Anda di halaman 1dari 8

MULTIPLIKASI TUNAS DARI TUNAS IN VITRO

Selasa, 12 April 2016


A. Tujuan
1 Melatih ketrampilan mahasiswa dalam melakukan multiplikasi tunas anggrek dan
krisan
2. Mengetahui persiapan sebelum penanaman eksplan
B. Dasar Teori
Kultur jaringan tumbuhan bertujuan untuk pemuliaan tanamanan dengan cara
perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan yang sukses dilakukan pada biji
anggrek dengan tujuan untuk mengecambahkannya dalam media yang kaya nutrisi karena
biji dari anggrek tidak mempunyai cadangan makanan. (Yuniati, 2004).
Pertumbuhan tanaman anggrek baik vegetatif maupun generatif tidak hanya ditentukan
oleh faktor genetik, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti cahaya, suhu,
kelembaban, kadar O2 dan media tumbuh. Media tumbuh merupakan salah satu syarat
penting yang perlu diperhatikan dalam budidaya anggrek, karena media berfungsi sebagai
tempat berpijaknya tanaman, mempertahankan kelembaban dan tempat penyimpanan
hara serta air yang diperlukan (Triningsih,2013).
Dalam usaha pengembangan budidaya, salah satu syarat penting yang perlu
diperhatikan adalah penggunaan media tumbuh. Media tumbuh yang baik harus
memenuhi beberapa persyaratan, yaitu : tidak cepat melapuk, tidak menjadi sumber
penyakit, mampu mengikat air dan zat-zat hara secara baik, mudah didapat dalam jumlah
yang diinginkan dan murah, ramah lingkungan.
Dalam perbanyakan tanaman anggrek yang sudah ada (platelet) maka
perbanyakan ini disebut dengan subkultur plantlet anggrek. Perbanyakan dalam istilah
kultur jaringan mengacu pada istilah multiplikasi. Multiplikasi adalah kegiatan
memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini
dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan
gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan
pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar (Lestari, 2011).
C. Rumusaan Masalah
1. Bagaimana tahap untuk melakukan multiplikasi tunas anggrek dan krisan?

2. Apa saja yang perlu dipersiapkan ketika akan dilakukan multiplikasi tunas aggrek dan
krisan?
D. Metode
Penanaman multiplikasi Anggrek dan Krisan
1. Mensterilkan Entkas dengan cara menyemprotkan alcohol absolut kedalam entkas
2. Menyiapkan media tanam dalam botol, bahan sterilan (alcohol dan bunsen) dan alat
tanam steril (pinset dan skalpel ) ke dalam Entkas
3. Menyiapkan tunas Anggrek dan tunas krisan yang telah ditumbuhankan dalam
medium in vitro
4. Alat tanam seperti skalpel dan piset secara berulang disterilisasi selama proses
penanaman tunas dengan cara memasukan ke dalam alcohol apabila tidak digunakan
dan membakar dengan api bunsen ketika akan digunakan.
5. Pada botol tunas yang telah ditumbuhakan dalam medium in vitro saat membuka dan
menutup dilakukan tidak jauh dari nyala api bunsen.
6. Mengambil 1 tunas anggrek kemudian akar pada tunas anggrek dibersihkan
selanjutnya menanamkan tunas ke media tanam dalam botol A. Setiap 1 botol tanam
terdapat 1 tunas yang disubkultur. Melakukan hal yang sama pada tunas krisan yang
akan disubkultur.
7. Memberi label pada botol
8. Memindahan ke dalam ruang inkubasi dengan meletakan ke rak inkubasi yang diberi
cahaya lampu .

E. Hasil
Jenis ZPT

Tunas yang
digunakan

Kondisi

Keterangan

Foto

BAP 7,5
Tunas
ppm+NAA Krisan
0,5 ppm

BAP 7,5
ppm +
NAA 7,5
ppm

Tunas
Anggrek

1. Tunas tidak
tumbuh
2. Tidak
mengalami
petambahan
tinggi
3. Tidak
mengalami
pertambahan
jumlah
daun/tunas
4. Hidup tetapi
tidak tumbuh
1. Tunas tidak
tumbuh
2. Tidak
mengalami
petambahan
tinggi
3. Tidak
mengalami
pertambahan
jumlah
daun/tunas
4. Hidup tetapi
tidak tumbuh

Subkultur
mengalami
kontam

Subkultur
tidak
mengalami
kontam

F. Pembahasan
Multiplikasi tunas dari tunas in vitro merupakan cara yang sederhana dengan
metode kultur untuk memperbanyak suatu tanaman. Dalam praktikum ini, subkultur
dilakukan pada tanaman anggrek yang sudah tersedia di lab kultur (planlet) untuk
diperbanyak dalam medium baru. Sebelum melakukan subkultur, hal yang dilakukan
yakni mensterilisasi alat dan bahan penanaman di dalam LAF selama 1 jam. Hal ini
bertujuan untuk menghindari terjadinya kontaminasi.
Tahap persiapan sebelum melakukan penanaman eksplan yaitu membersihkan
LAF dengan cara menyomprotkan alcohol 70% kemudian dilap. Kemudian mensterilisasi
alat yang akan digunakan dengan memasukan alat dan bahan ke dalam LAF dengan
menyalakan lampu UV selama 1 jam. Hal ini dilakukan bertujuan untuk menghindari

kontaminan. Alat dan bahan yang perlu di paparkan sinar UV dalam LAF diantaranya
lampu busen untuk media sterilisasi supaya dalam pengerjaan subkultur tetap dalam
keadaan steril, korek untuk menyalakan bunsen, scalpel unruk memotong eksplan yang
akan ditanam, pinset untuk memindahkan eksplan ke dalam medium MS yang baru,
petridish unutk tempat memotong planlet. Sedangkan bahan yang perlu disterilisasi
dengan sinar UV adalah medium MS dalam botol kultur yang telah dibuat sebelumnya.
Sedangkan plantlet yang akan digunakan yaitu anggrek dan krisan yantelah ditumbuhkan
di dalam botol kultur tidak distreilisasi UV karena jika dipaparkan dengan sinar UV maka
plantlet tersebut akan terjadi mutasi.
Plantlet anggrek dan krisan yang akan ditanam diseleksi untuk diambil bagian
yang bagus, setelah itu ditanam di media MS dengan cara membenamkan sedikit pada
bagian pangkal eksplan hingga eksplan berdiri tegak. Untuk satu botol media MS untuk
multiplikasi anggrek dilakukan satu botol berisi 3-5 potongan eksplan sedangkan untuk
untuk penanaman krisan dilakukan satu botol satu eksplan. Kondisi steril sangat
berpengaruh untuk kelangsungan hidup eksplan, sehingga selama pengerjaannya
diupayakan untuk menjaga kesterilan kondisi penanaman. Untuk medium MS krisan
ditambahan ZPT BAP 7,5 ppm+NAA 0,5 ppm sedangkan pada medium MS anggrek
BAP 7,5 ppm + NAA 7,5 ppm. Keberhasilan penanaman atau perbanyakan dilihat dari
kesterilan media dan eksplan serta tumbuhnya akar pada eksplan setelah beberapa hari
penanaman. Jika tidk tumbuh akar, eksplan tidak akan tumbuh menjadi planlet.
Berdasarkan tujuan praktikum yang telah dilakukan yaitu melakukan
multiplikasi tunas anggrek dan krisan serta untuk mengetahui persiapan yang dilakukan
sebelum penanaman eksplan. Hasil multiplikasi yang telah dilakukan selama waktu
pertumbuhan 2 minggu subkultur krisan tidak tumbuh akar dan terjadi kontaminasi oleh
jamur. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya kesterilan praktikan selama melakukan
multiplikasi krisan. Sedangan hasil pada subkultur anggrek yang setiap satu botol berisi
3-5 potong eksplant menunjukan tidak adanya pertumbuhan akar namun tidak terjadi
kontaminasi pula. hal ini terjadi Menurut Astutik (2002) karena

pertumbuhan dan

perkembangan suatu kultur dipengaruhi oleh perimbangan antara hormon yang

ditambahkan kedalam media (hormon eksogen) danhormon yang dihasilkan oleh


tanaman itu sendiri (hormon endogen).
G. Simpulan
1. Metode multiplikasi tunas dari tunas in vitri dilakukan dengan cara memilin plantlet
yang berkualitas baik kemudian melakukan multiplikasi dengan memindahkan
eksplan yang diambil dari planlet tersebut ke dalam medium MS baru.
2. Persiapan sebelum melakukan multiplikasi tunas dari tunas in vitro yaitu dengan
memaparkan alat dan bahan subkultur (Medium MS) dengan menggunakan sinar UV
ke didalam LAF selama 1 jam untuk menghindari kontaminasi
H. Daftar pustaka
Lestari, E. G. 2011. Peranan Zat Pengatur Tumbuh dalam Perbanyakan Tanaman melalui
Kultur Jaringan. AgroBiogen, 7(1): 63-68.
Triningsih, L. A. M. Siregar, L. A. P. Putri. 2013. Pertumbuhan Eksplan Puar Tenangau
(Elettariopsis sp.) Agroekoteknologi, 1(2): 276-285.
Yuniati, R., 2004. Penapisan Galur Kedelai Glycine max (L.) Merrill Toleran Terhadap
NaCl Untuk Penanaman di Lahan Salin. Departemen Biologi, FMIPA,
Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia.

LAMPIRAN

A. Cara pembuatan medium


1. Membuat lauran stock ZPT kinetin dan NAA
a. Menimbang sebnayk 0,1 gram NAA dalam 0,1 gram BAP atau kinetin
b. Melarutkan dalam 100 ml aquades pada masing-masing stock ZPT ke dalam
tabung erlemeyer
c. Untuk ZPT kinetin ditambahan HCl 10%
d. Untuk ZPT NAA ditambahkan NaOH 10%
2. Membuat medium A (medium MS dan kinetin 7,5 ppm+ NAA 0,5 ppm)
a. Mengambil sebanyak 7,5 ml larutan stock ZPT kinetin dan 5 ml larutan stock
NAA
b. Kemudian mencampurkan kedua larutan stock ZPT tersebut kedalam media
MS
3. Membuat medium B (medium MS dan kinetin 7,5 ppm+ NAA 7,5 ppm)
a. Mengambil sebanyak 7,5 ml larutan stock ZPT kinetin dan 7,5 ml larutan
stock NAA
b. Kemudian mencampurkan kedua larutan stock ZPT tersebut kedalam media
MS
B. Dokumentasi
a. Proses subkultur anggrek dan krisan

b. Persiapan alat dan bahan yang akan disterilisasi menggunakan sinar UV


dalam LAF

C. Jawaban Pertanyaan

1. Karena eksplan yang akan dikultur sudah dikultur sebelumnya, dan sudah pasti
dalam keadaan steril. Apabila eksplan yang akan dikultur disterilisasi
menggunakan UV maka eksplan akan terjadi mutasi.
2. ZPT BA merupakan hormone sitokinin yang berfungsi sebagai perangsang
pembelahan sel dan pertumbuhan pucuk pada tumbuhan. Sedangkan ZPT NAA
adalah hormone auksin merangsang perpanjangan sel diujung batang dan ujung
akar.
3. a. 7,5 ppm BA + 5,0 ppm NAA
b. 7,5 ppm BA + 7,5 ppm NAA
Lebih baik yang (b) , karena pada komposisi (b) ZPT NAA dan ZPT BA memiliki
komposisi seimbang sehingga pertumbuhan akan lebih optimal
4. Karena subkultur bertujuan untuk menggandakan eksplan yang sudah dikultur
sebelumnya sehingga proses pertumbuhannya lebih cepat
5. Tidak ada

LAPORAN KULTUR JARINGAN TUMBUHAN

MULTIPLIKASI TUNAS
DARI TUNAS IN VITRO ANGGREK DAN KRISAN

Oleh :
RAHMADYAN TEFARANI
4411413036
ROMBEL 1 BIOLOGI 2013

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

Anda mungkin juga menyukai