ANTARA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B Dr. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO
KABUPATEN BOJONEGORO
DENGAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C dr. R. SOEPRAPTO CEPU
TENTANG
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN PASIEN UMUM DAN
BPJS DARI RSUD dr. R. SOEPRAPTO CEPU
Nomor : 045/ 297 / 209.412/2015
Nomor : 415/
/ 2015
Pada hari ini Kamis, tanggal Tiga Puluh Satu bulan Desember Tahun Dua Ribu Lima belas
(31 12 2015) kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Dr. HARIYONO,MSi
R.
Sosodoro
berkedudukan di
Djatikoesoemo
Bojonegoro,
CEPU
dalam
jabatannya
tersebut
821.2/06/2011
Januari
Tanggal
11
2011
yang
pasien BPJS dan umum dari RSUD dr. R. Soeprapto Cepu Kabupaten Blora
Pihak 1
Pihak 2
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 666/MENKES/SK/VI/2007 tentang Klinik Rawat
Inap Pelayanan Medik Dasar;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 922/MENKES/SK/X/2008 tentang Pedoman
Teknis Pembagian Urusan Pemrintahan Bidang Kesehatan antara Pemerintah Daerah
Provinsi dan Pemerintah Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/MENKES/SK/V/2009 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
5.
6.
Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak
langsung di sarana pelayanan kesehatan.
2.
Rujukan pasien adalah pelayanan pasien rujukan rawat jalan dan rawat inap yang
dirujuk dari Rumah Sakit PIHAK KEDUA.
3.
Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Soeprapto Cepu adalah milik Pemerintah
Kabupaten Blora Jawa Tengah
4.
Rumah Sakit Umum Kabupaten adalah Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten
Bojonegoro yaitu RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro Jawa Timur
5.
Surat rujukan adalah surat yang diperoleh dari Dokter yang berisi pelimpahan tugas
dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik secara verti kal
maupun horizontal.
6.
Pihak 1
Pihak 2
II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
1. Maksud Perjanjian kerjasama ini adalah sebagai dasar para pihak dalam memberikan
Pelayanan Kesehatan dan untuk mengatur Rujukan pasien dari Rumah Sakit PIHAK
KEDUA Ke
spesialis.
b) Rehabilitasi Medik.
c) Penunjang
diagnostik
yang
meliputi
laboratorium
klinik,
radiologi,
dan
elektromedik;
d) Tindakan medis
e) Pemberian obat mengacu pada formularium Rumah Sakit PIHAK PERTAMA.
f) Kunsultasi pemeriksaan fisik dan terapi untuk penyakit penyerta oleh dokter
spesialis
g) Pelayanan surat keterangan / Visum et repertum Psychatricum
2) Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL) :
a) Konsultasi medis, pemeriksaan fisik, dan penyuluhan kesehatan;
b) Pelayanan rehabilitasi;
c) Penunjang diagnostik : patologi klinik, radiologi dan elektromedik;
d) Tindakan Medis;
e) Pemberian obat mengacu formularium Rumah Sakit PIHAK PERTAMA;
f) Konsultasi pemeriksaan fisik dan terapi untuk penyakit penyerta oleh dokter
spesialis;
Pihak 1
Pihak 2
Alat bantu gerak ( tongkat penyangga, kursi roda dan korset) diberikan
berdasarkan resep doker dan disetujui komite Medik atau pejabat yang ditunjuk
disebut Pemilihan alat bantu gerak didasarkan pada harga dan ketersediaan alat
yang paling efisien di daerah tersebut.
b) Penetapan Standart Alat Medis Habis Pakai (AMHP) tertentu mengacu pada
standart yang ditetapkan Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik selama
sebelum ada penetapan standart yang dimaksud, maka perlu dilakukan kerjasama
antara Rumah Sakit dan distributor setempat untuk menjamin kepastian penyediaan
dan harga AMPH yang paling efesien sesuai kebutuhan medis pasien.
c) Pelayanan penunjang diagnostik canggih, pelayanan ini hanya diberikan kepada
kasus-kasus life saving dan kebutuhan penegakan diagnosa yang sangat
diperlukan melalui pengkajian dan pengendalian oleh Komite Medik
6) Pelayanan yang tidak dijamin :
a) Pelayanan yang tidak sesuai prosedur dan ketentuan;
b) Bahan, alat dan tindakan yang bertujuan untuk kosmetika;
c) General check up;
d) Prothesis gigi tiruan;
e) Pengobatan alternatif (antara lain : akupuntur, pengobatan tradisional) dan
pengobatan lain yang belum terbukti secara ilmiah;
f) Rangkaian pemeriksaan; pengobatan dan tindakan dalam upaya mendapatkan
keturunan, termasuk bayi tabung dan pengobatan impotensi;
g) Pelayanan kesehatan dalam rangka tanggap darurat bencana alam;
h) Pelayanan kesehatan yang diberikan pada kegiatan bakti sosial.
Pihak 1
Pihak 2
BAB IV
SASARAN
Pasal 4
Sasaran Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat yang diatur dalam perjanjian
kerja sama ini adalah masyarakat yang memegang Kartu BPJS / Umum.
BAB V
PELAYANAN KESEHATAN
Pasal 5
1. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit adalah bagi masyarakat pemegang Kartu BPJS
dan umum
2. Rujukan pasien dilakukan secara terstruktur dan berjenjang dari Rumah Sakit Kelas C
PIHAK KEDUA ke Rumah Sakit Kelas B PIHAK PERTAMA untuk selanjutnya dapat
dirujuk kembali dan/ atau dirujuk ke Rumah Sakit yang lebih tinggi tingkat pelayanannya
apa bila diperlukan.
BAB VI
KEWAJIBAN DAN HAK
Pasal 5
1.
PIHAK PERTAMA
A. KEWAJIBAN
a. Setuju memberikan pelayanan rujukan pasien sesuai ketersediaan sarana
prasarana dan kopentensi tenaga kesehatan yang dimiliki, serta memberikan
pertimbangan medis atas kondisi pasien.
b. Bertanggungjawab untuk melakukan pelayanan kesehatan sejak menerima
rujukan pasien.
c. Memberikan informasi kepada PIHAK KEDUA mengenai perkembangan keadaan
pasien dan menyiapkan sarana transportasi untuk proses rujukan balik. Terhadap
pasien yang telah dianggap cukup atau masih dianggap perlu perawatan lanjutan
yang didampingi perawat yang berkompeten.
d. Mengajukan klaim pembayaran biaya pelayanan pasien ke asuransi (Penjamin
BPJS), dan bagi pasien umum membayar langsung sesuai aturan yang berlaku di
Rumah sakit PIHAK PERTAMA
Pihak 1
Pihak 2
B. HAK
a. Menyerahkan tanggung jawab penanganan pasien kepada PIHAK KEDUA disertai
surat rujukan pasien balik dengan diagnose, pengobatan dan tindakan-tindakan
yang telah diberikan.
b. Menerima pembayaran biaya pelayanan kesehatan pasien dari asuransi penjamin
dan/ atau pasien/ keluarga pasien.
2.
PIHAK KEDUA
A. KEWAJIBAN
a. Melakukan pertolongan dan/ atau tindakan stabilisasi kondisi pasien sesuai
indikasi medis untuk tujuan keselamatan pasien selama pelaksanaan rujukan.
b. Melengkapi catatan Rekam Medis pasien.
c. Melakukan komunikasi dengan PIHAK PERTAMA untuk memastikan dapat
diterimanya pasien dalam hal keadaan gawat darurat.
d. Membuat surat pengantar rujukan pasien disampaikan PIHAK PERTAMA.
e. Menyiapkan sarana transportasi rujukan sesuai kondisi pasien dan wajib
didampingi
tenaga
kesehatan
yang
berkompeten
dengan
menggunakan
ambulans.
f. Secara formal menyerahkan tanggung jawab penanganan pasien kepada PIHAK
PERTAMA yang selanjutnya diputuskan akan ditangani oleh PIHAK PERTAMA.
g. Melakukan pencatatan dan pelaporan.
B. HAK
a. Mendapatkan informasi dari PIHAK PERTAMA mengenai perkembangan keadaan
pasien setelah selesai diberikan pelayanan.
b. Menerima rujukan kembali pasien disertai surat rujukan balik dengan saran-saran
dan/ atau obat dan lain-lainnya setelah mendapatkan pemeriksaan dan tindakan
dan/ atau layanan di PIHAK PERTAMA.
BAB VII
PEMBIAYAAN PELAYANAN KESEHATAN
Pasal 6
1. Segala biaya yang timbul sebagai akibat dilaksanakannya kerjasama ini untuk Pasien
peserta BPJS Kesehatan dilakukan melalui pengajuan pembayaran klaim dengan tariff
program ina CBGs.
2. Bagi Pasien umum ditanggung dan dibayar langsung oleh Pasien/ Keluarga Pasien
dengan tarif Rumah Sakit PIHAK PERTAMA.
Pihak 1
Pihak 2
BAB VIII
PROSEDUR PENGAJUAN DAN PEMBAYARAN KLAIM
Pasal 8
1. Pembayaran biaya pelayanan
Rumah Sakit
PIHAK PERTAMA.
Pihak 1
Pihak 2
PASAL 10
KERAHASIAAN
1. PARA PIHAK setuju bahwa setiap informasi rahasia, tidak hanya terbatas pada data,
identitas dan hasil pemeriksaan pasien yang diberikan selama masa berlaku perjanjian ini,
harus
diperlakukan
dengan
sangat
rahasia
dan
tidak
boleh
diperdagangkan,
Pihak 1
Pihak 2
Pihak 2
PIHAK KEDUA
DIREKTUR
RSUD dr. R. SOEPRAPTO CEPU
KABUPATEN BLORA
PIHAK PERTAMA
DIREKTUR
RSUD Dr. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO
KABUPATEN BOJONEGORO
Pihak 1
Pihak 2