Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAHAN PUSAT DAN DAERAH

PENGERTIAN PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH


Dalam ilmu pemerintahan dikenal adanya dua definisi/arti pemerintah yakni dalam
arti sempit dan arti luas, dalam arti luas pemerintah didefinisikan sebagai Suatu bentuk
organisasi yang bekerja dengan tugas menjalankan suatu sistem pemerintahan, sedangkan
dalam arti sempit didefinisikan sebagai Suatu badan persekumpulan yang memiliki kebijakan
tersendiri untuk mengelola, menjalankan manajemen, serta mengatur jalannya suatu sistem
pemerintahan.
Pengertian Pemerintahan Pusat - Pemerintahan pusat adalah penyelenggara
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yakni Presiden dengan dibantu seorang
Wakil Presiden dan oleh menteri-menteri negara. Dengan kata lain, pemerintahan pusat adalah
pemerintahan secara nasional yang berkedudukan di ibu kota Negara Republik Indonesia.
A. WEWENANG PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
1. Kewenangan pemerintah pusat mencakup kewenangan dalam bidang =
a. politik luar negeri
b. pertahanan
c. keamanan
d. yustisi
e. moneter dan fiskal nasional
f. agama
penjelasannya yaitu:
a. Urusan Politik Luar Negeri
Sebagai contoh misalnya soal mengangkat diplomatik atau duta untuk negara lain, mengadakan
perjanjian internasional, kebijakan luar negeri, dan lain-lain.
b. Urusan Pertahanan
Contohnya soal pembentukan angkatan bersenjata, menyatakan daerah/negara dalam keadaan
bahaya, pengembangan sistem pertahanan dan persenjataan, dan lain- lain.
c. Urusan Keamanan
Sebagai contoh menyangkut pembentukan kepolisian negara, penetapan peraturan keamanan
nasional, mendidik pelanggar hukum negara, menindak organisasi yang mengganggu
keamanan negara, menindak organisasi yang mengganggu keamanan negara, dan lain-lain.
d. Urusan Yustisi
Yakni yang berkaitan dengan penegakan hukum seperti, pendirian peradilan, pengangkatan
hakim-hakim peradilan, mendirikan lembaga pemasyarakatan, dan lain- lain.
e. Urusan Agama
Sebagai contoh pemberian pengakuan terhadap suatu agama, menetapkan hari libur agama
secara nasional, menyelenggarakan kehidupan keagamaan, dan lain-lain.
f. Urusan Moneter
Yakni urusan keuangan dan fiskal
Selain itu juga meliputi kebijakan tentang perencanaan nasional dan pengendalian
pembangunan nasional secara makro, pendayagunaan sumber daya alam serta teknologi
tinggi strategis, konservasi dan standardisasi nasional.
lebih banyak pada pengaturan, pembinaan dan pengawasan, berkisar pada pembuatan
kebijakan, penetapan norma,standarisasi dan pembinaan & pengawasan
2. kewenangan pemerintah daerah
a. menyelenggarakam sendiri sebagian urusan pemerintahan

b. melimpahkan sebagian urusan pemerintahan kepada gubernur selaku wakil pemerintah


c. menugaskan sebagian urusan kepada pemerintah daerah dan atau pemerintahan desa
berdasarkan asas tugas
d. urusan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah disertai sumber pendanaan,
pengalihan sarana dan prasarana serta kepegawaian sesuai dengan urusan yang
didesentralisasikan
Berikut kewenangan/urusan daerah menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
Tentang Pemerintahan Daerah :
Pasal 7 ayat (1) :
(1) Kewenangan daerah mencakup kewenangan dalam seluruh bidang pemerintahan,
kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri,pertahanan
keamanan,peradilan,moneter dan fiskal,agama, serta kewenangan bidang lain.
(2) Kewenangan bidang lain, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi kebijakan
tentang perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan nasional secara makro, dana
perimbangan keuangan,sistem administrasi negara dan lembaga perekonomian negara,
pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pendayagunaan sumber daya alam serta
teknologi tinggi yang strategis, konservasi, dan standardisasi nasional.
Sedangkan kewenangan/urusandaerah dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah :
Pasal 10 ayat (1) :
(1) Pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh Undang-Undang ini ditentukan
menjadi urusan Pemerintah.
Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dalam melakukan pendistribusian
kewenangan antara pemerintah pusat dengan daerah, membedakan urusan yang bersifat
concurrent artinya urusan pemerintahan yang penanganannya dalam bagian atau bidang
tertentu dapat dilakukan bersama antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Dengan
demikian, setiap urusan yang bersifat concurrent senantiasa ada bagian urusan yang menjadi
kewenangan pemerintah pusat dan ada bagian urusan yang diserahkan kepada provinsi dan
juga ada urusan pemerintahan yang diserahkan kepada kabupaten/kota
Kewenangan-kewenangan pemerintahan daerah yang bersifat wajib, baik itu
pemerintahan Provinsi, maupun Kabupaten/Kota, menurut UU No.32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah disebutkan sebagai berikut.
1. Perencanaan dan pengendalian pembangunan.
2. Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang.
3. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.
4. Penyediaan sarana dan prasarana umum.
5. Penanganan kesehatan.
6. Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial.
7. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.
8. Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial.
9. Pemberian fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah.
10. Pengendalian lingkungan hidup.
11. Pelayanan pertahanan.
12. Pelayanan kependudukan dan catatan sipil.
13. Pelayanan administrasi umum dan pemerintahan.
14. Pelayanan administrasi penanaman modal.
15. Penyelenggaraan berbagai pelayanan dasar yang lain.
16. Pelayanan berbagai urusan yang diamanatkan perundang-undanga

Perbedaan wewenang antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat


a.)Kewenangan pemerintah pusat mencakup kewenangan dalam bidang politik luar negeri,
pertahanan dan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan lainnya
seperti: kebijakan tentang perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan nasional
secara makro, pendayagunaan sumber daya alam serta teknologi tinggi strategis, konservasi
dan standardisasi nasional.
Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang
oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat. Pemerintahan daerah
berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan
otonomi dan tugas pembantuan. Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah
diatur dalam undang-undang.
b. )Pemerintah pusat adalah induk dari pemerintahan,dimana "ia" mengatur masalah-masalah
yang menyangkut keberlangsungan negara itu sendiri secara menyeluruh.
Sedangkan pemerintah daerah, "ia" bisa menjalankan otonomi seluas-luasnya,tetapi tidak
untuk urusan pemerintahan. Yang oleh undang-undang,ditentukan sebagai urusan Pemerintah
Pusat.
Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk
melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
c. )pemerintahan pusat bersifat independen..
sedangkan pemerintah daerah bersifat otonom..
otonom ; kewenagan yang luas untuk mengatur diri sendiri tapi tidak independen
d. )pusat pengatur seluruh daerah..
pemerintahan daerah. membantu kegiatan atau program dari pemerintah pusat
e. )Pemerintah pusat; mengatur kehidupan bernegara, berbangsa secara keseluruhan termasuk
:
1. Mengatur tata cara pelaksanaan pemerintahan daerah melalui otonomi daerah
2.Mengatur hubungan Internasional dan
3.Mengatur keberlangsungan hidup negara seperti perekonomian negara, pertahanan negara,
penegakan hukum dan keadilan dll
Sedangkan pemerintah daerah ; melaksanakan pemerintahan di daerah/diwilayahnya
berdasarkan otonomi daerah yang diberikan oleh pemerintah pusat sesuai peraturan dan UU
yang berlaku dengan mempertimbangkan jumlah penduduk, potensi daerah dan kondisi
ekonomi daerah masing-masing berdasarkan aturan yang ditetapkan pemerintah pusat
.sedangkan dalam pelaksanaannya pemerintahan pada daerah otonom (Prov/Kab/Kota) di
laksanakan oleh Gubernur/Bupati/Walikota bersama DPRD menetapkan Perda dan peraturanperaturan lain untuk melaksanakan pembangunan di daerahnya
Pemerintah daerah wajib melaksanakan aturan yang ditetapkan pemerintah pusat dan Perda
yang ditetapkan pemerintah daerah tidak boleh bertentangan peraturan pemerintah pusat
B. HUBUNGAN PEMERINTAHAN PUSAT DAN DAERAH
HUBUNGAN YANG BERSIFAT STRUKTURAL
secara struktural , pemerintah pusat merupakan penyelenggara urusan pemerintahan di
tingkat nasional. pemerintah daerah merupakan penyelenggara urusan pemerintahan di
daerah masing masing bersama DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, dalam
sistem danprinsip NKRI.secara struktural presiden merupakan pemegang kekuasaan tertinggi
dalam penyelenggara urusan pemerintahan di tingkat nasional. kepala daerah merupakan
penyelenggara urusan pemerintahan di daerah masing masing sesuai dengan prinsip otonomi
seluas luasnya secara struktural kepala daerah kabupaten/ kota tidak memiliki garis struktural
dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat karena memiliki otonomi seluas luasnya

struktur pemerintahan berdasarkan uu no 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah

2. HUBUNGAN YANG BERSIFAT FUNGSIONAL


Rumitnya penyelenggaraan pemerintahan di era otonomi adalah minimnya instrumen
pendudkung hubungan fungsional antara pusat dan daerah , kesulitan dan hambatan
manajemen ini secara tidak langsung menggeroghoti pencapaian visi pemerintah pusat
sehingga banyak sekali program-program strategis yang dicanangkan pemerintah tertuang
dalam rencana pembangunan lima tahunan dan program tahun tidak berjalan sesuai harapan
Secara harfiah hubungan fungsional adalah adanya hubungan atau bagian dari komunikasi
karena faktor proses , sebab akibat atau karena kepentingan yang sama,Hubungan fungsional
menyangkut atas pembagian tugas dan wewenang yang harus di jalankan oleh pemerintah
pusat dan daerah dalam rangka menjalankan pemerintahan yang baik .Dalam komunikasi
penyelenggaraan pemerintahan antara organisasi Pusat baik kementerian atau lembaga non
kementerian atau lembaga lainnya pada umumnya menempatkan hubungan fungsional
melekat pada tentang struktur dan fungsi organisasi, hal ini berdampak bahwa hubungan
fungsional antara Pusat dan Daerah sangat dipengaruhi oleh faktor hubungan antarmanusia,
jika memiliki hubungan antar manusia terbangun dengan baik maka akan berjalan dengan
baik tetapi sebaliknya jika terjadi kebuntuan disana-sini maka komunikasi dan proses
penyelenggaraan program terbengkalai dan bahkan ada yang keluar dari budaya organisasi.
Sebenarnya disinilah antara lain terjadinya kebuntuhan komunikasi yang menyebabkan
kegagalan program di daerah contoh ; program penanggulangan kemiskinan , program KB,
program swasembada pangan dll .
C. ASAS PEMERINTAHAN DAERAH
Asas penyelenggaraan pemerintah daerah
Menurut UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
TUGAS PEMBANTUAN : penyerahan urusan , penugasan dari pemerintah (pusat) kepada
daerah dan atau desa / dari pemerintah provinsi kepada daerah dan atau desa serta dari
pemerintah kabupaten atau kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu
Asas otonomi
Otonomi luas
Otonomi nyata
Otonomi yang dapat dipertanggungjawakan
a. Otonomi luas
daerah tersebut berwenang menyelenggarakan pemerintahan yang mencakup kewenangan
yang luas hampir di semua bidang pemerintahan kecuali yang oleh UU ditentukan sebagai
kewenangan pemerintah pusat
b. Otonomi nyata

berarti bahwa pemberian otonomi daerah harus didasarkan pada factor factor keadaan
setempat yang memang benar benar dapat menjamin daerah bersangkutan mampu secara
nyata mengatur rumah tangganya sendiri.
c. Otonomi yang dapat dipertanggungjawakan dalam arti bahwa pemberian otonomi benar
benar sejalan dengan tujuannya untuk melancarkan pembangunan yang tersebar di seluruh
pelosok tanah air, yang pada akhirnya dapat mewujudkan kesejahteraan rakyat secara adil
dan merata
D. DAMPAK OTONOMI DAERAH
DAMPAK POSITIF
dengan otonomi daerah maka pemerintah daerah akan mendapatkan kesempatan untuk
menampilkan identitas lokal yang ada di masyarakat
Berkurangnya wewenang dan kendali pemerintah pusat mendapatkan respon tinggi dari
pemerintah daerah dalam menghadapi masalah yang berada di daerahnya sendiri.
dana yang diperoleh lebih banyak daripada yang didapatkan melalui jalur birokrasi dari
pemerintah pusat
memungkinkan pemerintah lokal mendorong pembangunan daerah serta membangun
program promosi kebudayaan dan juga pariwisata
kebijakan-kebijakan pemerintah akan lebih tepat sasaran, hal tersebut dikarenakan
pemerintah daerah cinderung lebih menegeti keadaan dan situasi daerahnya, serta potensipotensi yang ada di daerahnya daripada pemerintah pusat.
dengan system otonomi daerah pemerintah akan lebih cepat mengambil kebijakan-kebijakan
yang dianggap perlu saat itu, tanpa harus melewati prosedur di tingkat pusat.
Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran serta masyarakat,
mengembangkan peran dan fungsi DPRD.
peningkatan efektifitas dan efisiensi dalam pelayanan publik, meningkatnya pertumbuhan
ekonomi dan terwujudnya kemajuan pembangunan di seluruh daerah secara merata.
2. Dampak negatif
adanya kesempatan bagi oknum-oknum di pemerintah daerah untuk melakukan tindakan
yang dapat merugika Negara dan rakyat seperti korupsi, kolusi dan nepotisme.
terkadang ada kebijakan-kebijakan daerah yang tidak sesuai dengan konstitusi Negara yang
dapat menimbulkan pertentangan antar daerah satu dengan daerah tetangganya, atau bahkan
daerah dengan Negara
dengan system otonomi daerah maka pemerintah pusat akan lebih susah mengawasi jalannya
pemerintahan di daerah
rendahnya kemampuan daerah dalam menyusun regulasi dalam rangka mengatur dan
mengurus rumah tangga daerahnya masing-masing. Orientasi daerah yang menginginkan
adanya peningkatan Pendapatan Asli Daerah melalui peraturan daerah untuk menambah
anggaran pembangunan di daerah ternyata berpotensi menjadi boomerang yang justru
mengurangi tingkat pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.
penyusunan regulasi yang tidak sesuai dengan teknik legal drafting juga pada akhirnya
berpotensi membuat peraturan daerah bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
lainnya.
membuka peluang yang sangat besar bagi terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme serta
memungkinkan terjadinya kontrol yang kuat dari para elit politik di tingkat lokal (daerah).
dampak otonomi daerah yang negatif karena tidak diimbangi dengan kesiapan seluruh pihak
yang akan berperan dalam penyelenggaraan otonomi daerah tersebut, serta tidak didahului
dengan penyiapan infrastruktur yang memadai, baik itu berupa sarana dan prasarana fisik
maupun regulasi atau peraturan perundang-undangan yang lebih komprehensif

sistem.otonomi daerah membuat peranan pemeritah pusat tidak begitu berarti


bergesernya praktik korupsi dari pusat ke daerah
bahwa daerah akan melakukan upaya maksimalisasi, bukan optimalisasi, perolehan
pendapatan daerah.
Eksploitasi Pendapatan Daerah

Diluar itu semua , otonomi daerah memang bertujuan baik bagi diri kita semua, bagi bangsa
dan Negara , menyebabkan hal negative karena kita belum siap dengan hal itu atau bahkan
kualitas manusia (masyarakat Indonesia yang harus di tingkatkan )
Namun , banyak hal positif yang dapat kita ambil dari tujuan otonomi daerah ini
E. HAK DAN KEWAJIBAN DAERAH OTONOM
1.hak yang dipunyai daerah dalam menyelenggarakan otonomi
Pasal 21 undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menegaskan
adanya delapan
Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya.
Memilih pimpinan daerah.
Mengelola aparatur daerah.
Mengelolah kekayaan daerah.
Memungut pajak daerah dan retribusi daerah.
Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya
yang berada di daerah.
Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah.
Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

2.daerah mempunyai kewajiban yang diatur dalam Pasal 21, terdapat lima belas kewajiban
yang dimilki oleh daerah yaitu:
-Melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan , dan kerukunan nasional, serta
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
*Meningkatkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
*Mengembangkan kehidupan demokrasi.
*Mewujudkan keadilan dan pemerataan.
*Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan.
*Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan.
*Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak.
*Mengembangkan sistem jaminan sosial.
*Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah.
*Mengembangkan sumber daya produktif di daerah.
*Melestarikan lingkungan hidup.
*Mengelolah administrasi kependudukan.
*Melestarikan nilai sosial budaya.
*Membentuk dan menerapkan peraturan perundang-undangan sesuai dengan
kewenangannya.
*Kewajiban lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan
Hak dan kewajiban daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 22 diwujudkan
dalam bentuk rencana kerja pemerintahan daerah dan dijabarkan dalam bentuk pendapatan,

belanja, , dan pembiayaan daerah yang dikelola dalam sistem pengelolaan keuangan daerah.
Pengelolaan keuangan daerah tersebut dilakukan secara efesien, efektif, transparan,
akunrabel, tertib, adil, patut dan taat pada peraturan perundang-undangan.
Landasan hukum pemerintahan daerah :
UUD NKRI1945 (PASAL 18 18A 18B ) . UU NO 32 TAHUN 2004

Anda mungkin juga menyukai