Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor utama, yaitu lingkungan,
perilaku manusia, pelayanan kesehatan dan keturunan (teori Blum, 1974). Keempat
faktor tersebut saling terkait dengan beberapa faktor lain, yaitu sumber daya alam,
keseimbangan ekologi, kesehatan mental, dan populasi sebagai satu kesatuan.
Lingkungan memiliki pengaruh paling besar terhadap derajat kesehatan masyarakat.
Faktor lingkungan meliputi lingkungan fisik, biologik, dan sosio-kultural.
Sampai saat ini diketahui bahwa permasalahan penyakit terbanyak yang terdapat di
wilayah kerja Puskesmas didominasi oleh penyakit-penyakit yang berhubungan dengan
masalah lingkungan seperti diare yang masih merupakan masalah yang belum
tertanggulangi, TB, serta DBD juga masih menjadi angka kejadian yang tinggi.
Salah satu upaya untuk menurunkan kejadian penyakit ini adalah dengan merubah
perilaku dan memperbaiki lingkungan. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan
edukasi ke masyarakat mengnai penyakit berbasis lingkungan, penyebab dan upaya
mencegah penularan penyakit tersebut kepada orang lain. Upaya ini diwujudkan dengan
tersedianya klinik sanitasi di Puskesmas. Setiap pasien yang menderita penyakit berbasis
lingkungan di setiap poli akan dirujuk ke klinik sanitasi sebelum mengambil obat yang
telah di resep di apotik.
Walau klinik sanitasi telah tersedia, penyakit berbasis lingkungan masih tetap tinggi
dan terdapat kesenjangan antara jumlah penderita penyakit berbasis lingkungan dengan
pasien yang dirujuk ke klinik sanitasi. Pasien yang berkunjung ke klinik sanitasi lebih
sedikit dibandingkan dengan jumlah pasien yang menderita penyakit berbasis
lingkungan. Maka ini menunjukan ketidakefektifan klinik sanitasi di Puskesmas Tanah
Garam. Oleh karena itu, penulis membuat sebuah PoA (plan of action) yang berjudul
Upaya Peningkatan Kunjungan Klinik Sanitasi di Puskesmas Tanah Garam.

1.2 Tujuan
1

Mengidentifikasi masalah yang ada di Puskesmas Tanah Garam

Menganalisis penyebab rendahnya pengunjungan pasien dengan penyakit berbasis


lingkungan ke klinik sanitasi di Puskesmas Tanah Garam

Menentukan pemecahan masalah rendahnya kunjungan pasien dengan penyakit


berbasis lingkungan ke klinik sanitasi di Puskesmas Tanah Garam

Adanya program peningkatan kunjungan pasien dengan penyakit berbasis


lingkungan ke klinik sanitasi

Meningkatkan kunjungan pasien dengan penyakit berbasis lingkungan ke klinik


sanitasi di Puskesmas Tanah Garam

1.3 Manfaat
Tulisan ini diharapkan dapat memberikan masukan ke Puskesmas Tanah Garam
dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan klinik sanitasi melalui kerja sama lintas
program dan perbaikan media informasi klinik sanitasi.
1.4 Ruang lingkup
Seluruh masyarakat yang ada di wilayah Puskesmas Tanah Garam.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Definisi Klinik Sanitasi


Merupakan suatu wahana untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat melalui
upaya terintegrasi antara kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit dengan
bimbingan, penyuluhan dan bantuan teknis dari petugas puskesmas. Klinik sanitasi
bukan sebagai unit pelayanan yang berdiri sendiri, tetapi sebagai bagian integral dari
kegiatan puskesmas, bekerjasama dengan program yang lain dari sektor terkait di
wilayah puskesmas.

2.2

Sasaran Klinik Sanitasi


1. Penderita penyakit, pasien atau keluarga yang berhubungan dengan masalah
kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas.
2. Masyarakat umum atau klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan dan
penyakit yang berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas.
3. Penderita penyakit, pasien, atau keluarga yang berhubungan dengan masalah
kesehatan lingkungan dan penyakit yang berbasis lingkungan yang dikunjungi
rumahnya.
4. Masyarakat umum atau klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan dan
penyakit yang berbasis lingkungan yang daerahnya dikunjungi.

2.3

Pedoman Merujuk Pasien Penyakit Berbasis Lingkungan ke Klinik Sanitasi


1. Pengunjung mendaftar ke loket
2. Petugas loket mengisi kartu status
3. Pasien menuju ke poliklinik dengan membawa kartu status
4. Petugas poliklinik (perawat, dokter, bidan) memeriksa paseien sesuai prosedur yang
berlaku di Puskesmas
5. Apabila dari hasil pemeriksaan diduga menderita penyakit yang berbasis lingkungan
diakibatkan oleh pengaruh lingkungan, yaitu :
-

Diare

Kecacingan
3

ISPA

Malaria

DBD

TB Paru

Kulit/ Gatal-gatal
Maka pemeriksa memberikan kartu rujukan/kartu status kepada pasien untuk

menuju ke petugas klinik sanitasi.


6. Penderita menuju dan memberikan kartu rujukan/kartu status pasien untuk menuju
ke petugas klinik sanitasi.
2.4

Standar Prosedur Operasional Klinik Sanitasi


Standar prosedur operasional klinik sanitasi secara umum meliputi standar prosedur
operasional di dalam gedung (puskesmas) dan diluar gedung (lapangan).
A. Dalam gedung
Di dalam gedung puskesmas, petugas klinik sanitasi melakukan langkah-langkah
kegiatan terhadap penderita/pasien klien
1) Penderita
-

Menerima kartu rujukan status dari petugas poliklinik

Mempelajari kartu status/rujukan tentang diagnosis oleh petugas poliklinik

Menyalin dan mencatat nama penderita atau keluarganya, karakteristik


penderita yang meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan dan alamat, serta
diagnosis penyakitnya ke dalam buku register.

Lakukan wawancara atau konseling dengan penderita/keluarga penderita


tentang kejadian penyakit, keadaan lingkungan, dan perilaku yang diduga
berkaitan dengan kejadian penyakit.

Membantu menyimpulkan permasalahan lingkungan atau perilaku yang


berkaitan dengan kejadian penyakit yang diderita

Memberikan saran tinjak lanjut sesuai permasalahan

Bila diperlukan, membuat kesepakatan dengan penderita atau keluarganya


tentang jadwal kunjungan lapangan.
4

2) Klien
-

Menanyakan permasalahan yang dihadapi klien dan mencatat nama,


karakteristik klien seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan dan alamat serta
mencatatnya ke dalam buku register

Melakukan wawancara atau konseling dengan klien sesuai permasalahan


yang dihadapi

Membantu menyimpulkan permasalahan di lingkungan atau perilaku yang


diduga berkaitan dengan permasalahan yang ada

Memberikan saran pemecahan masalah yang sederhana, murah dan mudah


untuk dilaksanakan klien.

Bila diperlukan dapat dibuat kesepakatan jadwal pertemuan berikutnya atau


jadwal kunjungan lapangan/rumah klien.

B. Luar Gedung
-

Mempelajari hasil wawancara atau konseling di dalam gedung (puskesmas)

Menyiapkan atau membawa berbagai peralatan dan kelengkapan lapangan yang


diperlukan seperti formulir kunjungan lapangan, media penyuluhan, dan alat
sesuai dengan jenis penyakitnya.

Memberitahu

atau

menginformasikan

kedatangan

kepada

perangkat

desa/kelurahan (kepala desa/lurah, sekretaris, kepala dusun atau ketua RW/RT)


dan petugas kesehatan/bidan di desa
-

Melakukan pemeriksaan dan pengamatan lingkungan dan perilaku sesuai dengan


penyakit/masalah yang ada

Membantu menyimpulkan hasil kunjungan lapangan

Memberikan saran tidak lanjut kepada sasaran (keluarga penderita dan keluarga
sekitar)

Apabila permasalahan yang ditemukan menyangkut kelompok keluarga atau


kampung, informasikan hasilnya kepada petugas kesehatan di desa / kelurahan,
perangkat desa/kelurahan (kepala desa/lurah, sekretaris, kepala dusun atau ketua
RW/RT) kader kesehatan lingkungan serta lintas sektor terkait di tingkat
kecamatan untuk dapat ditindak lanjuti secara bersama.

BAB III
HASIL KEGIATAN

3.1

Profil Puskesmas
Puskesmas Tanah Garam berdiri tahun 1975, terletak di Kelurahan VI Suku, Kec.
Lubuk Sikarah. Rencana pembangunan awal Puskesmas Tanah Garam adalah
dikelurahan Tanah Garam, namun adanya tanah hibah dari masyarakat kelurahan VI
6

suku, maka di bangunlah Puskesmas di Kelurahan VI suku, tetapi nama tetap Puskesmas
Tanah Garam. Puskesmas Tanah Garam dibangun dengan luas tanah 1010 m2.
Topografi Kota Solok, yaitu sungai batang lembang, sungai batang gawan dan
sungai batang air binguang. Suhu udara berkisar dari 26,10C sampai 28,90C. Dilihat dari
jenis tanah 21,76% tanah di Kota Solok merupakan tanah sawah dan sisanya 78,24%
berupa tanah kering.
Hasil registrasi penduduk Kota Solok tahun 2008 tercatat sebanyak 59.172 jiwa,
terdiri atas 28.989 laki laki dan 30.173 perempuan, dengan sex ratio sebesar 0,96. Ini
berarti setiap 1.000 perempuan berbanding 960 laki-laki. Dengan luas wilayah 5.764
km2, kepadatan penduduk Kota Solok adalah sebanyak 1.026 jiwa/km2. Kecamatan
Tanjung Harapan adalah kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi yaitu sebesar
1.223 jiwa/km2
Batas wilayah Puskesmas Tanah Garam adalah Utara Kecamatan Nagari Tanjuang
Bingkuang, Aripan dan Kuncir Kabupaten Solok.
Untuk tingkat pendidikan yang paling besar adalah Universitas 9,68%, SLTA
33,64%, SLTP 18,94% dan tamat SD/MI 15,78%, namun masih ada 16,68% penduduk
tidak/belum tamat SD.
Sementara itu, penduduk Kota Solok dihuni oleh suku Minang, Jawa, Batak, tetapi
yang lebih dominan adalah suku Minang. Upacara-upacara keagamaan di Kota Solok
masih ada, seperti acara tolak bala, adat dalam kematian, upacara adat perkawinan
Solok.

3.2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Garam

Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Garam

3.3. Visi dan Misi Puskesmas


a. Visi
Terwujudnya Puskesmas Tanah Garam yang informatif dengan pelayanan pada
masyarakat secara profesional dan bermutu di bidang pelayanan kesehatan dasar
dalam rangka menuju Puskesmas terbaik di Indonesia tahun 2020.
b. Misi
1. Memperlancar kegiatan proses pelayanan kesehatan dasar yang bermutu bagi
perorangan (Private Goods) serta pelayanan kesehatan masyarakat (Public
Goods)
2. Meningkatkan efektivitas dan effesiensi proses layanan kesehatan dasar di
Puskesmas melalui perbaikan yang berkesinambungan
3. Memastikan akurasi data pasien dan pelanggan

melalui

sistem

pendokumentasian yang di validasi dan abdating data


4. Menghasilkan produk-produk layanan kesehatan dasar yang berinovasi.
5. Mensosialisasikan tentang kegiatan layanan kesehatan prima dan kepuasan
pelanggan
6. Meningkatkan pemberdayaan potensi dan sumber daya organisasi
7. Merencanakan dan melaksanakan setiap program dengan bersumber pada
evidence base (data berdasarkan fakta)
8

3.4

Sarana dan Prasarana serta Keadaan Tenaga


1. Fasilitas Puskesmas
a. Gedung Puskesmas
1 buah gedung Puskesmas Tanah Garam yang terletak di kelurahan VI Suku
Kec.Lubuk Sikarah, Kota Solok.
b. Puskesmas Pembantu dan Poskeskel
Puskesmas Tanah Garam mempunyai 5 Puskesmas Pembantu dan 3 Poskeskel
yaitu :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Pustu Payo
Pustu Bandar Pandung
Pustu Gurun Bagan
Pustu Sawah Piai
Pustu Bancah
Poskeskel Tanah Garam
Poskeskel Gurun Bagan
Poskeskel Sinapa Piliang

c. Transportasi Puskesmas Tanah Garam berupa :


1) Kendaraan roda 4 : 2 unit
2) Kendaraan roda 2 : 21 unit

d. Keadaan Tenaga Puskesmas


Tabel 1. SDM Puskesmas Tanah Garam
No.
1
2
3
4
5
6

JENIS TENAGA
S2 Kesehatan Masyarakat
Dokter Umum
Dokter Gigi
Sarjana Kesehatan Masyarakat
S1 Keperawatan
Dokter Spesialis Anak
9

JUMLAH
1
5
1
3
3
1

KETERANGAN

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

D3 Bidan
D3 Kesling
D3 Gizi
D3 Labor
D3 Gigi
D3 Apikes
D3 Refraksi
D3 Fisioterapi
D3 Atem
D1 Kebidanan
Perawat SPK
Perawat Gigi
Asisten Apoteker
Analis Labor
SMF
D3 Perawat
Sopir
Petugas Jaga Malam
Kebersihan
Apoteker
JUMLAH

22
1
3
2
1
1
1
2
1
5
2
1
2
1
2
19
3
2
3
1
89

2. Sarana Pendukung di Luar Puskesmas


A. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di wilayah kerja puskesmas adalah ( PAUD, 4
taman kanak-kanak, 2 SLB Autis, 13 Sekolah Dasar, 3 SLTP/MTsN, 4
SMU/SMK, 1 Akper.
B. Sarana Kesehatan
Data Sarana dan Prasarana Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah
Garam Tahun 2015:
Rekam Medik
Poli Umum
Poli Gigi
UGD 24 jam
Laboratorium Klinik
Farmasi
Klinik Gizi
10

Klinik Sanitasi
Klinik TB, VCT dan IMS
Poli Ibu
Poli Anak
Poli KB
PolI Imunisasi
Klinik PKPR
Klinik Tumbuh Kembang
Rawatan Ibu dan Anak
Rawatan Dewasa
3. Sasaran
A . Data Kependudukan
Jumlah Penduduk

: 21.942 orang

Jumlah Bulin

: 415 orang

Jumlah Buteki

: 396 orang

Jumlah Bayi

: 4.383 orang

Jumlah Anak Balita

: 1.206 orang

Jumlah PUS

: 3.628 pasangan

Jumlah Bumil

: 458 orang

Jumlah WUS

: 5.114 orang

Jumlah Anak Remaja Sekolah : 3.444 orang


B. Peran Serta Masyarakat
Jumlah Posyandu

: 23 buah

Jumlah Kader Posyandu

: 92 orang

Jumlah TOGA

: 3 kelurahan

Jumlah POD

:-

Jumlah Posyandu Lansia

: 9 buah

Jumlah Kelompok Dana Sehat : Jumlah UKK

:-

Jumlah KK Miskin

: 644 KK

11

3.5 Gambaran Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas Tanah


Garam
Dalam pelaksanaan program pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Tanah
Garam terdapat 2 program puskesmas yaitu program wajib dan program pengembangan,
dimana pencapaian target pada masing-masing program wajib di tahun 2015 adalah:
1. KIA dan KB
Kegiatan Program Kesehatan Ibu:
a. Kelas Ibu Hamil
b. Pelayanan ANC
c. Kunjungan Bumil Resti
d. Kunjungan Nifas
e. Pemantauan Stiker P4K/ANC Berkwalitas
f. otopsi verbal
g. Pembinaan BPS
h. Pembinaan GSI
Kegiatan Prog Kesehatan Anak:
a. DDTK
b. Kelas Ibu Balita
c. Kunjungan rumah balita bermasalah
d. LBI
Keluarga Berencana
Kegiatan :
1. Pelayanan dan konseling
2. Penanganan komplikasi ringan
Tabel 2. Program KIA hingga Agustus 2015
N

Program

Kegiatan

Pencapaian (%)

Target (%)

KIA (Ibu)

K1

85

95

K4

61

95

Persalinan oleh Nakes

62

90

12

Kunjungan Nifas

61

89

Deteksi resti Ibu Hamil

34

20

15

Jumlah KN 1

61

90

Jumlah KN Lengkap

60

DDTK 4 kali/tahun

51

80

Pelayanan bayi

51

90

DDTK 2 kali/tahun

60

80

Yankes anak balita

87,98

90

Jumlah kematian neonatus

Jumlah kematian bayi

Jumlah kematian balita

oleh Nakes
Deteksi resti Ibu hamil
oleh masyarakat
Kematian ibu hamil atau
bersalin atau nifas
2

Anak

Tabel 3. PWS KB hingga bulan Agustus 2015


NO

Kelurahan

Jumlah

Peserta KB baru

Peserta KB Aktif

PUS
Bln

Bln

lalu

ini

Kum

Jml

Bln

Bln

lalu

ini

Kum

Jml

1.

Tn.Garam

2475

15

129

5,2

1.750

1.752

1.752

70,7

2.

VI Suku

968

97

10

686

684

684

70,8

13

3.

Sinapa

227

3,5

162

162

162

71,3

3670

13

23

234

6,3

2.598

2.598

2.598

70,7

Piliang
Total

2. Gizi Masyarakat
Kegiatan :
a. Penimbangan Masal & Pemberian Vit A (bln Feb & Agst)
b. Pengukuran Status Gizi Murid TK/PAUD
c. Pengukuran Status Gizi Siswa SLTP & SLTA
d. Pemantauan Status Gizi Sekolah yg mendapat PMT-AS
e. Kunjungan rumah Balita Gizi kurang dan buruk serta Bumil KEK
f. Pemantauan Posyandu
g. Pemberian PMT Pemulihan
h. TFC
i. Pengambilan sampel garam RT untuk Survey GAKY
j. Kelas Gizi
Kegiatan rutin seperti :
- Pemberian vit A
- Pemberian tablet Fe
- Pemantauan pertumbuhan balita

14

84.1
76.3

83.8
83.182.4

79.7

67.3
61.2
55.8
49.7

46.6

54.4
50.4

49.7

48.9 49.2

45.245.1
43.443.5

44.5

52.3 50.8
50.6
49.3
48.8
48.5
47.6

41.8

37.2

35.4

33.3

Tanah Garam

VI Suku

Sinapa Piliang

puskesmas

Gambar 2. Cakupan D/S Bulan Januari s/d Agustus 2015 Di Wilayah Kerja
PUSKESMAS Tanah Garam

3. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit


Kegiatannya :
Tabel 4. Program P2M
Program
Imunisasi

Program
P2M

a. Pelayanan

a. Sosialisasi P2PM

Imunisasi

dan Surveilans
b. Survey dan

b. BIAS

Program TB

Pemetaan wilayah

c. TT WUS

TB
c. Penyegaran Kader

d. Sweeping

TB
d. Penyuluhan HIV
15

Kegiatan Program TB
a. Pelacakan Kasus Kontak
b. PMO Program Rabies
a. Pelacakan Kasus

e. Pelacakan KIPI

AIDS,IMS & TB
untuk pemuda
e. Survey
Epidemiologi
f. PTM
g. Posbindu

DBD :

Sosialisasi DBD

Pemantauan Jentik

PE

Pneumonia : penemuan dan


penanganan kasus
Kusta : penemuan dan penanganan
kasus
HIV/AIDS & IMS:Penjaringan

Hasil Kegiatan :
Tabel 5. Hasil kegiatan P2M Januari Juli 2015
No
1.

Program
P2M

Kegiatan
Penemuan Kasus BTA (+)
Angka bebas jentik (ABJ)
Penemuan kasus Pneumonia
Pengobatan Diare
Penangan Kasus DBD
Jumlah Kasus DBD
Penemuan Kasus Kusta
Rabies : Kasus Gigitan
Pemberian VAR/SAR
IVA :Diperiksa hasil (+)
HIV/AIDS
Kunjungan
HIV (+)

16

Pencapaian
8
83,7
15
100
100
17
28
18/44
262
1

Target (%)
80
95
75
100
100
-

14.

Imunisas
i

Imunisasi Lengkap

94,5

85

HB O

175 org

BCG

61,4 %

Pol 1

61,4 %

95

DPT + Hb+HiB 1

62,1 %

90

Polio 2

62,3%

90

DPT HB- HiB 2

60%

90

Polio 3

60%

DPT Hb HiB 3

59,3%

Polio 4

59,3%

Campak

58,2%

Campak (booster)

76 org

DPT HB HiB (booster)

147 org

4. Kesehatan Lingkungan
Kegiatan :
- Inspeksi Sanitasi Dasar
- Rumah Sehat
- Pemeriksaan TTU-TPM
- STBM
- Pengelolaan Sampah Rt
- Pembinaan Dan Pengawasan Kwalitas Air
- Penyuluhan Hygiene Sanitasi Ke Sekolah
- Penyuluhan Kawasan Sehat
Hasil Kegiatan
Tabel 6. Hasil Kegiatan Kesling
No

Program

Akses Air

TG
100

VI SUKU
100

Bersih
17

SNP
100

Pencapaian
100

Target (%)
100

Jamban

67,91

85,75

100

84,6

100

Keluarga
3

Pengel. Limbah

57,16

56,92

57,69

57,12

100

Pengel.

57,86

55,19

52,56

56,53

100

69,55

80,98

83.65

74,55

95

Sampah
5

Rumah Sehat

TTU

100

80

TPM

86,67

85

Klinik Sanitasi

1,1

10

5. Promosi Kesehatan
Kegiatan :
a. Penyuluhan ke Sekolah
b. Penyuluhan di Posyandu
c. Penyuluhan Keliling
d. Pembinaan Kelurahan model PHBS
e. KTR
f. Pelaksanaan kegiatan Kelurahan Siaga
Program Pengembangan
Tabel 7. Hasil Kerja Promkes
1.

UKS

Skrining murid kelas 1

SD/SLTP/SLTA

Pembinaan Sekolah Sehat

Pelatihan Dokter Kecil/Kader Kesehatan


2. Perkesmas
Asuhan keperawatan pada keluarga
3.

Kunjungan rumah KK Resti


Kesehatan Jiwa
18

4.

5.

6.

Penemuan dini dan penanganan kasus jiwa

Rujukan kasus jiwa

Kesehatan Indra Mata &Telinga


Penemuan dan penangan kasus
Rujukan
Kesehatan Lansia
Pelayanan di dalam dan luar gedung

Pembinaan kelompok Lansia

Senam lansia

Penyuluhan Kesehatan Lansia

Deteksi Dini Kesehatan Lansia


PKPR
Pelatihan kader PKPR

Penyuluhan & konsultasi ke sekolah

Konsultasi bagi remaja


7. Kesehatan Gigi & Mulut
Dalam Gedung:

Pelayanan Kedaruratan Gigi

Pelayanan Kesehatan Gigi dan mulut dasar

Pelayanan medik gigi dasar


Luar Gedung:

3.6

UKGS

UKGM

Identifikasi Masalah
Proses identifikasi masalah dilakukan melalui observasi, laporan di Puskesmas
Tanah Garam tahun 2015 dan wawancara dengan penanggung jawab program di
Puskesmas. Beberapa masalah di puskesmas Tanah Garam yang ditemui antara lain:
1. Kepatuhan ibu hamil pada kunjungan pertama dangan kesehatan
2. Penanganan gizi buruk melalui program terapi feeding center
3. Tingkat kepedulian wanita terhadap pemeriksaan IVA
19

4. Kunjungan neonatus ke puskesmas Tanah Garam


5. Rendahnya angka kunjungan ke klinik sanitasi

3.6 Penetapan Prioritas Masalah


Tabel 8. Penetapan Masalah
N

MASALAH

KRITERIA
1

Tingkat
Urgensi (U)

MASALA

MASALA

MASALAH

MASALA

MASALA

H (1)

H (2)

(3)

H (4)

H (5)

Kepatuhan

Penangana

Tingkat

Kunjungan

Rendahny

ibu hamil

n gizi

kepedulian

neonatus

a angka

pada

buruk

wanita

ke

kunjunga

kunjungan

melalui

terhadap

puskesmas

n ke klinik

pertama

program

pemeriksaa

Tanah

sanitasi

dengan

terapi

n IVA

Garam

tenaga

feeding

kesehatan

center

Tingkat
Keseriuasan
(S)

Tingkat
Perkembanga
n (G)

20

UXSXG

3.9

48

36

18

27

80

Sebab Akibat Masalah Analisis


Berdasarkan penilaian prioritas di atas, kami mengganggap perlunya modifikasi,
analisis, dan upaya pemecahan masalah rendahnya kunjungan pasien penyakit berbasis
lingkungan ke klinik sanitasi.

Tabel 9. Rekapitulasi Penyakit Berbasis Lingkungan Yang Berkunjung Ke Klinik


Sanitasi
N

PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN YANG BERKUNJUNG

BULAN

KE KLINIK SANITASI TAHUN 2015

DIAR

ISPA

MALARI

DBD

TB

KULIT

PARU

KERACUNAN
MAKANAN

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

Tabel 10. Rekapitulasi Penyakit Berbasis Lingkungan Yang Berkunjung Ke Poli Umum
N

BULAN

DATA PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN YANG BERKUNJUNG

KEPOLI UMUM TAHUN 2015


DIAR

ISPA

E
1

Februari

MALARI

DBD

A
46

TB
PARU

201

21

KULIT

KERACUNAN
MAKANAN

Maret

49

115

April

46

184

Mei

40

163

Juni

28

133

Juli

73

140

Agustus

32

64

11

34

Pencapaian
4
3.6

1.2

Pencapaian

Gambar 3. Grafik Pencapaian Pasien Yang Berkunjung ke Klinik Sanitasi


Persentase penderita yang dikonseling:
Jumlah penderita yang dikonseling
Seluruh jumlah pasienberbasis lingkungan

x100% =

16
1367

x 100% = 1,1

%
Data diatas lalu dibandingkan dengan jumlah keseluruhan pasien penyakit berbasis
lingkungan yang berobat ke poli, ternyata tidak seluruh pasien ini berkunjungan atau
dirujuk ke klinik sanitasi. Setelah melakukan observasi langsung, diskusi, dan
wawancara dengan petugas puskesmas, maka didapatkan penyebab beberapa masalah
22

rendahnya kunjungan pasien penyakit berbasis lingkungan ke klinik sanitasi Puskesmas


Tanah Garam, yakni :

23

MANUSIA
Petugas Kesehatan:
Pelaksana piket di klinik sanitasi kurang disiplin
Belum semua pasien dengan penyakit berbasis lingkungan dirujuk oleh petugas BP atau KIA ke klinik sanitasi
Kurangnya kerjasama lintas program dalam merujuk pasien dengan penyakit berbasis lingkungan dari BP dan KIA ke klinik sanitasi
Kurangnya sosialisasi dari petugas kesehatan tentang fungsi, peran dan kegiatan klinik sanitasi kepada masyarakat
Masyarakat:
Ketidaktahuan dan ketidakpahaman masyarakat tentang adanya adanya klinik sanitasi dan fungsinya.
Ketidaksadaran masyarakat tentang pentingnya klinik sanitasi.

LINGKUNGAN
Tempat pelaksanaan klinik sanitasi yang kurang representatif.

.
MATERIAL
Kurangnya media informasi tentang pentingnya klinik sanitasi.

METODE
Belum adanya target pencapaian kunjungan ke klinik sanitasi
Alur rujukan dari poli umum ke klinik sanitasi belum jelas
Belum adanya pedoman tentang penyakit yang wajib dirujuk

24

Rendahnya kunjungan pasien penyakit berbasis lingkungan ke klinik sanitasi Puskesmas Tanah G

BAB IV
PEMBAHASAN

Dari hasil Penyebab Masalah didapatkan berbagai penyebab RENDAHNYA PERSENTASI


KUNJUNGAN KE KLINIK SANITASI bagi masyarakat di wilayah kerja puskesmas tanah
garam. Dari penemuan penyebab tersebut. Penulis dapat merancang Penetapan Alternatif
Pemecahan Masalah untuk meningkatkan angka pencapaian target.
4.1

Penetapan Alternatif Pemecahan Masalah


Tabel 11. Pemecahan Masalah
Variabel Penyebab

N
o

Faktor

Penyebab Masalah

Penyebab
1.

Manusia

Alternatif Pemecahan
Masalah

Petugas Kesehatan
Mengadakan
rapat
Kurangnya kesadaran petugas untuk
lintas program untuk
merujuk pasien dengan penyakit
mengingatkan kembali
berbasis lingkungan ke klinik sanitasi
petugas
puskesmas
- Pelaksana piket di klinik sanitasi
akan
pentingnya
kurang disiplin
merujuk
pasien
- Kurangnya kerjasama lintas program
dengan
penyakit
dalam merujuk pasien dengan penyakit
berbasis lingkungan ke
berbasis lingkungan dari BP dan KIA
ke klinik sanitasi
klinik sanitasi
- Kurangnya sosialisasi dari petugas Memberikan
kesehatan tentang fungsi, peran dan
penyuluhan
ke
kegiatan klinik sanitasi kepada
masyarakat
masyarakat
Menetapkan
jadwal
klinik sanitasi serta
Masyarakat:
menetapkan
jenis
- Ketidaktahuan dan ketidakpahaman
penyakit yang harus
masyarakat tentang adanya adanya
dirujuk
ke
klinik
klinik sanitasi dan fungsinya.
sanitasi oleh kepala
Puskesmas
untuk
-

25

Metode

3.

Material

Ketidaksadaran masyarakat
pentingnya klinik sanitasi.

tentang

dijadikan pritoritas

- Belum
adanya
target
pencapaian Evaluasi
bulanan
kunjungan ke klinik sanitasi
internal
bidang
- Alur rujukan dari poli umum ke klinik
kesehatan lingkungan
sanitasi belum jelas
dan oleh pimpinan
- Belum adanya pedoman tentang penyakit
puskesmas terhadap
yang wajib dirujuk
kinerja petugas klinik
sanitasi
serta
penerapan
sistem
reward
and
punishment.
- Kurangnya media informasi tentang
Pembuatan media informasi
pentingnya klinik sanitasi

berupa poster tentang klinik


sanitasi yang dipasang di

4.

Lingkungan

ruang tunggu pasien


Tempat pelaksaan klinik sanitasi yang Melakukan tata

ulang

ruangan klinik sanitasi,

kurang representatif

sehingga menarik bagi


pasien
berkunjung

26

untuk

4.2. Rencana Pelaksana Kegiatan


Tabel 12. Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan
Rapat internal
- Rapat

dengan

Tujuan

Sasaran

- Menetapkan

Masyarakat

beberapa

yang

Unsur yang terlibat


Tenaga
Sarana

Penanggung
Jawab

Pemegang

Tempat
dan
Waktu

Pimpinan

Ruang

Ruang

pemegang progam

penyakit yang berkunjung ke program

dan

rapat,

rapat

lainnya

harus dirujuk puskesmas

Kesehatan

petugas

laporan

Puskesm

ke

lingkungan

Puskesma

kunjungan

as,

klinik

dilaksana

sanitasi

kan

- Penetapan

reward

dan punishment
- Menyusun

klinik Tanah Garam

sanitasi

rencana- Membuat

anggaran dana
- Mengaktifkan
kembali

rencana
pelaksanaan
klinik sanitasi

penyuluhan dalam
gedung
- Memperbanyak
brosur

27

Jadwal Keterangan
O N D

Pembahasan
4.2.1 Rencana kegiatan dan penanggulangan
a. Tenaga kesehatan memberikan penyuluhan kepada setiap masyarakat yang datang
ke Posyandu tentang manfaat klinik sanitasi.
b. Tenaga kesehatan memberikan sosialisasi pada tokoh masyarakat
c. Tenaga kesehatan memberikan pengarahan tentang bagaimana cara menjaga
kebersihan lingkungan yang benar.
d. Tenaga kesehatan memberikan edukasi kepada para kader yang bertujuan agar
dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat
4.2.2 Faktor Penghambat dan Permasalahan
a. Para masyarakat tidak bersedia untuk mengikuti penyuluhan karena kurangnya
pemahaman akan klinik sanitasi

28

BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dari data yang di dapat, dapat disimpulkan bahwa rendahnya kunjungan pasien dengan
penyakit berbasis lingkungan ke klinik sanitasi Puskesmas Tanah Garam, disebabkan oleh:
-

Kedisiplinan pelaksanaan piket harian klinik sanitasi belum optimal.

Kurangnya pemahaman dan kesadaran petugas untuk merujuk pasien dengan penyakit
berbasis lingkungan ke klinik sanitasi

Ketidaktahuan dan ketidakpahaman masyarakat tentang adanya adanya klinik sanitasi


dan fungsinya.

Ketidaksadaran masyarakat tentang pentingnya klinik sanitasi.

Kurangnya kerjasama lintas program dalam merujuk pasien dengan penyakit berbasis
lingkungan ke klinik sanitasi

Belum adanya target pencapaian kunjungan ke klinik sanitasi

Kurangnya sosialisasi dari petugas kesehatan tentang fungsi, peran dan kegiatan klinik
sanitasi kepada masyarakat.

Kurangnya media informasi tentang pentingnya klinik sanitasi.

Tempat pelaksanaan klinik sanitasi yang kurang representatif.

Saran
Dari analisis masalah, alternatif solusi masalah, dan rencana pelaksanaan program yang
disusun di atas, diharapkan dapat meningkatkan angka kunjungan pasien dengan penyakit
berbasis

lingkungan

ke

klinik

sanitasi.

Program

ini

harus

dievaluasi

secara

berkesinambungan dan terus ditingkatkan kualitasnya.


Pimpinan Puskesmas Tanah Garam bersama-sama petugas di Puskesmas Tanah Garam
terutama petugas klinik sanitasi supaya memperbaiki manajemen, melakukan sosialisasi yang
baik mengenai klinik sanitasi kepada masyarakat dan meningkatkan kerjasama klinik sanitasi
secara lintas sektor dan lintas program di Puskesmas Tanah Garam, sehingga kunjungan ke
klinik sanitasi menjadi optimal dengan cara ,enetapkan beberapa penyakit yang harus dirujuk

29

ke klinik sanitasi, memperbanyak brosur serta mengaktifkan kembali penyuluhan dalam


gedung.

30

Anda mungkin juga menyukai