Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Hipertensi adalah faktor risiko utama dari penyakit-penyakit kardiovaskular yang

merupakan penyebab kematian tertinggi di setiap negara.1


Data WHO (2011) menunjukkan, di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4%
penghuni bumi mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita.
Angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta
pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di
negaraberkembang, temasuk Indonesia.1
Menurut WHO (2011), hipertensi membunuh hampir 8 juta orang setiap
tahun,

dimana

hampir

1,5

juta

adalah

penduduk

wilayah

Asia

Tenggara.

Diperkirakan 1 dari 3 orang dewasa di Asia Teggara menderita hipertensi (WHO,


2011). 1
Prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan Riskesdas 2013 yang didapat melalui
pengukuran pada umur 18 tahun sebersar 26,5 %, dimana angka prevalensi kejadian
hipertensi di Kalimantan tengah 26,7 % dimana yang tertinggi adalah Bangka Belitung 30,9%
diikuti Kalimantan Selatan 30,8%.2
Prevalensi hipertensi untuk wilayah Kalimantan Tengah pada kelompok umur 18
tahun pada tahun 2014 dilaporkan oleh 7 (tujuh) kabupaten/ kota yaitu Kabupaten Lamandau,
Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Seruyan, Pulang Pisau, Barito Timur dan Kota
Palangka Raya. Total jumlah yang diukur adalah229.092 orang (22,38%).
Berdasarkan Riskesdas Nasional tahun 2013, hipertensi merupakan pola
penyebab kematian semua umur ketiga, setelah stroke dan TB, dengan proporsi kematian
sebesar 6,8%.2 Walaupun angka tersebut berada di bawah prevalensi nasional akan tetapi
angka tersebut masih tinggi.
Hipertensi masih menjadi salah satu dari sepuluh jenis penyakit yang paling
sering diderita oleh masyarakat

Puskesmas Pahandut Kota Palanga Raya. Berdasarkan

gambaran kunjungan 10 penyakit terbanyak rawat jalan UPT Puskesmas Pahandut Kota
Palangka Raya November 2016 sebanyak 343 kasus pasien rawat jalan mengalami
hipertensi,yang menduduki posisi kedua setelah Infeksi akut lain pada saluran napas bagian
atas.4

Menurut Riskesdas 2013 hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di
pembuluh darah meningkat secara kronis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja
lebih keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika
dibiarkan, penyakit ini dapat mengganggu fungsi organ-organ lain, terutama organ-organ vital
seperti jantung dan ginjal. 2
Didefinisikan sebagai hipertensi jika pernah didiagnosis menderita hipertensi/penyakit
tekanan darah tinggi oleh tenaga kesehatan (dokter/perawat/bidan) atau belum pernah
didiagnosis menderita hipertensi tetapi saat diwawancara sedang minum obat medis untuk
tekanan darah tinggi (minum obat sendiri). 2
Klasifikasi tekanan darah untuk orang dewasa berusia 18 tahun atau lebih berdasarkan
The Eight Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of
High Blood Pressure (JNC VIII) tanpa mengelompokkan seseorang hipertensi dengan ada
atau tidaknya faktor risiko atau kerusakan organ, yaitu: 3
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah di atas rentang normal yaitu dikatakan
hipertensu stage I apabila tekanan darah sistolik 140-159 mmHg dan tekanan darah diastolik
90-99 mmHg, dikatakan hipertensi satge II adalah jika tekanan darah sistolik 160-179
mmHg dan tekanan darah diastolik 100-109 mmHg, dan dikatakan hipertensi satge III
apabila peningkatnya tekanan darah dimana tekanan darah sistolik >180 mmHg dan tekanan
darah diastolik > 110 mmHg. Berdasarkan klasifikasi diatas dikatakan tekanan darah normal
apabila tekanan darah sistolik <130 mmHg dan tekanan darah diastolik < 85 mmHg,
dikatakan high normal apabila tekanan darah sistolik 130-139 mmHg dan tekanan darah
diastolik 85-89 mmHg.3
Berdasarkan prevlensi diatas dan didukung oleh penelitian yang telah dilakukan oleh
departemen kesehatan RI, dapat disimpulkan bahwa masih meningkatknya angka kejadian
hipertensi oleh karena itu, penulis menjadi tertarik untuk menganalisa hubungan tingkat
pengetahuan dengan hipertensi pada masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pahandut
Palangka Raya periode 28-32 Desember 2016.

1
1

Tujuan Penulisan
Tujuan Umum
Mengetahui Hubungan Pengetahuan dengan hipertensi pada masyarakat di wilayah

kerja UPTD Puskesmas Pahandut Palangka Raya periode 28-32 Desember 2016.

2
a

Tujuan Khusus
Mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasien tentang hipertensi di wilayah kerja

UPTD Puskesmas Pahandut Palangka Raya periode 28-32 Desember 2016.


Melakukan intervensi berupa kegiatan promotif dan preventif pada pasien-pasien
hipertensi.

2
1

Manfaat Penulisan
Manfaat bagi Puskesmas Pahandut
Memberikan informasi kepada UPTD Puskesmas Pahandut bahwa tingginya angka
kejadian hipertensi di UPTD Puskesmas Pahandut berhubungan dengan tingkat

pengetahuan pasien.
Manfaat Dari Segi Praktis
Menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai hubungan pengetahuan
pasien dengan hipertensi sehingga mampu melakukan intervensi berupa kegiatan
promotif dan preventif pada pasien-pasien hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai