Anda di halaman 1dari 2

Sumber Pektin

Pektin hadir dalam semua tanaman namun isi dan komposisi bervariasi
tergantung pada spesies, varietas, kematangan tanaman, bagian tanaman, jaringan,
dan kondisi pertumbuhan. Pektin lebih tinggi dalam kacang-kacangan dan buah
jeruk dari sereal. Apple , jeruk, sukun, markisa, melon, anggur, coklat, strawberry,
pepaya, tomat, dan apricot. Serta banyak terdapat pada bagian albedo yang
membentuk spons putih pada kulit buah jeruk, markisa, durian, dan jambu biji. Yang
dikenal memiliki tingkat tinggi pectin, umumnya, 60 - 70 persen dari serat makanan
dalam buah jeruk adalah pektin. Sumber-sumber lain dari pektin termasuk pisang,
bit, kubis, wortel (Anonim, 2011b).
Tabel : Daftar sumber makanan pektin sampel dan pengukuran kandungan pektin.
Pektin konten
Pektin sumber
(berat dimakan gram / 100
makanan
gram)
Keping jagung
2.5
Wortel
0.8
Persik
0.7
Kacang polong
0.6
Apel
0.5
Kacang
0.4
Kentang
0.3
Sumber:
Hallowoy
et
al.

(1983).

Kandungan pektin pada buah pepaya


Pengambilan pektin dari buah apel, jeruk, dan pepaya dengan pengendap
minuman beralkohol didapatkan bahwa kandungan pektin pada buah berbeda-beda,
yang mengandung pektin tertinggi adalah jeruk yakni senilai 6.2%, apel
mengandung 4.72% dan kandungan pektin pada pepaya adalah senilai 4.18% atau
setiap 100 gram pepaya terdapat 4.18 gram pektin. Cara pengambilan meliputi:

persiapan

bahan,

ekstraksi,

pencucian,

pengendapan

dan

pengeringan,

pengambilpn data, analisis hasil, dan penarikan simpulan (Anonim, 2011c).

Jambu biji juga kaya serat, khususnya pektin (serat larut air). Manfaat pektin antara lain
menurunkan kolesterol dengan cara mengikat kolesterol dan asam empedu dalam tubuh serta
membantu mengeluarkannya. Penelitian yang dilakukan Singh Medical Hospital and
Research Center Morrabad, India, menunjukkan bahwa jambu biji dapat menurunkan kadar
kolestreol total dan trigliserida darah serta tekanan darah pada penderita hipertensi.
Ada pun tanin yang menimbulkan rasa sepat pada jambu biji bermanfaat memperlancar
sistem pencernaan dan sirkulasi darah, serta menyerang virus. Kalium yang terkandung pada
buah ini berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot,
mengatur pengiriman zat gizi ke sel tubuh, serta menurunkan kadar kolesterol total dan
tekanan darah tinggi (hipertensi). Menurut penelitian, memakan jambu biji 0,5-1 kg/hari
selama empat minggu, risiko terkena sakit jantung dapat berkurang hingga 16. persen.
Dalam jambu biji juga ditemukan likopen, yaitu zat karotenoid (pigmen penting dalam
tanaman) yang memiliki aktivitas antioksidan, sehingga bermanfaat memberikan
perlindungan pada tubuh dari serangan beberapa jenis kanker. Dalam jambu biji merah,
kandungan likopen ini tersedia dalam jumlah melimpah

Anda mungkin juga menyukai