BAB I
PENDAHULUAN
Diera percepatan teknologi yang memberikan berbagai kemudahan bagi
manusia, namun memberikan dampak kerugian atau negative bagi manusia dalam
menggunakan teknologi baik secara langsung maupun tak langsung. Sehingga
berdampak pada krisis moral di seluruh belahan dunia umumnya dan diindonesia
khususnya. Akan tetapi dalam Kenyataannya, seolah-olah pendidikan agama kurang
memberi kontribusi ke arah perbaikan moral. Setelah ditelusuri, pendidikan agama
menghadapi banyak kendala, antara lain pendidikan agama lebih diajarkan sebagai
konsep dan teori keagamaan, sehingga kurang bermakna bagi peserta didik.
Tambahan pula, waktu yang disediakan hanya tiga jam pelajaran dengan muatan
materi yang begitu padat dan memang penting, namun kurang menukik pada
pembentukan watak dan kepribadian peserta didik dan berbeda jauh lebih dari
tuntutan mata pelajaran lainnya. Sehingga memicu kurikulum karakter secara
tersembunyi.
Memang tidak adil menimpakan tanggung jawab atas munculnya kesenjangan
antara harapan dan kenyataan itu kepada pendidikan agama di sekolah, sebab
pendidikan agama di sekolah bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan
keberhasilan tujuan pendidikan agama peserta didik. Apalagi dalam pelaksanaan
pendidikan agama tersebut masih terdapat kelemahan-kelemahan yang mendorong
dilakukannya penyempurnaan terus menerus.Kelemahan lain, materi pendidikan
agama Islam, termasuk bahan ajar akhlak, lebih terfokus pada pengayaan pengetahuan
(kognitif) dan minim dalam pembentukan watak (afektif) serta pembiasaan
(psikomotorik). Kendala lain adalah kurangnya pelibatan guru dan mata pelajaran lain
dalam memberi motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai
agama dalam kehidupan keseharian sesuai dengan bidang studi tersebut. Tambahan
pula, lemahnya sumber daya guru dalam pengembangan pendekatan dan metode yang
lebih variatif, minimnya berbagai sarana pelatihan dan pengembangan, serta
kurangnya peran serta orang tua peserta didik ikut menghambat tercapainya tujuan
Pendidikan Agama Islam.
Maka dalam makalah ini penulis akan mengulas mengenai Kurikulum
Pendidikan Agama Islampada tingkat sekolah dasar dan materi yang rancang pada
pembelajaran Pendiidikan Agama IslamSD serta meninjau singkronisasi antara
kurikulum PAI SD dengan materi yang di tampilkan pada buku pelajaran PAI SD
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan
peserta didik mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa, dan
berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islamdari sumber utamanya kitab
suci Al Quran dan Hadits. Menurut Ditbinpaisun pendidikan agama islam adalah
suatu usaha bimbingan dan asuhan terhadap peserta didik agar nantinya setelah selesai
daripendidikan dapat memahami apa yang terkandung dalam islam secara
keseluruhan, menghayati makna dan maksud serta tujuan yang pada akhirnya
mengamalkannya.[1]
Kegiatannya dilakukan melalui keteladanan, bimbingan, pengajaran, latihan,
pembinaan dan pembiasaan, serta penggunaan pengalaman. Selain itu Pendidikan
Agama Islamjuga harus menghasilkan rasa hormat menghormati, toleransi (tasamuh)
untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan
antarumat beragama dalam masyarakat sehingga terwujud kesatuan dan persatuan
bangsa. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islamitu keseluruhannya terliput dalam
lingkup: Al Quran dan Hadits, keimanan, akhlak, fiqh (ibadah), dan peradaban.
Sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup Pendidikan Agama Islammencakup
perwujudan keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan
Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lain, maupun lingkungannya
(Hablun minallah wa hablun minannas).
A. Fungsi
Terdapat beberapa Fungsi Pendidikan Agama Islamdi SD yakni :
Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwan peserta didik
kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Sekolah
berfungsi untuk menumbuh kembangkannnya lanjutdalam diri siswa serta memlalui
bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketaqwaan tersebut dapat
berkembang seccara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya[2]
Pendidikan Agama Islamdi SD berfungsi untuk menanamkan penguasaan arah
dan pedoman nilai-nilai etika dan spiritualitas peserta didik yang bersumber dari
ajaran Agama Islambahwa manusia memikul tanggung jawab sebagai makhluk
personal maupun sosial untuk sendiri-sendiri atau bersama-sama mengabdi kepada
Allah SWT dan membangun kerjasama mengembangkan harkat dan martabat
manusia.
B. Tujuan
Pendidikan Agama Islamdi sekolah, mulai SD, SMP/MTs, sampai SMA/MA,
bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan dalam bentuk
kepercayaan dan kecintaan kepada Allah SWT, melalui pemberian dan pemupukan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, keteladanan, serta pengalaman
peserta didik tentang agama Islamsehingga menjadi manusia muslim berakhlak mulia
yaitu manusia yang produktif, bertoleransi (tasamuh), menjaga harmoni secara
personal dan sosial.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
1.
3. Pengorganisasian Materi
Pengorganisasian materi pelajaran pada hakekatnya adalah kegiatan menyiasati
proses pembelajaran dengan perancangan/rekayasa terhadap unsur-unsur instrumental
melalui upaya pengorganisasian yang rasional dan menyeluruh. Kronologis
pengorganisasian materi tersebut mencakup tiga tahap kegiatan, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian. Perencanaan terdiri dari perencanaan per satuan waktu
dan perencanaan per satuan bahan ajar. Perencanaan per satuan waktu terdiri dari
program tahunan dan program semester/caturwulan. Perencanaan per satuan bahan
ajar dibuat berdasarkan satu kebulatan bahan ajar yang dapat disampaikan dalam satu
atau beberapa kali pertemuan. Pelaksanaan terdiri dari langkah-langkah pembelajaran
di dalam atau di luar kelas, mulai dari pendahuluan, penyajian, dan penutup.
Penilaian merupakan proses yang dilakukan terus menerus sejak perencanaan,
pelaksanaan, dan setelah pelaksanaan pembelajaran per pertemuan, satuan bahan ajar,
maupun satuan waktu. Dalam proses perancangan dan pelaksanaan pembelajaran
hendaknya diikuti langkah-langkah strategis sesuai dengan prinsip didaktik, antara
lain:
dari mudah ke sulit;
dari sederhana ke komplek;
dari kongkrit ke abstrak.
4. Pengorganisasian Silabus
Rambu-rambu yang harus diperhatikan dalam pengorganisasian silabus mata
pelajara Pendidikan Agama Islammencakup membaca Al Quran, nilai-nilai, aspek
pembentukan sikap, ekstrakurikuler, dan keterpaduan. Kesemua rabu-rambu tersebut
dapat dikemukakan sebagai berikut.
a. Membaca Al Quran.
Membaca Al Quran atau hafalan-hafalan tertentu di awal setiap pelajaran selama 5
sampai 10 menit dengan tujuan untuk mengoptimalkan ketercapaian kemampuan
membaca/menghafal Al Quran secara baik dan benar.
b. Nilai-nilai.
Setiap materi yang diajarkan kepada peserta didik mengandung nilai-nilai yang terkait
dengan perilaku kehidupan sehari-hari, misalnya mengajarkan materi ibadah yaitu
Wudhu, selain keharusan menyampaikan air pada semua anggota wudhu di
dalamnya juga terkandung nilai-nilai bersih. Nilai-nilai inilah yang harus ditanamkan
kepada peserta didik dalam pendidikan agama (afektif).
c. Aspek Sikap.
Untuk unsur pokok akhlak misalnya, selain dikaji masalah yang bersangkutan dengan
aspek pengetahuan, aspek fungsionalnya diutamakan pada aspek sikap, sehingga
kelak Peserta didik bersikap sebagai seorang muslim yang berakhlak mulia. Dan
untuk mencapai tujuan tersebut, unsur akhlak juga didukung oleh cerita-cerita Rasul
yang berkaitan dengan sifat-sifat keteladanannya (uswatun hasanah).
d. Ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islamdapat mendukung kegiatan
intrakurikuler, misalnya melalui kegiatan pesantren kilat, infaq Ramadhan, peringatan
hari-hari besar Islam, bakti sosial, salat Jumat, tahun baru Islam, lomba baca tulis Al
Quran (BTA), dan lain-lain.
e. Keterpaduan.
Pola pembinaan Pendidikan Agama Islamdikembangkan dengan menekankan
keterpaduan antara tiga lingkungan pendidikan, yaitu: lingkungan keluarga, sekolah,
dan masyarakat. Untuk itu guru Pendidikan Agama Islam(GPAI) perlu mendorong
A.
1.
a.
b.
c.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
dan memantau kegiatan Pendidikan Agama Islamyang dialami oleh peserta didiknya
di dua lingkungan lainnya (keluarga dan masyarakat), sehingga terwujud keselarasan
dan kesesuaian sikap dan perilaku tindak dalam pembinaan peserta didik. [6]
5. Pemanfaatan Teknologi Komunikasi dan Informasi
Teknologi Komunikasi dan Informasi diperlukan untuk mewujudkan kreativitas
dan keterampilan agar hasil pembelajaran peserta didik dapat diketahui oleh peserta
didik lain atau orang lain. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi ditujukan
untuk mendapatkan informasi-informasi terbaru dalam rangka mencari gagasan untuk
perancangan dan pembuatan benda-benda keterampilan sebagai wujud dari kreativitas
peserta didik.
Adapun pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi yang digunakan, antara
lain:
melihat hasil teman sekelas dan kelas lain;
melihat pameran keterampilan;
memamerkan hasil keterampilan di majalah dinding;
memamerkan hasil keterampilan ketika pembagian rapot semester, akhir tahun dan
awal tahun;
memasang gambar dan informasi hasil keterampilan di WEB sekolah, WEB klub
keterampilan;
mempublikasikan pada brosur sekolah, brosur khusus keterampilan;
melihat model-model keterampilan yang bermuatan teknologi melalui internet;
melihat tayangan media cetak (koran, majalah, leaflet, dan sebagainya) dan
elektronik (CD,VCD, Video, TV, dan Film)
Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar
Standar Kompotensi Dan Kompotensi Dasar Per Aspek Pokok Mata Pelajaran
Standar kompetensi dan kompetensi dasar tiap kelas yang tercantum dalam
Standar Nasional juga dikelompokkan ke dalam empat unsur pokok mata pelajaran
Pendidikan Agama IslamSD, yaitu : (1) Al Quran, (2) Keimanan; (3) Akhlak; dan (4)
Fiqih (Ibadah). Berdasarkan pengelompokan per aspek, kompetensi dasar mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam SD dijelaskan berikut.
Al Quran
Menghafal surat-surat pendek pilihan
Mengenal bacaan dan tulisan huruf-huruf dan ayat-ayat Al Quran
Membaca, menghafal, mengartikan, dan mengenalkan isi surat-surat pendek pilihan
Keimanan
Mengenal enam rukun iman
Menunjukkan bacaan kalimat syahadat
Beriman kepada Allah dan mengenal Al Asmaul Al Husna
Beriman kepada Allah dan mengenal sifat-sifatNya
Beriman kepada Malaikat dan mengenal nama-namanya
Beriman kepada kitab suci dan mengenal nama-namanya
Beriman kepada Rasul
Beriman kepada Hari Akhir
i.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
4.
a.
b.
c.
5.
d.
e.
f.
B. Penyebaran Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Pada Setiap Kelas Dan
Semester
Kelas I &II ditampilkan pada analisis materi kurikulum dengan materi yang ada
pada buku pelajaran siswa merupakan focus dalam analisis materi. Adapun kelas III,
IV, V dan VI SKKDnya sebagai mana terlihat dibawah ini
Kelas III semester 1
Membaca Al Quran dengan tartil (Dilaksanakan pada setiap awal Pemebelajaran
Pendidikan
Agama Islamselama 5 10 menit)
ASPEK
STANDAR
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
Al-Quran 1. Kemampuan mengenali
1.1 peserta didikmengenali huruf-huruf al-Quran
dan melafalkan huruf1.2 Peserta didik melafalkan huruf-huruf al-Quran
huruf al-Quran
1.3 Peserta didik menulis huruf-huruf al Quran
Akhlak
2. Kemampuanberprilaku 2.1 Peserta didik menunjukkan/menampilkan prilaku
terpuji
percaya diri
2.2 Peserta didik menunjukkan/menampilkan prilaku
tekun
2.3 Peserta didik menunjukkan/menampilkan prilaku
hemat
Fiqih
3. Kemampuan
3.1 Peserta didik menghafalkan bacaan shalat
melaksanakan
salat dengan lancar
dengan tertib
3.2 Peserta
didik
menunjukkan/menampilkan
keserasian gerakan dan bacaan shalat
Sejarah &
4. Kemampuan mengenal
4.1 Peserta didik mengenal walisongo
Peradaban
Warisan IslamNusantara4.2 peserta didik mengedentifikasi tempat atau lokasi
Sunan Ampel, Sunan Giri dan Malik Ibrahim.
Al-Quran 5.
Akhlak
6.
Fiqih
7.
Sejarah &8.
Peradaban
Kelas IV Semester 1
Membaca Al Quran dengan tartil (Dilaksanakan pada setiap awal pembelajaran
Pendidikan
Agama Islamselama 5 10 menit)
ASPEK
STANDAR
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
Al-Quran 1. Kemampuan membaca
1.1 Peserta didik membaca ayat-ayat Al Quran
dan menulis ayat-ayat
1.2 Peserta didik menulis ayat-ayat Al Quran
Al Quran
Keimanan 2. Kemampuan
2.1 Peserta didik menyebutkan sifat-sifat wajib bagi
mengimani Allah SWT Allah SWT
melalui
pengenalan
2.2 Peserta didik mengartikan sifat-sifat wajib bagi
sifat-sifatNya
Allah SWT
Akhlak
3. Kemampuan
3.1 Peserta didik mengisahkan kisah Nabi Ibrahim
berprilaku terpuji
AS dan putranya Nabi Ismail AS
3.2 Peserta didik meneladani ketaatan nabi Ibrahim
AS dan Nabi Ismail AS
Fiqih
4. Kemampuan
4.1 Peserta didik menyebutkan rukun-rukun salat
mengenali ketentuan4.2 Peserta didik menyebutkan sunat-sunat salat
ketentuan salat
4.3 Peserta didik menyebutkan syarat sah dan
syarat wajib salat
4.4 Peserta didik menyebutkan hal-hal yang
membatalkan salat
Sejarah
5. Kemampuan mengenal
5.1 Peserta didik mengenal Sunan Bonang, Sunan
& Peradaban
Warisan
Gunung Jati, dan Sunan Drajat
IslamNusantara
5.2 Peserta didik mengenal Sultan Malikus Saleh,
Syech Yusuf Makassar
Al-Quran
Kelas IV Semester 2
6. Kemampuan hafal Al
6.1 Peserta didik (menyimak dan) melafalkan surat
Keimanan
Akhlak
Fiqih
Sejarah
Peradaban
-Quran
surat-surat Al-Lahab dengan lancar
pendek pilihan
6.2 Peserta didik melafalkan surat An-Naas dan AlFalaq secara hafalan dengan lancar (menghafal
surat An-Naas dan Al-Falaq dengan lancar) AlLahab dengan lancar (menghafal surat Al-Ikhlas
dengan lancar)
6.3 Peserta didik (menyimak dan) melafalkan surat
Al-Kafirun dengan lancar
6.4 Peserta didik menghafal surat Al-Kafirun
dengan lancar
7. Kemampuan
7.1 Peserta didik mengartikan malaikat
mengenali nama-nama
7.2 Peserta didik mampu menyebutkan nama-nama
malaikat
beserta malaikat
tugasnya
7.3 Peserta didik mampu menyebutkan tugas-tugas
malaikat
8. Kemampuan
8.1 Peserta didik menunjukkan/ menampilkan
berprilaku terpuji
perilaku hormat dan santun kepada Guru
8.2 Peserta didik menunjukkan/ menampilkan
perilaku sopan dan santun kepada tetangga
9. Kemampuan
9.1 Peserta didik melakukan dzikir setelah salat
melaksanakan
9.2 Peserta didik mempraktekkan berdoa setelah
dzikir dan doa
salat
&
10. Kemampuan mengenal
10.1 Peserta didik mengenal Nurruddin Ar Raniri,
tokoh-tokoh pejuang Adushomad Al Palembani, Syech Arsyad
IslamNusantara
Banjar
10.2 Peserta didik mengenal Sultan Goa, Sultan
Tidore, dan Sultan Bima
Kelas V Semester 1
Membaca Al Quran dengan tartil (Dilaksanakan pada setiap awal pembelajaran
Pendidikan
Agama Islamselama 5 10 menit)
ASPEK
STANDAR
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
Al-Quran 1. Kemampuan hafal Al1.1 Peserta didik (menyimak dan) melafalkan surat
Quran
surat-surat Al-Maun dengan lancar
pendek pilihan
1.2 Peserta didik menghafal surat Al-Maun dengan
lancar
1.3 Peserta didik (menyimak dan) melafalkan surat
Al-Fiil dengan lancar
1.4 Peserta didik menghafal surat Al-Fiil dengan
lancar
Keimanan 2. Kemampuan
2.1 Peserta didik menyebutkan nama-nama kitab Allah
mengenali kitab-kitab
2.2 Peserta didik menyebutkan nama-nama rasul yang
Allah SWT
menerima kitab-kitab Allah SWT
2.3 Peserta didik menjelaskan bahwa Al Quran
adalah kitab suci umat Islam
Akhlak
3. Kemampuan
3.1 Peserta didik mengisahkan kisah Nabi Ayub AS
berperilaku terpuji
Fiqih
4. Kemampuan
mengumandangkan
azan & iqamah
5. Kemampuan
Sejarah &
mengenalinstitusi
Peradaban
keagamaan
IslamNusantara
Kelas VI Semester 1
Membaca Al Quran dengan tartil (Dilaksanakan pada setiap awal pembelajaran
Pendidikan
Agama Islam selama 5 10 menit)
SPEK
STANDAR
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
Al-Quran
1. Kemampuan
memahami
1.1 Peserta didik membaca dengan fasih dan mengartikan
dan mengamalkan isi Al- surat Al-Fatihah
Quran surat-surat pendek
1.2 Peserta didik membaca dengan fasih dan mengartikan
pilihan
surat Al-Ikhlas
1.3 Peserta didik mengamalkan isi surat Al-Fatihah dan
Al-Ikhlas
Keimanan
2. Kemampuan
meyakini
2.1 Peserta didik menyebutkan nama-nama Hari Akhir
Akhlak
Fiqih
Sejarah
Peradaban
Al-Quran
Keimanan
Akhlak
Fiqih
Sejarah
Peradaban
1.
2.
3.
4.
5.
6. Tata bahasa
7. Latihan latihan
8. Pandangan atau wawasan siswa
Sehubungan dengan penulisan yang menganalisis materi berupa bahan cetak
maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan susunan tampilan, bahasa yang
mudah, menguji pemahaman, stimulant , kemudahan dibaca dan materi yang
intruksional [7]
Dengan melihat table diatas maka Buku pelajaran PAI kelas 1 terbitan tiga
serangkai
ini
PAI
SD namun
terdapat
beberapa
kompetensi dasar yang disesuaikan oleh penulis yakni pada aspek akhlak KD
peserta didik menunjukkan/menampilkan prilaku kasih sayang tidak ditampilkan
didalam buku teks dan diganti dengan membiasakan hidup disiplin jika melihat SK
Kurikulum maka KD pada buku teks singkron. Semester II aspek Quran materi yang
ditampilakan berbada antara KD kurikulum dengan KD Buku, materi pada KD
kurikulum al-Ikhlas, al-Kausar sedangkan pada Buku al-Kausar, an-Nasr dan al-Asr.
Pada aspek Akhlak Peserta didik menunjukkan/menampilkan adab sebelum dan
sesudah tidur tidak di tampilkan didalam buku.
Berdasarkan focus dalam analisis materi PAI SD yang SKKDnya telah di
uaraikan pada table 1 di atas. Penulis mengambil buku kelas 1 SD yang diterbitkan
oleh tiga serangkai Jakarta dengan penulis Drs. H. Muhammad Abid Maksum, M.Ag
yaitu lulusan S2 universitas muhammadiyah Surakarta program magister studi islam
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
pengajar di SD.
Dalam analisis ini penulis menggunakan 10 kriteria yang diusung oleh Greene
dan Petty serta menurut Krumm yakni :
Buku teks itu haruslah menarik minat anak-anak, didalam buku ini melihat
perkembangan peserta didik di kelas 1 dengan umur 5-7 tahun dengan stadium
operasional konkrit yang sudah mampu mengklasifikasi bentuk dan warna.
[8] Didalam buku ini gambar yang ditampilkan tidak berwarna sehingga dapat
dipastikan buku ini tidak akan maksimal dalam menarik minat siswa untuk menarik
minat siswa untuk membacanya berulang-ulang.
Buku teks itu haruslah mampu memberi motivasi siswa. Pada halaman 5 cerita
habib dapat melafalkan surat al-fatihah dan menanyakan kembali kepada siswa
apakah sudah bisa seperti habib? Maka dengan pertanyaan ini siswa akan
termotivasi untuk melafalkannya berulang kali agar bisa seperti habib.
Buku teks haruslah memuat ilustrasi yang menarik hati para siswa. Ilustrasi yang
dimuat sudah menarik hati siswa seperti di halaman 31. Sepulang sekolah si din
melihat peminta-minta yang cacat maka dan sesampai di rumah ia merenung akan
beragamnya ciptaan Allah dan selesai shalat ia mengucap syukur kepada Allah akan
apa yang telah ia dapatkan saat ini.
Buku teks itu seyogianyalah mempertimbangkan aspek-aspek linguistik
sudah biasa di ketahui oleh siswa. Bahasa yang digunakan perlu di tinjau kembali
seperti di halaman 42 dengan materi sifat terpuji jujur adalah kebenaran, kebenaran
merupakan kebaikan, kebaikan menuntun kita ke surga bahasa surga masih
sangat abstrak bagi siswa karena surga tidak bisa di tampilkan dalam bentuk nyata.
Mengingat peserta didik yang masih menginjak usia 6-7 tahun.
Buku teks harus berkaitan erat dengan pelajaran-pelajaran yang lain. Buku ini erat
kaitannya dengan pelajaran lain seperti PKN dalam materi tanggung jawab dengan
aspek akhlak pelajaran PAI
Buku teks dapat menstimulasi atau merangsang aktivitas pribadi para siswa.
Buku teks haruslah sadar dan tegas menghindari konsep-konsep yang samarsamar. Didalam buku teks ini masih terdapat konsep yang samar-samar bagi anak
usia kelas 1 SD.
Buku
teks
harus
mempunyai
sudut
pandangan
yang
jelas
Sudut pandangan buku sudah jelas dan tegas.[9] penulis memaparkan penjelasan
dengan baik dan akurat, sehingga para pemakainya memiliki sudat pandang sama
yang setia dan mengacu pada satu sudut pandangan yang sama. Buku teks juga
memaparkan sudut pandangan yang tersusun rapi dan sistematis. Setelah
memberikan materi dan pemaparannya di serta contoh kemudian memberikan
pelatihan dan tugas.
BAB III
PENUTUP
Dengan analisis materi yang sudah dipaparkan pada pembahasan di muka dapat
disimpulkan bahwasannya materi yang ditampilkan sudah dapat dikatakan singkron
dengan SKKD kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Namun perlu adanya perhatian guru dan penulis buku untuk dapat mengkritisi
waktu dengan materi dan psikologi siswa dalam pembelajaran dalam memilih materi
karena seperti halnya pada analisi dimuka tidak termasuknya beberapa kompetensi
dasar yang ada pada kurikulum SKKD kedalam buku pelajaran, ini menunjukkan
materi yang lebih besar dari pada alokasi yang ada pada kurikulum sekolah yang
disediakan. Ataukah SKKD dibuat untuk diadakan seleksi dipilih yang mana terbaik?
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Pendidikan Dasar Garis-Garis Besar Program Pengajaran Sekolah Dasar
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam tahun 1993/1994
F.J Monks , Knoers dan Siti Rahayu Haditono, Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam
Berbagai Bagiannya, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 2006
http:// www.docstoc.com/docs/2864110/5-PANDUAN -PENGEMBANGAN-BAHANAJAR 270208
http://nenggelisfransori.wordpress.com/2010/01/27/menganalisis-kwalitas-buku-teksberdasarkan-cara-penilaian-buku-teks-dengan-10-kriteria-greene-dan-petty/
Muhammad Abid Maksum, Khazanah Pendidikan Agama Islam Kelas I Sekolah
Dasar,Jakarta: Tiga Serangkai 2007
Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Di Sekolah
Dasar, Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008
Zakiah Daarajat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2011
[1] Zakiah Daarajat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, hal 88
[2] Direktorat Pendidikan Dasar Garis-Garis Besar Program Pengajaran Sekolah
BAHAN-AJAR 270208
[8] F.J Monks , Knoers dan Siti Rahayu Haditono, Psikologi Perkembangan Pengantar
Dalam Berbagai Bagiannya, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 2006, hal. 226
[9] http://nenggelisfransori.wordpress.com/2010/01/27/menganalisis-kwalitasbuku-teks-berdasarkan-cara-penilaian-buku-teks-dengan-10-kriteria-greene-danpetty/
Diposkan oleh Suhelayanti, M.Pd.I di 06.55
Reaksi:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Suhelayanti, M.Pd.I
Praktisi Pendidikan, Pendidikan Anak Tingkat PAUD- SD/MI, Pengamen
Kampus di Aceh
Lihat profil lengkapku
Pictures of Lighthouses
Arsip Blog
2014 (1)
2011 (15)
Oktober (4)
Quantum Learning
Manajemen MI
April (2)
Februari (6)
Januari (3)
Ada kesalahan di dalam gadget ini
Pengikut
Visitor
Ada kesalahan di dalam gadget ini
Entri Populer
Total Tayangan Laman
Soal Jawab
filsafat Pendidikan Islam
1.
Apa itu filsafat
pendidikan Islam?
Apa/bagaimana bedanya
dengan Ilmu pendidikan
Islam? Jaw...
Teori Kebijakan
Publik /Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN
Bagi orang-orang yang
berkompeten terhadap
bidang pendidikan akan
menyadari bahwa ...
Pesantren,
Madrasah dan Sekolah
BAB I PENDAHULUAN
Sesungguhnya pendidikan
adalah masalah besar dan
sangat penting yang aktual
sepanja...
Analisis Materi
PAI SD
BAB I PENDAHULUAN
Diera percepatan teknologi
yang memberikan berbagai
kemudahan bagi manusia,
namun memberikan dampak
kerugian atau negative...
Penilaian Kinerja
BAB I PENDAHULUAN
Salah satu upaya dalam
meningkatkan kualitas
proses dan hasil belajar
sebagai bagian dari
peningkatan kualitas
pendidikan...
Partisipasi Orang
Tua Dalam Membangkitkan
Minat Siswa dalam
62,330
Mengerjakan PR
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Melihat keadaan bangsa
Indonesia yang semakin
berkembang, ...
Hadits ditinjau
dari Kualitas dan Kuantitas
BAB I PENDAHULUAN
Dengan percepatan
teknologi dan ilmu
pengetahuan peradaban juga
mengikuti perkemban...
Sejarah Kaum
KhawariJ
BAB I PENDAHULUAN
Sejarah peradaban Islam
berkembang dengan sangat
pesat namun pada
perkembangannya ...
Pengembangan
Silabus
BAB I PENDAHULUAN
Kata silabus sudah menjadi
sangat familiar di
pendengaran semua yang
berkecimpung di ...
Eksistenti
Penilaian Otentik
(Authentic Asessment)
dalam Kurikulum 2013
tingkat SD/MI
EKSISTENSI
AUTHENTIC
ASESSMENT DALAM
KURIKULUM 2013
TINGKAT MI/SD
Suhelayanti, M.Pd.I *
Suhelayanti@yahoo.co.id
ABSTRAK ...
Ada kesalahan di dalam gadget ini
Template Kelembutan. Diberdayakan oleh Blogger.