KONSTRUKSI
Narasumber :
PENGERTIAN
PEKERJAAN KONSTRKSI :
UNDANG
UNDANG
18 PASAL
9
1) Perencana konstruksi dan pengawas konstruksi orang
1999
perseorangan harus memiliki sertifikat keahlian.
2) Pelaksana konstruksi orang perseorangan harus memiliki sertifikat
keterampilan kerja dan sertifikat keahlian kerja.
3) Orang perseorangan yang dipekerjakan oleh badan usaha sebagai
perencana konstruksi atau pengawas konstruksi atau tenaga
tertentu dalam badan usaha pelaksana konstruksi harus memiliki
sertifikat keahlian.
Pasal 9 PP 59/2010
Pemilihan pelaksana konstruksi dengan cara pelelangan umum
berlaku untuk semua pekerjaan pelaksanaan konstruksi.
Pemilihan pelaksana konstruksi dilakukan dengan syarat:
diumumkan secara luas melalui media elektronik dan/atau media
cetak;
dilakukan penilaian kualifikasi baik prakualifikasi maupun pasca
kualifikasi;
peserta yang berbentuk badan usaha harus sudah diregistrasi pada
Lembaga; dan
tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha
atau usaha orang perseorangan harus bersertifikat yang dikeluarkan
oleh Lembaga.
9
TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL
PASAL 11
1) Badan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan orang
perseorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 harus
bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaannya.
2) Tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilandasi
10
PENGERTIAN
Kontrak adalah suatu persetujuan
antara dua orang atau lebih,
dimana menimbulkan sebuah
kewajiban untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu secara
sebagian.
(Blacks Law Dictionary)
Penandatanganan Kontrak
Konstruksi yang kompleks dan/atau
bernilai diatas
Rp100.000.000.000,00 (seratus
miliar rupiah) dilakukan setelah
memperoleh pendapat ahli hukum
Kontrak.
PENETAPAN
JENIS
KONTRAK
tahun tunggal
harga satuan
cara pembayaran
pembebanan
tahun anggaran
tahun jamak
terima jadi
(turnkey)
16
kontrak payung
Persentase
kontrak pengadaan
tunggal;
pekerjaan tunggal
jenis pekerjaan
pekerjaan
terintegrasi
sumber pendanaan
kontrak pengadaan
bersama.
Psl 51
(1)
Kontrak Lumpsum
Pjlsn Psl
51 (1)
Kontrak Lumpsum
Psl 51
(2)
Pjlsn Psl
51 (2)
Psl 52 (4)
Kontrak Persentase
Kontrak Persentase
Penjelasan Pasal 52 Ayat (4) :
Kontrak persentase digunakan untuk
pekerjaan yang sudah memiliki acuan
persentase, misalnya perencanaan dan
pengawasan pembangunan gedung
pemerintah, advokat, konsultan penilai
26
BUKTI PERJANJIAN
Kuitansi digunakan untuk Pekerjaan
Konstruksi s/d Rp. 50 Juta.
Surat Perintah Kerja (SPK) digunakan
untuk Konstruksi s/d Rp. 200 Juta.
Kontrak digunakan untuk Pekerjaan
Konstruksi diatas Rp. 200 Juta.
DOKUMEN KONTRAK
K
O
N
T
R
A
K
Surat Perjanjian/
Surat Perintah Kerja
SSUK / SSU SPK
SSKK / SSK SPK
Lampiran Kontrak/SPK :
Spesifikasi Teknis/KAK
Daftar Kuantitas dan harga
Dokumen Penawaran teknis
Data Kualifikasi.
PENANDATANGAN KONTRAK
Para pihak menandatangani Kontrak setelah
Penyedia Barang/Jasa menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan (apabila dipersyaratkan).
Penandatanganan Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa yang kompleks dan/atau bernilai
diatas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah) dilakukan setelah memperoleh
pendapat ahli hukum Kontrak.
JAMINAN PELAKSANAAN
1) Jaminan Pelaksanaan diminta PPK kepada
Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi untuk Kontrak
bernilai di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah).
2) Jaminan Pelaksanaan tidak diperlukan dalam hal:
a. Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Lainnya yang dilaksanakan dengan metode
JAMINAN PELAKSANAAN
3) Jaminan Pelaksanaan diberikan setelah diterbitkannya
SPPBJ dan sebelum penanda tanganan Kontrak
Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya.
4) Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan adalah sebagai
berikut:
untuk nilai penawaran terkoreksi antara 80% (delapan puluh
perseratus) sampai dengan 100% (seratus perseratus) dari
nilai total HPS, Jaminan Pelaksanaan adalah sebesar 5% (lima
perseratus) dari nilai Kontrak; atau
untuk nilai penawaran terkoreksi dibawah 80% (delapan
puluh perseratus) dari nilai total HPS, besarnya Jaminan
Pelaksanaan 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS.
JAMINAN PELAKSANAAN
5) Jaminan Pelaksanaan berlaku sejak tanggal Kontrak
sampai serah terima Barang/Jasa Lainnya atau serah
terima pertama Pekerjaan Konstruksi.
6) Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah:
penyerahan Barang/Jasa Lainnya dan Sertifikat Garansi;
atau
penyerahan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima
perseratus) dari nilai Kontrak khusus bagi Penyedia Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya.
PERUBAHAN KONTRAK
Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi
lapangan pada saat pelaksanaan, dengan
gambar dan/atau spesifikasi teknis yang
ditentukan dalam Dokumen Kontrak, PPK
bersama Penyedia Barang/Jasa dapat
melakukan perubahan Kontrak yang meliputi:
1) menambah atau mengurangi volume pekerjaan
yang tercantum dalam Kontrak;
2) menambah dan/atau mengurangi jenis pekerjaan;
3) mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai
dengan kebutuhan lapangan; atau
4) mengubah jadwal pelaksanaan.
PERUBAHAN KONTRAK
PERUBAHAN KONTRAK
KEADAAN KAHAR
Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar
KEADAAN KAHAR
Contoh Keadaan Kahar dalam Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa antara lain namun tidak terbatas pada:
bencana alam,
bencana non alam,
bencana sosial,
pemogokan,
kebakaran,
gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan
melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan
menteri teknis terkait.
PENYESUAIAN HARGA
penyesuaian harga diberlakukan terhadap
Kontrak Tahun Jamak berbentuk Kontrak Harga
Satuan berdasarkan ketentuan dan persyaratan
yang telah tercantum dalam Dokumen Pengadaan
dan/atau perubahan Dokumen Pengadaan;
tata cara perhitungan penyesuaian harga harus
dicantumkan dengan jelas dalam Dokumen
Pengadaan;
penyesuaian harga tidak diberlakukan terhadap
Kontrak Tahun Tunggal dan Kontrak Lump Sum
serta pekerjaan dengan Harga Satuan timpang.
PEMUTUSAN KONTRAK
PPK dapat memutuskan Kontrak secara sepihak, apabila:
1. kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas
berakhirnya kontrak;
a.1. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia Barang/Jasa tidak
akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan
walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima
puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;
a.2. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan
sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa
tidak dapat menyelesaikan pekerjaan;
1.a Pemberian kesempatan kepada Penyedia Barang/Jasa
menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari
kalender, sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan
dapat melampaui tahun anggaran.
PEMUTUSAN KONTRAK
Penyedia Barang/Jasa lalai/cidera janji dalam
melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki
kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan;
Penyedia Barang/Jasa terbukti melakukan KKN,
kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses
Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang
berwenang; dan/atau
pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan
KKN dan/atau pelanggararan persaingan sehat
dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.
PEMUTUSAN KONTRAK
Penyedia Barang/Jasa lalai/cidera janji dalam
melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki
kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan;
Penyedia Barang/Jasa terbukti melakukan KKN,
kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses
Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang
berwenang; dan/atau
pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan
KKN dan/atau pelanggararan persaingan sehat
dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.
PEMUTUSAN KONTRAK
Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena
kesalahan Penyedia Barang/Jasa:
Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
sisa Uang Muka harus dilunasi oleh
Penyedia Barang/Jasa atau Jaminan Uang
Muka dicairkan;
Penyedia Barang/Jasa membayar denda
keterlambatan; dan
Penyedia Barang/Jasa dimasukkan dalam
Daftar Hitam.
PEMUTUSAN KONTRAK
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Dalam hal terjadi perselisihan antara para pihak
dalam Penyediaan Barang/Jasa Pemerintah,
para pihak terlebih dahulu menyelesaikan
perselisihan tersebut melalui musyawarah untuk
mufakat.
Dalam hal penyelesaian perselisihan tidak
tercapai, penyelesaian perselisihan tersebut
dapat dilakukan melalui arbitrase, alternatif
penyelesaian sengketa atau pengadilan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
TERIMA KASIH