Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi, dan
komunikasi data tentang klien. Tujuan dari pengkajian adalah menetapkan dasar data tentang
kebutuhan, masalah kesehatan, tujuan, nilai, dan gaya hidup yang dilakukan klien (Potter &
Perry, 2005).
B. Analisa data
Pengumpulan informasi merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Dari informasi
yang tekumpul, didapatkan data dasar tentang masalah-masalah yang dihadapi klien.
Selanjutnya data dasar itu digunakan untuk menentukan diagnonis keperawatan,
merencanakan asuhan keperawatan, serta tidakan keperawatan untuk mengatasi masalahmasalah klien. Pengumpulan data dimulai sejak pasien masuk rumah sakit, selama klien
dirawat secara terus menerus, serta pengkajian ulang untuk menambah/melengkapi data
(Prasetyo, 2010).
Tujuan pengumpulan data
a. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien
b. Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien.
c. Untuk meenilai keadaan kesehatan klien
d. Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah berikutnya.
C.Rumusan Masalah
Terdapat dua diagnosa keperawatan utama yang dapat digunakan untuk gambaran nyeri
pada klien, yaitu: nyeri akut dan nyeri kronis (NANDA, 2001). Diagnosa-diagnosa
keperawatan lain yang mungkin muncul pada klien dengan gangguan nyeri:
1. Ansietas berhubungan dengan nyeri kronis
2. Nyeri berhubungan dengan:
a. Cidera fisik/trauma
b. Penurunan suplai darah kejaringan
c. Proses melahirkan
3. Nyeri kronik berhubungan dengan:
a. Kontrol nyeri yang tidak adekuat
b. Jaringan parut
c. Kanker maligna
d. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan:
e. Nyeri musculoskeletal
f. Nyeri insisi
g. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri yang dirasakan.
D. Perencanaan
Untuk setiap diagnosa keperawatan yang telah teridentifikasi, perawat
mengembangkan rencana keperawatan untuk kebutuhan klien. Hasil akhir yang diharapkan
dan tujuan perawatan diseleksi berdasarkan pada diagnosa keperawatan dan kondisi klien.
Terapi yang tepat dipilih berdasarkan pada diagnosa keperawatan dan kondisi klien. Terapi
yang tepat dipilih berdasarkan pada faktor-faktor terkait yang menyebabkan nyeri atau
masalah kesehatan klien. Misalnya, nyeri yang berhubungan dengan nyeri insisi akut
berespons terhadap analgesik, sedangkan nyeri yang berhubungan dengan kontraksi
persalinan dini dapat dikurangi dengan latihan relaksasi. Pengkajian keperawatan dan
perumusan diagnosa keperawatan menggali langkah perencanaan dari proses keperawatan.
Perencanaan adalah kateori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien
dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai
tujuan tersebut. Selama perencanaan, dibuat prioritas. Selain berkolaborasi dengan klien dan
keluarganya, perawat berkonsul dengan anggota tim perawat kesehatan lainnya, menelaah
literatur yang berkaitan memodifikasi asuhan, dan mencatat informasi yang relevan tentang
kebutuhan perawatan kesehatan klien dan penatalaksanaan klinik (Potter & Perry, 2005).
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1.Identitas Pasien
Nama, Jenis kelamin, Umur, Status pernikahan, Agama, Pendidikan, Pekerjaan,
Alamat,Kebangsaan, Tanggal masuk. No. Regis Ruangan/ Golongan,
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
a Paliatif
1. Apa penyebabnya
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan Klien mengatakan sakit atau nyeri berkurang jika
beristirahat sejenak, namun beberapa menit kemudian sakit atau nyeri akan kembali lagi
dirasakan oleh klien
b. Quantity/quality
1. Bagaimana dirasakan Klien mengatakan nyeri pada bagian tangan kanannya seperti
rasa terbakar atau panas dengan disertai rasa gatal-gatal pada daerah luka, skala nyeri 5
2. Bagaimana dilihat Klien terlihat meringis dan cemas
c. Region
1. Dimana lokasinya Klien mengatakan nyeri yang dirasakan dibagian tangan kanannya
2. Apakah menyebar Klien mengatakan tidak ada ada penyebaran rasa nyeri
d. Severty
Klien mengatakan keadaan yang dialaminya sekarang sangat menggangu kebiasaannya
sehari-hari dan sulit untuk melakukan aktivitas
e. Time Klien mengatakan nyeri datang saat ingin melakukan aktivitas atau pergerakan
4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Penyakit yang pernah dialami Klien. Pengobatan/tindakan Klien Pernah
dirawat/dioperasi. Alergi dan imunisasi
7. Status Mental
Tingkat kesadaran : supor
Penampilan
: rapi
Pembicaraan
Alam perasaan
Afek
: datar
: tidak ada
Proses pikir
: sesuai pembicaraan
Isi pikir
: fobia
Waham
Memori
8. Pemeriksaan Fisik
a.. Keadaan umum
Klien tampak cemas, kesulitan dalam melakukan aktivitas, meringis ketika nyeri terasa,
dan luka yang dialaminya masih tertutup perban dengan baik jika ada luka
b.Tanda-tanda vital
Suhu tubuh
Tekanan darah
Nadi
Pernafasan
Skala nyeri
TB
BB
c. Pemeriksaan Head to Toe
Kepala
Bentuk
Ubun-ubun
Kulit kepala
: simetris
: bersih atau kotor, ada atau tidak iritasi
Rambut
Penyebaran dan keadaan rambut : merata dan sedikit kotor
Warna kulit
: kuning langsat
Wajah
Warna kulit
Struktur wajah
: simetris atau tidak. ada kelainan Mata Kelengkapan dan
kesimetrisan : lengkap dan simetris Palpebra : normal Konjungtiva dan sclera : tidak
anemis dan tidak ikterik Pupil : reflek terhadap cahaya Kornea dan iris : tidak katarak
dan tidak ada peradangan Visus : dapat membaca dalam jarak 6 meter Hidung Tulang
hidung dan posisi septum nasi : normal dan simetris Lubang hidung : bersih, tidak ada
polip Cuping hidung
: pernapasan cuping hidung (+) Telinga Bentuk telinga
:
simetris kanan/kiri Ukuran telinga
: simetris kanan/kiri Lubang telinga
: bersih
Ketajaman pendengaran
: normal Pemeriksaan integument Kebersihan
: bersih
Kehangatan
: 36,5 c Turgor
: 3 detik Kelembaban
: keadaan kulit lembab
Kelainan pada kulit : tidak ada kelainan Pemeriksaan thoraks/dada Insfeksi thoraks :
bentuk normal Pernafasan (frekuensi, irama) : 22 x/menit, reguller Tanda kesulitan
bernafas : tidak ada kesulitan dalam bernafas Pemeriksaan abdomen Infeksi (bentuk,
benjolan) : simetris, tidak ada benjolan Auskultasi : peristaltik usus 8x/menit Perkusi
(suara abdomen) : tidak ada suara tambahan
15
Pemeriksaan neorologi Nervus Olfaktorius/N I: Kemampuan menghidu klien cukup baik
Nervus Optikus/N II: Klien mampu membaca dengan jarak 6 meter Nervus Okulomotoris/N
III, Trochlearis/N IV, Abdusen/N VI: Klien mampu menggerakkan bola mata, reflek pupil normal
Nervus Trigeminus/N V: Klien mampu membedakan panas dan dingin, tajam dan tumpul,
getaran dan rabaan Nervus Fasialis/N VII: Klien mampu membedakan rasa dan mampu
menggerakkan otot wajah Nervus Akustik/N VIII: Keseimbangan klien saat berjalan dan berdiri
terjaga Nervus Glosopharingeus/N IX, Nervus Vagus/N X: Klien mampu menelan, mengunyah,
membuka mulut, dan reflek muntah positif Nervus Aksesorius/N XI: Klien mengangkat bahu
dan menahan tekanan pada bahunya Nervus Hipoglasus/N XII: Klien tidak mampu melakukan
pronasi dan supinasi dengan baik pada telapak tangannya Fungsi motorik: normal, dan tidak ada
kelainan Fungsi sensorik: normal, dan tidak ada kelainan
IX. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI 1. Pola makan dan minum Frekuensi makan/hari :
makan 3 kali sehari Nafsu/selera makan : nafsu atau selera makan menurun Nyeri ulu hati :
tidak ada Alegri : tidak ada alergi terhadap makanan Mual dan muntah : tidak ada mual dan
muntah Waktu pemberian makanan : pagi 08:00, sinag 12:00, malam 19:00
16
Jumlah dan jenis makanan
: satu porsi, nasi, sayur, lauk, dan buah Waktu pemberian
cairan/minuman : melalui infuse (RL 20 tetes/menit) dan minum apabila haus Masalah makan
dan minum
: tidak ada masalah makan dan minum 2. Perawatan diri/personal hygine
Kebersihan tubuh
: tubuh bersih, klien hanya di lap dengan
waslap 2x sehari oleh
keluarganya Kebersihan gigi dan mulut : gigi dan mulut cukup bersih Kebersihan kuku kaki
dan tangan
: bersih, kuku kaki dan tangan akan di potong ketika panjang 3. Pola
kegiatan/aktivitas Tabel 2.1 pola kegiatan/aktivitas Kegiatan Mandiri Sebahagian Total Mandi
Makan BAB BAK Ganti pakaian
Klien susah tidur karena adanya rasa panas atau terbakar pada bagian luka, serta keterbatasan
aktivitas akibat nyeri saat bergerak, frekuensi tidur 3-4 jam pada malam hari, susah untuk
memulai tidur kembali, dan klien hanya berdoa selama perawatan di rumah sakit. 4. Pola
eliminasi BAB Pola BAB
: normal Karakter feses
: kuning dan lembek Riwayat
pendarahan : tidak ada pendarahan BAB terakhir : 02 juni 2014 Diare
: tidak ada diare
Pengunaan laksatif : tidak ada menggunakan laksatif
17
BAK Pola BAK
: normal Karakter urin
: warna kuning dan tidak keruh Nyeri/rasa
terbakar/kesulitan BAK : tidak ada kesulitan BAK Riwayat peyakit ginjal/kandung kemih :
tidak ada Penggunaan deuretik : tidak menggunakan deuretik Upaya mengatasi masalah :
tidak ada masalah 5. Mekanisme koping Adaptif o Bicara dengan orang lain o Olah raga
Maladaptif o Minum alkohol
18
2. ANALISA DATA No. Data Penyebab Masalah Keperawatan 1.
2.
Ds: - Klien mengatakan nyeri dan rasa panas di bagian tangan kanannya Do: - Klien terlihat
gelisah dan meringis menahannya - TTV: TD: 120/80 mmHg T: 36.5c HR: 82 x/menit RR: 22
x/menit - Skala nyeri 4-6
Ds: - Klien mengatakan tidak mampu memenuhi kebutuhannya secara mandiri Do: - Sebahagian
kebutuhan klien dibantu keluarganya - Klien hanya berbaring saja seharian ditempat tidur
Luka bakar sengatan listrik (tangan kanan, luas 9%)
Kerusakan jaringan kulit/saraf
Nyeri
Luka bakar sengatan listrik
Kerusakan jaringan kulit
Gangguan mobilisasi fisik