Klinik Sanitasi
Klinik Sanitasi
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
1.3 Manfaat
Tulisan ini diharapkan dapat memberikan masukan ke Puskesmas Tanah Garam
dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan klinik sanitasi melalui kerja sama lintas
program dan perbaikan media informasi klinik sanitasi.
1.4 Ruang lingkup
Seluruh masyarakat yang ada di wilayah Puskesmas Tanah Garam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.2
2.3
Diare
Kecacingan
3
ISPA
Malaria
DBD
TB Paru
Kulit/ Gatal-gatal
Maka pemeriksa memberikan kartu rujukan/kartu status kepada pasien untuk
2) Klien
-
B. Luar Gedung
-
Memberitahu
atau
menginformasikan
kedatangan
kepada
perangkat
Memberikan saran tidak lanjut kepada sasaran (keluarga penderita dan keluarga
sekitar)
BAB III
HASIL KEGIATAN
3.1
Profil Puskesmas
Puskesmas Tanah Garam berdiri tahun 1975, terletak di Kelurahan VI Suku, Kec.
Lubuk Sikarah. Rencana pembangunan awal Puskesmas Tanah Garam adalah
dikelurahan Tanah Garam, namun adanya tanah hibah dari masyarakat kelurahan VI
6
suku, maka di bangunlah Puskesmas di Kelurahan VI suku, tetapi nama tetap Puskesmas
Tanah Garam. Puskesmas Tanah Garam dibangun dengan luas tanah 1010 m2.
Topografi Kota Solok, yaitu sungai batang lembang, sungai batang gawan dan
sungai batang air binguang. Suhu udara berkisar dari 26,10C sampai 28,90C. Dilihat dari
jenis tanah 21,76% tanah di Kota Solok merupakan tanah sawah dan sisanya 78,24%
berupa tanah kering.
Hasil registrasi penduduk Kota Solok tahun 2008 tercatat sebanyak 59.172 jiwa,
terdiri atas 28.989 laki laki dan 30.173 perempuan, dengan sex ratio sebesar 0,96. Ini
berarti setiap 1.000 perempuan berbanding 960 laki-laki. Dengan luas wilayah 5.764
km2, kepadatan penduduk Kota Solok adalah sebanyak 1.026 jiwa/km2. Kecamatan
Tanjung Harapan adalah kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi yaitu sebesar
1.223 jiwa/km2
Batas wilayah Puskesmas Tanah Garam adalah Utara Kecamatan Nagari Tanjuang
Bingkuang, Aripan dan Kuncir Kabupaten Solok.
Untuk tingkat pendidikan yang paling besar adalah Universitas 9,68%, SLTA
33,64%, SLTP 18,94% dan tamat SD/MI 15,78%, namun masih ada 16,68% penduduk
tidak/belum tamat SD.
Sementara itu, penduduk Kota Solok dihuni oleh suku Minang, Jawa, Batak, tetapi
yang lebih dominan adalah suku Minang. Upacara-upacara keagamaan di Kota Solok
masih ada, seperti acara tolak bala, adat dalam kematian, upacara adat perkawinan
Solok.
melalui
sistem
3.4
Pustu Payo
Pustu Bandar Pandung
Pustu Gurun Bagan
Pustu Sawah Piai
Pustu Bancah
Poskeskel Tanah Garam
Poskeskel Gurun Bagan
Poskeskel Sinapa Piliang
JENIS TENAGA
S2 Kesehatan Masyarakat
Dokter Umum
Dokter Gigi
Sarjana Kesehatan Masyarakat
S1 Keperawatan
Dokter Spesialis Anak
9
JUMLAH
1
5
1
3
3
1
KETERANGAN
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
D3 Bidan
D3 Kesling
D3 Gizi
D3 Labor
D3 Gigi
D3 Apikes
D3 Refraksi
D3 Fisioterapi
D3 Atem
D1 Kebidanan
Perawat SPK
Perawat Gigi
Asisten Apoteker
Analis Labor
SMF
D3 Perawat
Sopir
Petugas Jaga Malam
Kebersihan
Apoteker
JUMLAH
22
1
3
2
1
1
1
2
1
5
2
1
2
1
2
19
3
2
3
1
89
Klinik Sanitasi
Klinik TB, VCT dan IMS
Poli Ibu
Poli Anak
Poli KB
PolI Imunisasi
Klinik PKPR
Klinik Tumbuh Kembang
Rawatan Ibu dan Anak
Rawatan Dewasa
3. Sasaran
A . Data Kependudukan
Jumlah Penduduk
: 21.942 orang
Jumlah Bulin
: 415 orang
Jumlah Buteki
: 396 orang
Jumlah Bayi
: 4.383 orang
: 1.206 orang
Jumlah PUS
: 3.628 pasangan
Jumlah Bumil
: 458 orang
Jumlah WUS
: 5.114 orang
: 23 buah
: 92 orang
Jumlah TOGA
: 3 kelurahan
Jumlah POD
:-
: 9 buah
:-
Jumlah KK Miskin
: 644 KK
11
Program
Kegiatan
Pencapaian (%)
Target (%)
KIA (Ibu)
K1
85
95
K4
61
95
62
90
12
Kunjungan Nifas
61
89
34
20
15
Jumlah KN 1
61
90
Jumlah KN Lengkap
60
DDTK 4 kali/tahun
51
80
Pelayanan bayi
51
90
DDTK 2 kali/tahun
60
80
87,98
90
oleh Nakes
Deteksi resti Ibu hamil
oleh masyarakat
Kematian ibu hamil atau
bersalin atau nifas
2
Anak
Kelurahan
Jumlah
Peserta KB baru
Peserta KB Aktif
PUS
Bln
Bln
lalu
ini
Kum
Jml
Bln
Bln
lalu
ini
Kum
Jml
1.
Tn.Garam
2475
15
129
5,2
1.750
1.752
1.752
70,7
2.
VI Suku
968
97
10
686
684
684
70,8
13
3.
Sinapa
227
3,5
162
162
162
71,3
3670
13
23
234
6,3
2.598
2.598
2.598
70,7
Piliang
Total
2. Gizi Masyarakat
Kegiatan :
a. Penimbangan Masal & Pemberian Vit A (bln Feb & Agst)
b. Pengukuran Status Gizi Murid TK/PAUD
c. Pengukuran Status Gizi Siswa SLTP & SLTA
d. Pemantauan Status Gizi Sekolah yg mendapat PMT-AS
e. Kunjungan rumah Balita Gizi kurang dan buruk serta Bumil KEK
f. Pemantauan Posyandu
g. Pemberian PMT Pemulihan
h. TFC
i. Pengambilan sampel garam RT untuk Survey GAKY
j. Kelas Gizi
Kegiatan rutin seperti :
- Pemberian vit A
- Pemberian tablet Fe
- Pemantauan pertumbuhan balita
14
84.1
76.3
83.8
83.182.4
79.7
67.3
61.2
55.8
49.7
46.6
54.4
50.4
49.7
48.9 49.2
45.245.1
43.443.5
44.5
52.3 50.8
50.6
49.3
48.8
48.5
47.6
41.8
37.2
35.4
33.3
Tanah Garam
VI Suku
Sinapa Piliang
puskesmas
Gambar 2. Cakupan D/S Bulan Januari s/d Agustus 2015 Di Wilayah Kerja
PUSKESMAS Tanah Garam
Program
P2M
a. Pelayanan
a. Sosialisasi P2PM
Imunisasi
dan Surveilans
b. Survey dan
b. BIAS
Program TB
Pemetaan wilayah
c. TT WUS
TB
c. Penyegaran Kader
d. Sweeping
TB
d. Penyuluhan HIV
15
Kegiatan Program TB
a. Pelacakan Kasus Kontak
b. PMO Program Rabies
a. Pelacakan Kasus
e. Pelacakan KIPI
AIDS,IMS & TB
untuk pemuda
e. Survey
Epidemiologi
f. PTM
g. Posbindu
DBD :
Sosialisasi DBD
Pemantauan Jentik
PE
Hasil Kegiatan :
Tabel 5. Hasil kegiatan P2M Januari Juli 2015
No
1.
Program
P2M
Kegiatan
Penemuan Kasus BTA (+)
Angka bebas jentik (ABJ)
Penemuan kasus Pneumonia
Pengobatan Diare
Penangan Kasus DBD
Jumlah Kasus DBD
Penemuan Kasus Kusta
Rabies : Kasus Gigitan
Pemberian VAR/SAR
IVA :Diperiksa hasil (+)
HIV/AIDS
Kunjungan
HIV (+)
16
Pencapaian
8
83,7
15
100
100
17
28
18/44
262
1
Target (%)
80
95
75
100
100
-
14.
Imunisas
i
Imunisasi Lengkap
94,5
85
HB O
175 org
BCG
61,4 %
Pol 1
61,4 %
95
DPT + Hb+HiB 1
62,1 %
90
Polio 2
62,3%
90
60%
90
Polio 3
60%
DPT Hb HiB 3
59,3%
Polio 4
59,3%
Campak
58,2%
Campak (booster)
76 org
147 org
4. Kesehatan Lingkungan
Kegiatan :
- Inspeksi Sanitasi Dasar
- Rumah Sehat
- Pemeriksaan TTU-TPM
- STBM
- Pengelolaan Sampah Rt
- Pembinaan Dan Pengawasan Kwalitas Air
- Penyuluhan Hygiene Sanitasi Ke Sekolah
- Penyuluhan Kawasan Sehat
Hasil Kegiatan
Tabel 6. Hasil Kegiatan Kesling
No
Program
Akses Air
TG
100
VI SUKU
100
Bersih
17
SNP
100
Pencapaian
100
Target (%)
100
Jamban
67,91
85,75
100
84,6
100
Keluarga
3
Pengel. Limbah
57,16
56,92
57,69
57,12
100
Pengel.
57,86
55,19
52,56
56,53
100
69,55
80,98
83.65
74,55
95
Sampah
5
Rumah Sehat
TTU
100
80
TPM
86,67
85
Klinik Sanitasi
1,1
10
5. Promosi Kesehatan
Kegiatan :
a. Penyuluhan ke Sekolah
b. Penyuluhan di Posyandu
c. Penyuluhan Keliling
d. Pembinaan Kelurahan model PHBS
e. KTR
f. Pelaksanaan kegiatan Kelurahan Siaga
Program Pengembangan
Tabel 7. Hasil Kerja Promkes
1.
UKS
SD/SLTP/SLTA
4.
5.
6.
Senam lansia
3.6
UKGS
UKGM
Identifikasi Masalah
Proses identifikasi masalah dilakukan melalui observasi, laporan di Puskesmas
Tanah Garam tahun 2015 dan wawancara dengan penanggung jawab program di
Puskesmas. Beberapa masalah di puskesmas Tanah Garam yang ditemui antara lain:
1. Kepatuhan ibu hamil pada kunjungan pertama dangan kesehatan
2. Penanganan gizi buruk melalui program terapi feeding center
3. Tingkat kepedulian wanita terhadap pemeriksaan IVA
19
MASALAH
KRITERIA
1
Tingkat
Urgensi (U)
MASALA
MASALA
MASALAH
MASALA
MASALA
H (1)
H (2)
(3)
H (4)
H (5)
Kepatuhan
Penangana
Tingkat
Kunjungan
Rendahny
ibu hamil
n gizi
kepedulian
neonatus
a angka
pada
buruk
wanita
ke
kunjunga
kunjungan
melalui
terhadap
puskesmas
n ke klinik
pertama
program
pemeriksaa
Tanah
sanitasi
dengan
terapi
n IVA
Garam
tenaga
feeding
kesehatan
center
Tingkat
Keseriuasan
(S)
Tingkat
Perkembanga
n (G)
20
UXSXG
3.9
48
36
18
27
80
BULAN
DIAR
ISPA
MALARI
DBD
TB
KULIT
PARU
KERACUNAN
MAKANAN
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Tabel 10. Rekapitulasi Penyakit Berbasis Lingkungan Yang Berkunjung Ke Poli Umum
N
BULAN
ISPA
E
1
Februari
MALARI
DBD
A
46
TB
PARU
201
21
KULIT
KERACUNAN
MAKANAN
Maret
49
115
April
46
184
Mei
40
163
Juni
28
133
Juli
73
140
Agustus
32
64
11
34
Pencapaian
4
3.6
1.2
Pencapaian
x100% =
16
1367
x 100% = 1,1
%
Data diatas lalu dibandingkan dengan jumlah keseluruhan pasien penyakit berbasis
lingkungan yang berobat ke poli, ternyata tidak seluruh pasien ini berkunjungan atau
dirujuk ke klinik sanitasi. Setelah melakukan observasi langsung, diskusi, dan
wawancara dengan petugas puskesmas, maka didapatkan penyebab beberapa masalah
22
23
MANUSIA
Petugas Kesehatan:
Pelaksana piket di klinik sanitasi kurang disiplin
Belum semua pasien dengan penyakit berbasis lingkungan dirujuk oleh petugas BP atau KIA ke klinik sanitasi
Kurangnya kerjasama lintas program dalam merujuk pasien dengan penyakit berbasis lingkungan dari BP dan KIA ke klinik sanitasi
Kurangnya sosialisasi dari petugas kesehatan tentang fungsi, peran dan kegiatan klinik sanitasi kepada masyarakat
Masyarakat:
Ketidaktahuan dan ketidakpahaman masyarakat tentang adanya adanya klinik sanitasi dan fungsinya.
Ketidaksadaran masyarakat tentang pentingnya klinik sanitasi.
LINGKUNGAN
Tempat pelaksanaan klinik sanitasi yang kurang representatif.
.
MATERIAL
Kurangnya media informasi tentang pentingnya klinik sanitasi.
METODE
Belum adanya target pencapaian kunjungan ke klinik sanitasi
Alur rujukan dari poli umum ke klinik sanitasi belum jelas
Belum adanya pedoman tentang penyakit yang wajib dirujuk
24
Rendahnya kunjungan pasien penyakit berbasis lingkungan ke klinik sanitasi Puskesmas Tanah G
BAB IV
PEMBAHASAN
N
o
Faktor
Penyebab Masalah
Penyebab
1.
Manusia
Alternatif Pemecahan
Masalah
Petugas Kesehatan
Mengadakan
rapat
Kurangnya kesadaran petugas untuk
lintas program untuk
merujuk pasien dengan penyakit
mengingatkan kembali
berbasis lingkungan ke klinik sanitasi
petugas
puskesmas
- Pelaksana piket di klinik sanitasi
akan
pentingnya
kurang disiplin
merujuk
pasien
- Kurangnya kerjasama lintas program
dengan
penyakit
dalam merujuk pasien dengan penyakit
berbasis lingkungan ke
berbasis lingkungan dari BP dan KIA
ke klinik sanitasi
klinik sanitasi
- Kurangnya sosialisasi dari petugas Memberikan
kesehatan tentang fungsi, peran dan
penyuluhan
ke
kegiatan klinik sanitasi kepada
masyarakat
masyarakat
Menetapkan
jadwal
klinik sanitasi serta
Masyarakat:
menetapkan
jenis
- Ketidaktahuan dan ketidakpahaman
penyakit yang harus
masyarakat tentang adanya adanya
dirujuk
ke
klinik
klinik sanitasi dan fungsinya.
sanitasi oleh kepala
Puskesmas
untuk
-
25
Metode
3.
Material
Ketidaksadaran masyarakat
pentingnya klinik sanitasi.
tentang
dijadikan pritoritas
- Belum
adanya
target
pencapaian Evaluasi
bulanan
kunjungan ke klinik sanitasi
internal
bidang
- Alur rujukan dari poli umum ke klinik
kesehatan lingkungan
sanitasi belum jelas
dan oleh pimpinan
- Belum adanya pedoman tentang penyakit
puskesmas terhadap
yang wajib dirujuk
kinerja petugas klinik
sanitasi
serta
penerapan
sistem
reward
and
punishment.
- Kurangnya media informasi tentang
Pembuatan media informasi
pentingnya klinik sanitasi
4.
Lingkungan
ulang
kurang representatif
26
untuk
dengan
Tujuan
Sasaran
- Menetapkan
Masyarakat
beberapa
yang
Penanggung
Jawab
Pemegang
Tempat
dan
Waktu
Pimpinan
Ruang
Ruang
pemegang progam
dan
rapat,
rapat
lainnya
Kesehatan
petugas
laporan
Puskesm
ke
lingkungan
Puskesma
kunjungan
as,
klinik
dilaksana
sanitasi
kan
- Penetapan
reward
dan punishment
- Menyusun
sanitasi
rencana- Membuat
anggaran dana
- Mengaktifkan
kembali
rencana
pelaksanaan
klinik sanitasi
penyuluhan dalam
gedung
- Memperbanyak
brosur
27
Jadwal Keterangan
O N D
Pembahasan
4.2.1 Rencana kegiatan dan penanggulangan
a. Tenaga kesehatan memberikan penyuluhan kepada setiap masyarakat yang datang
ke Posyandu tentang manfaat klinik sanitasi.
b. Tenaga kesehatan memberikan sosialisasi pada tokoh masyarakat
c. Tenaga kesehatan memberikan pengarahan tentang bagaimana cara menjaga
kebersihan lingkungan yang benar.
d. Tenaga kesehatan memberikan edukasi kepada para kader yang bertujuan agar
dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat
4.2.2 Faktor Penghambat dan Permasalahan
a. Para masyarakat tidak bersedia untuk mengikuti penyuluhan karena kurangnya
pemahaman akan klinik sanitasi
28
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dari data yang di dapat, dapat disimpulkan bahwa rendahnya kunjungan pasien dengan
penyakit berbasis lingkungan ke klinik sanitasi Puskesmas Tanah Garam, disebabkan oleh:
-
Kurangnya pemahaman dan kesadaran petugas untuk merujuk pasien dengan penyakit
berbasis lingkungan ke klinik sanitasi
Kurangnya kerjasama lintas program dalam merujuk pasien dengan penyakit berbasis
lingkungan ke klinik sanitasi
Kurangnya sosialisasi dari petugas kesehatan tentang fungsi, peran dan kegiatan klinik
sanitasi kepada masyarakat.
Saran
Dari analisis masalah, alternatif solusi masalah, dan rencana pelaksanaan program yang
disusun di atas, diharapkan dapat meningkatkan angka kunjungan pasien dengan penyakit
berbasis
lingkungan
ke
klinik
sanitasi.
Program
ini
harus
dievaluasi
secara
29
30