Anda di halaman 1dari 7

STORAGE BATUBARA

Tugas

: menyimpan batubara sebanyak kg selama x hari

Jenis

: open pile

Batubara umpan yang dibutuhkan sebanyak ton/jam akan disimpan untuk memenuhi kebutuhan
umpan selama x hari, sehingga total kapasitas storage sebanyak x ton batubara. Bulk density
batubara umpan diperkirakan sebesar ton/m3, maka akan diperlukan batubara sebanyak x m3.
Diambil overdesign sebesar 20% sehingga volume batubara yang disimpan adalah m3.
Batubara disimpan ditempat terbuka dalam tumpukan-tumpukan berbentuk kerucut. Tinggi kerucut
dibatasi dengan angle of repose () batubara yaitu sebesar 38o. Hubungan tinggi tumpukan dan jarijari tumpukan mengikuti persamaan:

h=r tan
sehingga volume satu tumpukan adalah:
1 2
V = r h
3
1 3
= r tan
3
=

1
d 3 tan
24

Tinggi satu tumpukan diambil sebesar x ft dengan diameter tiap tumpukan sebesar x ft. Dari
persamaan di atas dapat dihitung volume satu tumpukan yaitu sebesar x m3 batubara. Jumlah
tumpukan yang diperlukan adalah x tumpukan x tumpukan
Tiap x tumpukan akan dikelompokan menjadi satu sehingga tiap kelompok akan membutuhkan
ruangan selebar xm x xm. Tiap kelompok akan dipisahkan oleh jalan sebesar x m, sehingga total
luas yang dibutuhkan untuk storage batubara adalah xm x xm.
Layout tumpukan batubara disusun sebagai berikut:
Dengan konfigurasi tersebut, maka kapasitas maksimum penyimpanan adalah:
V =n

3
d tan
24

m=V

Summary
Luas storage

Banyak tumpukan

Tinggi tumpukan

Diameter tumpukan =
Lebar jalan

Kapasitas maksimum =

BELT CONVEYOR
Tugas : membawa 144,7683 ton/jam batubara dari tempat penyimpanan ke hammer mill
Jenis : troughed belt conveyor
Angle of repose material dipilih dari tabel berikut:

Batubara dari storage berjenis bitumen dan masih belum mengalami proses apapun, sehingga dipilih
coal bituminous, mined, run of mine dengan angle of repose sebesar 38o.
Langkah-langkah mendesign belt conveyor adalah sebagai berikut:
1. Menentukan surcharge angle dari material.
2. Menentukan derajat dari throughed belt
3. Menentukan kecepatan konveyor
4. Menentukan kapasitas ekuivalen (kapasitas pada kecepatan 100 fpm)
5. Menentukan lebar sabuk
6. Mengecek ulang kecepatan konveyor.
Surcharge angle biasanya dipilih antara 5-15o kurang dari angle of repose.bahan yang diangkut.
Bahan yang diangkut adalah batubara dengan angle of repose sebesar 38o. Dipilih surcharge angle

sebesar 25o pada perhitungan desain ini. Derajat dari trough belt diambil nilai standar yaitu 35o.
Diambil kecepatan konveyor 400 fpm dan lebar sabuk 24 inch. Laju volumetrik dari padatan dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan:
laju volumetrik =

laju massa

Dengan mengambil densitas batubara sebesar 0,7151 ton/m3 ,dari persamaan diperoleh:
laju volumetrik =

144,7683
0,7151

=202,4448 m3 / jam
3

=7149,2718 ft / jam

Kapasitas ekivalen pada kecepatan konveyor 100 fpm dicari dengan persamaan:
kapasitas ekivalen=laju volumetrik x
=7149,2718 x

100
kecepatan aktual

100
400
3

=1787,3180 ft / jam

Hubungan kapasitas ekivalen dengan lebar konveyor ditampilkan pada tabel berikut:
Belt Width
(inches)

Kapasitas Ekivalen Maksimum


Surcharge Angle
o

20

25o

30o

18

1274

1381

1492

24

2438

2640

2847

30

3975

4300

4636

36

5886

6364

6857

Untuk lebar konveyor 24 inches dengan surcharge angle 25o, kapasitas ekivalen maksimumnya
adalah 2540 ft3/jam, sehingga masih memenuhi.
Idler spacing dapat ditentukan dari tabel berikut:

Belt Width
(inches)

Idler Spacing
Weight of material lb/ft3
30

50

75

18

5.5

24

4.5

4.5

30

4.5

4.5

36

4.5

Dari tabel di atas, dipilih idler spacing 4,5 ft.


Daya yang diperlukan dihitung dengan persamaan:
hp=

TeV
33000

dengan, T e = tegangan efektif sabuk, lbs


V = kecepatan sabuk, fpm
Tegangan efektif dapat dicari dengan persamaan
T e =LK t (K x + K y W b+ 0,015 W b)+ W m ( L K y + H )+ T p + T am+ T ac
dengan,

= panjang konveyor, ft

Kt

= faktor koreksi suhu lingkungan

Kx

= faktor friksi idlers

Ky

= faktor untuk menghitung gaya pada sabuk dan beban lendud idlers

Wb

= berat sabuk, lbs/ft

Wm

= berat material, lbs/ft

= jarak vertikal yang ditempuh material, ft

Tp

= tegangan akibat lendudan sabuk di sekitar pulley dan resistansi pulley, lbs

Tam

= tegangan akibat gaya untuk akselerasi material, lbs

Tac

= tegangan total dari aksesoris pada konveyor, lbs

Panjang konveyor adalah 250 ft. Sedangkan berat sabuk dapat diestimasi dari tabel berikut:

Belt Width
(inches)

Belt weight lbs/ft


Weight of material lb/ft3
30-74

75-129

130-200

18

3.5

4.5

24

4.5

5.5

30

36

10

12

Dari tabel diketahui untuk lebar sabuk 24 dan berat material antara 30-74 lb/ft3 , maka berat sabuk
adalah 4,5 lbs/ft. Sedangkan untuk nilai Wm dihitung dengan menggunakan persamaan:
W m=

Q
V

dengan,

= jumlah material yang diangkut, lbs/min

= kecepatan konveyor, fpm

Dari persamaan di atas, diperoleh:


W m=

5314,5485
400

=13,2864 lbs/ ft

Faktor koreksi suhu lingkungan di atas 30 oF, adalah 1, sehingga diambil Kt yaitu 1. Nilai Kx dapat
dihitung dengan persamaan:
K x =0,00068( W b + W m )+
dengan,

Ai
Si

Si

= idler spacing, ft

Ai

= konstanta

Diameter idler rolls dipilih 4 inches dengan nilai Ai adalah 2,3. Dari persamaan di atas diperoleh:
K x =0,00068(4,5+ 13,2864)+

2,3
4,5

=0,5232

Nilai Ky tergantung dari derajat kemiringan sabuk yang dapat dihitung dengan persamaan:
Deg=arctan (
dengan,

H
)
L

= tinggi elevasi, ft

= panjang konveyor, ft

Tinggi elevasi ditentukan dari tinggi ... yaitu sebesar x ft, sedangkan panjang konveyor adalah 250
ft, sehingga derajat kemiringan diperoleh:
Deg =arctan (

H
)
L

Deg=arctan (

H
)
L

Conveyor
length (ft)

Wb+Wm
(lbs/ft)

Approximate Degree
0

20
50
75
250

100
150
200
250
300

Dari tabel di atas diperoleh nilai Ky yaitu

3.5

DECANTER
Tugas : memisahkan tar dengan air dan zat lain
Jenis : horizontal decanter
Neraca massa pada dekanter adalah sebagai berikut:
Komponen
NH3
H2S
Tar
Air
Sub Total
Total

Masuk (ton/jam)
Liquor
0.89

Keluar (ton/jam)
Liquor

Tar

Anda mungkin juga menyukai