengalir
h. Mengeringkan urinal dan meletakkannya di
tempatnya
Unit terkait

Bagian keperawatan alat, umum

Anda mungkin juga menyukai