Anda di halaman 1dari 12

Ekonomi Spasial

oleh:
Hendro Muliarto (25414021)

Dosen:

Ibnu Syabri

PROGRAM STUDI MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN


KOTA
SAPPK
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2014

1 |Hendro Muliarto (25414021)

KONSEP HUBUNGAN PENGEMBANGAN KOTA INTI


DAN KOTA SATELIT
JAKARTA BANDUNG
HENDRO MULIARTO* (25414021)
*Mahasiswa magister perencanaan wilayah kota ITB

Pendahuluan
Jakarta adalah tempat untuk bekerja bukan tempat untuk tinggal,
berangkat dari kalimat tersebut dapat diartikan bahwa tingkat ekonomi di Jakarta
membuat Jakarta menjadi tempat yang bagus untuk kegiatan komersil atau
memiliki tingkat perekonomian yang bagus. Berbanding terbalik dengan tingkat
ekonominya, memilih Jakarta untuk tempat tinggal adalah suatu pilihan yang
cukup berisiko jika tidak memiliki cukup dana untuk mencapai hidup yang sejahtera
atau tergolong kelas atas di Jakarta, karna kehidupan di Jakarta menuntut banyak
rupiah untuk bisa mendapatkan hidup yang layak. Kalimat diatas semakin
didukung dengan perkembangan teknologi dan perkembangan pemikiran yang
membuat manusia makin berkembang dan makin memiliki banyak pilihan untuk
menjalani hidup. Seseorang bebas untuk memilih dimana akan bekerja dan
dimana akan tinggal. Dengan pilihan transportasi yang semakin beragam saat ini,
dan keinginan manusia untuk mencapai kesejahteraan hidup serta kenyamanan
dan keamanan tempat tinggal. Salah satu pilihan tempat tinggal adalah kota yang
dekat dengan Jakarta, salah satunya Bandung.
Masalah yang ditimbulkan perkembangan kegiatan ekonomi di
Jakarta
Tidak perlu diragukan lagi Jakarta sebagai pusat perekonomian sekaligus
pemerintahan Indonesia membuat kota ini memiliki tingkat perekonomian yang
tinggi. Tingginya tingkat perekonomian yang tinggi adalah dampak dari banyaknya
perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta dan melakukan kegiatan
perekonomian di Jakarta. Selaian merupakan pintu gerbang masuknya barang ke
Indonesia, Jakarta memiliki keuntungan berupa pusat pemerintahan sehingga

2 |Hendro Muliarto (25414021)

mudah untuk mengurus perijinan di Jakarta. Dengan semakin berkembangnya


perekonomian di Jakarta akan membuat kota ini akan dikuasai kegiatan yang
bernilai ekonomi tinggi dan tidak cocok lagi dengan kegiatan bernilai ekonomi
rendah.
Salah satu contoh kegiatan perekonomian rendah adalah pertanian dan
permukiman, dengan melihat perkembangan Jakarta saat ini kegiatan ini, kegiatan
pertanian sudah lama mulai terusir dari Jakarta, akan semakin digusur kegiatan
perekonomian tinggi. Dan di Jakarta hanya akan tersisa kawasan pemerintahan,
perkantoran, permukiman kelas atas dan kegiatan komersil tingkat tinggi lainnya.
Namun, tentu saja Jakarta memerlukan sumber daya manusia untuk melakukan
kegiatan perekonomian tersebut. Jika dihubungkan dengan mulai tergusurnya
kawasan permukiman dari Jakarta dengan kebutuhan akan tenaga kerja maka
akan terlihat

suatu ketidak sinambungan, disatu sisi kegiatan perekonomian

memerlukan tenaga kerja sebagai penggeraknya disisi lain permukiman yang


tersedia hanya untuk kelas atas. Hal ini membuat berkembangnya kawasankawasan di sekitar Jakarta sebagai permukiman tenaga kerja yang bekerja di
Jakarta.
Berkembangnya kawasan-kawasan di sekitar Jakarta sebagai permukiman
menimbulkan beberapa masalah baru, contohnya saja masalah transportasi dan
masalah lingkungan. Pada masalah transportasi lokasi permukiman yang berada
di sekitar Jakarta akan mendorong pemakaian kendaraan pribadi untuk mencapai
wilayah kerja di pusat Jakarta, hal ini menimbulkan masalah berupa meledaknya
jumlah kendaraan dan meningkatnya jumlah perjalanan. Hal ini tentu menimbulkan
banyak masalah berupa masalah energi, tingkat kebersihan udara, polusi,
menurunnya tingkat kesehatan, dan lain sebagainya. Selain itu timbulnya
permukiman di sekitar Jakarta membuat hilangnya area hijau yang merupakan
penyuplai udara bersih untuk Jakarta, hal ini tentu memperparah kondisi di Jakarta
ditambah lagi hilangnya wilayah resapan air di sekitar Jakarta menyebabkan
Jakarta menjadi penampung air limpasan dari wilayah sekitarnya dikarnakan
kontur Jakarta yang relatif rendah.
Ide dari solusi permasalahan ini adalah permukiman tenaga kerja yang
menggerakan perekonomian jakarta yang berada di pinggir kota Jakarta, namun
tenaga kerja tersebut tidak mampu untuk memiliki permukiman di Jakarta. Salah

3 |Hendro Muliarto (25414021)

satu solusi dari permasalahan ini adalah menggunakan kota disekitar Jakarta
sebagai tempat permukiman sehingga tenaga kerja tersebut tidak veasible untuk
menggunakan kendaraan pribadi untuk menjangkau Jakarta dan menggeser
pengguna ke angkutan umum. Atau dengan kata lain permasalahan sebenarnya
adalah tenaga kerja tersebut memiliki permukiman yang masih dapat dijangkau
dengan kendaraan pribadi.
Ide dari makalah ini adalah kontrol pertumbuhan berupa pembatasan
pembangunan wilayah sekitar Jakarta. Pembatasan ini akan membuat
permukiman berpindah ke kota sekitar Jakarta yang cukup sulit untuk di jangkau
menggunakan kendaraan pribadi setiap harinya sehingga tenaga kerja tersebut
terpaksa menggunakan kendaraan umum massal. Dengan ini lahan di Jakarta bisa
dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan perekonomian tinggi dan kegiatan
pemerintahan. Namun hal ini menimbulkan permasalahan lain, berupa transportasi
seperti apa yang dapat menghubungkan Jakarta dengan kota permukiman pekerja
tersebut semisal Bandung.
Job housing mismatch
Job housing mismatch adalah ketidak sesuaian antara rumah tempat
tinggal dan pekerjaan, jika berbicara tentang ketidak sesuaian banyak hal yang
akan bisa didiskusikan, namun fokus dalam hal yang biasa terjadi dikota besar
dimana pekerjaan yang dilakukan tidak mendukung untuk mendapatkan
pelayanan permukiman yang sesuai dengan taraf hidup dikota tersebut. Jakarta
sebagai kota besar, mungkin akan bergerak ke fenomena ini, dan hal yang
ditakutkan adalah menurunnya angka kebahagiaan penghuni permukiman di
Jakarta yang berakibat turunnya efektifitas kerja di Jakarta. Untuk mencegah hal
ini terjadi maka diperlukan suatu kebijakan yang efektif dan kerjasama antar pihak
terkait.
Selain kebijakan yang baik bisa mencegah hal tersebut, ide untuk
memindahkan permukiman tenaga kerja yang bekerja di Jakarta mungkin dapat
menjadi suatu solusi untuk mencegah dan menghindari terjadinya ketidak
sesuaian antara pekerjaan dan permukiman. Dengan mendapatkan pekerjaan
atau uang di Jakarta dan hidup di kota sekitarnya yang biaya hidup lebih rendah
dari Jakarta, bisa saja mendatangkan kesejahtaraaan bagi pekerja.

4 |Hendro Muliarto (25414021)

Transportasi massal penghubung


Peradapan yang maju membuat mobilitas makin dibutuhkan, untuk
perpindahan mendistribusikan barang dan lain sebagainya. Ide awal transportasi
adalah karna manusia membutuhkan suatu barang yang tidak dapat dihasilkan
sendiri dan hanya bisa didapatkan di tempat lain. awalnya manusia mengunakan
cara berjalan kaki untuk mencapai suatu tempat dan mengambil barang yang
dibutuhkan. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan, jarak yang harus
ditempuh untuk memenuhi kebutuhan manusia semakin jauh, sehingga diperlukan
alat transportasi berupa binatang tunggangan, yang dikembangkan ke sepeda dan
sekarang kendaraan bermotor. Dewasa ini kendaraan bermotor mulai digunakan
untuk kegiatan transportasi barang dan orang, dalam proses pemenuhan
kebutuhan manusia.
Perkembangan yang begitu pesat dari kendaraan menimbulkan masalah
bagi kota dan lingkungan. Banyaknya opsi dan kemudahan transportasi
menimbulkan permasalahan permukiman dan padatnya kendaraan menimbulkan
polusi dan kemacetan. Selain itu bertambahnya kendaraan bermotor tidak disertai
dengan bertambahnya infrastruktur penunjangnya sehingga penggunaannya
menjadi tidak efektif lagi.
Pertambahan jumlah penduduk dikota membuat kota berkembang
kesamping, atau ke pinggiran kota guna mencari tempat permukiman baru untuk
pemenuhan kebutuhan permukiman masyarakat yang beraktivitas dikota atau
sering disebut urban sprawl. Urban sprawl menimbulkan banyak masalah
lingkungan dimana lingkungan hijau dipinggiran kota harus dikorbankan untuk
pemenuhan kebutuhan berupa permukiman dan fasilitas pendukung lainnya, yang
akan sangat mahal jika ketersediaannya hany dipusat kota saja. Timbulnya urban
sprawl juga dikarnakan kemudahan akses berupa transportasi massal. Fenomena
ini menjadi semakin menarik dengan adanya perkembangan tekologi dibidang
transportasi yang membuat jarak tempuh semakin jauh dan waktu tempuh yang
semakin pendek, contohnya saja high speed train.
Jakarta sebagai ibukota Indonesia juga merangkap pusat perekonomian
Indonesia, merasakan dampak yang nyata dari pertumbuhan penduduk ini.

5 |Hendro Muliarto (25414021)

Pertumbuhan penduduk di Jakarta sangat meningkat tajam dikarenakan tingginya


arus urbanisasi dan pertambahan penduduk murni yang juga tinggi. Data
menunjukan bahwa tiap tahunnya penduduk Jakarta bertambah sekitar (% per
tahun). Hal ini membuat pemenuhan permukiman juga menjadi masalah.
Akibatnya permukiman masyarakat yang melakukan aktivitas di Jakarta
berkembang di pinggiran Jakarta. Akibat lebih lanjut dari masalah ini adalah
timbulnya kemacetan yang parah baik dilingkar luar maupun lingkar dalam kota
dan efek samping kemacetan berupa polusi, pola hidup yang tidak baik,
menurunnya angka harapan hidup, timbulnya tingkat kriminalitas. Fenomena one
man one car juga memperparah masalah ini.
Salah satu solusi agar wilayah pinggiran kota tidak dimakan oleh
perkembangan kota itu sendiri adalah dengan memanfaatkan kota yang sudah ada
di sekitar kota inti. Dalam hal ini Jakarta, memiliki beberapa kota disekelilingnya,
Bandung misalnya, dengan adanya sistem transportasi masal yang baik masalah
permukiman di Jakarta bisa dibagi dengan kota sekitarnya semisal Bandung.
dengan adanya transportasi massal berupa transportasi yang bisa mempersingkat
waktu tempuh dari Jakarta-Bandung, masyarakat yang melakukan aktivitas
perekonomian di Jakarta bisa memilih bermukim di Bandung atau kota-kota lain
sekitarnya yang dihubungkan oleh moda ini. Salah satu jenis moda yang
memenuhi syarat untuk dijadikan penghubung Jakarta-Bandung adalah High
Speed Train. Dengan kapasitas yang besar dan waktu tempuh yang singkat,
membuat High Speed Train bisa membawa penumpang yang banyak dengan
waktu tempuh Jakarta-Bandung sekitar 28 menit.

Gambar 1 contoh high speed train yang akan membantu mobilitas


Jakarta-Bandung

6 |Hendro Muliarto (25414021)

Dengan mengembangkan prisip kota inti dan kota satelit, Jakarta dan
Bandung bisa mendapat keuntungan dari infrastruktur transportasi yang akan
dikembangkan,

pengurangan

kemacetan

adalah

masalah

dengan

porsi

penyelesaian paling besar. Jika Jakarta bisa memindahkan penduduknya ke kotakota satelitnya maka jumlah kendaraan di Jakarta juga akan berkurang,
dikarnakan masyarakat akan menggunakan transportasi masal dan mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi. Namun hal ini harus disertai dengan integrasi
antar moda yang bagus, jangkauan angkutan masal dan shelternya yang luas,
serta mix transportasion system.
Dengan adanya transportasi massal ini bisa mengurangi jumlah keluar
masuknya kendaraan di Jakarta, dengan keadaan ini maka dapat di rencanakan
Jakarta menjadi kota pusat ekonomi seperti Tokyo yang berprinsip walkable city
yang berorientasi pada jalan kaki sebagai alternatif utama perjalanan. Maka dapat
dibayangkan Jakarta dengan sedikit kendaraan pribadi, banyak lahan hijau
disekitar jalan, dan berisikan kegiatan perekonomian tinggi.
Selain efektifitas berupa pemindahan manusia, salah satu hal yang penting
adalah penyediaan barang atau jasa yang sama antara kota induk dan kota satelit
menjadi suatu perhatian khusus. Tingkat kebutuhan yang tinggi dan juga gaya
hidup perlu disetarakan antara kota inti dan kota satelit. Semisal pemenuhaan
kebutuhan akan barang-barang atau jasa yang mulanya hanya ada di Jakarta,
harus juga tersedia di Bandung.
Dengan adanya permukiman yang dipindahkan dari Jakarta maka selain
tambahan penumpang, infrastruktur untuk transportasi juga bisa dibebankan
sebagian kepada pengembang yang mengembangkan lahan permukiman. Dalam
hal ini tentu saja pengembang bekerja sama dengan pemerintah untuk mendanai
infrastruktur transportasi yang akan menghubungkan kota ekonomi dan kota
permukiman.
Permukiman yang diinginkan
Pertanyaan awal dari bagian ini adalah permukiman seperti apa yang bisa
ditawarkan untuk menggantikan permukiman yang berada di sekitar kota Jakarta.
Adalah permukiman dengan tingkat sosial dan keasrian yang masih terjaga yang
diharapkan kebanyakan orang agar mempunyai angka harapan hidup yang tinggi

7 |Hendro Muliarto (25414021)

dan angka kebahagiaan yang tinggi, tentu juga permukiman dengan fasilitas
penunjang yang lengkap dan bagus.
Pertumbuhan manusia juga diiringi dengan tumbuhnya tingkat kriminalitas
yang juga sebanding dengan tingkat perkembangan kota. Pertambahan tingkat
kriminalitas ini menyebabkan manusia ingin mencari tempat bermukim yang aman
dan nyaman, sehingga timbullah berbagai macam cluster yang mengelompokan
orang dengan tingkat kesamaan keamanan tersendiri. Salah satu bentukan cluster
yang dibentuk untuk mencari tingkat keamanan dan kenyamanan tertentu adalah
gated community, yaitu bentukan permukiman yang dibatasi oleh pagar
disekelilingnya untuk membentengi bahaya dari luar agar tidak atau mengurangi
dampak ke orang di dalam permukiman tersebut.
Bentukan yang alami dari gated community bukan hanya berupa tembok
yang memisahkan suatu komunitas dengan lingkungan luar, bentuk alami dari
gated community adalah pengelompokan berupa kelompok agama, sosial, tingkat
pendapatan, klan dan lain sebagainya. Sebagai contoh bentukan alami yang
masih terjaga sampai sekarang adalah suku badui dalam dan suku dalam flores.

Gambar 2 suku dalam flores ntb yang memiliki 7 rumah dari awal mula
berdiri sampai sekarang
Sumber : www.beritapetualang.com/flores

8 |Hendro Muliarto (25414021)

Dikota besar seperti Jakarta gated community alami seperti diatas sangat
jarang ditemui karena kehidupan perekonomian Jakarta yang membuat penghuni
jarang memiliki kesempatan bersosialisasi dengan penghuni lain sehingga ikatan
sosial mereka tergolong lemah. Sehingga gated community yang dibentuk adalah
komunitas dengan batasan tembok sebagai pembatas kelompok tersebut dgan
dunia luar. Namun hal ini masih ada di kota-kota disekitar Jakarta yang masih
digolongkan pada kota kelas menengah.
Keberadaan gated community alami ini merupakan salah satu daya tarik
tersendiri untuk bermungkim dikota di sekitar Jakarta seperti Bandung. Di Bandung
sendiri masih terdapat lingkungan yang bersih untuk melakukan kegiatan sosial
dengan sesama penghuni permukiman. Hal ini akan di perbagus dengan
mereduksinya waktu tempuh untuk perjalanan kerja sehingga memperbanyak
waktu untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Hal ini tentu akan menaikan
tingkat kebahagiaan penghuni.
Selain memiliki kehidupan sosial yang baik permukiman yang berada di
kota-kota sekitar Jakarta ini haruslah memiliki fasilitas pendukung yang baik dan
sejalan dengan gaya hidup penghuni. Untuk pemenuhan infrastruktur, barang dan
jasa yang memenuhi kebutuhan penghuni maka dibutuhkan suatu kebijakan yang
mengatur tingkat pelayanan dikota-kota tersebut.
Perkembangan kota permukiman
Dengan mengambil alih fungsi permukiman di Jakarta kota sekitarnya,
seperti Bandung menerima banyak masukan penduduk dan juga masukan berupa
aliran uang yang dibawa penduduknya yang bekerja di Jakarta. Hal ini akan
meningkatkan perekonomian kota Bandung, karena uang yang didapat pekerja di
Jakarta akan di keluarkan di Bandung dan menjadi motor penggerak
perekonomian di kota Bandung atau kota permukiman di sekitar Jakarta.
Selain itu, infrastruktur yang dibuat untuk pemenuhan kebutuhan penghuni
akan meningkatkan pembangunan dikota permukiman. Infrastruktur ini juga akan
meningkatkan berbagai sektor di kota tersebut, sebut saja pendidikan dan wisata.
Tingkat pendidikan tentu akan naik dikota permukiman dikarnakan kebutuhan
akan pendidikan adalah salah satu kebutuhan besar penghuni kota tersebut.

9 |Hendro Muliarto (25414021)

Dan juga wilayah yang tadinya digunakan sebagai permukiman di


pinggiran Jakarta dapat dimanfaatkan sebagai kawasan hijau guna memasok
udara bersih ke Jakarta dan sebagai tempat pengendalian banjir berupa daerah
resapan air yang besar. Selain mengurangi polusi karena penggunaan kendaraan
pribadi yang berkurang solusi ini juga akan menambah hijau kota Jakarta karna
keberadaan kawasan hijau di sekitar Jakarta.
Perkembangan kota perekonomian yang diharapkan
Setelah dilakukan pemindahan permukiman di wilyah pinggiran kota
perekonomian, Jakarta, maka wilayah pinggiran Jakarta dapat dimanfaatkan untuk
kawasan lindung yang akan menyediakan urara bersih untuk kota Jakarta dan
sebagai kawasan pengendali banjir yang bisa untuk daerah resapan air.

Gambar 3 gambaran kota inti dan kota satelit


Sumber http://4.bp.blogspot.com/-RuAnO1qr7jg/Udwb33FRulI/AAAAAAAAAWQ/xakI3yOelJg
Seperti yang terlihat pada Gambar 3 dimana pada bagian kanan pola kota
inti dan kota satelit yang diterapkan akan dihubungkan oleh suatu moda
transportasi dan diantara kota inti dan kota satelit adalah kawasan hijau.

10 |Hendro Muliarto (25414021)

Selain itu kota Jakarta yang sudah direduksi kendaran pribadinya, akan
bisa dibenahi lebih mudah dan hal ini akan menghilangkan beberapa masalah dari
kota Jakarta. Dan bisa membuat Jakarta menjadi kota yang lebih hijau dengan
mengubah pola jalan dan struktur tata kotanya menjadi kota yang dapat dijelajahi
dengan berjalan kaki atau menggunakan angkutan tidak bermotor seperti sepeda
dan lain sebagainya. Dan akan lebih nyaman untuk melakukan segala aktivitas
pemerintahan dikarnakan kepadatannya yang sudah dikendalikan.
Kesimpulan
Dengan adanya pemindahan permukiman dari Jakarta ke kota sekitarnya
seperti Bandung, maka dapat dilihat ada banyak efek positif dari pemindahan
tersebut, seperti terciptanya lingkungan bekerja yang efektif di Jakarta dan
lingkungan sosial yang baik di Bandung. hal ini tentu akan menambah tingkat
kebahagiaan dan mempertinggi angka harapan hidup. Namun masalah
sebenarnya adalah pada investasi awal dan kebijakan antar daerah yang mungkin
bisa mempercepat atau menghambat ide ini. Jelas sekali ide ini memerlukan
investasi awal yang sangat besar dan kebijakan yang sangat kuat sehingga ide ini
bisa diwujudkan.
Hal ini, dapat mencegah terjadinya mismatch antara pekrjaan dan
permukiman, dimana uang yang dihasilkan pekerjaan tidak cukup untuk
membiayai permukiman di Jakarta, dan lagi gaya hidup yang sangat tinggi di
Jakarta. Dengan menggunakan ide tersebut uang yang didapat di Jakarta dapat
dipakai di kota lain, atau kota tempat bermukim, yang biaya hidupnya lebih rendah
dari Jakarta.
Namun dengan konsep Jakarta sebagai kota inti kegiatan perekonomian
dan kota sekitarnya sebagai penyokong adalah konsep yang membuat
pembangunan merata dan pengembangan perekonomian yang cepat antara
Jakarta dan kota sekitarnya, serta pengurangan masalah-masalah yang terjadi di
ibukota.

11 |Hendro Muliarto (25414021)

Referensi
Arnott, Richard. Hochman, Oded . Rausser, Gordon C. Pollution and land use:
Optimum and decentralization. 2008. Journal of urban economic.
www.elsevier.com/locate/jue.
Christopher R. Cunningham. 2007 . GROWTH CONTROLS, REAL OPTIONS,
AND LAND DEVELOPMENT. The Review of Economics and Statistic. Harvard
College and the Massachusetts Institute of Technology.
Leisch, Harald. 2002. Gated communities in Indonesia. Cities, Vol. 19, No. 5, p.
341350, 2002. Elsevier Science Ltd. Great Britain.
Mathur, Shishir. Smith, Adam. 2013. Land value capture to fund public
transportation in frastructure : Examination of joint development projects 'revenue
yiel dan stability. www.elsevier.com/locate/tranpol.

12 |Hendro Muliarto (25414021)

Anda mungkin juga menyukai