Anda di halaman 1dari 7

PEMBAHASAN SOAL AKUNTANSI PERPAJAKAN

SOAL PT ABADI - Kelas 5-ULI (Dosko)


Jurnal Akuntansi
No. tanggal

02-Jan Beban Bunga


Hutang PPh-23
Kas/Bank

Rp

Rp

Status PT ABADI
Pemotong/ Terpotong/
pemungut
terpungut

Tarif (%)

PPh

15,00

23

Pemotong

20,00

26

Pemotong

5,00

21

Pemotong

0,10

22

5,00

21

2,50

22

40.000.000
6.000.000
34.000.000

Lihat Pasal 23 UU PPh.

03-Jan Beban cleaning service


PPN Masukan
Hutang Usaha

40.000.000
4.000.000
44.000.000

Saat terutang PPh-23 adalah akhir bulan dari bulan bayar atau jatuh tempo. Pada saat ada
tagihan, PPh-23 belum terutang.

05-Jan Laba ditahan


Laba ditahan/Beban bonus
Hutang Dividen
Hutang Bonus

100.000.000
200.000.000
100.000.000
200.000.000

Potongan PPh atas Dividen dan bonus tidak dapat dihitung, sebab data transaksi tersebut tidak
lengkap.

06-Jan Uang Muka


Hutang PPh-26
Kas/Bank

89.846.000
18.086.000
71.760.000

Lihat pembahasan pada Ref. A

08-Jan Piutang Usaha


Penjualan
PPN Keluaran-Pemungut

110.000.000
100.000.000
10.000.000

Penyerahan kepada Pemungut PPh-22. PPh terutang saat pembayaran (oleh BUMN).

10-Jan Beban ceramah


Hutang PPh-21
Kas/bank

25.000.000
625.000
24.375.000

Bukan Pegawai, tidak berkesinambungan. DPP = 50% x jml bruto. Dipotong = 5% x (50% x 25juta)

12-Jan Persediaan kertas/pembelian


PPN Masukan
UM PPh-22
Potongan pembelian
Kas/Bank

500.000.000
40.000.000
400.000

Terpungut

100.000.000
440.400.000

PPh-22 dipungut oleh "Penjual", terutang saat penjualan (bagi pembeli berarti saat pembelian).

14-Jan Beban Notaris


Hutang Usaha
Beban Notaris
Hutang PPh-21

9.025.000
9.025.000
225.475
225.475

Pemotong

Lihat pembahasan pada Ref. B. Pajak yang dibayar, dicatat saat terutang (karena PPh-21, saat
terutangnya adalah akhir Januari. Karena menggunakan valas, KKMK yang dipakai adalah saat
bayar atau dibebankan sebagai biaya. Tgl 14 Januari adalah saat di-expense-kan. Maka mau
dicatat tanggal 14 atau 31 Januari, PPh-21 terutang jumlahnya tetap sama.

15-Jan MESIN
PPN Masukan
UM PPh-22
Kas/Bank (ke Kas Negara)
Bank *)
Hutang Usaha **)

1.236.826.500
123.955.650
30.988.913
213.971.063
271.800.000
906.000.000

Lihat pembahasan pada Ref. C. *)sebesar I+F, yang dibayar di LN, KTBI. **) sebesar C (cost), KTBI
tgl 15 Januari.

Terpungut

Jurnal Akuntansi
No. tanggal

10

Rp

16-Jan Beban bunga


Kas/Bank

Rp

Status PT ABADI
Pemotong/ Terpotong/
pemungut
terpungut

Tarif (%)

PPh

2,00

23

1,50

22

Terpungut

0,10

22

Terpungut

2,00

23

50.000.000
50.000.000

Lihat pengecualian pada PPh Pasal 23.

11

18-Jan Uang Muka Pembelian


PPN Masukan
Kas/Bank

181.100.000
18.162.000
199.262.000

Lihat pembahasan pada Ref. D.

12

20-Jan Beban sewa


Hutang Usaha

30.000.000
30.000.000

Pajak yang dipungut, dicatat saat pembayaran.

13

21-Jan Pembelian/persediaan/aset
PPN Masukan
Hutang Usaha

400.000.000
40.000.000
440.000.000

PPh-22 baja dikenakan atas penjualan baja dari industri/pabrikan kepada distributornya. PT
Abadi bukan distributor baja, tapi distributor kertas.

14

25-Jan Beban software


PPN Masukan
Hutang PPh-23
Kas/bank *)

45.200.800
4.524.000
904.800
48.820.000

Pemotong

Lihat pembahasan pada Ref. E. *) Nilai invoice (98% x $5.000 x KTBI) + nilai FP (10% x $5.000 x
KKMK).

15

26-Jan Beban seminar


PPN Masukan
Kas/bank

??
??
??

Jasa seminar yang bukan bagian dari 'jasa pendidikan' merupakan JKP. Bila materinya berlaku
untuk umum, maka tidak ada potongan PPh-23. Namun bila materi bersifat khusus, sesuai
permintaan peserta tertentu, maka termasuk dalam pengertian jasa teknik, yg dipotong PPh-23.
Dalam kasus ini, seminar untuk umum, jadi tidak ada PPh-23.

16

28-Jan Kas/Bank
PPN Keluaran-Pemungut
UM PPh-22
Piutang Usaha

98.500.000
10.000.000
1.500.000
110.000.000

PPh-22 terutang saat pembayaran oleh BUMN, 1,5%.

17

31-Jan Pembelian/persediaan **)


PPN Masukan
UM PPh-22
UM Pembelian
Hutang Usaha, u tagihan
Hutang Usaha, u PPN
Hutang Usaha, u PPh-22

723.800.000
54.576.000
727.680
181.100.000
542.700.000
54.576.000
727.680

Lihat pembahasan pada Ref. F. **) Nilai pembelian adalah nilai pembayaran UM ($20.000 x KTBI
saat itu) ditambah pemabayaran sisanya ($60.000 x KTBI saat pelunasan).

18

02-Feb Hutang Usaha


Hutang PPh-23
Kas/Bank

44.000.000
880.000
43.120.000

Hutang PPh-23, boleh diakui pada saat sudah ada pembayaran (terutangnya seharusnya pada
akhir Februari).

19

04-Feb Hutang Usaha


Rugi selisih kurs
Kas/Bank

9.025.000
10.000
9.035.000

Pada saat mencatat tagihan, KTBI = 9.025 (15/1). Saat bayar, KTBI = 9.035 (4/2). Selisih = 10 x
1.000 = 10.000 rugi kurs.

Pemotong

Jurnal Akuntansi
No. tanggal

20

05-Feb Kas

Rp

Rp

Status PT ABADI
Pemotong/ Terpotong/
pemungut
terpungut

Tarif (%)

PPh

2,00

23

Pemotong

20,00

26

Pemotong

10,00

Pemotong

234.000.000
PPN Keluaran
Pendapatan diterima dimuka

21.272.727
212.727.273

BI bukan lagi sebagai pemungut PPh-22. Saat bayar tidak ada yang dipungut/'dipotong' BI.

21

08-Feb Hutang Usaha, u tagihan


Hutang Usaha, u PPN
Hutang Usaha, u PPh-22
Kas/Bank, Rp
Kas/Bank, $
Laba selisih kurs

542.700.000
54.576.000
727.680
55.303.680
540.600.000
2.100.000

Jumlah yang dibayarkan untuk tagihan adalah $ 60.000 x 9.010 = 540.600.000 (KTBI, 8/2).
Sedangkan saat mencatat hutang usaha sebesar $ 60.000 x 9.045 (KTBI, 31/1). Laba = 35 x
60.000 = 2.100.000. Sedangkan hutang usaha untuk pembayaran porsi PPN dan PPh-22 adalah
sebesar nilai yang tercantum dalam FP/BP, berupa Rupiah.

21a 10-Feb Hutang PPh-21


Hutang PPh-23
Hutang PPh-26
Kas/Bank

850.475
6.904.800
18.086.000
25.841.275

Pembayaran ke kas negara atas PPh terutang yang dipotong selama Masa Januari.

22

11-Feb Hutang Usaha


Hutang PPh-23
Kas/Bank

30.000.000
600.000
29.400.000

Sewa selain tanah/bangunan = PPh-23, 2%

23

12-Feb Beban entertainment


Uang Muka ***)
Kas/Bank, $
Hutang PPh-26

270.218.000
89.846.000
144.160.000
36.212.000

Lihat pembahasan pada Ref. G. Jumlah beban menyesuaikan agar jurnal menjadi balance.
***)Lihat jurnal tgl 6/1. Non-JKP (Jasa kesenian).

24

15-Feb Sewa Dibayar Dimuka


PPN Masukan
Hutang PPh-Final
Kas/Bank

500.000.000
50.000.000
50.000.000
500.000.000

Telah dilakukan pembayaran, maka PPN sudah dicatat saat bayar.

24a 10-Mar Hutang PPh-21


Hutang PPh-23
Hutang PPh-26
Hutang PPh-Final
Kas/Bank

1.480.000
36.212.000
50.000.000
87.692.000

Pembayaran ke kas negara atas PPh terutang yang dipotong selama Masa Februari.

Jumlah PPh-22 Dipungut pihak lain dan PPh Dipotong oleh PT Abadi adalah:
PPh-22
PPh-21
Masa Pajak
32.888.913
850.475
Masa Januari
Masa Februari

PPh-23
6.904.800
1.480.000

PPh-26
18.086.000
36.212.000

PPh Final
50.000.000

No. REF.
1

PEMBAHASAN/PENGHITUNGAN

A
Uang Muka
Potongan PPh-26 (20%)
Kas/bank

USD
Kurs
10.000,00 KTBI
8.970
2.000,00 KMK
9.043
8.000,00 KTBI
8.970

Tgl
6-Jan
6-Jan
6-Jan

Eq. Rp
89.700.000
18.086.000
71.760.000

Karena ada transaksi bayar, kurs saat bayar ke LN adalah kurs transaksi/realisasi (dalam soal memakai KTBI).
Jumlahnya sudah pasti. Demikian pula, jumlah yang dipotong menggunakan K.KMK. Jumlahnya juga sdh pasti.
Maka, agar jurnal menjadi seimbang/balance, jumlah UM-lah yang harus 'menyesuaikan'. Seandainya, belum
ada pembayaran, maka UM menggunakan KTBI, Hutang PPh menggunakan K.KMK, selisihnya sebagai Hutang.

USD
Kurs
Nilai tagihan
1.000,00 KTBI
9.025
Nilai pajak (PPh-21)
=5% x (50% x 1.000)
(Bukan Pegawai)
25,00 KMK
9.019
Jumlah yg dicatat saat penagihan

Tgl
14-Jan

Eq. Rp
9.025.000

14-Jan

225.475
9.250.475

Nilai $25 merupakan nilai pajak yang akan dibayar oleh PT Abadi, menjadi Hutang PPh pada akhir bulan.
Namun, karena PPh-21, tetap menggunakan Kurs KMK saat dibebankan sebagai biaya (saat invoicing); Hutang
Ph-21 boleh dicatat pada saat invoicing atau akhir bulan.

C
Cost
Insurance
Freight
CIF

USD
Kurs
100.000,00
5.000,00
25.000,00
130.000,00 KMK
9.081
BM
NI
PPN
PPh-22

Nilai Perolehan MESIN:


CIF
BM

130.000,00 KTBI

9.060

Tgl

Eq. Rp

15-Jan

1.180.530.000

5%

59.026.500
1.239.556.500
123.955.650
30.988.913

10%
2,5%
15-Jan

1.177.800.000
59.026.500
1.236.826.500

Perhitungan perpajakan menggunakan kurs KMK. Nilai perolehan (CIF) menggunakan KTBI.

D
Uang Muka
PPN Masukan

USD
Kurs
20.000,00 KTBI
9.055
2.000,00 KMK
9.081

Tgl
18-Jan
18-Jan

Eq. Rp
181.100.000
18.162.000

Kertas. PPh-22. Pemungut adalah Pihak 'Penjual'. Terutang saat PENJUALAN, bukan pada saat pembayaran
UM. Pembayaran mendahului penyerahan BKP. Sudah ada Faktur Pajak.

E
Beban
PPN Masukan
PPh-23 dipotong, 2%
Kas/bank dibayar u invoice

USD
5.000,00
500,00
100,00
4.900,00

Kurs
KTBI
KMK
KMK
KTBI

9.040
9.048
9.048
9.040

Tgl
25-Jan
25-Jan
25-Jan
25-Jan

Eq. Rp
45.200.000
4.524.000
904.800
44.296.000

BUT. Dipotong PPh-23 bukan PPh-26. Jumlah yang dibayarkan kepada John Son and Co ada dua: porsi PPN
sebesar 904.800 (Rp) dan porsi invoice (setelah dipotong PPh-23, sebesar $ 4.900 dg KTBI 9.040). Jumlah Beban
mengikuti perhitungan.

No. REF.
6

PEMBAHASAN/PENGHITUNGAN

F
Harga jual
Diskon, 20%
HJ, Net
Dikurangi: UM
Tagihan terutang, meliputi:
Tagihan
PPh-22, 0,1% x H.Jual net
PPN, DPP = HJ net - UM

USD
100.000,00
(20.000,00)
80.000,00
(20.000,00)
60.000,00 KTBI
80,00 KMK
6.000,00 KMK

Kurs

Tgl

Eq. Rp

9.045
9.096
9.096

31-Jan
31-Jan
31-Jan

542.700.000
727.680
54.576.000

PPh-22 terutang saat PENJUALAN. Bagi pembeli, mencatat UM PPh-22 saat pembelian (0,1% x harga beli).

G
Pelunasan
Potongan PPh-26 (20%)
Kas/bank

USD
Kurs
20.000,00 KTBI
9.010
4.000,00 KMK
9.053
16.000,00 KTBI
9.010

Tgl
12-Feb
12-Feb
12-Feb

Eq. Rp
180.200.000
36.212.000
144.160.000

Karena ada transaksi bayar, kurs saat bayar ke LN adalah kurs transaksi/realisasi (dalam soal memakai KTBI).
Jumlahnya sudah pasti. Demikian pula, jumlah yang dipotong menggunakan K.KMK. Jumlahnya juga sdh pasti.
Maka, agar jurnal menjadi seimbang/balance, jumlah pelunasan/beban yang harus 'menyesuaikan'.
Seandainya, belum ada pembayaran, maka beban menggunakan KTBI, Hutang PPh menggunakan K.KMK,
selisihnya sebagai Hutang.

PPh Pasal 22
Penyerahan Barang dan Kegiatan di Bidang Impor/Kegiatan Usaha di Bidang Lain
Bank Devisa/DJBC

OBJEK
a. impor barang

b. ekspor komoditas tambang


batubara, mineral logam, dan
mineral bukan logam oleh eksportir
selain WP yg terikat PKP2 dan KK

Bendahara Pemerintah & KPA

Pembayaran atas pembelian barang

Bendahara Pengeluaran

Pembayaran atas pembelian barang yg


dilakukan dg mekanisme UP

KPA atau Pejabat Penerbit SPM


yg diberi delegasi oleh KPA

Pembayaran atas pembelian barang


kepada Pihak ke-3 yg dilakukan dg
mekanisme pembayaran langsung (LS)

Budan Usaha Tertentu: BUMN, Pembelian barang dan/atau bahan2


Anak BUMN, BUMN yg dilakukan untuk keperluan kegiatan usahanya
restrukturisasi

Badan Usaha yg bergerak dalam


bidang usaha industri SEMEN,
KERTAS, BAJA, OTOMOTIF, dan
FARMASI (SKBOF)

penjualan hasil produksinya kepada


distributor di DN

ATPM, ATM, dan importir umum Penjualan KB di DN


kendaraan bermotor

Produsen atau importir BBM,


BBG, dan Pelumas

Penjualan BBM, BBG, dan pelumas

TARIF
barang tertentu (Lamp. I) - a
barang tertentu lainnya (Lamp. II) - b
selain a dan b - API
selain a dan b - API u kedelai, gandum, tepung terigu
barang yg tidak dikuasai

DPP
10,00%
7,50%
2,50%
0,50%
7,50%

1,50%

1,50%

0,25%
0,10%
0,30%
0,45%
0,30%

0,45%
BBM - kepada SPBU Pertamina - a
BBM - kepada SPBU bukan Pertamina - b
BBM - Pihak selain a dan b tsb
BBG
Pelumas

0,25%
0,30%
0,30%
0,30%
0,30%

CARA PEMUNGUTAN

Terutang & dilunasi bersamaan dg


NI
Penyetoran oleh importir ybs
saat pembayaran BM. Bila BM
NI
atau DJBC ke KN (SSP sebagai
ditunda/dibebaskan, !saat
NI
Bukti Pemungutan Pajak)
penyelesaian dokumen pabean
NI
atas Impor
harga jual lelang

NE dalam PEB

Penjualan semua jenis SEMEN


Penjualan KERTAS
Penjualan BAJA
Penjualan semua jenis KB ber-R2 atau lebih
Penjualan semua jenis OBAT

KET

terutang & dilunasi bersamaan dg


Penyetoran oleh eksportir ybs
saat penyelesaian dok
pemberitahuan pabean atas
ke KN (SSP sebagai BP)
ekspor

Terutang & dipungut


pada saat pemabyaran

PEMUNGUT

Harga Pembelian, tidak


termasuk PPN

NO.

dari Dasar
Pengenaan PPN

Terutang & dipungut saat


penjualan

disetor oleh pemungut dg SSP ke


KN. Wajib menerbitkan Bukti
Pemungutan: 3 rangkap (WP
dipungut, lamp. SPT Masa, arsip
pemungut)

dari Dasar
Pengenaan PPN

Terutang & dipungut saat


pembayaran

disetor oleh pemungut dg SSP ke KN.


Wajib menerbitkan Bukti Pemungutan:
3 rangkap (WP dipungut, lamp. SPT
Masa, arsip pemungut)

dari Penjualan
tidak termasuk
PPN

Terutang & dipungut saat pada


saat penerbitan Surat Perintah
Pengeluaran Barang (DO-delivery
order)

disetor oleh pemungut dg SSP ke


KN. Wajib menerbitkan Bukti
Pemungutan: 3 rangkap (WP
dipungut, lamp. SPT Masa, arsip
pemungut)

disetor oleh Pemungut ke KN


(SSP diisi an Rekanan dan di ttd
Pemungut, SSP sebagai BP)

disetor oleh pemungut dg SSP ke KN.


Wajib menerbitkan Bukti Pemungutan:
3 rangkap (WP dipungut, lamp. SPT
Masa, arsip pemungut)

NO.
9

10

11

PEMUNGUT
Industri/eksportir yg bergerak
dalam sektor KEHUTANAN,
PERKEBUNAN, PERTANIAN,
PETERNAKAN, PERIKANAN

OBJEK
Pembelian bahan2 untuk keperluan
industrinya atau ekspornya

Industri/badan usaha yg
pembelian dari Badan atau OP
melakukan pembelian komoditas pemegang IUP
tambang batubara, mineral
logam, dan mineral bukan logam

Badan usaha yg memproduksi


emas batangan

TARIF

DPP

KET

CARA PEMUNGUTAN

0,25%

harga pembelian,
tidak termasuk
PPN

Terutang & dipungut saat


pembelian

disetor oleh pemungut dg SSP ke KN.


Wajib menerbitkan Bukti Pemungutan:
3 rangkap (WP dipungut, lamp. SPT
Masa, arsip pemungut)

1,50%

harga pembelian,
tidak termasuk
PPN

Terutang & dipungut saat


pembelian

disetor oleh pemungut dg SSP ke KN.


Wajib menerbitkan Bukti Pemungutan:
3 rangkap (WP dipungut, lamp. SPT
Masa, arsip pemungut)

0,45%

Harga jual emas


batangan

Terutang & dipungut saat


pembayaran

disetor oleh pemungut dg SSP ke KN.


Wajib menerbitkan Bukti Pemungutan:
3 rangkap (WP dipungut, lamp. SPT
Masa, arsip pemungut)

penjualan emas batangan di DN

CATATAN:
1 DJBC dan Pemungut (nomor 1 sd 11 di atas), wajib melaporkan hasil pemungutannya dg menggunakan SPT Masa ke KPP.
2 Penyetoran dan Pelaporan: sesuai ketentuan KUP.
3 Semua pemungut di atas TIDAK FINAL, kecuali:

Penjualan BBM dan BBG kepada PENYALUR/AGEN, maka BERSIFAT FINAL.


4
5
6
7
8
9
10

Besarnya Pungutan u Nomor 9, termasuk BUMN yg bergerak pada industri tsb.


NI = CIF + BM + BMT
NE = nilai FOB
Bila WP yg dikenai pemungutan tidak punya NPWP ! lebih tinggi 100% drpd tarif WP yg ber-NPWP. Ini berlaku u Pemungutan PPh-22 yg bersifat TIDAK FINAL.
Pada angka 6, Distributor = pedagang, yg meliputi Badan atau OP, yg melakukan pembelian dr produsen secara langsung untuk dijual dan/atau dipasarkan kembali.
Penunjukan Pemungut, dilakukan tanpa penerbitan SK Kepala KPP.
Pengecualian, yg tidak dipungut PPh Pasal 22, lihat:

Pasal 3A, 3C-3G PER-DJP 15-2011


Pasal 3B PER-DJP 31-2015
Pasal 3 PMK 107-2015

Anda mungkin juga menyukai