Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
Kewajiban wajib pajak :
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
7
8
BADAN
BENTUK USAHA TETAP
biasanya
PEMOTONGAN
PPh Pasal 4 (2), PPh
Pasal 15, PPh Pasal 21,
PPh Pasal 23 dan PPh
Pasal 26
NILAI
PEMBAYARAN
BAGI PENERIMA
PENGHASILAN
Mengurangi nilai
pembayaran
Menambah nilai
pembayaran
ADMINISTRASI
PPh FINAL
Tidak dapat dikreditkan (menjadi
pengurang) dengan PPh terutang pada
akhir tahun pajak
Biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh penghasilan objek PPh
Final
merupakan biaya
bukan
pengurang penghasilan kena pajak
Perhitungan
penghasilan
tidak
digabungkan dengan penghasilan lain
yang tidak sejenis
PEMUNGUTAN
PPh Pasal 4 ayat (2) bersifat final, dikarenakan atas penghasilan berupa :
Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan surat
utang negara dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota
b
c
Penghasilan dari trasaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan, usaha jasa
konstruksi, usaha real estate dan persewaan tanah dan/atau bangunan (5%)
Penghasilan tertentu lainnya, yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Pemerintah
1 Sewa tanah/bangunan (10%)
2 Jasa pelaksana konstruksi (2% kecil ; 4% tanpa kualifikasi ; 3% kualifikasi selain
3
1
2
kecil)
Perencana konstruksi (4% kualifikasi ; 6% non kualifikasi)
PPh Pasal 15 secara umum bersifat Final. Dikenakan atas penghasilan dari usaha :
Pelayaran dalam Negeri 1,2% syarat punya SIUPAL
Penerbangan dalam Negeri 1,8% syarat punya SIUPAU
PPh Pasal 22 dipungut oleh badan tertentu dari Wajib Pajak yang dilakukan kegiatan
usaha di bidang tertentu atau impor. Salah satu badan tertentu adalah produsen atau importir
bahan bakar minyak, bahan bakar gas dan pelumas, atas penjualan bahan bakar minyak,
bahan bakar gas dan pelumas.
JENIS
BBM
BBM
BBM
BBG
PELUMAS
KEPADA
SPBU PERTAMINA
SPBU NON PERTAMINA
NON SPBU
ALL
ALL
TARIF
0,25%
0,3%
0,3%
0,3%
0,3%
SIFAT
AGEN = FINAL
BUKAN AGEN =
NON FINAL
NON FINAL
15%
Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta kecuali tanah dan
bangunan (2%)
Jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan dan jasa lain selain yang
telah dipotong PPh Pasal 21 (2%)
a
b
c
d
e
f
g
h
PPh 26, atas pembayaran kepada Wajib Pajak Luar Negeri terkait penghasilan berupa :
Dividen
Bunga termasuk premium, diskonto dan imbalan sehubungan dengan jaminan
pengembalian utang
Royalti, sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta
Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan dan kegiatan
Hadiah dan penghargaan
Pensiun dan pembayaran berkala lainnya
Premi swap dan transaksi lindung nilai lainnya
Keuntungan karena pembebasan utang
Terutang PPh Pasal 26 dengan tarif 20% atau tarif yang setara berdasarkan P3B.
PPN adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa
dalam peredarannya dari produsen ke konsumen.
10% x
Tarif sebesar 0% diberlakukan PPN
untuk= kegiatan
ekspor. Dasar Pengenaan Pajak biasanya
adalah harga jual/nilai penggantian jasa. Namun ada juga DPP nilai lain.
4
5
NILAI LAIN
Harga jual laba kotor
digunakan
Bermotor
kendaraan
yang ditunjuk
termasuk bahan
PBBKB
bakar yang
Bakaradalah
Kendaraan
(PBBKB)
orang Bermotor
digunakan
pribadi atau
untuk
Badan yang
kendaraan di
menggunakan
air
Dipungut
Bahan Bakar
Solar, Bio Solar,
Kendaraan
PBBKB
Gasoline
Bermotor
(Bensin)
Dipungut
Non
Non
Subjek dan Wajib
PBBKB
PBBKB
PBBKB
Objek Non-Pemungut
PBBKB
Pemungut Pemungut PBBKB
Pajak PBBKB
(BadanBU-PIUNU
Usaha Pemegang Izin Usaha Niaga Umum)
NON
(Bukan Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Niaga Umum)
BU-PIUNU
Dasar Hukum
pemungut
PBBKB
PT PPN
Transaksi penjualan BBM di PT. Pertamina Patra Niaga (PPN) dibagi menjadi :
A Penjualan melalui agen
PT. PPN
AGEN
CUSTOMER
CUSTOMER
PT. PPN
INU
CUSTOMER
C.2 Pemegang Izin Niaga Umum yang belum menjadi Wajib Pungut
PBBKB di Provinsi Pengguna BBM (customer)
PT. PPN
INU
CUSTOMER