Anda di halaman 1dari 11

BAB I ACC 3 JAN 2017

PENDAHULUAN
A;

Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antar

manusia, sehingga dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang


utuh. Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan
sumber daya manusia di masa yang akan datang, terutama dalam
menghadapi persaingan dalam dunia pendidikan. Proses pendidikan dapat
terjadi di mana saja, salah satunya dan yang dianggap paling berpengaruh
adalah pendidikan pada jenjang sekolah. Pendidikan di sekolah tercipta
melalui interaksi antara guru dengan siswa melalui proses pembelajaran.
Proses pembelajaran yang terjadi di lingkungan sekolah (pendidikan
formal) melibatkan berbagai komponen yaitu: tujuan, bahan, metode dan
alat serta penilaian (Sudjana, 2000). Jika salah satu komponen tidak ada
maka proses pembelajaran kurang berhasil.
Siswa pada umumnya dapat mencapai sikap mental yang baik jika mereka
mengetahui tujuan belajar itu sendiri. Pembelajaran yang dilaksanakan
dapat diketahui hasilnya dengan diadakan evaluasi hasil belajar. Evaluasi
hasil belajar bertujuan mengetahui kemajuan dan kelemahan siswa, guru,
proses belajar mengajar beserta sebab akibatnya, sehingga siswa dapat
mengetahui langkah apa yang akan diambil untuk meningkatkan hasil
belajarnya.
Belajar adalah proses menghasilkan perubahan tingkah laku atau
kecakapan. Keberhasilan belajar tergantung pada: 1) faktor internal, yaitu
faktor yang berasal dari dalam diri siswa; 2) faktor eksternal, yaitu faktor

yang berasal dari luar diri siswa. Faktor internal meliputi bahan belajar,
motivasi, sikap, perasaan, emosi, dan intelegensi. Faktor eksternal meliputi
bahan pelajaran, metode mengajar, media pendidikan dan lingkungan
dalam kelas maupun di luar kelas (Mursell & Nasution, 2002).
Seiring dengan perubahan paradigma pendidikan dari teacher
center ke student center, maka fungsi guru juga berubah. Guru tidak
lagi berfungsi sebagai pusat sumber belajar bagi siswa, namun lebih ke
arah sebagai fasilitator yang memfasilitasi berbagai hal yang diperlukan
oleh siswa untuk belajar. Hal lainnya yang sangat penting adalah
bagaimana guru dapat menciptakan suasana proses belajar yang dapat
membangun dan meningkatkan semangat kreatifitas siswa. Salah satu
masalah

dalam

pendidikan

IPA dewasa

ini

adalah

kurangnya

mengunakan model, metode, strategi dan media pembelajaran yang


bervariasi untuk mendukung suatu kegiatan belajar mengajar di lingkup
lembaga pendidikan formal. Khususnya di SMA pada umumnya masih
didominasi oleh aktivitas guru. Kelas terfokus pada guru sebagai sumber
utama pengetahuan dan kegiatan belajar mengajar berpegang pada buku
paket saja. Keadaan demikian menyebabkan pembelajaran kurang dapat
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi secara
langsung, baik dengan siswa lain (teman kelas) maupun dengan guru.
Berdasarkan informasi yang saya dapat dari siswa SMAN 01
Menjalin kelas XI, bahwa proses pembelajaran biologi di kelas XI kurang
bervariasi atau pembelajarannya terfokus pada buku dan penyamapian
materi hanya didominasi oleh guru, dan sering kali hanya menggunakan

metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Pembelajaran menggunakan


metode-metode tersebut hanya melatih siswa dari segi teoritis
(menghafal), sehingga siswa kurang berperan aktif dalam proses belajar
mengajar, dan membuat beberapa siswa mengalami kesulitan saat belajar,
serta partisipasi siswa di dalam kelas menjadi pasif. Banyak sekoalah sekolah saat ini pada kenyataanya menunjukkan bahwa proses belajar
mengajar berjalan secara teoritis (ceramah). Meskipun di dalam proses
belajar mengajarnya sering disajikan sesi tanya jawab antara guru dengan
siswa, namun seakan kurang maksimal. Hal tersebut disebabkan karena
guru

dalam bertanya hanya menyajikan pertanyaan-pertanyaan yang

singkat dan bersifat sangat sederhana. Pertanyaan-pertanyaan tersebut


biasanya hanya didominasi oleh konsep apa, siapa, dan kapan,
sedangkan konsep pertanyaan lain, seperti mengapa, bagaimana,
maupun konsep khusus yang lain sangat jarang disajikan.
Begitulah kondisi proses belajar mengajar yang terjadi di banyak
sekolah tingkat menengah di Indonesia, termasuk di SMA Negeri 01
Menjalin. Kondisi tersebut menyebabkan siswa kurang mengenal
maupun memahami secara lebih detail tentang konsep maupun peta
konsep pembelajaran biologi. Dampak negatifnya adalah cara berfikir
dan prestasi belajar siswa kurang maksimal.
Guru sering kali memegang peranan penting dalam proses
pembelajaran, padahal yang seharusnya guru hanya sebagai fasilitator.
Sehingga untuk menunjang kegiatan pembelajaran, seorang guru dituntut
untuk kreatif melakukan berbagai macam strategi mengajar. Guru harus

bisa membangun siswa dalam belajar, membuat proses pembelajaran


bukan hanya menyenangkan tetapi juga berbobot. Guna mengatasi
masalah tersebut, diperlukan adanya sebuah strategi dan media
pembelajaran yang lebih memberdayakan siswa, yaitu suatu strategi dan
media

pembelajaran yang mampu meningkatkan minat siswa untuk

berfikir kreatif dan meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Lebih jauh
lagi, strategi pembelajaran yang dapat memberikan ide dalam
permasalahan-permasalahan yang dialami siswa. Dengan demikian guru
dapat memberikan refleksi, misalnya berupa penjelasan lanjutan tentang
konsep pembelajaran tertentu, sehingga pemahaman konsep dan prestasi
belajar siswa dapat ditingkatkan dan berguna bagi siswa selama di
sekolah atau setelah mereka lulus dari sekolah tersebut.
Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah strategi The Power
Of Two untuk siswa SMAN 01 Menjalin kelas XI, pada system
penapasan.

Strategi

Pembelajaran

The

Poewr

Of Two

artinya

menggabungkan kekuatan dua orang. Menggabungkan kekuatan dua


orang dalam hal ini adalah membentuk kelompok kecil, masing-masing
kelompok terdiri dari dua atau lima siswa. Kekuatan ini dilakukan agar
muncul sinergi itu yaitu dua orang atau lebih tentu lebih baik dari pada
satu. Strategi belajar kekuatan berdua (the power of two) termasuk bagian
dari belajar kooperatif. Kooperatif adalah belajar dalam kelompok kecil
dengan menumbuhkan kerja sama secara maksimal melalui kegiatan
pembelajaran oleh teman sendiri dengan anggota dua orang di dalamnya
untuk mencapai kompetesi dasar (Mafatih,2007). Strategi The Power Of

Two dirancang untuk memaksimalkan belajar kolaboratif (bersama) dan


meminimalkan kesenjangan antara siswa yang satu dengan yang lain.
Strategi The Power Of Two merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk
meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong kepentingan dan
keuntungan sinergi. Dengan demikian, siswa dilatih untuk benar-benar
cermat dan disiplin dalam menghayati suatu permasalahan (problem)
yang disajikan oleh guru dan peserta didik harus memfokuskan diri untuk
mereflesikan (perenungan) dalam menentukan jawaban yang tepat. Pada
akhirnya, siswa benar-benar mengerti dan memahami permasalahanpermasalahan yang disajikan guru, sehingga cara berpikir kreatif dan
hasil belajar kognitif siswa dapat ditingkatkan.
Strategi pembelajaran The Power Of Two pernah digunakan oleh
Muhamad Anwar dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta pada Tahun 2010. Yang berjudul Penerapan Metode The
Power Of Two untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Kolaborasi dan
Minat Siswa pada Materi Sistem Pencernaan Makanan Di Kelas XI IPA
MAN Tempel Sleman Tahun Ajaran 2009/2010. Hasil dari PTK yang
dilakukan Muhamad Anwar menunjukan bahwa menggunakan Metode
The Power Of Two pada sistem pencernaan makanan dapat meningkatkan
kemampuan belajar kolaboratif dan minat belajar siswa MAN Tempel
Sleman. Peningkatan kemampuan belajar kolaborasi siswa dapat dilihat
dari meningkatnya siswa yang aktif pada siklus II, dan semakin baik nilai
dari masing-masing aspek yang meliputi: berpendapat secara rasional,
menerima pendapat dengan alasan yang benar, peduli terhadap

kelompok, mengerjakan tugas dan membantu teman. Peningkatan minat


belajar siswa ditunjukan dengan adanya pengurangan dari jumlah siswa
yang minat kurang menjadi minat cukup, siswa minat cukup menjadi
minat yang tinggi.
Selain strategi, media juga sangat diperlukan pada saat proses
pembelajarn biologi, terutama pada materi sistem pernapasan. Media
yang digunakan adalah alat peraga Bobalansel. Keunggulan dari
Bobalandsel ini adalah:

1; Siswa mampu mencapai kompetensi dan menjelaskan proses

inspirasi dan ekspirasi pada pernapasan perut.


2; Mengunakan Bobalandsel lebih menarik dan membuat siswa

lebih memahami suatu konsep karena dapat memperoleh


pengetahuan dengan melakukan percobaan sendiri.
3; Siswa tidak hanya menghafal materi yang ada dalam buku

tetapi

siswa

dapat

belajar

menemukan,

membangun

pengetahuan sendiri, serta pembelajaran lebih menyenangkan,


sehingga konsep yang diperoleh lebih mudah diingat.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis


tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul, Penerapan
Strategi Pembelajaran The Power Of Two dengan Menggunakan Alat
Peraga Bobalandsel untuk meningkatkan Berpikir Kreatif dan Hasil
Belajar Kognitif Siswa Kelas XI SMAN 01 Menjalin.

B;

Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1; Apakah penerapan strategi pembelajaran The Power Of Two dengan

menggunakan alat peraga Bobalandsel dapat meningkatkan cara


Berpikir Kreatif pada pokok bahasan sistem pernapasan untuk siswa
kelas XI SMAN 01 Menjalin?
2; Apakah penerapan strategi pembelajaran The Power Of Two dengan

menggunakan alat peraga Bobalandsel dapat meningkatkan hasil


belajar kpada pokok bahasan sistem pernapasan untuk siswa kelas XI
SMAN 01 Menjalin?

C;

Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk:


1; Mengetahui peningkatan cara berpikir kreatif siswa dengan penerapan
strategi pembelajaran The Power Of Two dengan menggunakan alat
peraga Bobalandsel pada pokok bahasan sistem pernapasan untuk
siswa kelas XI SMAN 01 Menjalin.
2; Mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa dengan
penerapan strategi pembelajaran The Power Of Two dengan
menggunakan alat peraga Bobalandsel pada pokok bahasan sistem
pernapasan untuk siswa kelas XI SMAN 01 Menjalin.

D;

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara


lain, sebagai berikut:

1;

Bagi siswa

a; Siswa mempunyai parameter maupun tolok ukur dalam pencapaian


tujuan pembelajaran.
b; Pemerataan pemahaman siswa lebih luas dengan adanya pertanyaan
maupun pernyataan antara siswa dengan guru.
c. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan semangat
belajar siswa khususnya untuk mata pelajaran Biologi.
2;
a.

3;

a.

Bagi Guru
Sebagai masukan bagi guru bidang studi Biologi agar dapat
menerapkan strategi pembelajaran The Power Of Two sebagai salah
satu strategi alternatif yang dapat diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran, khususnya materi sistem pernapasan.
Bagi sekolah
Hasil penelitian ini memberikan sumbangan yang berarti dalam
rangka memperbaiki pembelajaran biologi khususnya.

4;
a.

E;

Bagi Peneliti
Sebagai referensi pengalaman dalam mempersiapkan diri sebagai
tenaga pendidik pada masa yang akan datang. Selain itu juga untuk
menambah wawasan tentang penerapan strategi The Power of Two
dan media dengan menggunakan alat peraga Bobalandsel
(botol,balon,dan selang) di lingkungan Sekolah Menengah Atas
(SMA), khususnya materi sistem pernapasan.

Keterbatasan Penelitian

Mengingat masih begitu luasnya permasalahan dalam penelitian ini


dan keterbatasan peneliti dalam melaksanakan penelitian, baik dari segi
waktu, tenaga, dan biaya, maka peneliti memberi batasan-batasan, yaitu:
a; Objek penelitian yang dikupas adalah khusus pada penerapan strategi
pembelajaran The Power Of Two dan media bobalandsel yang
digunakan untuk meningkatkan berpikir kreatif dan hasil belajar
kognitif siswa.
b; Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 01
Menjalin Kalimantan Barat tahun ajaran 2016/2017.
c; Pokok bahasan Biologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sistem pernapasan.
d; Peningkatan cara berpikir kreatif dan hasil belajar kognitif diukur dari
nilai post-test yang dilakukan pada akhir setiap siklus.

F;
1;

Istilah Operasional
Strategi The Power Of Two
Strategi pembelajaran The Power of Two artinya menggabungkan

kekuatan dua orang. Menggabungkan kekuatan dua orang dalam hal ini
adalah membentuk kelompok kecil, masing-masing kelompok terdiri dari
dua atau lima siswa. Kekuatan ini dilakukan agar muncul sinergi itu yaitu
dua orang atau lebih tentu lebih baik dari pada satu. Strategi belajar
kekuatan berdua (the power of two) termasuk bagian dari belajar
kooperatif adalah belajar dalam kelompok kecil dengan menumbuhkan
kerja sama secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran oleh teman

sendiri dengan anggota dua orang di dalamnya untuk mencapai


kompetesi dasar (Mafatih,2007).

2;

Berpikir kreatif
Berpikir kreatif adalah suatu aktivitas mental untuk membuat

hubungan-hubungan (conections) yang terus menerus (kontinu),sehingga


ditemukan kombinasi yang benar atau sampai seseorang itu menyerah.
Asosiasi kreatif terjadi melalui kemiripan-kemiripan sesuatu atau melalui
pemikiran analogis. Asosiasi ide-ide membentuk ide-ide baru. Jadi
berpikir kreatif mengabaikan hubungan-hubungan yang sudah mapan,
dan

menciptakan

hubungan-hubungan

tersendiri.

Pengertian

ini

menunjukan bahwa berpikir kreatif merupakan kegiatan mental untuk


menemukan

suatu

kombinasi

yang

belum

dikenal

sebelumnya

( Evens,1991).

3;

Hasil belajar kognitif


Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka

atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir
pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat
penguasaan siswa dalam menerima materi pelajaran (Dimayati dan
Mudjiono,2006).

4.

Media (Bobalandsel)

Bobalandsel (botol,balon dan selang) adalah suatu media yang


digunakan peneliti dalam menyampaikan materi sistem pernapasan pada
peserta didik. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan
untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan si pelajar sehingga dapat mendorog terjadinya
proses belajar (Miarso,2004).

5;

Sistem pernapasan
Sistem pernapasan adalah sistem organ yang digunakan untuk

pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya


termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke paru-paru
dimana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga
mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada
berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon juga memiliki sistem
pernapsan. Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari
luar yang mengandung (oksigen) serta menghembuskan udara yang
banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa oksigen keluar dari
tubuh. Penghisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan
disebut ekspirasi.

Anda mungkin juga menyukai