ITS Paper 25512 2508100025 Paper PDF
ITS Paper 25512 2508100025 Paper PDF
1, (2012) 1-6
I. PENDAHULUAN
2
B. Critical Chain Project Management (CCPM)
Penjadawalan critical chain project management bertujuan
untuk menghindari masalah-masalah yang mungkin terjadi
seperti students syndrome, parkinson law dan keterbatasan
sumberdaya yang dapat mengakibatkan keterlambatan proyek.
Pada penjadwalan yang dibuat oleh pihak perusahaan saat ini,
waktu cadangan ditempatkan pada masing-masing aktivitas
sehingga dapat menyebabkan terjadinya students syndrome.
Perbedaan mendasar antara metode critical chain project
management dengan Critical Path Method (CPM) dan
Program Evaluation and Review Technique (PERT) adalah
waktu penyanggga (buffer time) yang dialokasikan diakhir
proyek (Steyn,2000). Pada CPM dan PERT tiap aktivitas
memiliki waktu penyangga sedangkan pada CCPM waktu
penyangga dialokasikan diakhir proyek. Untuk proyek
periklanan yang banyak melibatkan faktor manusia
dibandingkan mesin, metode CCPM lebih tepat diterapkan
untuk mengantisipasi gejala student syndrome pada proyek.
C. S-Curve Monitoring
Kurva-S atau S-Curve adalah salah satu metode
perencanaan dan kendali waktu pelaksanaan proyek yang
populer dalam perencanaan dan monitoring jadwal
pelaksanaan di proyek. Hampir sebagian besar proyek
mensyaratkan dan telah lama menggunakan kurva-s baik pada
proyek pemerintah maupun Swasta. Kurva-S merupakan
bentuk grafik hubungan antara waktu pelaksanaan proyek
dengan nilai akumulasi progres pelaksanaan proyek mulai dari
awal hingga proyek selesai. Kurva-S secara sederhana akan
terdiri atas dua grafik yaitu grafik yang merupakan rencana
dan grafik yang merupakan realisasi pelaksanaan. Perbedaan
garis grafik pada suatu waktu yang diberikan merupakan
deviasi yang dapat berupa Ahead (realisasi pelaksanaan lebih
cepat dari rencana) dan Delay (realisasi pelaksanaan lebih
lambat dari rencana). (Cioffi, 2004)
III. HASIL DAN DISKUSI
A. Lean Project Management
Melalui proses diskusi dan wawancara dengan pimpinan
proyek yaitu bapak Aries Widodo dilakukan klasifikasi tipe
aktivitas dalam organisasi (Hines dan taylor, 2000) untuk
mengetahui aktifitas apa saja yang tergolong value adding
(VA), necessary but non value adding (NNVA), dan non
value adding (NVA).
Dari hasil klasifikasi aktifitas tersebut diperoleh bahwa
keseluruhan aktivitas pengerjaan proyek yang dilakukan 78%
merupakan value adding activity, 22% tergolong necessary but
non value adding activity, dan 0% merupakan non value
adding activity Aktivitas non value adding (waste) akan
teridentifikasi pada saat pelaksanaan proyek di lapangan,
dimana aktivitas tersebut terjadi apabila pelaksanaan tidak
sesuai dengan perencanaan.
Identifikasi waste proyek turut juga dilakukan berdasarkan
wawancara dan kuesioner bersama pimpinan proyek serta
observasi lapangan penulis. Berikut ini merupakan waste yang
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
Tabel 1.
Hasil identifikasi critical waste pada proyek dengan kuisioner
Peringkat
Jenis Waste
Rangking Bobot
1 2 3 4 5 6 7 8
Defect
0 0 1 1 1 1 1 0
15
0.107143
Overproduction
0 2 1 0 1 0 0 1
20
0.142857
Inventory waiting
0 0 1 0 2 2 0 0
15
0.107143
Unneeded process
0 0 1 3 0 1 0 0
19
0.135714
Unnecessary transportation 0 0 0 0 0 0 3 2
3
0.021429
Unnecessary movement
0 0 0 1 0 1 1 2
7
0.05
Waiting
1 2 1 0 1 0 0 0
27
0.192857
Unsatisfied design
4 1 0 0 0 0 0 0
34
0.242857
Bobot
7 6 5 4 3 2 1 0
140
Man
Kurang komunikasi
& pengawasan
Machine
Pekerjaan kurang
detail
Beban kerja
manajer proyek
Terlalu besar
Pekerjaan tidak
sesuai spesifikasi
Unsatisfied
Design
Desain terlalu
sulit direalisasikan
Perubahan keinginan
Environment
kekurangan informasi
Dalam riset
Method
Material
Machine
Metode yang
terlalu lama
Pengiriman terlambat
Desain terlalu
sulit direalisasikan
Kesalahan
memperkirakan
lingkungan
Waiting
Shortage
material
Pengiriman material
terlambat
Perubahan keinginan
Environment
kekurangan informasi
Dalam riset
Method
Material
4
pengembangan dari metode CPM. Perbedaan secara teoritis
terletak pada penentuan letak waktu cadangan dan resource
allocation. Dimana CCPM memindahkan waktu cadangan atau
time buffer pada periode akhir proyek. Sehingga dapat
mempercepat pengerjaan proyek sejumlah banyaknya waktu
cadangan, tentunya dengan asumsi bahwa waktu cadangan
tersebut tidak terpakai. Miinimasi waste dapat memperkecil
peluang pemakaian waktu cadangan.
Penentuan ukuran buffer didapatkan melalui perhitungan.
Perhitungan yang lebih dianjurkan ialah dengan dihitung
berdasarkan metode penjumlahan akar pangkat dua atau
Square Root Of The Sum Of The Squares (SSQ) (Herroelen,
2001). Metode ini menggunakan dua parameter waktu yakni
waktu standar rata-rata yang diasumsikan sebagai waktu yang
masih menyimpan waktu cadangan (S) dan waktu tercepat (A)
yang diasumsikan tanpa waktu cadangan. Besar buffer dapat
dihitung menggunakan persamaan
Project Buffer
0%-33%
34%-66%
67%-100%
7
7
7
0-2
3-5
>5
5
C. S-Curve Monitoring
Kurva-S atau S-Curve adalah salah satu metode
perencanaan dan kendali waktu pelaksanaan proyek yang
populer dalam perencanaan dan monitoring jadwal
pelaksanaan di proyek. Hampir sebagian besar proyek
mensyaratkan dan telah lama menggunakan kurva-s baik pada
proyek pemerintah maupun Swasta. Sayangnya saat ini,
berdasarkan hasil pengamatan penulis, hampir jarang ditemui
pemakaian kurva S dalam proyek periklanan. Seperti halnya
pada proyek periklanan Bank Jatim, juga tidak menerapkan
penggunaan kurva S sebagai alat bantu kontrol proyek.
Untuk itu dalam penelitian ini mencoba membangun kurvaS tersebut menggunakan perbandingan antara total biaya tiap
pekerjaan dengan total biaya proyek. Nilai bobot yang
digabungkan dengan gantt chart penjadwalan proyek akan
membentuk Kurva-S untuk masing- masing penjadwalan.
Hasilnya seperti pada Gambar 3 didapatkan perbandingan
Kurva-S antara penjadwalan awal dengan penjadwalan CCPM.
Gambar. 3. Perbandingan
pencapaian proyek.
Kurva-S
yang
menunjukkan
perbedaan
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
DAFTAR PUSTAKA
Hines, P. & Taylor, D. 2000. Going Lean. Lean Enterprise
research Center Cardiff Business School, USA.Moubray,
J., Reliability Centered Maintenance (RCM) II, 2nd Ed.
New York: Industrial Press (1997)
Womack, J. & Jones, D. 1996. Lean Thinking: Banish
Waste And Create Wealth in Your Corporation, Simon
and Schuster, New York
Ohno, T. 1988. Toyota Production System: Beyond
Large-Scale Production, Productivity Press, Portland
Steyn, Herman. 2000. An investigation into the
fundamentals of critical chain project scheduling.
International Journal of Project Management, 19, 363
369
Cioffi, D. F. 2005. A tool for managing projects: an
analytic parameterization of the S-curve. International
Journal of Project Management, 23, 215222
.