Rp
Rp
Status PT ABADI
Pemotong/ Terpotong/
pemungut
terpungut
Tarif (%)
PPh
15,00
23
Pemotong
20,00
26
Pemotong
5,00
21
Pemotong
0,10
22
5,00
21
2,50
22
40.000.000
6.000.000
34.000.000
40.000.000
4.000.000
44.000.000
Saat terutang PPh-23 adalah akhir bulan dari bulan bayar atau jatuh tempo. Pada saat ada
tagihan, PPh-23 belum terutang.
100.000.000
200.000.000
100.000.000
200.000.000
Potongan PPh atas Dividen dan bonus tidak dapat dihitung, sebab data transaksi tersebut tidak
lengkap.
89.846.000
18.086.000
71.760.000
110.000.000
100.000.000
10.000.000
Penyerahan kepada Pemungut PPh-22. PPh terutang saat pembayaran (oleh BUMN).
25.000.000
625.000
24.375.000
Bukan Pegawai, tidak berkesinambungan. DPP = 50% x jml bruto. Dipotong = 5% x (50% x 25juta)
500.000.000
40.000.000
400.000
Terpungut
100.000.000
440.400.000
PPh-22 dipungut oleh "Penjual", terutang saat penjualan (bagi pembeli berarti saat pembelian).
9.025.000
9.025.000
225.475
225.475
Pemotong
Lihat pembahasan pada Ref. B. Pajak yang dibayar, dicatat saat terutang (karena PPh-21, saat
terutangnya adalah akhir Januari. Karena menggunakan valas, KKMK yang dipakai adalah saat
bayar atau dibebankan sebagai biaya. Tgl 14 Januari adalah saat di-expense-kan. Maka mau
dicatat tanggal 14 atau 31 Januari, PPh-21 terutang jumlahnya tetap sama.
15-Jan MESIN
PPN Masukan
UM PPh-22
Kas/Bank (ke Kas Negara)
Bank *)
Hutang Usaha **)
1.236.826.500
123.955.650
30.988.913
213.971.063
271.800.000
906.000.000
Lihat pembahasan pada Ref. C. *)sebesar I+F, yang dibayar di LN, KTBI. **) sebesar C (cost), KTBI
tgl 15 Januari.
Terpungut
Jurnal Akuntansi
No. tanggal
10
Rp
Rp
Status PT ABADI
Pemotong/ Terpotong/
pemungut
terpungut
Tarif (%)
PPh
2,00
23
1,50
22
Terpungut
0,10
22
Terpungut
2,00
23
50.000.000
50.000.000
11
181.100.000
18.162.000
199.262.000
12
30.000.000
30.000.000
13
21-Jan Pembelian/persediaan/aset
PPN Masukan
Hutang Usaha
400.000.000
40.000.000
440.000.000
PPh-22 baja dikenakan atas penjualan baja dari industri/pabrikan kepada distributornya. PT
Abadi bukan distributor baja, tapi distributor kertas.
14
45.200.800
4.524.000
904.800
48.820.000
Pemotong
Lihat pembahasan pada Ref. E. *) Nilai invoice (98% x $5.000 x KTBI) + nilai FP (10% x $5.000 x
KKMK).
15
??
??
??
Jasa seminar yang bukan bagian dari 'jasa pendidikan' merupakan JKP. Bila materinya berlaku
untuk umum, maka tidak ada potongan PPh-23. Namun bila materi bersifat khusus, sesuai
permintaan peserta tertentu, maka termasuk dalam pengertian jasa teknik, yg dipotong PPh-23.
Dalam kasus ini, seminar untuk umum, jadi tidak ada PPh-23.
16
28-Jan Kas/Bank
PPN Keluaran-Pemungut
UM PPh-22
Piutang Usaha
98.500.000
10.000.000
1.500.000
110.000.000
17
723.800.000
54.576.000
727.680
181.100.000
542.700.000
54.576.000
727.680
Lihat pembahasan pada Ref. F. **) Nilai pembelian adalah nilai pembayaran UM ($20.000 x KTBI
saat itu) ditambah pemabayaran sisanya ($60.000 x KTBI saat pelunasan).
18
44.000.000
880.000
43.120.000
Hutang PPh-23, boleh diakui pada saat sudah ada pembayaran (terutangnya seharusnya pada
akhir Februari).
19
9.025.000
10.000
9.035.000
Pada saat mencatat tagihan, KTBI = 9.025 (15/1). Saat bayar, KTBI = 9.035 (4/2). Selisih = 10 x
1.000 = 10.000 rugi kurs.
Pemotong
Jurnal Akuntansi
No. tanggal
20
05-Feb Kas
Rp
Rp
Status PT ABADI
Pemotong/ Terpotong/
pemungut
terpungut
Tarif (%)
PPh
2,00
23
Pemotong
20,00
26
Pemotong
10,00
Pemotong
234.000.000
PPN Keluaran
Pendapatan diterima dimuka
21.272.727
212.727.273
BI bukan lagi sebagai pemungut PPh-22. Saat bayar tidak ada yang dipungut/'dipotong' BI.
21
542.700.000
54.576.000
727.680
55.303.680
540.600.000
2.100.000
Jumlah yang dibayarkan untuk tagihan adalah $ 60.000 x 9.010 = 540.600.000 (KTBI, 8/2).
Sedangkan saat mencatat hutang usaha sebesar $ 60.000 x 9.045 (KTBI, 31/1). Laba = 35 x
60.000 = 2.100.000. Sedangkan hutang usaha untuk pembayaran porsi PPN dan PPh-22 adalah
sebesar nilai yang tercantum dalam FP/BP, berupa Rupiah.
850.475
6.904.800
18.086.000
25.841.275
Pembayaran ke kas negara atas PPh terutang yang dipotong selama Masa Januari.
22
30.000.000
600.000
29.400.000
23
270.218.000
89.846.000
144.160.000
36.212.000
Lihat pembahasan pada Ref. G. Jumlah beban menyesuaikan agar jurnal menjadi balance.
***)Lihat jurnal tgl 6/1. Non-JKP (Jasa kesenian).
24
500.000.000
50.000.000
50.000.000
500.000.000
1.480.000
36.212.000
50.000.000
87.692.000
Pembayaran ke kas negara atas PPh terutang yang dipotong selama Masa Februari.
Jumlah PPh-22 Dipungut pihak lain dan PPh Dipotong oleh PT Abadi adalah:
PPh-22
PPh-21
Masa Pajak
32.888.913
850.475
Masa Januari
Masa Februari
PPh-23
6.904.800
1.480.000
PPh-26
18.086.000
36.212.000
PPh Final
50.000.000
No. REF.
1
PEMBAHASAN/PENGHITUNGAN
A
Uang Muka
Potongan PPh-26 (20%)
Kas/bank
USD
Kurs
10.000,00 KTBI
8.970
2.000,00 KMK
9.043
8.000,00 KTBI
8.970
Tgl
6-Jan
6-Jan
6-Jan
Eq. Rp
89.700.000
18.086.000
71.760.000
Karena ada transaksi bayar, kurs saat bayar ke LN adalah kurs transaksi/realisasi (dalam soal memakai KTBI).
Jumlahnya sudah pasti. Demikian pula, jumlah yang dipotong menggunakan K.KMK. Jumlahnya juga sdh pasti.
Maka, agar jurnal menjadi seimbang/balance, jumlah UM-lah yang harus 'menyesuaikan'. Seandainya, belum
ada pembayaran, maka UM menggunakan KTBI, Hutang PPh menggunakan K.KMK, selisihnya sebagai Hutang.
USD
Kurs
Nilai tagihan
1.000,00 KTBI
9.025
Nilai pajak (PPh-21)
=5% x (50% x 1.000)
(Bukan Pegawai)
25,00 KMK
9.019
Jumlah yg dicatat saat penagihan
Tgl
14-Jan
Eq. Rp
9.025.000
14-Jan
225.475
9.250.475
Nilai $25 merupakan nilai pajak yang akan dibayar oleh PT Abadi, menjadi Hutang PPh pada akhir bulan.
Namun, karena PPh-21, tetap menggunakan Kurs KMK saat dibebankan sebagai biaya (saat invoicing); Hutang
Ph-21 boleh dicatat pada saat invoicing atau akhir bulan.
C
Cost
Insurance
Freight
CIF
USD
Kurs
100.000,00
5.000,00
25.000,00
130.000,00 KMK
9.081
BM
NI
PPN
PPh-22
130.000,00 KTBI
9.060
Tgl
Eq. Rp
15-Jan
1.180.530.000
5%
59.026.500
1.239.556.500
123.955.650
30.988.913
10%
2,5%
15-Jan
1.177.800.000
59.026.500
1.236.826.500
Perhitungan perpajakan menggunakan kurs KMK. Nilai perolehan (CIF) menggunakan KTBI.
D
Uang Muka
PPN Masukan
USD
Kurs
20.000,00 KTBI
9.055
2.000,00 KMK
9.081
Tgl
18-Jan
18-Jan
Eq. Rp
181.100.000
18.162.000
Kertas. PPh-22. Pemungut adalah Pihak 'Penjual'. Terutang saat PENJUALAN, bukan pada saat pembayaran
UM. Pembayaran mendahului penyerahan BKP. Sudah ada Faktur Pajak.
E
Beban
PPN Masukan
PPh-23 dipotong, 2%
Kas/bank dibayar u invoice
USD
5.000,00
500,00
100,00
4.900,00
Kurs
KTBI
KMK
KMK
KTBI
9.040
9.048
9.048
9.040
Tgl
25-Jan
25-Jan
25-Jan
25-Jan
Eq. Rp
45.200.000
4.524.000
904.800
44.296.000
BUT. Dipotong PPh-23 bukan PPh-26. Jumlah yang dibayarkan kepada John Son and Co ada dua: porsi PPN
sebesar 904.800 (Rp) dan porsi invoice (setelah dipotong PPh-23, sebesar $ 4.900 dg KTBI 9.040). Jumlah Beban
mengikuti perhitungan.
No. REF.
6
PEMBAHASAN/PENGHITUNGAN
F
Harga jual
Diskon, 20%
HJ, Net
Dikurangi: UM
Tagihan terutang, meliputi:
Tagihan
PPh-22, 0,1% x H.Jual net
PPN, DPP = HJ net - UM
USD
100.000,00
(20.000,00)
80.000,00
(20.000,00)
60.000,00 KTBI
80,00 KMK
6.000,00 KMK
Kurs
Tgl
Eq. Rp
9.045
9.096
9.096
31-Jan
31-Jan
31-Jan
542.700.000
727.680
54.576.000
PPh-22 terutang saat PENJUALAN. Bagi pembeli, mencatat UM PPh-22 saat pembelian (0,1% x harga beli).
G
Pelunasan
Potongan PPh-26 (20%)
Kas/bank
USD
Kurs
20.000,00 KTBI
9.010
4.000,00 KMK
9.053
16.000,00 KTBI
9.010
Tgl
12-Feb
12-Feb
12-Feb
Eq. Rp
180.200.000
36.212.000
144.160.000
Karena ada transaksi bayar, kurs saat bayar ke LN adalah kurs transaksi/realisasi (dalam soal memakai KTBI).
Jumlahnya sudah pasti. Demikian pula, jumlah yang dipotong menggunakan K.KMK. Jumlahnya juga sdh pasti.
Maka, agar jurnal menjadi seimbang/balance, jumlah pelunasan/beban yang harus 'menyesuaikan'.
Seandainya, belum ada pembayaran, maka beban menggunakan KTBI, Hutang PPh menggunakan K.KMK,
selisihnya sebagai Hutang.
PPh Pasal 22
Penyerahan Barang dan Kegiatan di Bidang Impor/Kegiatan Usaha di Bidang Lain
Bank Devisa/DJBC
OBJEK
a. impor barang
Bendahara Pengeluaran
TARIF
barang tertentu (Lamp. I) - a
barang tertentu lainnya (Lamp. II) - b
selain a dan b - API
selain a dan b - API u kedelai, gandum, tepung terigu
barang yg tidak dikuasai
DPP
10,00%
7,50%
2,50%
0,50%
7,50%
1,50%
1,50%
0,25%
0,10%
0,30%
0,45%
0,30%
0,45%
BBM - kepada SPBU Pertamina - a
BBM - kepada SPBU bukan Pertamina - b
BBM - Pihak selain a dan b tsb
BBG
Pelumas
0,25%
0,30%
0,30%
0,30%
0,30%
CARA PEMUNGUTAN
NE dalam PEB
KET
PEMUNGUT
NO.
dari Dasar
Pengenaan PPN
dari Dasar
Pengenaan PPN
dari Penjualan
tidak termasuk
PPN
NO.
9
10
11
PEMUNGUT
Industri/eksportir yg bergerak
dalam sektor KEHUTANAN,
PERKEBUNAN, PERTANIAN,
PETERNAKAN, PERIKANAN
OBJEK
Pembelian bahan2 untuk keperluan
industrinya atau ekspornya
Industri/badan usaha yg
pembelian dari Badan atau OP
melakukan pembelian komoditas pemegang IUP
tambang batubara, mineral
logam, dan mineral bukan logam
TARIF
DPP
KET
CARA PEMUNGUTAN
0,25%
harga pembelian,
tidak termasuk
PPN
1,50%
harga pembelian,
tidak termasuk
PPN
0,45%
CATATAN:
1 DJBC dan Pemungut (nomor 1 sd 11 di atas), wajib melaporkan hasil pemungutannya dg menggunakan SPT Masa ke KPP.
2 Penyetoran dan Pelaporan: sesuai ketentuan KUP.
3 Semua pemungut di atas TIDAK FINAL, kecuali: