Anda di halaman 1dari 48

ep

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

R
ng

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

gu

PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL pada Pengadilan Negeri Klas 1A Jayapura,

yang memeriksa dan mengadili perkara perselisihan hubungan industrial pada peradilan tingkat

pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

Tempat Kedudukan di Plaza 89 Lt.5, Jln.HR.Rasuna

PT. FREEPORT INDONESIA,

ub
lik

ah

Said Kav.X.7 No.6 Jakarta Selatan. Yang dalam hal ini

am

diwakili oleh kuasa hukumnya, yaitu : Ailando Tobing, SH,


Advokat & Senior Attorney dan Demsi, Officer, Tripatite

ep

Settlement Perusahaan, berdasarkan surat kuasa khusus

ah
k

tertanggal 27 April 2010, selanjutnya disebut

sebagai

A
gu
ng

Melawan :

In
do
ne
si

PENGGUGAT;

WIESNER SARAGIH, Karyawan PT.Freeport Indonesia No.ID karyawan 007739,


Jabatan Instruktur (Electrical Instructor) dengan Grade Level 1,

Kewarganegaraan

Indonesia

beralamat

di

Rainbow

Ridge

ah

No.1055A Hidden Valley Tembagapura, Distrik Tembagapura

lik

Kabupaten Mimika Propinsi Papua dan Jln.Permata Pamulang Blok

ub

G 13 No.28, Tangerang. Diwakili Ulises Tampubolan SH,MH


Advokat pada kantor Ulises Suganda & Partner, beralamat di Jl.

ep

ka

Bangka Raya No.5A Pela Mampang, Jakarta Selatan, berdasarkan


surat kuasa khusus tertanggal 23 Juni 2011, selanjutnya disebut

ah

es

sebagai TERGUGAT ;

In
d

gu

Halaman 1 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

ng

PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL TERSEBUT;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

PUTUSAN

No. 13/G/2011/PHI.JPR

Halaman 1

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Setelah membaca surat gugatan serta surat-surat lainnya dalam berkas perkara ini ;

Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara ;

persidangan ;

ng

Setelah mempelajari alat bukti surat dan mendengar keterangan saksi-saksi yang diajukan di

gu

Setelah membaca pula berita acara persidangan perkara ini ;

TENTANG DUDUKNYA PERKARA:

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya bertanggal 5 Mei 2011 yang

ub
lik

ah

diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan

Mei 2011 telah menggugat Tergugat dengan mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
1 Bahwa Tergugat diterima dan bekerja sebagai karyawan/pekerja di perusahaan Penggugat

ep

terhitung sejak tanggal 26 Juli 1993 sampai dengan diajukannya gugatan ini ke

ah
k

am

Negeri Jayapura pada tanggal 6 Mei 2011 dibawah Register No.13/G/2011/PHI.JPR. Tanggal 5

Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jayapura, untuk ditempatkan

In
do
ne
si

dalam area kerja Penggugat yang berlokasi di Propinsi Papua (d/h Irian Jaya) ,

A
gu
ng

sebagaimana Employment Agreement tertanggal 23 Juli 1993 ;

Bahwa jabatan terakhir Tergugat yaitu Instruktur (Electrical Instuctor) dengan Grade
Level 1, dengan upah pokok terakhir sebesar Rp.12.265.000,- (Dua Belas Juta Dua
Ratus Enam Puluh Lima Ribu Rupiah), setiap bulannya sebelum dikurangi pajak ;

Bahwa dalam menjalankan pekerjaannya Tergugat berdomisili hukum pada perumahan

(akomodasi) yang telah disiapkan oleh Penggugat yaitu Rainbow Ridge No.1055A

ub

diperintahkan oleh Management PTFI untuk meningkatkan kompetensi dasar bagi

karyawan Non Staff ke tingkat kelas dunia yaitu 100% (seratus persen) ;
Bahwa berdasarkan penilaian dari Management PTFI, kompetensi dasar dari karyawan

ep

Non Staf masih dibawah standard dan atau tidak berada di bawah rata-rata karena nilai

ka

Bahwa pada tahun 2002 Departemen Quality Management Services (QMS)

on
In
d

gu

ng

es

kompetensi dasar barulah mencapai 34 % (tiga puluh empat persen) ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

lik

ah

Hidden Valley Tembagapura, Kabupaten Mimika, Propinsi Papua ;

Halaman 2

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
6 Bahwa Departement QMS yang merupakan bagian organisasi perusahaan dari

Penggugat menyepakati serta selanjutnya mendefenisikan dan menentukan kompetensi

ng

yang tepat untuk pengembangan bagi karyawan non staff ;


7

Bahwa pada tahun 2008 Departement QMS melalui proses pengembangan yang intensif

gu

telah berhasil melakukan peningkatan kompetensi dasar bagi karyawan non staff dari
yang nilainya 34 % (tiga puluh empat persen) menjadi 96% (sembilan puluh enam

persen) dan atas pencapaian tersebut oleh Management PTFI menganggap Departemen

Bahwa dengan berhasilnya pengembangan kompentensi dasar yang dilakukan oleh


Departemen QMS bagi karyawan non staff sebagaimana ditargetkan oleh Perusahaan,
maka Departemen QMS mengeluarkan Justification For Instructor Reduction untuk
melakukan pengurangan (efisiensi) terhadap instruktur-instruktur yang bekerja di

ep

ah
k

am

perusahaan ;

ub
lik

ah

QMS telah berhasil dalam melakukan pengembangan sebagaimana tujuan dari

Bahwa Departemen QMS akan melakukan pengurangan (efisiensi) atas 17 (tujuh belas)

In
do
ne
si

Departemen QMS karena telah terjadi overload atas tenaga instruktur ;

3 (tiga) orang Instruktur Listrik.

3 (tiga) orang Instruktur HDM (Mekanik).

2 (dua) orang Instruktur Instrumen.

2 (dua) orang Instruktur Millwright.

1 (satu) orang Instruktur Pertukangan.

6 (enam) orang Instruktur Pengelasan.

ub

lik

10 Bahwa pada tanggal 25 Maret 2009 melalui kepala departemen (section head) telah

ep

menyampaikan dan menjelaskan kepada Tergugat bahwa Departemen QMS akan


melakukan pengurangan posisi atas tenaga Instruktur Listrik, di mana Penggugat telah

es

ng

In
d

gu

Halaman 3 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

Malang dan Semarang ;

mengembalikan 16 (enam belas) orang instruktur lainnya ke daerah asal mereka yaitu

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

A
gu
ng

tenaga instruktur pada bulan Januari 2009 s/d bulan Maret 2009 yang terdiri dari :

Halaman 3

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
11 Bahwa antara Penggugat dan para pekerja termasuk Tergugat yang juga nota bene

adalah anggota serikat pekerja yang diwakili oleh SPSI pada tanggal 6 Juli 2007 telah

ng

menyepakati dan menandatangani Perjanjian Kerja Bersama PT Freeport Indonesia

(PKB) dan Buku Pedoman Hubungan Industrial PT Freeport Indonesia (BPHI)

gu

untuk periode Tahun 2007 s/d 2009 yang pada pokoknya merupakan landasan hubungan
industrial antara Penggugat dan pekerja, termasuk Tergugat sebagai landasan hukum

untuk menyelesaikan permasalahan hubungan industrial ;

ub
lik

PT.Freeport Indonesia Edisi XV Tahun 2007-2009 mengatur :

1) Hubungan antara perusahaan dan pekerja adalah hubungan yang terjadi karena
pekerja menyetujui perjanjian kerja untuk melakukan suatu pekerjaan dengan

am

ah

12 Bahwa Pasal 8 tentang Peraturan dan Tata Tertib Kerja dalam Perjanjian Kerja Bersama

sepenuh kemampuannya dan mematuhi setiap instruksi yang layak dan peraturan

ep

ah
k

yang berlaku. Untuk itu perusahaan wajib memberikan buku PKB dan BPHI

kepada pekerja.

In
do
ne
si

2) Untuk menyederhanakan dan mengakodomir kedua pihak tersebut serta

A
gu
ng

mempertimbangkan kondisi di tempat kerja maka kedua belah pihak sepakat


untuk membuat peraturan dan tata tertib kerja kolektif berupa PKB dan BPHI.

3) Perusahaan dan pekerja wajib menaati dan mematuhi peraturan dan tata tertib
kerja yang tercantum dalam buku PKB dan BPHI.

13 Bahwa Pasal 49 Perjanjian Kerja Bersama PT Freeport Indonesia Edisi XV Tahun


2007-2009 mengatur :

lik

ub

penyelesaiannya akan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan


ketenagakerjaan yang berlaku

ep

14 Bahwa Pasal 126 ayat (1) Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
(UU 13/2003) mengatur:

Pengusaha, serikat pekerja/serikat buruh dan pekerja/buruh wajib melaksanakan

on
In
d

gu

ng

es

ketentuan yang ada dalam perjanjian kerja bersama.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

PHK karena kelebihan tenaga kerja yang ditentukan oleh Perusahaan,

Halaman 4

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
15 Bahwa Pasal 164 ayat (3) UU 13/2003 mengatur bahwa Pengusaha dapat melakukan

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap pekerja/buruh karena perusahaan

ng

melakukan efisiensi dengan ketentuan pekerja/biruh berhak atas uang pesangon sebesar

2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3), ung penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu)

gu

kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156
ayat (4) ;

16 Bahwa dengan adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagai akibat efisiensi

ub
lik

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap Tergugat senilai Rp.524.104.936,87 (Lima


ratus dua puluh empat juta seratus empat ribu sembilan ratus tiga puluh enam koma
delapan puluh tujuh rupiah) yang perhitungannya didasarkan pada peraturan perundangundangan ketenagakerjaan yang berlaku, namun Tergugat menolak perhitungan yang
diberikan Penggugat dengan alasan yang tidak dapat diterima ;

ep

ah
k

am

ah

terhadap posisi tenaga instruktur listrik, maka perusahaan memberikan kompensasi atas

17 Bahwa dasar penolakan Tergugat adalah bukan karena tidak menerima efisiensi namun

In
do
ne
si

adanya tuntutan dari Tergugat kepada Penggugat untuk membayar biaya tambahan

A
gu
ng

senilai US$ 2.000.000 (dua juta dollar) sebagai kompensasi atas 2 (dua) orang pekerja

asing yang Tergugat dalilkan telah melakukan perbuatan kriminal yang kemudian
ditimpahkan kepada Tergugat ;

18 Bahwa tuntutan Tergugat tersebut sungguh sangatlah mengada-ada dan tidak berdasar
karena tuntutan atas biaya tambahan justru sangat bertentangan dengan ketentuan

ah

pemutusan hubungan kerja dalam rangka efisiensi ;

lik

perundang-undangan yang berlaku mengenai pembayaran hak pekerja/buruh akibat

ub

pemutusan hubungan kerja dalam rangka efisiensi terhadap Tergugat yang

ep

menyebabkan Tergugat yakni :

ah

ka

19 Bahwa alasan lain yang menjadi dasar pertimbangan bagi Penggugat untuk melakukan

Tergugat menunjukan etiket tidak baik terhadap Penggugat dengan tidak

penyelesaian

keluhannya,

namun

sebaliknya

Tergugat

justru

In
d

gu

Halaman 5 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

ng

mempergunakan email perusahaan untuk mengirimkan email berisikan kalimat

es

dalam

mengindahkan arahan dan jawaban yang diberikan oleh Manajemen PTFI

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 5

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Bahwa Tergugat juga mendalilkan bahwa penyebab dari kecelakaan terhadap

ng

PT.FI.

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
yang mengarah kepada pengancaman atau pelecehan terhadap Management

Almarhum Yulianus Pasanda adalah karena pengembangan kompetensi yang

gu

diterapkan perusahaan, hal mana tidak sesuai dengan Laporan Pemeriksaan

Kecelakaan Tambang yang dilakukan Inspektur Tambang tertanggal 6 Oktober

ah

Bahwa Inspektur Tambang dalam Laporan Pemeriksaan Kecelakaan Tambang

ub
lik

secara tegas menyatakan bahwa kecelakaan yang mengakibatkan kematian


Almarhum Yulianus Pasanda antara lain diakibatkan oleh karena kegagalan

am

instruktur dari Departemen QMS dalam melaksanakan tugas dan fungsinya


selama proses assesment.

ep

ah
k

2007.

Bahwa Tergugat tidak mendukung program pengembangan kompetensi

In
do
ne
si

karyawan yang diterapkan oleh Penggugat melalui Departemen QMS.


20 Bahwa selain itu Tergugat juga telah melakukan sejumlah pelanggaran kerja dengan

A
gu
ng

rincian sebagai berikut :

Tanggal/Bulan/Tahun

Jenis Pelanggaran

No.

Pelanggaran keselamatan kerja (Safety Vioalation)

2. Maret 2009

Other(MembuatStatement atau pernyataan terhadap departemen dengan

lik
ub

ka

ah

1. Oktober 2007

ep

seperti telah melakukan upaya Pembohongan dan pembodohan terhada

es
on
In
d

gu

ng

ah

baik secara organisasi didalam system perusahaan maupun dalam sistem

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 6

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

berdasarkan ketentuan Pasal 3 ayat (3) huruf a BPHI Edisi V Tahun 2007-2009,

ng

Penggugat telah membebastugaskan Tergugat untuk sementara waktu (RFD) terhitung


sejak tanggal 25 Maret 2009 ;

gu

22 Bahwa mengingat Tergugat tidak dapat menerima pengurangan dalam rangka efisiensi

yang dilakukan Penggugat atas tenaga kerja instruktur listrik pada Departemen QMS

menyebabkan terjadinya perselisihan hubungan industrial antara Penggugat dan

ub
lik

Bipartit sebagaimana ketentuan Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang No.2 Tahun 2004
tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (UU 2/2004) ;

23 Bahwa Penggugat perlu menyampaikan kepada Majelis Hakim Yang Terhormat


mengenai tindakan Tergugat yang telah membuat pernyataan terhadap Departemen
QMS yang berisi upaya pembohongan dan/atau manupulasi kepada publik dan

ep

ah
k

am

ah

Tergugat yang telah diupayakan untuk mencapai penyelesaian melalui perundingan

perusahaan, baik secara organisasi didalam sistem perusahaan maupun dalam sistem

In
do
ne
si

pelatihan yang telah mengakibatkan terjadinya disharmonisasi hubungan kerja antara

A
gu
ng

Penggugat dan Tergugat sehingga didasarkan pada ketentuan dalam Surat Edaran

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor :SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005, yang


mengatur :

Dalam hal terdapat alasan mendesak yang mengakibatkan tidak memungkinkan

hubungan kerja dilanjutkan, maka pengusaha dapat menempuh upaya melalui

Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.

lik

ah

24 Bahwa Penggugat dan Tergugat telah melakukan perundingan Bipartit sebanyak 3

ub

a. Maret 2009 : Perundingan Bipartit I dimana Tergugat tidak hadir.

ep

b. Maret 2009 : Perundingan Bipartit II, dan


c. April 2009 : Perundingan Bipartit III.

Penggugat dan Tergugat, shingga Penggugat mengajukan perselisihan hubungan

In
d

gu

Halaman 7 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

ng

industrial ini kepada Dinas Pemukiman Dan Tenaga Kerja Kabupaten Mimika

es

25 Bahwa mengingat ketiga Perundingan Bipartit tidak mencapai kesepakatan diantara

ka

(tiga) kali yang tidak menghasilkan kesepakatan bersama yakni :

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
21 Bahwa sehubungan dengan efisiensi organisasi yang terjadi di Departemen QMS, maka

Halaman 7

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
(Diskimnaker Kabupaten) pada tanggal 16 April 2009 untuk diadakan upaya

penyelesaian perselisihan secara mediasi dengan Surat No.608i/HR-IR/MED/IV/09

ng

tertanggal 16 April 2009 ;

26 Bahwa dengan bantuan Mediator dari Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Propinsi

gu

Papua, telah dilakukan upaya penyelesaian melalui Mediasi pada tanggal 16 dan 17
April 2009, namun mediasi gagal karena tidak tercapai kesepakatan diantara Penggugat

dan Tergugat, sehingga Mediator mengeluarkan anjuran sebagaimana Surat Mediator

ub
lik

September 2009 yang menyatakan bahwa :

a. Pekerja Sdr.Wiesner Saragih ID 7739 dapat diputuskan hubungan kerjanya


dengan perusahaan PT.FI terhitung sejak akhir September 2009 dengan alasan

am

ah

Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Propinsi Papua No.251/1447 tertanggal 30

efisiensi.

ah
k

ep

b. Agar perusahaan PTFI membayar kepada pekerja Sdr.Wiesner Saragih yaitu

uang Pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), Uang

In
do
ne
si

penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan

A
gu
ng

Penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4) UU No.13 Tahun 2003.

c. Agar perusahaan PTFI membayar hak-hak dari pekerja Sdr.Wiesner Saragih


yang diatur dalam PKB PTFI Periode 2007-2009.

d. Agar perusahaan PTFI mengajukan permohonan penetapan Pemutusan

hubungan Kerja kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan

lik

e. Agar kedua belah pihak memberikan jawaban atas anjuran ini selambat-

ub

lambatnya dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari kerja setelah menerima surat
anjuran ini.

ep

27 Bahwa Pasal 13 ayat (2) huruf c UU No.2/2004, mengatur :

Para pihak harus memberikan jawaban secara tertulis kepada Mediator yang isinya
menyetujui atau menolak anjuran tertulis dalam waktu selambat-lambatnya 10

ah

ka

ah

Negeri Klas 1A Jayapura.

es
on
In
d

gu

ng

(sepuluh) hari kerja setelah menerima anjuran tertulis.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 8

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
28 Bahwa Penggugat telah menyampaikan tanggapan secara tertulis sebagaimana termuat

dalam Surat Nomor. 3791-15/IR/GEN/XII/2009 tertanggal 4 Desember 2009 perihal

ng

Tanggapan Atas Anjuran Mediator, yang pada intinya menyatakan menerima anjuran
dari Mediator ;

gu

29 Bahwa dengan tidak tercapainya kesepakatan dalam mediasi, maka perselisihan

hubungan industrial dalam perkara a quo didaftarkan di Pengadilan Hubungan

Industrial pada Pengadilan Negeri Jayapura sebagaimana ketentuan Pasal 14 ayat (1)
UU 2/2004 ;

ub
lik

dilakukan efisiensi untuk meningkatkan kemampuan produksi Penggugat, maka


Penggugat melakukan pengurangan (efisiensi) terhadap tenaga instruktur berdasarkan
ketentuan Pasal 49 PKB Edisi XV Tahun 2007-2009 Juncto Pasal 164 ayat (3) UU
13/2003 sehingga adalah sah dan berdasar hukum bagi Penggugat untuk melakukan

ep

ah
k

am

ah

30 Bahwa terjadi kelebihan atas tenaga instruktur pada Departemen QMS sehingga perlu

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atas Tergugat atas dasar efisiensi ;

In
do
ne
si

31 Bahwa mengingat Tergugat juga telah melakukan pelanggaran kerja dengan membuat

A
gu
ng

pernyataan terhadap Departemen QMS yang merupakan upaya pembohongan dan


pembodohan terhadap publik dan perusahaan pada tanggal 13 Maret 2009 sehingga

menyebabkan terjadinya disharmoni hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat,


maka hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak dapat dipertahankan

lagi sebagaimana butir 4 dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor: SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005, sehingga adalah sah dan berdasar hukum apabila

lik

ah

Penggugat meminta Majelis Hakim Yang Terhormat untuk memutuskan hubungan kerja

ub

32 Bahwa apabila Majelis Hakim Yang Terhormat mengijinkan Penggugat untuk

ep

melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap Tergugat, maka besarnya upah dan hakhak yang akan diterima oleh Tergugat senilai Rp.524.104.936,- (Lima ratus dua puluh

ng

In
d

gu

Halaman 9 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

pajak ;

es

empat juta seratus empat ribu sembilan ratus tiga puluh enam rupiah) sebelum dikurang

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

dengan Tergugat atas alasan mendesak ;

Halaman 9

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
33 Bahwa mengingat nilai hak yang akan dibayarkan kepada Tergugat adalah diatas nilai

Rp.150.000.000,- (Seratus lima puluh juta), maka biaya perkara yang timbul dalam

ng

perkara a quo tidak dibebankan kepada Negara melainkan dibebankan kepada Tergugat
berdasarkan ketentuan Pasal 58 Undang-Undang No.2 Tahun 2004

gu

Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial ;

tentang

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Penggugat mohon kepada Majelis Hakim Yang

Terhormat Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jayapura berkenaan


memutus sebagai berikut :

ub
lik

am

ah

DALAM POKOK PERKARA


1

Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

Menyatakan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri


Jayapura berwenang untuk memeriksa, mengadili dan memutus atas perkara a

Menyatakan pengurangan (efisiensi) yang dilakukan oleh Penggugat sebagai

ep

ah
k

quo ;

In
do
ne
si

akibat kelebihan tenaga instruktur pada Departemen QMS adalah sah dan

A
gu
ng

berdasar hukum sebagaimana ditentukan dalam Pasal 49 Perjanjian Kerja

Bersama PT Freeport Indonesia Edisi XV Tahun 2007-2009 Juncto Pasal 126

ayat (1) Juncto Pasal 164 ayat (3) Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan ;

Mengijinkan Penggugat untuk melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap

Menyatakan Tergugat telah melakukan pelanggaran kerja yaitu telah membuat

lik

statement atau pernyataan terhadap Departemen QMS yang merupakan upaya

ub

ah

Tergugat dengan alasan efisiensi ;

pembohongan dan pembodohan terhadap publik dan perusahaan, baik secara

ep

ka

organisasi didalam sistem perusahaan maupun dalam sistem pelatihan,


sehingga didasarkan pada ketentuan dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja

adalah sah dan berdasar hukum apabila Penggugat melakukan pemutusan

on
In
d

gu

ng

hubungan kerja kepada Tergugat dengan alasan mendesak mengingat telah

es

ah

dan Transmigrasi Nomor:SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005 ayat (4), karenanya

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 10

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Penggugat dan Tergugat sudah tidak lagi dapat dipertahankan ;

Mewajibkan Penggugat untuk membayar kepada Tergugat pembayaran berupa

ng

uang Pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), Uang

gu

Penghargaan Masa Kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan

Uang Penggantian Hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4) dengan rincian

No.

Rincian

Nilai

1.

Uang Pesangon

2.

Uang Penghargaan Masa Kerja

Rp. 79.722.500,00

3.

% Penggantian Pengobatan dan Perumahan

Rp. 55.008.525,00

4.

Uang Penggantian Hak

Rp. 102.372.911,87

Nilai keseluruhan sebelum dipotong pajak

Rp. 524.104.936.87

ub
lik

In
do
ne
si

A
gu
ng
7

Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara a quo kepada


Tergugat ;

Atau

Rp. 287.001.000,00

ep

ah
k

am

ah

sebagai berikut :

ah

Apabila Majelis hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya menurut hukum (ex

lik

aequo et bono).

ub

masing diwakili oleh kuasa hukumnya dan Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan para
pihak akan tetapi tidak berhasil, maka pemeriksaan perkara dimulai dengan membacakan gugatan

ep

ka

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan para pihak hadir masing-

Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat ;

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut diatas, Tergugat telah memberikan

es

Jawaban tertanggal 27 Juni 2011 yang isi selengkapnya, sebagai berikut :

In
d

gu

Halaman 11 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

ng

DALAM POKOK PERKARA

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
terjadi disharmoni hubungan kerja sehingga hubungan kerja diantara

Halaman 11

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

I. Menolak alasan PHK oleh Penggugat berdasarkan efisiensi.


1

ng

Tergugat dengan ini menolak semua yang telah didalilkan Penggugat dalam gugatannya,
kecuali hal-hal yang secara tegas diakui kebenarannya oleh Tergugat ;

Bahwa Penggugat pada tanggal 6 Mei 2011 telah mengajukan gugatan Pemutusan

gu

Hubungan Kerja (PHK) kepada Tergugat, bahwa pada pokoknya alasan yang dipakai

oleh Penggugat untuk mem PHK Tergugat sebagaimana tertuang pada angka 8 dan
angka lain dalam gugatannya yaitu berdasarkan alasan efisiensi ;

ub
lik

Angka 8 gugatan Penggugat mendalilkan bahwa dengan berhasilnya pengembangan


kompetensi dasar yang dilakukan oleh Departemen QMS bagi karyawan non staff
sebagaimana ditargetkan oleh perusahaan, maka Departemen QMS mengeluarkan
Justification for Instructor Reduction untk melakukan pengurangan (efisiensi) terhadap
instruktr-instruktur yang bekerja di Departemen QMS karena telah terjdi overload atas

ep

tenaga instruktur ;

Tergugat dengan tegas menolak alasan efisiensi sebagaimana yang telah didalilkan

In
do
ne
si

ah
k

am

ah

A
gu
ng

Penggugat tersebut bahwa efisiensi harus dilakukan terhadap Departemen QMS yaitu
Departemen tempat Tergugat bekerja karena sudah overload ;

Tergugat dengan tegas menyatakan bahwa alasan efisiensi karena telah terjadi overload

pada Departemen QMS adalah suatu kebohongan dan oleh karena itu melalui jawaban
ini Tergugat memohon akta atas kebohongan fakta yang didalilkan Penggugat tersebut ;

Bahwa pada tanggal 9 Agustus 2007, oleh persetujuan Dewan Perencanaan Tenaga

lik

ah

Kerja atau Manpower Review Board (MRB) PTFI, pekerja yang diperlukan pada

ub

Departemen QMS adalah sejumlah 55 orang, yaitu terdiri dari pekerja Expatriat
sebanyak 3 orang, pekerja staff sebanyak 51 orang dan pekerja non staff sebanyak 1
orang, sementara itu pada kenyataannya seluruh pekerja pada Departemen QMS yang

ep

ka

tersedia adalah pekerja Expatriat sebanyak 2 orang, pekerja staff sebanyak 45 orang dan

Bahwa sesungguhnya pekerja staff yang diperlukan untuk Departemen QMS jelas-jelas

on
In
d

gu

ng

masih kekurangan tenaga kerja staff sejumlah 6 orang tenaga kerja lagi ;

es

pekerja non staff belum ada (Bukti T.1) ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
DALAM KONPENSI

Halaman 12

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
8 Dengan demikian Tergugat dapat membuktikan bahwa dalil Penggugat untuk mem PHK

Tergugat dengan alasan efisiensi karena Departemen QMS telah overload adalah tidak

ng

benar atau bohong belaka ;


9

Majelis Hakim Yang Mulia, Tergugat dengan ini memohon Akta atas fakta hukum

gu

diatas bahwa dalil efisiensi ini adalah suatu kebohongan dan oleh karena itu akta atas
fakta hukum ini kelak akan Tergugat pakai untuk menuntut setiap orang yang terlibat

merugikan Tergugat, baik secara pidana maupun secara perdata, berdasarkan UUD dan

pekerjaan dan kehidupan yang layak ;

ub
lik

ah

atau UU yang melindungi hak Tergugat sebagai warga Negara RI untuk mendapatkan

PHK terhadap Tergugat dengan alasan efisiensi sebagaimana dimaksud di dalam dalil
gugatannya angka 12 sampai 15 ditolak ;

II. Fakta adanya Disharmoni hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat.

ep

ah
k

am

10 Bahwa oleh karena itu sudah sepantasnya apabila gugatan Penggugat untuk melakukan

bahwa:

Tergugat menunjukan etiket tidak baik terhadap Penggugat, dengan tidak

A
gu
ng

In
do
ne
si

11 Bahwa Penggugat didalam gugatannya pada angka 19, pada pokoknya menyatakan

mengindahkan arahan dan jawaban Penggugat yang diberikan oleh Managemen

PTFI dalam penyelesaian keluhannya, namun sebaliknya Tergugat justru

mempergunakan email perusahan untuk mengirimkan email berisikan kalimat

yang mengarah kepada pengancaman atau pelecehan terhadap managemen

Bahwa Tergugat juga mendalilkan bahwa penyebab dari kecelakaan terhadap


almarhum Yulianus Pasanda ID.F830091 adalah karena program pengembangan

ub

ka

kompetensi yang diterapkan perusahaan, hal mana tidak sesuai dengan Laporan

tertanggal 6 Oktober 2007 ;

ng

In
d

gu

Halaman 13 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

secara tegas menyatakan bahwa kecelakaan yang mengakibatkan kematian

es

Bahwa Inspektur Tambang dalam Laporan Pemeriksaan Kecelakaan Tambang

ep

Pemeriksaan Kecelakaan Tambang yang dilakukan oleh Inspektur Tambang

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

lik

ah

PTFI ;

Halaman 13

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
almarhum Yulianus Pasanda antara lain diakibatkan oleh karena kegagalan

instruktur dari Departemen QMS dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

ng

selama proses assesment ;

Bahwa Tergugat tidak mendukung program pengembangan kompetensi

gu

karyawan yang diterapkan oleh Penggugat melalui Departemen QMS ;

12 Dari pengakuan atau dalil Penggugat angka 19 tersebut telah menjadikan bukti hukum

atau fakta hukum bahwa gugatan PHK yang diajukan Penggugat kepada Tergugat

dengan Tergugat dan atau terjadinya perselisihan antara Penggugat dengan Tergugat ;

ub
lik

ah

adalah diakibatkan karena adanya disharmonisasi hubungan kerja antara Penggugat

sebagai fakta hukum terhadap adanya disharmonisasi hubungan kerja antara Penggugat
dengan Tergugat dan atau terjadinya perselisihan antara Penggugat dengan Tergugat ;

ep

ah
k

am

13 Tergugat juga memohon akta terhadap pernyataan atau pengakuan Penggugat diatas

14 Bahwa disharmoni atau perselisihan yang terjadi tersebut benar terjadi adanya yaitu

bermula dari meninggalnya almarhum Yulianus Pasanda pada tanggal 3 Oktober 2007 ;

In
do
ne
si

15 Bahwa Managemen PTFI telah menyalahkan Tergugat atas kematian almarhum

A
gu
ng

Yulianus Pasanda, sehingga Tergugat telah dihukum oleh managemen PTFI berupa
Written Warning II yang berlaku selama 5 (lima) bulan ;

16 Bahwa oleh karena itu Tergugat melalui Jawaban ini harus membersihkan nama baik
Tergugat bahwa Tergugat tidak bertanggung jawab atas meninggalnya almarhum

Yulianus Pasanda ;

lik

ah

17 Benar bahwa sejak tanggal 1 Oktober 2007, almarhum Yulianus Pasanda berada
dibawah pengawasan penilaian atau assesment dari Tergugat dalam rangka program

ub

18 Bahwa pada saat almarhum Yulianus Pasanda meninggal dunia pada tanggal 3 Oktober

ep

2007, kematian tersebut tidak ada hubungannya sama sekali dengan Tergugat ;
19 Fakta-fakta jelas menunjukan bahwa kematian almarhum tidak ada hubungannya

Gedung tempat Tergugat memberikan penilaian atau assesment atas

on
In
d

gu

ng

program pengembangan kompetensi kepada almarhum adalah terpisah

es

dengan Tergugat yaitu terbukti dari fakta sebagai berikut :

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

pengembangan kompetensi ;

Halaman 14

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
jauh dengan gedung tempat meninggalnya almarhum, jarak lokasi

meninggalnya almarhum dari gedung tempat Tergugat memberikan

ng

program pengembangan kompetensi tersebut adalah berjarak sekitar


250 meter, sementara pada saat bersamaan Tergugat tidak dapat

gu

meninggalkan gedung tempat Tergugat bekerja karena Tergugat sedang

mengawasi 4 orang pekerja yang sedang menjalani program

pengembangan kompetensi ;

Pada tanggal 1Oktober 2007, sesuai dengan permintaan bahwa

ub
lik

ah

almarhum mendapatkan materi pelajaran yaitu Motor Control Principle


dan AC Principle and Aplication termasuk melakukan pengisian

am

Formulir Form Recognition Prior Learning (RPL) di gedung atau ruang


101 di Mill 74, OB-1 (Bukti T.2) ;

Pada tanggal 2 Oktober 2007 almarhum mendapatkan materi pelajaran

ep

ah
k

memperbaiki dan merakit ulang Control Panel dari mesin bubut yang

In
do
ne
si

rusak terkait permintaan Sdr.Darren Keough ID F86527, yang mana

A
gu
ng

pada hari itu Almarhum bekerja diruang praktek Lab Volt yaitu di
ruang 115 (Bukti T.3) ;

Kemudian pada hari ketiga yaitu tanggal 3 Oktober 2007, almarhum


mendapatkan materi pelajaran Transformer (Oil Transformer atau Dry

Transformer) dan Rangkaian Proteksi (Circuit Protection) di ruang

101 ;

Bahwa almarhum pada hari itu tanggal 3 Oktober 2007 sekitar jam

lik

ah

ub

10.30 Wit, meminta ijin kepada Tergugat untuk kembali ke kantornya


atu Departemennya yang maksudnya adalah untuk mengambil atau

ep

ka

melengkapi data yang diperlukan untuk menjalankan pelajaran


Transformer yaitu SOP serta Gambar Transformer di ruang 102 (Bukti

Ternyata sampai pada jam kantor sudah tutup, yaitu jam 16 Wit,

es

ah

T.4) ;

In
d

gu

Halaman 15 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

ng

almarhum tidak juga datang melapor kepada Tergugat dan oleh karena

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 15

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
jam kantor sudah tutup, Tergugat harus segera pulang ke rumah, maka

pada hari itu fakta membuktikan bahwa Tergugat pulang ke rumah

ng

bersama staff yang lain dengan menggunakan kendaraan jemputan

yang dikemudikan oleh Rekan Instruktur Budi Haryono (F2867) dan

gu

Alan Mac Donald (F86526) ;

Diperoleh fakta melalui visum dokter dari Rumah Sakit Tembagapura

bahwa almarhum telah meninggal dunia pada pukul 17.40 tanggal 3

Oktober 2007 yang diakibatkan karena adanya induksi listrik

ub
lik

ah

bertegangan tinggi ;

Fakta bahwa tempat atau lokasi ditemukannya jenasah almarhum

am

adalah area atau di gedung Harmonic Filter yang jaraknya sekitar 250
M dari tempat Tergugat bekerja ;

Sebagai seorang electrician yng sudah bekerja selama 6 tahun lebih,

ep

ah
k

almarhum sudah sangat tahu bahwa untuk memasuki lokasi tempat

masuk

seorang

diri

dan

dalam

A
gu
ng

diperbolehkan

In
do
ne
si

almarhum meninggal dunia yaitu gedung Harmonic Filter tidak


menjalankan

pekerjaannya di Harmonic Filter tersebut tidak diperbolehkan masuk

seorang diri. Fakta juga membuktikan bahwa almarhum memasuki area

berbahaya seorang diri dengan cara menggunakan master key yang


dimiliki oeh almarhum ;

Bahwa almarhum selama mengikuti assesment atau penilaian pada

lik

ah

Tergugat tidak ada materinya sama sekali mengenai Harmonic Filter,

ub

dengan kata lain kematian almarhum di lokasi Harmonic Filter tidak


ada hubungannya sama sekali dengan program kompetensi yang

ep

ka

Tergugat berikan ;

Bahwa antara Tergugat dengan almarhum sesungguhnya hanyalah

kemana saja almarhum pergi dan apa saja yang dilakukan almarhum itu

on
In
d

gu

ng

bukanlah kewajiban Tergugat ;

es

ah

memiliki hubungan kerja dan tidak ada hubungan perwalian, sehingga

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 16

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

bukanlah tanggung jawab Tergugat atau kesalahan dari Tergugat,

ng

sehingga dengan demikian hukuman yang diberikan managemen PTFI


kepada Tergugat atas meninggalnya almarhum Yulianus Pasanda

gu

sangatlah berlebihan atau mengada-ada ;

m Bahwa oleh karena itu adalah hak Tergugat untuk mengajukan

keberatan atas hukuman tersebut, sehingga Tergugat melakukan protes

atau keberatan kepada atasan Tergugat atau kepada managemen PTFI

ub
lik

keberatan yang Tergugat ajukan tersebut oleh managemen PTFI telah


dianggap sebagai suatu pembangkangan atau pengancaman ;

20

Sehubungan dengan dalil Penggugat yang menyatakan bahwa Tergugat tidak


mendukung program pengembangan kompetensi karyawan yang diterapkan oleh

ep

ah
k

am

ah

baik itu secara lisan, tertulis dan atau melalui email tetapi protes

Penggugat melalui Departemen QMS adalah alasan yang mengada-ada atau yang dicari-

A
gu
ng

Tergugat ;

In
do
ne
si

cari. Bahwa alasan inipun adalah tidak benar dan fitnah yang sangat kejam kepada

21 Tergugat justru sangat mendukung dilaksanakannya atau suksesnya program tersebut,


terbukti bahwa pada saat Yulianus Pasanda dipercayakan kepada Tergugat tanggal 1
Oktober 2007, jelas-jelas Tergugat tidak menolaknya, ketika almarhum mengikuti

assesment kepada Tergugat, sebelumnya sejak tanggal 24 September 2007 Tergugat

juga sedang melakukan program pengembangan kompetensi terhadap 4 orang

lik

ah

Electrician apprentice Papua dari Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) yaitu

ub

sdr.Berthy Leiwakabessy (F8890923) (Bukti T.7) dan sdr. Richard jimmy Tafar

ep

(F890750) (Bukti T.8) ;

22 Dengan demikian jelas bahwa dalil yang diajukan Penggugat yang menuduh Tergugat

23 Dengan demikian terbukti secara hukum bahwa sesungguhnya alasan Penggugat

In
d

gu

Halaman 17 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

ng

mengajukan gugatan PHK bukanlah alasan efisiensi karena overload tetapi

es

tidak mendukung kebijakan PTFI adalah tidak benar ;

ka

sdr.Billy G. Felle (F890745) (Bukti T.5), sdr.Reindhys Marlissa (F890744) (Bukti T.6),

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
l Dengan demikian kematian almarhum Yulianus Pasanda yang pasti

Halaman 17

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

orang yang menjalankan managemen perusahaan dari PTFI atau karena terjadinya

ng

disharmonisasi dalam menjalankan hubungan kerja akibat protes yang Tergugat


sampaikan atas hukuman yang diberikan managemen PTFI kepada Tergugat ;

gu

III. Pihak yang bertanggung jawab atas meninggalnya almarhum Yulianus Pasanda.

24 Bahwa sesuai Laporan Pemeriksaan Kecelakaan Tambang berakibat mati an. Sdr.

Yulianus Pasanda yang dibuat tanggal 6 Oktober 2007 dan ditandatangani oleh

ub
lik

Inspeksi Tambang yaitu sdr. Alexius H.Widyatmaji Nip.100009450 dan sdr.Bastian


Sinaga Nip.640012492; Subdit Keselamatan Operasi Minerba dan Pabum sdr.Wahyu
Hidayat Nip. 100012516 ; dan Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Papua sdr.T.
Wardoyo Nip.100011406 (Bukti T.9), pada bagian E tentang Pembuktian Kecelakaan
bahwa berdasarkan Kepmen 555.K/26/M.PE/1995 Pasal 39 dan 40 ayat C Kecelakaan

ep

ah
k

am

ah

Inspektur Tambang Madya sdr.Ir.Firman Setiawan, MM Nip.100005294; Pelaksana

In
do
ne
si

Tambang berakibat mati ;

atas nama sdr. Yulianus Pasanda ID 830091 dapat dikategorikan sebagai Kecelakaan

A
gu
ng

25 Sesuai dengan hukum yang berlaku dalam bidang ketenagakerjaan dan pertambangan,
yaitu Kepmen 555.K/26/M.PE/1995 tentanh K3 dan Tap MPR RI No.341 Tahun 1930
tentang KTT, bahwa apabila terjadi suatu kecelakaan kerja pada area perusahaan

tambang maka yang bertanggung jawab atas meninggalnya pekerja adalah Kepala

Teknik Tambang (KTT) yaitu Ir.Armando Mahler ID F3171, sesuai dengan


SK.No.1693/47/DTM/2004 (Bukti T.10) ; atau

lik

ah

26 Selain Kepala Teknik Tambang (KTT) tersebut, pihak yang paling kuat bertanggung

ub

Pasanda di Dapartemen Electric Sag Mill yaitu sdr.Muhammad Alvy Syahri ID

ep

F813152 atau pihak yang bertanggung jawab atas area gedung Harmonic Filter yaitu
sdr.T.Maturbong ID F1627; sdr.Bakoh Santoso dan sdr.Allen Baker ;

kantornya dan nyata-nyata yang bersangkutan benar pada waktu jam kerja sekitar jam

on
In
d

gu

ng

11.00 Wit, almarhum Yulianus Pasanda telah berada dikantornya sendiri yaitu di

es

27 Fakta membuktikan bahwa almarhum Yulianus Pasanda telah meminta ijin kembali ke

ka

jawab atas meninggalnya sdr. Yulianus Pasanda adalah atasan langsung sdr.Yulianus

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
sesungguhnya adalah karena adanya ketidaksenangan dari seseorang atau sekelompok

Halaman 18

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Departemen Electric Sag Mill, maka dengan demikian sejak saat itu Tergugat tidak

mempunyai tanggung jawab terhadap almarhum Yulianus Pasanda, yang benar adalah

ng

sdr.Muhammad Alvy Syahri selaku atasan langsung dari almarhum ;

28 Fakta juga menunjukan melalui vide bukti T.9 bahwa pada pukul 11.30 Wit almarhum

gu

sedang menjalankan kegiatan aktifitasnya diluar assesment yang diberikan Tergugat;


almarhum pada jam 11.30 Wit tersebut bertemu dengan saksi sdr.Amora Febrianto ID

F878995 di kantor almarhum dan dari pengakuan saksi sdr.Amora Febrianto, almarhum
meminta gambar Single Line dan Harmonic Filter ;

ub
lik

sdr.Karel Talapessy ID F880390 di area Flotasi C3 dan saat itu saksi masih sempat
bertanya kepada almarhum yaitu pertanyaan hendak kemana, almarhum saat itu tidak
menjawab tetapi berjlan tersenyum sambil melambaikan tangan ;

30 Pada pukul 14.05, almarhum bertemu dengan saksi sdr. Abner Maniagasi di dalam Shop

ep

ah
k

am

ah

29 Sesuai vide bukti T.9 pada sekitar pukul 12.32 Wit, almarhum bertemu dengan saksi

Electric dan saksi kebetulan bertanya tentang assesmentnya; pada waktu itu almarhum

In
do
ne
si

terlihat sedang membawa 5 lembar gambar yang salah satunya adalah menyangkut

A
gu
ng

Flow Chart Harmonic Filter ;

31 Dari rangkaian fakta tersebut jelas terbukti, almarhum tidak sedang menjalankan
assesment dari Tergugat, tetapi sedang menjalankan pekerjaan almarhum sehari-hari di

kantornya yaitu di Departemen Electric Sag Mill ;

32 Dengan demikian fakta tersebut menunjukan bahwa yang bertanggung jawab terhadap
kematian almarhum Yulianus Pasanda adalah atasannya langsung almarhum yaitu

lik

ah

sdr.Muhammad Alvy Syahri ; atau sdr.T.Maturbong, sdr.Bakoh Santoso, atau sdr.Allen

ub

33 Apabila ditinjau dari lokasi tempat meninggalnya almarhum Yulianus Pasanda yaitu di

ep

area Harmonic Filter maka pihak yang paling bertanggung jawab adalah atasan yang
membawahi pengawasan listrik di gedung Sag Mill termasuk area Harmonic Filter

In
d

gu

Halaman 19 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

ng

es

tersebut yaitu Manager Electric sdr.Allen Baker ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

Baker ;

Halaman 19

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ssdr.Yulianus Pasanda adalah Ir.Armando Mahler, sdr.Muhammad Alvy Syahri,

ng

sdr.Allen Baker, sdr.T. Maturbong dan atau sdr.Bakoh Santoso ;


IV. Mengenai besarnya tuntutan ganti rugi yang Tergugat ajukan.

gu

35 Bahwa setelah melalui perundingan Bipartit dan Tripartit, Penggugat telah memaksakan
kehendaknya untuk melakukan PHK terhadap Tergugat dengan menawarkan pesangon,

uang jasa dan ganti rugi lainnya sebesar 2 kali PMTK atau sesuai dengan 2 kali

Ketenagakerjaan dan hak-hak lain sesuai dengan PKB PTFI periode 2007-2009 ;

ub
lik

ah

ketentuan Pasal 156 ayat (2), (3) dan (4) Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang

atas PHK yang ditujukan kepada Tergugat, sesungguhnya PHK yang terjadi bukanlah
berdasarkan pada efisiensi karena overload, tetapi yang benar adalah terdapatnya
disharmonisasi dalam hubungan kerja akibat protes yang Tergugat lakukan atas

hukuman yang telah dijalaninya ;

ep

ah
k

am

36 Mengingat pada hukuman yang telah dijalani Tergugat dan adanya motif terselubung

In
do
ne
si

37 Selain alasan tersebut diatas, fakta membuktikan bahwa Tergugat telah terzolimi pasca

A
gu
ng

meninggalnya almarhum Yulianus Pasanda dan adanya suatu perbuatan melawan


hukum (PMH) yang dilakukan oleh Managemen PTFI dan atau oleh seorang atau lebih

yang nyata-nyata telah menimbulkan kerugian pada Tergugat baik kerugian materil
maupun kerugian nama baik (immateril) ;

38 Bahwa oleh karena itu adalah hak Tergugat kelak untk mengajukan gugatan perdata

berupa Perbuatan Melawan Hukum terhadap setiap pihak yang nyata-nyata telah

lik

ah

membuat Tergugat dirugikan baik secara materil maupun secara moral (immateril),

ub

pada Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ;

ep

39 Oleh karena itu pada saat perundingan Bipartit dan Tripartit adalah benar Tergugat pada
akhirnya bersedia menyetujui PHK yang akan dilakukan dengan Penggugat dengan
syarat bahwa Tergugat akan menerima kompensasi atas PHK yaitu pertama; menerima

ka

termasuk didalamnya oknum-oknum pada lingkungan kementrian Pertambangan yaitu

es

tawaran Penggugat atas uang pesangon, uang jasa dan penggantian sebagaimana telah

on
In
d

gu

ng

diajukan oleh managemen PTFI secara Normatif sesuai dengan gugatannya yaitu

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
34 Dengan demikian pihak yang paling bertanggung jawab atas meninggalnya

Halaman 20

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

yang seharusnya Tergugat terima apabila dilakukan PHK dengan alasan mendesak yaitu

ng

Rp.5.583.604.936,00 (Lima milyar lima ratus delapan puluh tiga juta enam ratus lima

ribu rupiah- dibulatkan) dan yang ketiga; Tergugat berhak menerima uang kompensasi

gu

atas hukuman yang telah Tergugat jalani akibat salah keputusan managemen PTFI yaitu

telah menghukum Tergugat atas meninggalnya almarhum Yulianus Pasanda dengan

kompensasi kerugian sebesar US$.2.000.000 (Dua juta dollar Amerika Serikat) ;

ub
lik

dan apabila pengadilan kelak tetap memutuskan memberikan ijin PHK oleh Penggugat
terhadap Tergugat yang tidak sesuai dengan hukum yang berlaku, maka adalah hak
Tergugat untuk memajukan gugatan baru kepada setiap pihak yang Tergugat dapat
buktikan telah merugikan hak-hak perdata Tergugat ke Pengadilan yang berwenang ;

41 Namun demikian, mengingat situasi dan kondisi dalam suasana hubungan kerja yang

ep

ah
k

am

ah

40 Bahwa apabila pemaksaan PHK yang diajukan Penggugat tanpa dasar hukum yang sah

sudah tidak kondusif, Tergugat bersedia menerima PHK oleh Penggugat dengan alasan

In
do
ne
si

mendesak yang dimajukan Penggugat kehadapan Majelis Hakim Yang Mulia dengan

A
gu
ng

mendapatkan kompensasi yang layak atau pantas sebagaimana tersebut diatas ;

42 Bahwa dasar permohonan Tergugat tersebut bukanlah sesuatu permohonan yang


mengada-ada atau yang dikarang-karang, Penggugat juga sepantasnya sudah

mengetahui dan memahami dasar hukum atas kebijakannya ;

43 Pertama; Dasar hukum tuntutan Tergugat tersebut yaitu sebagaimana diatur oleh Pasal

62 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan atau ketentuan

lik

ah

sebagaimana diatur oleh Pasal 1603 n s/d Pasal 1603 s KUHPerdata, ketentuan

ub

seperti kebiasaan-kebiasaan yang telah terjadi selama ini dalam lingkungan managemen

ep

PTFI ;

44 Kedua; selama 16 Tahun lebih bekerja pada Penggugat, Tergugat mengetahui sendiri

yang terjadi di lingkungan managemen PTFI, diantaranya yaitu adanya seorang pekerja

In
d

gu

Halaman 21 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

ng

non staff yang terbukti telah memukul atau menganiaya salah seorang pekerja lainnya

es

berlakunya kebiasaan-kebiasaan sehubungan dengan pemberian kompensasi atas PHK

ka

sebagaimana dimaksud oleh Pasal 1367 KUHPerdata dan atau ketentuan lainnya yaitu

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
sebesar Rp.524.104.936,87, kedua; Tergugat berhak menerima penggantian kerugian

Halaman 21

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

dari Rp.9.000.000.000,- (Sembilan milyar rupiah) ;

ng

45 Bahwa selain kerugian tersebut diatas, Tergugat juga telah terusir dari fasilitas
perumahan yang seharusnya Tergugat terima selama belum ada PHK yang terjadi, tetapi

gu

akibat intimidasi beberapa karyawan dan atau kebijakan mnagemen Penggugat sendiri,
Tergugat dipaksa keluar dari perumahan tersebut dan kembali ke tempat asal Tergugat

semula tinggal yaitu di Jakarta ;

ub
lik

Pengadilan, apalagi Tergugat bukanlah seorang Advokat/Pengacara, akibatnya Tergugat


harus menggunakan jasa Advokat/Pengacara untuk mewakili dan atau membela hak dan
kepentingan hukum Tergugat dihadapan hukum Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri Jayapura Papua ;

47 Bahwa untuk mempertahankan hak dan hukum Tergugat tersebut, Advokat/Pengacara

ep

ah
k

am

ah

46 Bahwa demi untuk mempertahankan hak dan kepentingan hukum Tergugat didalam

Tergugat tersebut haruslah menghadiri keseluruhan sidang pada Pengadilan Hubungan

In
do
ne
si

Industrial pada Pengadilan Negeri Jayapura Papua, yang mana keselurahan acara sidang

A
gu
ng

tersebut adalah sidang acara perdamaian, sidang acara pembacaan Jawaban, sidang
acara pembacaan Replik, sidang acara pembacaan Duplik, sidang acara pemeriksaan

saksi-saksi, sidang acara penyerahan alat-alat bukti, sidang acara pembacaan

kesimpulan, sidang acara pembacaan putusan yang mana keseluruhan sidang

sebagaimana umumnya terjadi kurang lebih sebanyak 10 kali menghadiri acara


persidangan ;

lik

ah

48 Bahwa setiap kali menghadiri acara persidangan, Tergugat harus mengeluarkan biaya

ub

Jakarta ke Papua yaitu sebesar Rp.22.500.000,- sehingga total kerugian yang Tergugat

ep

alami akibat perbuatan Penggugat mengajukan PHK ke Pengadilan Hubungan Industrial


pada Pengadilan Negeri Jayapura, papua yaitu sebesar 22.500.000,00 X 10 acara

49 Bahwa kerugian yang Tergugat alami akibat menggunakan Advokat/Pengacara untuk


hukum

Tergugat

tersebut

yaitu

on

kepentingan

In
d

dan

ng

hak

gu

mempertahankan

es

persidangan = Rp.225.000.000,00 (Dua ratus dua puluh lima juta rupiah) ;

ka

tranportasi dan akomodasi Advokat/Pengacara Tergugat untuk sekali jalan saja dari

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
dan akibatnya telah di PHK dan nyata-nyata diberikan uang kompensasi tidak kurang

Halaman 22

oleh Penggugat ;

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Rp.225.000.000,00 (Dua ratus dua puluh lima juta rupiah) haruslah ditanggung juga

ng

50 Dengan demikian seluruh kerugian yang diderita oleh Tergugat akibat PHK yang
ditujukan oleh Penggugat dengan alasan mendesak adalah sebagai berikut :

gu

Kerugian atas uang pesangon, uang jasa dan penggantian lainnya

sesuai dengan diajukan managemen PTFI secara normatif sebesar


Rp.524.104.936,87 ;
2

Kerugian kehilangan gaji sampai usia pensiun yaitu sampai usia

ub
lik

ah

55 Tahun, kehilangan atas hak Tunjang Hari Tua, kehilangan hak


atas bonus-bonus yang seharusnya Tergugat terima sejak saat

am

Tergugat mendapatkan hukuman sampai usia masa pensiun dan


kehilangan hak-hak lain yang mana kurang lebih sebesar

ah
k

ep

Rp.5.583.604.936,00 (Lima milyar lima ratus delapan puluh tiga

Kerugian Tergugat karena telah menjalani hukuman atas

In
do
ne
si

juta enam ratus lima ribu rupiah-dibulatkan) ;

A
gu
ng

kesalahan pihak lain (karyawan lain) yaitu karyawan ekspatriat


dan staff PTFI sebagaimana telah Tergugat buktikan di atas yaitu

akibat salahnya keputusan managemen PTFI yaitu menghukum


Tergugat atas meninggalnya almarhum Yulanius Pasanda dengan
harga sebesar US$ 2.000.000 (Dua juta dollar Amerika Serikat) ;

Kerugian atas pengeluaran biaya ongkos dan akomodasi Advokat/


Pengacara sebagaimana Tergugat buktikan di atas yaitu sebesar

lik

ah

ub

Rp.225.000.000,00 (Dua ratus dua puluh lima juta rupiah) ;

Bahwa berdasarkan pada Jawaban Tergugat tersebut di atas dan fakta-fakta yang Tergugat

ep

sampaikan, maka dengan ini Tergugat memohon keadilan kepada Yang Mulia Majelis Hakim
agar memberikan putusan yang seadil-adilnya yaitu sebagai berikut :
DALAM KONPENSI

Menolak permohonan Penggugat angka 1 (satu) dengan mengabulkan gugatan

es

m
ka

In
d

gu

Halaman 23 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

ng

Penggugat sebagian ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 23

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
2 Mengabulkan permohonan Penggugat angka 2 (dua) yaitu menyatakan Pengadilan

Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jayapura berwenang untuk memeriksa,

ng

mengadili dan memutus atas perkara a quo ;


3

Menolak permohonan Penggugat angka 3 (tiga) yaitu yang meminta ijin PHK karena

gu

Efisiensi menurut ketentuan Pasal 49 Perjanjian Kerja bersama PTFI 2007-2009


Juncto Pasal 164

ayat (3) Undang-Undang No.13 Tahun 2003

Menolak permohonan Penggugat angka 4 (empat) ;

Menutuskan untuk memberikan ijin PHK oleh Penggugat terhadap Tergugat yaitu

ub
lik

PHK dengan alasan mendesak dikarenakan adanya disharmonisasi hubungan kerja


antara Penggugat dengan Tergugat atau perselisihan antara Penggugat dengan
Tergugat ;

Menolak permohonan Penggugat angka 5 (lima) ;

Menolak permohonan Penggugat angka 6 (enam) ;

Menghukum Penggugat untuk membayar kepada Tergugat yaitu :

Pembayaran berupa uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156

A
gu
ng

In
do
ne
si

ep

ah
k

am

ah

Ketenagakerjaan ;

tentang

ayat (2), uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156

ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4) dengan

Uang pesangon

Rp. 287.001.000,00

Uang penghargaan masa kerja

Rp. 79.722.500,00

15% uang penggantian pengobatan dan

ub

Rp. 55.008.525,00

Uang penggantian hak


Jumlah seluruhnya

ep

Rp. 102.372.911,87
Rp. 524.104.936,87

seharusnya Tergugat terima sampai masa usia pensiun, kehilangan atas bonus-

on
In
d

gu

ng

bonus yang seharusnya Tergugat terima sejak saat Tergugat mendapatkan

es

Menghukum Penggugat untuk membayar biaya-biaya atau upah yang

lik

Perumahan

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

perincian sebagai berikut :

Halaman 24

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
hukuman sampai usia masa pensiun, biaya tunjangan hari tua dikarenakan PHK

akibat alasan mendesak dan kehilangan hak-hak lain yaitu sebesar

ng

Rp.5.583.604.936,00 (Lima milyar lima ratus delapan puluh tiga juta enam
ratus lima ribu rupiah-dibulatkan) ;

Menghukum Penggugat untuk membayar kerugian yang diderita Tergugat

gu

akibat menjalani hukuman atas meninggalnya Yulianus Pasanda yaitu sebesar

US$. 2.000.000 (Dua juta dollar Amerika Serikat) ;

ub
lik

akibat menggunakan jasa Advokat/Pengacara demi untuk mempertahankan hak

ah

dan kepentingan hukum Tergugat yaitu sebesar Rp.225.000.000,00 (Dua ratus


dua puluh lima juta rupiah) ;
9

Menghukum Penggugat untuk membayar ongkos perkara ;

Apabila Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain, Tergugat memohon putusan yang seadil-

ep

am

ah
k

Menghukum Penggugat untuk membayar kerugian yang diderita oleh Tergugat

adilnya (ex aequo et bono) ;

In
do
ne
si

Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat mengajukan Replik tertanggal 11 Juli 2011

A
gu
ng

dan Tergugat mengajukan Duplik tertanggal 15 Juli 2011 masing-masing isi selengkapnya
dianggap termuat dalam putusan ini ;

Menimbang, bahwa Penggugat untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya, mengajukan

bukti surat berupa fotocopy yang telah dibubuhi materai secukupnya sesuai ketentuan Undang-

Undang dan setelah dicocokkan dengan aslinya ternyata cocok dan diberi tanda P-1 s/d P-36,
sebagai berikut :

Fotocopy sesuai aslinya Employment Agreement (Perjanjian Kerja) antara PT Freeport

lik

ah

ub

P-1 ;

Fotocopy sesuai aslinya Employee Details Information (Informasi data karyawan)

ep

an.Wiesner Saragih, yang diberi tanda bukti P-2 ;

Fotocopy sesuai aslinya Employee Discplinary Advices (Data pelanggaran karyawan)

In
d

gu

Halaman 25 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

ng

es

an.Wiesner Saragih, yang diberi tanda bukti P-3 ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

Indonesia dengan Wiesner E.H.Saragih tertanggal 23 Juli 1993, yang diberi tanda bukti

Halaman 25

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Staff) Tahun 2007, yang diberi tanda bukti P-4a ;


5

ng

Fotocopy sesuai aslinya Staff Apprisial Detail-Summary (Rangkuman-Detail Penilaian


Staff) Tahun 2008, yang diberi tanda bukti P-4b ;

Fotocopy sesuai aslinya Violation Ticket (Tiket Pelanggaran) an.Wiesner Saragih

gu

tertanggal 13 Maret 2009, yang diberi tanda bukti P-5 ;

fotocopy sesuai aslinya Surat Peringatan an.Wiesner Saragih tertanggal 7 November

2007, yang diberi tanda bukti P-6 ;

Oktober 2007, yang diberi tanda bukti P-7 ;

ub
lik

fotocopy sesuai aslinya Laporan Pemeriksaan Kecelakaan Tambang tertanggal 03

Fotocopy sesuai aslinya Daftar Hadir On The Job Training Assesment, tertanggal 1
Oktober 2007, yang diberi tanda bukti P-8 ;

10 Fotocopy sesuai aslinya Surat Tanggapan Wiesner Saragih atas kejadian fatal Accident 3

ep

ah
k

am

ah

Oktober 2007, tertanggal 9 November 2007, yang diberi tanda bukti P-9 ;

A
gu
ng

P-10 ;

In
do
ne
si

11 Fotocopy sesuai aslinya Daftar Kompetensi an.Wiesner Saragih, yang diberi tanda bukti

12 Fotocopy sesuai aslinya Instruktur Workshop 2, yang diberi tanda bukti P-11 ;
13 Fotocopy sesuai aslinya Fakta, yang diberi tanda bukti P-12 ;

14 Fotocopy sesuai aslinya Notulen Pertemuan Keluhan wiesner Saragih tertanggal 20


Agustus 2008, yang diberi tanda bukti P-13 ;

15 Fotocopy sesuai aslinya Penyelesaian Keluhan Wiesner Saragih ID 007739 tertanggal 6

lik

ah

Oktober 2009, yang diberi tanda bukti P-14 ;

ub

Maret 2009, yang diberi tanda bukti P-15 ;

ep

17 Fotocopy sesuai aslinya Justification For Instructor Reductions, yang diberi tanda bukti
P-16 ;

18 Fotocopy sesuai aslinya Surat PT Freeport Indonesia No.260-15/IR/RFD/III/2009,

ka

16 Fotocopy sesuai aslinya Tiket Pelanggaran atas nama Wiesner Saragih tertanggal 13

on
In
d

gu

ng

P-17 ;

es

tertanggal 25 Maret 2009 perihal Pembebastugasan Sementara, yang diberi tanda bukti

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
4 Fotocopy sesuai aslinya Staff apprisial Detail-Summary (Rangkuman-Detail Penilaian

Halaman 26

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
19 Fotocopy sesuai aslinya Surat PT Freeport Indonesia No.261-15/IR/BIP/III/2009,

tertanggal 25 Maret 2009, perihal undangan Bipartit, yang diberi tanda bukti P-18a ;

ng

20 Fotocopy sesuai aslinya Tanda terima Undangan Bipartit karyawan tertanggal 25 Maret
2009, yang diberi tanda bukti P-18b ;

gu

21 Fotocopy sesuai aslinya Tanggapan Wiesner Saragih terhadap undangan Bipartit


tertanggal 25 Maret 2009, yang diberi tanda bukti P-18c ;

22 Fotocopy sesuai aslinya Notulen Pertemuan Bipartit tertanggal 25 Maret 2009, yang
diberi tanda bukti P-18d ;

ub
lik

tertanggal 25 Maret 2009 perihal Undangan Bipartit ke II (dua), yang diberi tanda bukti
P-19a ;

24 Fotocopy sesuai aslinya Tanda terima surat undangan Bipartit Kedua tertanggal 25
Maret 2009, yang diberi tanda bukti P-19b ;

ep

ah
k

am

ah

23 Fotocopy sesuai aslinya Surat PT Freeport Indonesia No.262-15/IR/BIP/III/2009,

25 Fotocopy sesuai aslinya Notulen Pertemuan Bipartit Kedua tertanggal 27 Maret 2009,

In
do
ne
si

yang diberi tanda bukti P-19c ;

A
gu
ng

26 Fotocopy sesuai aslinya Surat PT Freeport Indonesia No.263-15/IR/BIP/III/2009,


tertanggal 27 Maret 2009 perihal Undangan Bipartit lanjutan Kedua, yang diberi tanda
bukti P-20 ;

27 Fotocopy sesuai aslinya Surat PT Freeport Indonesia No.263-15/IR/BIP/III/2009,


tertanggal 30 Maret 2009 perihal Undangan Bipartit ke III, yang diberi tanda bukti
P-21a ;

lik

ah

28 Fotocopy sesuai aslinya Notulen Pertemuan Bipartit III tertanggal 31 Maret 2009, yang

ub

29 Fotocopy sesuai aslinya Skema perhitungan biaya ganti rugi terkait kasus fatal accident

ep

3 Oktober 2007, tertanggal 1 April 2009, yang diberi tanda bukti P-22 ;
30 Fotocopy sesuai aslinya Surat PT Freeport Indonesia No.325-15/IR/BIP/IV/2009,

ng

In
d

gu

Halaman 27 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

P-23a ;

es

tertanggal 7 April 2009 perihal Undangan Bipartit Terakhir, yang diberi tanda bukti

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

diberi tanda bukti P-21b ;

Halaman 27

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

yang diberi tanda bukti P-23b ;

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
31 Fotocopy sesuai aslinya Notulen Pertemuan Bipartit terakhir tertanggal 7 April 2009,

ng

32 Fotocopy sesuai aslinya Surat PT Freeport Indonesia No.327-15/IR/SKR/III/2009,

tertanggal 16 April 2009, Hal: Surat Skorsing (Pemberhentian Sementara), yang diberi

gu

tanda bukti P-24 ;

33 Fotocopy sesuai aslinya Surat PT Freeport Indonesia No.608i/HR-IR/MED/IV/2009,

tertanggal 16 April 2009 perihal Pencatatan Perselisihan Industrial an.Wiesner Saragih


ID-007739, yang diberi tanda bukti P-25 ;

ub
lik

Sdr.Wiesner E.H. Saragih-F007739, yang diberi tanda bukti P-26 ;

35 Fotocopy sesuai aslinya Surat PT Freeport Indonesia tertanggal 13 Mei 2009 perihal
Penunjukan Akomodasi (email), yang diberi tanda bukti P-27 ;

36 Fotocopy sesuai aslinya Surat PT Freeport Indonesia No.512-13/IR/BIP/III/2009,

ep

ah
k

am

ah

34 Fotocopy sesuai aslinya Memori Penjelasan Alasan dan Dasar Permohonan Mediasi

tertanggal 21 Mei 2009 perihal Penunjukan Akomodasi, yang diberi tanda bukti P-28 ;

In
do
ne
si

37 Fotocopy sesuai aslinya Surat Pernyataan Wiesner Saragih tertanggal 29 Juni 2009,

A
gu
ng

yang diberi tanda bukti P-29 ;

38 Fotocopy sesuai aslinya Surat dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Jayapura
No.251/1447 tertanggal 30 September 2009 perihal Anjuran, yang diberi tanda bukti

P-30 ;

39 Fotocopy sesuai aslinya Surat PT Freeport Indonesia No.3791-15/IR/GEN/XII/2009,


tertanggal 4 Desember 2009 perihal Tanggapan atas Anjuran Mediator an.Wiesner

lik

ah

Saragih-007739, yang diberi tanda bukti P-31 ;

ub

dan Juli 2011, yang diberi tanda bukti P-32 ;

ep

41 Fotocopy sesuai aslinya Final Payment-Mutual Agreement Calculation an.wiesner


Saragih, tertanggal 28 Juli 2011, yang diberi tanda bukti P-33 ;

42 fotocopy sesuai aslinya Ketentuan Pasal 164 ayat (3) Undang-Undang No.13 Tahun

on
In
d

gu

ng

es

2003 tentang Ketenagakerjaan, yang diberi tanda bukti P-34 ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

40 Fotocopy sesuai aslinya Bukti Pembayaran upah 3 bulan terakhir untuk bulan Mei, Juni

Halaman 28

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
43 Fotocopy sesuai aslinya Ketentuan Pasal 49 Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PT

Freeport Indonesia Edisi XV Tahun 2007-2009, yang diberi tanda bukti P-35 ;

ng

44 Fotocopy sesuai aslinya Buku Pedoman Hubungan Industrial (BPHI) PT Freeport

gu

Indonesia Edisi XI Tahun 2007-2009, yang diberi tanda bukti P-36 ;

Menimbang, bahwa selain bukti surat-surat tersebut Penggugat mengajukan pula 2 (dua)

orang Saksi di persidangan yang memberi keterangan pada pokoknya sebagai berikut :
1 Saksi Penggugat : Roy Vitorio (dibawah sumpah) :

Bahwa saksi adalah Karyawan PT Freeport Indonesia sejak Tahun 2000 saat itu

ub
lik

ah

am

sebagai tenaga Instruktur dan jabatan sekarang adalah sebagai Manager QMS ;

Bahwa saksi dihadirkan didalam persidangan sehubungan dengan adanya program

ah
k

ep

efisiensi di Departemen QMS ;

Bahwa saksi mengenal Tergugat karena saksi adalah salah satu atasan dari

In
do
ne
si

Tergugat dan saksi menerangkan bahwa Tergugat adalah Instruktur Listrik serta
Tergugat adalah karyawan tetap ;

A
gu
ng

Bahwa saksi menerangkan bahwa saat itu instruktur lebih dari 200 orang dan itu
sudah lebih dari kebutuhan dengan melihat kinerja dari para instruktur ;

Bahwa saksi menerangkan bahwa proses efisiensi terjadi awal Tahun 2009 ;

Bahwa saksi menerangkan bahwa program efisiensi bukan hanya terjadi pada

ub

Bahwa saksi menerangkan bahwa Depertemen QMS tetap melakukan pelatihan,


akan tetapi tingkat kompetensi meningkat antara 35% sampai dengan 90%, maka

ep

kebutuhan perusahaan ;

Bahwa setelah saksi ditunjukan bukti P-16 oleh kuasa Penggugat, saksi

es

ka

dilakukan program efisiensi dan program efisiensi dilakukan berdasarkan

ng

In
d

gu

Halaman 29 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

menerangkan bahwa saksi pernah diinformasikan oleh manager sebelumnya

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

lik

Indonesia ;

ah

Departemen QMS saja tetapi juga terjadi di beberapa Departemen di PT Freeport

Halaman 29

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
bahwa berdasarkan Justification For Instructor Reductions, Departemen QMS

telah mencapai kompetensi yang telah ditargetkan sehingga telah terjadi kelebihan

ng

tenaga-tenaga instruktur yaitu di bagian Listrik, HDM, Alat, Millwright,


Pertukangan dan Las ;

Bahwa saksi menerangkan bahwa di Departemen QMS tidak hanya Tergugat saja

gu

yang dimasukan dalam program efisiensi tetapi yang lain juga, sama-sama

instruktur ;

ah

Bahwa saksi menerangkan bahwa standar kinerja adalah 2 M (2 Medium) kalau

ub
lik

nilai dibawah itu berarti belum masuk standar dan dilakukan penilaian kerja setiap

am

tahunnya ;

Bahwa saksi menerangkan bahwa saksi adalah karyawan staff dan juga dinilai

ep

ah
k

kinerjanya oleh atasan saksi ;

Bahwa ada kewajiban dari pimpinan untuk memberitahukan kepada pekerjanya

In
do
ne
si

Bahwa saksi setelah ditunjukan bukti P-4a dan P-4b oleh kuasa Penggugat, saksi

A
gu
ng

agar meningkatkan kinerjanya ;

menerangkan bahwa melihat dari penilaian kinerja staff atas nama Tergugat

dengan nilai kinerja 2L (2 Low) itu berarti kinerjanya Tergugat adalah dibawah

standar dikarenakan standar kinerja yang telah ditetapkan adalah 2M (2 Medium)

pertahunnya ;

Bahwa saksi menerangkan bahwa program efisiensi yang diadakan Depertemen

ub

karyawan yang dilakukan setiap tahunnya ;

lik

dilakukan dengan mempertimbangkan kinerja karyawan, penilaian/kompetensi

Bahwa saksi menerangkan bahwa setahu saksi ada lebih dari 10 orang dari

ep

Departemen QMS yang kena program efisiensi dan telah dipulangkan tetapi tidak

ka

ah

ada yang keberatan dengan program tersebut hanya Tergugat saja yang tidak

on
In
d

gu

ng

menerima ;

es

ah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 30

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa saksi menerangkan bahwa mendengar dari atasan Tergugat, sehubungan

dengan kinerja Tergugat yang dibawah standar atasannya telah memanggil dan

ng

berbicara dengan Tergugat untuk memberikan dorongan dan motivasi kepada


Tergugat agar dikemudian hari dapat memperbaiki kinerjanya, akan tetapi hal

gu

tersebut tidak mendapatkan perhatian dari Tergugat ;

Bahwa saksi menerangkan Tergugat tidak bekerja sudah lebih dari 1 Tahun dan

gajinya tetap dibayarkan ;

ub
lik

Bahwa saksi menerangkan bahwa ada mekanisme tersendiri di PT Freeport

Indonesia untuk menyelesaikan masalah apabila karyawan tidak masuk kerja


gajinya tetap dibayar sesuai dengan aturan yang berlaku ;

2 Saksi Penggugat : Endrayana (dibawah sumpah) :

Bahwa saksi menerangkan bahwa saksi adalah karyawan PT Freeport Indonesia,

ep

ah
k

am

ah

bekerja sejak tahun 2002 sebagai seorang Instruktur Listrik ;


Bahwa saksi dihadirkan di dalam persidangan untuk memberikan keterangan

In
do
ne
si

A
gu
ng

sehubungan dengan prosedur atau Standar Operational Prosedur (SOP) dalam


melakukan training ;

Bahwa saksi kenal dengan Tergugat karena saksi dan Tergugat adalah teman
sekerja ;

Bahwa saksi menerangkan dalam pelaksanaan training ada mekanisme training

lik

harinya juga kehadiran dicatat setelah selesai, kalau ada siswa yang mau keluar

Tergugat selaku seorang Instruktur ;

Bahwa saksi kenal dengan Yulianus Pasanda tetapi yang bersangkutan telah

ep

ub

atau ijin harus ada surat ijin dan hal tersebut mestinya juga dilakukan oleh

meninggal dunia ;

es
In
d

gu

Halaman 31 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

ng

ah

ka

ah

yang wajib dilakukan oleh instruktur yaitu saat siswa datang, catat kehadiran, sore

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 31

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa menurut saksi sebelum ditemukan meninggal, Almarhum Yulianus

Pasanda adalah peserta training dari Instruktur Listrik yaitu sdr. Wiesner Saragih

ng

(Tergugat) ;

Bahwa berdasarkan laporan yang ada dari Inspektur Tambang Almarhum

gu

ditemukan telah meninggal dunia sekitar jam 19.30 Wit di area Harmonic Filter ;

Bahwa saksi menerangkan melihat laporan yang ada ternyata Tergugat pada saat

melakukan training terhadap almarhum, Tergugat tidak melakukan pencatatan

ub
lik

ah

kehadiran di waktu sore saat training selesai ;

Bahwa saksi menerangkan bahwa almarhum karena sedang mengikuti training

am

dari Tergugat adalah merupakan tanggung jawab dari Tergugat untuk melakukan
pengecekan dari sebelum mulainya training sampai berakhirnya training ;
Bahwa setahu saksi saat seorang siswa yang sedang mengikuti training tidak

ep

ah
k

datang melapor, seharusnya seorang instruktur bertanya atau melaporkan

In
do
ne
si

Bahwa saksi menerangkan bahwa Tergugat tidak melakukan prosedur standar

A
gu
ng

ketidakhadiran siswa tersebut kepada atasannya ;

pada perusahaan saat pelaksanaan training yaitu dengan tidak melakukan


pencatatan kehadiran ;

Bahwa saksi menerangkan bahwa staff juga dilakukan penilaian terhadap kinerja

oleh atasannya masing-masing dan dilakukan sekali dalam setahun dan sampai

lik

ah

saat ini nilai kinerja saksi diatas dari 2L (2 Low) ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Tergugat untuk membuktikan dalil-dalil jawaban telah

ub

ketentuan Undang-Undang dan setelah dicocokkan dengan aslinya ternyata ada yang cocok dan

ep

ada yang dicopy dari fotocopy dan diberi tanda T-1 s/d T-11, sebagai berikut :

ah

ka

mengajukan bukti-bukti surat berupa fotocopy yang telah dibubuhi materai secukupnya sesuai

Fotocopy dari Printout Surat Persetujuan Dewan Perencanaan Tenaga

Kerja atau Man Power Board (MRB) untuk Departemen QMS dan

es
on

In
d

gu

ng

Nemangkawi pada tanggal 9 Agustus 2007, yang diberi tanda bukti T-1 ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 32

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
2 Fotocopy dari Printout Materi pelajaran Motor control Principle dan AC

Principle Aplication, Formulir Form Recognition Prior Learning (RPL),

ng

yang diberi tanda bukti T-2 ;


3

Fotocopy dari Printout Surat email dari Darren Keough kepada Ir

gu

Wiesner Saragih tertanggal 11 September 2007 mengenai bahan untuk


Control Panel Mesin Boring, yang diberi tanda bukti T-3 ;

Transformer atau Dry Transformer), yang diberi tanda bukti T-4 ;

Fotocopy dari fotocopy Formulir siswa billy G Felle dari Institut

ub
lik

ah

Fotocopy dari Printout Surat materi pelajaran Transformer (Oil

Pertambangan Nemangkawi yang mengikuti program pengembangan

am

kompetensi yang diberikan Tergugat dari tanggal 24 September 2007 s/d


24 maret 2008, yang diberi tanda bukti T-5 ;

Fotocopy dari fotocopy Formulir siswa Reindhis Marlissa dari institut

ep

ah
k

Pertambangan Nemangkawi yang mengikuti program pengembangan

In
do
ne
si

kompetensi yang diberikan Tergugat dari tanggal 24 September 2007 s/d

A
gu
ng

24 Maret 2008, yang diberi tanda bukti T-6 ;


7

Fotocopy dari fotocopy Formulir siswa Berthy Leiwakabessy dari

Institut

Pertambangan

Nemangkawi

yang

mengikuti

program

pengembangan kompetensi yang diberikan Tergugat dari tanggal 24


September 2007 s/d 24 Maret 2008, yang diberi tanda bukti T-7 ;

Pertambangan Nemangkawi yang mengikuti program pengembangan

lik

ah

kompetensi yang diberikan Tergugat dari tanggal 24 September 2007 s/d

ub

Fotocopy dari fotocopy Formulir siswa Richard J Tafar dari Institut

24 Maret 2008, yang diberi tanda bukti T-8 ;

Fotocopy dari fotocopy Laporan Pemeriksaan Kecelakaan Tambang

ep

ka

berakibat mati an. Yulianus Pasanda ID #830091 Karyawan Departemen

ah

Mill Electrical & Instrumentatioan tanggal 3 Oktober 2007 pkl.19.30 Wit

es

di Area Harmonic Filter 13.8 KV Yard Lt.5 MCC C4 MP 74 PTFI

In
d

gu

Halaman 33 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

ng

tertanggal 6 Oktober 2007, yang diberi tanda bukti T-9 ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 33

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Organization, yang diberi tanda bukti T-10 ;

ng

11 Fotocopy dari Printout Surat email dari Darmawan Puteranto kepada Ir


Wiesner Saragih tertanggal 4 Oktober 2007 jam 2.56 AM (Dini hari),

gu

yang diberi tanda bukti T-11 ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat mengajukan kesimpulan tertanggal 21


Oktober 2011, Tergugat

menyatakan tidak mengajukan kesimpulan yang isi selengkapnya

ub
lik

ah

dianggap termuat dalam putusan ini ;

keputusan ;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka terhadap segala
sesuatu yang terjadi di persidangan sebagaimana selengkapnya dicatat segala sesuatu yang

ep

ah
k

am

Menimbang, bahwa para pihak menyatakan tidak mengajukan apa-apa lagi dan memohon

termuat dalam berita acara sidang dianggap termuat seluruhnya dan merupakan satu kesatuan

A
gu
ng

In
do
ne
si

yang tak terpisahkan dengan putusan ini ;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM :

Menimbang, bahwa maksud dari isi surat gugatan Penggugat adalah sebagaimana
diuraikan tersebut diatas ;

Menimbang, bahwa tentang pengajuan gugatan Penggugat terhadap Tergugat dalam

lik

ah

perkara ini termasuk kewenangan dari Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri

ub

Undang-Undang No.2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dan

oleh karenanya dapat diterima ;

ep

Menimbang, bahwa inti pokok dari surat gugatan Penggugat terhadap Tergugat adalah
sebagai berikut :

Bahwa berdasarkan penilaian dari Management PTFI, kompetensi dasar dari

on
In
d

gu

ng

karyawan Non Staff masih dibawah standard dan atau tidak berada di bawah rata-

es

ka

Jayapura, maka telah memenuhi syarat formal yang ditentukan dalam Pasal 81 dan Pasal 83

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
10 Fotocopy dari Printout Surat Proposed Deputy Technical Manager

Halaman 34

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

dan pada tahun 2002 Departemen Quality Management Services (QMS)

ng

diperintahkan oleh Management PTFI untuk meningkatkan kompetensi dasar bagi


karyawan Non Staff ke tingkat kelas dunia yaitu 100% (seratus persen) ;

Bahwa pada tahun 2008 Departement QMS melalui proses pengembangan yang

gu

intensif telah berhasil melakukan peningkatan kompentensi dasar bagi karyawan

non staff dari yang nilainya 34 % (tiga puluh empat persen) menjadi 96% (sembilan

sebagaimana tujuan dari perusahaan ;


3

ub
lik

menganggap Departemen QMS telah berhasil dalam melakukan pengembangan

Bahwa dengan berhasilnya pengembangan kompentensi dasar yang dilakukan oleh


Departemen QMS bagi karyawan non staff sebagaimana ditargetkan oleh

ep

Perusahaan, maka Departemen QMS mengeluarkan Justification For Instructor

ah
k

am

ah

puluh enam persen) dan atas pencapaian tersebut oleh Management PTFI

Reduction untuk melakukan pengurangan (efisiensi) terhadap instruktur-instruktur

A
gu
ng

instruktur ;

In
do
ne
si

yang bekerja di Departemen QMS karena telah terjadi overload atas tenaga

Bahwa Departemen QMS akan melakukan pengurangan (efisiensi) atas 17 (tujuh


belas) tenaga instruktur pada bulan Januari 2009 s/d bulan Maret 2009 yang terdiri

dari : 3 (tiga) orang Instruktur Listrik, 3 (tiga) orang Instruktur HDM (Mekanik), 2

(dua) orang Instruktur Instrumen, 2 (dua) orang Instruktur Miilwright, 1 (satu) orang
Instruktur Pertukangan dan 6 (enam) orang Instruktur ;

lik

Bahwa pada tanggal 25 Maret 2009 melalui kepala departemen (section head) telah

ub

menyampaikan dan menjelaskan kepada Tergugat bahwa Departemen QMS akan


melakukan pengurangan posisi atas tenaga instruktur listrik, di mana Penggugat

ep

telah mengembalikan 16 (enam belas) orang instruktur lainnya ke daerah asal


mereka yaitu Malang dan Semarang ;

Bahwa alasan lain yang menjadi dasar pertimbangan bagi Penggugat untuk
melakukan pemutusan hubungan kerja dalam rangka efisiensi terhadap Tergugat

In
d

gu

Halaman 35 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

ng

yang menyebabkan Tergugat yakni :

es

ka

ah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
rata karena nilai kompetensi dasar barulah mencapai 34 % (tiga puluh empat persen)

Halaman 35

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

mengindahkan arahan dan jawaban yang diberikan oleh Manajemen PTFI

ng

dalam penyelesaian keluhannya, namun sebaliknya Tergugat justru

mempergunakan email perusahaan untuk mengirimkan email berisikan

gu

kalimat yang mengarah kepada pengancaman atau pelecehan terhadap


Management PTFI.

Bahwa Tergugat juga mendalilkan bahwa penyebab dari kecelakaan terhadap

Almarhum Yulianus Pasanda adalah karena pengembangan kompentensi

ub
lik

ah

yang diterapkan perusahaan, hal mana tidak sesuai dengan Laporan


Pemeriksaan Kecelakaan Tambang yang dilakukan Inspektur Tambang

am

tertanggal 6 Oktober 2007.


c

Bahwa Inspektur Tambang dalam Laporan Pemeriksaan Kecelakaan

ah
k

ep

Tambang secara tegas menyatakan bahwa kecelakaan yang mengakibatkan

kematian Almarhum Yulianus Pasanda antara lain diakibatkan oleh karena

In
do
ne
si

kegagalan instruktur dari Departemen QMS dalam melaksanakan tugas dan

A
gu
ng

fungsinya selama proses assesment.


d

Bahwa Tergugat tidak mendukung program pengembangan kompetensi

karyawan yang diterapkan oleh Penggugat melalui Departemen QMS.

Bahwa selain itu Tergugat juga telah melakukan sejumlah pelanggaran kerja dengan

rincian sebagai berikut : tanggal 6 Oktober 2007, Pelanggaran Keselamatan Kerja

lik

pernyataan terhadap departemen dengan menyampaikan kata-kata seperti telah

ub

melakukan upaya pembohongan dan pembodohan terhadap publik dan perusahaan,


baik secara organisasi didalam sistem perusahaan maupun dalam sistem pelatihan),

ep

Settlement Proses ;

Bahwa mengingat Tergugat juga telah melakukan pelanggaran kerja dengan


membuat pernyataan terhadap Departemen QMS yang merupakan upaya

ka

ah

(Safety Violation), Warning II ; 13 Maret 2009, Other (Membuat Statement atau

es

pembohongan dan pembodohan terhadap publik dan perusahaan pada tanggal 13

on
In
d

gu

ng

Maret 2009 sehingga menyebabkan terjadinya disharmoni hubungan kerja antara

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
a Tergugat menunjukan etiket tidak baik terhadap Penggugat dengan tidak

Halaman 36

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Penggugat dan Tergugat, maka hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat

sudah tidak dapat dipertahankan lagi sebagaimana butir 4 dalam Surat Edaran

ng

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005,

sehingga adalah sah dan berdasar hukum apabila Penggugat meminta Majelis

gu

Hakim Yang Terhormat untuk memutuskan hubungan kerja dengan Tergugat atas
alasan mendesak ;

Bahwa terjadi kelebihan atas tenaga instruktur pada Departemen QMS sehingga

perlu dilakukan efisiensi untuk meningkatkan kemampuan produksi Penggugat,

ub
lik

berdasarkan ketentuan Pasal 49 PKB Edisi XV Tahun 2007-2009 Juncto Pasal 164
ayat (3) UU 13/2003 sehingga adalah sah dan berdasar hukum bagi Penggugat untuk
melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atas Tergugat atas dasar efisiensi ;
10 Bahwa dengan adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagai akibat efisiensi,

ep

ah
k

am

ah

maka Penggugat melakukan pengurangan (efisiensi) terhadap tenaga instruktur

maka perusahaan memberikan kompensasi atas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

In
do
ne
si

terhadap Tergugat senilai Rp.524.104.936,87, namun Tergugat menolak perhitungan

A
gu
ng

yang diberikan Penggugat dengan alasan yang tidak dapat diterima ;

11 Bahwa mengingat Tergugat tidak dapat menerima pengurangan dalam rangka

efisiensi yang dilakukan Penggugat atas tenaga kerja instruktur listrik pada

Departemen QMS menyebabkan terjadinya perselisihan hubungan industrial antara

Penggugat dan Tergugat yang telah diupayakan untuk mencapai penyelesaian


melalui perundingan Bipartit ;

lik

ub

Penggugat mengajukan perselisihan hubungan industrial ini kepada Dinas


Pemukiman Dan Tenaga Kerja Kabupaten Mimika pada tanggal 16 April 2009

ep

untuk diadakan upaya penyelesaian perselisihan secara mediasi ;


13 Bahwa dengan bantuan Mediator dari Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan

ng

In
d

gu

Halaman 37 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

16 dan 17 April 2009, namun mediasi gagal karena tidak tercapai kesepakatan

es

Propinsi Papua, telah dilakukan upaya penyelesaian melalui Mediasi pada tanggal

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

12 Bahwa mengingat Perundingan Bipartit tidak mencapai kesepakatan, sehingga

Halaman 37

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
diantara Penggugat dan Tergugat, sehingga Mediator mengeluarkan Anjuran dan

atas Anjuran tersebut Penggugat menyatakan menerima Anjuran dari Mediator ;

ng

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut diatas, Tergugat dalam jawabannya
pada pokoknya membantah/menyangkal sebagai berikut :

Bahwa Tergugat dengan tegas menolak alasan efisiensi sebagaimana yang telah

gu

didalilkan Penggugat tersebut bahwa efisiensi harus dilakukan terhadap Departemen

QMS yaitu Departemen tempat Tergugat bekerja karena sudah overload ;

Bahwa Tergugat dengan tegas menyatakan bahwa alasan efisiensi karena telah

ub
lik

itu melalui jawaban ini Tergugat memohon akta atas kebohongan fakta yang
didalilkan Penggugat tersebut ;
3

Bahwa pada tanggal 9 Agustus 2007, oleh persetujuan Dewan Perencanaan Tenaga

ep

Kerja atau Manpower Review Board (MRB) PTFI, pekerja yang diperlukan pada

ah
k

am

ah

terjadi overload pada Departemen QMS adalah suatu kebohongan dan oleh karena

Departemen QMS adalah sejumlah 55 orang, yaitu terdiri dari pekerja Expatriat

In
do
ne
si

sebanyak 3 orang, pekerja staff sebanyak 51 orang dan pekerja non staff sebanyak 1

A
gu
ng

orang, sementara itu pada kenyataannya seluruh pekerja pada Departemen QMS

yang tersedia adalah pekerja Expatriat sebanyak 2 orang, pekerja staff sebanyak 45
orang dan pekerja non staff belum ada dan sesungguhnya pekerja staff yang

diperlukan untuk Departemen QMS jelas-jelas masih kekurangan tenaga kerja staff

PHK Tergugat dengan alasan efisiensi karena Departemen QMS telah overload

Bahwa dari pengakuan atau dalil Penggugat angka 19 tersebut telah menjadikan

ub

ep

bukti hukum atau fakta hukum bahwa gugatan PHK yang diajukan Penggugat
kepada Tergugat adalah diakibatkan karena adanya disharmonisasi hubungan kerja
antara Penggugat dengan Tergugat dan atau terjadinya perselisihan antara Penggugat

on
In
d

gu

ng

es

dengan Tergugat ;

ka

adalah tidak benar atau bohong belaka ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

lik

Dengan demikian Tergugat dapat membuktikan bahwa dalil Penggugat untuk mem

ah

sejumlah 6 orang tenaga kerja lagi ;

Halaman 38

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

bermula dari meninggalnya almarhum Yulianus Pasanda pada tanggal 3 Oktober

ng

2007 dan Managemen PTFI telah menyalahkan Tergugat atas kematian almarhum

Yulianus Pasanda, sehingga Tergugat telah dihukum oleh managemen PTFI berupa

gu

Written Warning II yang berlaku selama 5 (lima) bulan ;


7

Bahwa sejak tanggal 1 Oktober 2007, almarhum Yulianus Pasanda berada dibawah

pengawasan penilaian atau assesment dari Tergugat dalam rangka program

ub
lik

pada tanggal 3 Oktober 2007, kematian tersebut tidak ada hubungannya sama sekali
dengan Tergugat ;
8

Bahwa sehubungan dengan dalil Penggugat yang menyatakan bahwa Tergugat tidak
mendukung program pengembangan kompetensi karyawan yang diterapkan oleh
Penggugat melalui Departemen QMS adalah alasan yang mengada-ada atau yang

ep

ah
k

am

ah

pengembangan kompetensi dan saat almarhum Yulianus Pasanda meninggal dunia

Bahwa terbukti secara hukum, sesungguhnya alasan Penggugat mengajukan gugatan

A
gu
ng

In
do
ne
si

kepada Tergugat ;

dicari-cari. Bahwa alasan inipun adalah tidak benar dan fitnah yang sangat kejam

PHK bukanlah alasan efisiensi karena overload tetapi sesungguhnya adalah karena
adanya ketidaksenangan dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan

managemen perusahaan dari PTFI atau karena terjadinya disharmonisasi dalam

menjalankan hubungan kerja akibat protes yang Tergugat sampaikan atas hukuman
yang diberikan managemen PTFI kepada Tergugat ;

lik

ub

terselubung atas PHK yang ditujukan kepada Tergugat, sesungguhnya PHK yang
terjadi bukanlah berdasarkan pada efisiensi karena overload, tetapi yang benar

ep

adalah terdapatnya disharmonisasi dalam hubungan kerja akibat protes yang


Tergugat lakukan atas hukuman yang telah dijalaninya ;

tidak kondusif, Tergugat bersedia menerima PHK oleh Penggugat dengan alasan

In
d

gu

Halaman 39 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

ng

mendesak yang dimajukan Penggugat kehadapan Majelis Hakim Yang Mulia

es

11 Bahwa mengingat situasi dan kondisi dalam suasana hubungan kerja yang sudah

ka

ah

10 Bahwa mengingat pada hukuman yang telah dijalani Tergugat dan adanya motif

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
6 Bahwa disharmoni atau perselisihan yang terjadi tersebut benar terjadi adanya yaitu

Halaman 39

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

diatas ;

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
dengan mendapatkan kompensasi yang layak atau pantas sebagaimana tersebut

ng

12 Bahwa pada saat perundingan Bipartit dan Tripartit adalah benar Tergugat pada
akhirnya bersedia menyetujui PHK yang akan dilakukan dengan Penggugat dengan

gu

syarat bahwa Tergugat akan menerima kompensasi atas PHK yaitu pertama;
menerima tawaran Penggugat atas uang pesangon, uang jasa dan penggantian

sebagaimana telah diajukan oleh managemen PTFI secara Normatif sesuai dengan

gugatannya yaitu sebesar Rp.524.104.936,87, kedua; Tergugat berhak menerima

ub
lik

ah

penggantian kerugian yang seharusnya Tergugat terima apabila dilakukan PHK


dengan alasan mendesak yaitu Rp.5.583.604.936,00 dan yang ketiga; Tergugat

salah keputusan managemen PTFI yaitu telah menghukum Tergugat atas


meninggalnya almarhum Yulianus Pasanda dengan kompensasi kerugian sebesar

ep

ah
k

am

berhak menerima uang kompensasi atas hukuman yang telah Tergugat jalani akibat

US$.2.000.000 ;

In
do
ne
si

Menimbang, bahwa karena Tergugat membantah dalil gugatan Penggugat, maka

A
gu
ng

Penggugat terlebih dahulu dibebankan untuk membuktikan dalil gugatannya dan kemudian

Tergugat dibebani pula untuk membuktikan dalil bantahannya berdasarkan alat bukti surat yang
telah diajukan oleh kedua belah pihak ;

Menimbang, bahwa setelah membaca dan memperhatikan surat gugatan Penggugat dan

jawab menjawab ( jawaban, replik, duplik) serta meneliti alat bukti surat (bukti P-1 s/d P-36 (44
lembar alat bukti surat) dan T-1 s/d T- 11) dan keterangan saksi-saksi yang diajukan, maka

lik

ah

diperoleh fakta-fakta hukum yang diakui (pengakuan adalah alat bukti yang sempurna) pada

ub

Bahwa benar Tergugat diterima dan bekerja sebagai karyawan/pekerja di perusahaan

ep

Penggugat terhitung sejak tanggal 26 Juli 1993 sampai dengan diajukannya gugatan ini
ke Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jayapura, untuk ditempatkan

sebagaimana Employment Agreement tertanggal 23 Juli 1993 dan jabatan terakhir

In
d

on

ng
gu
A

es

dalam area kerja Penggugat yang berlokasi di Propinsi Papua (d/h Irian Jaya) ,

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

pokoknya sebagai berikut :

Halaman 40

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

pokok terakhir sebesar Rp.12.265.000,- setiap bulannya sebelum dikurangi pajak ;

Bahwa benar pada tahun 2002 Departemen Quality Management Services (QMS)

ng

diperintahkan oleh Management PTFI untuk meningkatkan kompetensi dasar bagi

gu

karyawan Non Staff ke tingkat kelas dunia yaitu 100% (seratus persen) ;

Bahwa benar dengan berhasilnya pengembangan kompentensi dasar yang dilakukan oleh

Departemen QMS bagi karyawan non staff sebagaimana ditargetkan oleh Perusahaan,
maka Departemen QMS mengeluarkan Justification For Instructor Reduction untuk

ub
lik

ah

melakukan pengurangan (efisiensi) terhadap instruktur-instruktur yang bekerja di

Bahwa benar Departemen QMS melakukan pengurangan (efisiensi) atas 17 (tujuh belas)

tenaga instruktur pada bulan Januari 2009 s/d bulan Maret 2009 temasuk Tergugat dan 16
tenaga Instruktur lainnya telah dikembalikan ke daerah asal mereka yaitu, Malang dan

ep

Semarang ;

Bahwa dari 17 orang Instruktur yang telah dilakukan pemutusan hubungan kerja oleh

In
do
ne
si

ah
k

am

Departemen QMS karena telah terjadi overload atas tenaga instruktur ;

A
gu
ng

Penggugat, yang tidak menerima PHK tersebut adalah Tergugat. Dan selama proses ini
berlangsung Penggugat tetap membayarkan hak-hak (upah) Tergugat ;

Bahwa setelah melalui proses bipartit serta Mediasi, maka Dinas Pemukiman dan Tenaga
Kerja Propinsi Papua menerbitkan anjuran, agar Penggugat dapat melakukan PHK

terhadap Tergugat dengan alasan efisiensi dan oleh karena perundingan antara Penggugat

maka selanjutnya Majelis Hakim akan

ub

mempertimbangkan apakah Penggugat telah dapat membuktikan dalil gugatannya atau apakah
gugatan Penggugat beralasan menurut ketentuan Undang-Undang yaitu Undang-Undang No.13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ;

ep

ka

Menimbang, bahwa oleh karena itu

lik

ah

dan Tergugat tidak tercapai, maka Penggugat menggugat Tergugat dalam perkara ini ;

Menimbang, bahwa didalam Musyawarah Majelis Hakim untuk menentukan apakah

es

tuntutan Penggugat beralasan dan dapat dikabulkan atau tidak dengan kata lain apakah

In
d

gu

Halaman 41 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

ng

Penggugat telah dapat membuktikan dalil gugatannya dalam perkara ini, diantara Majelis Hakim

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Tergugat yaitu Instruktur (Electrical Instructor) dengan Grade Level 1, dengan upah

Halaman 41

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ng

atau perbedaan pendapat yang menurut ketentuan Undang-Undang akan dituangkan dalam
putusan ini sebagai berikut ;

Menimbang, bahwa Hakim Anggota Ad Hoc Ir.Ketut Darmaya berpendapat berbeda

gu

dengan pendapat Majelis Hakim dalam perkara ini, dengan alasan-alasan sebagai berikut :

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim/Hakim Ketua Majelis dan Hakim Anggota

ub
lik

ah

Ad Hoc berpendapat dan mempertimbangkan sebagai berikut :

agar menyatakan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jayapura berwenang

untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo ;

Menimbang, bahwa pengajuan gugatan Penggugat terhadap Tergugat dalam perkara ini

ep

ah
k

am

Menimbang, bahwa didalam Petitum angka-2, Penggugat pada pokoknya memohon

adalah termasuk kewenangan dari Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri

In
do
ne
si

Jayapura, maka telah memenuhi syarat formal yang ditentukan dalam Pasal 81 dan Pasal 83

A
gu
ng

Undang-Undang No.2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dan

oleh karena itu tuntutan Penggugat dalam Petitum angka-2 telah beralasan menurut hukum
dan harus dikabulkan ;

Menimbang, bahwa didalam Petitum angka-3, Penggugat pada pokoknya memohon

agar menyatakan pengurangan (efisiensi) yang dilakukan oleh Penggugat sebagai akibat adanya
kelebihan tenaga instruktur pada Departemen QMS adalah sah dan berdasar hukum sebagaimana

lik

ah

ditentukan dalam Pasal 49 Perjanjian Kerja Bersama PT Freeport Indonesia Edisi XV Tahun

ub

2003 tentang Ketenagakerjaan ;

Reductions

ep

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-16, berupa Justification For Instructor


dan pengakuan Penggugat serta pengakuan saksi Roy Vitorio ternyata/terbukti

kompetensi dasar

karyawan non staff dari nilai 34% menjadi 96%, sehingga tidak lagi

on
In
d

gu

ng

membutuhkan banyak instruktur dipekerjakan di Departemen QMS dan oleh karena itu telah

es

bahwa Departemen QMS telah berhasil melakukan pengembangan dan/atau peningkatan

ka

2007-2009 Juncto Pasal 126 ayat (1) Juncto Pasal 164 ayat (3) Undang-Undang No.13 Tahun

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
tidak diperoleh musyawarah dengan sepakat akan tetapi telah terjadi DISSENTING OPINION

Halaman 42

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

(efisiensi) terhadap tenaga-tenaga instruktur yang bekerja di Departemen tersebut ;

ng

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas dan


berdasarkan bukti P-35 berupa Pasal 49 dari Perjanjian Kerja Bersama PT Freeport Indonesia

gu

Edisi XV Tahun 2007-2009 dan Pasal 164 ayat (3) Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa tuntutan Penggugat didalam Petitum

angka-3 telah beralasan menurut hukum dan harus dikabulkan ;

Menimbang, bahwa didalam Petitum angka-4, Penggugat pada pokoknya memohon agar

ub
lik

ah

mengijinkan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap Tergugat dengan alasan

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim membaca dan memperhatikan surat gugatan

Penggugat serta jawaban Tergugat dan berdasarkan alat bukti yang telah diajukan serta
pengakuan Penggugat dan pengakuan saksi-saksi yang telah diajukan didalam persidangan, maka

ep

ah
k

am

efisiensi ;

pada pokoknya disebutkan bahwa Penggugat

dapat memutuskan hubungan kerja dengan

In
do
ne
si

berdasarkan Pasal 164 ayat (3) Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

A
gu
ng

Tergugat karena perusahaan melakukan efisiensi ;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-4a dan P-4b, berupa Detail Penilaian Staff Tahun
2007 dan Tahun 2008 serta pengakuan saksi Roy Vitorio dan saksi Endrayana, bahwa selain

pekerja non staff yang diberikan penilaian terhadap kinerjanya, ada juga penilaian kinerja bagi
pekerja staff, sehingga berdasarkan bukti P-4a dan bukti P-4b serta pengakuan saksi-saksi yang

telah diajukan didalam persidangan, ternyata/terbukti bahwa Tergugat termasuk dalam kategori

lik

ah

diefisiensi karena kelebihan tenaga instruktur dan juga karena kinerja Tergugat selama dua tahun

ub

yaitu masih dibawah standar nilai yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang mana nilai kinerja

ep

Tergugat adalah 2L (2 Low) ;

Menimbang, bahwa tuntutan Penggugat didalam Petitum angka-4 adalah sangat berkaitan

In
d

gu

Halaman 43 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

pula untuk dikabulkan ;

ng

angka-3 telah dikabulkan, maka Petitum angka-4 tersebut telah cukup beralasan sehingga patut

es

erat dengan tuntutan Penggugat didalam Petitum angka-3 tersebut diatas dan oleh karena Petitum

ka

berturut-turut yaitu Tahun 2007 dan Tahun 2008 nilainya tidak ada perubahan atau peningkatan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
terjadi kelebihan tenaga instruktur, sehingga Departemen QMS melakukan pengurangan

Halaman 43

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Majelis Hakim berpendapat bahwa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh Penggugat terhadap

ng

Tergugat tidak dapat lagi dihindarkan dan Pemutusan Hubungan Kerja dengan alasan efisiensi
terhadap Tergugat telah beralasan menurut hukum dan oleh karena itu memberikan izin kepada

gu

Penggugat untuk mem-PHK Tergugat terhitung sejak putusan perkara ini ;

Menimbang, bahwa didalam Petitum angka-5, Penggugat pada pokoknya memohon

agar Menyatakan Tergugat telah melakukan pelanggaran kerja yaitu telah membuat statement

atau pernyataan terhadap Departemen QMS yang merupakan upaya pembohongan dan

ub
lik

ah

pembodohan terhadap publik dan perusahaan, baik secara organisasi didalam sistem perusahaan

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor:SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005 ayat (4), karenanya adalah sah
dan berdasar hukum apabila Penggugat melakukan pemutusan hubungan kerja kepada Tergugat
dengan alasan mendesak mengingat telah terjadi disharmoni hubungan kerja sehingga hubungan

ep

ah
k

am

maupun dalam sistem pelatihan, sehingga didasarkan pada ketentuan dalam Surat Edaran Menteri

kerja diantara Penggugat dan Tergugat sudah tidak lagi dapat dipertahankan ;

In
do
ne
si

Menimbang, bahwa oleh karena didalam pertimbangan mempertimbangkan Petitum

A
gu
ng

angka-3 dan Petitum angka-4 telah beralasan menurut hukum dan harus dikabulkan, maka

Majelis Hakim berpendapat bahwa tuntutan Penggugat didalam Petitum angka-5 telah tidak
beralasan menurut hukum dan harus ditolak ;

Menimbang, bahwa didalam Petitum angka-6, Penggugat pada pokoknya memohon

agar Mewajibkan Penggugat untuk membayar kepada Tergugat pembayaran berupa uang

Pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), Uang Penghargaan Masa Kerja

lik

ah

sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan Uang Penggantian Hak sesuai ketentuan

ub

Menimbang, bahwa agar sengketa antara Penggugat dengan Tergugat terselesaikan dengan

ep

tuntas dan kepada Penggugat telah diberikan izin untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja,
maka Tergugat berhak mendapat seluruh haknya yang harus/wajib dibayarkan Penggugat sesuai
dengan ketentuan Perundang-Undangan yang berlaku ;

ka

Pasal 156 ayat (4) sebesar Rp. 524.104.936.87 sebelum dipotong pajak ;

es

Menimbang, bahwa sejak Penggugat membebastugaskan Tergugat dari pekerjaannya sejak

on
In
d

gu

ng

Bulan Maret 2009 hingga proses perkara ini berlangsung Penggugat tetap melaksanakan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka

Halaman 44

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ng

Rp.12.265.000,- (Dua belas juta dua ratus enam puluh lima rupiah) atau bukti P-32 ;

Menimbang, bahwa hak-hak Penggugat sesuai dengan ketentuan Undang-Undang yang

gu

berlaku yakni, Pasal 155 ayat (3), Pasal 164 (3) Jo Pasal 156 Undang-Undang No. 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan karena terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan

alasan efisiensi dengan masa kerja 15 Tahun 4 Bulan dan gaji/upah tiap bulannya sebesar Rp.
12.265.000,- adalah senilai Rp.524.104.936,87 ;

ub
lik

ah

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka

dikabulkan ;

hukum dan harus

Menimbang, bahwa didalam Petitum angka-7, Penggugat pada pokoknya memohon


agar membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara a quo kepada Tergugat ;

ep

ah
k

am

tuntutan Penggugat didalam Petitum angka-6 telah beralasan menurut

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan untuk sebagian dan nilai

In
do
ne
si

gugatan Penggugat diatas Rp.150.000.000,- (Seratus lima puluh juta rupiah), maka seluruh biaya

A
gu
ng

yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Tergugat, yang jumlahnya sebagaimana akan
ditetapkan di dalam amar putusan ini ;
Menimbang,

bahwa

berdasarkan

uraian

pertimbangan

tersebut

diatas

dalam

keseluruhannya, maka Pengadilan berpendapat bahwa Penggugat telah berhasil membuktikan

dalil-dalil gugatannya dan ternyata bahwa gugatan Penggugat tersebut cukup beralasan dan
berdasar atas hukum serta tidak bertentangan dengan azas kepatutan dan kepantasan dan

lik

ah

peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya Undang-Undang No.13 Tahun 2003

ub

ep

Perselisihan Hubungan Industrial, sehingga oleh karenanya patut dikabulkan untuk sebagian ;

Memperhatikan ketentuan pasal-pasal dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004


tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dan Undang Undang Nomor 13 Tahun

ka

tentang Ketenagakerjaan dan Undang-Undang No.2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian

In
d

gu

Halaman 45 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

ng

perkara ini ;

es

2003 tentang Ketenagakerjaan serta peraturan perundang-undangan lain yang berkaitan dengan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
kewajibannya yakni membayar upah Penggugat dengan gaji pokok terakhir sebesar

Halaman 45

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

MENGADILI:

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;

Menyatakan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jayapura

ng

gu

berwenang untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo ;

Menyatakan pengurangan (efisiensi) yang dilakukan oleh Penggugat sebagai akibat

adanya kelebihan tenaga instruktur pada Departemen QMS adalah sah dan berdasar
hukum sebagaimana ditentukan dalam Pasal 49 Perjanjian Kerja PT Freeport Indonesia

ub
lik

ah

Edisi XV Tahun 2007-2009 Juncto Pasal 126 ayat (1) Juncto Pasal 164 ayat (3) Undang-

Memberikan ijin kepada Penggugat untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
terhadap Tergugat dengan alasan efisiensi ;

Menghukum Penggugat untuk membayar kepada Tergugat pembayaran berupa uang

ep

ah
k

am

Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ;

Pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), Uang Penghargaan Masa

In
do
ne
si

Kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan Uang Penggantian Hak sesuai

A
gu
ng

ketentuan Pasal 156 ayat (4) sebesar Rp. 524.104.936.87 (Lima ratus dua puluh empat

juta seratus empat ribu sembilan ratus tiga puluh enam ribu delapan puluh tujuh rupiah)

Uang Pesangon. : Rp. 287.001.000,00

Uang Penghargaan masa kerja.. : Rp. 79.722.500,00

15% Penggantian pengobatan dan perumahan..: Rp. 55.008.525,00

Uang Penggantian Hak..: Rp. 102.372.911,87

lik

Nilai keseluruhan sebelum dipotong pajak Rp. 524.104.936,87 (Lima ratus dua

ub

puluh empat juta seratus empat ribu sembilan ratus tiga puluh

Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini yang sampai sekarang ditaksir

sebesar Rp. ;

Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya ;

on
In
d

gu

ng

es

ep

enam ribu delapan puluh tujuh rupiah)

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

sebelum dipotong pajak, dengan perincian sebagai berikut ;

Halaman 46

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Demikianlah diputuskan dalam rapat Musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Hubungan

Industrial pada Pengadilan Negeri Klas 1A Jayapura pada hari : SENIN tanggal 21 November

ng

2011 oleh kami : ORPA MARTHINA, SH Hakim Karier sebagai Hakim Ketua Majelis dengan :
NOVA CLAUDIA de LIMA SH dan Ir. KETUT DARMAYA, masing-masing Hakim Ad Hoc

gu

sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum
pada hari SENIN tanggal 28 November 2011 oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan

didampingi oleh masing-masing Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh DAHLAN, SE, SH

ub
lik

HAKIM HAKIM ANGGOTA

HAKIM KETUA MAJELIS

ep

ORPA MARTHINA, SH

In
do
ne
si

1.NOVA CLAUDIA de LIMA, SH

A
gu
ng

2. Ir. KETUT DARMAYA

PANITERA PENGGANTI

- Biaya Jurusita

: Rp.

- Materai

: Rp.

- Biaya Redaksi

: Rp.

lik
R

ng

Total Rp. ;

es

: Rp.

ep

- Pendaftaran

ub

PERINCIAN BIAYA PERKARA:

ah

ka

ah

DAHLAN, SE, SH

In
d

gu

Halaman 47 Putusan Nomor : 13/G/2011/PHI-JPR

on

ah
k

am

ah

sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh kuasa Penggugat tanpa dihadiri kuasa Tergugat ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 47

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

es
on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 48

Anda mungkin juga menyukai