A. Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau
sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya melakukan produksi dan
distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Kegiatan produksi
dan distribusi dilakukan dengan menggabungkan berbagai faktor produksi,
yaitu manusia, alam dan modal. Kegiatan produksi dan distribusi umumnya
dilakukan untuk memperoleh laba. Namun ada juga kegiatan produksi yang
tujuannya bukan untuk mencari laba.
Tujuan perusahaan meliputi : tujuan pengembangan jaringan,
pengembangan pasar, penguatan sumber daya, penguasaan teknologi,
penguatan citra, dan lain-lain. Tujuan akhir perusahaan tetap pada perolehan
laba, yang tentu diharapkan mendapat laba yang sebanyak-banyaknya dalam
jangka waktu yang selama-lamanya.
Pencapaian laba yang berjangka panjang ini adalah merupakan pintu
masuk untuk terealisasinya maksimisasi peningkatan nilai perusahaan, yang
wujud dalam : peningkatan nilai buku, nilai kapital, nilai pasar, nilai likuidasi,
luasnya jaringan, dan citra perusahaan.
Cara pengukuran nilai suatu perusahaan dengan ukuran kuantitatif
lebih mudah untuk dipahami dan dikomparasikan karena nilai perusahaan
dinilai dengan kuantitatif berupa nominal.
37
1
(1 r )
2
(1 r )
.......
n
( 1 r )n
PV
t 1
t
( 1 r )t
TRt TCt
t
t 1 ( 1 r )
n
PV
B. Laba
38
bebas. System ini tidak akan bekerja tanpa adanya laba dan tanpa motif
mencari laba.
Laba didefinisikan selisih antara penerimaan dengan biaya. Jika selisih
tersebut negative, disebut rugi, untuk lembaga nirlaba, kelebihan penerimaan
atas biaya disebut surplus, sementara kekurangan penerimaan atas biaya
disebut deficit. Dalam penghitungan laba melibatkan biaya eksplisit dan biaya
implisit.
Biaya eksplisit adalah biaya yang secara nyata dikeluarkan
perusahaan, atau biaya yang dikeluarkan dimana terdapat pembayaran kas.
Misalnya pengeluaran untuk membeli bahan baku untuk produksi, untuk
membayar tenaga kerja langsung yang berkaitan dengan produksi dan
sebagainya.
Biaya implisit adalah nilai dari input yang dimiliki perusahaan yang
digunakan dalam proses produksi, tetapi tidak sebagai pengeluaran nyata yang
dikeluarkan perusahaan. Biaya implisit juga dapat diartikan sebagai biaya non
kas yang diukur dalam konsep biaya kesempatan. Biaya implisit yang berkaitan
dengan setiap keputusan jauh lebih sulit untuk dihitung. Biaya-biaya ini tidak
melibatkan pengeluaran kas dan karena itu sering diabaikan dalam analisis
keputusan. Karena pembayaran kas tidak dilakukan untuk biaya implisit,
konsep biaya kesempatan harus digunakan untuk mengukurnya.
Laba bisnis yang dihitung berdasarkan pengurangan antara total
pendapatan
dengan
explicit
cost.
Sedangkan
laba
ekonomi
39
1. Teori Laba
a. Teori laba ekonomis friksional
Suatu penjelasan umum dari para ekonom tentang laba
ekonomis atau kerugian adalah bahwa keseimbangan jangka panjang
jarang
terjadi
di
pasar.
Pasar
justru
sering
mengalami
terjadi
dalam
ketidakseimbangan
pasar
perekonomian
yang
pada
menyebabkan
akhirnya
keadaan
menyebabkan
40
41
42
2. Peran Laba
Laba penting bagi perusahaan karena:
a. laba sebagai sumber pembiayaan, seperti, peningkatan kualitas SDM,
perluasan produk, perluasan pasar, dan pembiayaan lainnya.
b. laba sebagai ukuran pembayaran pajak
c. laba sebagai ukuran untuk membagi hasil usaha (deviden)
d. laba merupakan cerminan kesehatan operasional perusahaan.
e. laba sebagai sumber pembiayaan kesejahteraan.
f. laba sebagai sumber pembiayaan kepedulian perusahaan terhadap
masyarakat dan lingkungannya.
Laba sering disimbolkan dengan (baca: pi) yang merupakan
singkatan dari kata profit. Sehingga rumusnya sering dituliskan sebagai
berikut:
= TR TC
Ada berbagai alternatif untuk meningkatkan laba, caranya adalah:
a. TR ditingkatkan dan menjaga TC dalam kondisi tetap. Artinya hasil
penjualan harus diperbanyak. Untuk meningkatkan hasil penjualan
tersebut, maka dapat meningkatkan harga (P) atau meningkatkan
kuantitas (Q) atau kedua-duanya. Komposisinya dapat menjadi P
ditingkatkan sementara Q tetap, atau Q ditingkatkan sementara P tetap,
atau baik Q ataupun P dua-duanya dinaikkan.
b. TC diturunkan. Artinya, total pengeluaran diefisienkan yang dapat
dilakukan dengan pengefektifan penggunaan sumber daya. Caranya:
43
1) memanfaatkan
memaksimalisasi
sumber
daya
kapasitas.
Ini
seefektif
mungkin
terutama
terkait
atau
dengan
44
suatu
perusahaan
mempunyai
fungsi
permintaan
45
d ( TR )
0
d( Q )
maka:
0 100 20Q
20Q = 100
Q=5
Artinya, total penghasilan adalah 5 unit.
46
47
dan
mengidentifikasi
beberapa
perusahaan
yang
dapat
48
3. Reengineering
Rekayasa ulang adalah proses rekayasa
mengorganisasi
perusahaan
keseluruhan.
Proses
ulang berusaha
rekayasa
ulang
melibatkan desain ulang yang radikal dari semua proses perusahaan untuk
mencapai peningkatan yang tinggi dalam hal kecepatan, pelayanan, dan
profitabilitas.
Ada dua alasan utama untuk melakukan rekayasa ulang, pertama,
takut pesaing muncul dengan produk, pelayanan, atau cara baru dalam
melakukan bisnis yang akan menghancurkan perusahaan anda, atau kedua,
ketamakan, bila anda percaya bahwa proses rekayasa ulang, perusahaan
dapat melenyapkan persaingan.
4. The Learning Organization
Sebuah organisasi pembelajaran adalah istilah yang diberikan
kepada perusahaan yang memfasilitasi pembelajaran anggotanya dan terus
mentransformasikan dirinya. Organisasi pembelajar berkembang sebagai
akibat dari tekanan yang dihadapi organisasi modern dan memungkinkan
mereka untuk tetap kompetitif dalam lingkungan bisnis. Sebuah organisasi
belajar memiliki lima fitur utama, berpikir sistem, penguasaan pribadi,
model mental, visi bersama dan pembelajaran tim. Organisasi
Pembelajaran diciptakan melalui kerja dan penelitian Peter Senge dan
rekan-rekannya. Hal ini mendorong organisasi untuk beralih ke cara yang
lebih saling berpikir.
49
50