PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jarum dan benang jahit bedah atau surgical needle dan surgical suture
adalah salah satu bahan yang penting dalam ilmu bedah minor. Pemakaiannya
untuk tekhnik penjahitan atau penggabungan jaringan bekas operasi telah
banyak diketahui sejak berabad-abad silam. Dengan ditemukannya tekhnik
penjahitan ini luka operasi dapat ditutup kembali dan dapat menghentikan
perdarahan.
Seiring dengan perkembangan zaman, jarum dan benang yang digunakan
untuk penjahitan dalam bedah minor pun mengalami banyak perkembangan.
Jenisnya beragam dan penggunaannya pun beragam. Semakin banyak bentuk
jarum dan benang yang dibuat menyesuaikan dengan kebutuhannya untuk
menjahit suatu bagian tertentu. Misalnya jenis benang yang panjang dengan
diameter tebal diperlukan untuk menjahit fasia dan kulit sedangkan benang
yang pendek dan diameternya tipis untuk menjahit organ visera, pembuluh
darah dan muskulus. Ukuran dan bentuknya pun beragam. Demikian pula
benang jahit bedah yang dibagi dalam dua bagian besar yaitu benang yang
dapat diserap maupun yang tidak dapat diserap. Benang yang dapat diserap
umumnya digunakan untuk lapisan dalam tubuh seperti menjahit peritoneum
sedangkan yang tidak dapat diserap digunakan untuk menjahit permukaan
kulit. Ukuran dan bahannya pun bervariasi.
Dengan demikian sangatlah penting bagi seorang dokter untuk
mengetahui macam-macam jenis benang dan jarum bedah tersebut serta
penggunaannya secara klinis sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
menggunakan jenis-jenis jarum dan benang bedah tersebut dalam kegiatan
klinis sehari-hari.
Pada praktikum kali ini akan dijelaskan peralatan apa saja yang
digunakan untuk menunjang tindakan operasi beserta fungsi-fungsinya agar
kondisi pasien dapat terkontrol dengan baik seperti Jarum Bedah dan
Benang Bedah.
B. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui macam alat alat jarum bedah dan benang bedah.
2. Untuk mengetahui fungsi atau kegunaan dari alat jarum bedah dan
benang bedah itu sendiri.
3. Dan untuk mengetahui cara penggunaan alat jarum bedah dan benang
bedah.
C. Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah berjudul Pengenalan jarum
bedah dan benang bedah ini adalah untuk mengetahui fungsi, cara
penggunaan atau prosedur, dan untuk mengetahui instrumen apa saja yang
digunakan saat melakukan tindakan bedah. Sehingga dengan ini mahasiswa
dapat lebih mengerti dan memahami materi pengenalan jarum bedah dan
benang bedah.
BAB II
JARUM DAN BENANG BEDAH
memungkinkan
kita
dapat
memegang
dengan
baik
dengan
pembedahan. Kriteria umum yang harus dimiliki oleh jarum bedah antara
lain:
a. Mengandung bahan antikarat (stainless steel)
b. Cukup kuat untuk menembus jaringan tanpa menjadi bengkok
c. Tidak mudah patah
d. Ukuran yang ramping hingga tidak menimbulkan trauma pada jaringan
e. Tajam hingga dapat menembus jaringan dengan mudah
f. Stabil bila digunakan bersama instrumen (needle holder)
Gambar II.3. BentukUjung Jarum Bedah Closed Eye (kiri) dan French Eye
(kanan)
f. circle
g. circle
h. Huruf J
Fungsi
Ujung jarum taper
dengan batang bulat
atau empat persegi
cocok digunakan untuk
menjahit daerah
aponeurosis, otot,
saraf, peritoneum,
pembuluh darah, katup.
Cara Pakai
Pertama sterilkan
alat jarum tersebut
sebelum digunakan
saat operasi, lalu
pegang alat jarum
tersebut dengan
bantuan needle
holder.
2.
Pertama sterilkan
alat jarum tersebut
sebelum digunakan
Tapercut Needles
3.
Spatula Needles
Pertama sterilkan
alat jarum tersebut
sebelum digunakan
saat operasi, lalu
pegang alat jarum
tersebut dengan
bantuan needle
holder.
4.
Sabreloc Needles
Pertama sterilkan
alat jarum tersebut
sebelum digunakan
saat operasi, lalu
pegang alat jarum
tersebut dengan
bantuan needle
holder.
5.
Micro-point Needles
6.
Reverse-cutting Needles
Berfungsi untuk
jaringan keras yang
susah ditembus.
Pertama sterilkan
alat jarum tersebut
sebelum digunakan
saat operasi, lalu
pegang alat jarum
tersebut dengan
bantuan needle
holder.
Pertama sterilkan
alat jarum tersebut
sebelum digunakan
7.
Bentuk lancip,
berfungsi berfungsi
untuk pembedahan
(diseksi) tumpul dan
menjahit jaringan
rapuh (jaringan yang
mudah rusak bila
dijahit).
Pertama sterilkan
alat jarum tersebut
sebelum digunakan
saat operasi, lalu
pegang alat jarum
tersebut dengan
bantuan needle
holder.
8.
Pertama sterilkan
alat jarum tersebut
sebelum digunakan
saat operasi, lalu
pegang alat jarum
tersebut dengan
bantuan needle
holder.
9.
Pertama sterilkan
alat jarum tersebut
sebelum digunakan
saat operasi, lalu
pegang alat jarum
tersebut dengan
bantuan needle
holder.
ligasi
(Mengikat)
(mengikat/menyatukan
pembuluh
jaringan)
dan
darah
menahannya
atau
aproksimasi
sampai
jaringan
Ukuran benang
Subkutis 5/0
Nylon monofilament
Kepala
Subkutis 5/0
Plain catgut
Permukaan cembung
10
ekstremitas
Subkutis 4/0
Badan belakang
Permukaan cekung
Nylon monofilament, Silk
ekstremitas
Kulit 3/0 4/0
jenis
benang,
artinya
tetap
tersimpul
selama
proses
penyembuhan luka.
e. Mudah untuk digunakan.
f. Lokasi operasi atau pembedahan
g. Reaksi/trauma jaringan yang minimal, diameter benang bedah yang
dianjurkan dipergunakan adalah ukuran terkecil yang paling aman
untuk setiap jenis jaringan yang dijahit, massa material benang dan
reaksi jaringan sekecil mungkin.
3. Jenis Bahan Benang
11
Fungsi
Digunakan untuk jaringan
tubuh manusia pada
jaringan serosa usus,
tulang, tulang rawan dan
lain-lain.
Cara Pakai
Masukkan benang
kedalam lubang
jarum lalu jahit pada
bagian luka yang
terbuka.
2.
Polyglactin 910
Masukkan benang
kedalam lubang
jarum lalu jahit pada
bagian luka yang
terbuka.
3.
Polyglicolic Acid
Masukkan benang
kedalam lubang
jarum lalu jahit pada
bagian luka yang
12
terbuka.
No
1. Linen
Nama Alat
Fungsi
menjahit usus halus
dan kulit, terutama
kulit wajah
Cara Pakai
Masukkan benang
kedalam lubang
jarum lalu jahit pada
bagian luka yang
terbuka.
2.
Sutera
menjahit kulit,
mengikat pembuluh
arteri (arteri besar) dan
sebagai teugel
(kendali)
Masukkan benang
kedalam lubang
jarum lalu jahit pada
bagian luka yang
terbuka.
3.
Polypropylene
Masukkan benang
kedalam lubang
jarum lalu jahit pada
bagian luka yang
terbuka.
13
4.
Nylon
Untuk pembedahan
plastik dan mikro
surgery.
Masukkan benang
kedalam lubang
jarum lalu jahit pada
bagian luka yang
terbuka.
5.
Polyester
Untuk pembedahan
jantung dan vaskuler.
Masukkan benang
kedalam lubang
jarum lalu jahit pada
bagian luka yang
terbuka.
6.
Stainless Steel
Berfungsi untuk
menjahit tendo.
Masukkan benang
kedalam lubang
jarum lalu jahit pada
bagian luka yang
terbuka.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebaiknya alat-alat yang digunanakan lebih diperhatikan dan dirawat lagi
agar dapat dipergunakan dengan maksiamal tanpa ada kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA
http://books.google.co.id/books?
id=HJ8buqHSXX0C&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=true.
(16
Oktober 2016).
Perret-Gentil, Marcel I, DVM, MS. Principles of Veterinary Suturing. Laboratory
Animal Resources Center. University Veterinarian & Director. The
University of Texas at San Antonio. USA.
15