ADAT MAKAN
1. Dari Umar bin Abu Salamah ra., ia berkata: Waktu kecil, saya diasuh
Rasulullah SAW, dan pernah mengulurkan tangan untuk mengambil
makanan yang terletak di piring, kemudian beliau bersabda kepada
saya: Wahai anak muda, sebutlah nama Allah Taala serta makanlah
dengan tangan kananmu dan makanlah dari makanan yang dekat
dengan kamu! (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Dari Salamah bin Al-Akwa ra., ia berkata: Ada seseorang makan di
hadapan Rasulullah SAW, dengan menggunakan tangan kirinya,
kemudian beliau bersabda: Makanlah dengan tangan kananmu! Ia
menjawab: Saya tidak bisa. Beliau bersabda: Kamu tidak bisa,
karena kesombonganmu. Setelah itu orang tersebut tidak bisa
mengangkat tangannya ke mulut. (HR. Muslim)
berlauk cuka, seraya bersabda: Sebaik-baik lauk adalah cuka, sebaikbaik lauk adalah cuka. (HR.Muslim)
7. Dari Saad bin Harits, ia bertanya kepada Jabir ra., tentang wudhu
sehabis makan makanan yang dipanggang. Jabir menjawab: Tidak
wajib berwudhu. Pada zaman Rasulullah SAW, kami jarang sekali
mendapatkan makanan semacam itu. Apabila mendapatkannya, tidak
ada diantara kami yang mempunyai sapu tangan untuk membersihkan
tangan, dan kami mengusap-usapkannya ke telapak tangan, betis atau
telapak kaki, kemudian langsung sholat tanpa berwudhu lebih dahulu.
(HR. Bukhari)
1. Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata: Saya pernah memberi nabi SAW,
air dari sumur zamzam, kemudian beliau meminumnya dengan
berdiri. (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Dari An-Nazzal bin Sabrah, ia berkata: Ali ra., masuk ke pintu
gerbang masjid, kemudian ia minum sambil berdiri, dan berkata
Sesungguhnya saya pernah melihat Rasulullah SAW, berbuat
sebagaimana yang kalian lihat sekarang (minum dengan berdiri)
(HR. Bukhari)
3. Dari Ibnu Umar ra., ia berkata: Pada masa Rasulullah SAW, kami
pernah makan dengan berjalan, dan minum dengan berdiri. (HR.
Tirmidzi)
4. Dari Amr bin Syuaib, dari ayahnya, dari kakeknya ra., ia berkata:
Saya pernah melihat Rasulullah SAW, minum dengan berdiri, dan
pernah pula dengan duduk. (HR.Tirmidzi)
5. Dari Anas ra., dari Nabi SAW,: Beliau melarang seseorang minum
dengan berdiri. Qatadah bertanya kepada Anas: Bagaimana
kalau makan? Anas menjawab: Makan dengan berdiri itu lebih
jelek dan lebih buruk. (HR. Muslim)
6. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah SAW, bersabda:
Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum
dengan
berdiri.
Siapa
saja
yang
lupa,
hendaklah
memuntahkannya. (HR. Muslim)
SUNNAH MINUM TERAKHIR ORANG YANG MELAYANI MINUM
ORANG BANYAK
1. Dari Abu Qutadah ra., dari Nabi SAW, beliau bersabda: Orang yang
melayani minum orang banyak, hendaklah ia paling akhir minum
diantara mereka. Maksudnya, ia adalah orang yang paling akhir
minum. (HR. Tirmidzi)
kepada- Mu. Saya beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dan
(beriman) dengan nabi-Mu yang Engkau utus. (HR. Bukhari)
2. Dari Al Barra bin Azib ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda
kepadaku :Apabila kamu hendak tidur maka berwudhulah lebih dulu
seperti wudhumu untuk shalat, kemudian berbaringlah pada
pinggangmu yang kanan dan bacalah doa ini yaitu sama seperti doa
yang telah disebutkan di atas Dalam hadis ini, Nabi saw. juga
bersabda :Jadikanlah bacaan doa itu sebagai akhir dari semua
perkataanmu. (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Dari Aisyah ra., ia berkata: Nabi saw. biasa mengerjakan salat malam
sebelas rakaat, dan jika fajar telah menyingsing maka beliau salat dua
rakaat yang tidak terlalu lama, kemudian berbaring pada pinggang
sebelah kanan sampai muazzin datang mengumandangkan azan
Subuh. (HR.Bukhari dan Muslim)
4. Dari Hudzaifah ra., ia berkata :Apabila Nabi saw. Hendak tidur pada
waktu malam, maka beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya,
kemudian berdoa : ALLAAHUMMA BISMIKA AMUUT WA AHYAA (Ya
Allah, atas nama-Mu saya mati dan saya hidup). Dan apabila bangun,
beliau berdoa : ALHAMDU LILLAAHI LADZI AHYAANAA BADAMAA
AMAATANAA WAILAIHIN NUSYUUR (Segala puji bagi Allah, Zat yang
menghidupkan kami sesudah mematikan kami dan hanya kepadaNyalah kami dibangkitkan. (HR. Bukhari)
5. Dari Yaisy bin Thaikhfah Al-Ghifariy ra., ia berkata: Ayah saya
berkata :Pada waktu saya tiduran menelungkup di dalam masjid tibatiba ada seseorang menggerakkan saya dengan kakinya dan
berkata :Tidur semacam ini adalah tidur yang dimurkai (dibenci) oleh
Allah. Dan ketika saya lihat, ternyata orang itu adalah Rasulullah saw.
(HR Abu Dawud)
6. Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw., beliau bersabda:
Barangsiapa yang duduk dalam suatu majelis kemudian ia tidak zikir
kepada Allah Taala, maka ia akan mendapatkan kerugian di hadapan
Allah. Dan barangsiapa yang berbaring kemudian ia tidak berzikir
kepada Allah Taala, maka ia juga akan mendapatkan kerugian di
hadapan Allah. (HR. Abu Dawud)
7. Dari Abdullah bin Yazid ra. Bahwasannya ia melihat Rasulullah saw.
terlentang di masjid dengan meletakkan salah satu dari kedua kakinya
pada kaki yang lain. (HR. Bukhari dan Muslim)
1. Dari Jabir bin Samurah ra., ia berkata :Apabila Nabi saw. telah selesai
salat Subuh, maka beliau duduk bersila dengan baiknya sampai
matahari terbit. (HR. Abu Dawud)
2. Dari Ibnu Samurah ra., ia berkata :Saya melihat Rasulullah saw.
berada di halaman Kabah sedang duduk mendekapkan lutut dengan
kedua tangannya begini. Ia menggambarkan cara duduk itu dengan
kedua tangannya. (HR. Bukhari)
3. Dari Qalilah binti Makhramah ra., ia berkata :Saya melihat Nabi saw.
duduk dengan merapatkan paha ke perut dan mendekapkan tangan ke
betisnya. Ketika saya melihat Rasulullah saw. duduk dengan khusyuk
saya merasa cemas untuk meninggalkan beliau. (HR. Abu Dawud dan
Turmudzi)
4. Dari Asy Syirid bin Suwaid ra., ia berkata: Rasulullah saw. melewati
saya, sedangkan saya baru duduk dengan meletakkan tangan kiri ke
belakang dan saya bersandar pada telapak tangan, kemudian beliau
bersabda :Mengapa kamu duduk seperti duduknya orang yang
dimurkai (dibenci) oleh Allah? (HR. Abu Dawud)