Anda di halaman 1dari 6

TOCE

Jika TIDAK ada yg PASTI, maka SEMUAnya MUNGKIN...

Selasa, 02 Desember 2014

penelitian eksperimen quasi dan eksperimen murni

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang menjawab pertanyaan jika kita melakukan sesuatu pada
kondisi yang dikontrol secara ketat maka apakah yang akan terjadi?. Untuk mengetahui apakah ada perubahan atau tidak
pada suatu keadaan yang di kontrol secara ketat maka kita memerlukan perlakuan (treatment) pada kondisi tersebut dan
hal inilah yang dilakukan pada penelitian eksperimen. Sehingga penelitian eksperimen dapat dikatakan suatu penelitian
yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara
ketat.3
Secara garis besar ada tiga jenis desain eksperimen, yaitu pra-eksperimen, eksperimen murni dan eksperimen quasi.
Dalam makalah ini hanya akan dibahas mengenai eksperimen murni dan quasi saja.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui perbedaan desain penelitian eksperimen quasi dan
eksperimen murni.
1.3 Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah:

Memenuhi tugas mata kuliah Epidemiologi Lingkungan

Mengetahui perbedaan desain penelitian eksperimen quasi dan eksperimen murni

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Quasi Eksperimen ( Eksperimen Semu)
2.1.1 Definisi
Quasi experiments disebut juga dengan eksperimen pura-pura. Bentuk desain ini merupakan pengembangan dari true
experimental design yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai variabel kontrol tetapi tidak digunakan sepenuhnya
untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain digunakan jika peneliti dapat
melakukan kontrol atas berbagai variabel yang berpengaruh, tetapi tidak cukup untuk melakukan eksperimen yang
sesungguhnya. Dalam eksperimen ini, jika menggunakan random tidak diperhatikan aspek kesetaraan maupun grup
kontrol.2
2.1.2 Tujuan
Tujuan penelitian experimen semu adalah untuk memperkirakan kondisi eksperimen murni dalam keadaan tidak
memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Penelitian ini bertujuan untuk

mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen,
namun pemilahan kedua kelompok tersebut tidak dengan teknik random. Penelitian eksperimental semu bertujuan untuk
menjelaskan hubungan-hubungan, mengklarifikasi penyebab terjadinya suatu peristiwa, atau keduanya. Desain penelitian
quasi eksperimen sering digunakan pada penelitian lapangan. 1
2.1.3 Langkah-Langkah Quasi Eksperimen
Berikut adalah langkah-langkah eksperimen quasi :
Melakukan tinjauan literature, terutama yang berhubungan dengan masalah yang akan di teliti.
Mengidentifikasi dan membatasi masalah penelitian
Merumuskan hipotesis-hipotesis penelitian
Menyusun rencana eksperimen, yang biasanya mencakup
Melakukan pengumpalan data tahap pertama

Melakukan pengumpalan data tahap pertama (pretest)


Melakukan eksperimen
Mengumpulkan data tahap kedua (posttest)

Mengolah dan menganalisis data.


10. Menyusun laporan
Desain Quasi Experimen
a) Desain Rangkaian Waktu (Time Series Design)

Desain penelitian ini seperti pada desain pretes-postes, tetapi mempunyai keuntungan dengan melakukan
pengukuran yang berulang-ulang sebelum dan sesudah perlakuan. Dengan menggunakan serangkaian pengukuran
maka validitasnya lebih tinggi, dan pengaruh faktor luar dapat dikurangi karena pengukuran dilakukan lebih dari satu
kali, baik sebelum maupun sesudah perlakuan, tetapi dalam desain ini tidak ada kelompok kontrol.1
Ciri desain ini adalah grup yang digunakan tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan, grup
diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan.3
O1O2O3O4 X O5O6O7O8
Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi
perlakuan, kelompok diberi pretest sampai empat kali dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan
keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda,
berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten Setelah kestabilan keadaan kelompok
dapat diketahui dengan jelas, maka baru diberi treatment/perlakuan. Desain penelitian ini hanya menggunakan satu
kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol. 3
Hasil pretest yang baik adalah O1=O2=O3=O4 dan hasil perlakuan yang baik adalah O5=O6=O7=O8. Besarnya pengaruh
perlakuan adalah (O5+O6+O7+O8)-(O1+O2+O3+O4). 3,4

b) Non-Equivalen Group Desain


Desain ini hampir mirip dengan pretest-postest control group design, tetapi pada desain ini kelompok
ekperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Dalam desain ini, baik kelompok eksperimental
maupun kelompok kontrol dibandingkan, kendati kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui
random. Dua kelompok yang ada diberi pretes, kemudian diberikan perlakuan, dan terakhir diberikan posttest.2,3,4
O1 X O2
O3 O4
Desain ini dilakukan untuk membandingkan hasil intervensi program kesehatan di suatu kontrol yang serupa, tetapi
tidak perlu kelompok yang benar-benar sama, sehingga sering dilakukan dalam penelitian lapangan.1
Contoh desain tersebut adalah dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh adanya tambahan dosis obat pada
sekelompok pasien terhadap tekanan jantung. Dalam desain penelitian dipilih satu kelompok pasien, yang separo diberi
perlakuan dengan ditambah dosis obat tertentu dan yang separo tidak. O1 dan O3 merupakan tekanan jantung sebelum
ditambah dosis. O2 merupakan tekanan jantung setelah ditambah dosis. O4 tekanan jantung yang tidak diberi tambahan
dosis. Pengaruh tambahan dosis terhadap tekanan jantung adalah (O2-O1)-(O4-O3).3
c) Desain Rangkaian Waktu dengan Kelompok Pembanding (Control Time Series Design)
Desain ini sama sperti pada desain rangkaian waktu, tetapi dengan menggunakan kelompok pembanding (kontrol).
Keuntungan desain ini adalah lebih menjaminadanya validitas internal yang tinggi, karena lebih memungkinkan adanya

kontrol terhadap validitas internal.1


d) Desain Separate Sample Pretest-Postest
Dalam desain penelitian ini pengukuran pertama (pretest) dilakukan terhadap sampel yang dipilih secara random
dari populasi tertentu, kemudian dilakukan perlakuan atau program pada seluruh populasi. Selanjutnya dilakukan
pengukuran kedua (postest) padakelompok sampel lain, yang juga dipilih secara random dari populasi yang sama. Desain
ini sangat baik untuk menghindari pengaruh atau efek dari test. Desain penelitian ini sering digunakan dalam penelitianpenelitian kesehatan dan keluarga berencana. 1
2.2 (True Eksperimet) Eksperimen Murni
2.2.1 Definisi
Disebut sebagai true experiments karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang
mempengaruhi jalannya eksperimen. Jadi, validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) menjadi tinggi.
Sejalan dengan hal tersebut, tujuan dari true experiments menurut Suryabrata (2011 : 88) adalah untuk menyelidiki
kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan
grup kontrol yang tidak diberi perlakuan. True experiments ini mempunyai ciri utama yaitu sampel yang digunakan untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu. Atau dengan kata lain dalam
true experiments pasti ada kelompok kontrol dan pengambilan sampel secara random. 3
2.2.2 Bentuk- Bentuk Desain True Experiments
a. Pretest-Posttes Control Group Design
Terdapat dua grup yang dipilih secara random kemudian diberi pretest untuk mengetahui perbedaan keadaan
awal antara group eksperimen dan grup kontrol, kemudian grup eksperimen diberikan perlakuan sedangkan grup
kontrol tidak, selanjutnya pada beberapa waktu diberi postest pada kedua kelompok tersebut. Hasil pretest yang baik
adalah jika nilai grup eksperimen tidak berbeda secara signifikan.3
Bagan dari desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut
Kelas
Pretest Treatment Posttest
R
T1
T2
Eksperimen
X
R

kontrol

T1

T2

Pada penelitian ini karena dilakukan randomisasi, maka kedua kelompok mempunyai sifat yang sama sebelum
dilakukan perlakuan, sehingga perbedaan hasil postes pada kedua kelompok tersebut dapat disebut sebagai pengaruh
dari perlakuan. Desain ini merupakan desain yang terkuat di dalam mengontrol ancaman-ancaman terhadap validitas,
tetapi desainini sulit dilakukan di lapangan karena dari segi etika, karenamelakukan perlakuan pada kelompok yang
satu dan tidak melakukan perlakuan pada kelompok lain.3
Rancangan ini dapat diperluas dengan melibatkan lebih dari satu variabel independent, artinya perlakuan pada
lebih dari satu kelompok dengan bentuk perlakuan yang berbeda. Pada desain ini kesimpulan mengenai efek
perbedaan antara perlakuan satu sama dengan lainnya dicapai tanpa menggunkan kelompok kontrol.3
b. Posttest-Only Control Group Design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Grup pertama diberi
perlakuan (X) dan grup yang lain tidak. Bagan penelitian ini adalah sebagai berikut.3
R

Kelas
Eksperimen

Kontrol

Treatment Posttest
T2
X
-

T2

Dalam penelitian tersebut, pengaruh perlakuan dianalisis dengan uji beda menggunakan statistik t-test. Jika ada
perbedaan yang signifikan antara grup eksperimen dan grup kontrol maka perlakuan yang diberikan berpengaruh
secara signifikan.2,3
Pada penelitianini peneliti dapat mengukur pengaruh perlakuan pada kelompok eksperimen dengan cara
membandingkan kelompok tersebut dengan kelompok kontrol, tetapi peneliti tidak dapat menentukan sejauh mana
atau seberapa besar perubahan itu terjadi, sebab pretest tidak dilakukan untuk data awal. 1
c. The Salomon Three Group
Dalam desain ini dipilih tiga kelompok secara random. Dua kelompok diberikan pretest dan satu kelompok tidak.
Kemudian satu dari kelompok yang diberikan pretest dan kelompok yang tidak diberikan pretest diberikan perlakuan

eksperimen. Setelah itu ketiga kelompok ini diberi posttest.2


Kelas
Pretest Treatment Posttest
R
T1
T2
Eksperimen
X
R

Kontrol 1

T1

T2

Kontrol 2

T2

d. Randomized Solomon Four-Group Design.


Dalam desain ini dipilih tiga kelompok secara random. Dua kelompok diberi pretest dan dua kelompok tidak.
Kemudian satu dari kelompok pretest dan satu dari kelompok yang tidak diberikan pretest diberi perlakuan
eksperimen. Setelah itu keempat kelompok ini diberi posttest.2
Kelas
Pretest Treatment Posttest
R
T1
T2
Eksperimen
X
R

Kontrol 1

T1

T2

Kontrol 2

T2

Kontrol 3

T2

Desain penelitian ini dapat mengatasi kelemahan eksternal validitas yang ada pada desain pretest-postest with
control group. Apabila pretes mungkin mempengaruhi subjek sehingga mereka menjadi lebih sensitif terhadap
perlakuan dan mereka bereaksi secara berbeda dari subjek yang mengalami pretes, maka eksternal validitas
terganggu dan kita tidak dapat membuat generalisasi dari penelitian itu untuk populasi, demikian pula kalau ada
interaksi antara pretes dengan perlakuan. 1
e. Pretest Control Group Design
RO1 X O2
RO3 O4
Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang dipilh secara random kemudian diberi pretest untuk
mengetahui adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil prestes yang baik bila nilai
kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2-O1)-(O4-O3). 1

2.3 Contoh Bentuk Penelitian


Tahun

Judul

Sampel

Desain

Variabel Bebas

Variabel

Hasil

terikat
2011

Program
154 siswa
Pembelajaran
Fisika
Menggunakan
Metode
Eksperimen
Terbimbing Untuk
Meningkatkan
Keterampilan
Berpikir Kritis

Quasi
eksperimen
non-equilvalent
groups pretestposttest design

Metode
Pembelajaran

Hasil Belajar

2010

Pengaruh
Perendaman
Larutan Asam
Cuka Terhadap
Kadar Logam
Berat Cadmium
Pada Kerang
Hijau

Eksperimen
murni Control
Group Desain
Postest.

Larutan asam
cuka 10%, l5%,
20%, dan 25%

Kadar logam Terdapat Pengaruh


Perendaman Larutan
Cadmium
Asam Cuka Terhadap
Kadar Logam Berat
Cadmium Pada Kerang
Hijau

24
Kerang
Hijau
yang
mengandung
logam berat
Cadmium

Program pembelajaran
dengan menggunakan
metode eksperimen
terbimbing dapat
memperbaiki kualitas
pembelajaran fisika
pada topik getaran,
gelombang, dan bunyi.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Desain Quasi Eksperimen bentuk desain ini merupakan pengembangan dari true experimental design yang sulit
dilaksanakan. Desain ini mempunyai variabel kontrol tetapi tidak digunakan sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar
yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Dalam eksperimen ini, jika menggunakan random tidak diperhatikan aspek
kesetaraan maupun grup kontrol Dibagi atas :
1. Desain Rangkaian Waktu (Time Series Design)
2. Non-Equivalen Group Desain
3. Desain Rangkaian Waktu dengan Kelompok Pembanding (Control Time Series Design)
4. Desain Separate Sample Pretest-Postest
Sedangkan True experiments dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi
jalannya eksperimen. tujuan dari true experiments adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat
dengan cara mengenakan perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan grup kontrol yang tidak diberi perlakuan. True
experiments ini mempunyai ciri utama yaitu sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol
diambil secara random dari populasi tertentu.
Dibagi atas:
a. Pretest-Posttes Control Group Design
b. Posttest-Only Control Group Design
c. The Salomon Three Group
d. Randomized Solomon Four-Group Design.
e. Pretest Control Group Design
3.2 Saran
Disarankan untuk memilih desain penelitian eksperimen sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Hal : 57-60

Fatoni, Fanny. 2013. Experimental Researce. Palembang: Universitas Sriwijaya. Hal : 7-11.
Siswanto, Susila, Suryanto. 2013. Metodologi Penelitian Kesehatan dan Kedokteran. Yogyakarta: Bursa Ilmu. Hal: 47-52.
Hastjarjo, Dicky. 2008. Ringkasan buku Cook & Campbell. (1979). Quasi- Experimentation: Design & Analysis Issues for Field
Settings. Houghton Mifflin Company Boston. Hal: 13-15.

M ifbakhuddin, Rahayu Astutio, Agus Awaludin. 2010. Pengaruh Perendaman Larutan Asam Cuka Terhadap Kadar Logam
Berat Cadmium Pada Kerang Hijau. Jurnal Kesehatan Vol.3, No.l, Juni 20l0

Triwiyono. 2011. Program Pembelajaran Fisika Menggunakan Metode Eksperimen Terbimbing Untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011): 80-83

Yose Prima Putra SKM di 05.13


Berbagi

4 komentar:
Sugianto Vijjayasena 11 Mei 2015 20.29
Informasi bagus untuk belajar riset dengan metode eksperimen
Balas
Balasan

toce si rob lucci 23 Mei 2015 02.19


smoga brmanfaat gan
Balas

Marchella Winata 20 September 2015 09.45


Banteng88 MASTER AGEN BOLA
Banteng88 MASTER AGEN JUDI
Agen Bola
Agen Judi
Agen Judi Online
Agen SBOBET
Agen IBCBET
Agen Casino
Poker Online
Agen Judi Terpercaya
Prediksi Bola
Bandar Judi
Bandar Bola
Judi Online
Bola Online
Balas

intan oktaviana sari 28 Desember 2016 01.16


Masih bingung but this article is very helpful Thank you!
Balas

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai:

Publikasikan

darus07 (Google)

Keluar

Beri tahu saya

Pratinjau

Beranda

Lihat versi web


Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai