BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang menjawab pertanyaan jika kita melakukan sesuatu pada
kondisi yang dikontrol secara ketat maka apakah yang akan terjadi?. Untuk mengetahui apakah ada perubahan atau tidak
pada suatu keadaan yang di kontrol secara ketat maka kita memerlukan perlakuan (treatment) pada kondisi tersebut dan
hal inilah yang dilakukan pada penelitian eksperimen. Sehingga penelitian eksperimen dapat dikatakan suatu penelitian
yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara
ketat.3
Secara garis besar ada tiga jenis desain eksperimen, yaitu pra-eksperimen, eksperimen murni dan eksperimen quasi.
Dalam makalah ini hanya akan dibahas mengenai eksperimen murni dan quasi saja.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui perbedaan desain penelitian eksperimen quasi dan
eksperimen murni.
1.3 Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Quasi Eksperimen ( Eksperimen Semu)
2.1.1 Definisi
Quasi experiments disebut juga dengan eksperimen pura-pura. Bentuk desain ini merupakan pengembangan dari true
experimental design yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai variabel kontrol tetapi tidak digunakan sepenuhnya
untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain digunakan jika peneliti dapat
melakukan kontrol atas berbagai variabel yang berpengaruh, tetapi tidak cukup untuk melakukan eksperimen yang
sesungguhnya. Dalam eksperimen ini, jika menggunakan random tidak diperhatikan aspek kesetaraan maupun grup
kontrol.2
2.1.2 Tujuan
Tujuan penelitian experimen semu adalah untuk memperkirakan kondisi eksperimen murni dalam keadaan tidak
memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen,
namun pemilahan kedua kelompok tersebut tidak dengan teknik random. Penelitian eksperimental semu bertujuan untuk
menjelaskan hubungan-hubungan, mengklarifikasi penyebab terjadinya suatu peristiwa, atau keduanya. Desain penelitian
quasi eksperimen sering digunakan pada penelitian lapangan. 1
2.1.3 Langkah-Langkah Quasi Eksperimen
Berikut adalah langkah-langkah eksperimen quasi :
Melakukan tinjauan literature, terutama yang berhubungan dengan masalah yang akan di teliti.
Mengidentifikasi dan membatasi masalah penelitian
Merumuskan hipotesis-hipotesis penelitian
Menyusun rencana eksperimen, yang biasanya mencakup
Melakukan pengumpalan data tahap pertama
Desain penelitian ini seperti pada desain pretes-postes, tetapi mempunyai keuntungan dengan melakukan
pengukuran yang berulang-ulang sebelum dan sesudah perlakuan. Dengan menggunakan serangkaian pengukuran
maka validitasnya lebih tinggi, dan pengaruh faktor luar dapat dikurangi karena pengukuran dilakukan lebih dari satu
kali, baik sebelum maupun sesudah perlakuan, tetapi dalam desain ini tidak ada kelompok kontrol.1
Ciri desain ini adalah grup yang digunakan tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan, grup
diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan.3
O1O2O3O4 X O5O6O7O8
Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi
perlakuan, kelompok diberi pretest sampai empat kali dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan
keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda,
berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten Setelah kestabilan keadaan kelompok
dapat diketahui dengan jelas, maka baru diberi treatment/perlakuan. Desain penelitian ini hanya menggunakan satu
kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol. 3
Hasil pretest yang baik adalah O1=O2=O3=O4 dan hasil perlakuan yang baik adalah O5=O6=O7=O8. Besarnya pengaruh
perlakuan adalah (O5+O6+O7+O8)-(O1+O2+O3+O4). 3,4
kontrol
T1
T2
Pada penelitian ini karena dilakukan randomisasi, maka kedua kelompok mempunyai sifat yang sama sebelum
dilakukan perlakuan, sehingga perbedaan hasil postes pada kedua kelompok tersebut dapat disebut sebagai pengaruh
dari perlakuan. Desain ini merupakan desain yang terkuat di dalam mengontrol ancaman-ancaman terhadap validitas,
tetapi desainini sulit dilakukan di lapangan karena dari segi etika, karenamelakukan perlakuan pada kelompok yang
satu dan tidak melakukan perlakuan pada kelompok lain.3
Rancangan ini dapat diperluas dengan melibatkan lebih dari satu variabel independent, artinya perlakuan pada
lebih dari satu kelompok dengan bentuk perlakuan yang berbeda. Pada desain ini kesimpulan mengenai efek
perbedaan antara perlakuan satu sama dengan lainnya dicapai tanpa menggunkan kelompok kontrol.3
b. Posttest-Only Control Group Design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Grup pertama diberi
perlakuan (X) dan grup yang lain tidak. Bagan penelitian ini adalah sebagai berikut.3
R
Kelas
Eksperimen
Kontrol
Treatment Posttest
T2
X
-
T2
Dalam penelitian tersebut, pengaruh perlakuan dianalisis dengan uji beda menggunakan statistik t-test. Jika ada
perbedaan yang signifikan antara grup eksperimen dan grup kontrol maka perlakuan yang diberikan berpengaruh
secara signifikan.2,3
Pada penelitianini peneliti dapat mengukur pengaruh perlakuan pada kelompok eksperimen dengan cara
membandingkan kelompok tersebut dengan kelompok kontrol, tetapi peneliti tidak dapat menentukan sejauh mana
atau seberapa besar perubahan itu terjadi, sebab pretest tidak dilakukan untuk data awal. 1
c. The Salomon Three Group
Dalam desain ini dipilih tiga kelompok secara random. Dua kelompok diberikan pretest dan satu kelompok tidak.
Kemudian satu dari kelompok yang diberikan pretest dan kelompok yang tidak diberikan pretest diberikan perlakuan
Kontrol 1
T1
T2
Kontrol 2
T2
Kontrol 1
T1
T2
Kontrol 2
T2
Kontrol 3
T2
Desain penelitian ini dapat mengatasi kelemahan eksternal validitas yang ada pada desain pretest-postest with
control group. Apabila pretes mungkin mempengaruhi subjek sehingga mereka menjadi lebih sensitif terhadap
perlakuan dan mereka bereaksi secara berbeda dari subjek yang mengalami pretes, maka eksternal validitas
terganggu dan kita tidak dapat membuat generalisasi dari penelitian itu untuk populasi, demikian pula kalau ada
interaksi antara pretes dengan perlakuan. 1
e. Pretest Control Group Design
RO1 X O2
RO3 O4
Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang dipilh secara random kemudian diberi pretest untuk
mengetahui adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil prestes yang baik bila nilai
kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2-O1)-(O4-O3). 1
Judul
Sampel
Desain
Variabel Bebas
Variabel
Hasil
terikat
2011
Program
154 siswa
Pembelajaran
Fisika
Menggunakan
Metode
Eksperimen
Terbimbing Untuk
Meningkatkan
Keterampilan
Berpikir Kritis
Quasi
eksperimen
non-equilvalent
groups pretestposttest design
Metode
Pembelajaran
Hasil Belajar
2010
Pengaruh
Perendaman
Larutan Asam
Cuka Terhadap
Kadar Logam
Berat Cadmium
Pada Kerang
Hijau
Eksperimen
murni Control
Group Desain
Postest.
Larutan asam
cuka 10%, l5%,
20%, dan 25%
24
Kerang
Hijau
yang
mengandung
logam berat
Cadmium
Program pembelajaran
dengan menggunakan
metode eksperimen
terbimbing dapat
memperbaiki kualitas
pembelajaran fisika
pada topik getaran,
gelombang, dan bunyi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Desain Quasi Eksperimen bentuk desain ini merupakan pengembangan dari true experimental design yang sulit
dilaksanakan. Desain ini mempunyai variabel kontrol tetapi tidak digunakan sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar
yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Dalam eksperimen ini, jika menggunakan random tidak diperhatikan aspek
kesetaraan maupun grup kontrol Dibagi atas :
1. Desain Rangkaian Waktu (Time Series Design)
2. Non-Equivalen Group Desain
3. Desain Rangkaian Waktu dengan Kelompok Pembanding (Control Time Series Design)
4. Desain Separate Sample Pretest-Postest
Sedangkan True experiments dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi
jalannya eksperimen. tujuan dari true experiments adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat
dengan cara mengenakan perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan grup kontrol yang tidak diberi perlakuan. True
experiments ini mempunyai ciri utama yaitu sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol
diambil secara random dari populasi tertentu.
Dibagi atas:
a. Pretest-Posttes Control Group Design
b. Posttest-Only Control Group Design
c. The Salomon Three Group
d. Randomized Solomon Four-Group Design.
e. Pretest Control Group Design
3.2 Saran
Disarankan untuk memilih desain penelitian eksperimen sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Hal : 57-60
Fatoni, Fanny. 2013. Experimental Researce. Palembang: Universitas Sriwijaya. Hal : 7-11.
Siswanto, Susila, Suryanto. 2013. Metodologi Penelitian Kesehatan dan Kedokteran. Yogyakarta: Bursa Ilmu. Hal: 47-52.
Hastjarjo, Dicky. 2008. Ringkasan buku Cook & Campbell. (1979). Quasi- Experimentation: Design & Analysis Issues for Field
Settings. Houghton Mifflin Company Boston. Hal: 13-15.
M ifbakhuddin, Rahayu Astutio, Agus Awaludin. 2010. Pengaruh Perendaman Larutan Asam Cuka Terhadap Kadar Logam
Berat Cadmium Pada Kerang Hijau. Jurnal Kesehatan Vol.3, No.l, Juni 20l0
Triwiyono. 2011. Program Pembelajaran Fisika Menggunakan Metode Eksperimen Terbimbing Untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011): 80-83
4 komentar:
Sugianto Vijjayasena 11 Mei 2015 20.29
Informasi bagus untuk belajar riset dengan metode eksperimen
Balas
Balasan
Publikasikan
darus07 (Google)
Keluar
Pratinjau
Beranda