Anda di halaman 1dari 30

1.

PEGADAIAN
Pegadaian adalah sebuah BUMN sektor keuangan Indonesia yang bergerak
pada tiga lini bisnis perusahaan yaitu pembiayaan, emas dan aneka jasa.

Menurut kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150, gadai adalah hak yang diperoleh
seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut
diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang atau oleh
seorang lain atas nama orang yang mempunyai utang. Seorang yang berutang tersebut
memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang untuk menggunakan barang bergerak yang
telah diserahkan untung melunasi utang apabila pihak yang berutang tidak dapat memenuhi
kewajibannya pada saat jatuh tempo.
Perusahaan umum pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara resmi
mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam
bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai seperti dimaksud dalam Kitab
Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150 di atas.

Manfaat pegadaian
Bagi nasabah
Manfaat utama yang diperoleh oleh nasabah yang meminjam dari Pegadaian adalah
ketersediaan dana dengan prosedur yang relatif lebih sederhana dan dalam waktu yang lebih
cepat terutama apabila dibandingkan dengan kredit perbankan. Disamping itu, mengingat jasa
yang ditawarkan oleh Pegadaian tidak hanya jasa pegadaian, maka nasabah juga dapat
memperoleh manfaat antara lain:
a. Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari pihak atau institusi yang telah berpengalaman
dan dapat dipercaya.
b. Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat dipercaya.

Bagi Pegadaian
Manfaat yang diharapkan dari Pegadaian sesuai jasa yang diberikan kepada nasabahnya
adalah:
a. Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh peminjam dana.
b. Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah memperoleh jasa
tertentu dari Perum Pegadaian.
c. Pelaksanaan misi Pegadaian sebagai suatu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam
bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan kepada masyarakat yang memerlukan dana
dengan prosedur dan cara yang relatif sederhana.

d. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang diperoleh oleh Pegadaian
digunakan untuk:

I.

Dana pembangunan semesta (55%)

Cadangan umum (20%)

Cadangan tujuan (5%)

Dana sosial (20%)


Mekanisme transaksi menggadaikan barang

Alur proses transaksi oleh nasabah adalah sebagai berikut :


1. Nasabah datang kemudian dilayani oleh petugas.
2. Petugas mengecek apakah nasabah telah terdaftar sebagai member atau
tidak, jika telah terdaftar maka nasabah dapat melakukan transaksi
menggadaikan barang. Namun jika belum terdaftar maka petugas akan
menginformasikan kepada nasabah untuk mendaftar sebagai member pegadaian
terlebih dahulu.
3. Untuk satu transaksi pinjaman uang, nasabah memberikan satu atau lebih
barang sebagai jaminan.
4. Barang yang dijaminkan dicatat jenis, merk, tipe, tanggal pembelian, tanggal
tebus, keterangan mengenai barang tersebut.
5. Kemudian proses selanjutnya yaitu menaksir harga barang yang dijaminkan.
Pegadaian mempunyai data mengenai harga barang berdasarkan jenis, merek
dan tipe barangnya untuk memudahkan dalam penaksiran barang. Hanya
barang barang yang ada dalam daftar ini yang dapat diterima sebagai barang
jaminan / digadaikan. Petugas mengentry data data barang yang digadaikan,
kemudian system memproses perhitungan harrga taksiran barang tersebut.
6. Setelah penaksiran harga barang jaminan selesai, maka petugas yang
melayani transaksi pinjaman baru bisa menentukan berapa pinjaman yang bisa
diberikan. Besar pinjaman yang harus dikembalikan oleh nasabah adalah sebesar
pinjaman ditambah bunga sesuai ketentuan dari pegadaian.
7. Pegadaian menawarkan berbagai paket paket produk jasa yang dimiliki oleh
pegadaian sehingga nasabah dapat menetukan pilihannya sesuai dengan
kebutuhannya.

II.

Mekanisme transaksi pembayaran cicilan pinjaman

1. Nasabah datang kemudian dilayani oleh petugas.


2. Petugas mencatat kapan nasabah melakukan pembayaran angsuran, besar
angsuran, dan tanggal seharusnya membayar kapan. Jika ternyata melebihi
tanggal yang seharusnya maka akan dikenai denda.
3. Jika masa pinjaman berakhir dan angsuran belum lunas maka barang
barang yang dijaminkan dianggap hangus dan tidak bisa ditebus lagi. Barang
barang tersebut akan dilelang oleh pihak pegadaian.

III.

Mekanisme transaksi pelelangan

1. Petugas melelang barang barang kepada nasabah.


2. Nasabah dapat melakukan penawaran harga terhadap barang yang dilelang,
jika penawaran disetujui oleh pegadaian maka barang tersebut telah menjadi
milik nasabah tersebut.

3. Barang barang yang sudah laku dilelang dicatat kapan barang itu dilelang,
harga lelang, serta siapa pembelinya. Untuk pembelinya dicatat data pribadinya
(nama, no. KTP, alamat, dsb).

2. ANJAK PIUTANG
Mekanisme Transaksi Perusahaan Anjak Piutang, Factoring.
Pengertian Perusahaan Anjak Piutang.
Perusahaan Anjak Piutang atau disebut juga dengan Factoring merupakan badan
usaha yang kegiatannya melakukan penagihan atau pembelian, atau
pengambilalihan atau pengelolaan utang piutang suatu perusahaan dengan
imbalan atau pembayaran tertentu milik perusahaan.

Anjak piutang (bahasa Inggris: factoring) adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu
perusahaan menjual piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon. Ada
tiga perbedaan antara anjak piutang dan pinjaman bank. Pertama, anjak piutang adalah pada
nilai piutang, bukan kelayakan kredit perusahaan. Kedua, anjak piutang bukanlah suatu
pinjaman, melainkan pembelian suatu aset (piutang). Terakhir, pinjaman bank melibatkan dua
pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak.
Tiga pihak yang terlibat dalam anjak piutang adalah penjual, debitur, dan pihak yang
membiayai (factor). Penjual adalah pihak yang memiliki piutang (biasanya untuk layanan
yang diberikan atau barang yang dijual) dari pihak kedua, debitur. Penjual selanjutnya
menjual satu atau lebih tagihannya dengan potongan atau diskon ke pihak ketiga, suatu
lembaga keuangan khusus untuk mendapatkan uang dalam bentuk kas. Debitur akan
membayar langsung ke perusahaan pembiayaan dengan jumlah penuh sesuai nilai tagihan.
Manfaat Anjak Piutang adalah:

Menurunkan biaya produksi

Memberikan fasilitas pembayaran di muka

Meningkatkan daya saing perusahaan klien

Meningkatkan kemampuan perusahaan klien memperoleh laba

Menghindari kerugian karena kredit macet

Mempercepat proses ekonomi

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 Tanggal


20 Desember Tahun 1988 perusahaan anjak piutang merupakan badan usaha
yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau
pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu
perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri.

Kegiatan utama perusahaan anjak piutang adalah mengambil alih pengurusann


piutang dagang perusahaan perusahaan lain atas dasar tanggung jawab
tertentu, sesuai kesepakatan yang tercantum dalam akta jual belinya.
Pihak Yang Terlibat Pada Transaksi Anjak Piutang.
Kegiatan transaksi perusahaan anjak piutang melibatkan tiga pihak yang saling
berkepentingan. Ketiga pihak tersebut adalah:
1. Kreditor atau klien merupakan perusahaan pemilik piutang atau
perusahaan yang menjual piutang. Kreditor menjual tagihanya kepada
perusahaan factoring untuk ditagihkan atau dikelola atau diambil alih
dengan cara dikelola atau dibeli sesuai perjanjian dan kesepakatan yang
telah dibuat.
2. Perusahaan anjak piutang atau factoring merupakan perusahaan yang
akan membeli atau mengambil alih atau mengelola piutang atau menjual
kredit debiturnya.
3. Debitur merupakan perusahaan atau nasabah yang memiliki masalah
dalam pembayaran tagihan utang kepada kreditor (klien).
Mekanisme Transaksi Perusahaan Anjak Piutang.
Mekanisme transaksi perusahaan anjak piutang dengan kreditor dan debitur
dapat dilihat pada gambar.

Mekanisme Transaksi Perusahaan Anjak Piutang, Factoring


1. Kreditor menjual atau memberikan piutang yang dimilikinya kepada
perusahaan anjak piutang baik dengan cara memberitahukan kepada
debitur ataupun tidak.
2. Perusahaan anjak piutang melakukan penagihan kepada debitur sebagai
pihak yang punya utang sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat
dengan kreditor.
3. Debitur membayar kewajiban utangnya kepada perusahaan anjak piutang
sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang disepakati.

4. Perusahaan anjak piutang memberikan atau membayar uang penjualan


piutang dengan diskonto kepada kreditor sesuai tanggung jawabnya
sesudah semua permasalahan utang piutang diselesaikan.

3. PASAR MODAL
Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.[1] Pasar Modal menyediakan berbagai
alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti: menabung di bank,
membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai
penghubung. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan
perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka
panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. Berlangsungnya fungsi pasar modal (Bruce
Lliyd, 1976), adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan
"kriteria pasarnya" secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara
keseluruhan.[2]
Fungsi

Secara umum, fungsi pasar modal adalah sebagai berikut:[4]

Sebagai sarana penambah modal bagi usaha

Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Sahamsaham ini akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau
oleh pemerintah.

Sebagai sarana pemerataan pendapatan

Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan memberikan deviden
(bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu,
penjualan saham melalui pasar modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.

Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi

Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas
perusahaan akan meningkat.

Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja

Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang
berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.

Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara

Setiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan pajak oleh
pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan pendapatan
negara.

Sebagai indikator perekonomian negara

Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin meningkat (padat)
memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan baik. Begitu
pula sebaliknya.
Manfaat
Bagi emiten

Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:[5]


1. jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
2. dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
3. tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam
pengelolaan dana/perusahaan
4. solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
5. ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil
Bagi investor

Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:[5]
1. nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan
tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai
kapital gain
2. memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan
bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi
3. dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang
mengurangi risiko

Mekanisme
Penawaran Umum (Go Public)

Secara tahap awal, perusahaan harus melakukan penawaran umum. Penawaran Umum (go
public) merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan dana dari
masyarakat pemodal dengan cara menjual saham atau obligasi. Penawaran umum dilakukan
oleh emiten untuk menjual efek kepada publik sehingga masyarakat dari berbagai lapisan
membeli dan turut memegang saham atas perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan
melakukan go public, perusahaan mendapat berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut:
[butuh rujukan]

Mendapatkan dana yang cukup besar bagi pengembangan usaha dan


memperbaiki struktur modal, karena dana tersebut diterima langsung
tanpa melalui berbagai tahapan (termin)

Dengan kepemilikan saham yang tersebar di masyarakat, perusahaan


dituntut untuk melakukan kegiatan usahanya dengan transparan dan
profesional sehingga memacu perusahaan tersebut untuk berkembang.

Membuka kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan investasi


dengan jalan kepemilikan saham.

Lebih dikenal oleh masyarakat sehingga secara tidak langsung aktivitas


promosi turut berjalan.

Berikut merupakan tahapan yang harus dilakukan perusahaan dalam proses penawaran umum
go public.

Tahap persiapan

Perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) untuk membentuk kesepakatan di antara para pemegang saham
dalam rangka penawaran umum saham. Setelah sepakat, emiten menentukan penjamin emisi
serta lembaga dan penunjang pasar yang meliputi lembaga-lembaga berikut ini.[6]
1. Penjamin emisi (under writer), merupakan pihak yang membantu emiten
dalam rangka penerbitan saham. Tugasnya antara lain, menyiapkan
berbagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan
penjaminan atas penerbitan.
2. Akuntan publik (auditor independen), merupakan pihak yang bertugas
melakukan audit dan pemeriksaan laporan keuangan calon emiten.
3. Penilai, yaitu pihak yang melakukan penilaian terhadap aktiva tetap
perusahaan dan menentukan tingkat kelayakannya.
4. Konsultan hukum (legal opinion) membantu dan memberikan pendapat
dari sisi hukum.
5. Notaris bertugas membuat angka-angka perubahan anggaran dasar, aktaakta perjanjian, dan notulensi rapat.

Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran

Calon emiten melakukan pendaftaran dengan dilengkapi dokumen-dokumen pendukung


kepada Bapepam. Kemudian bapepam memutuskan calon emiten memenuhi persyaratan atau
tidak.[7]

Tahap Penawaran Saham

Pada tahapan inilah emiten menawarkan sahamnya kepada masyarakat investor melalui agenagen penjual yang telah ditunjuk. Dalam tahapan ini keinginan investor untuk memiliki
saham terkadang tidak terpenuhi. Misalnya, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak
150 juta lembar saham, sementara investor berminat untuk sejumlah 250 juta lembar saham.
Investor yang belum mendapatkan saham dapat membelinya di pasar sekunder setelah saham
dicatatkan di bursa efek.[8]

Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek

Setelah saham ditawarkan di pasar perdana, selanjutnya saham dicatatkan di Bursa Efek
Indonesia. Pencatatan saham dapat dilakukan di bursa efek tersebut.[9]
Syarat Pencatatan Saham di BEI

Calon emiten dapat mencatatkan sahamnya di bursa, apabila telah memenuhi syarat berikut:

Pernyataan Pendaftaran Emisi telah dinyatakan efektif oleh Bapepam.

Laporan keuangan harus sudah diaudit oleh akuntan publik, diregistrasi di


Bapepam dan mendapat pernyataan unqualified opinion untuk tahun fiskal
kemarin.

Jumlah minimum adalah satu juta lembar saham.

Jumlah minimum pemegang saham awal adalah 200 investor dengan


masing-masing memiliki minimum 500 lembar.

Mempunyai aktiva minimum sebanyak Rp. 20 Miliar, ekuitas pemegang


saham (stockholders equity) minimum sebesar Rp 7.5 miliar dan modal
yang sudah disetor (paid up capital) minimum sebesar Rp 2 miliar.

Minimum kapitalisasi setelah penawaran ke public sebesar Rp. 4 miliar.

Khusus calon emiten pabrik, tidak dalam masalah pencemaran lingkungan


(hal tersebut dibuktikan dengan sertifikat AMDAL) dan calon emiten
industri kehutanan harus memiliki sertifikat ecolabeling (ramah
lingkungan).

Calon emiten tidak sedang dalam sengketa hukum yang diperkirakan


dapat memengaruhi kelangsungan perusahaan.

Khusus calon emiten bidang pertambangan, harus memiliki izin


pengelolaan yang masing berlaku minimal 15 tahun; memiliki minimal
satu kontrak karya atau kuasa penambangan atau surat izin
penambangan daerah; minimal salah satu anggota direksinya memiliki
kemampuan teknis dan pengalaman di bidang pertambangan; calon
meiten sudah memiliki cadangan terbukti (proven deposit) atau yang
setara.

Khusus calon emiten yang bidang usahanya memerlukan izin pengelolaan


(seperti jalan tol, penguasa hutan) dan harus memiliki izin tersebut
minimal 15 tahun.[10]

4. KOPERASI
DEFINISI SISTEM KOPERASI

Koperasi memiliki banyak pengertian dari pengertian menurut para ahli


hingga pengertian koperasi menurut undang-undang. Dan ini adalah pengertian
koperasi menurut beberapa ahli berikut ini :

1. Dr. Fay (1980)


Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama
yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat
tidak memikirkan dari sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing
sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan
sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.

2. R. M Margono Djojohadikoesoemo
Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan
sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.

3. Prof. R.S. Soeriaatmadja


Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan
dikendalikan oleh anggota yang adalah juga pelanggannya dan dioperasikan
oleh mereka dan untuk mereka atas dasar nir laba atau dasar biaya.

4. Paul Hubert Casselman


Koperasi adalah suatu sistem, ekonomi yang mengandung unsur sosial.

5. Margaret Digby
Koperasi adalah kerja sama dan siap untuk menolong.

Selain definisi dari para ahli diatas masih ada definisi dari undangundang tahun 1992. Berikut ini adalah bunyi definisi koperasi dari UU No.25
tahun 1992 koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang
seorang atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan prinsip-

prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang


berdasarkan atas azas kekeluargaan

2.2 CARA KERJA SISTEM KOPERASI

Kata koperasi sudah tidak asing lagi kita dengar semua orang juga sudah
mengetahui apa itu koperasi disini kita akan membahas apa prinsip
koperasi,bentuk dan bagaimana cara kerja koperasi.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.

Prinsip Koperasi
Seluruh Koperasi di Indonesia wajib menerapkan dan melaksanakan prinsip
prinsip koperasi, sebagai berikut:
keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
pengelolaan dilakukan secara demokratis;
pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota;
pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
kemandirian;
pendidikan perkoperasian;
kerja sama antar koperasi.

Bentuk dan Kedudukan


1.
Koperasi terdiri dari dua bentuk, yaitu Koperasi Primer dan Koperasi
Sekunder.
2.
Koperasi Primer adalah koperasi yang beranggotakan orang seorang, yang
dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (duapuluh) orang.
3.
Koperasi Sekunder adalah koperasi yang beranggotakan Badan-Badan
Hukum Koperasi, yang dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) Koperasi yang
telah berbadan hukum.

4.
Pembentukan Koperasi (Primer dan Sekunder) dilakukan dengan Akta
pendirian yang memuat Anggaran Dasar.
5.
Koperasi mempunyai tempat kedudukan dalam wilayah negara Republik
Indonesia.
6.
Koperasi memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya
disahkan oleh pemerintah.
7.
Di Indonesia hanya ada 2 (dua) badan usaha yang diakui kedudukannya
sebagai badan hukum, yaitu Koperasi dan Perseroan Terbatas (PT). Oleh karena
itu kedudukan/status hukum Koperasi sama dengan Perseroan Terbatas.

Persiapan Mendirikan Koperasi


1.
Anggota masyarakat yang akan mendirikan koperasi harus mengerti
maksud dan tujuan berkoperasi serta kegiatan usaha yang akan dilaksanakan
oleh koperasi untuk meningkatkan pendapatan dan manfaat yang sebesarbesarnya bagi anggota. Pada dasarnya koperasi dibentuk dan didirikan
berdasarkan kesamaan kepentingan ekonomi.
2.
Agar orang-orang yang akan mendirikan koperasi memperoleh pengertian,
maksud, tujuan, struktur organisasi, manajemen, prinsip-prinsip koperasi, dan
prospek pengembangan koperasinya, maka mereka dapat meminta penyuluhan
dan pendidikan serta latihan dari Kantor Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil
dan Menengah setempat.

Rapat Pembentukan Koperasi


1.
Proses pendirian sebuah koperasi diawali dengan penyelenggaraan Rapat
Pendirian Koperasi oleh anggota masyarakat yang menjadi pendirinya. Pada saat
itu mereka harus menyusun anggaran dasar, menentukan jenis koperasi dan
keanggotaannya sesuai dengan kegiatan usaha koperasi yang akan dibentuknya,
menyusun rencana kegiatan usaha, dan neraca awal koperasi. Dasar penentuan
jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi
anggotanya. Misalnya, Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Konsumen,
Koperasi Produsen, Koperasi Pemasaran dan Koperasi Jasa.
2.
Pelaksanaan rapat pendirian yang dihadiri oleh para pendiri ini dituangkan
dalam Berita Acara Rapat Pembentukan dan Akta Pendirian yang memuat
Anggaran Dasar Koperasi.
3.
Apabila diperlukan, dan atas permohonan para pendiri, maka Pejabat
Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah dalam wilayah domisili
para pendiri dapat diminta hadir untuk membantu kelancaran jalannya rapat dan
memberikan petunjuk-petunjuk seperlunya.

Pengesahan Badan Hukum


1.
Para pendiri koperasi mengajukan permohonan pengesahan akta pendirian
secara tertulis kepada Pejabat, dengan melampirkan:
2 (dua) rangkap akta pendirian koperasi satu di antaranya bermaterai cukup
(dilampiri Anggaran Dasar Koperasi).
Berita Acara Rapat Pembentukan.
Surat bukti penyetoran modal.
Rencana awal kegiatan usaha.
2.
Permohonan pengesahan Akta Pendirian kepada pejabat, tergantung pada
bentuk koperasi yang didirikan dan luasnya wilayah keanggotaan koperasi yang
bersangkutan, dengan ketentuan sebagai berikut:
Kepala Kantor Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah
Kab/Kodya mengesahkan akta pendirian koperasi yang anggotanya berdomisili
dalam wilayah Kabupaten/Kodya.
Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah
Propinsi/DI mengesahkan akta pendirian koperasi Primer dan Sekunder yang
anggotanya berdomisili dalam wilayah Propinsi/DI yang bersangkutan dan
Koperasi Primer yang anggotanya berdomisili di beberapa Propinsi/DI, namun
koperasinya berdomisili di wilayah kerja Kanwil yang bersangkutan.
Sekretaris Jenderal Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah
(Pusat) mengesahkan akta pendirian Koperasi Sekunder yang anggotanya
berdomisili di beberapa propinsi/DI.
3.
Dalam hal permintaan pengesahan akta pendirian ditolak, alasan
penolakan diberitahukan oleh Pejabat kepada para pendiri secara tertulis dalam
waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah diterimanya permintaan.
4.
Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian para pendiri dapat
mengajukan permintaan ulang dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak
diterimanya penolakan.
5.
Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang diberikan dalam jangka
waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya pengajuan permintaan ulang.
6.
Pengesahan akta pendirian diberikan dalam jangka waktu paling lama 3
(tiga) bulan setelah diterimanya permintaan pengesahan.
7.
Pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia.
Anggaran Dasar Koperasi

Anggaran Dasar Koperasi paling sedikit memuat ketentuan sebagai berikut:


daftar nama pendiri;
nama dan tempat kedudukan;
maksud dan tujuan serta bidang usaha;
ketentuan mengenai keanggotaan;
ketentuan mengenai Rapat Anggota;
ketentuan mengenai pengelolaan;
ketentuan mengenai permodalan;
ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya;
ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha;
ketentuan mengenai sanksi.

Perubahan Anggaran Dasar Koperasi harus dilakukan berdasarkan


keputusan Rapat Anggota yang diadakan untuk itu, dan wajib membuat Berita
Acara Rapat Anggota Perubahan Anggaran Dasar Koperasi. Terhadap perubahan
Anggaran Dasar yang menyangkut penggabungan, pembagian, dan perubahan
bidang usaha koperasi dimintakan pengesahan kepada pemerintah, dengan
mengajukan secara tertulis oleh pengurus kepada Kepala Kantor Departemen
Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah bagi Koperasi Primer dan Sekunder
berskala daerah atau kepada Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah
bagi Koperasi Sekunder berskala nasionaL.Orang-orang yang mendirikan dan
yang nantinya menjadi anggota koperasi harus mempunyai kegiatan dan atau
kepentingan ekonomi yang sama. Hal itu mengandung arti bahwa tidak setiap
orang dapat mendirikan dan atau menjadi anggota koperasi tanpa adanya
kejelasan kegiatan atau kepentingan ekonominya.
Kegiatan ekonomi yang sama diartikan, memiliki profesi atau usaha yang
sama, sedangkan kepentingan ekonomi yang sama diartikan memiliki kebutuhan
ekonomi yang sama. Orang-orang yang akan mendirikan koperasi tersebut tidak
dalam keadaan cacat hukum, yaitu tidak sedang menjalani atau terlibat masalah
atau sengketa hukum, baik dalam bidang perdata maupun pidana. Usaha yang
akan dilaksanakan oleh koperasi harus layak secara ekonomi. Layak secara
ekonomi diartikan bahwa usaha tersebut akan dikelola secara efisien dan mampu
memberikan kemanfaatan ekonomi bagi anggotanya.Modal sendiri harus cukup
tersedia untuk mendukung kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh
koperasi. Hal itu dimaksudkan agar kegiatan usaha koperasi dapat segera
dilaksanakan tanpa menutup kemungkinan memperoleh bantuan, fasilitas dan
pinjaman dari pihak luar.

Kepengurusan danmanajemen harus disesuaikan dengan kegiatan usaha


yang akan dilaksanakan agar tercapai efisiensi dalam pengelolaan koperasi.
Perlu diperhatikan mereka yang nantinya ditunjuk/dipilih menjadi pengurus
haruslah orang yang memiliki kejujuran, kemampuan dan kepemimpinan, agar
koperasi yang didirikan tersebut sejak dini telah memiliki kepengurusan yang
handal.

5. MODAL VENTURA
Modal Ventura pada dasarnya adalah kumpulan modal (pool of fund) yang
berasal dari investor untuk dikelola secara profesional oleh perusahaan
manajemen dan di investasikan pada PPU. Dana yang di investasikan dalam
Modal Ventura merupakan dana investasi yang memiliki risiko tinggi dan bersifat
jangka panjang. Walaupun demikian investor akan tetap tertarik pada jenis
investasi ini asalkan dapat memberikan return yang tinggi dan risikonya
dapat dikelola secara profesional.
Untuk mendukung hal tersebut yang perlu dilakukan pemerintah adalah
mendukung instrumen atau kebijakan berinvestasi pada lembaga keuangan
Modal Ventura. Sehingga Modal Ventura lebih populer dan memiliki
integritas yang tinggi serta menjadi bagian penting dari dinamika
pertumbuhan lembaga keuangan non bank di Indonesia.
Kapitalis ventura atau dalam bahasa asing disebut venture capitalist (VC), adalah
seorang investor yang berinvestasi pada perusahaan modal ventura. Dana
ventura ini mengelola dana investasi dari pihak ketiga (investor) yang tujuan
utamanya untuk melakukan investasi pada perusahaan yang memiliki risiko
tinggi sehingga tidak memenuhi persyaratan standar sebagai perusahaan
terbuka ataupun guna memperoleh modal pinjaman dari perbankan. Investasi
modal ventura ini dapat juga mencakup pemberian bantuan manajerial dan
teknikal.
Kebanyakan dana ventura ini adalah berasal dari sekelompok investor yang
mapan keuangannya, bank investasi, dan institusi keuangan lainnya yang
melakukan pengumpulan dana ataupun kemitraan untuk tujuan investasi
tersebut. Penyertaan modal yang dilakukan oleh modal ventura ini kebanyakan
dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan baru berdiri sehingga belum
memilkii suatu riwayat operasionil yang dapat menjadi catatan guna
memperoleh suatu pinjaman. Sebagai bentuk kewirausahaan, pemilik modal
ventura biasanya memiliki hak suara sebagai penentu arah kebijakan
perusahaan sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.
Sejala dengan perkembangan lembaga keuangan syariah, maka perkembangan
modal ventura syariah juga sudah dapat berkembang di Indonesia. Salah satu
perusahaan yang merupakan modal ventura syariah adalah PT. Amanah Ventura
Syariah yang disebut (AVS). Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya selalu
menerapkan prisip-prinsip atas dasar kesetaraan, keadilan, dan keterbukaan.
Melalui pembentukan kemitrausahaan yang saling menguntungkan dengan cara
yang halal dan syari. Karena itu perkembangan lembaga keuangan bukan bank
terlihat semakin semarak berkembang dengan adanya modal, baik yang
onvensional maupaun syariah.
2.
A.

Pembahasan
Sejarah Modal Ventura

Modal ventura sesungguhnya memiliki catatan sejarah yang cukup panjang; dan
dalam perkembangannya mempunyai peran dalam perkembangan ekonomi
modern (DR. Sofyan Djalil, 1997). Salah satu contohnya adalah pembiayaan yang
diberikan oleh Ratu Isabela dari Spanyol untuk ekspedisi Christopher Columbus
ke dunia baru pada abad ke lima belas yang hasil ekspedisinya luar biasa, karena
benua Amerika sangat kaya kekayaan alam sehingga memungkinkan Spanyol
mendominasi Eropa selama lebih dari satu abad.
Sejarah Modal Ventura Modern
Walaupun penyertaan modal sudah dikenal serta dilakukan oleh investor sejak
zaman dahulu, Georges Doriot dikenal sebagai penemu dari industri modal
ventura.
pada tahun 1946, Doriot mendirikan American Research and Development
Corporation (AR&D), dimana investasinya pada perusahaan Digital Equipment
Corporation adalah merupakan sukses terbesar. Pada Tahun 1968 sewaktuDigital
Equipment melakukan penawaran sahamnya kepada publik, dan ini
memberikan imbal hasil investasi (return on investment-ROI) sebesar 101%
kepada AR&D . Investasi ARDs yang senilai $70.000 USD pada Digital
Equipment Corporationpada tahun 1957 tersebut telah bertumbuh nilainya
menjadi $355 juta USD.
Biasanya juga dianggap bahwa modal ventura yang pertama kali adalah
investasi yang dilakukan pada tahun 1959 oleh Venrock Associates pada
perusahaan Fairchild Semiconductor, Awal mula tumbuhnya industri modal
ventura ini adalah denganj diterbitkannya Undang-undang investasi usaha kecil
(Small Business Investment Act) di Amerika pada tahun 1958 dimana secara
resmi diperbolehkannya Kantor Pendaftaran Usaha Kecil (Small Business
Administration (SBA)) untuk mendaftarkan perusahaan modal kecil untuk
membantu pembiayaan dan permodalan dari usaha wiraswasta di Amerika.
Sejarah Modal Ventura Di Indonesia
Perusahaan modal ventura di Indonesia diawali dengan pembentukan PT Bahana
Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), sebuah badan usaha milik negara (BUMN)
yang sahamnya dimilki oleh Departemen Keuangan (82,2%) dan Bank
Indonesia (17,8%). Gema nama Bahana memang sempat menggetarkan "dunia
keuangan" nusantara. Ketika pada tahun 1993 salah satu anak usahanya, PT
Bahana Artha Ventura (BAV), agresif melebarkan usaha ke seluruh provinsi,
membentuk Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD). Sasarannya, usaha kecil
menengah (UKM) untuk dibiayai.

B.

Definisi Modal Ventura

Istilah ventura berasal dari kata venture, yang berarti sesuatu yang mengandung
risiko atau dapat pula diartikan sebagai usaha. Jadi, modal ventura (venture
capital) adalah modal yang ditanamkan pada usaha yang mengandung risiko.

Perusahaan modal ventura adalah badan usaha yang melakukan usaha


pembiayaan dalam bentuk dengan penyertaan modal ke dalam suatu
perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu.

Menurut Handowo Dipo; modal ventura adalah suat dana usaha dalam bentuk
saham atau pinjaman yang bisa dialihkan menjadi saham. Sedangkan menurut
pasal 1 Keppres 61 tahun 1998 Perusahaan modal ventura (venture capital
company )adalah badan usaha yang melakukan pembiyaan dalam bentuk
penyertaan modal kedalam suatu perusahaan yang menerima bantuan
pembiayaan (Invest Company) untuk jangka waktu tertentu.
Umumnya, pembiayaan modal ventura hampir selalu disertai dengan
persyaratan keterlibatan dalam manajemen PPU, yang biasanya disepakati
dalam perjanjian modal ventura. Jangka waktu penyertaan bersifat sementara, di
beberapa negara berada di antara 3 10 tahun. Di Indonesia sendiri, jangka
waktu tersebut menurut Keppres No. 61/1988 adalah sudah harus diinvestasi
maksimum 40 tahun, Ciri inilah pula yang membuat unik dan membedakannya
dengan investasi biasa.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa modal ventura merupakan
pembiayaan yang memiliki risiko tinggi. Pembiayaan modal ventura berbeda
dengan bank yang memberikan pembiayaan berupa pinjaman atau kredit,
karena modal ventura memberikan pembiayaan dengan cara melakukan
penyertaan langsung ke dalam perusahaan yang dibiayainya. Mengenai kesulitan
tahap awal usaha dalam melakukan penelitian terapan dan inovasi yang dapat
didanai modal ventura sering disebut lembah kematian (valley of death), seperti
ilustrasi gambar dibawah.

Sumber: www.atp.nist.gov

Ketentuan dan Dasar Hukum Modal Ventura


Pengaturan kegiatan Modal Ventura lebih lanjut diatur dengan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.13/ Tanggal 20 Desember 1988 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan dan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 469/KMK.17/1995 tanggal 3 Oktober
1995 tentang Pendirian dan Pemberian Modal Ventura. Dasar hukum aturan
lainnya yang mengatur keberadaan modal ventura antara lain:
Keppres No. 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan.
Kepmenkeu No.1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan.

Peraturan Pemerintah No. 62 tahun 1992 tentang Sektor-sektor Usaha


Perusahaan Pasangan Usaha dari Perusahaan Modal Ventura dalam Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 tahun 1991.
Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas
Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek.
Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1995 tentang Pajak Penghasilan atas
Penghasilan Perusahaan Modal Ventura dari Transaksi Penjualan Saham atau
Pengalihan Penyertaan Modal pada Perusahaan Pasangan Usahanya.
Kepmenkeu No.227/KMK.01/1994 tentang Sektor-sektor Usaha Perusahaan
Pasangan Usaha dari Perusahaan Modal Ventura dan Perlakuan Perpajakan atas

Penyertaan Modal dan/atau Pengalihan Penyertaan Modal Perusahaan Modal


Ventura.
Kepmenkeu No.250/KMK.04/1995 tentang Perusahaan Kecil dan Menengah
Pasangan Usaha dari Perusahaan Modal Ventura dan Perlakuan Perpajakan atas
Penyertaan Modal Perusahaan Modal Ventura.
Kepmenkeu No.468/KMK.017/1995 tentang Perubahan Kepmenkeu No.
1251/KMK. 013/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga
Pembiayaan sebagaimana telah diubah dengan Kepmenkeu No. 1256/KMK.
00/1989 tanggal 18 Nopember 1989.
Kepmenkeu No.469/KMK.017/1995 tentang Pendirian dan Pembinaan Usaha
Modal Ventura.
Kepmenkeu No.58/KMK.017/1999 tentang Pengawasan Kegiatan Perusahaan
Modal Ventura Daerah.
Keputusan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal No.19/SK/1991 tentang
Penyertaan Modal Perusahaan Modal Ventura dalam Perusahaan Penanaman
Modal Asing dan Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri.

C.

Tujuan dan Manfaat Perusahaan Modal Ventura

Pembiayaan modal ventura, di samping berorientasi untuk memperoleh


keuntungan yang tinggi dengan risiko yang tinggi pula, juga bertujuan antara
lain untuk:
1.

Memungkinkan dan mempermudah pendirian suatu perusahaan baru.

2.
Membantu pembiayaan perusahaan yang sedang mengalami kesulitan
dana dalam pengembangan usahanya, terutama pada tahap-tahap awal.
3.
Membantu perusahaan baik pada tahap pengembangan suatu produk
maupun pada tahap mengalami kemunduran.
4.
Membantu terwujudnya dari hanya suatu gagasan menjadi produk jadi
yang siap dipasarkan.
5.

Memperlancar mekanisme investasi di dalam dan luar negeri.

6.

Mendorong pengembangan proyek research and development.

7.
Membantu pengembangan teknologi baru dan memperlancar terjadinya
alih teknologi.
8.

Membantu dan memperlancar pengalihan kepemilikan suatu perusahaan.

Dari sisi perusahaan pasangan usaha (investee company), masuknya modal


ventura sebagai sumber pembiayaan pada perusahaan akan memberi manfaat
bagi perusahaan yang bersangkutan antara lain sebagai berikut:

1.

Kemungkinan Berhasilnya Usaha Lebih Besar

2.

Meningkatkan Efcsiensi Pendistribusian Produk

3.

Meningkatkan Bankabilitas

4.

Meningkatkan Kemampuan Memperoleh Keuntungan

5.

Meningkatkan Likuiditas

D.

Karakteristik dan Pembiyaan Modal Ventura

Penyertaan modal berjangka waktu tertentu (10 tahun) dan bersifat sementara.
Setelah PPU mampu mandiri, modal ventura harus menarik kembali modal yang
telah ditanamkan tersebut.
Bertujuan memperoleh return atas investasinya secara maksimal atau dari
bagian laba / deviden dan Capital Gain.
Merupakan investasi aktif, karena selain menyertakan modal, modal ventura
juga terlibat dalam proses pengelolaan atau memberikan dampingan
menajemen maupun bantuan teknis apabila diperlukan.
Pembiayaan dilakukan berdasarkan pertimbangan kuat atau lemahnya kondisi
pengelola perusahaan atau lebih mengutamakan kelayakan usaha dari
perusahaan pasangan usahanya (PPU).
Motif dari moda ventura adalah motif bisnis yaitu mendapatkan keuntungan
setinggi-tingginya, walaupun dengan resiko yang relative tinggi pula.
Modal ventura merupakan invesasi tanpa jaminan Collateral sehingga
dibutuhkan kehati-hatian dan kesabaran.
Beberapa cara pembiayaan yang dilakukan oleh modal ventura di Indonesia,
yaitu:
Penyertaan saham secara langsung kepada perusahaan yang menjadi
pasangan usaha. Syaratnya CPPU harus sudah dalam bentuk PT atau akan
menjadi PT bersamaan dengan masuknya PMV sebagai pemodal.
Dengan membeli obligasi konversi yang setelah waktu yang disepakati
bersama dapat dikonversi menjadi saham / penyertaan modal pada perseroan.
Dengan pola bagi hasil dimana persentase tertentu dari keuntungan setiap
bulan akan diberikan kepada perusahaan modal ventura oleh perusahaan
pasangan usaha. Pola bagi hasil yang mungkin dilakukan adalah sbb:
Bagi hasil berdasarkan pendapatan yang diperoleh (revenue sharing).
Bagi hasil berdasarkan keuntungan bersih (net profit sharing).
Bagi hasil berdasarkan perjanjian

E.

Sumber Dana Modal Ventura

Sumber dana modal ventura dapat berasal dari berbagai sumber, antara lain
sebagai berikut:
1.

Investor Perseorangan

2.

Investor Institusi

3.

Perusahaan Asruransi dan Dana Pensiun.

4.

Perbankan

5.

Lembaga Keuangan Internasional

Perbedaan modal Ventura dengan Bank

Sumber;http://www.google.com/imgrehl=id&tbo=d&biw=1024&bih=
456&tbm=isch&tbnid=jzPthzHJFvBEj

Mekanisme Modal Ventura:


Single Tier Approach Pembentukan modal ventura yang langsung dikelola oleh
manajemen perusahaan modal ventura itu sendiri. Mekanisme modal ventura
sejenis ini disebut modal ventura konvensional. Merupakan mekanisme modal
ventura yang dipraktekkan di Indonesia.
Two Tier Approach Pembentukan modal ventura yang pengelolaannya
diserahkan kepada perusahaan manajemen investasi, yang memang memiliki
keahlian di bidang modal ventura.

Sumber; 1.bp.blogspot.com

F.
1.

Modal Ventura Syariah


Latar Belakang timbulnya Modal Ventura Syariah

Pemerintah Indonesia dalam perkembangannya berusaha memasyarakatkan


pola penyertaan modal yang dapat membantu usaha kecil, menengah, dan
koperasi dengan mendirikan perusahaan modal ventura. Sampai dengan akhir
tahun 1998, perusahaan modal ventura berdiri di 27 Profinsi yang ada di
Indonesia (di luar perusahaan modal setiap daerah tingkat II) yang ada di setiap
provinsi, semua berinduk dengan PT. Bahana Artha Ventura karena PT. Bahana
Arta Ventura sebagai pemilik saham terbesar dan salah satu anak perusahaan
dari PT.Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI).
Perusahaan Modal Ventura sebagai sarana pembiayaan memiliki peluang besar
untuk mengembangkan usaha kecil, menengah dan koperasi karena mempunyai
karakteristik yang tidak dimiliki oleh perusaah lainnya. Seperti misalnya
kedudukan Perusahaan Modal Ventura bukan hanya akan terlibat dengan
menginvestasikan modalnya, melainkan sekaligus juga ikut berperan aktif dalam
manajemen perusahaan yang di bantunya. Karena Perusahaan Modal Ventura itu
sendiri dikelola secara professional, maka hal ini akan memberikan dampak
kepada pengusaha kecil yang pada umumnya dikelola secara tradisional,
berangsur-angsur akan menjadi professional.

Keistimewaan perusahaan modal ventura yang dapat dimanfaatkan untuk


menegakkan pola usaha yang lebih adil dan merata adalah karena sifatnya yang
tidak akan pernah melakukan investasi secara perrmanen. Hanya berkisar
sekitar antara 1-5 tahun sesuuai dengan kesepakatan. Setelah masa itu berlalu,

perusahaan modal ventura dapat melakukan divestasi kepada pengusaha yang


membantunya, yang berarti hasil usahanya akan dimanfaatkan kembali oleh
yang membantunya dan ini akan menumbuhkan sikap professional bagi usaha
kecil, menengah dan koperasi.
2.

Tentang Modal Ventura Syariah

Modal Ventura Syariah adalah suatu pembiayaan dalam penyertaan modal


dalam suatu perusahaan pasangan usaha yang ingin mengembangkan usahanya
untuk jangka waktu tertentu (bersifat sementara). Modal ventura merupakan
bentuk penyertaan modal dari perusahaan pembiayan kepada perusahaan yang
membutuhkan dana untuk jangka waktu tertentu. Perusahaan yang diberi modal
sering disebut sebagai investee, sedangkan perusahaan pembiayaan yang
memberi dana disebut sebagai venture capitalist atau pihak investor.
Penghasilan modal ventura sama seperti penghasilan saham biasa, yaitu dari
dividen (kalau dibagikan) dan dari apresiasi nilai saham dipegang (capital gain).
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Modal Ventura Syariah yakni
penanaman modal dilakukan oleh lembaga keuangan Syariah untuk jangka
waktu tertentu, dan setelah itu lembaga keuangan tersebut melakukan divestasi
atau menjual bagian sahamnya kepada pemegang saham perusahaan.

Sumber; hafismuaddab.files.wordpress.com
Lahirnya perusahaan Modal Ventura telah memberi bantuan nyata kepada usaha
kecil
menengah dan koperasi. Namun dalam upaya membina usaha khususnya pada
para pengusahamasih banyak berbagai permasalahan yang ditemui diantaranya:
1.
Arah bisnis yang belum jelas, terutama untuk jangka panjang karena
kebanyakan dari Perusahaan Pasangan Usaha masih berpatokan pada
pengalaman masa lalu.
2.
Modal kerja yang minim, sehingga perkembangan usahan menjadi
lamban, disamping kurangnya pengetahuan tentang seluk beluk perkreditan
maupun pembiayaan.

3.
Manajemen yang belum profesional, adanya monitoring yang dilakukan
oleh Perusahaan Modal Ventura selalu dicurigai.
4.
Kurangnya tenaga kerja yang terampil, berakibat pada produk yang
dihasilkan tidak kompetitif.
5.

Prospek pasar yang belum jelas (berorientasi produk).

6.
Pemasaran kurang gencar dan cenderung cepat puas dengan pasar yang
dimiliki.
7.
Biaya produk tinggi, akibat kuantitas produk reatif kecil akibat daya serap
pasar yang terbatas.
8.

Mutu produk yang masih rendah.

9.

Tidak teguh dan kurang ulet dalam menjalankan usaha.

10.

Pemanfaatan waktu yang kurang efisien dan kurang efektif.

Solusi Perusahaan Modal Ventura dalam menghadapi permasalahan yang ada


antara lain:
1)

Mengidentifikasi kebutuhan.

2)

Membantu permodalan.

3)
Memberi tenaga pendamping yang profesional dari Perusahaan Modal
Ventura.
4)

Memberikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan usaha.

5)

Membentuk kemitraan sesama pengusaha.

6)

Membentuk jejaring (Net Working) diantara para pengusaha.

7)

Memberikan teknologi yang tepat guna.

Adapun konsep perusahaan Modal Ventura Syariah adalah sebagai berikut:


a.
Mekanisme pembiayaan dalam Modal Ventura dilakukan dalam bentuk
penyertaan modal.
b.
Metode pengambilan keuntungan dalam Modal Ventura dilakukan melalui
bagi hasil atas keuntungan yang diperoleh kegiatan usaha yang dibiayai.
c.
Produk pembiayaan Modal Ventura dikeluarkan oleh lembaga keuangan
bukan bank, yaitu perusahaan pembiayaan Modal Ventura.
d.
Jaminan dalam pembiayaan Modal Ventura tidak diperlukan, karena sifat
pembiayaannya lebih condong ke sebuah bentuk investasi.

e.
Sumber dana untuk pembiayaan Modal Ventura bisa berasal dari
perusahaan Modal Ventura sendiri dan juga berasal dari pihak lain.
f.
Upaya penyelesaian apabila terjadi wanprestasi dalam pembiayaan Modal
Ventura, baik yang dilakukan oleh perusahaan Modal Ventura maupun
perusahaan pasangan usaha, maka upaya penyelesaiaannya dapat dilakukan
melalui upaya damai, pengadilan negeri, dan lembaga arbitrase.

3.

Kesimpulan

Menurut pasal 1 Keppres 61 tahun 1998 Perusahaan modal ventura (venture


capital company )adalah badan usaha yang melakukan pembiyaan dalam bentuk
penyertaan modal kedalam suatu perusahaan yang menerima bantuan
pembiayaan (Invest Company) untuk jangka waktu tertentu.
Karakeristik Modal Ventura
a.
Penyertaan modal berjangka menengah atau panjang dan ersifat
sementara.
b.
Bertujuan memperoleh return atas investasinya secara maksimal melalui
capital gain, bukan penghasilan berupa deviden.
c.
Dapat disertai dengan keterlibatan dalam proses pengelolaan atau
pemberian teknis lainnya.
d.
Pembiayaan dilakukan berdasarkan pertimbangan kuat atau lemahnya
kondisi perusahaan, perkembangan kegiatan usaha dimasa lampau, potensi
pasar dan pospek usaha, bukan atas dasar pertimbangan tersedianya kolateral
yang cukup.
Mekanisme modal Ventura ada 2 yaitu; Single Tier Approach (Pembentukan
modal ventura yang langsung dikelola oleh manajemen perusahaan modal
ventura itu sendiri. Mekanisme modal ventura sejenis ini disebut modal ventura
konvensional. Merupakan mekanisme modal ventura yang dipraktekkan di
Indonesia). Dan Two Tier Approach (Pembentukan modal ventura yang
pengelolaannya diserahkan kepada perusahaan manajemen investasi, yang
memang memiliki keahlian di bidang modal ventura).
Modal Ventura Syariah adalah suatu pemibiayaan dalam penyertaan modal suatu
perusahaan pasangan usaha yang ingin mengembangkan usahanya untuk
jangka waktu tertentu (bersifat sementara).

Sumber
http://lindahikmayanti.blogspot.co.id/2013/06/proses-mekanisme-transaksipenggadaian.html
https://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-lembaga-keuangan/mekanisme-transaksiperusahaan-anjak-piutang-factoring/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_modal

Anda mungkin juga menyukai