Anda di halaman 1dari 25

Estimasi Produksi Sedimen

(Erosion and Sedimentation, T.J. Tandle, C.T. Yang, J. Daraio)

Konggres ICOLD (International Commission on Large


Dam) 1997, Sedimentation Committee, Bason 2002,
mendorong negara anggota untuk:
1) mengembangkan model prediksi (estimasi)
erosi permukaan mempertimbangkan
karakteristika hujan dan tanah
2) mengembangkan model komputer untuk
simulasi dan prediksi prose-proses
sedimentasi waduk.

24

Pengertian Produksi Sedimen atau Sediment Yield

Jumlah total erosi di lapangan terdiri dari dari erosi


permukaan, erosi rills, serta erosi gully, yang sering
disebut gross erosion atau erosi total.

Tidak semua erosi total akan memasuki sistim alur,


sebagian akan diendapkan di daerah tangkapannya
sendiri (di cekungan, di area antara pepohonan dan
bangunan, ataupun di dataran/lembah sungai).

Jumlah material yang diangkut melalui sistim alur


sampai pada suatu titik tinjauan (titik kontrol di
sungai dan atau waduk) selanjutnya disebut produksi
sedimen atau sediment yield.

25

Faktor yang berpengaruh terhadap nilai produksi sedimen


adalah (Strand & Pemberton, 1982):
a)

Hujan (jumlah dan intensitas)

b)

Tipe tanah dan formasi geologi

c)

Tutupan lahan

d)

Tataguna Lahan

e)

Laju erosi di sebelah hulu, kerapatan jaringan kuras,


serta geometri (bentuk, ukuran, dan alinemen)
sungai

f)

Aliran limpasan (runoff)

g)

Karakteristika sedimen (ukuran butir dan mineralogi

h)

Karakteristika hidraulik sistem alur

26

Hampir semua pendekatan empiris untuk


prediksi/estimasi laju erosi didasarkan pada salah satu
dari beberapa metoda berikut:
1.

Universal Soil Loss Equation (USLE) atau


modifikasinya

2.

Produksi sedimen sebagai fungsi luas daerah


tangkapan

3.

Produksi sedimen sebagai fungsi karakteristika


daerah tangkapan

27

CATATAN:

Persamaan empiris dikembangkan dengan


menggunakan data yang dikumpulkan dari suatu
lokasi yang mempunyai kondisi geografis tertentu
atau spesifik.

Aplikasi atau penerapan persamaan empiris hanya


akan baik di daerah yang mempunyai kesamaan
kondisi geografis

Beberapa peneliti berusaha untuk


merevisi/memodifikasi persamaan empiris USLE
agar bisa diterapkan di daerah lain selain Amerika
Tengah dan Amerika Timur.

28

USLE (Universal Soil Loss Equation)

Erosi lahan dapat diperkirakan dengan


mengguynakan persamaan empiris USLE
(Weischmeier dan Smith, 1962, 1965, 1928).

Metoda ini dikembangkan dengan mendasarkan


pada analisis statistik yang diperoleh dari data
plot di 47 lokasi yang tersebar di 24 negara
bagian di Amerika Tengah dan Amerika Timur.

29

Persamaan USLE:

A RKLSCP
dengan:

A
R
K
L
S
C
P

= Erosi lahan (ton/acre/tahun)


= Faktor erosivitas hujan
= Faktor erodibilitas tanah
= Faktor panjang slope
= Faktor kemiringan slope

= Faktor pengelolaan tanaman


= Faktor pengendalian erosi

30

A=RKLSCP

Faktor erosivitas hujan R adalah faktor yang


menunjukkan perbedaan relatif antara nilai hujan
(intensitas hujan, lama hujan, serta frekuensi
hujan) untuk lokasi yang berbeda, yaitu angka
rerata dari unit indek-erosi hujan tahunan.

Nilai faktor erosivitas hujan R untuk khusus wilayah


yang ditinjau (Amerika Tengah dan Amerika Timur
ditunjukkan seperti gambar berikut).

31

Isoerodent map dari faktor hujan R untuk wilayah Amerika


Timur (Wischmeier dan Smith, 1965)
32

A=RKLSCP

Faktor erodibiltas tanah K merupakan ukuran


tingkat kerwanan tanah terhadap kemungkinan
erosi (kehilangan) tanah.

Ini merupakan laju erosi per indkes-erosi suatu


tanah dengan kondisi kem iringan lereng 9% serta
panjang lereng 72,6 feet.

Faktor erodibilitas tanah K bernilai antara kurang


dari 0,1 (untuk tanah paseran dan krikilan dengan
laju infiltrasui tinggi) sampai 0,7 (untuk tanah
dengean erodibilitas tinggi berupa loams dan silt
loams).

33

Faktor erodibilitas
tanah K untuk
berbagai lokasi di
Amerika Tengah
dan Timur
(Wischmeier dan
Smith, 1965)

34

A=RKLSCP

Faktor panjang lereng L merupakan faktor yang


manggambarkan pertambahan aliran limpasan yang
terjadi karena jarak dari puncak lereng ke tempat
perhitungan erosi bertambah.

Faktor panjang lereng L merupakan rasio antara


panjang lereng dengan lereng sepanjang 72,6 feet,
sedangkan kondisi lainnya sama.

Faktor kemiringan lereng S merupakan faktor


pertambahan kecepatan aliran limpasan sesuai
dengan kemiringan lereng standar.

Faktor kemiringan lereng S merupakan rasio


kehilangan tanah terhadap lereng dengan
kemiringan 9%.
35

Pengaruh nilai panjang lereng L dan kemiringan


lereng S sering digabung menjadi satu faktor LS,
dihitung dengan persamaan:

LS ( / 72.6) m (65.4 sin 2 4.56sin 0.065)


dengan:
= panjang lereng nyata (feet)
= sudut kemiringan lereng
m = eksponen, bernilai antara 0,2 (untuk
kemiringan lereng <= 1%) sampai dengan
0,5 (untuk kemiringan lereng >= 5%), atau
ditunjukkan pada grafik serta tabel berikut.

36

6.00

Soil Loss LS Factor

Nilai faktor
topografi LS untuk
berbagai kombinasi
nilai kemiringan
lereng dan panjang
lereng (Wischmeier
dan Smith, 1965)

Slope Steepnes
20%

18%
16%

5.00

12%

4.00
14%

3.00

10%
8%

2.00

6%

1.00

4%
2%

0.00
0

100

200

300

400

500

600

Slope Length (Feet)


37

Nilai faktor topografi LS untuk berbagai kombinasi nilai kemiringan


lereng dan panjang lereng (Wischmeier dan Smith, 1978)

38

A=RKLSCP

Faktor pengelolaan tanaman C merupakan faktor


yang manggambarkan cara pengelolaan tanaman
(misal rotasi tanaman, penanganan tanaman
residu, tingkat produktivitas, serrta variable
pertanian lainnya.

Faktor pengelolaan tanaman C untuk sesuatu


tanaman nilainya bervariasi bergantung
pertumbuhan tanaman (lihat tabel berikut).

39

Nilai faktor
pengelolaan
tanaman C
untuk
berbagai
tanaman
dan umur
tanaman
(dalam %).
(Wischmeier
dan Smith,
1965)

40

A=RKLSCP

Faktor pengendalian erosi P merupakan faktor


yang manggambarkan efek dari pengolahan tanah
pertanian (misalnya pertanian bekontur, teras
bangku, pertanian sejajar kemiringan, dll).

Faktor pengendaslian erosi P merupakan rasio


kehilangan tanah pada suatu jenis pengolahan
relatif terhadap kehilnagan tanah dengan jenis
pengolahan sejajar kemiringan.

Tabel berikut adalah nilai faktor pengendalian erosi


P untuk berbagai jenis konservasi tanah, seperti
yang direkomendasikan oleh National Resources
Conservation Service, USA
41

Nilai faktor pengendalian erosi P untuk berbagai jenis


pengolahan tanah

42

CATATAN:
1)

Estimasi besarnya kehilangan tanah menurut persamaan USLE


merupakan nilai tipikal rerata tahunan, dimana untuk sesuatu
tahun tertentu dapat lebih besar atau lebih kecil.

2)

Nilai tersebut ditetapkan berdasar ukuran plot tertentu di


kawasan dataran tinggi, dan tidak mempertimbangkan adanya
penahanan sedimen oleh vegetasi, lahan rata, dan atau
dataran rendah.

3)

Untuk keperluan estimasi jumlah sedimen yang masuk ke


waduk, pengaruh erosi rill, gully, longsoran tebing dan sumber
lainnya tidak diperhitungkan.

4)

Mengingat USLE adalah persamaan empriris, dan


dikembangkan di USA, penerapan persamaan USLE di tempat
lain perlu didukung dengan kajian mendalam.
43

Persamaan RUSLE (Revised Universal Soil Loss Equation)


Persaman RUSLE merupakan pengembangan dari persamaan USLE,
dengan beberapa revisi seperti berikut (Renard, 1994 dan1996) :
1)

Faktor R diperluas informasinya untuk wilayah Amerika Barat


serta mengakomodir lahan berupa genangan air (waduk,
telaga, dsb).

2)

Faktor K ditambah dependensinya terhadap waktu serta jenis


tanah (berupa fragmen batuan).

3)

Faktor panjang lereng dan kemiringan lereng LS


memperhitungkan erosi rill dan antar rill.

4)

Faktor C mempertimbangkan fungsi:


a.
b.
c.
d.
e.

PLU : Prior Land Use


SC :Surface Cover
CC : Crop Canopy
SR : Surface Roughness
SM : Soil Moisture
44

5)

Faktor P mempertimbangkan kontur, pengolahan pertanian


strip, serta berteras.

6)

Variasi musiman K C P juga diperhitungkan dengan


memperhitungkan kondisi cuaca serta distribusi dua bulanan
kondisi EI30 (energi kinetik intensitas hujan 30 menitan).

Lebih jauh tentang RUSLE, pelajari:


Renard, K.G., J.M. Laflen, G.R. Foster, and D.K. Mc Cool (1994). "The Revised
Universal Soil Loss Equation," in Soil Erosion Research Metlzods, Rattan
La1 (ed.), St. Lucie Press, Delray Beach, Florida.
Renard, K.G., G.R. Foster, G.A. Weesies, D.K. McCool, and D.C. Yoder (1996).

Predicting Soil Erosion by Water: A Guide to Conservation Planning with


the Revised Universal Soil Loss Equation, U.S. Department of Agriculture,
Agriculture Handbook 703, 384 pp.

45

Persamaan MUSLE (Modified Universal Soil Loss Equation)


Persaman MUSLE merupakan pengembangan dari persamaan USLE,
dengan beberapa modifikasi seperti berikut (Williams, 1975), yang
diarahkan untuk estimasi sedimen yang berasal dari kejadian suatu
aliran limpasan tunggal, dengan konsep pemikiran:
1)

Aliran limpasan merupakan indikator superior (relatif


dibanding kejadian hujan), yang mendukung terjadinya
produksi sedimen:

Tidak ada aliran limpasan tidak ada produksi sedimen


Kejadian hujan hanya mengkontribusi sedikit (bahkan tidak sama
sekali) adanya produksi sedimen

2)

Faktor erosivitas hujan R pada USLE diganti dengan faktor


aliran limpasan.

3)

Persamaan MUSLE dinyatakan berunjuk kerja memuaskan


terutama untuk daerah tangkapan dengan penutup
rerumputan, namun pada umumnya memerlukan data
hidrologi yang lebih akurat.
46

Persamaan MUSLE:

S 95(Qp p ) 0.56 KLSCP


dengan:
S = Produksi sedimen untuk satu kejadian hujan (ton)
Q = Total volume aliran limpasan (ft3)
pp = Debit puncak aliran lmipasan (ft3/detik)
K, LS, C, dan P = Parameter di persamaan USLE

Lebih jauh tentang MUSLE, pelajari:


Williams, J.R. (1 975). "Sediment-Yield Prediction with Universal Equation Using
Runoff Energy Factor," in Present and Prospective Technology for
Predicting Sediment Yields and Sources, ARS-S-40, USDA-ARS.

47

Resume tentang USLE, RUSLE, dan MUSLE:


While the USLE, RUSLE, and MUSLE have met with

practical success as an aid for conservation management


decisions and the reduction of soil erosion from agricultural
lands, they are not capable of simulating soil erosion as a
dynamic process distributed throughout a watershed and
changing in time.
Although the MUSLE can estimate soil loss from a single

event, neither it nor the USLE and RUSLE can estimate


detachment, entrainment, transport, deposition, and
redistribution of sediment within the watershed and are of
limited application.

48

Anda mungkin juga menyukai