Jika arah umum untuk portfolio produk telah ditetapkan, tahap berikutnya
adalah menjabarkan tujuan-tujuan perusahaan kedalam tujuan-tujuan
departemen penjualan. Dengan kata lain, tujuan perusahaan yang berupa
pertumbuhan penjualan, laba, pangsa pasar dan arus kas harus dijabarkan ke
dalam tujuan-tujuan yang lebih spesifik bagi departemen penjualan dan
angkatan penjualan.
Pangsa pasar yang meningkat tercermin dalam kuota penjualan khusus
yang hendak dicapai oleh angkatan penjualan dengan mendorong produkproduk berharga tinggi, menciptakan transaksi yang besar dan memotong
harga daftar.
PERUMUSAN STRATEGI
Strategi dapat didefinisikan sebagai :
Rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus
beroperasi untuk mencapai tujuannya.
Strategi menyatakan kepada manajer penjualan tentang apa yang harus
dilakukan dan bagaimana dilakukan reaksi atas kegiatan-kegiatan para pesaing.
Jadi, manajer sangat memerlukan strategi untuk mendapatkan rencana tindakan
yang akan dipakai dalam persaingan guna memperoleh posisi pasar. Kadangkadang strategi disusun menyangkut sebuah konsep, seperti kecepatan, yaitu
perusahaan menekankan pada kecepatan penghantaran atau kecepatan
memperkenalkan produk baru kepada pasar. Sedangkan perusahaan lain dapat
memilih pasar yang meluap dengan sejumlah besar wiraniaga atau kampanye
periklanan yang sangat padat. Perusahaan-perusahaan dapat memperoleh pangsa
pasar lebih besar jika dapat meredam pesaing dengan : 1. Membuka saluran
baru, 2. Menawarkan produk yang lebih sempurna, dan 3. Menggunakan
metode periklanan yang baru.
Meskipun strategi itu dapat memberikan rencana seragam keseluruhan, manajer
masih memerlukan sejumlah taktik untuk membantu penerapan programprogramnya. Taktik dapat didefinisikan sebagai :
Rencana yang lebih mendetail untuk pengalokasian dan pemanfaatan
secara khusus sumber-sumber keuangan serta personalia.
2. Konsep-konsep Biaya
Jenis dan perilaku biaya merupakan elemen-elemen kunci dalam proses
penganggaran, terutama menyangkut apa yang menjadi tanggung jawab
manajer. Biaya dapat dipecah ke dalam :
Salah satu tugas penting dari manajer penjualan adalah membagi daerah pasar
yang ada ke dalam daerah-daerah penjualan yang efisien. Biasanya, daerahdaerah penjualan ini dibentuk dari kelompok-kelompok pembeli yang ada dan
pembeli potensial dan memberikan tugas kepada wiraniaga untuk :
Mengadakan hubungan dengan pembeli
Dan meminimumkan biaya penjualan
Penentuan daerah penjualan ini sebenarnya merupakan tugas yang tidak pernah
berakhir karena para pembeli, produk dan wiraniaga selalu berubah-ubah
sedangkan batas-batas teritorialnya harus disesuaikan dengan kondisi baru
tersebut. Adapun metode yang dapat dipakai untuk menentukan daerah
penjualan ini adalah : (1). Metode buildup dan (2). Metode beban- kerja.
1. Metode Buildup
Metode Buildup merupakan teknik yang paling populer untuk
menentukan daerah penjualan. Daerah penjualannya dapat dibagi ke
dalam kabupaten-kabupaten, misalnya : untuk menentukan kabupaten
mana yang harus dipilih bergantung pada faktor tersedianya :
Data penduduk,
Data penjualan,
Data calon pembeli pada masing-masing daerah
Daerah penjualan tersebut dibagi kedalam kabupaten dengan maksud
membatasi sejauh mungkin agar mudah dijangkau oleh wiraniaga. Oleh karena
itu faktor kemampuan dan kesukaan wiraniaga juga ikut mempengaruhi
penentuan kombinasi daerah penjualan tersebut. Satu prinsip yang dapat
diterapkan di sini adalah : memilih daerah yang mempunyai perbedaan
minimum dalam jumlah pembeli yang ada per daerah dengan jumlah potensi
penjualannya.
Namun prinsip tersebut masih memerlukan pertimbangan lebih jauh karena
penjualan perusahaan itu juga dipengaruhi oleh produktivitas serta kemampuan
dari tenaga penjualannya.
Karena kabupaten dipakai sebagai unit pengendalian geografisnya, maka untuk
menentukan daerah penjualan perusahaan harus mempunyai peta seluruh
kabupaten yang ada beserta jumlah calon pembelinya. Jika perusahaan
Potensi dan ramalan penjualan perusahaan akan berada di bawah potensi pasar
dalam setiap persaingan apapun dan ramalan penjualan perusahaan dapat berada
di bawah/lebih rendah dari potensi penjualan perusahaan. Adanya kelangkaan
sumber, ketidakpastian ekonomi dan sebagainya dapat menghambat perusahaan
dalam mencapai potensinya.
Pengukuran potensi pasar menghendaki bahwa pasar itu harus didefinisikan
secara jelas dan perilaku pembelian pasar harus difahami secara jelas juga.
Kemudian, metode peramalan yang sesuai ditentukan, baru peramalan
dilakukan. Metode-metode yang dipakai pada tingkatan ini biasanya
memerlukan proyeksi tentang kecenderungan historis atau pemilihan faktorfaktor pasar yang sangat berkaitan dengan permintaan. Sebagai contoh adalah :
Indek Daya Beli Manajemen Pemasaran Dan Penjualan. Metode ini
mengkombinasikan penghasilan pembelian yang efektif, penjualan eceran dan
populasi ke dalam suatu indek tunggal. Ini merupakan pengelompokan faktorfaktor pasar yang sangat bermanfaat untuk meramalkan potensi pasar dari
beberapa jenis barang konsumen.
Setelah potensi pasar ditentukan, potensi penjualan perusahaan serta
ramalannya dapat ditarik dengan menerapkan hubungan-hubungan pangsa
pasar.
Perlu diingat bahwa arus dalam penyusunan ramalan dapat berjalan dari atas ke
bawah atau dari bawah ke atas.
Pendekatan atas ke bawah diawali dengan potensi pasar dan kemudian ditarik
ramalan untuk berbagai subdivisi. Dengan Pendekatan bawah ke atas, ramalan
untuk berbagai segmen ditentukan lebih dulu dan kemudian dikombinasikan
untuk membentuk sebuah susunan. Situasi yang berbeda memerlukan
pendekatan yang berbeda pula. Jenis dan ketepatan informasi yang ada harus
dijadikan pertimbangan utama dalam memilih pendekatan yang dipakai.
Terhadap dimensi industri dan perusahaan, ramalan mempunyai sejumlah
tingkatan lain yang harus dipertimbangkan. Suatu ramalan mungkin diperlukan
untuk beberapa periode waktu mendatang, khususnya satu kuartal atau satu
tahun. Ini dapat disebut sebagai ramalan jangka pendek.
METODE-METODE RAMALAN