23
23
html
Analisis Sistem Pendukung pengambilan Keputusan /SPK (Bidang Penelitian di
PT.CARREFOUR INDONESIA)
Hapzi Ali 1, Yongki Riyadi 2, Ika Sri Hartini 2, Daminnudin Nur 2 .
1
2
Abstrak:
Perusahaan
senantiasa
mencoba
untuk
mengambil
keuntungan
dari
I. PENDAHULUAN
alternatif secara lebih baik (Wilkinson, 2000). Oleh karena itu, penggunaan DSS akan
meningkatkan efektivitas keputusan yang dibuat manajer dan mendorong efisiensi proses
pembuatan keputusan tersebut.
Selain itu, DSS juga dapat digunakan sebagai model alokasi sumber daya yang ada dan
memberikan berbagai rekomendasi yang sesuai. Jogiyanto (2003) dan Marimin (2004)
menyebutkan ada tiga komponen utama DSS, antara lain.
Manajemen data, yaitu komponen basis data yang diolah menggunakan perangkat
a. Database Management
Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data yang
merupakan suatu sistem pendukung keputusan dapat berasal dari luar maupun dalam
lingkungan. Untuk keperluan SPK, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan
yang hendak dipecahkan melalui simulasi.
b. Model Base
Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan kedalam format
kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau
pengambilan keputusan, termasuk didalamnya tujuan dari permaslahan (objektif),
komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait
lainnya. Model Base memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh
dengan mengembangkan dan membandingkan solusi alternatif.
Dalam era serba canggih dan modern seperti sekarang ini tidak ada yang namanya
masalah yang tidak dapat diselesaikan. Apalagi masalah yang menyangkut seputar dunia
IT. Dahulu masalah biasa diselesaikan dengan kalkulasi manual, namun sekarang ini telah
hadir sistem yang dapat membantu pemecahan masalah. Yang dimaksud di sini adalah
Sistem Pengambilan Keputusan. Apakah SPK itu?
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sebuah sistem yang mampu memberikan
kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah
dalam kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara
pasti bagaimana seharusnya dibuat. Dimana sistem yang dimaksud di atas adalah
kumpulan dari objek seperti : orang, resource, konsep atau prosedur yang ditujukan untuk
memenuhi suatu tujuan.
Dalam sistem terdiri dari : Input-Proses-Output. Input adalah semua elemen yang masuk
ke sistem, proses adalah tranformasi elemen-elemen dari input menjadi output
dan output adalah produk jadi atau hasil dari suatu proses. Selain itu dalam sistem juga
terdapat yang namanya Feedback, Environment dan Boundary. Apa saja pengertiannya
akan dijelaskan secara singkat berikut ini :
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari gambar di bawah ini bagaimana sistem dan
lingkungannya.
3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat
diandalkan.
4. Walaupun suatu SPK mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang
dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi stimulan bagi
pengambil keputusan dalam memahami persoalannya,karena mampu menyajikan
berbagai alternatif pemecahan.
Database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang
berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar. Untuk keperluan DSS, diperlukan
data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. Model Base atau suatu
model yang mempresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif (model
matematika). Software system setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model
yang dimengerti komputer . DSS untuk melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk
menentukan besarnya jam lembur karyawan, dan lain sebagainya.
Tujuan DSS
Dalam DSS terdapat tiga tujuan yang harus dicapai yaitu :
1. Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi
terstruktur.
2. Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan
tersebut.
3. Meningkatkan efektivitas manajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya
peningkatan efesiensi.
Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah,
dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan.
Keterbatasan DSS:
1.Beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan.
2.Kemampuan terbatas pada pembendaharaan pengetahuan yang dimilikinya.
3.Proses tergantung pada peragkat lunak yang digunakan.
PT CARREFOUR INDONESIA
Nama dan alamat perusahaan:
Kantor Pusat Carrefour Indonesia:
Jl.Lebak Bulus Raya No.8
Jakarta Selatan 12310
Telp: (021) 27 58 58 00
digunakan oleh para manajer untuk membantu membuat keputusan. diproses lebih lanjut
oleh sistem informasi manajemen biasanya masih diperlukan. Peran sistem pendukung
operasi perusahaan dalam bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis secara efisien,
mengontrol proses produksi, mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan, serta
memperbarui database perusahaan.
Untuk itu agar terjadi efektivitas dalam operasional perusahaan, PT CARREFOUR
membutuhkan sistem informasi yang dapat bersinergi dengan satu sama lain sehingga
tujuan perusahaan dapat diwujudkan.
Struktur Organisasi PT. Carrefor Indonesia Secara Garis Besar :
1. Basis
Aplikasi ini dibangun di atas platform AS 400 sehingga sangat teruji dari sisi
kecepatan proses dan keamanan data yang terdiri-dari beberapa modul:
Article Master
Modul ini digunakan untuk pemeliharaan data master produk PT CARREFOUR.
Total produk PT CARREFOUR saat ini mencapai 532 produk yang terbagi dalam
kelompok produk yang berbeda.
Outlet Master
Modul ini digunakan untuk pemeliharaan data master pelanggan PT
CARREFOUR. Pemeliharaan mencakup perekaman dan pengorganisasian data
outlet dalam masing-masing segmen yang berbeda. Total outlet PT CARREFOUR
saat ini mencapai tiga juta dan terbagi dalam 59 segmen yang berbeda.
Order Entry
Modul ini digunakan untuk proses perekaman data transaksi penjualan ke
database penjualan
Inventory Management
Modul ini digunakan untuk mengelola dan mengontrol inventori yang berkaitan
dengan barang jadi (finished good) maupun bahan baku (raw material)
2. Oracle Finance
Aplikasi ini dibangun di atas platform Oracle database yang sudah terbukti dan teruji
karena banyak digunakan perusahaan mutinasional yang bergerak di bidang
manufaktur maupun keuangan. Beberapa modul yag ada dalam aplikasi ini, antara
lain.
Vendor Master
Fixed Asset
Modul ini digunakan untuk mengelola dan mengontrol semua aset yang dimiliki
perusahaan.
Purchasing
Modul ini digunakan untuk merekam data pembelian barang termasuk melakukan
kontrol terhadap ketersediaan barang sesuai permintaan atau kebutuhan setiap
departemen agar operasional perusahaan bisa terjaga.
General Ledger
Modul ini digunakan untuk mencatat transaksi jurnal dan menghasilkan laporan
keuangan seperti neraca, laba-rugi, buku besar, dan jurnal.
B. Management Support System (MSS)
MSS ditujukan untuk melakukan dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif
oleh para manajer di perusahaan. Sistem pendukung manajemen di PT CARREFOUR
terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
1.Company Dashboard
Aplikasi ini merupakan bagian dari Sistem Informasi Eksekutif karena menyediakan
informasi penting dari sumber internal dan eksternal yang mudah digunakan para
eksekutif dan manajer. Informasi yang disediakan terdiri-dari beberapa Key Performance
Indicator (KPI) semua departmen dan disajikan dalam satu laporan agar memudahkan
eksekutif dan manajer dalam proses pengambilan keputusan. Ada sekitar 30 KPI yang
terbagi dalam masing-masing departmen yaitu Sales, Marketing, Manufacture, Logistic,
IT, dan Customer Service.
2.Hyperion Essbase
Aplikasi ini merupakan bagian dari Sistem Pengambilan Keputusan karena memberikan
dukungan informasi dan laporan secara langsung kepada manajer dalam proses
pengambilan keputusan di perusahaan. Ada sekitar 160 cube dan 300 laporan yang bisa
digunakan manajer dalam melakukan analisis perkiraan penjualan, supply/demand,
ketersediaan stok. Di samping itu, aplikasi ini juga mendukung adhoc reporting dan
membantu tim finance dalam perencanaan keuangan dan penentuan anggaran (Financial
Planning and Budgeting). Laporan disajikan secara self-service sehingga memudahkan
manajer atau analis dalam melakukan pengolahan data tanpa harus melibatkan tim IT.
3.Sql Server Reporting Service
Aplikasi ini merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen karena menyediakan
informasi dalam bentuk laporan statis dan tampilan kepada para manajer dan professional
bisnis. Aplikasi ini bersifat laporan data operasional seperti data penjualan masingmasing sales office.
Untuk membuat sistem informasi di PT CARREFOUR, seluruh departemen diharapkan
bisa saling bersinergi satu sama lain sehingga memungkinkan antar departmen di
perusahaan dapat mengkoordinasikan dan mengintegrasikan proses bisnis yang ada. Oleh
kerena itu, dibutuhan Sistem Informasi Terintegrasi atau Enterprise Information System.
Pembahasan berikutnya lebih difokuskan pada pemanfaatan Sistem Pengambilan
SISTEM
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
BERDASARKAN
AKTIVITAS
ORGANISASI :
1. Perencana Strategis (Strategic Planning Level)
Perencanaan Strategis adalah proses memutuskan program-program yang akan
diambil organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang dialokasikan untuk
masing-masing program selama beberapa tahun ke depan. Pada aktivitas ini
kegiatan yang dilakukan adalah melakukan perumusan sasaran dan perencana
strategis.
2. Manajemen Level (Middle Managers)
Manajemen Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer
departemen untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian,
merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional,
melakukan perumusan anggaran dan mengalokasi sumber daya. Bagian-bagian
pada level ini adalah:
3. Knowledge Level
Pada level ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan penjadwalan aktivitas &
laporan prestasi. Kenyataan bahwa sebuah SIM adalah berdasarkan komputer
berarti bahwa para perancang harus memilih pengetahuan cukup mengenai
komputer
dan
penggunaannya
dalam
pengolahan
informasi.
Konsep
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
BERDASARKAN
ORGANISASI :
BAGIAN KE 1 :
Departemen Pengoperasian
FUNGSI
BAGIAN KE 2
Departemen Comercial & Marketing
BAGIAN KE 3
Departemen Finance & Risk Management
BAGIAN KE 4
Departemen IT
BAGIAN KE 5
Departemen HRD
V. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen mendukung sebuah organisasi
atau lembaga dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan akan lebih mudah,
lebih cepat, tepat dan akurat.
Organisasi atau lembaga juga tidak akan disalahkan jika keputusan itu tidak benar dan
tepat, sebagai agen untuk mengambil keputusan atau terdaftar sistem komputerisasi. Jadi
sistem informasi sangat mendukung dalam pengambilan keputusan sistem keputusan,
yang merupakan model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat membuka atau
terbuka.
Sistem pendukung keputusan untuk membantu memecahkan masalah semi-terstruktur
komputer berbasis bahwa membuat keputusan bantuan dari segi permasalahan yang ada
dengan menggunakan beberapa tahapan pengambilan keputusan serta beberapa metode.
Ini sistem pendukung keputusan dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan
tidak efisiensi pengambilan keputusan. Dengan sistem ini, masalah tidak terstruktur atau
semi-terstruktur dapat diselesaikan.
REFERENSI
https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chromeinstant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#q=environment+dalam+DSS
https://helmajaya.wordpress.com/spk-sistem-penunjang-keputusan/
https://itsum.wordpress.com/tag/decision-support-system/
https://shinjukyuu09.wordpress.com/materi-kuliah-2/sistem-pendukungkeputusan-spk/
http://berpikirtentangmu.blogspot.co.id/2014/05/tugas-sistm-pendukungkeputusan.html
https://haniif.wordpress.com/2007/08/01/23-tinjauan-pustaka-sistempendukung-keputusan-spk/
http://id.wikipedia.org/wiki/Carrefour