Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

UNTUK
KEGIATAN STUDI KELAYAKAN
PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA LISTRIK
(PLTS) TERPUSAT
DI KABUPATEN TULANG BAWANG

1. Latar Belakang
Program pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Terpusat merupakan salah satu prioritas pembangunan yang dilaksanakan
pemerintah yang diarahkan kepada peningkatan kondisi ekonomi dan
sosial masyarakat perdesaan. Pada kondisi demikian dapat diharapkan
adanya peningkatan taraf hidup dan kesejahteraannya. Dalam konteks
pembangunan
daerah,
salah
satu
kebijakan
pembinaan
dan
pengembangan ketenagalistrikan di Kabupaten Tulang Bawang adalah
kebijakan peningkatan listrik pedesaan.
Sampai tahun 2014 dari ...... Kampung/Desa yang ada di wilayah
administrasi Kabupaten Tulang Bawang, sejumlah .........Kampung ( %)
telah dielektrifikasi melayani .... juta pelanggan rumah tangga.
Sisanya .......... Kampung ( %) belum terelektrifikasi, atau ........ juta
pelanggan rumah tangga belum dapat terlayani kebutuhan dasar energi
listriknya. Kondisi geografis kampung-kampung diwilayah Kabupaten
Tulang Bawang merupakan salah satu hambatan yang menyebabkan sulit
untuk dijangkau oleh jaringan listrik yang bersifat terpusat yang dikelola
oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) selama ini.
Untuk memenuhi kebutuhan energi di daerah-daerah semacam ini,
pengembangan listrik diluar jaringan dengan menggunakan energi
terbarukan merupakan alternatif mutlak yang harus dilakukan. Salah satu
jenis energi yang potensial untuk dikembangkan adalah energi surya.
Energi Surya dapat dimanfaatkan untuk penyediaan listrik dalam rangka
mempercepat rasio elektrifikasi desa melalui pembangunan Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat.
. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat di
Kabupaten Tulang Bawang, memerlukan suatu penelitian yang diharapkan
dapat
menjadi
bahan
acuan
sebagai
rekomendasi
kebijakan
pembangunan
daerah
dibidang
ketenagalistrikan
yang
mampu
mengembangkan dan memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan
(renewable
energy)
dengan
tetap
berpegang
pada
prinsip
menguntungkan secara ekonomis, layak secara teknis, diterima secara

sosial budaya dan tidak meyebabkan pengrusakan lingkungan. Sebagai


langkah awal pemenuhan penelitian tersebut kerangka acuan kerja mutlak
diperlukan untuk optimalisasi kegiatan Pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya Terpusat di Kabupaten Tulang Bawang nantinya.

2. Maksud dan Tujuan


Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk mendukung dan
mempersiapkan pengembangan energi baru terbarukan di Kabupaten
tulang Bawang degan Tujuan mendapatkan pedoman dalam rangka
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat di
Kabupaten Tulang Bawang.

3. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai adalah terciptanya kelayakan dan
perencanaan usaha ketenagalistrikan berupa Pembangkit listrik Tenaga
Surya (PLTS) Terpusat yang komprehensif, detail, jelas, transparant,
sehingga dapat dipakai pemangku kebijakan untuk menjalankan fungsi
masing-masing, termasuk menjadi pedoman bagi pelaksana kegiatan
terkait Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpusat
diwilayah Kabupaten Tulang Bawang.

4. Lokasi Kegiatan

Rencana lokasi kegiatan pada Kawasan Minapolitan Kecamatan


Teladas dan Kawasan Terpadu Mandiri (KTM) Kecamatan Rawa Pitu
Kabupaten Tulang Bawang.

5. Sumber Pendanaan
Sumber dana kegiatan ini berasal dari ................... Tahun Anggaran
2015, melalui kegiatan ..........................

6. Pelaksana, Penanggung Jawab, dan Penerima Manfaat


Kegiatan
a. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana Kegiatan adalah Kasi Energi Baru Terbarukan Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten Tulang Bawang.
b. Penanggung Jawab Kegiatan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi
Kabupaten Tulang Bawang.
c. Penerima Manfaat adalah Masyarakat pada Lokasi Pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat (terpilih) di
Kabupaten Tulang Bawang.

7. Data Dasar
Data dasar merupakan data sekunder yang dihimpun dari berbagai
sumber maupun dari instansi-instansi terkait dibidang ketenagalistrikan
dan data primer dari hasil survey dan investigasi lapangan.

8. Standar Teknis
Referensi pembangkit listrik tenaga
Kementrian Energi Sumber Daya Mineral.

surya

(PLTS)

terpusat

9. Studi-studi terdahulu
Berupa pedoman atau panduan dalam bidang ketenagalistrikan,
khususnya pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terpusat,
yang telah tersedia sebelumnya.

10.

Referensi Hukum

Beberapa peraturan perundangan dan arah kebijakan yang menjadi


bahan acuan dibidang ketenagalistrikan adalah :
a. Jabarkan ..................

11. Lingkup Kegiatan


Lingkup kegiatan studi kelayakan pembangunan pembangkit listrik
tenaga surya (PLTS) terpusat meliputi :
a. Kajian Wilayah Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Terpusat
Menjelaskan dan memberikan rekomendasi pemilihan wilayah dan
lokasi terpilih untuk kegiatan pembangunan pembangkit listrik
tenaga surya (PLTS) terpusat.
b. Kajian Plant Capacity /Kapasitas Pembangkitan
Kapasitas pembangkitan dapat direkomendasikan berdasarkan
lokasi terpilih pada wilayah potensi tersebut.
c. Kajian Teknis dan Teknologi
Memaparkan teknologi yang ada di pasar dan merekomendasikan
teknologi terbaik yang dapat diimplementasikan untuk kegiatan
pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terpusat dan
menetapkan tingkat efisiensi peralatan.
d. Kajian Managemen Operasional
Kajian managemen operasional mempelajari tentang manajemen
dalam masa pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)
terpusat,
manajemen
dalam
operasi,
seperti
bentuk
organisasi/badan usaha yang dipilih.
e. Kajian Lingkungan
Memaparkan Perundang-undangan dibidang lingkungan yang
berlaku dan merekomendasikan isu-isu lingkungan yang mungkin
timbul sebagai hasil dari implementasi pembangunan pembangkit
listrik tenaga surya (PLTS) terpusat nantinya.
f. Kajian Sosial, Ekonomi, dan Budaya
Memaparkan aspek sosial, ekonomi, dan budaya dalam kajian
tentang dampak keberadaan kegiatan pembangunan pembangkit
listrik tenaga surya (PLTS) terpusat.
g. Kajian Anggaran / Finansial
Memaparkan seluruh aspek pembangunan pembangkit listrik
tenaga surya (PLTS) terpusat dan menyiapkan secara detil rincian

estimasi biaya setiap komponen pada pembangunan pembangkit


listrik tenaga surya (PLTS) terpusat.
Konsultan/penyedia jasa dapat mengusulkan modifikasi
lingkup pekerjaan agar Maksud dan Tujuan kegiatan terpenuhi.
12.

pada

Metodologi
Pendekatan dan metodologi yang digunakan dengan mengumpulkan
data primer dan data sekunder sebagai berikut :
a. Data Primer :
Melakukan wawancara dan mengumpulkan data dari PT. PLN
(Persero) wilayah Sumbagsel dan PT. PLN (Persero) Cabang
Kotabumi.
b. Data Sekunder :
- Inventarisasi peta tematik yang menyajikan kondisi tofografi
(lokasi, kontur tanah, jalan, batas desa, batas kecamatan atau
kabupaten) yang dibuat spesifik untuk keperluan kegiatan.
- Inventarisasi
data-data
sekunder
data
penduduk
desa/kecamatan/ kabupaten.
- Inventarisasi data-data sekunder tentang pembangkit listrik dari
energi terbarukan khususnya energi surya melalui buku, majalah,
dan internet.
- Inventarisasi dan mempelajari katalog dari produsen Pembangkit
Listrik Tenaga Surya.

13.

Keluaran Yang Dihasilkan


Dari kegiatan ini diharapkan keluaran berupa Laporan Studi
Kelayakan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat
di Kabupaten Tulang Bawang.
14.

Peralatan Material, Personil dan Fasilitas dari Pelaksana


Kegiatan
Dalam hal ini pelaksana kegiatan menyediakan :
a. Data, Informasi dan Referensi;
b. Surat Pengantar untuk instansi terkait dalam melakukan survey
dan investigasi ke lokasi yang ditetapkan dalam KAK ini.
c. Tim Teknis yang bertindak sebagai pengarah atau pendamping
dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini.

15.

Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultasi


Konsultan harus menyediakan segala SDM, peralatan dan material
yang diperlukan dalam menunjang kegiatan ini.

16.

Lingkup Kewenangan Konsultan


a. Konsultan bertanggungjawab secara profesional atas jasa
konsultasi yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku
profesi yang berlaku;

b. Hasil karya konsultan harus memenuhi persyaratan standar


disesuaikan dengan arah dan kebijakan Dinas Pertambangan dan
Energi Kabupaten Tulang Bawang;
c. Hasil karya konsultan harus mengakomodasi batasan-batasan
yang telah diberikan oleh Pelaksana Kegiatan, termasuk KAK ini,
antara lain segi pembiayaan dan waktu penyelesaian pekerjaan.
17.

Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan


Waktu pelaksanaan untuk kegiatan ini adalah 90 (sembilan puluh)
hari kalender, terhitung mulai dari diterbitkannya SMPK oleh
Pelaksana Kegiatan.

18. Personil
Personil yang terlibat dalam kegiatan ini adalah tenaga tetap (staf) dari
pelaksana kegiatan maupun tenaga tidak tetap yang diperlukan sesuai
keahlian yang dibutuhkan pada kegiatan.
19.

Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


Terlampir.

20. Laporan
Laporan kegiatan ini terdiri dari 4 (empat) laporan, meliputi :
a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan harus diserahkan 7 hari setelah SPMK
diterbitkan, berisikan :
Pemahaman tehadap KAK;
Metode Pendekatan, analisa dan model teori-teori yang
digunakan;
Struktur Organisasi dan Program Kerja Konsultan secara
menyeluruh;
Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya;
Jadwal kegiatan konsultan.
Laporan Pendahuluan diserahkan sebanyak 5 (lima) copy.
b. Laporan Antara
Laporan antara selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari
setelah penugasan, konsultan harus menyerahkan Laporan Antara
yang berisikan penajaman kajian lingkup pekerjaan yang telah
didapatkan oleh konsultan. Laporan Antara diserahkan sebanyak 10
(sepuluh) copy.
c. Konsep Laporan Akhir
Selambat-lambatnya 80 (delapan puluh) hari setelah penugasan,
Konsultan harus menyerahkan Konsep Laporan Akhir yang berisikan
Pokok Sasaran ruang lingkup termasuk seluruh rancangan gambar.
Laporan Konsep Akhir disiapkan sebanyak 10 (sepuluh) copy.
d. Laporan Akhir

Akhir masa kontrak pekerjaan, Konsultan telah menyempurnakan


konsep laporan akhir termasuk menyelesaikan seluruh laporan
sesuai hasil pembahasan dan diskusi serta masukan dari para ahli
dan nara sumber yang siap disahkan oleh Kepala Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten Tulang Bawang dan
menyerahkan Laporan Akhir sebanyak 10 (sepuluh) copy disertai
soft copy. Laporan Akhir, selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh)
hari setelah penugasan (terbit SPMK).
21. Penutup
1. Setelah KAK ini diterima, maka konsultan hendaknya memeriksa
semua bahan masukan yang diterima dari nara sumber dan mencari
sumber data tambahan lain yang dibutuhkan.
2. Konsultan harus melakukan konsultasi dan mempresentasikan
program kerja dan seluruh tahapan draft laporan kepada Pelaksana
Kegiatan dan Tim Teknis sesuai jadwal yang telah diajukan.
3. Konsultan dalam pembahasan diskusi harus mengundang para nara
sumber aktif dari Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tulang
Bawang bersama Pelaksana Kegiatan dan Tim Teknis sesuai jadwal
yang telah diajukan.
4. Konsultan harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pelaksana
Kegiatan maupun yang dicari sendiri.
6. Kesalahan/kelalaian dalam melaksanakan pekerjaan akibat dari
kesalahan data informasi menjadi tanggung jawab konsultan.
7. Dalam
melaksanakan
kegiatan,
konsultan
harus
selalu
memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah
mengikat.
Penanggung jawab Kegiatan Studi Kelayakan Pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat ini adalah Kepala Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten Tulang Bawang.
Menggala, .. Pebruari 2015
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi
Kabupaten Tulang Bawang

RADEN MANSUS, S.E.


NIP. 196205181991081001

Anda mungkin juga menyukai